Penelitian Penduduk Lanjut Usia : Karakteristik, Aktifitas dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga (Kasus Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor Jawa Barat)

PENELITIAN PENDUDUK LANJUT USIA :
KARAKTERISTIK, AKTIFITAS DAN TINGKAT
K E S E J A H T E W N KELUARGA
(Kasus Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja
Kabupaten Bogor Jawa Barat)

Oleh :

DEASSY MARLIA DESTIANI
A. 29. 0951

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1997

DEASSY MARLIA DESTIANI. Penelitian P e n d u d u k Usia Lnnjut :
Karakteristik, Aktifitas d a n Tingkat Kcsejahteraan Keluarga. (Di b a w a h
bimbingan SAID RUSLI. MA).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik penduduk lansia,

mengetahui aktifitas penduduk lansia dengan keterbatasan fisik dan non fisiknya,
mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk lansia dan mengetahui keinginan dan
harapan penduduk lansia untuk hidupnya. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode survei dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berstatus menikah
(63.33%). Umumnya yang berstatus menikah ini adalah laki-laki lansia (40%). Pada
perernpuan lansia justru lebih banyak yang berstatus cerai mati (26.67%).
Mayoritas responden tidak dapat menamatkan sekolah dasar. Hal ini karena pada
jaman responden muda dulu, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah tinggi.
Bila dilihat menurut jenis kelamin, ternyata responden laki-laki lebih banyak yang
bersekolah dibanding responden perempuan.
Kesehatan perempuan lansia lebih buruk dari laki-laki lansia, karena perempuan
lansia banyak yang hidup sendiri tanpa pasangannya (menjanda). Kondisi seperti ini
~nembuatperernpuan lansia harus mengatasi berbagai masalah keluarganya seorang
diri.
Selain ke dokter dan Puskesrnas. lansia juga memeriksakan kesehatannya di Pos
Yandu Lansia. Kegiatan Pos Yandu Lansia dirasakan sangat bermanfaat bagi lansia.
Hal ini terlihat dari ikut sertanya semua responden di RW yang ada Pos Yandu Lansia
Sebagian besar perempuan lansia


tinggal dengan anak dan menantunya

(23.33%). Hal ini disebabkan lansia turut menitipkan diri untuk dirawat oleh anakanaknya.

Tempat tinggal sebagian responden ada di suatu komplek pemmahan,

Responden yang tinggal di

komplek lebih merasa siap mengadapi masa lansia

dibandingkan responden yang tinggal di luar komplek. Aktifitas responden di dalam

komplek juga terlihat lebih baik daripada responden yang berada di luar komplek.
Aktifitas non ekonomi yang dilakukan lansia adalah pengajian, Pos Yandu Lansia,
arisan, gerak jalan lansia dan berkomunikasi dengan teman sebaya.
Hasil penelitian menunjukkan sekitar 43.33% lansia masih bekerja. Lapangan
pekerjaan yang menyerap tenaga kerja lansia terbanyak adalah sektor pertanian
(46.15%). Alasan para lansia tersebut bekerja umumnya adalah karena kebutuhan
ekonomis.
Tingkat kesejahteraan lansia persentase tertinggi berada pada tahap keluarga

Sejahtera I1 (50%). Tetapi yang masuk kategori ini umumnya adalah laki-laki lansia
(33.33%) dengan status menikah. Lansia perempuan lebih banyak berada pada
kategori keluarga Sejahtera I. Bahkan untuk kategori keluarga Pra Sejahtera (10%)
semuanya adalah responden perempuan. Banyaknya perempuan lansia yang kurang
sejalitera hidupnya dipengaruhi pula oleh status pernikahannya. Dengan sendirinya,
banyak perempuan lansia yang terpaksa harus menjadi kepala keluarga.
Dalam menjalani hidupnya, beberapa responden mengatakan bahwa hidupnya
sekarang ini lebih baik dibandingkan dengan kehidupannya sewaktu masih muda.
Lebih dari separuh responden mengatakan menikmati masa tuanya (43.34%). Hanya
beberapa responden saja yang merasa menderita di hari tuanya itu (10%).
Kondisi fisik yang semakin menurun menjadi alasan pokok hal-ha1 yang tidak
bahagia ketika menjadi tua. Selain itu, perasaan kesepian, kekurangan uang dan tidak
dipedulikan anak-anaknya juga menjadi pemikiran para responden. Adapun hal-ha1
yang membuat menjadi bahagia setelah menjadi tua adalah mempunyai cucu yang
menyenangkan, menjadi lebih bijaksana. lebih berpengalaman dalam hidup dan lebih
disegani oleh orang lain.

PERNYATAAN

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKKlP51 IN1 BENAKBENAK


MEKUPAKAN

KAKYA

SENDIRI DAN BELUM PEKNAH

DIAJUKAN 5EBAGAI 5KKlP51 PADA SUATU PEKCURUAN TlNGGl
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Departemen Pendidikan d a n Kebudayaan
I N S T I T U T P E R T A N I A N BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
J u r u s a n Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh :
Nama Mahasiswa

: Deassy Marlia Destiani

Nomor Pokok


: A. 29 0951

Judul

: Penelitian Penduduk Lanjut Usia : Karakteristik,

Aktifitas dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga
(Kasus Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja
Kabupaten Bogor Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan sajana pertanian pada Institut
Pertanian Bogor

Bogor, 15 Mei 1997

Menyetujui.
Dosen Pembimbing

Ir. Said Rusli. MA
NIP. 130 345 01 1


PENELITIAN PENDUDUK LANJUT USIA :
KARAKTERISTIK, AKTIFITAS DAN TINGKAT
K E S E J A H T E W N KELUARGA
(Kasus Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja
Kabupaten Bogor Jawa Barat)

Oleh :

DEASSY MARLIA DESTIANI
A. 29. 0951

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1997

DEASSY MARLIA DESTIANI. Penelitian P e n d u d u k Usia Lnnjut :
Karakteristik, Aktifitas d a n Tingkat Kcsejahteraan Keluarga. (Di b a w a h

bimbingan SAID RUSLI. MA).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik penduduk lansia,
mengetahui aktifitas penduduk lansia dengan keterbatasan fisik dan non fisiknya,
mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk lansia dan mengetahui keinginan dan
harapan penduduk lansia untuk hidupnya. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode survei dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berstatus menikah
(63.33%). Umumnya yang berstatus menikah ini adalah laki-laki lansia (40%). Pada
perernpuan lansia justru lebih banyak yang berstatus cerai mati (26.67%).
Mayoritas responden tidak dapat menamatkan sekolah dasar. Hal ini karena pada
jaman responden muda dulu, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah tinggi.
Bila dilihat menurut jenis kelamin, ternyata responden laki-laki lebih banyak yang
bersekolah dibanding responden perempuan.
Kesehatan perempuan lansia lebih buruk dari laki-laki lansia, karena perempuan
lansia banyak yang hidup sendiri tanpa pasangannya (menjanda). Kondisi seperti ini
~nembuatperernpuan lansia harus mengatasi berbagai masalah keluarganya seorang
diri.
Selain ke dokter dan Puskesrnas. lansia juga memeriksakan kesehatannya di Pos
Yandu Lansia. Kegiatan Pos Yandu Lansia dirasakan sangat bermanfaat bagi lansia.
Hal ini terlihat dari ikut sertanya semua responden di RW yang ada Pos Yandu Lansia

Sebagian besar perempuan lansia

tinggal dengan anak dan menantunya

(23.33%). Hal ini disebabkan lansia turut menitipkan diri untuk dirawat oleh anakanaknya.

Tempat tinggal sebagian responden ada di suatu komplek pemmahan,

Responden yang tinggal di

komplek lebih merasa siap mengadapi masa lansia

dibandingkan responden yang tinggal di luar komplek. Aktifitas responden di dalam

komplek juga terlihat lebih baik daripada responden yang berada di luar komplek.
Aktifitas non ekonomi yang dilakukan lansia adalah pengajian, Pos Yandu Lansia,
arisan, gerak jalan lansia dan berkomunikasi dengan teman sebaya.
Hasil penelitian menunjukkan sekitar 43.33% lansia masih bekerja. Lapangan
pekerjaan yang menyerap tenaga kerja lansia terbanyak adalah sektor pertanian
(46.15%). Alasan para lansia tersebut bekerja umumnya adalah karena kebutuhan

ekonomis.
Tingkat kesejahteraan lansia persentase tertinggi berada pada tahap keluarga
Sejahtera I1 (50%). Tetapi yang masuk kategori ini umumnya adalah laki-laki lansia
(33.33%) dengan status menikah. Lansia perempuan lebih banyak berada pada
kategori keluarga Sejahtera I. Bahkan untuk kategori keluarga Pra Sejahtera (10%)
semuanya adalah responden perempuan. Banyaknya perempuan lansia yang kurang
sejalitera hidupnya dipengaruhi pula oleh status pernikahannya. Dengan sendirinya,
banyak perempuan lansia yang terpaksa harus menjadi kepala keluarga.
Dalam menjalani hidupnya, beberapa responden mengatakan bahwa hidupnya
sekarang ini lebih baik dibandingkan dengan kehidupannya sewaktu masih muda.
Lebih dari separuh responden mengatakan menikmati masa tuanya (43.34%). Hanya
beberapa responden saja yang merasa menderita di hari tuanya itu (10%).
Kondisi fisik yang semakin menurun menjadi alasan pokok hal-ha1 yang tidak
bahagia ketika menjadi tua. Selain itu, perasaan kesepian, kekurangan uang dan tidak
dipedulikan anak-anaknya juga menjadi pemikiran para responden. Adapun hal-ha1
yang membuat menjadi bahagia setelah menjadi tua adalah mempunyai cucu yang
menyenangkan, menjadi lebih bijaksana. lebih berpengalaman dalam hidup dan lebih
disegani oleh orang lain.

PERNYATAAN


DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKKlP51 IN1 BENAKBENAK

MEKUPAKAN

KAKYA

SENDIRI DAN BELUM PEKNAH

DIAJUKAN 5EBAGAI 5KKlP51 PADA SUATU PEKCURUAN TlNGGl
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Departemen Pendidikan d a n Kebudayaan
I N S T I T U T P E R T A N I A N BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
J u r u s a n Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh :
Nama Mahasiswa

: Deassy Marlia Destiani


Nomor Pokok

: A. 29 0951

Judul

: Penelitian Penduduk Lanjut Usia : Karakteristik,

Aktifitas dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga
(Kasus Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja
Kabupaten Bogor Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan sajana pertanian pada Institut
Pertanian Bogor

Bogor, 15 Mei 1997

Menyetujui.
Dosen Pembimbing

Ir. Said Rusli. MA
NIP. 130 345 01 1

Dokumen yang terkait

Tinjauan Sanitasi Jamban Keluarga Di Desa Penen Kecamatan Sibiru-Biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 28 52

Interaksi Desa Kota terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus di Desa Perbatasan)

3 133 99

Alokasi waktu keluarga di pedesaan dan desa kota kasus di Dua Desa Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 5 129

Hubungan Faktor Personal Dengan Tingkat Partisipasi Peternak Anggota Koperasi Produksi Susu Dan Usaha Peternakan (Kasus di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)

0 8 66

Analisis Tingkat Kesejahteran Etnis Betawi Di Daerah Pinggiran Jakarta. Kasus Di Desa Rawapanjang Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 10 128

Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 9 68

Analisis Daya Saing Buah Pepaya (Carica papaya L.). Kasus di Desa Nagrak. Kecamatan Sukaraja & Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Bogor, Jawa Barat

0 9 266

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga pembudidaya dan nonpembudidaya ikan di Kabupaten Bogor

2 13 108

Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 4 208

Alokasi waktu keluarga di pedesaan dan desa kota kasus di Dua Desa Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 3 119