Hubungan Faktor Personal Dengan Tingkat Partisipasi Peternak Anggota Koperasi Produksi Susu Dan Usaha Peternakan (Kasus di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)
EUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DENGAN TINGKAT PARTISIPAS1
PETERNAK ANGGOTA KOPERASI PRODUKSI SUSU DAN
USARA PETERNAKAN
(Kasus di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)
SKRlPSl
HENA RUSKENDAH
JURUSAN SOSlAL EKONOMl INDUSTRI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
2000
Hena Ruskendah. 2000. Hubungan Faktor Personal Dengan Tingkat Partisipasi
Peternak Angggota Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan (Kasus di Desa
Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor).
Pembimbing Utama: Ir. Sutisna Riyanto, MS
Pembimbing Anggota: Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS
Koperasi sebagai lembaga ekonomi pedesaan diharapkan mampu berperan
dalam pembangunan dengan menjadi pusat pelayanan ekonomi di wilayah kerjanya.
Koperasi dituntut mampu menggerakkan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan usaha koperasi karena keberhasilan koperasi tidak hanya ditentukan
kemampuannya dalam memberikan pelayanannya tetapi juga tingkat partisipasi aktif
anggotanya.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui profil anggota Koperasi
Produksi Susu dan Usaha Peternakan, (2) mengetahui tingkat partisipasi anggota
koperasi, dan (3) mengetahui hubungan faktor personal dengan tingkat partisipasi
anggota dalam kegiatan koperasi.
Populasi penelitian meliputi selumh peternak sapi perah anggota Koperasi
Produksi Susu dan Usaha Peternakan pada Kelompok Bojong Sempu yang berjumlah
58 peternak. Sampelnya dipilih sebanyak 29 peternak dengan menggunakan metode
raiidorn sampling.
Peubah bebas yang diukur dalam penelitian ini adalah karakteristik petemak
yang meliputi: umur, pendidikan, lama keanggotaan, motivasi, dan skala usaha
ternak. Peubah terikatnya adalah partisipasi peternak yang mencakup empat indikator
utama yaitu: partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan
kegiatan, partisipasi dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan, dan partisipasi dalam
menikmati hasil. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan Khikuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (55,2%) peternak bemsia
relatif muda (18-32 tahun). Tingkat pendidikan formal pada umumnya rendah, 65,5%
hanya berpendidikan SD. Sebagian besar peternak (55,2%) relatif baru menjadi
anggota koperasi (2-9 tahun). Motivasi untuk memajukan usaha dan meningkatkan
mutu produksi, serta skala usaha yang relatif kecil.
Tingkat partisipasi sebagian besar peternak dalam berkoperasi cukup tinggi.
Secara keselumhan aspek sebagian besar peternak (593%) menunjukkan tingkat
partisipasi yang tinggi. Berdasarkan masing-masing aspek, hanya aspek pelaksanaan
kegiatan yang sebagian besar peternak (89,7%) yang pariisipasinya rendah. Pada tiga
aspek lainnya yaitu: aspek pengambilan keputusan, aspek evaluasi pelaksanaan
kegiatan, dan aspek menikmati hasil sebagian besar peternak partisipasinya termasuk
tinggi. Persentase peternak yang berpartisipasi tinggi pada ketiga aspek tersebut
berturut-turut adalah 62,1%, 79,3% dan 86,2%.
Secara keseluruhan aspek tidak ada karakteristik peternak yang menunjukkan
hubungan yang nyata dengan tingkat partisipasinya dalam kegiatan koperasi. Pada
masing-masing aspek partisipasi, umur peternak dan motivasinya berhubungan sangat
nyata @S 0,Ol) dengan aspek pengambilan keputusan, tetapi tidak nyata dengan tiga
aspek lainnya. Hubungan yang nyata (p
PETERNAK ANGGOTA KOPERASI PRODUKSI SUSU DAN
USARA PETERNAKAN
(Kasus di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)
SKRlPSl
HENA RUSKENDAH
JURUSAN SOSlAL EKONOMl INDUSTRI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
2000
Hena Ruskendah. 2000. Hubungan Faktor Personal Dengan Tingkat Partisipasi
Peternak Angggota Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan (Kasus di Desa
Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor).
Pembimbing Utama: Ir. Sutisna Riyanto, MS
Pembimbing Anggota: Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS
Koperasi sebagai lembaga ekonomi pedesaan diharapkan mampu berperan
dalam pembangunan dengan menjadi pusat pelayanan ekonomi di wilayah kerjanya.
Koperasi dituntut mampu menggerakkan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan usaha koperasi karena keberhasilan koperasi tidak hanya ditentukan
kemampuannya dalam memberikan pelayanannya tetapi juga tingkat partisipasi aktif
anggotanya.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui profil anggota Koperasi
Produksi Susu dan Usaha Peternakan, (2) mengetahui tingkat partisipasi anggota
koperasi, dan (3) mengetahui hubungan faktor personal dengan tingkat partisipasi
anggota dalam kegiatan koperasi.
Populasi penelitian meliputi selumh peternak sapi perah anggota Koperasi
Produksi Susu dan Usaha Peternakan pada Kelompok Bojong Sempu yang berjumlah
58 peternak. Sampelnya dipilih sebanyak 29 peternak dengan menggunakan metode
raiidorn sampling.
Peubah bebas yang diukur dalam penelitian ini adalah karakteristik petemak
yang meliputi: umur, pendidikan, lama keanggotaan, motivasi, dan skala usaha
ternak. Peubah terikatnya adalah partisipasi peternak yang mencakup empat indikator
utama yaitu: partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan
kegiatan, partisipasi dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan, dan partisipasi dalam
menikmati hasil. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan Khikuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (55,2%) peternak bemsia
relatif muda (18-32 tahun). Tingkat pendidikan formal pada umumnya rendah, 65,5%
hanya berpendidikan SD. Sebagian besar peternak (55,2%) relatif baru menjadi
anggota koperasi (2-9 tahun). Motivasi untuk memajukan usaha dan meningkatkan
mutu produksi, serta skala usaha yang relatif kecil.
Tingkat partisipasi sebagian besar peternak dalam berkoperasi cukup tinggi.
Secara keselumhan aspek sebagian besar peternak (593%) menunjukkan tingkat
partisipasi yang tinggi. Berdasarkan masing-masing aspek, hanya aspek pelaksanaan
kegiatan yang sebagian besar peternak (89,7%) yang pariisipasinya rendah. Pada tiga
aspek lainnya yaitu: aspek pengambilan keputusan, aspek evaluasi pelaksanaan
kegiatan, dan aspek menikmati hasil sebagian besar peternak partisipasinya termasuk
tinggi. Persentase peternak yang berpartisipasi tinggi pada ketiga aspek tersebut
berturut-turut adalah 62,1%, 79,3% dan 86,2%.
Secara keseluruhan aspek tidak ada karakteristik peternak yang menunjukkan
hubungan yang nyata dengan tingkat partisipasinya dalam kegiatan koperasi. Pada
masing-masing aspek partisipasi, umur peternak dan motivasinya berhubungan sangat
nyata @S 0,Ol) dengan aspek pengambilan keputusan, tetapi tidak nyata dengan tiga
aspek lainnya. Hubungan yang nyata (p