PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
- 148
-
42. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
III. Profil Risiko lanjutan
3. Risiko Likuiditas lanjutan
Beberapa  langkah  telah  diambil  dalam  mengelola  risiko  likuiditas,  seperti  dari  sisi  aset, strategi  pembelian  instrumen  keuangan  yang  berkualitas  tinggi  dan  berisiko  rendah  untuk
posisi  diperdagangkan,tersedia  untuk  dijual  dan  dimiliki  hingga  jatuh  tempo,  memelihara posisi aset lancar, dan menjaga saldo  Giro Wajib Minimum GWM sesuai ketentuan Bank
Indonesia.  Sementara  di  sisi  kewajiban,  strategi  memelihara  komposisi  Current  Account Savings  Account CASA terhadap jumlah deposito dan  melakukan  analisis terhadap  jenis-
jenis liabilitas dan jangka waktunya.
Langkah  yang  diambil  oleh  Bank  sehubungan  dengan  mismatch  antaraaset  dan  liabilitas moneter yang jatuh tempo antara 1 satu sampai dengan 3 tiga bulan adalah meningkatkan
pelayanan  kepada  nasabah,  memantau  perpanjangan  simpanan,  mencari  nasabah  baru  serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah, untuk menjaga stabilitas dan
kontinuitas jumlah simpanan.
Di samping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah dan menempatkan  kelebihan  dana  pada  efek-efek  yang  memiliki  pasar  yang  likuid  sehingga
dapat dicairkan setiap saat apabila Bank membutuhkan dana.
Berikut  adalah  tabel  analisis  likuiditas  sisa  jangka  waktu  jatuh  tempo  dari  aset  dan liabilitas Bank pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016:
2017 Jumlah
Kurang dari 1 bulan
1 bulan sampai
dengan
3 bulan 3 bulan
sampai dengan
1 tahun 1 tahun
sampai dengan2 tah
un 2 tahun
sampai dengan
5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Aset
Kas 487.243
487.243 -
- -
- -
Giro pada Bank Indonesia 1.611.670
1.611.670 -
- -
- Giro pada bank lain
240.662 240.662
- -
- -
- Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain
1.318.044 1.188.710
24.717 104.617
- -
- Efek-efek
2.361.717 16.996
733.195 946.624
110.454 68.013
486.436 Tagihan derivatif
204 204
- -
- -
- Pendapatan bunga yang
masih akan diterima 260.207
260.207 -
- -
- -
Kredit yang diberikan 19.160587
3.046.266 971.579
3.145.625 2.271.262
4.290.134 5.435.722
Tagihan akseptasi 59.370
19.477 24.289
15.604 -
- -
Penyertaan saham 137
- -
- -
- -
Aset lain-lain: -
- -
Setoran jaminan dan tagihan
36.619 -
- -
36.619 -
-- Jumlah
25.536.459 6.871.434
1.753.780 4.212.470
2.418.334 4.358.147
5.922.295
Liabilitas
Liabilitas segera 147.695
147.695 -
- Simpanan nasabah
23.060.063 19.807.982
2.627.617 624.464
Simpanan dari bank lain 550.687
416.103 134.584
- Liabilitas derivatif
653 653
- -
Liabilitas akseptasi 59.370
19.477 24.289
15.604 Bunga masih harus dibayar
661.455 61.455
- -
Beban akrual dan liabilitas lain-lain
Setoran Jaminan 5.401
- 5.401
Pinjaman subordinasi 305.865
- 101.955
101.955 101.955
- Jumlah
24.191.189 20.453.364
2.786.490 742.023
101.955 101.955
5.401 Aset Liabilitas Neto
1.345.270 13.581.930
1.032.710 3.470.447
2.316.379 4.256.192
5.916.894
42. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
- 149
-
III. Profil Risiko lanjutan
3. Risiko Likuiditas lanjutan
Berikut  adalah  tabel  analisis  likuiditas  sisa  jangka  waktu  jatuh  tempo  dari  asset  dan liabilitas Bank pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016: lanjutan
2016 Jumlah
Kurang dari 1 bulan
1 bulan sampai
dengan
3 bulan 3 bulan
sampai dengan
1 tahun 1 tahun
sampai dengan2 tah
un 2 tahun
sampai dengan
5 tahun Lebih dari
5 tahun
Kas 337.042
337.042 -
- -
- -
Giro pada Bank Indonesia 1.511.645
1.511.645 -
- -
- -
Giro pada bank lain 168.949
168.949 -
- -
- -
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 912.552
912.552 -
- -
- -
Efek-efek 1.895.500
- 94.433
941.748 128.052
93.008 638.259
Tagihan derivatif 123
123 -
- -
- -
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
256.785 256.785
- -
- -
- Kredit yang diberikan
18.011.030 1.066.763
511.668 4.920.566
1.127.479 5.005.916
5.378.638 Tagihan akseptasi
47.613 3.592
30.584 13.437
- -
- Penyertaan saham
137 -
- -
- -
137 Aset lain-lain:
Setoran jaminan dan tagihan
21.788 -
- -
21.788 -
- Jumlah
23.163.164 4.257.451
636.685 5.875.751
1.277.319 5.098.924
6.017.034
Liabilitas
Liabilitas segera 72.289
72.289 -
- -
- -
Simpanan nasabah 20.848.803
17.249.626 2.986.773
612.404 -
- -
Simpanan dari bank lain 131.035
131.035 -
- -
- -
Liabilitas derivatif 181
181 -
- -
- -
Liabilitas akseptasi 47.613
3.592 30.584
13.437 -
- -
Bunga masih harus dibayar 52.599
52.599 -
- -
- -
Beban akrual dan liabilitas lain-lain
8.254 8.254
- -
- -
Pinjaman subordinasi 305.866
- -
101.956 101.955
101.955 -
Jumlah 21.466.640
17.517.576 3.017.357
727.797 101.955
101.955 -
Aset Liabilitas Neto 1.696.524
13.260.125 2.380.672
5.147.954 1.175.364
4.996.969 6.017.034
Selanjutnya, Bank juga telah melakukan stress testing dalam beberapa analisis skenario dengan perkiraan kondisi terburuk yang mungkin terjadi dan analisis Contingency Funding Plan secara
periodik.
Pemantauan harian maupun secara periodik terhadap transaksi-transaksi yang berkaitan dengan risiko  likuiditas  telah  dilakukan  Bank  secara  konsisten  untuk  terwujudnya  tata  kelola
perusahaan yang baik.
Risiko  operasional  adalah  risiko  akibat  ketidakcukupan  danatau  tidak  berfungsinya  proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
Bank menerapkan manajemen risiko operasional dengan sasaran memastikan bahwa Bank telah melakukan proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko, evaluasi
risiko,  mitigasi  risiko  serta  dilakukan  pemantauan  dan  pelaporan  atas  pelaksanaannya.  Hal tersebut dilakukan dengan tujuan akhir memaksimalkan manfaat dari suatu produklayanan atau
proses transaksiaktivitas dengan potensi risiko operasional yang telah diperhitungkan.
Pengelolaan  data  kerugian  tersebut  sebagai  salah  satu  data  input  dalam  penilaian  parameter Profil Risiko Operasional yang dipetakan sesuai frekuensi kejadian dan dampaknya.