LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya Alam Panglungan.
KERJA PRAKTEK
Oleh :
Nama : Nada Evi Tamara NIM : 09.41011.0026 Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Komputerisasi Akuntansi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2012
STIKOM
(2)
iv
CV. Padantya Alam Panglungan merupakan sebuah perusahaan yang memiliki produk Boro Eco Adventure yang menyediakan informasi tentang kegiatan rafting. Selama ini CV. Padantya Alam Panglungan telah menyediakan beberapa kebutuhan untuk disewakan kepada pelanggannya.
Namun CV. Padantya Alam Panglungan tersebut memiliki beberapa kendala yang sedang dihadapi yaitu penyimpanan data-data tentang alat-alat rafting dan penyewaan yang tidak terstruktur di gudang penyimpanan. Hal ini menghambat kinerja CV. Padantya Alam Panglungan itu sendiri karena lambatnya penyampaian informasi yang dibutuhkan pada saat proses penyewaan.
Dengan adanya permasalahan yang ada saat ini, maka dibuatlah aplikasi rancang bangun sistem informasi manajemen aset perusahaan. Sistem ini diharapkan dapat mempercepat kinerja CV. Padantya Alam Panglungan dalam memberikan informasi kepada pelanggan mengenai inventaris perusahaan yang dibutuhkan pada saat reservasi dalam pemilihan produk .
Dari implementasi aplikasi sistem informasi yang diterapkan di CV. Padantya Alam Panglungan, dapat disimpulkan bahwa dengan sistem yang dibuat dapat mempercepat proses penyewaan peralatan rafting. Sebab, pencarian data lebih cepat dan penyimpanan peralatan rafting lebih terstruktur dan terorganisir oleh sistem. Sehingga sangat membantu kinerja CV. Padantya Alam Panglungan.
Kata Kunci : Manajemen Aset, Pembelian Barang, Reparasi Barang.
STIKOM
(3)
vii
ABSTRAK ...iv
KATA PENGANTAR ...v
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR TABEL ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...2
1.3 Batasan Masalah ...2
1.4 Tujuan ...2
1.5 Manfaat ...3
1.6 Sistematika Penulisan ...4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...6
2.1 Sejarah Perusahaan ...6
2.2 Logo Perusahaan ...7
2.3 Lokasi Perusahaan ...7
2.4 Visi dan Misi Perusahaan ...8
2.5 Struktur Perusahaan ...8
2.6 Job Description ...9
BAB III LANDASAN TEORI ...11
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ...11
STIKOM
(4)
viii
3.4 Desain Sistem ...15
3.5 Manajemen Aset ...15
3.5.1 Konsep Manajemen ...16
3.5.2 Konsep Aset ...17
3.5.3 Konsep Manajemen Aset ...17
3.6 Bagan Aur Document ...18
3.6.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ...19
3.6.2 Data Flow Diagram (DFD) ...22
3.7 Database ...26
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ...28
4.1 Analisa Sistem ...28
4.2 Perancangan Sistem ...29
4.2.1 Document Flow ...29
4.2.2 System Flow ...32
4.2.3 Data Flow Diagram ...35
4.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ...37
4.2.5 Struktur Tabel ...40
4.2.6 Desain I/O (Input/Output) ...47
4.3 Implementasi Sistem ...55
4.3.1 Kebutuhan Sistem ...55
4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi ...56
BAB V PENUTUP ...95
STIKOM
(5)
ix
DAFTAR PUSTAKA ...97
STIKOM
(6)
1 1. 1Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya teknologi dalam setiap perusahaan, maka jumlah aset juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Aset adalah barang tidak habis pakai yang dimiliki oleh perusahaan. Aset membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk ditelusuri. Kebutuhan informasi mengenai data dan informasi suatu aset sangatlah penting guna memperbaiki kinerja atau efisiensi di dalam suatu perusahaan.
CV. Padantya Alam Panglungan merupakan sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan Boro Eco Adventure yang menyediakan informasi tentang kegiatan rafting. Selama ini CV. Padantya Alam Panglungan telah menyediakan beberapa aset yang digunakan dalam proses penyewaan jasanya. Namun dalam proses permintaan aset maupun penerimaan aset masih menggunakan berkas-berkas sehingga dalam pencarian aset memerlukan waktu yang lama dan kurang akurat karena tidak adanya suatu sistem informasi dalam pengelolaan aset perusahaan yang sekarang ini masih bersifat manual.
Berdasarkan permasalahan diatas, dibuatlah aplikasi manajemen aset yang dapat memberikan informasi secara detail dari suatu aset, serta dapat melakukan pengelolaan terhadap aset perusahaan yang telah di perbaharui. Sistem ini diharapkan dapat mempercepat kinerja dan mengatasi permasalahan yang dihadapi CV. Padantya Alam Panglungan dalam memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan.
STIKOM
(7)
Dari implementasi aplikasi sistem informasi yang diterapkan di CV. Padantya Alam Panglungan, diharapkan dapat mempercepat proses permintaan aset maupun peneriman aset. Sebab pencarian data lebih cepat dan penyimpanan peralatan rafting lebih terstruktur dan terorganisir oleh sistem, sehingga dapat membantu kinerja CV. Padantya Alam Panglungan tersebut.
1.2Rumusan Masalah
Teknologi informasi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan zaman. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya informasi. Untuk itu diperlukan suatu teknologi informasi yang dapat menangani semua alur informasi. Permasalahan yang timbul dalam kerja praktek ini pada CV Padantia Alam Panglungan adalah bagaimana merancang bangun sistem informasi manajemen aset pada perusahaan tersebut. 1.3Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka batasan masalah yang diambil sebagai berikut:
1. Manajemen aset yang dimaksud disini hanya membahas tentang aktiva tetap. Baik aktiva yang ada didalam perusahaan maupun aktiva yang ada di lapangan saat ini.
2. Dalam sistem ini, penulis tidak membahas tentang jumlah biaya yang dikeluarkan oleh setiap aset pada saat terjadi transaksi.
1.4Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari
STIKOM
(8)
ilmu atau teori yang selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
2. Untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni.
3. Menghasilkan aplikasi rancang bangun sistem informasi manajemen aset pada CV. Padantya Alam Panglungan.
1.5Manfaat
Manfaat yang didapat dari Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset ini adalah sebagai berikut:
1. CV. Padantya Alam Panglungan
Manfaat yang dapat diperoleh CV. Padantya Alam Panglungan adalah : a. Dapat memberikan layanan permintaan aset yang dilakukan staff
perusahaan.
b. Meningkatkan kualitas CV. Padantya Alam Panglungan dalam pengelolaan aset perusahaan.
2. STIKOM Surabaya
Manfaat yang diperoleh pada pihak STIKOM Surabaya adalah :
a. Menjalin hubungan yang baik antara lembaga pendidikan dengan pihak perusahaan.
b. Agar sumber daya yang dimiliki lebih efektif. 3. Peserta Kerja Praktek
Manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa peserta sendiri yaitu :
STIKOM
(9)
a. Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang suatu sistem informasi yang real.
b. Mengasah kemampuan dalam manajemen waktu dan sistem perancangan sistem informasi yang sistematis.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang ada, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan membahas tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, logo perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan serta job deskripsi dari masing-masing divisi.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang dipakai untuk menyelesaikan permsalahan. Teori yang dipakai seperti konsep dasar sistem informasi, Data
Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD),
Visual Basic.Net, Microsoft SQL Server 2005 Express. BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Bab ini membahas tentang perancangan sistem, yaitu System
Flow Terkomputerisasi, Data Flow Diagram (DFD), Entity
STIKOM
(10)
Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, Desain
Inpu/Output dan Implementasi Sistem.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.
STIKOM
(11)
6 2.1 Sejarah CV. Padantya Alam Panglungan
Menggali potensi Wonosalam, Kabupaten Jombang tidak pernah ada habisnya. Dulu, orang lebih mengenal Wonosalam dengan daerah durian, tapi lambat laun dengan semakin berkembangnya wilayah tersebut dan semakin beragamnya obyek-obyek wisata yang ada, Wonosalam makin dikenal dengan wisata adventure untuk itulah Boro Eco Adventure kami dirikan.
Nama Boro kami ambil dari bahasa Jawa, dari kata “Ngemboro” yang berarti mengembara, meninggalkan tempat tinggalnya atau dengan kata lain berpetualang. Dan tidaklah berlebihan jika lokasi yang kami pilih yaitu Dusun Mendiro, Desa Panglungan dengan ketinggian 800 dpl menjadi daya tarik tersendiri. Disamping daerahnya yang sejuk di lereng Gunung Anjasmoro (2.277 m dpl), hutan yang masih asri, dan adanya mata air yang melimpah serta tidak pernah kering di musim kemarau sekalipun yang diberi nama “Kendil Wesi”.
Selain alamnya yang bagus, wilayah ini ternyata juga memiliki cerita sejarah yang tinggi khususnya Kerajaan Majapahit. Gua Sigolo Golo yang notabene tempat bersemedi Patih Maudoro (Ayah Damarwulan), juga Sungai Boro yang membelah wilayah Jombang & Mojokerto dengan airnya yang jernih dan tidak pernah kering.
STIKOM
(12)
2.2 Logo CV. Padantya Alam Panglungan
Gambar 2.1 Logo CV. Padantya Alam Panglungan Sumber : CV. Padantya Alam Panglungan
Arti :
Warna Hijau : Branding CV. Padantya Alam Panglungan yaitu warna
hijau yang artinya “Ramah Lingkungan, Kontribusi
Ramah Lingkungan, Mengkampanyekan Lingkungan kepada Masyarakat Luas dan Menghargai Lingkungan.
Air : Unsur Arung Jeram.
Kata “BORO” : Diambil dari sebuah nama sungai di Desa Wonosalam.
Eco : Lingkungan
Adventure : Petualangan alam dan budaya. 2.3 Lokasi CV. Padantya Alam Panglungan
Lokasi CV. Padantya ALam Panglungan berada di Club House – Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya. Sedangkan untuk kegiatan wisata yang
diselenggarakan berada di Dusun Mendiro, Desa Panglungan Wonosalam – Kabupaten Jombang.
STIKOM
(13)
2.4 Visi dan Misi CV. Padantya Alam Panglungan 2.4.1 Visi CV. Padantya Alam Panglungan
Menjadi penyelenggara wisata petualangan alam berbasis lingkungan dan masyarakat setempat.
2.4.2 Misi CV. Padantya Alam Panglungan
1. Memfasilitasi kegiatan wisata petualangan alam dengan penuh tanggung jawab dan bersahabat.
2. Turut serta dalam menjaga lingkungan alam dan sosial budaya setempat.
3. Selalu berupaya meningkatkan kualitas Boro Eco Adventure sebagai provider eco wisata yang profesional, mulai dari skala regional hingga internasional.
2.5 Struktur CV. Padantya Alam Panglungan
Struktur Organisasi CV. Padantya Alam Panglungan
Direksi Didik Hendriyanto
General Manager
Agus Sugiarto
Operasional Wartib
Marketing Dwi Wijayanto Happy Mary Ramadany
Accounting Rista W. Wulaningarum
Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV. Padantya Alam Panglungan Sumber : CV. Padantya Alam Panglungan
STIKOM
(14)
2.6 Job Description 1. Direksi
Tugas seorang direksi antara lain :
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manager).
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
2. General Manager
Tugas seorang general manager antara lain :
a. Melaksanakan kebijakan umum dan teknik perusahaan dalam hal operasionalnya.
b. Mengobservasi, mengontrol, mengevaluasi pelaksanaan konstruksi. c. Melakukan koordinasi dengan institusi di dalam dan di luar lingkungan
CV. Padantya Alam Panglungan.
d. Meningkatkan saran dan pertimbangan kepada dewan direksi tentang pelaksanaan tugas bawahannya.
e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh dewan direksi.
3. Marketing
Tugas seorang marketing antara lain :
a. Memasarkan produk kepada calon konsumen.
b. Merencanakan, mengontrol dan mengkordinir proses penjualan dan pemasaran
STIKOM
(15)
c. Membuat jadwal kerja mingguan dan bulanan sebagai penerapan rencana kerja operasional pemasaran dan promosi
d. Melaksanakan target pelanggan
e. Membuat laporan mendokumentasikan masukan dan kebutuhan pelanggan
4. Operasional
Tugas seorang operasional antara lain :
a. Mengelola operasional perusahaan dalam sehari-hari b. Merencanakan kebutuhan dalam perusahaan.
5. Accounting
Tugas seorang accounting antara lain :
a. Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi sistem kerja akuntansi untuk pengelolaan data keuangan dan neraca Rugi/Laba perusahaan.
b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca Rugi/Laba. c. Mengontrol dan mengavaluasi pencatatan neraca Rugi/Laba.
STIKOM
(16)
11 3.1Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert dalam (Hartono, 1999:102), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. (Hartono,1999:50). Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau information
processing system atau information generation system.
Menurut Leitch dan Davis R. dalam buku Hartono (1999:24) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan tertentu kepada pihak luar. Laporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi untuk mengambil sebuah keputusan.
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk
STIKOM
(17)
mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. (Hartono,1999:26)
Sistem informasi ini dapat juga di artikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen atau blok-blok yang berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan mencapai sasaran. Komponen atau blok-blok yang dimaksut adalah:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
STIKOM
(18)
5. Blok Basis Data
Menurut krida prasetia basis data (database) adalah merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
3.2Analisa Sistem Informasi
Analisa Sistem Informasi adalah penggunaan dari Sistem Informasi ke dalam bagian sub sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan, kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan (Scott, 1996:27).
Tahap analis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan
STIKOM
(19)
sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan sangat berpengaruh pada tahap selanjutnya. Langkah-langkah untuk menganalisis sistem tersebut adalah : 1. Mengidentifikasi masalah
2. Memahami kerja sistem yang ada 3. Menganalisis sistem
4. Membuat laporan hasil analisis 3.3Perancangan Sistem Informasi
Perancangan Sistem Informasi adalah proses penyusunan atau mengembangkan sistem informasi yang telah ada atau baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi (Hartono, 1999:71). Hasil sistem yang dirancang harus sesuai kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi.
Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran-gambaran yang jelas dan yang berguna serta lengkap kepada programer serta ahli-ahli teknik yang terlibat. Hal ini perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat berkembang lagi.
Dalam perencanaan dan pembuatan suatu sistem, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Pembuatan bagan alur sistem 2. Bagan berjenjang
3. Data Flow Diagram
4. Entity Relationship Diagram
STIKOM
(20)
3.4Desain Sistem
Setelah tahap analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Lalu tahap selanjutnya yaitu desain sistem.
Desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk (Hartono, 1999:84). Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical system. Simbol simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol terminal, hard disk, laporan-laporan.
Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user
bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan arus data (data flow
diagram).
3.5Manajemen Aset
Pengertian aset secara umum menurut Siregar (2004:178) adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic
value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang
dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi atau individu (perorangan).
STIKOM
(21)
3.5.1 Konsep Manajemen
Kata “manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis organisasinya.
Pengertian manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Follet (1997:105), adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Segala sesuatu yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu. Tujuan tersebut sangat beragam, tergantung dari jenis sebuah organisasi. Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sebuah organisasi bisnis diantaranya adalah kegiatan produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, hingga pengelolaan keuangan yang mungkin dimiliki oleh organisasi bisnis tersebut. Semua kegiatan-kegiatan tersebut perlu diselesaikan karena pada dasarnya akan menunjang kepada pencapaian tujuan dari organisasi bisnis, yaitu pencapaian profit.
Manajemen diperlukan dalam organisasi agar tujuan dari organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya atau dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengimplementasian, serta fungsi pengendalian dan pengawasan.
STIKOM
(22)
3.5.2 Konsep Aset
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), pernyataan nomor 62 aset dikategorikan ke dalam aset lancar dan non lancar. Dalam pernyataan 66 disebutkan aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan. Salah satu dari Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah adalah Neraca, menurut Halim (1997:152) neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menunjukkan posisi aktiva, utang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut PP No.11 2001 neraca adalah neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi masing-masing pemerintah.
3.5.3 Konsep Manajemen Aset
Fungsi dari manajemen aset dibuat untuk membantu perusahaan untuk memantau dan menghitung kekayaan mereka seperti perkakas, perangkat keras dan perangkat lunak, kendaraan, peralatan kantor, peralatan mesin dan lain-lain dari pembelian sampai penghapusan atau penyusutan barang. Fungsi ini sangat memudahkan perusahaan untuk menyimpan sebuah daftar kekayaan mereka, semua dokumen pembelian secara berurut, biaya-biaya, jumlah, dan nilai yang berlaku sekarang (Siregar, 2004:51).
Manajemen aset menyediakan bagi perusahaan untuk perjalanan aset secara keseluruhan, tidak hanya untuk melihat aset mana saja yang telah dibeli dan berapa biayanya tetapi juga membantu mencegah hilangnya atau pencurian dari aset itu agar dapat mengurangi biaya asuransi yang berlebih (Siregar, 2004:57).
STIKOM
(23)
3.6Bagan Alur Document
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel berikut (Elmasri & Navathe, 2004:106) :
Tabel 3.1 Simbol Document Flowchart
NO SIMBOL NAMA SIMBOL
FLOWCHART
FUNGSI
1. Document Untuk menunjukkan
dokumen input dan output baik untuk proses manual,
mekanik, atau
komputer.
2. Computerized Process Menunjukkan kegiatan
dari operasi program komputer.
3. Database Untuk menyimpan
data.
4. Connector Menunjukkan
hubungan di halaman yang sama.
STIKOM
(24)
5. Connecting Other Pages Menunjukkan
hubungan di halaman lain.
6. Terminator Menandakan awal
/akhir dari suatu sistem.
7. Decision Menggambarkan
logika keputusan dengan nilai true atau
false.
8. Manual Activities Untuk menunjukkan
pekerjaan yang di- lakukan secara manual.
9. Save Offline
Untuk menunjukkan
file non komputer yang diarsip urut angka .
10. Note Menunjukan data
catatan
3.6.1 Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram (ERD) adalah suatu bentuk perencanaan
database secara konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja dan pedoman dari struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan model hubungan data dalam sistem, dimana di dalamnya terdapat hubungan entitas beserta atribut relasinya dan mendokumentasikan
STIKOM
(25)
kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan data. ERD memiliki beberapa jenis model yaitu :
Tabel 3.2 Model ERD
No. Jenis ERD Keterangan
1. Conceptual Data Model (CDM) Merupakan model universal dan
dapat menggambarkan semua struktur logic database (DBMS), dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data storage. Sebuah CDM dapat diubah langsung menjadi PDM.
2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang
mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik. Hal ini seringkali berbeda secara signifikan dikarenakan oleh struktur tipe
database yang bervariasi, dari model
schema, tipe data penyimpanan dsb.
ERD memiliki 4 jenis obyek, yaitu : 1. Entity
Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang dapat dibedakan satu dengan yang lainya dan adanya hubungan saling ketergantungan.
STIKOM
(26)
Ada 2 macam tipe entity, yaitu : a. Strong Entity
Strong Entity merupakan tipe entity yang mempunyai key attribute untuk
setiap individu yang ada didalamnya. b. Weak Entity
Strong Entity merupakan entity yang tidak memiliki key atribut, oleh
karena itu weak entity harus dihubungkan dengan strong entity untuk menggunkan atribut kunci secara bersama-sama.
2. Attribute
Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan ciri atau karakteristik dari entity tersebut. Attribute sering disebut juga data elemen atau data field. Beberapa tipe attribute antara lain :
1. Simple Versus Composite.
2. Single Valued Versus Multivalued.
3. Stored Versus Derived.
4. Complex Attributes
3. Key
Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah diberikan oleh sebagian elemen data dari entity tertentu, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain ada entity yang sama. Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen data kunci (key).
4. Relationship
Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang
mewujudkan pemetaan antar entity. Bentuk relationship yaitu :
STIKOM
(27)
a. One to One Relationship
Hubungan satu entity dengan satu entity yang lain.
b. One to Many Relationship
Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding banyak.
c. Many to Many Relationship
Hubungan antar entity pertama dengan entity kedua adalah banyak berbanding banyak.
3.6.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) atau yang sering disebut Bubble Chart atau
diagram, model proses, digram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model yang memungkinkan pofesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat pembuat model yang sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Untuk memudahkan proses pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :
1. Context Diagram
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source.
STIKOM
(28)
2. Diagram Zero (Level 0)
Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data source.
3. Diagram Detail (Primitif)
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :
1. Terminator
Terminator atau External Entity atau kesatuan luar mewakili entitas
external yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau sistem yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan inputan maupun yang menerima output dari sistem serta berupa bagian atau divisi diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem. Terminator ini sering juga disebut entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink).
Simbol Terminator :
Gambar 3.1 Terminator
2. Process (Proses)
Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke
output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan
STIKOM
(29)
transformasi satu inputan atau lebih menjadi output dari sistem. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut :
a. Identifikasi Proses
Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol.
b. Nama Proses
Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses diletakkan dibawah identifikasi proses.
Simbol Process :
Gambar 3.2 Process 3. Data Store
Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data Store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya. Data Store biasanya berkaitan dengan penyimpanan file atau database yang dilakukan secara terkomputerisasi. Data
Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses pengertiannya
sebagai berikut :
STIKOM
(30)
a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu proses. b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data,
mengurangi data maupun mengubah data. Simbol Data Store :
Gambar 3.3 Data Strore atau Database 4. Alur Data
Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.
Simbol Alur Data :
Gambar 3.4 Alur Data 5. Syarat-syarat sebuah DFD
a. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD. b. Pemberian nomor pada proses DFD.
c. Penggambaran DFD serapi mungkin. d. Menghindari pembuatan DFD yang rumit. e. Memastikan DFD dibangun secara konsisten.
STIKOM
(31)
3.7Database
Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record
menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambil keputusan (Linda, 2004:10). Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut:
1. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.
2. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal.
3. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.
Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu:
1. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau
disimpan di media storage dan level yang berkaitan.
2. External level disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis
datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai.
3. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view
dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level.
STIKOM
(32)
Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field,
indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini:
1. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer.
2. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut
tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.
3. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut
dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.
4. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field
kunci atau field.
5. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL)
yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.
STIKOM
(33)
28
Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.
4.1 Analisa Sistem
Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolahan data yang baik. Sistem pengolahan data tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya Alam Panglungan yang akan dibuat. Untuk mendukung semua ini maka dibutuhkan analisis yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknis analisis untuk menghasilkan perencanaan yang baik.
Data dan informasi yang dibutuhkan ialah berkenaan dengan tujuan dari Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya Alam Panglungan. Informasi tentang kebutuhan sistem informasi diperlukan untuk menghasilkan perencanaan yang dapat mendukung kerja aplikasi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa diperlukan basis data untuk menyimpan data tentang aset perusahaan.
Dalam bab ini disampaikan rancangan sistem yang menjadi landasan dalam pembuatan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya Alam Panglungan dengan menggunakan VB.Net dan menggunakan database Microsoft SQL Server 2005 Express.
STIKOM
(34)
4.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka menghasilkan document
flow hasil analisa sistem yang sedang berjalan dan sistem yang baru akan
digambarkan pada System Flow, Data Flow Diagram (DFD), rancangan Database berupa Entity Relationship Diagram (ERD), serta desian I/O dari aplikasi yang akan dibuat.
4.2.1 Document Flow
Document Flow sistem informasi manajemen aset pada CV. Padantya
Alam Panglungan terdiri atas 2 proses yaitu proses pembelian barang dan proses perbaikan barang. Secara umum document flow untuk proses tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
STIKOM
(35)
Operasional Accounting Manager
Doc Flow Pembelian Barang
Mulai Surat Pengajuan Pembelian Barang BaseCamp Surat Pengajuan Pembelian Barang BaseCamp Surat Pengajuan Pembelian Barang Office Membuat Laporan Pengajuan Pembelian Barang Laporan Pengajuan Pembelian Barang Laporan Pengajuan Pembelian Barang Melakukan Verifikasi Pengajuan Pembelian Barang Melakukan Pembelian Barang Ya Barang BaseCamp 1 Barang Office Barang BaseCamp Barang Office Selesai 1 Disetujui ? 2 Tidak 2 Surat Pengajuan Pembelian Barang Office Nota Pembelian
Gambar 4.1 Document Flow Pembelian Barang
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bagaimana proses pembelian barang yang terjadi. Dimana awal dari proses ini yaitu dimulai dari operasional yang mengajukan surat pengajuan pembelian barang jika terdapat barang yang tidak tersedia dalam perusahaan. Dan selanjutnya surat pengajuan pembelian barang tersebut diterima oleh manager. Jika manager menyetujui pengajuan
STIKOM
(36)
pembelian barang dari operasional tersebut, maka dilakukan pembelian barang yang dilakukan oleh manager.
Operasional Accounting Manager
Doc Flow Perbaikan Barang
Mulai
Data Barang Rusak
Membuat Laporan Data Barang Rusak
Barang Hasil Perbaikan
Selesai 1
Laporan Data Barang Rusak
Laporan Data Barang Rusak
Perbaikan Barang
Barang Hasil Perbaikan
1 Disetujui ? 2 Tidak
Ya
2
Nota Perbaikan
Gambar 4.2 Document Flow Perbaikan Barang
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bagaimana proses reparasi barang yang terjadi. Dimana awal dari proses ini yaitu dimulai dari operasional yang memberikan data barang rusak kepada accounting, dan selanjutnya accounting
STIKOM
(37)
membuat laporan barang rusak yang diberikan kepada manager. Dan manager akan melakukan perbaikan barang-barang yang rusak.
4.2.2 System Flow
System flow terkomputerisasi merupakan gambaran dari sistem yang akan
dibuat, beberapa proses yang masih dilakukan secara sederhana dikembangkan menjadi proses komputer. Proses yang dibuat adalah pencatatan barang pada saat pembelian dan perbaikan barang rusak. untuk proses tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Operasional Manager Accounting
Sis Flow Pembelian Barang
Mulai Surat Pengajuan Pembelian Barang Input Pengajuan Pembelian Menverifikasi Pengajuan Pembelian
Disetujui ? Tidak 1
Membeli Barang Ya Nota Pembelian Barang 1 2 Nota Pembelian Mencatat Transaksi Pembelian Pembelian 2 Barang Input Barang Selesai 3 Membuat Laporan Pembelian 3 Laporan Pembelian
Gambar 4.3 System Flow Pembelian Barang
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bagaimana proses pembelian barang yang terjadi. Dimana awal dari proses ini yaitu dimulai dari operasional yang mengajukan surat pengajuan pembelian barang jika terdapat barang yang
STIKOM
(38)
tidak tersedia dalam perusahaan. Dan selanjutnya surat pengajuan pembelian barang tersebut diterima oleh manager. Jika manager menyetujui pengajuan pembelian barang dari operasional tersebut, maka dilakukan pembelian barang yang dilakukan oleh manager. Nota dari pembelian barang yang dilakukan oleh
manager akan diserahkan kepada accounting dan dibuatkan laporan pembelian
barang. Laporan pembelian tersebut akan disimpan ke dalam database pembelian barang dan data barang yang dibeli akan disimpan ke dalam database barang.
STIKOM
(39)
Operasional Accounting Manager Sis Flow Perbaikan Barang
Mulai
Data Barang Rusak
Hasil Perbaikan Barang Selesai 1 Laporan Data Barang Rusak 1 Barang
Data Barang Rusak
Membuat Laporan Barang Rusak 2 2 Disetujui ? Tidak Perbaikan Barang Ya Hasil Perbaikan Barang Mencatat Data Barang Rusak Verifikasi Perbaikan Barang Nota Perbaikan Barang Nota Perbaikan Barang
Gambar 4.4 System Flow Perbaikan Barang
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bagaimana proses reparasi barang yang terjadi. Dimana awal dari proses ini yaitu dimulai dari operasional yang memberikan data barang rusak kepada manager, dan manager akan melakukan perbaikan barang-barang yang rusak atau manager akan melakukan penyusutan barang untuk beberapa tahun mendatang. Jika terjadi perbaikan barang maka nota perbaikan barang diserahkan kepada accounting, dan selanjutnya accounting akan membuat laporan perbaikan barang. Dan data barang akan disimpan didalam database barang.
STIKOM
(40)
4.2.3 DFD (Data Flow Diagram)
Data flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses
yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.
a. Context Diagram
Context diagram dari sistem informasi manajemen aset menggambarkan
secara umum yang terjadi pada CV. Padantya Alam Panglungan Surabaya. Pada context diagram tersebut melibatkan 3 entity, yaitu operasional, accounting, dan
manager.
STIKOM
(41)
Gambar 4.5 Context Diagram Sistem Informasi Manajemen Aset b. DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Aset
Setelah membuat context diagram dari sistem informasi manajemen aset di CV. Padantya Alam Panglungan, untuk selanjutnya context diagram tersebut akan dibagi menjadi sub proses yang lebih detail.
STIKOM
(42)
Ambil Data
Simpan Data Simpan Data
Hasil Perbaikan Barang
Surat Pengajuan Pembelian
Barang
Laporan Pembelian Nota Pembelian
Simpan Data Data Barang Rus ak
Nota Perbaikan Barang
Laporan Barang Rus ak
Operasional
Operasional Accounting
Accounting Manager
Manager
1
Perbaikan Barang
2
Pembelian Barang 2 Barang
3 Surat Pengajuan Pembelian 4 Pembelian
Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Aset 4.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram merupakan gambaran struktur database dari
sistem informasi manajemen aset yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model atau secara logik dan Physical Data Model atau secara fisik.
STIKOM
(43)
Karyawan Id Karyawan Nama Karyawan Bagian Karyawan Tgl Lahir Jenis Kelamin Alamat Kota No Telp Karyawan
Status
Reparasi Barang Keterangan Reparasi
Kode Barang
Tgl Reparasi Biaya Reparasi
Id Teknisi
Barang Kode Barang
Nama Barang
Id Jenis Umur Ekonomis
Status Membeli N N Teknisi Id Teknisi Nama Teknisi Alamat Kota
No Telp Teknisi Memperbaiki N 1 N Pengajuan Pembelian Barang N Pengajuan Reparasi Barang N N Supplier Id Supplier Kota No Telp Supplier
Nama Supplier Alamat Menyuplay N 1 Memiliki Jenis Barang Id Jenis Nama Jenis N 1 Menghasilkan N 1
Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram a. Conceptual Data Model (CDM)
Terdapat 6 tabel yang terintegrasi secara logik. Berikut gambar
Conceptual Data Model.
STIKOM
(44)
Menghasilkan
Memperbaiki
Pembelian Memiliki
Pengajuan Pembelian Barang
Pengajuan Reparasi Barang
Barang Kode_Barang Nama_Barang Umur_Ekonomis Jumlah Status Jenis_Barang Id_J enis Nama_Jenis Karyawan Id_Karyawan Bag ian_Karyawan Nama_Karyawan Tgl_Lahir Jenis_Kelamin Alamat Kota No_Telp_Karyawan Status Reparas i_Barang Kode_Reparasi Tgl_Reparasi Biaya_Repar asi Keterangan_Reparasi Teknisi Id_Teknis i Nama_Teknis i Alamat Kota Nomor_Telepon Supplier Id_Supplier Nama_Supplier Alamat Kota Nomor_Telepon
Gambar 4.8 Conceptual Data Model Sistem Informasi Manajemen Aset b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) telah menunjukkan adanya relasi antar
tabel. Berikut gambar Physical Data Model.
STIKOM
(45)
KODE_PENGAJUAN_REPARASI = KODE_PENGAJUAN_REPARASI
KODE_PENGAJUAN_PEMBELIAN = KODE_PENGAJUAN_PEMBELIAN
KODE_BARANG = KODE_BARANG
ID_TEKNISI = ID_TEKNISI KODE_BARANG = KODE_BARANG
ID_SUPPLIER = ID_SUPPLIER ID_JENIS = ID_JENIS
KODE_BARANG = KODE_BARANG ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
KODE_BARANG = KODE_BARANG ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
BARANG KODE_BARANG varchar(10) ID_JENIS varchar(10) NAMA_BARANG varchar(50) UMUR_EKONOMIS varchar(10) STATUS varchar(10)
JUM LAH int
JENIS_BARANG ID_JENIS varchar(10) NAMA_JENIS varchar(25) KARYAWAN ID_KARYAWAN varchar(10) NAMA_KARYAWAN varchar(50) TGL_LAHIR datetime JENIS_KELAMIN varchar(10) ALAMAT varchar(50) KOTA varchar(10) NO_TELP_KARYAWAN varchar(12) STATUS varchar(20) BAGIAN_KARYAWAN varchar(20) REPARASI_BARANG KODE_REPARASI varchar(10) ID_TEKNISI varchar(10) KODE_BARANG varchar(10) TGL_REPARASI datetime BIAYA_REPARASI int KETERANGAN_REPARASI varchar(50) KODE_PENGAJUAN_REPARASI varchar(10) NAMA_BARANG varchar(50) NAMA_JENIS varchar(20)
JUM LAH int
TOTAL int TEKNISI ID_TEKNISI varchar(10) NAMA_TEKNISI varchar(50) ALAMAT varchar(50) KOTA varchar(15) NOMOR_TELEPON varchar(12) SUPPLIER ID_SUPPLIER varchar(10) NAMA_SUPPLIER varchar(50) ALAMAT varchar(50) KOTA varchar(15) NOMOR_TELEPON varchar(12) PENGAJUAN_REPARASI_BARANG ID_KARYAWAN varchar(10) KODE_BARANG varchar(10) KODE_PENGAJUAN_REPARASI varchar(10) TGL_PENGAJUAN_REPARASI datetime NAMA_BARANG varchar(50) NAMA_JENIS varchar(20) STATUS varchar(20) KETERANGAN varchar(50)
JUM LAH int
PENGAJUAN_PEMBELIAN_BARANG
ID_KARYAWAN varchar(10)
KODE_BARANG varchar(10)
KODE_PENGAJUAN_PEM BELIAN varchar(10)
TGL_PENGAJUAN_PEMBELIAN datetime
NAMA_BARANG varchar(50)
NAMA_JENIS varchar(20)
JUM LAH_BARANG int
NOMINAL int
STATUS varchar(50)
PEM BELIAN
ID_SUPPLIER varchar(10)
KODE_BARANG varchar(10)
KODE_PENGAJUAN_PEM BELIAN varchar(10)
KODE_PEMBELIAN varchar(10)
TANGGAL_PEMBELIAN datetime
NAMA_BARANG varchar(50)
NAMA_JENIS varchar(25)
JUM LAH int
HARGA int
TOTAL int
Gambar 4.9 Physical Data Model Sistem Informasi Manajemen Aset 4.2.5 Struktur Tabel
Struktur tabel pada sistem informasi manajemen aset CV. Padantya Alam Panglungan Surabaya adalah sebagai berikut:
STIKOM
(46)
a. Tabel Barang
Nama Tabel : Barang
Primary Key : Kode_Barang
Foreign Key : Id_Jenis
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data barang Tabel 4.1 Barang
No. Field Type Length Key
1. Kode_Barang Varchar 10 Primary Key
2. Nama_Barang Varchar 50
3. Id_Jenis Varchar 10 Foreign Key
4. Umur_Ekonomis Varchar 10
5. Jumlah Int
6. Status Varchar 10
b. Tabel Jenis Barang
Nama Tabel : Jenis_Barang Primary Key : Id_Jenis Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data jenis barang Tabel 4.2 Jenis Barang
No. Field Type Length Key
1. Id_Jenis Varchar 10 Primary Key
2. Nama_Jenis Varchar 25
STIKOM
(47)
c. Tabel Karyawan
Nama Tabel : Karyawan Primary Key : Id_Karyawan Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data karyawan Tabel 4.3 Karyawan
No. Field Type Length Key
1. Id_Karyawan Varchar 10 Primary Key
2. Bagian_Karyawan Varchar 20
3. Nama_Karyawan Varchar 50
4. Tanggal_Lahir Datetime
5. Jenis_Kelamin Varchar 10
6. Alamat Varchar 50
7. Kota Varchar 10
8. Nomor_Telepon Varchar 12
9. Status Varchar 20
d. Tabel Supplier
Nama Tabel : Supplier Primary Key : Id_Supplier Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data supplier
STIKOM
(48)
Tabel 4.4 Supplier
No. Field Type Length Key
1. Id_Supplier Varchar 10 Primary Key
2. Nama_Supplier Varchar 50
3. Alamat Varchar 50
4. Kota Varchar 15
5. Nomor_Telepon Varchar 12
e. Tabel Teknisi
Nama Tabel : Teknisi Primary Key : Id_Teknisi Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data teknisi Tabel 4.5 Teknisi
No. Field Type Length Key
1. Id_Teknisi Varchar 10 Primary Key
2. Nama_Teknisi Varchar 50
3. Alamat Varchar 50
4. Kota Varchar 15
5. Nomor_Telepon Varchar 12
f. Tabel Pengajuan Pembelian Barang
Nama Tabel : Pengajuan_Pembelian Primary Key : Kode_Pengajuan_Pembelian Foreign Key : Kode_Barang, Id_Karyawan
STIKOM
(49)
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data pengajuan pembelian barang
Tabel 4.6 Pengajuan Pembelian
No. Field Type Length Key
1. Kode_Pengajuan_Pembelian Varchar 10 Primary Key
2. Kode_Barang Varchar 10 Foreign Key
3. Id_Karyawan Varchar 10 Foreign Key
4. Tanggal_Pengajuan_Pembelian Datetime
5. Nama_Barang Varchar 50
6. Nama_Jenis Varchar 20
7. Jumlah_Barang Int
8. Nominal Int
9. Status Varchar 50
g. Tabel Pembelian
Nama Tabel : Pembelian Primary Key : Kode_Pembelian
Foreign Key : Kode_Barang, Kode_Pengajuan_Pembelian, Id_Supplier Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data pembelian
STIKOM
(50)
Tabel 4.7 Pembelian
No. Field Type Length Key
1. Kode_Pembelian Varchar 10 Primary Key
2. Kode_Pengajuan_Pembelian Varchar 10 Foreign Key 3. Tanggal_Pembelian Datetime
4. Id_Supplier Varchar 10 Foreign Key
5. Kode_Barang Varchar 10 Foreign Key
6. Nama_Barang Varchar 50
7. Nama_Jenis Varchar 25
8. Jumlah Int
9. Harga Int
10. Total Int
h. Tabel Pengajuan Reparasi Barang
Nama Tabel : Pengajuan_Reparasi_Barang Primary Key : Kode_Pengajuan_Reparasi Foreign Key : Kode_Barang, Id_Karyawan
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data pengajuan reparasi barang
STIKOM
(51)
Tabel 4.8 Pengajuan Reparasi Barang
No. Field Type Length Key
1. Kode_Pengajuan_Reparasi Varchar 10 Primary Key 2. Tanggal_Pengajuan_Reparasi Datetime
3. Id_Karyawan Varchar 10 Foreign Key
4. Kode_Barang Varchar 10 Foreign Key
5. Nama_Barang Varchar 50
6. Nama_Jenis Varchar 20
7. Jumlah Int
8. Keterangan Varchar 50
9. Status Varchar 20
i. Tabel Reparasi Barang
Nama Tabel : Reparasi_Barang Primary Key : Kode_Reparasi
Foreign Key : Kode_Pengajuan_Reparasi, Kode_Barang, Id_Teknisi Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data reparasi barang
STIKOM
(52)
Tabel 4.9 Reparasi
No. Field Type Length Key
1. Kode_Reparasi Varchar 10 Primary Key
2. Kode_Pengajuan_Reparasi Varchar 10 Foreign Key 3. Tanggal_Reparasi Datetime
4. Id_Teknisi Varchar 10 Foreign Key
5. Kode_Barang Varchar 10 Foreign Key
6. Nama_Barang Varchar 50
7. Nama_Jenis Varchar 20
8. Jumlah Int
9. Biaya_Reparasi Int
10. Total Int
11. Keterangan_Reparasi Varchar 50
4.2.6 Desain I/O (Input/Output)
Desain input/output Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya Alam Panglungan adalah sebagai berikut :
1. Form Login
Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk
validasi user yang menggunakan aplikasi.
STIKOM
(53)
Login
< Input >
< input > Username
Password
Login Keluar
Ganti Password
Gambar 4.10 Desain Form Login 2. Form Menu Utama
Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi untuk masuk sebagai username.
Menu Utama
Menu Master Transaksi Keluar
Gambar 4.11 Desain Form Menu Utama 3. Form Master Barang
Berikut ini merupakan tampilan dari form barang yang berfungsi untuk input data barang.
STIKOM
(54)
Form Barang
< otomatis >
< input >
< input >
< input > < otomatis > Kode_Barang
Nama_Barang
Id_Jenis
Umur_Ekonomis
Status
Jumlah
< pilihan >
Simpan Ubah Hapus Keluar Cari
Gambar 4.12 Desain Form Master Barang 4. Form Master Jenis Barang
Berikut ini merupakan tampilan dari form jenis barang yang berfungsi untuk input data jenis barang.
Jenis Barang
< Input >
< input > Id_Jenis
Nama_Jenis
Simpan Ubah Hapus Keluar
Gambar 4.13 Desain Form Master Jenis Barang 5. Form Master Karyawan
Berikut ini merupakan tampilan dari form karyawan yang berfungsi untuk input data karyawan.
STIKOM
(55)
Form Karyawan
< otomatis >
< input >
< input > < input > < input >
< input > Id_Karyawan Bagian_Karyawan Nama_Karyawan Tanggal_Lahir Jenis_Kelamin Alamat
< pilihan >
< pilihan >
Simpan Ubah Hapus Keluar Kota
Nomor_Telepon
Status
M November 12
TWTFSS
1234
567891
0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0
< pilihan >
Password
Gambar 4.14 Desain Form Master Karyawan 6. Form Master Supplier
Berikut ini merupakan tampilan dari form supplier yang berfungsi untuk input data supplier.
Form Supplier
< otomatis >
< input >
< input > < input > < input > Id_Supplier
Nama_Supplier Alamat
Simpan Ubah Hapus Keluar Kota
Nomor_Telepon
Gambar 4.15 Desain Form Master Supplier
STIKOM
(56)
7. Form Master Teknisi
Berikut ini merupakan tampilan dari form teknisi yang berfungsi untuk input data teknisi.
Form Teknisi
< otomatis >
< input >
< input > < input > < input > Id_Teknisi
Nama_Teknisi Alamat
Simpan Ubah Hapus Keluar Kota
Nomor_Telepon
Gambar 4.16 Desain Form Master Teknisi 8. Form Transaksi Pengajuan Pembelian
Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pengajuan pembelian yang berfungsi untuk input data pengajuan pembelian barang.
Form Pengajuan Pembelian
< otomatis >
< otomatis >
< input > < otomatis > < otomatis >
< input >
Kode Pengajuan
Id Karyawan Tanggal Pengajuan
Kode Barang
Jumlah Barang
< pilihan >
Simpan Ubah Hapus Keluar
Nominal Status
M November 12
TWTFSS
1234
567891
0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0
< otomatis >
cari cari Nama Barang
Nama Jenis
Gambar 4.17 Desain Form Transaksi Pengajuan Pembelian
STIKOM
(57)
9. Form Transaksi Pembelian
Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pembelian yang berfungsi untuk input data pembelian barang.
Form Pembelian
< otomatis >
< otomatis > < otomatis > < otomatis > < otomatis >
< input > < otomatis > < otomatis >
< otomatis >
Kode Pembelian
Id Supplier Tanggal Pembelian
Kode Barang
Jumlah Barang
Simpan Ubah Hapus Keluar
Harga Total
M November 12
TWTFSS
1234
567891
0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 19202122232425 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 cari Nama Barang Nama Jenis
Kode Pengajuan cari
Gambar 4.18 Desain Form Transaksi Pembelian 10. Form Transaksi PengajuanReparasi
Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pengajuan reparasi yang berfungsi untuk input data pengajuan reparasi barang.
STIKOM
(58)
Form Pengajuan Reparasi
< otomatis >
< otomatis > < input > < otomatis > < otomatis >
< input >
Kode Reparasi
Id Karyawan Tanggal Pengajuan
Kode Barang
Jumlah Barang
< pilihan >
Simpan Ubah Hapus Keluar
Keterangan Status
M November 12
TWTFSS
1234
567891
0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0
< otomatis >
cari cari Nama Barang
Nama Jenis
Gambar 4.19 Desain Form Transaksi Pengajuan Reparasi Barang 11.Form Transaksi Reparasi Barang
Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi reparasi barang yang berfungsi untuk input data reparasi barang.
Form Reparasi
< otomatis >
< otomatis > < otomatis > < otomatis > < otomatis >
< input > < otomatis > < otomatis >
< otomatis > < input > Kode Reparasi
Id Teknisi Tanggal Reparasi
Kode Barang
Jumlah Barang
Simpan Ubah Hapus Keluar
Biaya Reparasi Total
M November 12
TWTFSS
1234
567891
0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 19202122232425 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 cari Nama Barang Nama Jenis
Kode Pengajuan cari
Keterangan
Gambar 4.20 Desain Form Transaksi Reparasi Barang
STIKOM
(59)
12. Laporan Barang
Berikut ini merupakan desain dari output laporan barang yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang barang yang ada dan keadaan barang saat ini, baik inventaris office maupun inventaris lapangan.
CV. Padantya Alam Panglungan
Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096
Laporan Barang
Kode Barang Nama Barang Umur Ekonomis Jumlah Status
Gambar 4.21 Desain Laporan Barang 13. Laporan Pembelian
Berikut ini merupakan desain output laporan pembelian barang yang berfungsi untuk mengetahui pembelian dari setiap supplier.
CV. Padantya Alam Panglungan
Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096
Laporan Pembelian Barang
Kd Pembelian Tanggal Pembelian Kode Barang Nama Barang Jumlah Harga Barang Total
Periode:
Gambar 4.22 Desain Laporan Pembelian
STIKOM
(60)
14. Laporan Reparasi Barang
Berikut ini merupakan desain output laporan reparasi barang yang berfungsi untuk mengatahui reparasi barang dari setiap teknisi.
CV. Padantya Alam Panglungan
Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096
Laporan Reparasi Barang
Kd Reparasi Tanggal Reparasi Nama Barang Jumlah Biaya Reparasi Total Keterangan
Periode:
Gambar 4.23 Desain Laporan Reparasi Barang 4.3 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan. 4.3.1 Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:
1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 Ghz 2. Memory 512 MB RAM 3. VGA 64 GB
STIKOM
(61)
Kebutuhan minimum perangkat lunak untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Microsoft Windows 7
2. Microsoft SQL Server 2005 3. Visual Basic. Net 2005 4. Microsoft Office 2010
4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi
Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem informasi manajemen aset pada CV. Padantya Alam Panglungan Surabaya. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini:
1. Form Menu
Form menu merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini terdapat menu-menu yang bermanfaat dalam menjalankan sistem informasi manajemen aset oleh masing-masing karyawan.
Gambar 4.24 Tampilan Form Menu Utama
STIKOM
(62)
Pada menu utama terdapat beberapa sub menu seperti berikut ini:
a. Home :berisi sub menu login yang berfungsi untuk masuk ke dalam aplikasi sesuai dengan username dan
password masing-masing, logout yang berfungsi
untuk keluar dari aplikasi sesuai dengan username dan password masing-masing.
b. Menu :berisi master barang, master jenis barang, master karyawan, master supplier, dan master teknisi. c. Transaksi :berisi form-form transaksi yang meliputi transaksi
pengajuan pembelian, transaksi pengajuan reparasi barang, transaksi pembelian, dan transaksi reparasi barang.
d. Laporan :berisi form-form untuk menampilkan laporan yang disediakan oleh aplikasi ini.
e. Keluar :untuk keluar membatalkan masuk kedalam aplikasi.
2. Form Login
Form login ini adalah form pertama yang muncul ketika program
dijalankan. User harus menginputkan username dan password yang sesuai agar dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form Login ini untuk mengontrol agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenang, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Tampilan dari form login ini dapat dilihat sebagai pada gambar 4.25.
STIKOM
(63)
Gambar 4.25 Tampilan Form Login
Jika username dan password salah yang diinputkan user salah atau tidak sesuai maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.26.
Gambar 4.26 Message Box pada Form Login Salah
Klik tombol OK dan user harus menginputkan kembali username dan
password yang sesuai. Dan jika username dan password yang diinputkan
user benar, maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.27.
Gambar 4.27 Message Box pada Form Login Benar
STIKOM
(64)
Klik tombol OK maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.28. Pada message box tersebut akan muncul username yang sesuai dengan user yang login.
Gambar 4.28 Message Box pada Login Sebagai User Operasional Jika user ingin mengganti password maka klik pada tulis ganti password pada form login maka akan muncul form seperti gambar 4.29.
Gambar 4.29 Tampilan pada Form Ganti Password
Klik tombol login maka password lama akan diganti dengan password baru sehingga user harus menggunakan password baru ketika login agar dapat masuk ke menu utama. Dan akan muncul message box seperti gambar 4.30.
STIKOM
(65)
Gambar 4.30 Message Box pada Form Password Sudah Diganti 3. Form Jenis Barang
Implementasi pada form jenis barang ini dapat dilihat pada gambar 4.31.
Gambar 4.31 Tampilan Form Master Jenis Barang
Pada form ini user dapat maintenance data jenis barang. Pada
textbox id_jenis akan terisi secara otomatis sesuai dengan jumlah yang ada
di database dengan penambahan dua karakter bertipe string. Kemudian
textbox nama_jenis diinputkan sesuai jenis barang. Dalam form ini terdapat
beberapa button, yaitu:
1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh
user.
STIKOM
(66)
2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user.
3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data jenis barang yang tidak
diperlukan lagi.
4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data barang.
Pada saat pertama kali form ini dijalankan, maka hanya button simpan dan button keluar yang aktif saja. Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.32 yang akan menanyakan kembali apakah data akan disimpan.
Gambar 4.32 Message Box pada Button Simpan
Jika menyetujui pesan tersebut akan disimpan, maka tekan OK dan akan muncul message box seperti gambar 4.33 yang akan memberitahukan bahwa data telah disimpan, dan tekan OK.
Gambar 4.33 Message Box pada Button Simpan
Jika username ingin mengubah atau menghapus data jenis barang yang ada, maka klik data jenis barang yang ada dikolom gridview kemudian
STIKOM
(67)
button ubah dan button hapus akan aktif. Pada saat tekan button ubah atau
button hapus maka muncul message box yang menanyakan apakah data
benar-benar ingin diubah atau dihapus. Message box ubah seperti gambar 4.34 dan message box hapus seperti gambar 4.35.
Gambar 4.34 Message Box pada Button Ubah
Gambar 4.35 Message Box pada Button Hapus
Jika menyetujui pesan tersebut akan diubah atau dihapus, maka tekan OK dan akan muncul message box ubah seperti gambar 4.36 dan message box hapus seperti gambar 4.37 yang akan memberitahukan bahwa data telah diubah atau dihapus, dan tekan OK.
Gambar 4.36 Message Box pada Button Ubah
STIKOM
(68)
Gambar 4.37 Message Box pada Button Hapus 4. Form Barang
Implementasi pada form barang ini dapat dilihat pada gambar 4.38.
Gambar 4.38 Tampilan Form Master Barang
Pada form ini user dapat maintenance data barang. Pada textbox kode_barang akan terisi secara otomatis sesuai dengan jumlah yang ada di
database dengan penambahan dua karakter bertipe string. Kemudian textbox
nama_barang, textbox umur_ekonomis, dan textbox Jumlah harus diisi sesuai dengan data yang dibutuhkan. Untuk combobox id_jenis dipilih dari klik button cari dan akan muncul data jenis barang sesuai data yang ada
STIKOM
(69)
pada tabel jenis barang, combobox Status dipilih berdasarkan kondisi barang yang diinputkan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh
user.
2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh
user.
3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data barang yang tidak
diperlukan lagi.
4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data barang.
5. Button cari, berfungsi untuk menampilkan data yang akan dicari.
Pada saat pertama kali form ini dijalankan, maka hanya button simpan dan button keluar saja yang aktif. Pada saat tekan button simpan maka muncul message box sepeti gambar 4.39 yang akan menanyakan kembali apakah data akan disimpan.
Gambar 4.39 Message Box pada Button Simpan
Jika menyetujui pesan tersebut akan disimpan, maka tekan OK dan akan muncul message box seperti gambar 4.40 yang akan memberitahukan bahwa data telah disimpan, dan tekan OK.
STIKOM
(70)
Gambar 4.40 Message Box pada Button Simpan
Jika username ingin mengubah atau menghapus data barang yang ada, maka klik data barang yang ada dikolom gridview kemudian button ubah dan
button hapus akan aktif. Pada saat tekan button ubah atau button hapus
maka muncul message box yang menanyakan apakah data benar-benar ingin diubah atau dihapus. Message box ubah seperti gambar 4.41 dan message
box hapus seperti gambar 4.42.
Gambar 4.41 Message Box pada Button Ubah
Gambar 4.42 Message Box pada Button Hapus
Jika menyetujui pesan tersebut akan diubah atau dihapus, maka tekan OK dan akan muncul message box ubah seperti gambar 4.43 dan message box
STIKOM
(71)
hapus seperti gambar 4.44 yang akan memberitahukan bahwa data telah diubah atau dihapus, dan tekan OK.
Gambar 4.43 Message Box pada Button Ubah
Gambar 4.44 Message Box pada Button hapus 5. Form Karyawan
Implementasi pada form karyawan ini dapat dilihat pada gambar 4.45.
Gambar 4.45 Tampilan Form Master Karyawan
STIKOM
(72)
Pada form ini user maintenance data karyawan. Pada textbox id_karyawan akan terisi secara otomatis sesuai dengan jumlah yang ada di database dengan penambahan dua karakter bertipe string. Untuk
Datetimepicker tanggal_lahir diisi berdasarkan tanggal lahir karyawan
tersebut. Kemudian textbox nama_karyawan, textbox alamat, textbox kota, dan textbox nomor_telepon, textbox password harus diisi sesuai dengan data yang dibutuhkan. Untuk combobox bagian_karyawan dipilih berdasarkan posisi karyawan diperusahanan tersebut, combobox jenis_kelamin dipilih dari jenis kelamin masing-masing karyawan, combobox status dipilih berdasarkan status karyawan saat ini, aktif atau tidak aktif. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :
1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh
user.
2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh
user.
3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data karyawan yang sudah
tidak diperlukan lagi.
4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data karyawan.
Pada saat pertama kali form ini dijalankan, maka hanya button simpan dan button keluar saja yang aktif. Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.46 yang akan menanyakan kembali apakah data akan disimpan.
STIKOM
(73)
Gambar 4.46 Message Box pada Button Simpan
Jika menyetujui pesan tersebut akan disimpan, maka tekan OK dan akan muncul message box seperti gambar 4.47 yang akan memberitahukan bahwa data telah disimpan, dan tekan OK.
Gambar 4.47 Message Box pada Button Simpan
Jika username ingin mengubah atau menghapus data barang yang ada, maka klik data barang yang ada dikolom gridview kemudian button ubah dan
button hapus akan aktif. Pada saat tekan button ubah atau button hapus
maka muncul message box yang menanyakan apakah data benar-benar ingin diubah atau dihapus. Message box ubah seperti gambar 4.48 dan message
box hapus seperti gambar 4.49.
STIKOM
(74)
Gambar 4.48 Message Box pada Button Ubah
Gambar 4.49 Message Box pada Button Hapus
Jika menyetujui pesan tersebut akan diubah atau dihapus, maka tekan OK dan akan muncul message box ubah seperti gambar 4.50 dan message box hapus seperti gambar 4.51 yang akan memberitahukan bahwa data telah diubah atau dihapus, dan tekan OK.
Gambar 4.50 Message Box pada Button Ubah
STIKOM
(75)
Gambar 4.51 Message Box pada Button hapus 6. Form Supplier
Implementasi pada form supplier ini dapat dilihat pada gambar 4.52.
Gambar 4.52 Tampilan Form Master Supplier
Pada form ini user maintenance data supplier. Pada textbox id_supplier akan terisi secara otomatis sesuai dengan jumlah yang ada di database dengan penambahan dua karakter bertipe string. Kemudian textbox nama_supplier, textbox alamat, textbox kota, dan textbox nomor_telepon, harus diisi sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh
user.
2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh
STIKOM
(76)
user.
3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data supplier yang sudah
tidak diperlukan lagi.
4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data supplier.
Pada saat pertama kali form ini dijalankan, maka hanya button simpan dan button keluar saja yang aktif. Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.53 yang akan menanyakan kembali apakah data akan disimpan.
Gambar 4.53 Message Box pada Button Simpan
Jika menyetujui pesan tersebut akan disimpan, maka tekan OK dan akan muncul message box seperti gambar 4.54 yang akan memberitahukan bahwa data telah disimpan, dan tekan OK.
Gambar 4.54 Message Box pada Button Simpan
Jika username ingin mengubah atau menghapus data barang yang ada, maka klik data barang yang ada dikolom gridview kemudian button ubah dan
STIKOM
(77)
button hapus akan aktif. Pada saat tekan button ubah atau button hapus
maka muncul message box yang menanyakan apakah data benar-benar ingin diubah atau dihapus. Message box ubah seperti gambar 4.55 dan message
box hapus seperti gambar 4.56.
Gambar 4.55 Message Box pada Button Ubah
Gambar 4.56 Message Box pada Button Hapus
Jika menyetujui pesan tersebut akan diubah atau dihapus, maka tekan OK dan akan muncul message box ubah seperti gambar 4.57 dan message box hapus seperti gambar 4.58 yang akan memberitahukan bahwa data telah diubah atau dihapus, dan tekan OK.
Gambar 4.57 Message Box pada Button Ubah
STIKOM
(78)
Gambar 4.58 Message Box pada Button hapus 7. Form Teknisi
Implementasi pada form teknisi ini dapat dilihat pada gambar 4.59.
Gambar 4.59 Tampilan Form Master Teknisi
Pada form ini user maintenance data teknisi. Pada textbox id_teknisi akan terisi secara otomatis sesuai dengan jumlah yang ada di database dengan penambahan dua karakter bertipe string. Kemudian textbox nama_teknisi, textbox alamat, textbox kota, dan textbox nomor_telepon, harus diisi sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh
user.
STIKOM
(79)
2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user.
3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data teknisi yang sudah tidak
diperlukan lagi.
4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data teknisi.
Pada saat pertama kali form ini dijalankan, maka hanya button simpan dan button keluar saja yang aktif. Pada saat tekan button simpan maka muncul message box seperti gambar 4.60 yang akan menanyakan kembali apakah data akan disimpan.
Gambar 4.60 Message Box pada Button Simpan
Jika menyetujui pesan tersebut akan disimpan, maka tekan OK dan akan muncul message box seperti gambar 4.61 yang akan memberitahukan bahwa data telah disimpan, dan tekan OK.
Gambar 4.61 Message Box pada Button Simpan
STIKOM
(80)
Jika username ingin mengubah atau menghapus data barang yang ada, maka klik data barang yang ada dikolom gridview kemudian button ubah dan
button hapus akan aktif. Pada saat tekan button ubah atau button hapus
maka muncul message box yang menanyakan apakah data benar-benar ingin diubah atau dihapus. Message box ubah seperti gambar 4.62 dan message
hapus seperti gambar 4.63.
Gambar 4.62 Message Box pada Button Ubah
Gambar 4.63 Message Box pada Button Hapus
Jika menyetujui pesan tersebut akan diubah atau dihapus, maka tekan OK dan akan muncul message box ubah seperti gambar 4.64 dan message box hapus seperti gambar 4.65 yang akan memberitahukan bahwa data telah diubah atau dihapus, dan tekan OK.
STIKOM
(1)
92
Gambar 4.95 Form Laporan Pembelian Barang
Pada combobox bulan dipilih berdasarkan bulan untuk laporan yang ada dalam data laporan pembelian barang. Textbox tahun diisi secara manual sesuai dengan tahun yang diinginkan. Untuk textbox tahun jika diinputkan selain angka maka laporan tidak bisa menampilkan data, karena textbox tahun hanya bisa diinputkan berupa angka. Untuk laporan pembelian barang dapat dilihat pada gambar 4.96.
STIKOM
(2)
Gambar 4.96 Laporan Pembelian Barang 13. Laporan Reparasi
Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai barang apa saja yang rusak dan telah diperbaiki. Didalam laporan ini terdapat kode_reparasi, tanggal_reparasi, nama_barang yang direparasi, jumlah_barang yang telah direparasi, biaya reparasi, dan keterangan_reparasi barang berdasarkan periode bulan dan tahun dari setiap laporan reparasi barang yang terjadi. Gambar 4.97 adalah proses menampilkan laporan reparasi barang.
STIKOM
(3)
94
Gambar 4.97 Form Laporan Reparasi Barang
Pada combobox bulan dipilih berdasarkan bulan untuk laporan yang ada dalam data laporan pembelian barang. Textbox tahun diisi secara manual sesuai dengan tahun yang diinginkan. Untuk textbox tahun jika diinputkan selain angka maka laporan tidak bisa menampilkan data, karena textbox tahun hanya bisa diinputkan berupa angka. Untuk laporan reparasi barang dapat dilihat pada gambar 4.98.
Gambar 4.98 Laporan Reparasi Barang
STIKOM
(4)
95
1. Telah dihasilkan sistem informasi pengelolaan inventaris perusahaan yang bisa dilihat dari laporan barang, laporan pembelian barang dan laporan reparasi.
2. Telah dihasilkan suatu sistem informasi tentang laporan barang berdasarkan jenis barang, yaitu antara inventaris office dan inventaris lapangan.
3. Telah dihasilkan suatu sistem informasi tentang laporan kondisi barang baik dan rusak dari laporan barang dan laporan reparasi barang, barang tersedia dan barang tidak tersedia/habis dari transaksi pengajuan pembelian.
4. Telah dihasilkan suatu sistem informasi tentang umur ekonomis dari setiap barang berdasarkan jenis barang.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam pembuatan sistem informasi manajemen aset pada CV. Padantya ALam Panglungan Surabaya, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk pengelolaan barang/inventaris perusahaan perlu dilakukan manajemen yang benar-benar sesuai dengan konsep yang ada.
STIKOM
(5)
96
2. Untuk pengelolaan inventaris perusahaan dibuatkan dalam bentuk aplikasi web, agar pengecekan barang bisa dilakukan sewaktu-waktu.
3. Untuk laporan barang/inventaris perusahaan bisa dilakukan melalui aplikasi mobile, sehingga bagi user yang ingin melihat laporan tersebut dimudahkan apabila user dalam kondisi diluar lokasi perusahaan.
4. Perlu dilakukan sistem yang terintegrasi sehingga tercipta suatu internal control yang baik dari sistem informasi manajemen aset perusahaan.
STIKOM
(6)
97
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta Linda, Marlinda, 2004. Sistem Basis Data Offset, Yogyakarta
Follet , Marry Parker, 1997. Manajemen Dalam Organisasi, Kencana, Jakarta Scott, George M. 1996. Principles of Management Information System. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Siregar, D. D, 2004. Manajemen Aset, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rusmawan, Uus, 2011. Koleksi Program VB.NET untuk Tugas Akhir dan Skripsi,
Elex Media Komputindo, Jakarta
Yuswanto, 2008. Pemrograman Dasar Visual Basic.NET 2005, Cerdas Pustaka, Jakarta