LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Cash Flow CV. Padantya Alam Panglungan.

(1)

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : Theresiya Loropatty

NIM : 09.41011.0016

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Komputerisasi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

CV. Padantya Alam Panglungan merupakan sebuah perusahaan yang miliki produk Boro Eco Adventure yang menyediakan informasi kegiatan tentang rafting. Selama ini CV. Padantya Alam Panglungan telah menyediakan beberapa kebutuhan untuk disewakan kepada pelanggannya.

Pada CV. Padantya Alam Panglungan belum memiliki sistem yang terkomputerisasi pada sistem kas masuk dan kas keluar (Cash Flow). Selain itu, penyimpanan data rafting dan penyewaan masih secara manual dan terdapat kesalahan dalam perhitungan cash flow. Hal ini menghambat kinerja CV. Padantya Alam Panglungan itu sendiri karena lambatnya penyampaian informasi yang dibutuhkan pada saat proses cash flow.

Melihat dari masalah diatas, maka dibuatlah sistem informasi yang diharapkan dapat memperbaiki sistem yang ada, karena sistem informasi yang terkomputerisasi dapat merubah pekerjaan yang tadinya dilakuan secara manual dan teresan memakan waktu yang lama dan menimbulkan kesulitan bagi user akan dapat berubah menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.

Dengan diterapkannya sistem ini pada CV. Padantya Alam Panglungan, maka diharapkan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi. Sistem ini juga diharapan dapat lebih mempercepat proses pembuatan laporan yang pada akhirnya dapat membantu pihak mengambil keputusan untuk lebih meningkatkan kinerja.

Kata Kunci : Cash Flow, jurnal, kas masuk, kas keluar

STIKOM


(3)

vii

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Batasan Masalah ...2

1.4 Tujuan ...3

1.5 Manfaat ...3

1.6 Sistematika Penulisan ...4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...6

2.1 Sejarah Perusahaan ...6

2.2 Logo Perusahaan ...7

2.3 Lokasi Perusahaan ...7

2.4 Visi dan Misi Perusahaan ...8

2.5 Struktur Perusahaan ...8

2.6 Job Description ...9

BAB III LANDASAN TEORI ...11

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ...11

STIKOM


(4)

viii

3.4 Desain Sistem ...15

3.5 Konsep Cash FLow ...15

3.6.Data Flow Diagram(DFD) ...16

3.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ...17

3.8 Database ...19

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ...25

4.1 Analisa Sistem ...25

4.2 Perancangan Sistem ...26

4.2.1 Document Flow ...26

4.2.2 System Flow ...30

4.2.3 Data Flow Diagram ...34

4.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ...38

4.2.5 Struktur Tabel ...41

4.2.6 Desain I/O (Input/Output) ...42

4.3 Implementasi Sistem ...51

4.3.1 Kebutuhan Sistem ...51

4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi ...51

BAB V PENUTUP ...63

5.1 Kesimpulan ...63

5.2 Saran ...63

DAFTAR PUSTAKA ...64

LAMPIRAN ...65

STIKOM


(5)

1.1Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya teknologi di era globalisasi yang semakin cepat, sangat membantu dalam mendukung sebuah kegiatan dalam suatu organisasi. Suatu kebijkasanaan dirasakan efektif apabila informasi yang mendukung disajikan dengan cepat, tepat, dan akurat. Oleh sebab itu oraganisasi membutuhkan suatu alat yang dapat membantu dan memudahkan dalam menentukan suatu kebijaksanaan untuk pengembangan organisasi itu sendiri di masa mendatang.

CV. Padantya Alam Panglungan yang dikenal dengan nama Boro Eco Adventure merupakan salah satu tempat wisata petualang yang ada di Wonosalam, Kabupaten Jombang. CV. Padantya Alam panglungan ini menyediakan beberapa produk jasa yaitu, pengembara hutan, pengembara sungai, pengembara desa, pengembara ilmu, adopsi pohon, home stay, dan juga rafting. Namun CV. Padantya Alam Panglungan memiliki beberapa kendala yang dihadapinya yaitu, belum memiliki sistem yang terkomputerisasi pada sistem kas masuk dan kas keluar (cash flow) sehingga user merasa sulit dalam mencatat laporan cash flow, dan juga proses pembuatanya membutuhkan waktu yang cukup lama karena terjadi kesalahan-kesalahan dalam penghitungan dan juga ketidakakural.

Melihat dari masalah di atas, maka dibuatlah aplikasi rancang bangun sistem informasi cash flow yang diharapkan dapat mempercepat kinerja CV.

STIKOM


(6)

Padantya Alam Panglungan, karena sistem yang terkomputerisasi dapat merubah pekerjaan yang tadinya dilakukan secara manual dan terkesan memakan waktu yang cukup lama dan yang menimbulkan kesulitan bagi user akan dapat berubah menjadi lebih cepat, tepat dan akurat.

Maka dengan diterapkannya aplikasi rancang bangun sistem informasi cash flow ini di CV. Padantya Alam Panglungan akan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam proses pencatatan cash flow yang terjadi. Sistem ini juga akan mampu mempercepat pembuatan laporan yang akhirnya dapat memudahkan bagian accounting dalam pengambilan keputusan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang bangun sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan?

1.3Batasan Masalah

Pada laporan krja praktek ini, lingkup pembahasan hanya akan dibatasi pada:

1. Pembuatan sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan

berbasis desktop.

2. Pembuatan laporan berupa laporan neraca, jurnal, dan juga laba rugi

3. Dalam sistem ini tidak membahas perubahan modal

STIKOM


(7)

1.4Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan laporan kerja praktek ini adalah membangun sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan yang mampu memberikan kemudahan bagi staf accounting dalam pencatatan kas yang masuk dank as yang keluar.

1.5Manfaat

1. Manfaat bagi Perusahaan

a. Dapat memberikan kemudahan pada CV. Padantya Alam Panglungan

dalam pembuatan laporan cash flow.

b. Meningkatkan kualitas CV. Padantya Alam Panglungan dalam

pengelolaan data cash flow.

2. Manfaat bagi mahasiswa

a. Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang suatu sistem

informasi yang real.

b. Mengasah kemampuan dalam manajemen waktu dan sistem perancangan

sistem informasi yang sistematis.

c. Dapat melatih profesionalisme, disiplin, dan skill-skill yang penunjang

lainnya sesuai standar perusahaan.

3. Manfaat bagi STIKOM Surabaya

a. Menjalin hubungan yang baik antaralembaga pendidikan dengan pihak

perusahaan.

b. Agar sumber daya yang dimiliki lebih efektif.

STIKOM


(8)

1.6Sistematika Penulis

Sistmatika dalam laporan Kerja Praktek ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang ada, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat masing-masing bab.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan membahas tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, logo perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori dasar dari yang dipakai untuk meyelesaikan permasalahan. Teori-teori seperti konsep dasar sistem informasi, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD).

BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan membahas perancangan sistem informasi cash flow, yaitu System Flow Terkomputerisasi, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur tabel, Desain Input/Output dan implementasi sistem.

STIKOM


(9)

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.

STIKOM


(10)

2.1 Sejarah CV. Padantya Alam Panglungan

Menggali potensi Wonosalam, Kabupaten Jombang tidak pernah ada habisnya. Dulu, orang lebih mengenal Wonosalam dengan daerah durian, tapi lambat laun dengan semakin berkembangnya wilayah tersebut dan semakin beragamnya obyek-obyek wisata yang ada, Wonosalam makin dikenal dengan wisata adventure untuk itulah Boro Eco Adventure kami dirikan.

Nama Boro kami ambil dari bahasa Jawa, dari kata “Ngemboro” yang

berarti mengembara, meninggalkan tempat tinggalnya atau dengan kata lain berpetualang. Dan tidaklah berlebihan jika lokasi yang kami pilih yaitu Dusun Mendiro, Desa Panglungan dengan ketinggian 800 dpl menjadi daya tarik tersendiri. Disamping daerahnya yang sejuk di lereng Gunung Anjasmoro (2.277 m dpl), hutan yang masih asri, dan adanya mata air yang melimpah serta tidak

pernah kering di musim kemarau sekalipun yang diberi nama “Kendil Wesi”.

Selain alamnya yang bagus, wilayah ini ternyata juga memiliki cerita sejarah yang tinggi khususnya Kerajaan Majapahit. Gua Sigolo Golo yang notabene tempat bersemedi Patih Maudoro (Ayah Damarwulan), juga Sungai Boro yang membelah wilayah Jombang & Mojokerto dengan airnya yang jernih dan tidak pernah kering.

STIKOM


(11)

2.2 Logo CV. Padantya Alam Panglungan

Gambar 2.1 Logo CV. Padantya Alam Panglungan Sumber : CV. Padantya Alam Panglungan

Arti :

Warna Hijau : Branding CV. Padantya Alam Panglungan yaitu warna

hijau yang artinya “Ramah Lingkungan, Kontribusi

Ramah Lingkungan, Mengkampanyekan Lingkungan kepada Masyarakat Luas dan Menghargai Lingkungan.

Air : Unsur Arung Jeram.

Kata “BORO” : Diambil dari sebuah nama sungai di Desa Wonosalam.

Eco : Lingkungan

Adventure : Petualangan alam dan budaya.

2.3 Lokasi CV. Padantya Alam Panglungan

Lokasi CV. Padantya ALam Panglungan berada di Club House – Wisma

Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya. Sedangkan untuk kegiatan wisata yang

diselenggarakan berada di Dusun Mendiro, Desa Panglungan Wonosalam –

Kabupaten Jombang.

STIKOM


(12)

2.4 Visi dan Misi CV. Padantya Alam Panglungan 2.4.1. Visi CV. Padantya Alam Panglungan

Menjadi penyelenggara wisata petualangan alam berbasis lingkungan dan masyarakat setempat.

2.4.2. Misi CV. Padantya Alam Panglungan

1. Memfasilitasi kegiatan wisata petualangan alam dengan penuh tanggung

jawab dan bersahabat.

2. Turut serta dalam menjaga lingkungan alam dan sosial budaya setempat.

3. Selalu berupaya meningkatkan kualitas Boro Eco Adventure sebagai provider

eco wisata yang profesional, mulai dari skala regional hingga internasional.

2.5 Struktur CV. Padantya Alam Panglungan

Struktur Organisasi CV. Padantya Alam Panglungan

Direksi

Didik Hendriyanto

General Manager

Agus Sugiarto

Operasional

Wartib

Marketing

Dwi Wijayanto Happy Mary Ramadany

Accounting

Rista W. Wulaningarum

Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV. Padantya Alam Panglungan Sumber : CV. Padantya Alam Panglungan

STIKOM


(13)

2.6 Job Deskription

1. Direksi

Tugas seorang direksi antara lain :

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian

(manager).

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

2. General Manager

Tugas seorang general manager antara lain :

a. Melaksanakan kebijakan umum dan teknik perusahaan dalam hal

operasionalnya.

b. Mengobservasi, mengontrol, mengevaluasi pelaksanaan konstruksi.

c. Melakukan koordinasi dengan institusi di dalam dan di luar lingkungan

CV. Padantya Alam Panglungan.

d. Meningkatkan saran dan pertimbangan kepada dewan direksi tentang

pelaksanaan tugas bawahannya.

e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh dewan direksi.

3. Marketing

Tugas seorang marketing antara lain :

a. Memasarkan produk kepada calon konsumen.

b. Merencanakan, mengontrol dan mengkordinir proses penjualan dan

pemasaran

STIKOM


(14)

c. Membuat jadwal kerja mingguan dan bulanan sebagai penerapan rencana kerja operasional pemasaran dan promosi

d. Melaksanakan target pelanggan

e. Membuat laporan mendokumentasikan masukan dan kebutuhan pelanggan

4. Operasional

Tugas seorang operasional antara lain :

a. Mengelola operasional perusahaan dalam sehari-hari

b. Merencanakan kebutuhan dalam perusahaan.

5. Accounting

Tugas seorang accounting antara lain :

a. Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan

mengevaluasi sistem kerja akuntansi untuk pengelolaan data keuangan dan neraca Rugi/Laba perusahaan.

b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas

perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca Rugi/Laba.

c. Mengontrol dan mengavaluasi pencatatan neraca Rugi/Laba.

STIKOM


(15)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1Konsep Dasar Sistem Informasi

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

adalah sebagai berikut: ”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu

urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin

penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut Neuschel, adalah

sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe

Davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

STIKOM


(16)

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Jogiyanto sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Fathansya (Basis Data, 1999, hal. 9) Pengertian sistem adalah Sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsi (dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau kegiatan tertentu.

Menurut Robert dalam (Jogiyanto, 1999:102), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. (Jogiyanto,1999:50). Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau information processing system atau information generation system.

Menurut Leitch dan Davis R. dalam Jogiyanto (1999:24) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan tertentu kepada pihak luar. Laporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi untuk mengambil sebuah keputusan.

Menurut Jerry FitzGeralt, Arda F. FitzGeralt dan Warren D. Stallings. Jr (Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Tersetruktur & Praktek Aplikasi Bisnis, 2005, hal. 1) Pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja dari

STIKOM


(17)

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sistem informasi ini dapat juga di artikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen atau blok-blok yang berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan mencapai sasaran.

3.2 Analisa Sistem Informasi

Analisa Sistem Informasi adalah penggunaan dari Sistem Informasi ke dalam bagian sub sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan, kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan (Scott, 1996:27).

Menurut Leitch (1999:24) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan tertentu kepada pihak luar. Laporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi untuk mengambil sebuah keputusan. Langkah-langkah untuk menganalisis sistem tersebut adalah :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Memahami kerja sistem yang ada

3. Menganalisis sistem

4. Membuat laporan hasil analisis

STIKOM


(18)

3.3Perancangan Sistem Informasi

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (sistem planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Perancangan Sistem Informasi adalah proses penyusunan atau mengembangkan sistem informasi yang telah ada atau baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi (Jogiyanto, 1999:71). Hasil sistem yang dirancang harus sesuai kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi.

Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran-gambaran yang jelas dan yang berguna serta lengkap kepada programer serta ahli-ahli teknik yang terlibat.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

STIKOM


(19)

3.4Desain Sistem

Setelah tahap analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Lalu tahap selanjutnya yaitu desain sistem.

Desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk (Jogiyanto, 1999:84). Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical system. Simbol simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol terminal, hard disk, laporan-laporan.

Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan arus data (data flow diagram).

3.5 Konsep Cash Flow

Pengertian arus kas menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:257), yaitu:

“Arus kas merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, penbiayaan

dan investasi”.

STIKOM


(20)

Pengertian arus kas menurut Harry Supangkat (2003:33) yaitu:

“ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas yang berasal dari tiga macam

kegiatan yang dilakukan perusahaan yaitu Kegiatan Operasi, Kegiatan Investasi

dan Kegiatan Pendanaan”.

Menurut Dewi Astuti (2004:23) laporan arus kas yaitu: “suatu laporan yang mengungkapkan informasi mengenai arus kas dimasa lampau maupun arus

kas yang dianggarkan”.

Cash Flow merupakan arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47). Laporan ini memisahkan aktivitas-aktivitas menjadi tiga kategori:

1. Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, depresiasi, dan perubahan dalam

aktiva lancar dan kewajiban lancar diluar kas dan utang jangka pendek.

2. Aktivitas investasi, yang meliputi kas atau penjualan aktiva tetap

3. Aktivitas pendanaan, yang meliputi kas yang dihimpun selama tahun

berjalandengan menerbitkan utang jangka pendek, utang jangka panjang atau saham.

3.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan tersimpan (Jogiyanto, HM, 2005:700).

STIKOM


(21)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel berikut :

Simbol Arti

Simbol entitas eksternal / Terminal menggambarkan asal atau tujuan data di luar sistem.

Menggambarkan entitas atau proses

dimana aliran data masuk

ditransformasikan ke aliran data keluar. Simbol aliran data menggambarkan aliran data.

Simbil file menggambarkan tempat data di simpan.

STIKOM


(22)

1. Terminator

Terminator atau External Entity atau kesatuan luar mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau sistem yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan inputan maupun yang menerima output dari sistem serta berupa bagian atau divisi diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem. Terminator ini sering juga disebut entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink).

Simbol Terminator :

Gambar 3.1 Terminator

2. Process (Proses)

Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu inputan atau lebih menjadi output dari sistem. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut :

a. Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol.

b. Nama Proses

STIKOM


(23)

Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses diletakkan dibawah identifikasi proses.

Simbol Process :

Gambar 3.2 Process

3. Data Store

Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data Store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya. Data Store biasanya berkaitan dengan penyimpanan file atau database yang dilakukan secara terkomputerisasi. Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses pengertiannya sebagai berikut :

a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu proses.

b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data,

mengurangi data maupun mengubah data. Simbol Data Store :

Gambar 3.3 Data Strore atau Database

STIKOM


(24)

1. Alur Data

Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.

Simbol Alur Data :

Gambar 3.4 Alur Data

3.7Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek. Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus dilakukan.

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan obyek-obyek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD memiliki dua model data yaitu :

1. Conceptual Data Model (CDM)

Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas.

STIKOM


(25)

2. Phisical Data Model (PDM)

Model yang menggunakan sejumlah table untuk menggambarkan data serta hubungan anatara data-data tersebut. Setiap table mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut:

1. Entitas

Segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.

2. Atribut

Pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.

3. Hubungan

Hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda, himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis. Macam-macam kardinalitas adalah:

a. Kerelasian satu ke satu (One to One)

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

STIKOM


(26)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

b. Kerelasian satu ke banyak (One to many)

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan.Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.Namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Kerelasian banyak ke banyak (Many to Many)

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

STIKOM


(27)

Tabel 3.2 Model ERD

No. Jenis ERD Keterangan

1. Conceptual Data Model (CDM) Merupakan model universal dan

dapat menggambarkan semua

struktur logic database (DBMS), dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data storage. Sebuah CDM dapat diubah langsung menjadi PDM.

2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang

mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik. Hal ini seringkali berbeda secara signifikan

dikarenakan oleh struktur tipe

database yang bervariasi, dari model schema, tipe data penyimpanan dsb.

3.8 Database

Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambil keputusan (Linda, 2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut:

STIKOM


(28)

a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.

b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program

secara optimal.

c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat

dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu:

a. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau

disimpan di media storage dan level yang berkaitan.

b. External level disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis

datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai.

c. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view

dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level. Seluruh

operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini:

a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar

muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer.

b. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.

STIKOM


(29)

c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.

d. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field

kunci atau field.

e. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL)

yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.

STIKOM


(30)

Analisa merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

4.1 Analisa Sistem

Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolahan data yang baik. Sistem pengolahan data tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja Sistem Informasi Cash Flow di CV. Padantya Alam Panglungan yang akan dibuat. Untuk mendukung semua ini maka dibutuhkan analisis yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknis analisis untuk menghasilkan perencanaan yang baik.

Data dan informasi yang dibutuhkan ialah berkenan dengan tujuan dari Sistem Informasi Cash Flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Informasi tentang kebutuhan sistem informasi diperlukan untuk menghasilkan perencanaan yang dapat mendukung kerja aplikasi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa diperlukan basis data untuk menyimpan data tentang cash flow.

Dalam bab ini disampaikan rancangan sistem yang menjadi landasan dalam pembuatan aplikasi Sistem Informasi Cash Flow di CV. Padantya Alam Panglungan dengan menggunakan VB.Net dan menggunakan database Microsoft SQL Server 2005 Express.

STIKOM


(31)

4.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dibuatlah sistem yang baru dimana sistem yang baru ini akan digambarkan pada system flow, Data Flow Diagram (DFD), rancangan database berupa Entity Relationship Diagram (ERD), serta desian I/O dari aplikasi yang akan dibuat.

4.2.1 Document Flow Cash Flow

Document Flow terdiri dari dua sub proses yaitu proses penerimaan kas dan pengeluaran kas.

A. Document Flow Penerimaan Kas

Pengolahan data pemasukan kas secara manual di mulai dari bagian marketing memberikan bukti pembayaran DP dan bukti pembayaran pelunasan ke bagian accounting, setelah itu bagian accounting mencatat pembayaran DP dan pelunasan yang ada di bukti pembayaran DP dan bukti pelunasan. Sesudah itu bagian accounting membuat laporan penerimaan kas selama sebulan dan laporan penerimaan kas akan di berikan kepada menejernya untuk di tandatangani jika sudah sesuai, tetapi jika belum sesuai maka bagian accounting kan membuat lagi laporan penerimaan kas yang sesuai.

STIKOM


(32)

Marketing Accounting Manager Start

Bukti Transfer DP dan Pelunasan

Data Pembayaran DP dan pelunasan

Membuat Laporan penerimaan kas Laporan Penerimaan Kas Laporan Penerimaan Kas Memeriksa Laporan Penerimaan Kas Laporan Penerimaan Kas yang telah ditandatangani Finish Bukti Transfer DP

dan Pelunasan Mencatat Pembayaran DP dan pelunasan D D Sesuai Tidak Mendatangani ya

Gambar 4.1 Document Flow Penerimaan Kas

B. Document Flow Pengeluaran Kas

Pengolahan data pengeluaran kas secara manual di mulai dari bagian operasional melakukan permintaan barang tetapi sebelum melakukan permintaan barang, bagian operasional mengecek nominal barang yang akan di beli. Jika barang tersebut maksimal Rp. 500.000 maka bagian operasional langsung mebeli barang dengan menggunakan uangnya sendiri lalu memberikan nota/bukti

STIKOM


(33)

pembelian barang ke bagian kasir. Bagian kasir akan mengecek nota, apabila sesuai maka kasir langsung mggantikan uangnya, jika belum sesuai maka kasir akan melakukan pengecekan nota kembali.

Jika permintaan barang lebih dari Rp. 500.000 maka bagian operasional akan melakukan permintaan barang atau mengisi form data permintaan kas sementara dan data permintaan kas sementara akan di serahkan ke bagian accounting dan bagian accounting akan mengecek data sementara. Apabila sesuai, maka bagian accounting akan langsung memberikan permintaan data kas sementara kepada menejer untuk di periksa, apakah disetujui atau tidak. Setelah data permintaan sudah di setujui oleh menejer, menejer akan mendatangani data tersebut dan bagian operasional harus menunggu beberapa hari untuk mengambil uang.

STIKOM


(34)

Bagian Operasional Kasir Accounting Manager Start Data Barang Nota Menggantikan Uang Mengecek Nominal Barang Maksimal 500 ribu? Ya Mengisi Form Permintaan Kas Sementara Tidak Data Permintaan Kas Sementara Mengecek Nota Sesuai Tidak Ya 2 Mencatat Data Pengeluaran Harian Laporan Pengeluaran Harian 4 2 Data Permintaan Kas Sementara Mengecekan Data Kas Sementara Sesuai Tidak Ya Memeriksa Data Kas Sementara

Data Permintaan Kas Sementara yang

telah diperiksa

Setuju

Ya

Mendatangani

Data yang telah di tandatangani Mengeluarkan Uang 3 3 4 Laporan Pengeluaran Harian

Mencatat Data Pengeluaran Bulanan Laporan Pengeluaran Kas Bulanan Memeriksa Laporan pengeluaran Kas Laporan Pengeluaran Kas Bulanan yang

telah diperiksa Finish 5 5 D D D Uang Uang Uang Tidak Sesuai Ya Tidak 1 1

Gambar 4.2 Document Flow Pengeluaran Kas

STIKOM


(35)

4.2.2 Sistem Flow Cash Flow

Sistem Flow terdiri dari dua sub proses yaitu proses penerimaan kas dan proses pengeluaran kas.

A. Sistem Flow Penerimaan Kas

Pengolahan data penerimaan kas secara sitem terkomputerisasi di mulai dari bagian marketing memberikan bukti pembayaran DP dan bukti pembayaran pelunasan ke bagian accounting, setelah itu bagian accounting mengentry data pembayaran DP dan pelunasan yang ada di bukti pembayaran DP dan bukti pelunasan dan transaksi pembayaran akan di simpan di database. Sesudah itu bagian accounting mengentry data penerimaan kas dan membuat laporan penerimaan kas selama sebulan dan laporan penerimaan kas akan di berikan kepada menejer.

STIKOM


(36)

Marketing Accounting Manager

Start

Bukti Transfer Dp dan Pembayaran

Rafting

Bukti Transfer Dp dan Pembayaran

Rafting

Entry data Dp dan Pembayaran Rafting Transaksi Pembayaran Membuat Laporan Penerimaan Kas 1 2 Laporan Penerimaan Kas D 1 1 1 Laporan Penerimaan Kas Entry Data Penerimaan Kas Penerimaan Kas Data Pelanggan Finish

Gambar 4.3 System Flow Penerimaan Kas

B. Sistem Flow Pengeluaran Kas

Pengolahan data pengeluaran kas secara sistem terkomputerisai di mulai dari bagian operasional melakukan permintaan barang tetapi sebelum melakukan permintaan barang, bagian operasional mengecek nominal barang yang akan di beli. Jika barang tersebut maksimal Rp. 500.000 maka bagian operasional

STIKOM


(37)

langsung mebeli barang dengan menggunakan uangnya sendiri lalu memberikan nota/bukti pembelian barang ke bagian kasir. Bagian kasir akan mengentry data pengeluaran kas harian dan membuat laporan pengeluaran kas harian.

Jika permintaan barang lebih dari Rp. 500.000 maka bagian operasional akan melakukan permintaan barang atau mengisi form data permintaan kas sementara dan data permintaan kas sementara akan di serahkan ke bagian accounting dan bagian accounting akan mengentry data kas dan membuat laporan kas sementara lalu memberikannya kepada menejer untuk diperikasa. Apabila di setujui maka menejer akan mendatangani laporan kas sementara. Sesudah itu bagian accounting membuat laporan pengeluaran kas bulanan dan laporan akan

diserahkan kepada menejer.

STIKOM


(38)

Bag. Operasional Kasir Accounting Manager Start Data Permintaan Barang Maksimal 500? Nota Ya

Entry Data Kas Sementara Tidak 1 1 Membuat Laporan Kas Sementara Laporan Kas Sementara D 2 2 Laporan Kas Sementara Entry Data Pengeluaran Kas Harian Membuat Laporan Pengeluaran Kas Harian Laporan Pengeluaran Kas Harian D 3 Setuju? ya 4 Tidak 4 Laporan yang telah di tandatangani 3 Laporan Pengeluaran Kas Harian Entry Data Pengeluaran Kas 1 Laporan Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas Kas Sementara Pengeluaran Kas Membuat Laporan Pengeluaran Kas 1 D

Data Barang Data Barang

2 Laporan Pengeluaran Kas Memeriksa Laporan Kas Sementara Finish Mengecek Nominal Barang Mendatangani

Gambar 4.4 System Flow Pengeluaran Kas

STIKOM


(39)

4.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan perangkat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas.

A. Context Diagram

Context Diagram yang ditampilkan pada gambar 4.5 merupakan context diagram untuk sistem informasi Cash Flow di CV.Padantya Alam Panglungan Surabaya.

Data DP dan Pembayaran Raf ting

Data Permintaan Barang

Laporan Penerimaan Kas

Data Penerimaan Kas

Bukti DP dan Pembayaran Laporan Pengeluaran Kas

Data Pengeluaran Kas

Laporan Kas Sementara Data Kas Sementara

Laporan Pengeluaran

Laporan Pembayaran

Data Pembayaran Nota

0

Sistem Inf ormasi Cash Flow

+

Kasir Manager

Accounting

Operasional

Marketing

Gambar 4.5 Context Diagram Sistem Informasi Cash Flow

STIKOM


(40)

B. DFD Level 0 Sistem Informasi Cash Flow

Setelah membuat context diagram dari sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan Surabaya, untuk selanjutnya context diagram tersebut akan dibagi menjadi sub proses yang lebih detail.

Simpan Data Simpan Data Simpan Data

Simpan Data

Ambil Data Data DP dan Pembayaran Raf ting

Data Kas Sementara

Data Pengeluaran Kas Data Penerimaan Kas

Laporan Pengeluaran

Laporan Pengeluaran Kas

Laporan Kas Sementara

Data Pembayaran Laporan Pembayaran

Data Permintaan Barang Nota

Data Output Karyaw an Data Output Karyaw an

Ambil Data

Laporan Penerimaan Kas Bukti DP dan Pembayaran

Operasional Kasir Accounting Manager Marketing Manager 1 Penerimaan Kas + 2 Pengeluaran Kas +

1 Data Pelanggan

2 Data Karyaw an 3 Transaksi

Pembayaran

4 Penerimaan Kas

5 Data Barang

6 Kas Sementara

7 Pengeluaran Kas

Gambar 4.6 Level 0 Sistem Informasi Cash Flow

STIKOM


(41)

Proses pemecehan context diagram menjadi sub-sub kecil disebut juga decompose. Dari hasil decompose itu sendiri menghasilkan DFD Level 0 yang didalamnya terdapat proses pengolahan data penerimaan kas dan data pengeluaran kas, dimana proses ini lah yang menjelaskan tentang alur data pada sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan seperti yang terlihat pada gambar 4.6.

C. DFD Level 1 Pengolahan Data Penerimaan Kas

Simpan Data

Data Output Karyaw an Data Output Karyaw an Simpan Data

Ambil Data

Data DP dan Pembayaran Raf ting

Data Penerimaan Kas

Laporan Penerimaan Kas

Bukti DP dan Pembayaran Marketing

Accounting

Manager

1 Data Pelanggan

2 Data Karyaw an Accounting 3 Transaksi

Pembayaran

4 Penerimaan Kas 3 Transaksi

Pembayaran

4 Penerimaan Kas 1

Pembayaran

2

Penerimaan Kas

Gambar 4.7 DFD Level 1 Pengolahan Data Penerimaan Kas

STIKOM


(42)

Gambar 4.7 merupakan gambar yang menjelaskan alur data dari sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Dua proses utama didalam sistem informasi cash flow yaitu mencatat data pembayaran dan data penerimaan kas. Empat datastore yang terdiri dari dua file master yaitu file master pelanggan dan file master karyawan, dan dua file transaksi yaitu file pembayaran dan penerimaan kas.

D. DFD Level 1 Pengolahan data Pengeluaran Kas

Simpan Data

Simpan Data Ambil Data

Data Output Karyaw an Data Output Karyaw an

Laporan Pengeluaran Kas

Laporan Kas Sementara

Data Pengeluaran Kas Data Kas Sementara

Laporan Pengeluaran Laporan Pembay aran

Data Pembay aran Nota

Data Permintaan Barang Operasiona l Kasir Kasir Acc ounting Acc ounting Manager Acc ounting Manager 2 Data Karyaw an

Operasional

5 Data Barang

6 Kas Sementara

7 Pengeluaran Kas 1

Permintaan Barang

2

Pengeluaran Kas

Gambar 4.8 DFD Level 1 Pengolahan Data Pengeluaran Kas

STIKOM


(43)

Gambar 4.8 merupakan gambar yang menjelaskan alur data dari sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Dua proses utama didalam sistem informasi cash flow yaitu mencatat data permintaan barang dan data pengeluaran kas. Empat datastore yang terdiri dari dua file master yaitu file master barang dan file master karyawan, dan dua file transaksi yaitu file kas sementara dan pengeluaran kas.

4.2.4 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan proses yang menunjukkan hubungan antar entitas dan relasinya. ERD terbagi menjadi Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

A.Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) pada gambar 4.9 merupakan CDM untuk sistem

informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan. Ada tiga tabel yang terdapat pada sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan diantaranya adalah tabel jenis akun, akun, dan jurnal.

STIKOM


(44)

Gambar 4.9 Conceptual Data Model Sistem Informasi Cash Flow

B.Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah hasil generate dari CDM. Data tabel pada PDM inilah yang nantinya akan digunakan pada saat pembuatan aplikasi. PDM dari sistem informasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan dapat dilihat pada gambar 4.10.

memiliki_Jurnal Memiliki

Memiliki_Jurnal

Mempuny ai_Pelunasan

Mempuny ai_DP

Membay ar_Pelunas an

Membay ar_D P

Mempuny ai jenis

Memiliki_Produk Book ing

Mempuny ai J enis Barang

Melakukan Membeli2

Membeli Membeli

Karyaw an Id_Kary aw an Nama_Kary aw an Alamat Tgl_Lahir Telepon Barang Kode_Barang Nama_Barang Status Umur_Ekonomis Reparasi_Barang Id_Reparas i Tgl_Reparasi Biay a_Reparas i Id_Teknisi Keterangan_Teknisi Jenis_Barang Kode_Jenis Nama_Jenis_Akun Pelanggan Id_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat Telepon DP Id_DP Tgl_DP Sisa_Pembay aran Cara_Pembayaran Pelunas an Id_Pelunasan Tgl_Pelunasan Cara_Pembayaran Reservas i Kode_Reservasi Tanggal_Reservas i Pax Produk Kode_Produk Nama_Produk Harga_Produk Fasilitas Jurnal No_Jurnal Tanggal Keterangan Debit Kredit Jumlah_Rupiah Akun Kode_A kun Nama_Akun Saldo_Aw al Jenis_A kun Kode_Jenis _Akun Nama_Jenis_Akun Saldo_Nominal

STIKOM

SURABAYA


(45)

Gambar 4.10 Physical Data Model Sistem Informasi Cash Flow

KODE_AKUN = KODE_AKUN ID_PELU NASAN = ID _PELUN ASAN

ID_D P = ID_DP

KODE_RESERVASI = KODE_RESERVASI

KODE_RESERVASI = KODE_RESERVASI

ID_PELANGGAN = ID _PELAN GGAN

ID_PELANGGAN = ID _PELAN GGAN

KODE_JENIS_AKUN = KODE_J ENIS_AKU N

KODE_PRODU K = KOD E_PRODUK ID_PELANGGAN = ID _PELAN GGAN KODE_JENIS = KODE_JENIS

ID_R EPAR ASI = ID _REPARASI KODE_BARANG = KOD E_BARANG ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN

KARYAWAN ID_KARYAWAN char(10) ID_REPARA SI char(10) NAMA _KARYA WA N char(50) ALA MAT char(50) TGL_LAHIR datetime TELEPON int BARANG

KODE_BARANG char(10) KODE_JENIS char(10) NAMA _BARANG char(50) STATUS char(10) UMUR_EKONOMIS char(10)

REPARASI_BARANG ID_REPARA SI char(10) TGL_REPARASI datetime BIAYA_REPA RASI int ID_TEKNISI char(10) KETERANGAN_TEKNISI char(50)

JENIS_BA RANG KODE_JENIS char(10) NAMA _JENIS_AKUN char(25)

PELANGGA N ID_PELANGGAN char(10) NAMA _PELANGGAN char(50) ALA MAT char(50) TELEPON int

DP

ID_DP char(10) ID_PELANGGAN char(10) KODE_RESERV ASI char(10) TGL_DP datetime SISA_PEMBAYARAN int CARA_BAYAR char(10) PELUNASAN ID_PELUNASAN char(10) ID_PELANGGAN char(10) KODE_RESERV ASI char(10) TGL_PELUNA SAN datetime CARA_BAYAR char(10) RESERVASI

KODE_RESERV ASI char(10) ID_PELANGGAN char(10) KODE_PRODUK char(10) TANGGAL_RESERVASI datetime JUMLAH_ORANG char(25) PRODUK KODE_PRODUK char(10) NAMA _PRODUK char(50) TARIF int FASILITAS char(150) JURNAL ID_JURNAL varchar(10) ID_DP char(10) ID_PELUNASAN char(10) TANGGAL_JURNAL datetime KETERANGAN varchar(100) DEBIT int KREDIT int JUMLAH_RUPIAH int KODE_AKUN varchar(10) AKUN

KODE_JENIS_A KUN char(10) KODE_AKUN varchar(10) NAMA _AKUN varchar(50) SALDO_AWAL int

JENIS_AKUN KODE_JENIS_A KUN char(10) NAMA _JENIS_AKUN char(25) SALDO_NOMINAL varchar(10) MEMBELI ID_KARYAWAN char(10) KODE_BARANG char(10)

STIKOM

SURABAYA


(46)

4.2.5 Struktur Tabel

Tabel yang nantinya akan dibuatkan databasenya pada sistem informasi cash flow . Padantya Alam Panglungan yaitu tabel jenis akun, akun, dan jurnal.

A. Nama Tabel : Jenis Akun

Primary Key : Kode_Jenis_Akun

Foreign Key : -

Keterangan : Berisi Jenis Akun

Tabel 4.1 Tabel Jenis_Akun

No Field Type Length Key

1. Kode_Jenis_Akun Varchar 15 Primary Key

2. Nama_Jenis_Akun Varchar 25 -

3. Saldo_Nominal Varchar 10 -

B. Nama Tabel : Akun

Primary Key : Kode_Akun

Foreign Key : Kode_Jenis_Akun

Keterangan : Berisi Akun

Tabel 4.2 Tabel Akun

No Field Type Length Key

1. Kode_Akun Varchar 15 Primary Key

2. Kode_Jenis_Akun Varchar 15 Foreign Key

3. Nama_ Akun Varchar 10 -

4. Saldo Awal int - -

STIKOM


(47)

C. Nama Tabel : Jurnal

Primary Key : No_Jurnal

Foreign Key : Kode_Akun

Keterangan : Berisi jurnal kas masuk, kas keluar dan non kas

Tabel 4.3 Tabel Jurnal

4.2.6 Desain Input Output

Desain input/output Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya Alam Panglungan adalah sebagai berikut :

1. Form Login

Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk validasi user yang menggunakan aplikasi.

No Field Type Length Key

1. No_Jurnal Varchar 10 Primary Key

2. Nama_Jurnal Varchar 25 -

3. Tanggal_Jurnal Datetime 10 -

4. Keterangan Varchar 100

5. Debit int - -

6. Kredit int - -

7. Jumlah_Rupiah int - -

8. Kode_Akun Varchar 10 Foreign Key

STIKOM


(48)

Login

< Input >

< input >

Username

Password

Login Keluar

Ganti Password

Gambar 4.11 Form Login

2. Form Menu Utama

Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi untuk masuk sebagai username.

Menu Utama

Menu Master Transaksi

Gambar 4.12 Form Menu Utama

3. Form Master Akun

Berikut ini merupakan tampilan dari form akun yang berfungsi untuk input data akun.

STIKOM


(49)

Form Akun

< Input> < Otomatis >

< input > < otomatis >

Nama_Jenis_Akun Kode_Jenis_Akun

Kode_Akun Nama_Akun Saldo_Nominal

< Pilihan >

Simpan Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.113 Form Akun

4. Form Master Jenis Akun

Berikut ini merupakan tampilan dari form jenis akun yang berfungsi untuk input data jenis akun.

Form Jenis_Akun

Kode_Jenis_Akun Kelompok Nama_Jenis_Akun

Saldo_Nominal

< Otomatis > < Pilihan >

< input > < Pilihan >

Simpan Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.14 Form Jenis Akun

STIKOM


(50)

5. Form Transaksi Jurnal Kas Masuk

Berikut ini merupakan tampilan dari form jurnal kas masuk yang berfungsi untuk input data jurnal kas masuk.

Form Jurnal_Kas_Masuk

Nomor_Jurnal Tanggal Keterangan

Nominal

< Otomatis >

< Pilihan > < Otomatis >

Kode_Akun Nama_Akun Jumlah_Rupiah

< Otomatis > < Pilihan >

< input >

Total < Otomatis >

Simpan Ubah Hapus Keluar

. .

Gambar 4.15 Form Jurnal Kas Masuk

6. Form Transaksi Jurnal Kas Keluar

Berikut ini merupakan tampilan dari form jurnal kas keluar yang berfungsi untuk input data jurnal kas keluar.

STIKOM


(51)

Form Jurnal_Kas_Masuk Form Jurnal_Kas_Keluar

Nomor_Jurnal Tanggal

Keterangan

Nominal

< Otomatis >

< Pilihan >

< Otomatis >

Kode_Akun Nama_Akun

Jumlah_Rupiah

< Otomatis >

< Pilihan >

< input >

Total < Otomatis >

Simpan Ubah Hapus Keluar

. .

Gambar 4.16 Form Jurnal Kas Keluar

7. Form Transaski Jurnal Non Kas

Berikut ini merupakan tampilan dari form jurnal non kas yang berfungsi untuk input data jurnal non kas.

STIKOM


(52)

Form Jurnal_Kas_Masuk Form Jurnal_Non_Kas

Nomor_Jurnal Tanggal Keterangan

Nominal

< Otomatis >

< Pilihan > < Otomatis >

Kode_Akun Nama_Akun Debit

< Otomatis > < Pilihan >

< input >

Kredit

< Otomatis >

. .

Total_Debit

Total_Kredit < Otomatis >

< input >

Simpan Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.17 Form Jurnal Non Kas

8. Laporan Neraca

Berikut ini merupakan desain dari output laporan neraca yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang neraca.

STIKOM


(53)

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Neraca

Aktiva Lancar Aktiva Tetap

Hutang Jangka Panjang Hutang Lancar Modal

Pendapatan Biaya

Total

Gambar 4.18 Laporan Neraca

9. Laporan Jurnal Kas Masuk

Berikut ini merupakan desain dari output laporan jurnal kas masuk yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang kas masuk selama per hari, per bulan dan per tahun.

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Jurnal Kas Masuk

No Jurnal Tanggal Keterangan Kode Akun Nama Akun Jumlah Rupiah Total Tanggal Periode

Gambar 4.19 Laporan Jurnal Kas Masuk

STIKOM


(54)

10.Laporan Jurnal Kas Keluar

Berikut ini merupakan desain dari output laporan jurnal kas kelur yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang kas keluar selama per hari, per bulan dan per tahun.

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Jurnal Kas Keluar

No Jurnal Tanggal Keterangan Kode Akun Nama Akun Jumlah Rupiah Total Tanggal Periode

Gambar 4.20 Laporan Jurnal Kas Keluar

11.Laporan Jurnal Non Kas

Berikut ini merupakan desain dari output laporan jurnal non kas yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang kas non kas selama per hari, per bulan dan per tahun.

STIKOM


(55)

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Jurnal Non Kas

No Jurnal Tanggal Keterangan Kode Akun Nama Akun Debit Kredit Tanggal Periode

Gambar 4.21 Laporan Jurnal Non Kas

12.Laporan Laba/Rugi

Berikut ini merupakan desain dari output laporan laba rugi yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang laporan laba rugi selama per tahun.

CV. Padantya Alam Panglungan

Club House - Wisma Sier Jl. Rungkut Industri No. 10 Surabaya Telp. (031) 8479095 Fax. (031) 8479096

Laporan Laba Rugi

Pendapatan

Biaya

Total

Gambar 4.22 Laporan Laba Rugi

STIKOM


(56)

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.

4.3.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut :

1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 Ghz

2. Memory 512 MB RAM

3. VGA 64 GB

Kebutuhan minimum perangkat lunak untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows 7

2. Microsoft SQL Server 2005

3. Visual Basic.Net 2005

Microsoft Office 2010

4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi

Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem informasi cash flow pada CV. Padantya Alam Panglungan Surabaya. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini :

STIKOM


(57)

1. Form Menu

Form menu merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini terdapat menu-menu yang bermanfaat dalam menjalankan sistem informasi cash flow oleh masing-masing karyawan.

Gambar 4.23 Form Menu Utama

Pada menu utama terdapat beberapa sub menu seperti berikut ini :

a. Home : berisi sub menu login yang berfungsi untuk masuk ke

dalam aplikasi sesuai dengan username dan password masing-masing, logout yang berfungsi untuk keluar dari aplikasi sesuai dengan username dan password masing-masing.

b. Menu : berisi master akun, master jenis akun.

c. Transaksi : berisi form-form transaksi yang meliputi transaksi

Jurnal umum.

d. Laporan : berisi form-form untuk menampilkan laporan.

STIKOM


(58)

e. Keluar : untuk keluar membatalkan masuk ke dalam aplikasi.

2. Form Login

Form login ini adalah form pertama yang muncul ketika program dijalankan. User harus menginputkan username dan password yang sesuai agar dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form Login ini untuk mengontrol agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenang, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Tampilan dari form login ini dapat dilihat sebagai pada gambar 4.24.

Gambar 4.24 Form Login

STIKOM


(59)

3. Form Master Jenis_Akun

Gambar 4.25 Master Jenis akun

Pada form ini user dapat maintenance data jenis akun. Pada textbox kode_jenis_akun mincul otomatis ketika combobox kelompok dipilih. textbox nama_jenis_akun di inputkan sendiri dan combobox saldo_awal dipilih.

Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data jenis_akun yang dientry

oleh user.

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data jenis_akun yang telah

diupdate oleh user.

3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data jenis_akun yang tidak

diperlukan lagi.

4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data jenis_akun.

STIKOM


(60)

4. Form Master Akun

Gambar 4.26 Master Akun

Pada form ini user dapat maintenance data akun. Pada combobox nama_jenis_akun harus di pilih sesuai yang ada di jenis_akun setelah di pilih, textbox kode_jenis_akun dan textbox kode_akun akan muncul secara otomatis. Kemudian textbox nama_akun dan textbox saldo_awal diinputkan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry oleh user.

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh

user.

3. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data akun yang tidak

diperlukan lagi.

4. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data akun.

STIKOM


(61)

5. Transaksi Kas Masuk

Gambar 4.27 Transaksi Kas Masuk

Pada form ini user dapat maintenance data jenis akun. Pada textbox kode_jenis_akun mincul otomatis ketika combobox kelompok dipilih. textbox nama_jenis_akun di inputkan sendiri dan combobox saldo_awal dipilih.

Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas masuk yang

dientry oleh user.

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas masuk yang telah

diupdate oleh user.

3. Button hapus satu jurnal, berfungsi untuk menghapus data transaksi kas

masuk per baris jurnal

4. Button hapus satu baris berfungsi untuk menghapus per baris..

STIKOM


(62)

5. Button list jurnal berfungsi untuk melihat data transaski kas masuk yang sudah di simpan.

6. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data transaksi kas masuk

6. Transaksi Kas Keluar

Gambar 4.28 Transaksi Kas Keluar

Pada form ini user dapat maintenance data jenis akun. Pada textbox kode_jenis_akun mincul otomatis ketika combobox kelompok dipilih. textbox nama_jenis_akun di inputkan sendiri dan combobox saldo_awal dipilih.

Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu :

1. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas keluar yang

dientry oleh user.

STIKOM


(63)

2. Button ubah, berfungsi untuk menyimpan data transaksi kas keluar yang telah diupdate oleh user.

3. Button hapus satu jurnal, berfungsi untuk menghapus data transaksi kas keluar

per baris jurnal

4. Button hapus satu baris berfungsi untuk menghapus per baris..

5. Button list jurnal berfungsi untuk melihat data transaski kas keluar yang sudah

di simpan.

6. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form data transaksi jurnal kas

keluar..

7. Transaksi Non Kas

Gambar 4.29 Transaksi Non Kas

STIKOM


(64)

8. Laporan Neraca

Gambar 4.30 Laporan Neraca

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai neraca yang tersedia.

STIKOM


(65)

9. Laporan Kas Masuk

Gambar 4.31 Laporan Jurnal Kas Masuk

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jurnal kas masuk yang tersedia.

10. Laporan Kas Keluar

Gambar 4.32 Laporan Jurnal Kas Keluar

STIKOM


(66)

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jurnal kas keluar yang tersedia.

11. Laporan Non Kas

Gambar 4.33 Laporan Non Kas

12. Laporan Laba Rugi

Gambar 4.34 Laporan Laba Rugi

STIKOM


(67)

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai laporan laba rugi yang tersedia.

STIKOM


(68)

5.1Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan :

a. Aplikasi ini telah mampu dibuat dan berjalan dengan baik dan sudah cukup

baik dalam memenuhi kebutuhan user dalam mengolah seluruh data laporan cash flow.

b. Aplikasi ini mampu memberikan kemudahan kepada pengguna dalam

pemakaiannya karena telah dibuat se-sederhana mungkin agar tidak membingungkan pengguna nantinya.

5.2Saran

Adapun saran yang bisa diberikan untuk kerja praktek ini :

1. Sistem yang sudah dibuat perlu di implementasikan secara penuh di CV.

Padantya Alam Panglungan.

2. Perlu dibuatkan aplikasi untuk memmudahkan pelanggan dalam memesan

produk-produk Boro.

3. Perlu ditambahkan menu help untuk membantu pengguna yang masih

kesusahan dalam penggunaan aplikasi ini.

STIKOM


(69)

Brigham, Eugene F, dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta

Dewi Astuti ,20041. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta Fathansyah , 1999 Basis Data dan Sistem Basis Data Offset, Yogyakarta

Halim, 1997. Standart Akuntansi Pemerintah, Gramedia Utama, Jakarta

Jogiyanto, 1999. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta

Jogiyanto, 2004. Pengenalan Komputer, Yogtakarta

Jogiyanto, 2005. Teori Analisis Sistem Informasi, Yogyakarta

Jerry FitzGeralt, Arda F. FitzGeralt dan Warren D. Stallings. Jr, 2005 (Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Tersetruktur & Praktek Aplikasi Bisnis

Leitch, 1999. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta

Sofyan, Syafri ,Harahap, 2004. Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi Universitas Stikubank: Semarang.

Supangkat, Harry. 2003. ”A Test of Agency Theory of Manajerial

Ownership,Corporate Leverage, and Corporate Dividens”. Financial

Management

Yuswanto, 2008. Pemrograman Dasar Visual Basic.NET 2005, Cerdas Pustaka, Jakarta

STIKOM


(1)

8. Laporan Neraca

Gambar 4.30 Laporan Neraca

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai neraca yang tersedia.

STIKOM


(2)

60

9. Laporan Kas Masuk

Gambar 4.31 Laporan Jurnal Kas Masuk

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jurnal kas masuk yang tersedia.

10. Laporan Kas Keluar

Gambar 4.32 Laporan Jurnal Kas Keluar

STIKOM


(3)

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jurnal kas keluar yang tersedia.

11. Laporan Non Kas

Gambar 4.33 Laporan Non Kas

12. Laporan Laba Rugi

Gambar 4.34 Laporan Laba Rugi

STIKOM


(4)

62

Laporan ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai laporan laba rugi yang tersedia.

STIKOM


(5)

63

5.1Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi cash flow di CV. Padantya Alam Panglungan :

a. Aplikasi ini telah mampu dibuat dan berjalan dengan baik dan sudah cukup baik dalam memenuhi kebutuhan user dalam mengolah seluruh data laporan

cash flow.

b. Aplikasi ini mampu memberikan kemudahan kepada pengguna dalam pemakaiannya karena telah dibuat se-sederhana mungkin agar tidak membingungkan pengguna nantinya.

5.2Saran

Adapun saran yang bisa diberikan untuk kerja praktek ini :

1. Sistem yang sudah dibuat perlu di implementasikan secara penuh di CV. Padantya Alam Panglungan.

2. Perlu dibuatkan aplikasi untuk memmudahkan pelanggan dalam memesan produk-produk Boro.

3. Perlu ditambahkan menu help untuk membantu pengguna yang masih kesusahan dalam penggunaan aplikasi ini.

STIKOM


(6)

64

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F, dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta

Dewi Astuti ,20041. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta Fathansyah , 1999 Basis Data dan Sistem Basis Data Offset, Yogyakarta

Halim, 1997. Standart Akuntansi Pemerintah, Gramedia Utama, Jakarta

Jogiyanto, 1999. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta

Jogiyanto, 2004. Pengenalan Komputer, Yogtakarta

Jogiyanto, 2005. Teori Analisis Sistem Informasi, Yogyakarta

Jerry FitzGeralt, Arda F. FitzGeralt dan Warren D. Stallings. Jr, 2005 (Analisa dan

Desain Sistem Informasi Pendekatan Tersetruktur & Praktek Aplikasi Bisnis

Leitch, 1999. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta

Sofyan, Syafri ,Harahap, 2004. Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi Universitas Stikubank: Semarang.

Supangkat, Harry. 2003. ”A Test of Agency Theory of Manajerial

Ownership,Corporate Leverage, and Corporate Dividens”. Financial Management

Yuswanto, 2008. Pemrograman Dasar Visual Basic.NET 2005, Cerdas Pustaka, Jakarta

STIKOM


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

4 120 76

Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

5 113 99

Analisis Cash Flow dengan Variasi Sistem Pembayaran Terhadap Keuntungan Kontraktor

16 150 79

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan ManajerialTerhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Automotive &amp; Allied Productyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 46 82

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

1 70 120

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset CV. Padantya Alam Panglungan.

0 2 102