AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BE

AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERDASARKAN
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL BALANCED SCORECARD DAN
STANDAR COBIT 4.1
(Studi Kasus: PT. Pertamina (Persero))
1)

Eva Rosdiana Dewi 2)Haryanto Tanuwijaya 3)Ignatius Adrian Mastan

S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Komputer & Teknik Komputer Surabaya
email : 1)eva.dewi89@gmail.com 2) haryanto@stikom.edu 3) Ignatius@stikom.edu
Abstract
:
Information Technology Marketing & Trading (IT M & T) 3rd regional area of
PT.
Pertamina (Persero) handling multiple processes that one of them is the asset management. Activities of
the process includes analysis of hardware requirements of each business unit as East Java, Bali and West
Nusa, and do hire and purchases, until the distribution of hardware to each business unit. In managing the
process, used in some application such as SAP and the other application which development by them,
such as asset management application, helpdesk, and application of OpManager, which was mainly the
implementation of asset management application have not been audited to ensure IT alignment with
business goal.

To measure
the alignment between business
processes, applications, and the
company's
business strategy is
necessary
to do an
audit information
system with
standard COBIT 4.1.
Because the calculation of COBIT can represent the maturity level of a company. While
the asset management process in PT. Pertamina(Persero) is based on company policy with the intention of
improving the quality of existing processes, the audit focused on internal business process perspective of
Balanced Scorecard.
The result of this audit declared that the asset management process maturity level is at
its managed and measured to indicate that the organization has had performance indicators, monitor and
improve processes and have auxiliary devices for process control.
Keywords: asset management, COBIT, maturity level, the Balanced Scorecard.

Bagian


Information

Technology

dikembangkan

sendiri

seperti

aplikasi

Marketing & Trading (IT M&T) area

manajemen aset, helpdesk, serta aplikasi

regional

(Persero)


OpManager, dimana pengimplementasian

menangani beberapa proses yang salah

aplikasi tersebut terutama manajemen aset

satunya adalah manajemen aset. Aktifitas

sama sekali belum pernah diaudit guna

dari

memastikan keselarasannya dengan tujuan

III

proses

PT.


Pertamina

tersebut

meliputi

analisa

kebutuhan hardware dari setiap unit bisnis

bisnis TI.

se-Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, serta

Untuk mengukur seberapa jauh

melakukan penyewaan dan pembelian,

keselarasan antara proses bisnis, aplikasi,


hingga

ke

dan strategi bisnis perusahaan maka perlu

Dalam

dilakukan audit sistem informasi dengan

digunakan

standar COBIT 4.1. Standar COBIT dipilih

beberapa aplikasi bantu yang diantaranya

karena dapat memberikan gambaran paling

adalah


detail mengenai strategi dan pengaturan

pendistribusian

masing-masing
mengelola

unit

proses

SAP

hardware
bisnis.

tersebut,

dan


aplikasi

yang

1

proses TI yang mendukung strategi bisnis,

Menurut

dimana kerangka kerjanya terdiri dari 4

investasi di bidang TI sangat penting

domain (Sarno, 2009). Selain itu, dalam

dievaluasi karena:

COBIT terdapat perhitungan maturity level


1. Menyangkut dana yang biasanya sangat

yang

merepresentasikan

tingkat

kematangan suatu perusahaan. Sedangkan

Gondodiyoto

(2007:

150),

besar, bahkan ada yang lebih dari 50%
total investasi perusahaan.


Balanced Scorecard (BSC) merupakan

2. Investasi di bidang TI tidak segera

kartu skor yang digunakan untuk mengukur

terlihat kaitannya langsung dengan

kinerja

revenue perusahaan.

dengan

memperhatikan

keseimbangan antara faktor keuangan dan
non-keuangan baik jangka pendek maupun

3. Manfaat yang diperoleh perusahaan

dari investasi TI seringkali bersifat

panjang serta kondisi internal ataupun
eksternal. Oleh karena manajemen aset di

intangible (tidak kelihatan langsung,

PT.

misalnya dalam bentuk layanan ke

Pertamina

(Persero)

dilakukan

berdasarkan kebijakan internal perusahaan

pelanggan lebih baik).


dengan maksud meningkatkan kualitas
proses yang ada, maka termasuk dalam

4. Pandangan para pengguna mengenai
manfaat TI pada umumnya berbeda-

perspektif proses bisnis internal BSC.

beda, tergantung pada posisinya.
LANDASAN TEORI
Audit Sistem Informasi

Sistem Informasi
Menurut

O’Brien

(2005:

5),

sistem

Audit sistem informasi lebih ditekankan

informasi (SI) adalah kombinasi teratur dari

pada

orang-orang, hardware, software, jaringan

pemeriksaan

komunikasi dan sumber daya data yang

apakah sistem komputerisasi organisasi

mengumpulkan,

dan

dapat mendukung pengamanan aset, dapat

sebuah

mendukung pencapaian tujuan organisasi,

organisasi. Peran penting sistem informasi

sudah memanfaatkan sumber daya secara

untuk sebuah perusahaan bisnis adalah:

efisien, serta apakah terjamin konsistensi

1. Mendukung proses dan operasi bisnis.

dan keakuratan datanya (Gondodiyoto,

2. Mendukung

2007: 474).

menyebarkan

mengubah,
informasi

dalam

pengambilan

keputusan

beberapa

aspek

dilakukan

penting,
untuk

yaitu
menilai

para pegawai dan manajernya.
3. Mendukung berbagai strategi untuk
keunggulan kompetitif.

2

COBIT

(Control

Objective

for

METODOLOGI PENELITIAN

Information and related Technology)

Langkah-langkah pelaksanaan audit sistem

COBIT

informasi meliputi:

merupakan

standar

yang

menyediakan kerangka kerja yang terdiri
dari

sekumpulan

proses

TI

yang

1. Penentuan ruang lingkup dan tujuan
audit sistem informasi.

dikelompokkan menjadi 4 domain, yakni

2. Pengumpulan bukti.

Plan and Organise (PO), Acquire and

3. Pelaksanaan uji kepatutan.

Implement (AI), Deliver and Support (DS),

4. Penentuan tingkat kematangan.

dan Monitor and Evaluate (ME).

5. Penentuan hasil audit sistem informasi.
6. Penyusunan laporan hasil audit sistem
informasi.

Model Kematangan
Model kematangan dimaksudkan untuk
mengetahui keberadaan persoalan yang ada

IMPLEMENTASI DAN HASIL

di

Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan

suatu

organisasi

dan

bagaimana

menentukan prioritas peningkatan atau

Audit Sistem Informasi

perbaikan. Menurut standar COBIT, model

Pada

kematangan dikelompokkan menjadi 6

pengelompokkan proses TI berdasarkan

tingkatan.

tujuan bisnis yang mengacu pada perspektif
BSC.

Balanced

Untuk

Scorecard

perspektif

terdapat

proses

bisnis

Balanced Scorecard

internal ini sendiri terdiri dari 30 proses TI.

Dalam Balanced Scorecard terdapat 4

Adapun tujuan dari perspektif proses bisnis

perspektif

internal adalah:

yakni

perspektif

keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Dimana

1. Meningkatkan

dan

fungsionalitas proses bisnis.

keempat perspektif tersebut saling berkaitan

2. Menurunkan biaya proses.

satu

3. Menyediakan

sama

lain

(Gasperzs,

2005:62).

Sedangkan fokus dalam perspektif proses
bisnis internal adalah proses internal yang
seharusnya dilakukan oleh

manajemen

memelihara

kepatutan

hokum eksternal, regulasi dan kontrak.
4. Menyediakan

kepatutan

terhadap

kebijakan internal.

untuk mencapai tujuan peningkatan nilai

5. Mengelola perubahan bisnis.

bagi pelanggan dan tujuan peningkatan nilai

6. Meningkatkan

bagi pemegang saham.

terhadap

dan

mengelola

produktifitas operasional dan staff.

3

Pelaksanaan

Uji

Kepatutan

dan

maka selanjutnya nilai tersebut dapat
direpresentasikan ke dalam grafik jaring

Penentuan Tingkat Kematangan
analisa

laba-laba. Adapun contoh dari kerangka

berdasarkan hasil pengumpulan bukti baik

kerja COBIT tersebut dapat dilihat pada

berupa

analisa

Gambar 1. Sedangkan untuk perhitungan

dokumen. Hasil analisa dari bukti yang

tingkat kematangan dapat dilihat pada

didapat

untuk

Tabel 1. Dan untuk hasil representasi dari

menentukan tingkat kematangan sesuai

perhitungan tersebut dapat dilihat pada

dengan pernyataan yang terdapat dalam

grafik jaring laba-laba di Gambar 2.

Dalam

tahap

ini

wawancara

tersebut

dilakukan

ataupun

digunakan

kerangka kerja COBIT. Setelah di dapat
nilai kematangan tiap proses-proses TI,

Gambar 1 Kerangka Kerja Tingkat Kematangan ME1 Level 4

Tujuan Bisnis

Peningkatan
dan
pemeliharaan
fungsionalitas
proses bisnis

Tabel 1. Hasil Perhitungan Tingkat Kematangan
Kerangka Kerja COBIT
Proses
Keterangan
TI
AI1
Mengidentifikasi solusi otomatis
AI2
Memperoleh dan memelihara software aplikasi
AI6
Mengelola perubahan
PO3
Menentukan arahan teknologi
AI2
Memperoleh dan memelihara software aplikasi
AI5
Memenuhi sumber daya TI
PO2
Mendefinisikan arsitektur informasi
AI4
Memungkinkan operasional dan penggunaan
Instalasi dan akreditasi solusi beserta
AI7
perubahaannya
Rata-Rata

Nilai
Kematangan
4.68
3.79
4.81
4.56
3.79
4.44
4.17
4.90
4.77
4.43

4

telah

AI1

AI4

denngan

standarrd

COBIT

diantarranya adalah::

5
4
3
2
1
0

AI7

sesuai

AI2
A

1. Teerdapat proseedur untuk prroses bisnis
yaang ada secaraa keseluruhann.

AI6

2. Teerdapat
peelaksanaan

PO3

PO2

laporan

mengenai
T
TI

proses

secara

keeseluruhan.
AI5

AI2

3. Teerdapat pemanntauan atas proses
p
bisnis
TII secara keseluuruhan.

Gaambar 2. Graffik Jaring Lab
ba-Laba

4. Teerdapat
Penenttuan dan Pen
nyusunan Ha
asil Audit

daan

evaluasi

terrhadap pelaksanaan prooses bisnis
yaang ada.

Sistem
m Informasi
Hasil evaluasi
e
dari pelaksanaan
p
a
audit
sistem
inform
masi nantinyaa akan beriisi temuan
berdasaarkan

uji

kepatutaan

yang

dilaksaanakan

serta

rekomenddasi

guna

mempeerbaiki prosess yang ada. Format
F
dari
laporann tersebut ak
kan bervariassi di setiap
organissasi sehinggaa tidak ada format
fo
baku
dalam penyusunannnya. Laporann akhir dari
audit

penggukuran

seharusnyya

memprresentasikan

gambarran organisaasi saat ini kemudian
memunngkinkan pihhak manajem
men untuk

5. Teerdapat

peengendalian

terhadap

peerubahan yangg dilakukan.
6. Teerdapat

program

ppengelolaan

peelatihan bagi pengguna dan
d
seluruh
staaf.
7. Teerdapat aplikkasi-aplikasi pendukung
unntuk

melakssanakan

prooses

bisnis

secara keseluruuhan.
gkan fakta-ffakta yang masih
m
perlu
Sedang
diperbbaiki lagi dianntaranya adalaah:
1. Ku
urangnya

pemantauan

terhadap

peengembangan proyek yaang bersifat

mengambil langkahh yang diperluukan.

intternal.
2. Peersetujuan

uan
Penyusunan Temu
Berdassarkan analisaa dari hasil peengumpulan
bukti selama pelaaksanaan au
udit sistem
masi
inform

manajeemen

asset

di

PT.

Pertam
mina di dapatt beberapa temuan yang
memuaat

fakta-fak
kta

baik

y
yang

telah

dilaksaanakan dengaan baik sesuuai standard
COBIT
T

ataupun

yang

maasih

perlu

diperbaaiki lagi. Addapun fakta--fakta yang

untuk

pen
ngembangan

proyek internall masih bersiffat informal.
3. Beelum ada

dokumentasi

mengenai

peerencanaan prroyek internall.
4. Prroses komunnikasi kepadaa pengguna
terrkait

penenntuan

dan

anggaran

invvestasi masihh dilakukan di
d beberapa
kaantor unit.
5. Beelum ada penggelolaan pem
masok.

5

-

Penyusunan Rekomendasi
Rekomendasi disusun berdasarkan
temuan

dari

audit

sistem

proses

di

masa

yang

perangkat keras yang dibutuhkan

informasi.

Rekomendasi ini berguna untuk perbaikan
akan

untuk mengembangakan aplikasi
-

datang.

Berdasarkan temuan yang telah diperoleh

Spesifikasi perangkat lunak dan

Alur proses dari aplikasi yang
sedang dikembangkan

-

dari pelaksanaan audit manajemen asset,

Rincian

struktur

data

yang

dibutuhkan.

maka rekomendasi yang perlu dilakukan

4. Mengkomunikasikan penentuan asset

guna perbaikan proses tersebut adalah

dan realisasi anggaran yang dibutuhkan

sebagai berikut:

untuk proses pengadaan investasi TI

1. Manajer lebih intensif memperhatikan

kepada semua pengguna yang dapat

perkembangan terhadap proyek yang

dilakukan pada saat proses distribusi

dikerjakan. Hal ini dapat dilakukan

aset ke semua pengguna yang dalam

dengan

prakteknya

mencantumkan

pengembangan

proyek

proses

tersebut

ke

dalam indicator kinerja personil yang
bertanggungjawab

terhadap

pengembangannya.
2. Membuat dokumentasi resmi tentang

dapat

disertai

dengan

penyerahan duplikat dokumen Good
receive.
5. Membuat

dokumentasi

untuk

mengelola pemasok guna membantu
proses pengadaan investasi di masa

pengembangan proyek internal yang

yang

berisi:

meminimalisir

-

Alasan dikembangkannya proyek

akibat buruknya kualitas perangkat

TI (manajemen aset).

lunak atau perangkat keras yang disewa

Tanggal disetujuinya proyek

dari pemasok tersebut. Dokumentasi

tersebut serta jangka waktu yang

tersebut dapat berisi:

dibutuhkan untuk mengerjakan

-

-

proyek tersebut.

-

akan

datang

dan

kerugian

Identitas

atau

untuk

yang

data

ada

lengkap

pemasok

Penentuan pihak yang

-

Jenis aset yang dikelola pemasok

bertanggungjawab terhadap

-

History

perkembangan proyek tersebut.
3. Membuat perencanaan pengembangan
proyek internal yang berisi:

reputasi

kinerja

atau

pelayanan yang telah diberikan
pemasok kepada organisasi, yang
dapat berupa ketepatan pemasok
dalam

hal

pengiriman

barang

ataupun daftar jumlah kerusakan

6

yang pernah terjadi pada barang

Saran
Beberapa

yang dikirim pemasok tersebut

saran

yang

dapat

diberikan untuk pengembangan lebih lanjut
adalah sebagai berikut:

Kesimpulan
Dari hasil audit sistem informasi

1. Audit sistem informasi manajemen aset

manajemen aset yang telah dilakukan, maka

ini hanya mengacu pada penerapan

didapatkan kesimpulan berupa:

aplikasi manajemen aset. Diharapkan

1. Proses manajemen aset termasuk dalam

untuk

pengembangannya,

dapat

internal

dilakukan audit terhadap keseluruhan

Balanced Scorecard dengan tujuan

aplikasi pendukung proses manajemen

bisnis sebanyak 6 dan total proses TI

aset.

perspektif

proses

bisnis

2. Audit sistem informasi manajemen aset

sebanyak 30 proses.
2. Pengumpulan bukti yang diperoleh
selama

pelaksanaan

informasi

berupa

wawancara,

audit

sistem

form

hasil

dokumen-dokumen

yang telah dilakukan hanya membahas
sampai penilaian tingkat kematangan
proses

TI.

Diharapkan

pengembangannya,

dapat

untuk
dilakukan

operasional dari proses manajemen

audit sistem informasi manajemen aset

aset, serta capture dari aplikasi-aplikasi

dengan menggunakan standar COBIT

yang

4.1 sampai dengan pembahasan KPI,

digunakan

dalam

proses

PKGI, dan ITKGI.

manajemen aset.
3. Perhitungan tingkat kematangan dari

3. Berdasarkan

hasil

audit

sistem

keseluruhan proses TI yang termasuk

informasi manajemen aset yang telah

dalam perspektif proses bisnis internal

dilakukan,

Balanced Scorecard menghasilkan nilai

bahwa pihak Pertamina belum pernah

sebesar

standar

melakukan

kriteria

server.

4.56

COBIT

yang

termasuk

dalam
dalam

didapatkan

audit

terhadap

Diharapkan

pengembangannya,

terkelola dan terukur.

pernyataan

akan

kinerja
untuk

dilakukan

sistem

audit terhadap kinerja server guna

informasi manajemen aset yang telah

memastikan keamanan sistem informasi

dilakukan,

yang ada dengan menggunakan standar

4. Berdasarkan

hasil

audit

didapatkan

pernyataan

bahwa pihak Pertamina belum pernah

ISO.

melakukan audit terhadap kinerja server
guna memastikan keamanan sistem
informasi.

7

Daftar Pustaka
Gaspersz, V. 2005. Sistem Manajemen
Kinerja terintegrasi Balanced
Scorecard dengan Six Sigma untuk
Organisasi Bisnis dan Pemerintah.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Gondodiyoto, S. 2007. Audit Sistem
Informasi
Pendekatan COBIT.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Herlambang, S. dan Tanuwijaya, H. 2005.
Sistem
Informasi:
Konsep,
Teknologi dan Manajemen. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.

laporan tugas
Surabaya.

akhir.

STIKOM

Sarno, Riyanarto. 2009. Audit Sistem &
Teknologi Informasi. Surabaya: ITS
Press.
Sarno, Riyanarto. 2009. Strategi Sukses
Bisnis dengan Teknologi Informasi.
Surabaya: ITS Press.
Surendro, Kridanto. 2005. Implementasi
Tata Kelola Teknologi Informasi.
Jakarta: Informatika.

Information
Technology
Governance
Institut.
2007.
COBIT
4.1:
Framework, Control Objective,
Management Guidelines, Maturity
Models. IT Governance Institut.
Rolling Meadows.
Kaplan, R. dan Norton, D. 1996. Balanced
Scorecard: Menerapkan Strategi
Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga.
Niven, Paul. 2007. Balanced Scorecard
Diagnostic:
Mempertahankan
Kinerja
Maksimal.
Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
O'Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem
Informasi Perspektif bisnis dan
Manajerial. Jakarta : Salemba
Empat.
Pandji,

Wolfgang. 2007. Perancangan
Model Tata Kelola Teknologi
Informasi Berbasis COBIT pada
Proses Pengelolaan Data studi
kasus:
PT.
PLN
(Persero)
Distribusi Jawa Timur, tesis.
Institut Teknologi Bandung.

Putra, I Nyoman Bayu. 2009. Audit Sistem
Informasi
Perpustakaan
Menggunakan Standar COBIT 4.1
Domain Acquire and Implement
studi kasus: STIKOM Surabaya,

8

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59