FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Industri Keuangan dan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014)

(1)

FACTORS THAT INFLUENCE THE INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE

(Study on Financial and Non-Financial Company on the Indonesia Stock Exchange Period 2014)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

TIARA RAHMA WAHYUNING TYAS 20130420185

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL

(Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Industri Keuangan dan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014)

FACTORS THAT INFLUENCE THE INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE

(Study on Financial and Non-Financial Company on the Indonesia Stock Exchange Period 2014)

Diajukan Oleh

TIARA RAHMA WAHYUNING TYAS 20130420185

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Dra. Arum Indrasari., SE., M.Buss., Ak., CA Tanggal, 07 Desember 2016 NIK :143 011


(3)

Dengan ini saya,

Nama : Tiara Rahma Wahyuning Tyas Nomor Mahasiswa : 20130420185

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Industri Keuangan dan Non-Keuagan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 18 Desemeber 2016


(4)

MOTTO

“Membuat rencana adalah mudah. Membuat rencana yang baik tidak

semudah itu. Tapi, yang paling sulit adalah melaksanakan rencana yang

sederhana dengan baik.” (Mario Teguh)

“Menyerah bukan sebuah pilihan. Jika Anda bisa, Saya juga bisa.

Kesabaran adalah nafas yang menentukan seberapa lama kebaikan berjalan. Keajaiban yang sebenarnya adalah keajaiban yang diciptakan oleh manusia. Semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak

kebahagiaan yang akan kita dapatkan.” (Deddy Corbuzier)

“Aku memutuskan, sedini mungkin, untuk menerima hidupku apa adanya;

aku tidak pernah berharap hidup memberikan sesuatu yang istimewa untukku, walaupun tampaknya aku telah menyelesaikan sesuatu jauh lebih banyak dari yang aku kira. Kebanyakan sesuatu terjadi padaku tanpa aku

pernah mencarinya.” (Audrey Hepburn)

“Jika seseorang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian.

Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan.” (Sir Francis Bacon)

“bermimpilah setinngi langit jika engkau terjatuh maka engkau akan


(5)

Dengan penuh rasa syukur dan sukacita, aku persembahakan penulisan sederhana ini untuk orang orang yang tak ada hentinya mendoakanku dan mendukung ku dalam penulisan ini.

 Sujud syukur kusembahkan kepada ALLAH SWT, Tuhan yang Maha

Agungnan MahaTingginan Maha Adil dan Maha Penyayang. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat saya selesaikan.

 Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan nabi

Muhammad SAW yang selalu memberikan suritauladan yang baik kepada para kaum-Nya.

 Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada

terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada kedua orangtuaku ibu Yuli Dwi Hastuti dan bapak Ismanto NP yang telah merawat, mendidik, dan memberikan kasih saying kepadaku dari aku lahir hingga saat ini. Keringat yang bercucuran, tangisan, perjuangan, dan dukungan yang kalian lakukan demi kebahagiaanku, mungkin kutakkan mampuku membalasnya. Hanya doa yang bias aku panjatkan, semoga ibu dan bapak selalu diberi kesehatan, umur yang panjang dan dimudahkan dalam mencari rizki-Nya. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu bapak bahagia, karena aku sadari selama ini aku belum bias berbuat lebih untuk kalian. Aku

sayang kalian. Terimakasih bu… Terimakasih pak…

 Ibu Dra.Arum Indrasari, M.Buss.,Ak., CA yang sudah seperti ibu

kedua bagi kami, terimakasih atas bimbingan, nasehat, kesabaran, ilmu yang Ibu berikan kepadaku hingga saya dapat menyelesaikan


(6)

skripsi ini tanpa ada halangan yang berarti. Terimakasih atas pengetahuan yang telah Ibu berikan yang sangat bermanfaat bagi saya. Terimakasih ibu sudah mempermudah kami semua dan tak hentinya memberikan semangat.

 Terimakasih juga buat sahabat-sahabat ku yang tak pernah lekang

oleh waktu Siska, Gesa, Farin, Ratna, Opik, Tio, Zaki, Dodi, Wawan, Fiska, Thata, Meliza, Aji meberikan motivasi, bantuan, masukan, bimbingan dan tidak pernah capek memberikan semangat hingga akhirnya kalian yang memotivasiku untuk wisuda bulan Februari.

 Sahabat aku tersayang yang jauh disana Rizky Pupsa Sari atau

Amink terimakasih sudah menemani sampai subuh terimakasih atas bimbingan dan bantuannya.

 Terimakasih kepeda temen-temen kos Pita, Asri, Nina yang sudah

memberikan pinjaman laptop dan uluran tangannya untuk sekedar membantu.


(7)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Judul yang penulis ajukan adalah “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Industri Keuangan dan Non-Keuagan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014)”. Penulis mengambil topic ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi calon investor untuk pengambilan keputusan, selain itu juga dapat memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Nano Pratolo, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Ietje Nazaruddin, SE.,M.Si., Ak selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Arum Indrasari, M.Buss., Akt selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan waktunya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO...v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR...viii

INTISARI ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. TujuanPenelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. TinjauanPustaka ... 8

1. Agency Theory ... 8

2. Signal Theory ... 9

B. PenelitianTerdahulu ... 10

C. Hipotesis dan Penurunan Hipotesis ... 10


(9)

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 14

D. Teknik Pengumpulan Data ... 16

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 16

F. Metode Analisis Data ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A. GambaranUmumObyekPenelitian ... 25

B. UjiKualitasData… ... 26

C. Pembahasan (Interpretasi) ... 34

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 40

A. Simpulan ... 40

B. Saran ... 40

C. KeterbatasanPenelitian ... 41

DAFTAR PUSTAKA ...43

LAMPIRAN...47

LAMPIRAN 1 ...47

LAMPIRAN 2 ...57

LAMPIRAN 3 ...67

LAMPIRAN 4 ...77

LAMPIRAN 5 ...80

LAMPIRAN 6 ...80


(10)

LAMPIRAN 8 ...81

LAMPIRAN 9 ...82

LAMPIRAN 10 ...82

LAMPIRAN 11 ...83


(11)

4.3Hasil Uji Normalitas ... 27

4.4Hasil Uji Autokorelasi ... 28

4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 29

4.6 HasilUjiHeteroskedastisitas ... 30

4.7Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 31

4.8 HasilUjiSignifikan Simultan (Uji F) ... 32

4.9 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 33


(12)

DAFTAR GAMBAR


(13)

(14)

INTISARI

Intisari: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual, 2) jenis industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual, dan 3) ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual.

Penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan yang diterbitkan di Indonesia dengan menggunakan 254 perusahaan sebagai sampel. Pengambilan sampel menggunakan metode purpose sampling. Teknik pengumpulan data dari laporan tahunan di Indonesia dan anaslisis data menggunakan uji statistic deskriptif, uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskeidastisitas dan uj ihipotesis menggunakan Moderator Regression Analisis (MRA).

Hasil penelitian: 1) ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual, 2) jenis industri tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual, 3) ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.

Kata kunci: Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Ukuran Komite Audit, Pengungkapan Modal Intelektual.


(15)

ABSTRACT

Abstract: This study aims to determine: 1) size has a positive effect on the Intellectual Capital Disclosure , 2) type of industry have positive effect on the Intellectual Capital Disclosure, 3) the audit committee positive effect on the Intellectual Capital Disclosure,.

Research was conduct on the financial statements that issued in Indonesia by using a sample of 254 companies. Sampling method in this research using purposive sampling method. The technique of collecting data from annual reports in Indonesiaand analysis data using descriptive statistics test, the classic assumption test consists of normality test, autocorrelation, multicollinearity test, test of hypothesis test ofheteroskedastisity and use Moderator Regression Analysis (MRA).

The result shows are: 1) size have a positive affect on the Intellectual Capital Disclosure, 2) type of industry has no effect on the Intellectual Capital Disclosure, and 3) the audit committee has no effect on the Intellectual Capital Disclosure. Keywords: Size, Type of Industry, Audit Committee, Intellectual Capital Disclosure


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menurut Chen et al. (2005) salah satu akibat munculnya modal intelektual karena adanya sebuah penghargaan yang lebih suatu perusahaan yang diperoleh dari investor. Maka dari itu, pengakuan modal intelektual banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saat ini guna meningkatkan nilai perusahaan.

Gitman (2009) dalam Haryono et al (2014) mendefinisikan bahwa struktur modal suatu perusahaan mencerminkan adanya perbandingan jumlah utang dengan modal ekuitas pada perusahaan. Keputusan yang diambil oleh seorang manajer yang berhubungan dengan pendanaan haruslah di ambil secara hati-hati karenakeputusan tersebut akan berdampak pada tujuan utama perusahaan yaitu dalam memaksimalkan kelangsungan para pemegang saham.

Menurut Utomo dan Anis (2015) ada tiga jenis modal yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu modal fisik (physical capital), modal keuangan (financial capital), dan modal intelektual (intellectual capital). Diharapkan dengan adanya modal intelektual dapat meningkatkan nilai perusahaan. Bontis (1998) mendefinisikan bahwa modal intelektual adalah segala sesuatu yang terdapat pada perusahaan dalam bentuk


(17)

asset tidak berwujud, termasuk didalamnya perusahaan mengolah sumber daya tak berwujud tersebut.

Ningsih M., W. & Laksiti H., (2014) Secara umum, perusahaan, investor, dan analis meminta adanya informasi yang lebih handal, contohnya, kualitas manajerial, keahlian, pengalaman dan integritas, hubungan pelanggan, dan kompetensi personal. Hal tersebut merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan modal intelektual.

Pada era ini sebuah pengungkapan modal intelektual menjadi hal yang penting, hal ini menjadi penting dengan munculnya perusahaan-perusahaan yang berbasis pengetahuan. Berbeda pada era sebelumnya yang hanya menggunakan sumber daya fisik saja. industri yang begerak di bidang penelitian dan jasa, dll adalah beberapa dari jenis industry yang berbasis pengetahuan (Widyaningrum, 2004).

Modal intelektual merupakan aset tak berwujud oleh karena itu tidak dapat diukur wujudnya (Bruggen et al., 2009). Dalam sebuah perusahaan tetap membutuhkan adanya pengungkapan modal intelektual dalam laporan tahunan perusahaan, adanya pengungkapan modal intelektual dimaksudkan agar terpenuhinya kebutuhan pengguna laporan tahunan perusahaan akan informasi-informasi perusahaan yang lebih rinci dan relevan. Karakteristik perusahaan sangatlah berperan dalam meningkatkan relevansi laporan keuangan tahunan (Utomo dan Anis 2015). Ukuran perusahaan, jenis industri, dan ukuran komite


(18)

3

audit, merupakan faktor-faktor yang dapat menunjukkan karakteristik perusahaan.

Suatu perusahaan yang besar maka akan lebih mudah untuk perusahaan tersebut mendapatkan sumber modal (Analisa dan Sugeng 2011). Wallace et al. (1994) menyatakan dengan adanya tingkat pengungkapan mempunyai kecenderungan yang berbeda antara jenis industri yang berbeda juga, dengan adanya tingkat pengungkapan tersebutdiharapkan mampu mencerminkan keunikan keunikan karakteristik yang dimiliki tiap-tiap perusahaan.

Komite audit mempunyai tanggung jawab untuk mengawasi audit eksternal yaitu mengamati laporan keuangan, serta mengawasi sistem pengendalian internal hal ini dapat mengurangi sifat opportunistic seorang manajer yang melakukan manajemen laba salah satunya dengan mengamati laporan keuangan serta mengawasi audit eksternal.

Peneliti sebelumnyaa melakukan penelitian pada Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan tahun 2014 pada penelitian yang akan saya buat saat ini dengan memperbaharui tahun penelitian yaitu pada Perusahaan Keuangan dan Non-keungan yang terdaftar pada BEI tahun 2014. Peneliti ini meneliti apakah dengan masih ada pengaruh positif dan negatif antara ukuran perusahaan, jenis industri, ukuran komite audit, terhadap pengungkapan modal intelektual dan apakah terdapat pengaruh positif maupun negatif terhadap Pengungkapan Modal Intelektual itu sendiri dalam periode 1 tahun tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti dalam melakukan penelitian akan mengambil


(19)

judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual(Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Industri Keuangan dan Non-Keuagan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014)” Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Annisa Iddiani Utomo dan Anis Chariri tahun 2015. Adapun persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu :

1. Persamaan pada penelitian sebelumnya dan penelitian ini adalah dalam mengukur ukuran perusahaan dengan cara menggunakan nilai logaritma natural dari total asset yang dimilki perusahaan. Sedangkan pada jenis industry diukur dengan menggunakan angka dummy. Yaitu, pada angka satu (1) untuk include group yaitu perusahaan yang merupakan sektor industri keuangan dan angka nol (0) untuk exclude group yaitu perusahaan yang merupakan sektor industri non-keuangan.

2. Dalam penelitian sebelumnya peneliti menggunakan variabel leverage sebagai variabel independen, dan mendapatkan hasil bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungunkapan modal intelektual. Sehingga pada penelitian ini mencoba mengganti variabel leverage dengan menambahkan variabel ukuran komite audit sebagai variabel independen. 3. Pada penelitian sebelumnya dan penelitian ini mempunyai persamaan yaitu

menggunakan Agency Theory dan Signal Theory.

4. Pada penelitian sebelumnya sampel yang digunakan adalah perusahaan publik pada sektor-sektor industri keuangan dan non-keuangan yang tercatat di Bursa


(20)

5

Efek Indonesia (BEI) tahun 2013. Sedangkan penelitian yang saya buat sampel yang digunakan adalah perusahaan sektor publik pada sektor-sektor industri keuangan dan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014.

5. Pada penelitian sebelumnya dan penelitian ini mempunyai persamaan dalam penggunaan sampel yaitu pada perusahaan publik pada sektor-sektor industri keuangan dan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). B. Batasan Masalah Penelitian

Variabel independen yang akan diuji secara empiris pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan, jenis industri, dan ukuran komite audit. Dan terdapat satu variabel dependen pada penelitian ini yaitu pengungkapan modal intelektual. Di dalam penelitian ini pengungkapan modal intelektual digunakan sebagai variabel dependen. Variabel dependen pengungkapan modal intelektual digunakan sebagai alat untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelktual melalui ukuran perusahaan, jenis industri dan ukuran komite audit. Sampel yang digunakan adalah perusahaan sektor publik pada sektor-sektor industri keuangan dan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Pada saat ini banyak sekali peneliti yang melakukan penelitian mengenai Intellectual Capital, namun masih sedikit penelitian yang menghubungkan dengan ukuran perusahan, jenis industri dan ukuran komite audit. Berdasarkan


(21)

latar belakang diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Modal Intelektual?

2. Apakah jenis industri berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Modal Intelektual?

3. Apakah ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap Pengungkapan Modal Intelektual?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka akan didapatkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh signifikan positif ukuran perusahaan terhadap Pengungkapan Modal Intelektual.

2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan positif jenis industri terhadap Pengungkapan Modal Intelektual.

3. Untuk menganalisis pengaruh signifikan negatif ukuran komite audit terhadap Pengungkapan Modal Intelektual.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:


(22)

7

1. Manfaat Teoris

Diharapkan mampu menambah wawasan atau pengetahuan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual pada perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Selain itu, diharapkan mampu menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya yang erat kaitannya dengan pengungkapan modal intelektual.

2. Manfaat Praktis a. Bagi stakeholder

Diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan terhadap pengungkapan modal intelektual.

b. Bagi Perusahaan

Untuk perusahaan-perusahaan, diharapkan dengan adanya pengungkapan modal intelektual kepada, maka perusahaan akan mendapat perhatian, kepercayaan dan reputasi yang baik dimata investor dan pemegang saham.

c. Bagi Akademis

Diharapkan bisa memberi kontribusi dalam bidang akuntansi keuangan dan hal lain yang menyangkut tentang pengungkapan sukarela, bagi akademis.


(23)

Selain itu bagi masyarakat, akan menjadi pengawas atau pengontrol terhadap aktivitas perusahaan khususnya dalam pengungkapan modal intelektual.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

a. Agency Theory

Teori keagenan dan teori sinyal memiliki hubungan yang erat pada penelitian ini. Jensen dan Meckling (1976) mengambarkan bahwa teori keagenan adalah hubungan keagenan antara principal (pemilik modal) dengan agent (manajemen). Hubungan keagenan sebagai kontrak dimana satu orang atau lebih menyewa orang lain yang disebut agen untuk melakukan beberapa jasa/layanan untuk kepentingan para prinsipal, yaitu melalui pendelegasian sebagian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Principal diberi tugas yang melibatkan pendelegasian kewenangan kepada agent untuk membuat suatu keputusan. Adanya tujuan untuk mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan principal akan memunculkan konfil keagenan. Konflik keagenan dibagi menjadi dua jenis. Konflik keagenan jenis 1 terjadi pada perusahaan dengan struktur kepemilikan saham terbesar, yaitu saham perusahaan dimiliki oleh banyak orang yang didomisili oleh masyarakat, baik masyarakat umum maupun publik. Pada umumnya kepemilikan saham terbesar terjadi pada negara common law, seperti negara Amerika Serikat, Jepang dan Inggris (La Porta et al, 1999). Berbeda dengan Konfilk keagenan jenis 1, konflik keagenan jenis 2 pada umumnya terjadi pada perusahaan dengan struktur kepemilikan yang terkosentrasi dan lebih


(25)

spesifik. La Porta et al. (1999) berpendapat bahwa perusahaan publik di Asia tenggara, termasuk Indonesia pada umumnya dikendalikan oleh para pemegang saham ultimat yaitu saham yang dimiliki oleh keluarga.

2. Signal Theory

Dalam teori sinyal, signal adalah cara perusahaan untuk memberikan sinyal atau pertanda kepada stakeholder. Oliveira at al., (2006) mendefinisikan bahwa, pada teori sinyal menunjukkan bahwa setiap organisasi akan berusaha untuk memberikan sinyal positif, sinyal positif tersebut yaitu berupa informasi-informasi yang diberikan kepada para pengguna informasi. Pada teori sinyal beracu pada asimetri informasi pasar, seperti yang disampaikan oleh (Morris 1987). Asimetri informasi adalah kesenjangan informasi yang didapatkan stakeholder atas seluruh informasi keuangan maupun non keuangan yang dimiliki perusahaan, salah satunya seperti kondisi perusahaan dan lain-lain. Perusahaan akan bersaing dan akan selalu memberikan informasi yang lebih kepada para stakeholder-nya. Adapun manfaat dari pelaporan modal intelektual kepada principal yaitu guna memberikan informasi agar principal lebih memahami kondisi perusahaan saat ini, dan memberikan pemahaman mengenai startegi apa yang akan dilakukan dan bagaimana perusahaan memanfaatkan sumber modal intelektualnya. Dengan adanya informasi-informasi tersebut diharapkan akan mengurangi asimetri informasi antara pihak principal dengan agent sehingga permasalahan agensi antara kedua belah pihak dapat diminimalisir.


(26)

Informasi-11

informasi tersebut juga memberikan sinyal positif untuk pemegang saham. Ketika sinyal positif perusahaan mendapat respon yang positif juga dari pasar, maka akan meningkatkan penilaian para pemegang saham pada perusahaan. B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis

a. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap Pengungkapan Modal Intelektual

Penelitian yang dilakukan oleh Utomo dan Anis (2015) membuktikan adanya pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual. Didalam teori agensi juga menyatakan bahwa adanya biaya keagenan lebih tinggi ditanggung oleh perusahaan yang besar. Perusahaan dapat meningkatkan pengungkapan sukarela untuk meminimalkan biaya agensi. Perusahaan yang lebih besar tentunya mempunyai kegiatan-kegiatan yang lebih banyak pula apabila dibandingkan dengan perusahaan kecil, dengan adanya kegiatan-kegiatan yang lebih banyak sehingga akan lebih banyak informasi yang perlu diungkapkan kepada para stakeholder. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual

b. Pengaruh jenis industri terhadap Pengungkapan Modal Intelektual Banyak jenis sektor industri di Indonesia yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Setiap perusahaan dari berbagai macam sektor


(27)

industri dapat memberikan dampak pada laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Utomo dan Anis (2015) meneliti tentang jenis industry dan mendapatkan hasil bahwasannya jenis industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual. Didalam teori sinyal juga sudah dijelaskan tentang pengaruh antara jenis industri dan pengungkapan modal intelektual perusahaan. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan (Setianto 2014) yang meneliti bahwa teori sinyal dapat digunakan untuk menggambarkan suatu asosiasi antara afiliasi industri dengan pengungkapan modal intelektual. Sinyal yang diberikan tersebut berupa pengungkapan. Industriyang memiliki modal intelektual tinggi akan lebih cenderung mengungkapkan modal intelektualnya juga lebih tinggi, dengan begitu diharapkan mampu memberikan sinyal yang baik dan positif kepada stakeholder yang berdampak pada penilaian stakeholder kepada perusahaan. Penjelasan diatas mendukung penelitian ini untuk menguji lebih lanjut, jenis sektor industri apa saja yang memiliki tingkat pengungkapan modal intelektual yang lebih tinggi. Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H2: Jenis Industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual.

3. Pengaruh ukuran komite audit terhadap Pengungkapan Modal Intelektual


(28)

13

Penelitian sebelumnya sudah banyak dilakukan di Indonsia, salah satunya Hariati dan Yeney (2014) ukuran komite audit berpengaruh negatif terhdap pengungkapan modal intelektual. Hal ini berbeda dengan Manggar dan Herry (2014) bahwasannya ukuran komite audit perpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual. Tanggung jawab komite audit adalah memahami masalah dan memahami resiko-resiko apa saja yang akan dihadapi, dan mengawasi proses pengawasan yang dijalankan oleh audit internal. Dengan adanya pemahaman komite audit terkait resiko perusahaan, maka potensi perusahaan mengalami kerugian khususnya dari segi finansial seperti penurunan nilai perusahaan dapat diminimalisir dan dihindarkan. Selain itu, pemahaman adanya sistem pengendalian internal perusahaan, diharapkan berbagai tindakan kecurangan dan perilaku opportunistik manajemen yang dapat merugikan perusahaan khususnya dari segi finansial dapat dicegah dan dideteksi sejak dini. Selain itu, adanya sistem pengawasan terhadap kinerja auditor internal oleh komite audit, diharapkan mampu meninjau anggota manajemen perusahaan yang bertanggung jawab atas kesalahan atau kecurangan yang dapat mendatangkan kerugian khususnya kerugian financial bagi perusahaan. Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya komite audit diharapkan perusahaan dapat berjalan secara efektif, efisien dan sesuai tujuan perusahaan, sehingga nilai perusahaan dapat meningkat. Mengingat hasil yang beragam, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:


(29)

H3: Ukuran komite audit berpengaruh secara negatif terhadap tingkat pengungkapan modal intelektual.

C. Model Penelitian

Berdasarkan pada penelitian yang sebelumnya dilakukan Annisa Iddiani Utomo dan Anis Chariritahun 2015 serta pengembangan hipotesis yang dilakukan, maka untuk menggambarkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini dikemukakan suatu pemikiran yang teoritis. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.2 adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

(+)

(+)

(-)

Gambar 2.1.

Skema Kerangka Pemikiran Ukuran

perusahaan

Ukuran komite audit

Pengungkapan Modal Intelektual Jenis Industri


(30)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan keuangan dan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014. B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber aslinya (melalui media perantara). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data kuantitatif yang diukur dalam skala numerik.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014. Alasan dipilihnya periode 2014 karena periode tersebut untuk memperbarui penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya yang diharapkan dapat mencerminkan keadaan perusahaan saat ini. C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014. Sedangkan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik sektor keuangan dan non-keuangan.


(31)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan teknik pengambilan purposive sampling yaitu dengan mengambil sampel-sampel tertentu yang dirasa sesuai dengan tujuan penelitian dan memenuhi kriteria penelitian. Sampel penelitian yang dipiliah didasarkan pada kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan secara konsisten terdaftar sebagai perusahaan sektor publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2014.

2. Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan atau annual report dan Laporan Keuangan atau financial report periode 2014.

3. Perusahaan-perusahaan yang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) periode 2014.

4. Perusahaan publik tersebut memiliki nilai total aset dan nilai buku ekuitas yang positif selama tahun 2014.

5. Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan Laporan Keuangannya menggunakan mata uang Rupiah (Rp) periode 2014.

6. Perusahaan yang memiliki data-data lengkap terkait dengan variabel dalam penelitian.


(32)

16

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data dari laporan keuangan tahunan yang sudah di audit perusahaan perbankan yang diterbitkan dan dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber data diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan melalui website www.idx.co.id E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk menguji hipotesis, variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (variabel independen). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dependen yaitu pengungkapan modal intelektual. Di dalam penelitian ini pengungkapan modal intelektual digunakan sebagai variabel variabel dependen. Variabel dependen pengungkapan modal intelektual digunakan sebagai alat untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelktual itu sendiri melalui ukuran perusahaan, jenis industri dan ukuran komite audit. 1. Variabel Dependen

a. Pengungkapan Modal Intelektual

Variabel pengungkapan modal intelektual diproksikan dengan indeks pengungkapan modal intelektual yang digunakan oleh (García-Meca, E & Martínez I 2007). Pengukuran yang digunakan untuk mengukur


(33)

pengungkapan modal intelektual adalah dengan menggunakan teknik analisis konten dengan bentuk sederhana. Indeks pengungkapan modal intelektual yang dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan indeks pengungkapan modal intelektual yang dilakukan pada penelitian (García-Meca, E & Martínez I 2007).

� � =jumlah indeks yang diungkapkan� � � � � � �

Dimana:

ICDI : Intelectuall Capital Disclosure

Variabel pengungkapan modal intelektual diproksikan dengan indeks pengungkapan modal intelektual yang digunakan oleh (García-Meca, E & Martínez I 2007). Pengukuran yang digunakan untuk mengukur pengungkapan modal intelektual adalah dengan menggunakan teknik analisis konten dengan bentuk sederhana. Indeks pengungkapan modal intelektual yang dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan indeks pengungkapan modal intelektual yang dilakukan pada penelitian (García-Meca, E & Martínez I 2007). Variabel dependen pengungkapan modal intelektual digunakan sebagai alat untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelktual itu sendiri. Untuk menguji dengan proksi sebagai berikut:


(34)

18

Dimana:

ICDI : Intelectuall Capital Disclosure 2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah ukuran perusahaan, jenis industri, dan ukuran komite audit.

a. Ukuran Perusahaan

Pada variabel ukuran perusahaan, ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan (Sujoko & Soebiantoro, 2007). Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan nilai logaritma natural dari total aset yang dimiliki perusahaan (Utomo dan Anis 2015). Dengan proksi yaitu :

SIZE = log of total assets Dimana:

SIZE = Ukuran Perusahaan Log of total asset = Logaritma Total Aset b. Jenis Indutri

Jenis atau sektor industri digunakan untuk membedakan kelompok-kelompok jenis industri yang terbagi dalam sembilan (9) sektor industri. Variabel jenis industri ini diukur menggunakan angka dummy. Angka satu (1) sebagai included group diberikan untuk perusahaan yang termasuk dalam sektor industri keuangan dan angka


(35)

nol (0) sebagai excluded group diberikan untuk perusahaan yang termasuk ke dalam sektor industri non-keuangan.

c. Ukuran Komite Audit

Ukuran komite audit diukur dengan menjumlahkan banyaknya anggota komite audit yang dimiliki perusahaan. Dengan proksi:

UKA = � �ℎ � � �� � � � �� � ada

F. Metode Analisis Data a. Uji Kualitas Data

a. Uji Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik data meliputi nilai maximum, nilai minimum, mean (rata-rata), standar deviasi (simpangan data) (Ghozali, 2011). Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS 15.0.

b. Uji Asumsi Klasik

Dalam uji asumsi klasik yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu menggunakan Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.


(36)

20

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel-variabel memiliki distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias (Ghozali, 2011). Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test. Adapun dasar pengambilan keputusan uji one sample kolmogorov-smirnov test adalah: 1. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, maka diartikan

bahwa data residual tidak berdistribusi normal.

2. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka diartikan bahwa data residual berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara residual pada periode t (saat ini) dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan menggunakan Uji Durbin-Watson. Menurut Santoso (2010) dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokolerasi dengan kriteria :

1. Nilai d-w dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif

2. Nilai d-w antara -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokolerasi. 3. Nilai d-w berada diatas +2 berarti ada autokolerasi negative.


(37)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Alat uji statistik yang digunakan untuk mendekteksi heteroskedastisitas adalah menggunakan uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolud residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifkan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, maka uji jenis ini hanya diperuntukan untuk penelitian yang memiliki variabel independen lebih dari satu (Ghozali, 2011). Multikolinearitas dapat dilihat dengan menganalisis nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu model regresi menunjukkan adanya multikolinearitas jika:

1. Nilai Tolerance < 0,10, atau 2. Nilai VIF > 10.


(38)

22

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan Analisis Regresi, Koefisien Determinan (� ), Uji F, dan Uji t.

a. Analisis Regresi Berganda

Selanjutnya menggunakan alat analisis regresi berganda, yaitu untuk menguji apakah terdapat satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas. Tujuan dari regresi berganda adalah untuk mengukur adanya hubungan antara ukuran perusahaan, jenis industry dan ukuran komite audit sebagai variabel independen terhadap variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan modal intelektual. Dengan persamaan:

ICD = � + � LnSIZE + � IND + � UKA + � Dimana:

LnSIZE = Logaritma Ukuran Perusahaan ICD = Index Intelectuall Capital Disclosure IND = Dummy Jenis Industri

UKA = Ukuran Komite Audit

� = Konstanta

�−� = Koefisien Regresi E = Eror


(39)

b. Uji Nilai F

Uji signifikansi simultan (F-test) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Pengujian dilakukan sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara bersama-sama variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Nilai t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian dilakukan dengan menggunakan significant level 0,05 atau a=5%. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Penerimaan hipotesis adalah bila nilai signifikansi


(40)

24

t < 0.05 maka Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Uji Koefisien Determinan

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

memberikan gambaran bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).


(41)

Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat bantu yakni perangkat lunak SPSS versi 15.0. Adapun penjelasan hasil penelitian dan pembahasan masing-masing negara sebagai berikut ini:

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaankeuangan dan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014. Tahun penelitian mencakup data pada tahun 2014, hal ini dimaksudkan agar lebih mencerminkan kondisi saat ini.. Berdasarkan metode purposive sampling yang telah ditetapkan pada bab III, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 254 perusahaan yang memenuhi kriteria. Adapun prosedur pemilihan sampel adalah sebagai berikut:


(42)

26

Tabel 4.1

Prosedur Pemilihan Sampel di Indonesia

No Kriteria sampel Jumlah

1 Perusahaan keuangan dan non-keuangan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014

570

2 Perusahaan yang akan dijadikan sampel 300 3 Perusahaan yang menggunakan tidak

menggunakan rupiah dan tidak memuhi kriteria lainnya

46

4 Jumlah data sampel yang diolah 254

Sumber: Data diolah peneliti B. Uji Kualitas Data

a. Analisis Statik Deskriptif

Statistik deskriptif pada penelitian ini menyajikan jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation) dari variabel independen dan variabel dependen. Hasil statistik deskriptif ditunjukkan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation ICD 254 .2333 .5167 .380185 .0696236 LnSize

254 4.2905 34.3822 28.4698

49 2.4685507 IND 254 .0000 1.0000 .212598 .4099537 UKA

254 2.0000 6.0000 3.09448

8 .4433625 Valid N


(43)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 254 sampel, adapun hasil statistik deskriptif sebagai berikut: Variabel Pengungkapan Modal Intelektual (ICD) memiliki nilai minimum sebesar 0,2333; nilai maksimum sebesar 0,5167; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,380185; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 0,696236. Variabel ukuran perusahaan (LnSize) memiliki nilai minimum sebesar 4,2905; nilai maksimum sebesar 34,3822; nilai rata-rata (mean) sebesar 28,469849; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 2.4685507. Variabel jenis industri (IND) memiliki nilai minimum sebesar 0,0000; nilai maksimum sebesar 1,0000; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,212598; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 0,4099537. Variabel ukuran komite audit (UKA) memiliki nilai minimum sebesar 2,0000; nilai maksimum sebesar 6,0000; nilai rata-rata (mean) sebesar 3.094488; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 0,4433625. b. Analisis Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam regresi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.3.


(44)

28

Tabel 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,101 > Alpha (0,05). Jadi, dapat disimpulkan data pada penelitian tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel saling mempengaruhi dalam model regresi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan DW (Durbin-Watson). Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.4.

N

Unstandardized Residual

254 Mean

.0000000 Std. Deviation .03455724 Absolute

.077

Positive .077

Negative -.055

Kolmogorov-Smirnov Z 1.223


(45)

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi

Durbin-Watson

Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa nilai DW sebesar 0.998. Nilai D-W antara -2DW sampai +2DU menunjukkan tidak adanya autokorelasi. Jadi, dapat disimpulkan data residual tidak terjadi autokolerasi.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas dalam penelitian dapat dilihat dari nilai Tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas

Model Summaryb

.401a .161 .151 .0641650 .998

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Durbin-Wat son Predictors: (Constant), UKA, LnSize, IND

a.

Dependent Variable: ICD b.

Coefficientsa

.284 .053 5.355 .000

.004 .002 .127 2.115 .035 .924 1.082

-.071 .010 -.417 -6.816 .000 .898 1.113

.003 .009 .019 .309 .757 .931 1.074

(Constant) LnSize IND UKA Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coeff icients

Beta Standardized Coeff icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: ICD a.


(46)

30

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa VIF masing-masing variabel ≤ 10.Ukuran perusahaan (LnSize) sebesar 1,082; jenis industri (IND) sebesar 1,113 dan ukuran komite audit sebesar 1,074. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian tersebut tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardi zed Coefficients Standar dized Coeffici ents

t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta

Toler

ance VIF B

Std. Error

1

(Consta

nt) .042 .029 1.454 .147

LnSize .000 .001 .017 .261 .795 .924 1.082 IND -.009 .006 -.111 -1.675 .095 .898 1.113 UKA .002 .005 .028 .429 .669 .931 1.074 a Dependent Variable: ABS_RES1


(47)

Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan hasil bahwa nilai signifikasi dari masing-masing variabel independen pada penelitian ini lebih besar dari alpha > (0,05). Ukuran Perusahaan 0,795; jenis industri (IND) sebesar 0,95 dan ukuran komite audit sebesar 0,429. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

c. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menguji kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

a Predictors: (Constant), UKA, LnSize, IND b Dependent Variable: ICD

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan hasil bahwa besarnya koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah 0,151 atau 15,1%, hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan modal intelektual 15,1% oleh ukuran perusahaan (LnSize), jenis industri (IND) dan ukuran komite audit (UKA). Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 .401(a) .161 .151 .0641650 .998


(48)

32

Sedangkan sisanya 84,9% (100% - 15,1%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji signifikan simultan (Uji F) bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen dalam model penelitian. Hasil uji signifikan simultan (Uji F) ditunjukkan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Uji Signifikan Simultan (Uji F) ANOVA(b)

Model Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig. 1 Regression .197 3 .066 15.959 .000(a)

Residual 1.029 250 .004 Total 1.226 253

a Predictors: (Constant), UKA, LnSize, IND b Dependent Variable: ICD

Berdasarkan Tabel 4.8 didapatkan hasil bahwa nilai F sebesar 15,959 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha (0,05). Jadi, variabel independen ukuran perusahaan, jenis industri, ukuran komite audit berpengaruh simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen Pengungkapan Modal Intelektual.

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial (Uji t) bertujuan untuk menguji apakah variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel


(49)

dependen dalam model penelitian. Hasil uji parsial (Uji t) dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Uji Parsial (Uji t) Coefficients(a) Model Unstandardiz ed Coefficients Standard ized Coeffici ents

t Sig. Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler

ance VIF B

Std. Error

1

(Const

ant) .284 .053 5.355 .000 LnSiz

e .004 .002 .127 2.115 .035 .924 1.082 IND

-.071 .010 -.417

-6.816 .000 .898 1.113 UKA .003 .009 .019 .309 .757 .931 1.074 a Dependent Variable: ICD

Berdasarkan pengujian pada Tabel 4.9 dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut:

ICD= 0,284 + 0,004LnSize - 0,71IND + 0,003UKA a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Hasil uji parsial Tabel 4.9 menunjukkan variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai koefisien regresi 0,004 dengan nilai signifikasi sebesar 0,035 < α 0.05 yang berarti variable ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan Modal Intelektual. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh


(50)

34

b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Hasil uji parsial Tabel 4.9 menunjukan variabel jenis industri mempunyai nilai koefisien regresi -0,071 dengan signifikasi 0,000 < α 0.05 yang berarti variabel jenis industri berpengaruh negatif terhadap Pengungkapan Modal Intelektual. Dengan demikian hipotesis kedua (H2)

yang menyatakan bahwa jenis industri berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Modal Intelektual ditolak.

c. Pengujian Hipotesis Keempat (H3)

Hasil uji parsial menunjukan variabel ukuran komite audit mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,003 dengan nilai signifikasi 0,757 > α 0.05 yang berarti variabel ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Modal Intelektual. Dengan demikian hipotesis keempat (H3) yang menyatakan bahwa ukuran komite audit berpengaruh

positif terhadap Pengungkapan Modal intelektual dinyatakan ditolak. Tabel 4.10

Ringkasan Seluruh Hasil Pengujian Hipotesis H1 Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

Pengungkapan Modal Intelektual

Diterima H2 Jenis industri berpengaruh positif terhadap

Pengungkapan Modal Intelektual

Ditolak H3 Ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap

Pengungkapan Modal Intelektual


(51)

C. Pembahasan

Penelitian ini menguji pengaruh ukuran perusahaan, jenis industri, ukuran komite audit, pengungkapan modal intelektual. Berdasarkan pada pengujian empiris yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian, hasilnya menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual, sedangkan pada jenis industri dan ukuran komite tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

1. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Pengungkapan Modal Intelektual Intanti dan White et al (2009) dalam penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual hal tersebut tidak konsisten dengan penelitian Purnomosidhi, Bambang (2005) ukuran perusahaan (size) menimbulkan munculnya berbagai macam variasi untuk pelaksanaan-pelaksanaan pengungkapan modal intelektual pada perusahaan-perusahaan publik di BEJ hal ini yang menyebabkan ukuran perusahaan tidak begitu perpengaruh atau memiliki sedikit pengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Nugroho, Ahmadi (2012) juga mendukung adanya ukuran perusahaan yang tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual dalam penelitiannya, terbukti pada hasil pembahasannya dimana nilai sig lebih besar dari 0,05 yaitu 0,809.

Penelitian lain yang mendukung adalah Suhardjanto, D & Wardhani, M. (2010) dalam penelitiannya terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual menyatakan bahwa semakin besar


(52)

36

suatu ukuran perusahaan maka semakin tinggi juga tingkat pengungkapan modal intelektualnya. Teori yang mendukung yaitu teori stakeholder yang menyatakan bahwa manajemen perusahaan seharusnya mampu menghadapi aktivitas-aktivitas yang diharapkan oleh para pemegang saham (Purnomosidhi 2006).

Raffournier (1995) menyatakan bahwa mengapa pada perusahaan-perusahaan yang besar melakukan suatu pengungkapan informasi yang banyak pula dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil.

Alasan pertama, untuk perusahaan besar menyediakan informasi-informasi yang rinci terkait dengan informasi-informasi perusahan relatif lebih murah, karena dalam informasi-informasi tersebut berguna bagi para pengguna internal.

Alasan kedua pada laporan tahunan sebuah perusahaan terdapat informasi yang dapat diakses oleh seluruh pengguna baik itu adalah perusahaan pesaing, pada perusahaan yang memiliki skala kecil tentu akan enggan untuk melakukan pengungkapan terkait informasi-informasi perusahaan secara rinci, perusahaan tersebut memikirkan akan dampak yang timbul nantinya mereka berpikiran jika melakukan pengungkapan maka akan menimbulkan competitive disadvantage.

Alasan ketiga kecaman pemerintah akan biaya politik membuat perusahaan-perusahaan besar menjadi sensitif akan adanya kecaman publik atau intervensi daripihak pemerintah.


(53)

Hasil uji parsial menunjukan bahwaukuran perusahaanberpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual yang berarti hasil penelitian menerima hipotesis pertama (H1). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Utomo, A. I & Chariri, A (2015) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelktual.

2. Hubungan Jenis Industri terhadap Pengungkapan Modal Intelektual Dalam penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh jenis industri terhadap Pengungkapan Modal Intelektual hal ini juga didukung oleh penelitian Morariu (2013) dalam Prabowo, D & Purwanto, A 2014. Hal ini bertolak belakang dengan teori sinyal yang menjelaskan tentang pengaruh antara jenis industri dan pengungkapan modal intelektual perusahaan. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan (Setianto 2014) yang meneliti bahwa teori sinyal dapat digunakan untuk menggambarkan suatu asosiasi antara afiliasi industri dengan pengungkapan modal intelektual. Sinyal yang diberikan tersebut berupa pengungkapan. Industriyang memiliki modal intelektual tinggi akan lebih cenderung mengungkapkan modal intelektualnya juga lebih tinggi, dengan begitu diharapkan mampu memberikan sinyal yang baik dan positif kepada stakeholderyang berdampak pada penilaian stakeholder kepada perusahaan.

Pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwasanya jenis industri tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual hal ini berbanding


(54)

38

terbalik dengan penelitian yang dilakukan Annisa Iddiani Utomo dan Anis Chariri tahun 2015 dengan tingkat signifikan 0.027 melalui uji parameter dan koefisien regresi 0.084.

3. Hubungan Ukuran Komite Audit terhadap Pengungkapan Modal Intelektual

Penelitian yang mendukung adalah penelitian Arifah, D. A. (2011) yang melakukan pengujian apakah ada pengaruh antara komite audit dengan pengungkapan modal intelektual dengan mendapatkan hasil kompetensi komite audit secara kualitas atau kuantitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Manggar dan Herry (2014) bahwasannya dengan hasil ukuran komite audit perpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual.

Penelitian sebelumnya sudah banyak dilakukan di Indonesia, salah satunya Hariati dan Yeney (2014) ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap pengungkapan modal intelektual. Hal ini berbeda dengan Manggar dan Herry (2014) bahwasanya ukuran komite audit perpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual.

Tugas dari komite audit salah satunya yaitu melakukan pemeriksaan terhadap informasi-informasi keuangan yang nantinya dikeluarkan oleh perusahaan, informasi-informasi tersebut salah satunya yaitu berupa laporan keuangan, proyeksi maupun iformasi-informasi yang lain. Disamping itu komite audit juga mempunyai hak untuk mengakses informasi yang


(55)

berhubungan dengan karyawan maupun yang berhubungan dengan tugas-tugasnya (Bapepam IX.I.5). Sama seperti halnya Arifah D. A (2012) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara komite audit dan pengungkapan modal intelektual, yang menyatakan suatu komite audit dirasa dapat meningkatkan suatu pengendalian yand kuat dan dapat meningkatkan suatu pengungkapan dalam sebuah perusahaan.


(56)

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, jenis industri, ukuran komite audit pada pengungkapan modal intelektual dengan bahan observasi pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014. Berdasarkan analisis dan pengujian data dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa jenis industri tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruhterhadap pengungkapan modal intelektual.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian kedepanya sebagai berikut:

1. Menambah jumlah sampel penelitian dengan mamanjangkan periode waktu penelitian agar hasil penelitian dapat lebih mencerminkan kondisi yang sesungguhnya.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang terkait dengan pengkapan modal intelektualseperti ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham public dll


(57)

4. Bagi investor, untuk lebih mempertimbangkan aspek-aspek modal inteltual sehingga dalam melakukan investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.

5. Bagi masyarakat, untuk lebih melakukan pengawasan dan kontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.

6. Bagi lembaga-lembaga pembuat peraturan/standar, misalnya Bapepam, IAI dan sebagainya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi lingkungan dan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas standar dan peraturan yang sudah ada.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan penelitian yang dengan keterbatasan tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Keterbatasan penelitian ini yaitu :

1. Obyek penelitian menggunakan perusahaan keuangan dan non-keuangandalam satu periode saja sehingga tidak ada tahun pembanding

2. Periode penelitian ini juga relatif pendek yaitu tahun 2014 saja, dimana penelitian-penelitian lainnya menggunakan periode penelitian-penelitian yang relatif lebih panjang.

3. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel independen yaitu ukuran perusahaan, jenis industri, dan ukuran komite audit. Sedangkan masih banyak faktor factorlainnya yang dapat mempengaruhi pengungkapan modal intelektual pada perusahaan, sehingga


(58)

42 penelitian ini belum mencakup keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Analisa, Y., & Wahyudi, S. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008). Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro. Arifah, D. A. 2011. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap

Pengungkapan Intellectual Capital Pada Perusahaan Ic Intensive Yang Terdaftar Di Bei. Maksimum, 2(1).

Bontis, N. 1998. Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management decision, 36(2), 63-76.

Bruggen, A., Vergauwen, P., & Dao, M. 2009. Determinants of Intellectual Capital Disclosure: Evidence from Australia. Management Decision, 47(2), 233-245.

Cahyati, Nur.,& Lulus Kurniasih 2014. Pengaruh Inkremetal Informasi Akuntansi dan Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi. Universitas Negri Sebelas Maret Surakarta.

Chen, Ming-Chin., Shu-Ju Cheng, dan Yuhchang Hwang. 2005. An Empirical Investigation of the Relationship between Intellectual Capital and

Firms’ Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual

Capital, 6 (2): 159-176.

Efandiana, L., Mutmainah, S., & Mutmainah, S. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Intellectual Capital Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro.

García-Meca, E., & Martínez, I. 2007. The use of intellectual capital information in investment decisions: An empirical study using analyst reports. The International Journal of Accounting, 42(1), 57-81.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

Hariati, I. 2014. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2)

Haryono, Sely Anggreani, Ftriany dan Eliza Fatimah 2013. Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi. Universitas Indonesia.


(60)

44

Herawaty, V. 2009. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(2), PP-97.

Istanti, S. L. W. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Modal Intelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Listing Di BEI)Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of financial economics, 3(4), 305-360.

La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., Shleifer, A., & Vishny, R. 1999. The quality of government. Journal of Law, Economics, and organization, 15(1), 222-279.

Morris, R. D. (1987). Signalling, Agency Theory and Accounting Policy Choice. Academic Journal, 18(69), 47.

Ningsih, M. W., & Laksito, H. 2014. Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadap Pengungkapan Modal Intelektual. Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 734-746.

Nugroho, A. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure (ICD). Accounting Analysis Journal, 1(2).

Oliveira, L., Lima Rodrigues, L., & Craig, R. 2006. Firm-specific Determinants of Intangibles Reporting: Evidence From The Portuguese Stock Market.Journal of Human Resource Costing & Accounting, 10(1), 11-33.

Prabowo, D., & Purwanto, A. 2014. Analis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure dan Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Terhadap Market Capitalization (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Properti di BEI Periode 2010-2012) Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Prasetyanto, P., & Chariri, A. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan di BEI Periode Tahun 2009-2011). Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Purnomosidhi, B. 2005. Analisis Empiris Terhadap Determinan Praktik Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Publik di BEJ. TEMA (Telaah Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi), 6(2).


(61)

Raffournier, B. 1995. The determinants of voluntary financial disclosure by Swiss listed companies. European accounting review, 4(2), 261-280.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat, Jakarta : PT Gramedia.

Setianto, A. P., & Purwanto, A. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual (Studi Empiris pada Perusahaan yang

Terdaftar di “Indeks Kompas 100” Tahun 2010-2012). Doctoral

dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Siallagan, H., & Machfoedz, M. U. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX, 60.

Sinaga, D. B., & Muid, D. 2015. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital(Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013). Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Soebiantoro, U. 2007. Pengaruh struktur kepemilikan saham, leverage, faktor intern dan faktor ekstern terhadap nilai perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(1), 41-48.

Suhardjanto, D., & Wardhani, M. 2010. Praktik intellectual capital disclosure perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. JAAI, 14(1), 71-85. Sunarsih, N. M., & Mendra, N. P. Y. 2012. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XV.

Tampubolon, I. J. 2015. Analisis Penerapan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan: Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ulum., I. Ghozali, I., & Chariri, A . 2008.Intellectual Capital dan Kinerja

Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial least Squares (PLS)

Utomo, A. I., & Chariri, A. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual dan Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan. Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.


(62)

46

Wallace, R.S.O., Naser, K. and Mora, A. (1994), “The relationship between the comprehensiveness of corporate annual reports and firm characteristics

in Spain”, Accounting and Business Research, Vol. 25 No. 97, pp. 41-53.

White, G., Lee, A., & Tower, G. 2007. Drivers of Voluntary Intellectual Capital Disclosure in Listed Biotechnology Companies. Journal of Intellectual Capital, 8(3), 517-537.

Widyaningrum, Ambar. 2004. Modal Intelektual.JurnalAkuntansi dan KeuanganIndonesia. Vol. 1, h. 16-25.


(63)

Lampiran 1

Data Sampel Perusahaan

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan

1 (ADES) Akasha Wira International Tbk 2 (AKRA) AKR Corporindo Tbk

3 (VRNA) Verena Multi Finance TbK

4 (ALMI) Alumindo Light Metal Industri TbK 5 (ALTO) Tri Banyan Tirta Tbk

6 (AMFG) Asahimas Flat Glass Tbk 7 (ASGR) Astra Graphia Tbk 8 (ASII) Astra International Tbk 9 (KREN) Kresna Graha Sekurindo Tbk

10 (BAJA) PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk 11 (BATA) PT SEPATU BATA Tbk

12 (BIMA) PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

13 (ABBA) MAHAKA MEDIA TBK

14 (ACES) ACE HARDWARE INDONESIA Tbk 15 (ADHI) Adhi Karya (Persero) Tbk

16 (ADMF) ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk 17 (AGRS) Bank Agris Tbk

18 (AISA) Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 19 (ALKA) Alakasa Industrindo Tbk

20 (AMAG) Asuransi Multi Artha Guna Tbk 21 (BMAS) Bank Maspion Indonesia Tbk 22 (APIC) Pacific Strategic Financial Tbk 23 (APII) Arita Prima Indonesia Tbk 24 (ARTA) Arthavest Tbk


(64)

48

26 (ASDM) Asuransi Dayin Mitra Tbk 27 (ASGR) Astragraphia

28 (ASMI) ASURANSI MITRA MAPARYA TBK 29 (ASSA) Adi Sarana Armada Tbk

30 (BABP) BANK MNC INTERNASIONAL TBK 31 (BACA) BANK CAPITAL INDONESIA Tbk 32 (BAJA) SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk 33 (BALI) Bali Towerindo Sentra Tbk

34 (BAPA) Bekasi Asri Pemula 35 (BAYU) Bayu Buana Tbk 36 (BBCA) Bank Central Asia Tbk 37 (BBKP) Bank Bukopin Tbk 38 (BBLD) Buana Finance Tbk

39 (BBMD) Bank Mestika Dharma Tbk

40 (BBNI) Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 41 (BBNP) Bank Nusantara Parahyangan Tbk 42 (BBRI) Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 43 (BBTN) Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 44 (BCAP) MNC Kapital Indonesia Tbk

45 (BCIC) Bank Mutiara Tbk 46 (BCIP) Bumi Citra Permai Tbk

47 (BDMN) Bank Danamon Indonesia Tbk 48 (BEKS) Bank Pundi Indonesia Tbk

49 (BEST) Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 50 (BHIT) MNC Investama Tbk

51 (BIPP) Bhuwanatala Indah Permai Tbk 52 (BIRD) Blue Bird Tbk

53 (BJBR) BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk


(65)

54 (BJTM) Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur 55 (BKDP) Bukit Darmo Property Tbk

56 (BMRI) Bank Mandiri (Persero) Tbk 57 (BMSR) Bintang Mitra Semestaraya Tbk 58 (BMTR) Global Mediacom Tbk

59 (BNBR) Bakrie & Brothers Tbk 60 (BNLI) Bank Permata Tbk

61 (BPFI) Batavia Prosperindo Finance Tbk 62 (BPII) Batavia Prosperindo Internasional Tbk 63 (BSDE) Bumi Serpong Damai Tbk

64 (BSIM) Bank Sinarmas Tbk

65 (BSWD) Bank Of India Indonesia Tbk 66 (BTEL) Bakrie Telecom Tbk

67 (BTON) Betonjaya Manunggal Tbk 68 (BUVA) Bukit Uluwatu Villa Tbk

69 (BVIC) Bank Victoria International Tbk 70 (BWPT) BW Plantation Tbk

71 (CENT) CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

72 (CFIN) Clipan Finance Indonesia Tbk 73 (CMPP) Centris Multipersada Pratama Tbk 74 (COWL) Cowell Development Tbk

75 (CSAP) Catur Sentosa Adiprana Tbk 76 (CTRA) Ciputra Development Tbk 77 (CTRP) Ciputra Property Tbk 78 (CTRS) Ciputra Surya Tbk 79 (CTTH) Citatah Tbk

80 (DAJK) Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk 81 (DART) Duta Anggada Realty Tbk


(66)

50

82 (DGIK) Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk 83 (DILD) Intiland Development Tbk 84 (DKFT) Central Omega Resources Tbk 85 (DNAR) Bank Dinar Indonesia Tbk

86 (DNET) Indoritel Makmur Internasional Tbk 87 (DPNS) Duta Pertiwi Nusantara Tbk

88 (DSFI) Dharma Samudera Fishing Industries 89 (DSNG) Dharma Satya Nusantara Tbk

90 (DUTI) Duta Pertiwi Tbk

91 (DVLA) Darya-Varia Laboratoria Tbk 92 (DYAN) Dyandra Media International Tbk 93 (ECII) Electronic City Indonesia Tbk 94 (EKAD) Ekadharma International Tbk 95 (ELSA) Elnusa Tbk

96 (ELTY) Bakrieland Development Tbk 97 (EMDE) Megapolitan Developments Tbk 98 (EMTK) Elang Mahkota Teknologi Tbk 99 (EPMT) Enseval Putera Megatrading Tbk 100 (FASW) Fajar Surya Wisesa Tbk

101 (FORU) Fortune Indonesia Tbk 102 (FREN) Smartfren Telecom Tbk

103 (GDST) GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk 104 (GEMA) Gema Grahasarana Tbk

105 (GEMS) Golden Energy Mines Tbk 106 (GGRM) Gudang Garam Tbk 107 (GJTL) Gajah Tunggal Tbk 108 (GLOB) Global Teleshop Tbk


(67)

110 (GOLD) Golden Retailindo Tbk

111 (GSMF) Equity Development Investment Tbk 112 (GWSA) Greenwood Sejahtera Tbk

113 (GZCO) Gozco Plantations Tbk 114 (HADE) HD Capital Tbk 115 (HERO) Hero Supermarket Tbk 116 (HMSP) H.M. Sampoerna Tbk 117 (HOTL) Saraswati Griya Lestari Tbk 118 (IBST) Inti Bangun Sejahtera Tbk

119 (ICBP) Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 120 (ICON) Island Concepts Indonesia Tbk 121 (IGAR) Champion Pacific Indonesia Tbk 122 (IIKP) Inti Agri Resources Tbk

123 (IMJS) Indomobil Multi Jasa Tbk 124 (IMPC) Impack Pratama Industri Tbk 125 (INAF) Indofarma Tbk

126 (INAI) Indal Aluminium Industry Tbk 127 (INCI) Intanwijaya Internasional Tbk 128 (INDF) Indofood Sukses Makmur Tbk 129 (INDX) Tanah Laut Tbk

130 (INPC) Bank Artha Graha Internasional Tbk 131 (INPP) Indonesian Paradise Property Tbk 132 (INTD) Inter Delta Tbk

133 (ISAT) Indosat Tbk

134 (ISSP) Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 135 (JAWA) Jaya Agra Wattie Tbk

136 (JECC) Jembo Cable Company Tbk


(1)

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008). Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro. Arifah, D. A. 2011. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap

Pengungkapan Intellectual Capital Pada Perusahaan Ic Intensive Yang Terdaftar Di Bei. Maksimum, 2(1).

Bontis, N. 1998. Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management decision, 36(2), 63-76.

Bruggen, A., Vergauwen, P., & Dao, M. 2009. Determinants of Intellectual Capital Disclosure: Evidence from Australia. Management Decision, 47(2), 233-245.

Cahyati, Nur.,& Lulus Kurniasih 2014. Pengaruh Inkremetal Informasi Akuntansi dan Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi. Universitas Negri Sebelas Maret Surakarta.

Chen, Ming-Chin., Shu-Ju Cheng, dan Yuhchang Hwang. 2005. An Empirical Investigation of the Relationship between Intellectual Capital and Firms’ Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, 6 (2): 159-176.

Efandiana, L., Mutmainah, S., & Mutmainah, S. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Intellectual Capital Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro.

García-Meca, E., & Martínez, I. 2007. The use of intellectual capital information in investment decisions: An empirical study using analyst reports. The International Journal of Accounting, 42(1), 57-81.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.


(2)

Hariati, I. 2014. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2)

Haryono, Sely Anggreani, Ftriany dan Eliza Fatimah 2013. Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi. Universitas Indonesia.

Herawaty, V. 2009. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(2), PP-97.

Istanti, S. L. W. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Modal Intelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Listing Di BEI)Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of financial economics, 3(4), 305-360.

La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., Shleifer, A., & Vishny, R. 1999. The quality of government. Journal of Law, Economics, and organization, 15(1), 222-279.

Morris, R. D. (1987). Signalling, Agency Theory and Accounting Policy Choice. Academic Journal, 18(69), 47.

Ningsih, M. W., & Laksito, H. 2014. Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadap Pengungkapan Modal Intelektual. Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 734-746.


(3)

Nugroho, A. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure (ICD). Accounting Analysis Journal, 1(2).

Oliveira, L., Lima Rodrigues, L., & Craig, R. 2006. Firm-specific Determinants of Intangibles Reporting: Evidence From The Portuguese Stock Market.Journal of Human Resource Costing & Accounting, 10(1), 11-33.

Prabowo, D., & Purwanto, A. 2014. Analis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure dan Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Terhadap Market Capitalization (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Properti di BEI Periode 2010-2012) Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Prasetyanto, P., & Chariri, A. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan di BEI Periode Tahun 2009-2011). Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Purnomosidhi, B. 2005. Analisis Empiris Terhadap Determinan Praktik Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Publik di BEJ. TEMA (Telaah Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi), 6(2).

Raffournier, B. 1995. The determinants of voluntary financial disclosure by Swiss listed companies. European accounting review, 4(2), 261-280.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat, Jakarta : PT Gramedia.

Setianto, A. P., & Purwanto, A. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual (Studi Empiris pada Perusahaan yang


(4)

Terdaftar di “Indeks Kompas 100” Tahun 2010-2012). Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Siallagan, H., & Machfoedz, M. U. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX, 60.

Sinaga, D. B., & Muid, D. 2015. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital(Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013). Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Soebiantoro, U. 2007. Pengaruh struktur kepemilikan saham, leverage, faktor intern dan faktor ekstern terhadap nilai perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(1), 41-48.

Suhardjanto, D., & Wardhani, M. 2010. Praktik intellectual capital disclosure perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. JAAI, 14(1), 71-85.

Sunarsih, N. M., & Mendra, N. P. Y. 2012. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XV.

Tampubolon, I. J. 2015. Analisis Penerapan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan: Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ulum., I. Ghozali, I., & Chariri, A . 2008.Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial least Squares (PLS)


(5)

Utomo, A. I., & Chariri, A. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual dan Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan. Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Wallace, R.S.O., Naser, K. and Mora, A. (1994), “The relationship between the comprehensiveness of corporate annual reports and firm characteristics in Spain”, Accounting and Business Research, Vol. 25 No. 97, pp. 41-53.

White, G., Lee, A., & Tower, G. 2007. Drivers of Voluntary Intellectual Capital Disclosure in Listed Biotechnology Companies. Journal of Intellectual Capital, 8(3), 517-537.

Widyaningrum, Ambar. 2004. Modal Intelektual.JurnalAkuntansi dan KeuanganIndonesia. Vol. 1, h. 16-25.

LAMPIRAN TABEL

Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ICD 254 .2333 .5167 .380185 .0696236

LnSize 254 4.2905 34.3822 28.469849 2.4685507

IND 254 .0000 1.0000 .212598 .4099537

UKA 254 2.0000 6.0000 3.094488 .4433625

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z Unstandardized Residual N

N 254

Asymp. Sig 0,101

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson


(6)

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Variable Tolerance VIF

SIZE 0,924 1,0821

IND 0,898 1,113

UKA 0,931 1,074

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variable Sig Keterangan

SIZE 0,795 Bebas heteroskedastisitas

IND 0,095 Bebas heteroskedastisitas

UKA 0,669 Bebas heteroskedastisitas

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model Unstandardize

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig

B Std. Error Beta

(Constant) 0,284 0,053 5,355 0,000

SIZE 0,004 0,002 0,127 2,115 0,035

IND -0,071 0,010 -0,417 -6,816 0,000

UKA 0,003 0,009 0,019 0,309 0,757

Table 7. Hasil Uji F

Model Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .197 3 .066 15.959 .000(a) Residual 1.029 250 .004

Total 1.226 253

Table 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate