TA : Rancang Bangun Aplikasi Analisis Pengaruh Faktor Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan Pada PT Asialindo Tour and Travel.

(1)

PT ASIALINDO TOUR AND TRAVEL

Nama : Younky Handhika NIM : 07.41010.0150 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

viii

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Pemasaran ... 7

2.2 Klasifikasi ... 14

2.3 Regresi Linier Berganda ... 15

2.4 Aplikasi ... 20

2.5 Pengertian Analisis ... 21

2.6 System Flow ... 33

2.7 System Development Life Cycle ... 36

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41


(3)

ix

3.3 Analisis Data ... 93

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 102

4.1 Implementasi Sistem ... 102

4.2 Kebutuhan Sistem ... 102

4.3 Pembahasan Hasil Implementasi Sistem ... 103

4.4 Evaluasi Sistem ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 154

5.1 Kesimpulan ... 154

5.2 Saran ... 154

DAFTAR PUSTAKA ... 155


(4)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemasaran dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. (Stanton, 2006). Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, sehingga akan mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.

Menurut Amstrong dan Kotler (2005), strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur dengan baik. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu dengan memilih cara pemasaran yang tepat dalam memasarkan produknya.

PT Asialindo Tour and Travel merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa tur dan travel, yang berdiri sejak tahun 2006. Perusahaan ini memberikan pelayanan terhadap pelanggan dalam hal penjualan


(5)

tiket pesawat dan kereta api, reservasi hotel serta paket untuk tur domestik atau mancanegara.

Sebagai perusahaan yang sedang berkembang, PT Asialindo Tour and Travel menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan tur dan travel lainnya, sehingga menjadikan konsumen sulit dalam mengambil tindakan untuk menggunakan jasa dari perusahaan-perusahaan tur dan travel. Agar PT Asialindo Tour and Travel dapat bertahan dan berkembang harus dapat menciptakan strategi pemasaran dalam hal memasarkan jasanya guna menarik perhatian dan minat dari konsumen. Berdasarkan jurnal penelitian Zumaroh, Pardiman dan Sukanti (2004), salah satu cara menciptakan strategi pemasaran yang tepat adalah perusahaan ini harus mengetahui faktor pemasaran mana yang berpengaruh terhadap penjualan tiap bulannya. Jadi, dengan diketahuinya faktor pemasaran mana yang berpengaruh terhadap penjualan, perusahaan bisa mengoptimalkan cara pemasaran yang berpengaruh tersebut, untuk bisa menambah hasil penjualan tiap bulannya dan memperoleh keuntungan yang maksimal bagi perusahaan ini. Oleh karena itu, perusahaan ini perlu mengetahui cara pemasaran mana yang berpengaruh terhadap hasil penjualan tiap bulannya.

Untuk menunjang hasil penjualan dan keuntungan tiap bulannya, PT Asialindo Tour and Travel melakukan 8 cara pemasaran diantaranya adalah memasang iklan di media cetak koran, mengadakan event pameran di pusat perbelanjaan, event pameran di beberapa hotel, menugaskan beberapa sales di berbagai wilayah Surabaya bagian utara, Surabaya bagian selatan, Surabaya bagian timur, Surabaya bagian barat, dan Surabaya bagian tengah. Sales tersebut bertugas untuk menyebarkan brosur dan menjelaskan isi mengenai brosur


(6)

tersebut. Brosur tersebut berisi tentang informasi harga tiket pesawat, kereta api, reservasi hotel, dan paket tur domestik atau mancanegara kepada calon pelanggan. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mengetahui faktor mana yang berpengaruh terhadap penjualan. Untuk membuat aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap penjualan perlu adanya metode. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Pada metode analisis regresi linier berganda ini terdapat dua variabel, dependent variable dan independent variable. Metode ini menghasilkan informasi yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dependent variable dan independent variable. Dalam kasus ini dependent variable merupakan hasil penjualan dari semua pemasaran, sedangkan independent variable merupakan cara pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan ini. Penggunaan metode ini dapat mengetahui variabel mana dari faktor pemasaran (independent variable) yang berpengaruh pada hasil penjualan dari semua pemasaran (dependent variable). Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dapat juga memberikan informasi cara pemasaran mana yang signifikan dan harus dioptimalkan dalam menunjang hasil penjualan dari semua pemasaran tiap bulannya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang didapat adalah bagaimana merancang bangun sebuah aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap tingkat penjualan pada PT Asialindo Tour and Travel.


(7)

1.3 BATASAN MASALAH

Agar penelitian lebih terfokus, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Data yang digunakan untuk memodelkan analisis regresi linier berganda meliputi data hasil penjualan (variabel Y), data event mall (X1), data event hotel (variabel X2), data iklan koran (X3), data sales Surabaya utara (X4), data sales Surabaya tengah (X5), data sales Surabaya timur (X6), data sales Surabaya selatan (X7) dan data sales Surabaya barat (X8).

2. Analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap penjualan menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

3. Data yang digunakan untuk memodelkan analisis regresi linier berganda adalah data dari bulan Januari 2010 sampai dengan September 2013. 4. Data hasil penjualan yang digunakan hanya mencakup data pembelian

pelanggan melalui cara pemasaran yang dilakukan perusahaan, bukan pembelian pelanggan yang sudah langganan.

5. Data pengeluaran di dalam aplikasi sistem minimal terdapat 24 bulan data yang masuk ke dalam database, sehingga untuk hasil analisis dan perhitungan data memiliki hasil output yang valid atau tidak bernilai 0. 6. User memiliki tiga role akses untuk membuka aplikasi ini yaitu admin,

pemasaran dan penjualan.

1.4 TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun sebuah aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap tingkat penjualan pada PT Asialindo Tour and Travel.


(8)

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik TA, rumusan masalah dari topik TA, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan TA, dan tujuan dari TA ini.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum pemasaran pada PT Asialindo Tour and Travel yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan TA dan landasan teori yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini aplikasi yang dirancang berbasis desktop dengan menggunakan VB.NET.

Bab III : Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian TA yang terdiri dari observasi pendahuluan, interview atau wawancara, studi pustaka, identifikasi masalah dan tujuan, pembuatan system flow, data flow diagram, desain ERD baik conceptual data model maupun physical data model, struktur basis data, dan desain antarmuka.

Bab IV : Implementasi dan Evaluasi

Bab ini berisi penjelasan tentang evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi sebelumnya.


(9)

Bab V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik TA ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.


(10)

7 2.1 Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000:8) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang terdiri dari individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Konsep pemasaran mengandung arti semua kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungan dengan pasar.

Definisi menurut Harper (2000:4) bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran. Definisi ini menjelaskan bahwa pemasaran merupakan proses kegiatan usaha untuk melaksanakan rencana strategis yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan pihak lain.

2.1.1 Unsur Pemasaran Jasa

Dalam pemasaran jasa dengan hanya mengandalkan 4P (product, price, promotion, place), perusahaan tidak dapat memahami hubungan timbal balik antara aspek-aspek kunci dalam bisnis jasa. People, process dan physical evidence ditambahkan dalam bauran pemasaran jasa dikarenakan sifat dan karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa itu sendiri.

Bauran pemasaran jasa merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat


(11)

mencapai tujuan pemasaran yang efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Unsur-unsur pemasaran itu terdiri dari:

1. Product (produk). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

2. Price (harga). Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.

3. Promotion (promosi). Promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

4. Place (tempat atau lokasi). Tempat atau lokasi merupakan aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang tersedia bagi konsumen.

5. People (orang). Orang adalah semua pelaku yang memainkan sebagai penyajian jasa dan dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.

6. Process (proses). Proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan

7. Physical evidence (bukti fisik). Bukti fisik merupakan lingkungan fisik dimana jasa disampaikan. Perusahaan jasa dan konsumennya berinteraksi dalam setiap komponen yang berwujud untuk memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.


(12)

2.1.2 Bauran Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:116) bauran promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Definisi lima sarana promosi utama (Kotler dan Amstrong, 2008: 117) adalah sebagai berikut:

1. Periklanan (advertising). Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Medianya antara lain: brosur, buklet, poster, penayangan pada audio visual, billboard. 2. Promosi penjualan (sales promotion). Insentif jangka pendek untuk

mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Medianya antara lain: pemberian training, hadiah, sampel, kupon.

3. Hubungan masyarakat (public relation). Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menanggapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan. Medianya antara lain: kontak pers, pidato, seminar, laporan tahunan, sponsor, sumbangan, majalah perusahaan, peringatan peristiwa.

4. Penjualan personal (personal selling). Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan. Medianya antara lain: persentasi penjualan, pertemuan penjualan, pasar malam, pameran dagang.


(13)

5. Pemasaran langsung (direct marketing). Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang awet. Medianya antara lain: pemasaran lewat telepon, internet, surat, katalog. Bauran promosi ini digunakan untuk mengkomunikasikan kegiatan perusahaan kepada konsumen. Komunikasi yang efektif akan mengubah tingkah laku konsumen dan akan memperkuat tingkah laku yang telah diubah sebelumnya.

2.1.3 Sifat Sarana Promosi

Masing-masing sarana promosi mempunyai karakteristik dan biaya yang khas. Pemasar harus memahami karakteristik ini dalam membentuk bauran promosi. Sifat masing-masing sarana promosi menurut Kotler dan Amstrong (2008:135-137) tersebut sebagai berikut:

1. Periklanan. Iklan bisa menjangkau massa pembeli yang tersebar secara geografis pada biaya rendah per paparan, dan iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Selain jangkauan, iklan berskala besar memaparkan sesuatu yang positif tentang ukuran, popularitas, dan keberhasilan penjual. Karena sifat umum iklan, konsumen cenderung memandang produk yang diiklankan lebih terjamin.

2. Penjualan personal. Penjualan personal melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih, sehingga masing-masing orang dapat mengetahui kebutuhan dan karakteristik orang lain serta membuat penilaian yang cepat. Wiraniaga yang efektif memperhatikan minat di hati pelanggan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan menyelesaikan masalah pelanggan.


(14)

3. Promosi penjualan. Pengaruh promosi penjualan biasanya berumur pendek, dan sering tidak seefektif iklan atau penjualan personal dalam membangun preferensi merek jangka panjang dan hubungan pelanggan. 4. Hubungan masyarakat. Hubungan masyarakat sangat terpercaya (berita,

fitur, program sponsor, dan acara) tampak lebih nyata dan terpercaya bagi pemirsa daripada iklan. Kampanye hubungan masyarakat yang dikemas baik dan digunakan bersama elemen bauran promosi lainnya bisa sangat efektif dan ekonomis.

5. Pemasaran langsung. Pemasaran langsung bersifat non-public. Pesan biasanya diarahkan kepada orang tertentu. Pemasaran langsung bersifat segera dan disesuaikan. Pesan dapat dipersiapkan dengan cepat dan dapat dibentuk agar sesuai dengan konsumen tertentu. Terakhir, pemasaran langsung bersifat interaktif. Pemasaran langsung memungkinkan dialog antara tim pemasaran dan konsumen, dan pesan dapat diubah bergantung pada respon konsumen.

2.1.4 Periklanan

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:150), periklanan (advertising) adalah semua bentuk presentasi non-pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa yang berbayar dengan sponsor tertentu. Manajemen pemasaran harus membuat empat keputusan penting ketika mengembangkan program periklanan.


(15)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:151) tujuan periklanan (advertising objective) adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu.

2.1.5 Hubungan Masyarakat

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:168), hubungan masyarakat (public relation) adalah membangun hubungan baik dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan memperoleh publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, cerita dan kejadian tak menyenangkan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:169), departemen hubungan masyarakat bisa melaksanakan satu atau semua fungsi berikut:

1. Hubungan pers atau agen pers. Menciptakan dan menempatkan informasi berharga di media berita untuk menarik perhatian pada seseorang, produk atau jasa.

2. Publisitas produk. Mempublikasikan produk tertentu.

3. Kegiatan masyarakat. Membangun dan mempertahankan hubungan nasional dan komunitas lokal.

4. Melobi. Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pembuat peraturan dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi undang-undang dan peraturan.

5. Hubungan investor. Mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam komunitas keuangan.

6. Pengembangan. Hubungan masyarakat dengan donor atau anggota organisasi nirlaba untuk mendapatkan dukungan finansial atau sukarela.


(16)

2.1.6 Penjualan Personal

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:182), penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Jadi penjualan personal merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumen.

Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara perusahaan dengan calon konsumen itu. Kontak langsung ini akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para konsumen, karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumen serta gaya hidupnya, dan dengan demikian pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau komunikasi dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai dengan konsumen yang bersangkutan.

2.1.7 Promosi Penjualan

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:204), promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk dan jasa. Promosi penjualan meliputi pilihan sarana yang luas (kupon, kontes, potongan harga, premi, dan lainnya) semuanya mempunyai banyak kualitas unik.

Semua sarana ini menarik perhatian konsumen, menawarkan insensif, dan bisa digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk serta meningkatkan penjualan yang lesu. Namun demikian, pengaruh promosi penjualan biasanya berumur pendek, dan sering tidak seefektif iklan atau penjualan personal dalam membangun preferensi merek jangka panjang dan


(17)

hubungan pelanggan. Tujuan promosi penjualan sangat beragam. Penjual bisa menggunakan promosi penjualan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang.

2.2 Klasifikasi

Secara harfiah arti dari klasifikasi adalah pengelompokan dan penggolongan. Ada beberapa pengertian mengenai klasifikasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Menurut Harrods Librarians Glossary (2005), klasifikasi adalah pengelompokkan benda secara logis menurut ciri-ciri kesamaannya. Menurut Sulistyo Basuki (2005), klasifikasi adalah proses pengelompokkan atau pengumpulan benda atau entitas yang sama, serta memisahkan benda atas entitas yang tidak sama.

Dalam pengertian secara umum bahwa klasifikasi adalah suatu kegiatan yang mengelompokkan benda yang memiliki beberapa ciri yang sama dan memisahkan benda yang tidak sama. Sedangkan untuk klasifikasi dalam permasalahan ini adalah melakukan klasifikasi pada cara pemasaran yang dilakukan oleh PT Asialindo Tour and Travel. Cara pemasaran yang dilakukan oleh PT Asialindo Tour and Travel menggunakan tiga cara utama untuk menunjang kinerja sebuah perusahaan sehingga menghasilkan peningkatan pada penjualan, tiga cara pemasaran utama tersebut adalah event, iklan dan sales. Kemudian dari tiga cara utama tersebut dilakukan klasifikasi masing-masing cara pemasaran, sehingga menghasilkan delapan cara pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk diambil data biaya pengeluaran perusahaan, dengan tujuan untuk dijadikan sebagai independent variable pada permasalahan ini.


(18)

Dari cara pemasaran event diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu event mall dan event hotel. Sedangkan cara pemasaran iklan yang dilakukan perusahaan hanyalah iklan di koran saja. Untuk cara pemasaran sales, terbagi menjadi lima macam, yaitu sales Surabaya bagian utara, selatan, barat, timur, dan tengah.

Manfaat dilakukan klasifikasi cara pemasaran tersebut bertujuan untuk lebih diketahuinya secara spesifik cara pemasaran mana yang berpengaruh terhadap tingkat penjualan tiap bulannya pada perusahaan. Sehingga jika diketahui secara spesifik tersebut, maka perusahaan lebih memudahkan untuk menganalisis cara pemasaran mana yang harus dioptimalkan lagi dalam penerapannya.

2.3 Regresi Linear Berganda

Menurut Lungan (2006), regresi linear berganda merupakan perluasan dari regresi linear sederhana. Jika regresi linear sederhana mempersoalkan tentang hubungan peubah tak bebas atau peubah kriteria (respons) dengan suatu peubah bebas (deterministic), maka pada regresi linear berganda mempersoalkan hubungan linear antara satu peubah tak bebas dengan beberapa peubah bebas.

Peubah tak bebas dapat berupa ukuran atau kriteria keberhasilan, sedangkan peubah bebas dapat berupa faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut. Jika banyaknya peubah bebas adalah k, maka model regresi populasi dapat dinyatakan dengan:

Yi = β0 + β1Xi1 + β1Xi1 + ... + βkXik + εi

β0, β1, β2, ... , βk merupakan parameter yang disebut koefisien regresi parsial. εi = galat.


(19)

Jika εi diasumsikan = 0, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda dari suatu populasi sebagai berikut:

μY.X1, X2, ..., Xp = β0 + β1X1 + β1X1 + ... + βpXp

2.3.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)

Menurut Mason dan Lind (2011), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji ini juga bisa untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan dalam uji ini berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

a. Ho : β1= β2= β3= β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : β1 ≠ β2≠ β3 ≠ β4≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. Menentukan F hitung 4. Menentukan F tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka bisa menentukan nilai F tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu:


(20)

1) df numerator = dfn = df1 = k – 1

2) df denumerator = dfd = df2 = n – k

Keterangan:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi 5. Kriteria pengujian

a. Ho diterima bila F hitung < F tabel b. Ho ditolak bila F hitung > F tabel 6. Membandingkan F hitung dengan F tabel 7. Mengambil keputusan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

2.3.2 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)

Menurut Mason dan Lind (2011), uji koefisien regresi secara parsial atau uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji T adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi T adalah sebagai berikut:


(21)

1. Merumuskan hipotesa

Ho : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat. Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

a. Hipotesa nol = Ho

Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

b. Hipotesa alternatif = Ha

Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. Menentukan T hitung 4. Menentukan T tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan

sebesar α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai T tabel. Dengan:

df = n – k Keterangan:

df : Degree of freedom atau derajat kebebasan n : Jumlah sampel


(22)

5. Kriteria Pengujian

a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel

b. Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel 6. Membandingkan T hitung dengan T tabel

7. Mengambil keputusan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai T tabel yang diperoleh dibandingkan nilai T hitung, bila T hitung lebih besar dari T tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variable berpengaruh pada dependent variable. Apabila T hitung lebih kecil dari T tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variable tidak berpengaruh terhadap dependent variable.

2.3.3 Analisis Korelasi Ganda

Menurut Mason dan Lind (2011), analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih independent variable (X1, X2,…Xn)

terhadap dependent variable (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara independent variable (X1, X2,….Xn)

secara serentak terhadap dependent variable (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

Menurut Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 : Sangat rendah 0,20 - 0,399 : Rendah


(23)

0,40 - 0,599 : Sedang 0,60 - 0,799 : Kuat 0,80 - 1,000 : Sangat kuat

2.3.4 Analisis Determinasi (R2)

Menurut Mason dan Lind (2011), analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independent (X1, X2,…Xn) secara serentak terhadap variabel dependent (Y).

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independent yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependent. R2

sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independent terhadap variabel dependent, atau variasi variabel independent yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependent. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel independent terhadap variabel dependent adalah sempurna, atau variasi variabel independent yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependent.

2.4 Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Sedangkan menurut Anisyah (2000:30), aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan.

Menurut Buyens (2001), aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas. Dan aplikasi adalah sistem lengkap yang mengerjakan tugas spesifik.


(24)

2.4.1 Klasifikasi Aplikasi

Menurut Dhanta (2009), aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

a. Perangkat lunak perusahaan (enterprise) b. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan c. Perangkat lunak informasi kerja

d. Perangkat lunak media dan hiburan e. Perangkat lunak pendidikan

f. Perangkat lunak pengembangan media g. Perangkat lunak rekayasa produk

Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.

2.5 Pengertian Analisis

Menurut Peter Salim dan Yenni Salim (2002) pengertian analisis adalah sebagai berikut:

a. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya).

b. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.

c. Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya setelah ditelaah secara seksama.

d. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis (dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).

e. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.


(25)

Sedangkan menurut Suharso dan Ana Retnoningsih (2005), analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara dan sebagainya). Dan analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Sedangkan menurut Komaruddin (2001:53), analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadai komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan terpadu.

2.5.1 Analisis Sistem

Setelah mengetahui pengertian analisis menurut para pakar, analisis yang dimaksud dalam permasalahan ini adalah dimulai dari pembuatan hipotesis atau dugaan sementara untuk menentukan faktor pemasaran mana yang berpengaruh terhadap tingkat penjualan pada PT Asialindo Tour and Travel. Pembuatan dugaaan sementara atau hipotesis tersebut dilakukan pada uji F maupun uji T yang terdapat pada metode regresi linier berganda. Setelah dilakukan hipotesis tersebut, langkah selanjutnya melakukan perhitungan sesuai rumus yang sudah ditentukan, dan hasilnya akan diuji kemudian dicocokan dengan hipotesis atau dugaan sementara yang sudah dibuat sebelumnya. Sehingga nantinya hasilnya akan diketahui faktor pemasaran mana yang berpengaruh terhadap tingkat penjualan.

Menurut Kendall (2003), analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,


(26)

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Dalam permasalahan ini analisis sistem yang dimaksud adalah membuat pengelompokan input, proses dan output untuk membentuk aplikasi analisis sistem yang berguna bagi perusahaan. Input dalam permasalahan ini adalah biaya pengeluaran pemasaran dan total biaya hasil penjualan dari semua pemasaran yang dilakukan perusahaan. Sedangkan proses dalam analisis sistem ini adalah proses pembuatan persamaan regresi linier berganda, proses analisis determinasi, proses analisis korelasi ganda, proses uji F dan proses uji T. Kemudian output yang dihasilkan dalam sistem ini adalah tampilan keterangan hasil dari persamaan regresi linier berganda, hasil dari analisis korelasi ganda dan determinasi, hasil uji F dan hasil uji T.

Input dalam permasalahan ini yang akan dijadikan sebagai sebuah aplikasi adalah hasil penjualan semua pemasaran, biaya pengeluaran pemasaran melalui event mall, event hotel, iklan koran, sales Surabaya utara, sales Surabaya selatan, sales Surabaya timur, sales Surabaya barat dan sales Surabaya tengah. Dari sembilan input tersebut akan dijadikan variabel x dan y untuk menentukan rumus dari metode regresi linier berganda. Hasil penjualan semua pemasaran nantinya akan menjadi variabel y. Sedangkan biaya pengeluaran pemasaran akan menjadi variabel x. Event mall menjadi variabel x1, event hotel menjadi variabel x2, iklan koran menjadi variabel x3, sales Surabaya utara menjadi variabel x4, sales Surabaya selatan menjadi variabel x5, sales Surabaya timur menjadi variabel x6, sales Surabaya barat menjadi variabel x7 dan sales Surabaya tengah menjadi


(27)

variabel x8. Kemudian dari variabel x dan y tersebut akan membentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

y = a + b1.x1 + b2.x2 + b3.x3 + b4.x4 + b5.x5 + b6.x6 + b7.x7 + b8.x8 Keterangan:

y : Hasil penjualan semua pemasaran

a, b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8 : Koefisien regresi

x1 : Event mall

x2 : Event hotel

x3 : Iklan Koran

x4 : Sales Surabaya utara

x5 : Sales Surabaya selatan

x6 : Sales Surabaya timur

x7 : Sales Surabaya barat

x8 : Sales Surabaya tengah

Setelah diketahui persamaan regresi linier berganda, kemudian langkah selanjutnya melakukan perhitungan nilai koefisien regresi. Sehingga nantinya akan diketahui nilai dari analisis korelasi ganda (R) dan nilai dari koefisien determinasi (R²). Selanjutnya bisa juga dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi ganda secara bersama (uji F) dan uji signifikansi koefisien korelasi ganda secara parsial (uji T).

Untuk menganalisis persamaan regresi linier berganda tersebut, sebelumnya harus mengetahui nilai dari koefisien regresi dari masing-masing variabel dan nilai dari konstanta. Setelah mengetahui nilai-nilai tersebut, kemudian langkah selanjutnya adalah menganalisis maksud dari nilai koefisien


(28)

dan nilai konstanta. Menurut Sugiyono (2007), untuk mengetahui nilai koefisien dari masing-masing variabel dan nilai konstanta, berikut ini langkah-langkah dalam melakukan analisis regresi linier berganda, analisis determinasi, analisis korelasi ganda, uji signifikansi F dan uji signifikansi T.

A. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk melakukan analisis regresi linier berganda, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan sehingga akan menghasilkan nilai koefisien dari masing-masing variabel dan nilai konstanta. Berikut ini langkah dalam melakukan analisis regresi linier berganda, diantaranya adalah:

1. Membuat metode skor deviasi

Langkah pertama dalam melakukan analisis regresi linier berganda adalah membuat skor deviasi. Berikut ini secara ringkas rumus dari skor deviasi untuk delapan variabel independen.

Dev ∑Y² = ∑Y² - (∑Y)²/n

Dev ∑X1² = ∑X1² - (∑X1)²/n

Dev ∑X2² = ∑X2² - (∑X2)²/n

Dev ∑X3² = ∑X3² - (∑X3)²/n

Dan seterusnya sampai Dev ∑X8² = ∑X8² - (∑X8)²/n

Dev ∑X1.Y = ∑X1.Y –((∑X1). (∑Y))/n

Dev ∑X2.Y = ∑X2.Y –((∑X2). (∑Y))/n

Dev ∑X3.Y = ∑X3.Y –((∑X3). (∑Y))/n

Dan seterusnya sampai Dev ∑X8.Y = ∑X8.Y –((∑X8). (∑Y))/n

Dev ∑X1.X2= ∑X1.X2–((∑X1). (∑X2))/n


(29)

Dan seterusnya sampai Dev ∑X1.X8= ∑X1.X8–((∑X1). (∑X8))/n

Dev ∑X2.X3= ∑X2.X3–((∑X2). (∑X3))/n

Dev ∑X2.X4= ∑X2.X4–((∑X2). (∑X4))/n

Dan seterusnya sampai Dev ∑X2.X8= ∑X2.X8–((∑X2). (∑X8))/n

Dev ∑X3.X4= ∑X3.X4–((∑X3). (∑X4))/n

Dev ∑X3.X5= ∑X3.X5–((∑X3). (∑X5))/n

Dan seterusnya sampai Dev ∑X3.X8= ∑X3.X8–((∑X3). (∑X8))/n

Dev ∑X4.X5= ∑X4.X5–((∑X4). (∑X5))/n

Dev ∑X4.X6= ∑X4.X6–((∑X4). (∑X6))/n

Dan seterusnya sampai Dev ∑X4.X8= ∑X4.X8–((∑X4). (∑X8))/n

Dev ∑X5.X6= ∑X5.X6–((∑X5). (∑X6))/n

Dev ∑X5.X7= ∑X5.X7–((∑X5). (∑X7))/n

Dev ∑X5.X8= ∑X5.X8–((∑X5). (∑X8))/n

Dev ∑X6.X7= ∑X6.X7–((∑X6). (∑X7))/n

Dev ∑X6.X8= ∑X6.X8–((∑X6). (∑X8))/n

Dev ∑X7.X8= ∑X5.X6–((∑X5). (∑X6))/n 2. Membuat persamaan simultan

Setelah mengetahui hasil-hasil skor deviasi, kemudian langkah selanjutnya adalah membuat persamaan simultan untuk delapan variabel independen. Untuk mencari nilai koefisien regresi b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8 dapat menggunakan persamaan simultan sebagai berikut:

a. Dev ∑X1.Y = b1.Dev ∑X1² + b2.Dev ∑X1.X2 + b3.Dev ∑X1.X3 + b4.Dev ∑X1.X4 + b5.Dev ∑X1.X5 + b6.Dev ∑X1.X6 + b7.Dev ∑X1.X7 + b8.Dev ∑X1.X8


(30)

b. Dev ∑X2.Y = b1.Dev ∑X1.X2 + b2.Dev ∑X2² + b3.Dev ∑X2.X3 + b4.Dev ∑X2.X4 + b5.Dev ∑X2.X5 + b6.Dev ∑X2.X6 + b7.Dev ∑X2.X7 + b8.Dev ∑X2.X8

c. Dev ∑X3.Y = b1.Dev ∑X1.X3 + b2. Dev ∑X2.X3 + b3. Dev ∑X3²+ b4.Dev ∑X3.X4 + b5.Dev ∑X3.X5 + b6.Dev ∑X3.X6 + b7.Dev ∑X3.X7 + b8.Dev ∑X3.X8

d. Dev ∑X4.Y = b1.Dev ∑X1.X4 + b2.Dev ∑X2.X4 + b3.Dev ∑X3.X4 + b4.Dev ∑X4²+ b5.Dev ∑X4.X5 + b6.Dev ∑X4.X6 + b7.Dev ∑X4.X7 + b8.Dev ∑X4.X8

e. Dev ∑X5.Y = b1.Dev ∑X1.X5 + b2.Dev ∑X2.X5 + b3.Dev ∑X3.X5 + b4.Dev ∑X4.X5 + b5.Dev ∑X5²+ b6.Dev ∑X5.X6 + b7.Dev ∑X5.X7 + b8.Dev ∑X5.X8

f. Dev ∑X6.Y = b1.Dev ∑X1.X6 + b2.Dev ∑X2.X6 + b3.Dev ∑X3.X6 + b4.Dev ∑X4.X6 + b5.Dev ∑X5.X6 + b6. Dev ∑X6²+ b7.Dev ∑X6.X7 + b8.Dev ∑X6.X8

g. Dev ∑X7.Y = b1.Dev ∑X1.X7 + b2.Dev ∑X2.X7 + b3.Dev ∑X3.X7 + b4.Dev ∑X4.X7 + b5.Dev ∑X5.X7 + b6. Dev ∑X6.X7 + b7.Dev ∑X7²+ b8.Dev ∑X7.X8

h. Dev ∑X8.Y = b1.Dev ∑X1.X8 + b2.Dev ∑X2.X8 + b3.Dev ∑X3.X8 + b4.Dev ∑X4.X8 + b5.Dev ∑X5.X8 + b6.Dev ∑X6.X8 + b7.Dev ∑X7.X8 + b8.Dev ∑X8²


(31)

3. Mencari nilai koefisien variabel

Setelah membuat persamaan simultan, kemudian hasil skor deviasi dimasukan ke dalam persamaan simultan. Selanjutnya dalam pencarian nilai koefisien regresi dalam persamaan simultan terbagi menjadi tiga langkah, yaitu: 1) Persamaan simultan a sampai persamaan simultan h dibagi dengan nilai

deviasi dari variabel terakhir, sehingga nilai deviasi variabel terakhir menjadi satu.

2) Persamaan simultan a dikurangi persamaan simultan b, Persamaan simultan b dikurangi persamaan simultan c, Persamaan simultan c dikurangi persamaan simultan d, Persamaan simultan d dikurangi persamaan simultan e, Persamaan simultan e dikurangi persamaan simultan f, Persamaan simultan f dikurangi persamaan simultan g, dan Persamaan simultan g dikurangi persamaan simultan h.

Setelah proses pengurangan antar persamaan simultan, dari yang sebelumnya persamaan simultan berjumlah delapan, kemudian persamaan simultan tersebut berkurang satu menjadi tujuh persamaan simultan.

3) Proses selanjutnya adalah kembali ke proses nomor 1, kemudian lanjut ke proses nomor 2, kemudian lanjut ke proses nomor 1 lagi, dan seterusnya berlanjut sampai persamaan simultan berjumlah satu dan dengan jumlah variabelnya menjadi satu juga yaitu, sehingga menghasilkan persamaan yang sederhana dan bisa mencari nilai koefisien dari variabel.


(32)

4. Mencari nilai konstanta (α)

Setelah mengetahui nilai koefisien dari masing-masing variabel, selanjutnya adalah mencari nilai konstanta. Dengan diperolehnya nilai konstanta, maka persamaan regresi linier berganda telah sempurna terbentuk. Rumus dari perhitungan nilai konstanta adalah:

α = (∑Y/n) – (b1.(∑X1/n)) – (b2.(∑X2/n)) – (b3.(∑X3/n)) – (b4.(∑X4/n)) – (b5.(∑X5/n)) – (b6.(∑X6/n)) – (b7.(∑X7/n)) – (b8.(∑X8/n))

B. Analisis Determinasi

Analisis berikutnya setelah analisis regresi linier berganda adalah analisis determinasi. Untuk memperoleh nilai koefisien determinasi, berikut ini sebuah rumus untuk mendapatkan nilai R² (nilai koefisien determinasi).

R² = ((b1.Dev ∑X1.Y) + (b2.Dev ∑X2.Y) + (b3.Dev ∑X3.Y) + (b4.Dev ∑X4.Y) + (b5.Dev ∑X5.Y) + (b6.Dev ∑X6.Y) + (b7.Dev ∑X7.Y) + (b8.Dev ∑X8.Y))

/ Dev ∑Y²

C. Analisis Korelasi Ganda

Analisis selanjutnya setelah analisis regresi linier berganda dan analisis determinasi adalah analisis korelasi ganda. Untuk memperoleh nilai koefisien korelasi ganda, berikut ini sebuah rumus untuk mendapatkan nilai R (nilai koefisien korelasi ganda).

R = √ R² D. Uji Signifikansi F

Setelah persamaan regresi linier berganda, nilai koefisien determinasi dan nilai koefisien korelasi ganda diperoleh, maka selanjutnya adalah melakukan proses uji signifikansi F. Sebelum melakukan uji signifikansi F, langkah pertama


(33)

adalah menghitung nilai F hitung. Sehingga setelah F hitung diperoleh, F hitung tersebut bisa dibandingkan dengan nilai F tabel untuk dilakukan uji signifikansi F. Berikut ini rumus untuk mendapatkan nilai F hitung.

F Hitung = (R².(n-m-1))/(m.(1-R²)) Keterangan:

R² : Nilai koefisien determinasi n : Jumlah data

m : Jumlah koefisien variabel independen E. Uji Signifikansi T

Setelah persamaan regresi linier berganda, nilai koefisien determinasi, nilai koefisien korelasi ganda dan nilai F hitung diperoleh, maka selanjutnya adalah melakukan proses uji signifikansi T. Sebelum melakukan uji signifikansi T, langkah pertama adalah menghitung nilai T hitung. Sehingga setelah T hitung diperoleh, T hitung tersebut bisa dibandingkan dengan nilai T tabel untuk dilakukan uji signifikansi T. Dalam mencari nilai T hitung dibutuhkan beberapa langkah, diantaranya adalah:

1. Membuat matriks dengan ordo 9x9 (untuk kasus delapan variabel independen), dengan susunan sebagai berikut.

n ∑X1 ∑X2 ∑X3 ∑X4 ∑X5 ∑X6 ∑X7 ∑X8

∑X1 ∑X1² ∑X1.X2 ∑X1.X3 ∑X1.X4 ∑X1.X5 ∑X1.X6 ∑X1.X7 ∑X1.X8

∑X2 ∑X1.X2 ∑X2² ∑X2.X3 ∑X2.X4 ∑X2.X5 ∑X2.X6 ∑X2.X7 ∑X2.X8

∑X3 ∑X1.X3 ∑X2.X3 ∑X3² ∑X3.X4 ∑X3.X5 ∑X3.X6 ∑X3.X7 ∑X3.X8

∑X4 ∑X1.X4 ∑X2.X4 ∑X3.X4 ∑X4² ∑X4.X5 ∑X4.X6 ∑X4.X7 ∑X4.X8


(34)

∑X6 ∑X1.X6 ∑X2.X6 ∑X3.X6 ∑X4.X6 ∑X5.X6 ∑X6² ∑X6.X7 ∑X6.X8

∑X7 ∑X1.X7 ∑X2.X7 ∑X3.X7 ∑X4.X7 ∑X5.X7 ∑X6.X7 ∑X7² ∑X7.X8

∑X8 ∑X1.X8 ∑X2.X8 ∑X3.X8 ∑X4.X8 ∑X5.X8 ∑X6.X8 ∑X7.X8 ∑X8²

2. Membuat invers matriks 9x9 tersebut (studi kasus delapan variabel independen).

3. Mencari nilai Ss (standard error semua variabel). Adapun rumus dari nilai Ss adalah:

Ss = √(Dev ∑Y² - ((b1.Dev ∑X1.Y) + (b2.Dev ∑X2.Y) + (b3.Dev ∑X3.Y) + (b4.Dev ∑X4.Y) + (b5.Dev ∑X5.Y) + (b6.Dev ∑X6.Y) +

(b7.Dev ∑X7.Y) + (b8.Dev ∑X8.Y)))

4. Mencari nilai dari C matriks dari masing-masing variabel. Adapun rumus dari nilai C matriks adalah:

C matriks α = √matriks invers a11 C matriks X1= √matriks invers a22 C matriks X2= √matriks invers a33 C matriks X3= √matriks invers a44 C matriks X4= √matriks invers a55 C matriks X5= √matriks invers a66 C matriks X6= √matriks invers a77 C matriks X7= √matriks invers a88 C matriks X8= √matriks invers a99 Keterangan:

Matriks ann = Matriks invers ordo nxn dengan nilai a baris ke-n dan kolom ke-n


(35)

5. Menentukan standard error per variabel dan α. Adapun rumus untuk mencari standard error per variabel dan α adalah:

Standard error α = Ss * C matriks α Standard error X1 = Ss * C matriks X1 Standard error X2 = Ss * C matriks X2 Standard error X3 = Ss * C matriks X3 Standard error X4 = Ss * C matriks X4 Standard error X5 = Ss * C matriks X5 Standard error X6 = Ss * C matriks X6 Standard error X7 = Ss * C matriks X7 Standard error X8 = Ss * C matriks X8

6. Mencari nilai T hitung per variabel dan α. Adapun rumus untuk mencari

nilai T hitung per variabel dan α adalah:

T hitung untuk α = nilai koefisien α / Standard error α T hitung untuk X1 = nilai koefisien X1 / Standard error X1 T hitung untuk X2 = nilai koefisien X2 / Standard error X2 T hitung untuk X3 = nilai koefisien X3 / Standard error X3 T hitung untuk X4 = nilai koefisien X4 / Standard error X4 T hitung untuk X5 = nilai koefisien X5 / Standard error X5 T hitung untuk X6 = nilai koefisien X6 / Standard error X6 T hitung untuk X7 = nilai koefisien X7 / Standard error X7 T hitung untuk X8 = nilai koefisien X8 / Standard error X8


(36)

2.5.2 Tahapan Sistem

Tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. Analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

2.6 System Flow

System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sistem yang ada (Hartono, 2005).

Terdapat berbagai macam bentuk simbol yang digunakan untuk merancang sebuah desain dari sistem, diantaranya adalah terminator, manual operation, document, process, database, manual input, decision, off-line storage, on-page reference, dan off-page reference.


(37)

Terminator merupakan bentuk simbol yang digunakan sebagai tanda dimulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu sistem. Simbol dari terminator dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Terminator

Manual operation digunakan untuk menggambarkan sebuah proses kerja yang dilakukan tanpa menggunakan komputer sebagai medianya (menggunakan proses manual). Simbol dari operation dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Manual Operation

Document merupakan simbol dari dokumen yang berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik. Simbol dari document dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Document

Process adalah sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi. Simbol dari process dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Process

Database digunakan sebagai media penyimpanan data yang bersifat terkomputerisasi. Simbol dari database dapat dilihat pada Gambar 2.6.


(38)

Gambar 2.6 Database

Decision merupakan operator logika yang digunakan sebagai penentu keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar dan salah. Simbol dari decision dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Decision

Manual input digunakan untuk melakukan proses input ke dalam database melalui keyboard. Simbol dari manual input dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Manual Input

Off-line storage merupakan bentuk media penyimpanan yang berbeda dengan database, dimana media penyimpanan ini menyimpan dokumen secara manual atau lebih dikenal dengan nama arsip. Simbol dari off-line storage dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Off-Line Storage

On-page reference digunakan sebagai simbol untuk menghubungkan bagan desain sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada terlalu jauh dalam permasalah letaknya. Simbol dari On-page reference dapat dilihat pada Gambar 2.10.


(39)

Gambar 2.10 On-Page Reference

Off-page reference memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan On-page reference, karena simbol ini hanya digunakan apabila arus data yang ada dilanjutkan ke halaman yang berbeda. Simbol dari off-page reference dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Off-Page Reference

Paper tape merupakan sebuah simbol yang umumnya menggantikan bentuk penggambaran jenis pembayaran yang digunakan (misal: uang) dalam transaksi yang ada pada sistem yang dirancang. Simbol dari paper tape dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Paper Tape

2.7 System Development Life Cycle (SDLC)

Pengembangan sistem dapat dilakukan dengan tiga cara: pertama, dikembangkan secara mandiri (inhouse development). Kedua, dikembangkan oleh pihak lain (outsourching development) dan ketiga, membeli produk jadi. Tahapan pengembangan mencakup perancangan dan pembuatan sistem atau membeli sistem jadi yang telah ada (Marimin, 2006:60-61).

Menurut Marimin (2006:61), System Development Life Cycle merupakan sebuah metodologi dalam pembangunan atau pengembangan sistem. System


(40)

Development Life Cycle memberikan kerangka kerja yang konsisten terhadap tujuan yang diinginkan dalam pembangunan dan pengembangan sistem.

Menurut McLeod (2008), Siklus hidup sistem (system life cycle) disingkat SDLC adalah proses evolusioner dalam menetapkan sistem dan sub sistem informasi berbasis komputer. SDLC yang juga dikenal sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena proses tersebut mengikuti sebuah pola yang teratur dan dilakukan secara top-down.

Sedangkan System Development Life Cycle atau yang disingkat SDLC adalah metoda tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara dan mengganti suatu sistem informasi. System Development Life Cycle (SDLC) terdiri dari tujuh fase, diantaranya adalah:

a. Project Indentification and Selection

Fase kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan diidentifikasi dan analisis.

b. Project Intiation and Planning

Fase suatu proyek sistem informasi yang potensial dilakukan dan dikembangkan untuk pengembangan sistem.

c. Analysis

Suatu fase sistem yang sedang berjalan dipelajari dan alternatif sistem baru diusulkan.

d. Logical Design

Suatu fase semua kegiatan fungsional dari sistem yang diusulkan untuk dikembangkan dan digambarkan secara independen.


(41)

e. Physical Design

Fase rancangan logis dari sebelumnya diubah dalam bentuk teknis yang terinci yang merupakan pemrograman dan bentuk sistem dapat dibuat.

f. Implementation

Suatu fase sistem informasi diuji dan digunakan untuk mendukung suatu organisasi.

g. Maintenance

Sistem informasi secara sistematis diperbaiki dan dikembangkan.

Komponen dari System Development Life Cycle (SDLC) ini seperti yang terlihat pada Gambar 2.13 berikut ini:

Gambar 2.13 Komponen dari System Development Life Cycle (SDLC) Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama, dan langkah-langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Tiap-tiap pengembangan sistem itu dibagi menjadi beberapa tahapan kerja. Tiap tahapan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Sebagai awal dari pelaksanaan pengembangan sistem adalah proses kebijaksanaan dan perencanaan sistem, dimana

Project Identification dan Selection

Project initiation dan planning

Analysis

Logical Design

Physical Design

Maintenance Implementation


(42)

kebijaksanaan sistem merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Sedangkan perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan dari sistem tersebut.

2.7.1 Model Waterfall

Menurut Sommerville (2003:43), model ini dikenal sebagai model air terjun atau siklus hidup perangkat lunak. Tahap-tahap utama dari model ini memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar yaitu:

1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.

5. Operasi dan pemeliharaan. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas


(43)

implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

Requirements (Analisis Kebutuhan

Sistem)

Design (Perancangan)

Implementasi (Coding)

Testing (Pengujian)

Maintenance Gambar 2.14 Siklus Hidup Perangkat Lunak

Pada prinsipnya, hasil dari setiap fase merupakan satu atau lebih dokumen yang disetujui (ditanda-tangani). Fase berikutnya tidak boleh dimulai sebelum fase sebelumnya selesai. Pada waktu perancangan, masalah dengan persyaratan diidentifikasi, pada saat pengkodean, ditemukan masalah perancangan dan seterusnya.


(44)

41 3.1 Analisis Sistem

Dalam subbab ini penulis akan menganalisis masalah yang ada dan menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.

3.1.1 Identifikasi Masalah

PT Asialindo Tour and Travel melakukan delapan cara pemasaran untuk menunjang hasil penjualan dan keuntungan tiap bulannya. Cara pemasaran yang dilakukan perusahaan ini yaitu memasang iklan di media cetak koran, mengadakan event pameran di pusat perbelanjaan, event pameran di beberapa hotel, menugaskan beberapa sales di berbagai wilayah Surabaya bagian utara, Surabaya bagian selatan, Surabaya bagian timur, Surabaya bagian barat, dan Surabaya bagian tengah. Sales tersebut bertugas untuk menyebarkan brosur dan menjelaskan isi mengenai brosur tersebut.

Dengan persaingan antar perusahaan tur dan travel yang semakin ketat, perusahaan ingin menciptakan strategi pemasaran yang tepat agar perusahaan bisa dapat bertahan dan berkembang, serta selalu dapat menarik perhatian dan minat dari konsumen. Salah satu cara menciptakan strategi pemasaran yang tepat adalah perusahaan ini harus mengetahui faktor pemasaran mana yang berpengaruh terhadap penjualan tiap bulannya. Jadi, dengan diketahuinya faktor pemasaran mana yang berpengaruh terhadap penjualan, perusahaan bisa mengoptimalkan cara pemasaran yang berpengaruh tersebut, untuk bisa menambah hasil penjualan tiap bulannya dan memperoleh keuntungan yang maksimal bagi perusahaan ini.


(45)

Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sebuah aplikasi yang dapat mengetahui faktor mana yang berpengaruh terhadap penjualan. Aplikasi yang diharapkan dapat memberikan informasi cara pemasaran mana yang signifikan dan harus dioptimalkan dalam menunjang hasil penjualan dari semua pemasaran tiap bulannya.

3.1.2 Analisis dan Pemecahan masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian rancang bangun aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap tingkat penjualan ini dirancang untuk bagian penjualan dan marketing pada PT Asialindo Tour and Travel. Dengan menggunakan metode regresi linier berganda, aplikasi ini dapat memberikan informasi mengenai faktor pemasaran yang paling berpengaruh terhadap hasil penjualan dari pemasaran. Informasi tersebut berguna bagi perusahaan untuk melaksanakan salah satu cara strategi pemasaran, sehingga akan berguna untuk menambah hasil penjualan dan memperoleh keuntungan. Berikut ini gambaran umum rancang bangun aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran yang ditampilkan di dalam diagram blok, dan dapat dilihat pada Gambar 3.1.


(46)

Diagram Blok Rancang Bangun Aplikasi Analisis Pengaruh Faktor Pemasaran Terhadap Hasil Penjualan dari Semua Pemasaran

Input Proses Output

Data Biaya Iklan Koran (X3)

Data Hasil Penjualan (Y) Data Biaya Sales Surabaya Selatan (X7) Data Biaya Event Mall (X1)

Uji Koefisien Regresi Linier Berganda Secara

Parsial (Uji T) Perhitungan Analisis Korelasi Ganda Informasi Keterangan Hasil Analisis Korelasi Ganda Informasi Keterangan Hasil Uji Signifikansi T dan Faktor Pemasaran yang Berpengaruh Terhadap Hasil Penjualan dari Pemasaran Tabel T Uji Koefisien Regresi Linier Berganda Secara

Bersama (Uji F) Tabel F

Informasi Keterangan Hasil Uji Signifikansi F Tabel Hitung Variabel X dan Y

Tabel Hitung Variabel X dan Y Data Biaya Event

Hotel (X2)

Data Biaya Sales Surabaya Utara (X4)

Data Biaya Sales Surabaya Timur (X6)

Data Biaya Sales Surabaya Barat (X8)

Data Biaya Sales Surabaya Tengah (X5)

Penyimpanan Data Biaya Pemasaran dan Hasil Penjualan Laporan Pemasaran dan Penjualan Perhitungan Persamaan Analisis Regresi Linier Berganda Informasi Model Persamaan Analisis Regresi Linier Berganda Perhitungan Analisis Determinasi Informasi Keterangan Hasil Analisis Determinasi Laporan Analisis Data


(47)

Pada Gambar 3.1 menjelaskan bahwa data hasil penjualan, data biaya pengeluaran iklan koran, data biaya pengeluaran event mall, data biaya pengeluaran event hotel, data biaya pengeluaran sales Surabaya utara, data biaya pengeluaran sales Surabaya selatan, data biaya pengeluaran sales Surabaya timur, data biaya pengeluaran sales Surabaya barat dan data biaya pengeluaran sales Surabaya tengah dimasukan ke sistem, kemudian sistem menyimpan data-data tersebut ke dalam database. Dari proses penyimpanan data tersebut akan menghasilkan output berupa laporan data biaya pemasaran dan hasil penjualan semua pemasaran. Selain output berupa laporan, proses penyimpanan data juga menghasilkan output berupa tabel hitung variabel x dan variabel y. Variabel x yang dimaksud adalah biaya pemasaran event mall, biaya pemasaran event hotel, biaya pemasaran iklan koran, biaya pemasaran sales Surabaya utara, biaya pemasaran sales Surabaya selatan, biaya pemasaran sales Surabaya timur, biaya pemasaran sales Surabaya barat, biaya pemasaran sales Surabaya tengah. Sedangkan untuk variabel y yang dimaksud adalah hasil penjualan dari semua pemasaran.

Berdasarkan tabel hitung variabel x dan variabel y, sistem melakukan lima proses yaitu proses perhitungan persamaan regresi linier berganda, proses analisis determinasi, proses analisis korelasi ganda, proses uji signifikansi F dan proses uji signifikansi T. Dari proses perhitungan persamaan regresi linier berganda akan menghasilkan output berupa informasi hasil dan keterangan persamaan analisis regresi linier berganda. Selanjutnya dari proses perhitungan persamaan regresi linier berganda akan dilanjutkan ke dalam proses analisis determinasi.


(48)

Untuk proses analisis determinasi akan menghasilkan output berupa informasi hasil dan keterangan analisis determinasi. Setelah proses analisis determinasi selesai, proses dilanjutkan ke proses analisis korelasi ganda. Kemudian untuk proses analisis korelasi ganda, akan menghasilkan output berupa informasi hasil dan keterangan analisis korelasi ganda. Setelah semua proses analisis selesai, proses selanjutnya adalah proses uji signifikansi.

Untuk proses uji koefisien regresi linier berganda secara bersama (Uji F) dengan didukung oleh masukan tabel F, maka bisa menghasilkan output berupa hasil dan keterangan uji koefisien regresi linier berganda secara bersama (Uji F). Kemudian dari proses uji koefisien regresi linier berganda secara bersama (Uji F), sistem melanjutkan ke proses uji koefisien regresi secara parsial (Uji T) dengan dukungan masukan dari tabel T. Dari proses tersebut akan menghasilkan output berupa informasi keterangan hasil Uji T dan faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran. Selain menghasilkan output tampilan berupa informasi, kelima proses tersebut juga menghasilkan output berupa laporan analisis data.

3.2 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan ini, tahapan-tahapan yang dilakukan mengarah kepada proses pembuatan aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran. Pembuatan desain perangkat lunak akan mengacu kepada kebutuhan perangkat lunak. Perancangan desain perangkat lunak ini akan didesain secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran. Desain perangkat lunak akan dibuat dalam beberapa tahap yaitu diagram


(49)

berjenjang, system flow, diagram konteks, data flow diagram, struktur tabel, entity relationship diagram yang terdiri dari conceptual data model dan physical data model, desain input dan output.

3.2.1 System Flow

Untuk membantu memudahkan alur proses, digunakan system flow yang bisa dilihat pada Gambar 3.2, Gambar 3.3, Gambar 3.4, Gambar 3.5 dan Gambar 3.6. Pada Gambar 3.2 merupakan system flow maintenance data. Sedangkan pada Gambar 3.3 menjelaskan tentang system flow input data. Kemudian pada Gambar 3.4 menjelaskan tentang system flow analisis dan perhitungan data. Untuk system flow laporan analisis data pada Gambar 3.5. Dan untuk system flow laporan pemasaran dan hasil penjualan terdapat terdapat pada Gambar 3.6. System flow digunakan untuk memahami alur suatu sistem, pengguna sistem, dan gambaran dari cara kerja aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap tingkat penjualan yang dirancang. Berikut ini system flow maintenance data aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran, seperti yang tampak pada Gambar 3.2.

1. System Flow Maintenance Data

System flow yang pertama adalah system flow maintenance data. Alur proses untuk sistem proses maintenance data digambarkan seperti pada Gambar 3.2 mengenai system flow maintenance data aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran.


(50)

System Flow Maintenance Data Rancang Bangun Aplikasi Analisis Pengaruh Faktor Pemasaran Terhadap Hasil Penjualan

Sistem IT

Penyimpanan

User Baru

Create User Start End Input Username & Password Verifikasi

Username dan

Password

1 Username &

Password Cocok Tidak

Menampilkan

Form Menu Utama

Ya

Form Menu Utama

Memilih Menu Tab Input User Menampilkan Form Input User Form Input User

Tabel User

Data User

Tersimpan

Memilih Menu Tab

Edit User Menampilkan Form Edit User Form Edit User Edit User Terdapat Perubahan

Data User

Penyimpanan Perubahan Data

User

Ya

Tidak Data User Tersimpan


(51)

Pada Gambar 3.2 mengenai system flow maintenance data rancang bangun aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran, bisa dijelaskan bahwa proses dimulai dari bagian IT yang melakukan proses login user ke dalam aplikasi. Selanjutnya oleh sistem melakukan proses pengecekan username dan password ke dalam database, kemudian user IT bisa langsung masuk ke sistem untuk melakukan proses selanjutnya.

Setelah user IT melakukan login user ke dalam aplikasi maka sistem menampilkan form menu utama, kemudian user melakukan proses memilih menu tab input user untuk melakukan create user. Setelah itu data user disimpan ke dalam database. Kemudian user melakukan proses edit user, proses ini berjalan jika terdapat adanya perubahan data user. Jika tidak terdapat perubahan data user, maka user IT bisa mengakhiri untuk mengakses aplikasi ini. Tapi jika terdapat adanya perubahan data user, maka user IT melakukan edit user pada form edit user, Kemudian sistem menyimpan data perubahan user tersebut ke dalam database.

2. System Flow Input Data

System flow yang kedua adalah system flow input data. Alur proses untuk sistem proses input data digambarkan seperti pada Gambar 3.3 mengenai system flow input data rancang bangun aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran.


(52)

System FlowInput Data Aplikasi Analisis Pengaruh Faktor Pemasaran Terhadap Hasil Penjualan Penjualan Sistem Pemasaran Start Data Hasil Penjualan (Y) Data Biaya

Sales Surabaya Utara (X4)

Input Data Hasil Penjualan dan Biaya Pemasaran Data Biaya

Event Hotel (X2)

Data Biaya Iklan Koran (X3) Data Biaya

Event Mall (X1)

Penyimpanan Data Hasil Penjualan dan Biaya Pemasaran Input Username & Password Verifikasi

Username dan

Password

2 1

Username &

Password Cocok

Tidak

Menampilkan

Form Menu Utama

Ya

Form Menu Utama

Memilih Menu Tab

Input Menampilkan Form Input Pemasaran dan Hasil Penjualan Form Input Pemasaran dan Hasil Penjualan Pesan Data Telah Tersimpan Tabel Pemasaran dan Hasil Penjualan End Data Biaya

Sales Surabaya Tengah (X5)

Data Biaya

Sales Surabaya Timur (X6)

Data Biaya

Sales Surabaya Selatan (X7)

Data Biaya

Sales Surabaya Barat (X8)


(53)

Pada Gambar 3.3 mengenai system flow input data, bisa dijelaskan bahwa proses dimulai dari bagian penjualan yang melakukan proses login user ke dalam aplikasi. Selanjutnya oleh sistem akan melakukan proses pengecekan username dan password ke dalam database, kemudian user penjualan bisa langsung masuk ke sistem untuk melakukan proses selanjutnya.

Setelah proses login user dilakukan dan data user sudah dilakukan verifikasi data user ke dalam database, langkah selanjutnya bagian penjualan melakukan request ke sistem untuk menampilkan form menu utama pada aplikasi. Setelah keluar tampilan form menu utama, maka bagian penjualan melakukan proses input data. Bagian penjualan yang memiliki data berupa data hasil penjualan akan digabungkan dengan data yang dimiliki oleh bagian pemasaran berupa data biaya iklan koran, data biaya event mall, data biaya event hotel, data biaya sales Surabaya utara, data biaya sales Surabaya selatan, data biaya sales Surabaya timur, data biaya sales Surabaya barat, data biaya sales Surabaya tengah. Selanjutnya, dari semua data tersebut disimpan ke dalam database. Kemudian dari proses penyimpanan menghasilkan database biaya pemasaran dan hasil penjualan. Selanjutnya database biaya pemasaran dan hasil penjualan dilanjutkan ke system flow analisis data seperti yang tampak pada Gambar 3.4.

3. System Flow Analisis Data

System flow yang ketiga adalah system flow analisis data. Alur proses untuk sistem proses analisis data digambarkan seperti pada Gambar 3.4 mengenai system flow analisis data aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran.


(54)

System Flow Analisis Data Aplikasi Analisis Pengaruh Faktor Pemasaran Terhadap Hasil Penjualan Sistem Pemasaran 2 Uji T Hasil Analisis Determinasi Analisis Determinasi Uji F

Hasil Uji F

Analisis Regresi Linier

Berganda

Hasil Uji T Request Proses Perhitungan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Simpan Hasil Output Analisis Data Analisis Korelasi Ganda Hasil Analisis Korelasi Ganda Verifikasi Username dan Password Input Username & Password Start 1 Username & Password Cocok Tidak Menampilkan Form Menu Utama Ya Form Menu

Utama Menu Tab Memilih Transaksi Menampilkan Form Proses Perhitungan Form Proses Perhitungan Pesan Data Hasil Analisis Telah Tersimpan 3 1 1 2 2 3 3 End Tabel F Tabel F Database Output Analisis Data 3


(55)

Pada Gambar 3.4 mengenai system flow analisis data rancang bangun aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran, bisa dijelaskan bahwa proses dimulai dari bagian pemasaran yang melakukan proses login user ke dalam aplikasi. Selanjutnya oleh sistem akan melakukan proses pengecekan username dan password ke dalam database, kemudian user pemasaran bisa langsung masuk ke sistem untuk melakukan proses selanjutnya.

Kemudian proses selanjutnya adalah user pemasaran pertama kali melakukan request proses perhitungan ke sistem. Dari proses request proses perhitungan ke sistem, sistem melakukan lima proses secara langsung. Kelima proses tersebut adalah proses pembuatan model persamaan analisis regresi linier berganda, proses perhitungan dan analisis determinasi, proses perhitungan dan keterangan analisis korelasi ganda, proses uji signifikansi F dan proses uji signifikansi T.

Dari database pemasaran dan hasil penjualan, sistem yang melakukan proses pembuatan model persamaan analisis regresi linier berganda dapat menghasilkan output tampilan informasi hasil dan keterangan persamaan analisis regresi linier berganda ke bagian pemasaran. Selain itu dari proses perhitungan dan analisis determinasi dapat menghasilkan tampilan output berupa hasil dan keterangan analisis determinasi ke bagian pemasaran. Kemudian proses lainnya adalah proses perhitungan dan keterangan analisis korelasi ganda yang dapat menghasilkan tampilan output berupa hasil dan keterangan analisis korelasi ganda ke bagian pemasaran. Selanjutnya proses uji signifikansi F yang dapat menghasilkan output berupa informasi uji signifikansi F ke bagian pemasaran.


(56)

Proses lainnya yang dilakukan sistem adalah proses perhitungan dan uji signifikansi F yang dapat menghasilkan tampilan output berupa hasil dan keterangan uji signifikansi F ke bagian pemasaran. Dan yang terakhir proses uji signifikansi T yang dapat menghasilkan output tampilan informasi berupa uji signifikansi T.

Jadi kelima output yang diterima oleh bagian pemasaran tersebut adalah informasi analisis regresi linier berganda, informasi hasil dan keterangan analisis determinasi, informasi hasil dan keterangan analisis korelasi ganda, informasi hasil uji signifikansi F dan informasi hasil uji signifikansi T. Kemudian dari kelima output tersebut dapat disimpan ke dalam sistem berupa database hasil output analisis data.

Setelah system flow input data dan system flow analisis perhitungan data, kemudian dari system flow tersebut menghasilkan system flow laporan pemasaran dan hasil penjualan dan system flow laporan analisis data. System flow laporan pemasaran dan hasil penjualan dimulai setelah proses di system flow input data telah selesai. Sedangkan system flow laporan analisis data dimulai setelah proses di system flow analisis perhitungan data telah berakhir. Tampilan system flow laporan analisis data bisa dilihat pada Gambar 3.5. Sedangkan untuk tampilan system flow laporan pemasaran dan hasil penjualan bisa dilihat pada Gambar 3.6.

4. System Flow Pembuatan Laporan Analisis Data

System flow yang keempat adalah system flow laporan analisis data. Alur proses untuk sistem proses pembuatan laporan analisis data digambarkan seperti pada Gambar 3.5 mengenai system flow laporan analisis data aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran.


(57)

System Flow Pembuatan Laporan Analisis Data Aplikasi Analisis Pengaruh Faktor Pemasaran Terhadap Hasil Penjualan

Sistem

Pemasaran Penjualan Manajer

End 3

Memilih Menu Tab Laporan Analisis Data Menampilkan Form Laporan Analisis Data Form Laporan Analisis Data Request Lihat Laporan Analisis Data Menampilkan Laporan Analisis Data Tampilan Laporan Analisis Data Request Cetak Laporan Analisis Data

Cetak Laporan Hasil Analisis Data Laporan Hasil Analisis dan Perhitungan Data 3 Laporan Hasil Analisis dan Perhitungan Data 2 Laporan Hasil Analisis Data 1 N Laporan Hasil Analisis Data 2 Laporan Hasil Analisis Data 3 Input Username & Password Verifikasi Username dan Password 1 Username & Password Cocok Tidak Menampilkan Form Menu Utama Ya Form Menu Utama Start


(58)

Pada Gambar 3.5 mengenai system flow pembuatan laporan analisis data rancang bangun aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran, bisa dijelaskan bahwa proses dimulai dari bagian pemasaran yang melakukan proses login user ke dalam aplikasi. Selanjutnya oleh sistem akan melakukan proses pengecekan username dan password ke dalam database, kemudian user pemasaran bisa langsung masuk ke sistem untuk melakukan proses selanjutnya.

Selanjutnya bagian pemasaran meminta laporan ke sistem berupa hasil keterangan dari analisis data. Kemudian sistem akan melakukan proses pembuatan laporan yang diminta oleh bagian pemasaran. Dari proses tersebut akan menghasilkan tampilan output berupa laporan hasil keterangan dari analisis data per bulan. Output laporan tersebut dicetak oleh sistem sebanyak tiga lampiran untuk diarsipkan ke bagian pemasaran, kemudian oleh bagian pemasaran dua lampiran laporan tersebut diserahkan ke bagian penjualan dan manajer, sedangkan satu lampiran lagi diarsipkan sendiri oleh bagian pemasaran.

5. System Flow Laporan Pemasaran dan Hasil Penjualan

System flow yang kelima adalah system flow laporan pemasaran dan hasil penjualan. Alur proses untuk sistem proses pembuatan laporan data pemasaran dan hasil penjualan digambarkan seperti pada Gambar 3.6 mengenai system flow laporan pemasaran dan hasil penjualan semua pemasaran aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran.


(1)

151

Surabaya barat secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil penjualan dari semua pemasaran di PT Asialindo Tour and Travel.

D. Uji Signifikansi T

Nilai T hitung untuk variabel event mall adalah sebesar 3,957. Nilai T hitung untuk variabel event hotel adalah sebesar -1,446. Nilai T hitung untuk variabel iklan koran adalah sebesar 3,879. Nilai T hitung untuk variabel sales Surabaya utara adalah sebesar 1,161. Nilai T hitung untuk variabel sales Surabaya tengah adalah sebesar 0,393. Nilai T hitung untuk variabel sales Surabaya timur adalah sebesar -0,521. Nilai T hitung untuk variabel sales Surabaya selatan adalah sebesar -0,651. Nilai T hitung untuk variabel sales Surabaya barat adalah sebesar 0,838. Sedangkan nilai F tabel adalah sebesar 2,028. Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian signifikansi F. Langkah untuk melakukan uji signifikansi F adalah sebagai berikut:

1) Menentukan parameter hipotesis:

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh secara signifikan antara faktor pemasaran yang dimaksud terhadap hasil penjualan semua pemasaran. Ha : Secara parsial ada pengaruh secara signifikan antara faktor pemasaran

yang dimaksud terhadap hasil penjualan semua pemasaran. 2) Menentukan kriteria pengujian:

Ho diterima bila - T tabel ≤T hitung ≤ T tabel

Ho ditolak bila T hitung > T tabel atau - T hitung < - T tabel

3) Mengambil keputusan dari pengujian signifikansi T. Jadi Keputusannya adalah:


(2)

1. Untuk variabel event mall, Ho ditolak, karena T hitung (3,957) > T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial ada pengaruh signifikan antara event mall dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial event mall berpengaruh positif terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel.

2. Untuk variabel event hotel, Ho diterima, karena T hitung (-1,446) < T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara event hotel dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial event hotel tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel.

3. Untuk variabel iklan koran, Ho ditolak, karena T hitung (3,879) > T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial ada pengaruh signifikan antara iklan koran dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial iklan koran berpengaruh positif terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel.

4. Untuk variabel sales Surabaya utara, Ho diterima, karena T hitung (1,161) < T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara sales Surabaya utara dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial sales Surabaya utara tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel.


(3)

153

5. Untuk variabel sales Surabaya tengah, Ho diterima, karena T hitung (0,393) < T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara sales Surabaya tengah dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial sales Surabaya tengah tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel. 6. Untuk variabel sales Surabaya timur, Ho diterima, karena T hitung

(-0,521) < T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara sales Surabaya timur dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial sales Surabaya timur tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel. 7. Untuk variabel sales Surabaya selatan, Ho diterima, karena T hitung

(-0,651) < T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara sales Surabaya selatan dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial sales Surabaya selatan tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel. 8. Untuk variabel sales Surabaya barat, Ho diterima, karena T hitung (0,838)

< T tabel (2,028). Penjelasannya adalah secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara sales Surabaya barat dengan hasil penjualan semua pemasaran. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial sales Surabaya barat tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan semua pemasaran pada perusahaan di PT Asialindo Tour and Travel.


(4)

154

5.1 Kesimpulan

Dari hasil evaluasi aplikasi analisis pengaruh faktor pemasaran terhadap tingkat penjualan ini dapat diambil beberapa kesimpulan. Kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi ini dapat memberikan informasi mengenai faktor pemasaran mana yang berpengaruh signifikan terhadap hasil penjualan

2. Aplikasi ini juga dapat memberikan informasi seberapa besar hubungan yang terjadi antara faktor pemasaran terhadap hasil penjualan.

3. Aplikasi ini juga dapat memberikan informasi mengenai persentase sumbangan pengaruh faktor pemasaran terhadap hasil penjualan.

4. Aplikasi ini dapat juga memberikan informasi mengenai apakah faktor pemasaran secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil penjualan.

5.2 Saran

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan pada sistem peramalan hasil penjualan pada bulan berikutnya dengan metode analisis regresi linier berganda. 2. Aplikasi ini juga bisa dikembangkan ke dalam sistem berbasis web,

sehingga antar user bisa saling berintegrasi dalam menggunakan aplikasi ini.


(5)

155

155

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong dan Kotler, 2005, Manajemen Pemasaran, Prehalindo, Jakarta.

Anisyah, Nur Suci, 2000, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Prehalindo, Jakarta.

Basuki, Sulistyo, 2005, Klasifikasi, Erlangga, Jakarta.

Boyd, Harper, 2000, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Erlangga, Jakarta.

Buyens, Jim, 2001, Web Database Development, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Dhanta, Rizky, 2009, Pengantar Ilmu Komputer, Indah, Surabaya.

Harrods Librarians Glossary, 2005, Klasifikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, Pengertian Klasifikasi, Prehallindo, Jakarta.

Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, (Hendra Teguh dan Rony A Rusly. Terjemahan), Prehalindo, Jakarta.

Kotler dan Amstrong, 2008, Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.


(6)

156

Lungan, Richard, 2006, Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Marimin, 2006, Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo, Jakarta.

Mason dan Lind, Douglas, 2011, Teknik Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi kesembilan Jilid I (terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta.

McLeod, Raymond dan Schell, George, 2008, Sistem Informasi Manajemen, Prenhallindo, Jakarta.

Salim, Peter dan Salim, Yenny, 2002, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Modern English Press, Jakarta.

Sommerville, Ian, 2003, Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak), Erlangga, Jakarta.

Stanton, William J., 2006, Dasar-Dasar Manajemen, Mandar Maju, Jakarta.

Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suharso dan Retnoningsih, Ana, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Lux, Widya Karya, Semarang.

Zumaroh, Pardiman dan Sukanti, 2004, Prinsip Manajemen Pemasaran, Jurnal Strategi Pemasaran: Fungsi Strategi Pemasaran, 4 (2), 89-107.