3. Penggerek Batang Tebu Berkilat
Menurut Soma and Ganeshan 1998, klasifikasi penggerek batang tebu berkilat adalah:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Chilo
Spesies : C. auricilius Dudgeon.
Telur diletakkan pada permukaan daun, di bagian sebelah atas atau bawah. Telur diletakkan dalam kelompok-kelompok dan berbentuk eliptik pipih. Jumlah
telur dalam tiap kelompok mencapai 104 butir. Telur yang baru diletakkan berwarna putih susu dan berubah menjadi agak ungu Gambar 11
Wirioatmodjo, 1977.
Gambar 11. Telur C. auricilius Dudgeon. Larva berwarna putih kekuningan dengan kepala dan protoraks berwarna
coklat hitam sampai hitam Gambar 12.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Larva C. auricilius Dudgeon. Panjang larva yang baru menetas kurang lebih 2 mm. Pada larva dewasa terlihat
lima buah garis membujur. Lama stadia larva berkisar antara 21-41 hari Wirioatmodjo, 1977.
Kepompong mula-mula berwarna coklat kuning, kemudian berubah menjadi coklat tua hingga hitam. Garis-garis membujur masih nampak. Panjang
kepompong rata-rata 12,7 mm dan lama stadia kepompong berkisar 5-7 hari Gambar 13 Wirioatmodjo, 1977.
Gambar 13. Larva C. auricilius Dudgeon. Sayap depan berwarna kuning kecoklatan dengan sisik-sisik yang berkilat
pada bagian ujung sayapnya. Sayap belakang berwarna kelabu kekuningan serta kotor Gambar 14.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Imago C. auricilius Dudgeon. Seekor ngengat betina dapat menghasilkan telur sekitar 385-412 butir. Siklus
hidupnya sekitar 36,4-111,1
hari tergantung
pada keadaan
iklim Wirioatmodjo, 1977.
Gejala Serangan
Setelah menetas larva akan memasuki daun-daun muda yang masih menggulung dan hidup di dalamnya. Pada umur 2-3 minggu larva pindah ke ruas
muda dengan menembus pelepah daun yang menyelubungi. Larva membuat lorong gerek ke arah atas, di bagian tengah ruas Gambar 15.
Gambar 15. Gejala Serangan C. auricilius Dudgeon. Pada tanaman dewasa kerusakan terbatas pada ruas-ruas. Bila tanaman sudah
mendekati masa masak, titik tumbuh dapat dirusak sehingga pucuk tanaman menjadi kering dan mati Wirioatmodjo, 1977.
Universitas Sumatera Utara
Pengendalian 1. Secara kultur teknis dengan menggunakan varietas tebu yang resisten,
menanam jenis bibit tebu yang bebas dari hama dan penyakit
2. Secara mekanik dengan membersihkan dan membakar sisa tebangan serta memusnahkan telur dan ngengat.
3. Secara biologi dengan cara konservasi musuh alami yang telah ada, inokulasi musuh alami, dan inundasi atau pelepasan musuh alami dalam jumlah banyak.
4. Secara kimiawi dengan menggunakan insektisida seperti senyawa golongan organofosfat, carbamate, dan hidrocarbon berklor Wirioatmodjo, 1977.
4. Ulat Penggulung Daun Pisang