Tujuan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh
tegangan tidak seimbang terhadap karakteristik torsi start-torsi maksimum motor induksi, dan pengaruhnya terhadap karakteristik pembebanan efisiensi Pout pada
motor induksi starting langsung Direct On-line Starting.
Manfaat
Adapun manfaat dari tugas akhir ini adalah mendapatkan pengertian dan pengetahuan pengaruh tegangan tidak seimbang terhadap torsi start dan torsi
maksimum, dan mendapatkan pengetahuan tentang motor induksi secara umum.
1.3 BATASAN MASALAH
Untuk memfokuskan masalah yang ingin dibahas, perlu dibuat batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Tidak membahas standar ketidakseimbangan tegangan. 2. Analisis data berdasarkan peralatan yang tersedia di Laboratorium Konversi
Energi Teknik Elektro USU. 3. Motor induksi yang dipakai adalah motor induksi tiga phasa yang terdapat
pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU. 4. Tidak menganalisa gangguan dan harmonisa yang terjadi pada sistem tenaga.
5. Tidak membahas pengaturan motor induksi tiga phasa.
1.4 METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Universitas Sumatera Utara
Mempelajari dan memahami buku-buku dan jurnal yang ada untuk dijadikan sebagai acuan dan referensi untuk teori mengenai motor induks tiga phasa.
2. Studi Diskusi Berupa bimbingan kepada Dosen Pembimbing melalui tanya jawab mengenai
masalah-masalah yang timbul selama penulisan tugas akhir ini 3. Studi Laboratorium
Melakukan percobaan di Laboratorium Konversi Energi Listrik Teknik Elektro USU untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan Tugas Akhir ini ditulis dan disusun dalam urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
Bab ini membahas konstruksi motor induksi tiga phasa, jenis motor induksi tiga phasa, prinsip kerja, medan putar, aliran daya, torsi, slip,
frekuensi rotor, rangkaian ekivalen motor induksi tiga phasa, efisiensi, desain motor induksi tiga phasa, dan penentuan parameter motor
induksi tiga phasa.
BAB III SLIP MAKSIMUM DAN TORSI DENGAN TEGANGAN
SUPLAI TIDAK SEIMBANG
Universitas Sumatera Utara
Bab ini membahas mengenai karakteristik performansi motor induksi rangkaian ekivalen motor induksi dalam keadaan tidak seimbang, torsi
start-torsi maksimum dalam keadaan tegangan tidak seimbang.
BAB IV ANALISA PENGARUH TEGANGAN TIDAK SEIMBANG
TERHADAP TORSI START-TORSI MAKSIMUM MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
Bab ini berisi percobaan-percobaan yang dilakukan untuk melihat pengaruh tegangan tidak seimbang terhadap torsi start-torsi maksimum
motor induksi tiga phasa starting langsung Direct On-line Starting . BAB V
PENUTUP
Bagian ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran dari penulisan Tugas Akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
2.1 UMUM
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling banyak dipakai dalam industri dan rumah tangga. Dikatakan motor induksi karena arus rotor motor ini
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan arus stator.
Motor ini memiliki konstruksi yang kuat, sederhana, dan handal. Disamping itu motor ini juga memiliki efisiensi yang cukup tinggi saat berbeban penuh dan tidak
membutuhkan perawatan yang banyak.
2.2 KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
Secara umum motor induksi terdiri dari rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang bergerak, sedangkan stator bagian yang diam. Diantara stator dan rotor
terdapat celah udara yang jaraknya sangat kecil.
Universitas Sumatera Utara
Rotor Stator
Gambar 2.1. Penampang rotor dan stator motor induksi
Komponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam dan mengalirkan arus phasa. Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki
alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan laminasi inti diisolasi dengan kertas Gambar 2.2.b. Tiap elemen
laminasi inti dibentuk dari lembaran besi Gambar 2.2 a. Tiap lembaran besi tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat untuk menyatukan inti.
Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan phasa dimana untuk motor tiga phasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 120
o
. Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi tipis. Kemudian tumpukan
inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silindris Gambar 2.2.c. Berikut ini contoh lempengan laminasi inti, lempengan inti yang telah disatukan, belitan stator
yang telah dilekatkan pada cangkang luar untuk motor induksi tiga phasa.
Universitas Sumatera Utara
a b
c
Gambar 2.2. Menggambarkan komponen stator motor induksi tiga phasa
a Lempengan inti b Tumpukan inti dengan kertas isolasi pada beberapa alurnya
c Tumpukan inti dan kumparan dalam cangkang stator Untuk rotor akan dibahas pada bagian berikutnya, yaitu jenis – jenis motor induksi
tiga fasa berdasarka jenis rotornya.
2.3 JENIS MOTOR INDUKSI TIGA FASA