ALIRAN DAYA DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 ALIRAN DAYA
1
V
1
R
1
X
m
X
2
R
2
X
1 1
2
− s
R
1
E
1
I I
2
I
j j
j
Gambar 2.20 Rangkaian ekivalen motor induksi yang disederhanakan dengan sisi
primer sebagai referensi dengan mengabaikan tahanan rugi-rugi inti Rc
2.9. ALIRAN DAYA DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.9.1 ALIRAN DAYA
Pada motor induksi, tidak ada sumber listrik yang langsung terhubung ke rotor, sehingga daya yang melewati celah udara sama dengan daya yang diinputkan ke rotor.
Daya total yang dimasukkan pada kumparan stator P
in
dirumuskan dengan
θ
cos 3
1 1
in
I V
P =
Watt………………………...................................................2.25
dimana : V
1
= tegangan sumber Volt I
1
= arus masukan Ampere θ
= perbedaan sudut phasa antara arus masukan dengan tegangan sumber. Daya listrik disuplai ke stator motor induksi diubah menjadi daya mekanik
Universitas Sumatera Utara
pada poros motor. Berbagai rugi – rugi yang timbul selama proses konversi energi listrik antara lain :
1. rugi – rugi tetap fixed losses , terdiri dari : rugi – rugi inti stator P
i
P
i
=
C
R E
2 1
. 3
Watt …………….........…………………………..2.26
rugi – rugi gesek dan angin
2. rugi
– rugi
variabel, terdiri dari : rugi – rugi tembaga stator P
ts
P
ts
= 3. I
1 2
. R
1
Watt ………………………...……………….2.27 rugi – rugi tembaga rotor P
tr
P
tr
= 3. I
2 2
. R
2
Watt ………………………...………………..2.28 Daya pada celah udara P
cu
dapat dirumuskan dengan : P
cu
= P
in
– P
ts
– P
i
Watt ………………………………………2.29 Jika dilihat pada rangkaian rotor, satu – satunya elemen pada rangkaian ekivalen yang
mengkonsumsi daya pada celah udara adalah resistor R
2
s. Oleh karena itu daya pada celah udara dapat juga ditulis dengan :
Universitas Sumatera Utara
P
cu
= 3. I
2 2
.
S
R
2
Watt …………………………………………………………..2.30
Apabila rugi – rugi tembaga dan rugi – rugi inti dikurangi dengan daya input motor, maka akan diperoleh besarnya daya listrik yang diubah menjadi daya mekanik.
Besarnya daya mekanik yang dibangkitkan motor adalah : P
mek
= P
cu
– P
tr
Watt ……………………………………………………………2.31
P
mek
= 3. I
2 2
.
S
R
2
- 3. I
2 2
. R
2
P
mek
= 3. I
2 2
. R
2
.
s s
− 1
P
mek
= P
tr
x
s s
− 1
Watt ………………………………………………………2.32
Dari persamaan 2.28 dan 2.30 dapat dinyatakan hubungan rugi – rugi tembaga dengan daya pada celah udara :
P
tr
= s. P
cu
Watt ………………………………………………...………..…..…2.33 Karena daya mekanik yang dibangkitkan pada motor merupakan selisih dari daya
pada celah udara dikurangi dengan rugi – rugi tembaga rotor, maka daya mekanik dapat juga ditulis dengan :
P
mek
= P
cu
x 1 – s Watt …………………………………………………..…..2.34 Daya output akan diperoleh apabila daya yang dikonversikan dalam bentuk daya
mekanik dikurangi dengan rugi – rugi gesek dan angin, sehingga daya keluarannya : P
out
= P
mek
– P
ag
– P
b
Watt …………………………….………………………2.35
Universitas Sumatera Utara
Secara umum, perbandingan komponen daya pada motor induksi dapat dijabarkan dalam bentuk slip yaitu :
P
cu
: P
tr
: P
mek
= 1 : s : 1 – s. Gambar 2.21 menunjukkan aliran daya pada motor induksi tiga
phasa :
Energi listrik konversi
Energi mekanik
Gambar 2.21. Diagram aliran daya motor induksi