Hasil Pengujian Paduan Al 98 – Mg 2

4.2. Hasil Pengujian Paduan Al 98 – Mg 2

4.2.1 Pengukuran Pada Frekuensi 125 Hz Pengukuran spesimen Al 98 – Mg 2 pada frekuensi 125 Hz dapat dilihat pada gambar 4.4. a b Gambar 4.4 aPengukuran amplitudo pada mic 1 dengan frekuensi 125 Hz. bPengukuran amplitudo pada mic 2 dengan frekuensi 125 Hz. Setelah dilakukan pengukuran dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 125 Hz amplitudo pada masing-masing mikropon yaitu: A = 2.441551 Volt B = 2.29412 Volt Tekanan bunyi pada masing-masing mikropon dengan rumus: Faktor Refleksi dan koefisien serap bunyi dengan rumus: | | Dihitung dengan bantuan MATLAB. Universitas Sumatera Utara Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: p 1 = 3.294523680098964 - 0.105906963034258i p 2 = 4.247693825737329 - 0.065181831718853i H 21 = 0.775802823954386 - 0.013027943205546i r = -0.914750277508017 - 0.220533600811296i alpha = 0.114596860712209 Nilai p 1 , p 2 , H 21 , dan r merupakan bilangan kompleks yaitu gabungan antara bilangan real dan bilangan imajiner y = a + bi. Untuk p 1 bilangan realnya yaitu 3.294 dan bilangan imajinernya yaitu 0.105 i. Bilangan kompleks dapat divisualisasikan sebagai titik atau vektor posisi pada sistem koordinat dua dimensi yang dinamakan bidang kompleks atau diagram argand. Bilangan kompleks p 1 dapat divisualisasikan pada gambar 4.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Visualisasi bilangan kompleks p 1 pada sistem koordinat. 4.2.2 Pengukuran Pada Frekuensi 250 Hz Pengukuran spesimen Al 98 – Mg 2 pada frekuensi 250 Hz dapat dilihat pada gambar 4.6. a b Gambar 4.6 a Pengukuran amplitudo pada mic 1 dengan frekuensi 250 Hz. b Pengukuran amplitudo pada mic 2 dengan frekuensi 250 Hz. Setelah dilakukan pengukuran dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 250 Hz amplitudo maksimum pada masing- masing mikropon yaitu: A = 2.308653 Volt B = 2.142944 Volt Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: p 1 = 3.597819371018732 - 0.097585397903490i Real axis Imaginary axis -1 0.1 -0.1 4 3 2 1 Universitas Sumatera Utara p 2 = 3.992891628571922 - 0.073262856199167i H 21 = 0.901201132903398 - 0.007904253817264i r = -0.527559638035868 + 0.763726463986332i alpha = 0.138402716522397 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 250 Hz adalah α = 0.1384. 4.2.3 Pengukuran Pada Frekuensi 500 Hz Pengukuran spesimen Al 98 – Mg 2 pada frekuensi 500 Hz dapat dilihat pada gambar 4.7. a b Gambar 4.7 a Pengukuran amplitudo pada mic 1 dengan frekuensi 500 Hz. b Pengukuran amplitudo pada mic 2 dengan frekuensi 500 Hz. Setelah dilakukan pengukuran dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 500 Hz amplitudo maksimum pada masing- masing mikropon yaitu: A = 2.231852Volt B = 1.983916 Volt Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: p 1 = 3.407220324328751 - 0.146008564499210i p 2 = 3.781363127704820 - 0.109616855539510i H 21 = 0.901417932513865 - 0.012481733072476i r = -0.505216224538310 + 0.731380820094002i Universitas Sumatera Utara alpha = 0.209838662461882 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 500 Hz adalah α = 0.2098. 4.2.4 Pengukuran Pada Frekuensi 1000 Hz Pengukuran spesimen Al 98 – Mg 2 pada frekuensi 1000 Hz dapat dilihat pada gambar 4.8. a b Gambar 4.8 a Pengukuran amplitudo pada mic 1 dengan frekuensi 1000 Hz. b Pengukuran amplitudo pada mic 2 dengan frekuensi 1000 Hz. Setelah dilakukan pengukuran dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1000 Hz amplitudo maksimum pada masing- masing mikropon yaitu: A = 0.725447 Volt B = 0.61856 Volt Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: p 1 = 1.086238134176290 - 0.062945346515339i p 2 = 1.205516649202985 - 0.047256617990334i H 21 = 0.901717287730522 - 0.016866823968976i r = -0.484613540353788 + 0.701555158677877i alpha = 0.272970075838226 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1000 Hz adalah α = 0.273. Universitas Sumatera Utara 4.2.5 Pengukuran Pada Frekuensi 1500 Hz Pengukuran spesimen Al 98 – Mg 2 pada frekuensi 1500 Hz dapat dilihat pada gambar 4.9. a b Gambar 4.9 a Pengukuran amplitudo pada mic 1 dengan frekuensi 1500 Hz. b Pengukuran amplitudo pada mic 2 dengan frekuensi 1500 Hz. Setelah dilakukan pengukuran dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1500 Hz amplitudo maksimum pada masing- masing mikropon yaitu: A = 0.606063855 Volt B = 0.51826442 Volt Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: p 1 = 0.908691880055422 - 0.051704752307820i p 2 = 1.008474252501790 - 0.038817670620021i H 21 = 0.901693627913939 - 0.016562749140941i r = -0.486018064709176 + 0.703588431017504i alpha = 0.268749760514675 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1500 Hz adalah α = 0.2687. 4.2.6 Pengukuran Pada Frekuensi 2000 Hz Pengukuran spesimen Al 98 – Mg 2 pada frekuensi 2000 Hz dapat dilihat pada gambar 4.10. Universitas Sumatera Utara a b Gambar 4.10 a Pengukuran amplitudo pada mic 1 dengan frekuensi 2000 Hz. b Pengukuran amplitudo pada mic 2 dengan frekuensi 2000 Hz. Setelah dilakukan pengukuran dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 2000 Hz amplitudo maksimum pada masing- masing mikropon yaitu: A = 0.64013482 Volt B = 0.5621042 Volt Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: p 1 = 0.971660021055495 - 0.045951934423332i p 2 = 1.078356850024949 - 0.034498706118508i H 21 = 0.901496705749949 - 0.013772309699260i r = -0.499073810377932 + 0.722488698883766i alpha = 0.228935411780095 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 2000 Hz adalah α = 0.2289. Nilai koefisien absorpsi untuk paduan Al 98 - Mg 2 dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Tabel koefesien absorbsi paduan Al 98 - Mg 2. Frekuensi Hz α 125 0.1146 250 0.1384 500 0.2098 1000 0.2729 1500 0.2687 2000 0.2289 Universitas Sumatera Utara Dalam bentuk grafik koefisien absorpsi paduan Al 98 - Mg 2 dapat dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.11 Grafik Koefesien Absorbsi paduan Al 98 - Mg 2. Gambar 4.11 menunjukkan grafik hasil pengujian paduan Al 98 - Mg 2 menggunakan metode tabung impedansi dengan sinyal eksitasi berupa pure tone. Untuk material paduan Al 98 - Mg 2 nilai koefisien absorpsi tertinggi yaitu sebesar 0,2729 pada frekuensi 1000Hz. Penyerapan bunyi terendah terjadi pada frekuensi 125Hz yaitu sebesar 0,1146.

4.3 Hasil Pengujian Paduan Al 96 – Mg 4