Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri mobil di Indonesia

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

OLEH
SUTRIYONO
H14102120

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

RINGKASAN

SUTRIYONO (H14102120). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Industri Mobil di Indonesia (dibimbing oleh SRI MULATSIH).
Perkembangan sektor industri umumnya menjadi prioritas utama dalam
rencana pembangunan nasional negara-negara berkembang. Demikian juga
dengan Indonesia. Hal ini disebabkan sektor industri memiliki variasi produk
yang sangat beragam dan mampu memberikan nilai tambah yang tinggi kepada
pemakainya. Bagi investor, sektor industri memberikan marjin keuntungan yang

lebih menarik. Di sisi lain, hasil pembangunan paling nyata yang dianggap
sebagai sumber kekayaan, kekuatan dan stabilisasi di negara-negara maju adalah
kadar industrialisasinya yang tinggi. Keberhasilan negara maju tersebut kemudian
banyak dijadikan cermin pola pembangunan oleh negara-negara berkembang.
Strategi yang berorientasi industri ini memungkinkan munculnya perusahaanperusahaan besar yang memiliki kekuatan modal untuk beroperasi di dalam
negeri. Salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah
Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat (mobil). Secara umum, Indonesia
merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di Asia termasuk Indonesia.
Permintaan akan kendaraaan bermotor dalam hal ini mobil dari tahun ke tahun
relatif meningkat walaupun dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (Gaikindo) pada tahun 1998 sebagai puncak krisis drastis menurun.
Krisis moneter tahun 1998 memberikan tekanan yang sangat berat pada
produksi mobil di dalam negeri. Total penjualan tahun 1997 yang mencapai
386.691 anjlok hingga 85 persen pada tahun 1998. Namun hingga tahun 2004,
industri mobil di Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat dengan
rata-rata pertumbuhan sejak tahun 2000 mencapai 12 persen, dari data di
Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Toyota
mendominasi total penjualan mobil baru yaitu, mencapai 137.324 unit di tahun
2004 atau 28,96 persen dari total penjualan mobil, diikuti dengan Mitsubishi
18,79 persen dan Suzuki 16,80 persen. Berdasarkan asal negaranya, pasar industri

mobil di Indonesia dikuasai Jepang dengan market share mencapai 93,37 persen.
Sisanya diperebutkan mobil- mobil asal Korea, Jerman, Perancis, Swedia, Inggris,
Amerika Serikat dan mobil lokal Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini memiliki dua tujuan utama.
Pertama, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri mobil di
Indonesia. Kedua, Menganalisis pengaruh krisis ekonomi terhadap industri mobil
di Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
dalam penelitian ini diambil dari data instansi- instansi terkait yaitu GAIKINDO,
BPS, beberapa perpustakaan, media elektronik (internet) dan hasil penelitian
terdahulu. Data yang digunakan merupakan data time series (data deret waktu)
pada tahun 1983-2003. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode ekonometrika melalui model regresi linier berganda dengan
menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).

Hasil analisis dengan menggunakan regresi dan metode Ordinary Least
Square (OLS), didapatkan bahwa Industri mobil di Indonesia termasuk dalam
pasar oligopoli ketat, hal ini didasarkan pada kondisi penggabungan pangsa pasar
empat perusahaan terbesar dari 60 sampai 100 persen, efisiensi internal, growth,
produktivitas, berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja industri Mobil

di Indonesia dengan menggunakan taraf nyata 10 persen, sedangkan krisis
ekonomi berpengaruh negatif yang signifikan terhadap industri mobil di
Indonesia. Variabel lainnya yaitu CR4, berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
pada taraf nyata 10 persen. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar
perusahaan industri mobil hendaknya meningkatkan efisiensi internal dengan
merekrut tenaga ahli, dan teknologi tepat guna ya ng dapat meningkatkan jumlah
produksi dengan meminimumkan biaya operasional.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

OLEH
SUTRIYONO
H14102120

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi
pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh,
Nama

:

SUTRIYONO

NRP

:

H14102120


Departemen

:

Ilmu Ekonomi

Judul

:

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Industri
Mobil di Indonesia.

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.

Menyetujui,
Dosen Pembimbing


Dr. Ir. Sri Mulatsih, M.Sc. A gr.
NIP. 131 849 397

Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi.

Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S.
NIP. 131 846 872
Tanggal disetujui : _________________

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH
BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIGUNAKAN

SEBAGAI

SKRIPSI


ATAU

KARYA

ILMIAH

PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Februari 2007

SUTRIYONO
H14102120

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sutriyono lahir di Bogor pada tanggal 15 Februari 1984
dari pasangan Bapak Suparlan dan Ibu Supriati Ningsih. Penulis adalah anak

kedua dari lima bersaudara.
Penulis menyelesaikan jenjang sekolah dasar pada tahun 1996 di SDN
Bangka IV Bogor. Penulis melanjutkan pend idikan menengah pertama di SLTPN
3 Bogor dan lulus pada tahun 1999. Tahun 2002 penulis menyelesaikan
pendidikan menengah umum di SMUN 8 Bogor. Kemudian pada yang sama
penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru (SPMB) pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen
Ilmu Ekonomi.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan atas segala rahmat yang telah
dilimpahkan Allah SWT sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Struktur Pasar
Terhadap Kinerja Industri Mobil Di Indonesia”. Judul ini dipilih penulis

karena rasa ketertarikan terhadap perkembangan industri kendaraan
bermotor roda empat (mobil). Disamping hal tersebut, skripsi ini juga
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.
Penulis menyadari adanya keterbatasan dalam skripsi ini, namun penulis
berharap semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Serta segala kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini, sepenuhnya merupakan
tanggung jawab penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis terutama kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Sri Mulatsih, M.Sc. Agr sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan baik secara teknis maupun
teoritis dalam proses pembuatan skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Bapak M. P. Hutagaol, Ph.D sebagai dosen penguji utama dalam sidang karya
ilmiah ini. Semua saran maupun kritik beliau merupakan hal yang sangat
berharga dalam penyempurnaan skripsi ini.
3.

Ibu Widyastutik, M.Si sebagai komisi pendidikan yang telah banyak
memberikan saran dalam tata cara penulisan skripsi ini. Meskipun demikian,
segala kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini, sepenuhnya tanggung
jawab penulis.


4. Kedua orang tua penulis, yaitu ayah Suparlan dan ibu Supriati Ningsih, kakak,
adik-adik tercinta penulis, serta keluarga besar Marimin dan keluarga besar
Sanrusdi atas semua dukungan, doa dan motivasi selama ini.
5. Keluarga besar PONGE, Andhika, Andi Ardiansyah, M Royan, Lambok, dan
Ujang Jaya atas persahabatanya dan atas bantuannya dalam mengerjakan
skripsi ini.
6. Keluarga Besar The HOMMER’S atas kesetiaannya selama tujuh tahun
berteman.
7. Seluruh penghuni Dua Mawar atas kerjasamanya terutama saudara Granson,
Batara, Herry, Erick.
8. Teman-teman seperjuangan di IESP angkatan 39,38, dan 40.

Bogor, Februari 2007

SUTRIYONO
H14102120

DAFTAR ISI


Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ v
I.

PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

II.

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1. Konsep Ekonomi Industri ................................................................. 6
2.2. Pendekatan Struktur Perilaku Dan Kinerja ....................................... 7
2.3. Struktur Pasar .................................................................................... 10
2.3.1. Pangsa Pasar ............................................................................ 14
2.3.2. Konsentrasi .............................................................................. 14
2.3.3. Hambatan Masuk (Barrier to Entry) ....................................... 15
2.4. Perilaku Pasar ................................................................................... 19
2.5. Kinerja Pasar ..................................................................................... 20
2.6. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 21
2.7. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 22
2.8. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 23

III.

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 25
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................... 25
3.2. Jenis Dan Sumber Data ..................................................................... 25
3.3. Metode Analisis Dan Model Penelitian............................................. 23
3.4. Uji Ekonometrika Dan Statistika ...................................................... 27

IV.

SEJARAH INDUSTRI DAN KEBIJAKAN OTOMOTIF
DI INDONESIA ...................................................................................... 33

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

OLEH
SUTRIYONO
H14102120

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

RINGKASAN

SUTRIYONO (H14102120). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Industri Mobil di Indonesia (dibimbing oleh SRI MULATSIH).
Perkembangan sektor industri umumnya menjadi prioritas utama dalam
rencana pembangunan nasional negara-negara berkembang. Demikian juga
dengan Indonesia. Hal ini disebabkan sektor industri memiliki variasi produk
yang sangat beragam dan mampu memberikan nilai tambah yang tinggi kepada
pemakainya. Bagi investor, sektor industri memberikan marjin keuntungan yang
lebih menarik. Di sisi lain, hasil pembangunan paling nyata yang dianggap
sebagai sumber kekayaan, kekuatan dan stabilisasi di negara-negara maju adalah
kadar industrialisasinya yang tinggi. Keberhasilan negara maju tersebut kemudian
banyak dijadikan cermin pola pembangunan oleh negara-negara berkembang.
Strategi yang berorientasi industri ini memungkinkan munculnya perusahaanperusahaan besar yang memiliki kekuatan modal untuk beroperasi di dalam
negeri. Salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah
Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat (mobil). Secara umum, Indonesia
merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di Asia termasuk Indonesia.
Permintaan akan kendaraaan bermotor dalam hal ini mobil dari tahun ke tahun
relatif meningkat walaupun dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (Gaikindo) pada tahun 1998 sebagai puncak krisis drastis menurun.
Krisis moneter tahun 1998 memberikan tekanan yang sangat berat pada
produksi mobil di dalam negeri. Total penjualan tahun 1997 yang mencapai
386.691 anjlok hingga 85 persen pada tahun 1998. Namun hingga tahun 2004,
industri mobil di Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat dengan
rata-rata pertumbuhan sejak tahun 2000 mencapai 12 persen, dari data di
Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Toyota
mendominasi total penjualan mobil baru yaitu, mencapai 137.324 unit di tahun
2004 atau 28,96 persen dari total penjualan mobil, diikuti dengan Mitsubishi
18,79 persen dan Suzuki 16,80 persen. Berdasarkan asal negaranya, pasar industri
mobil di Indonesia dikuasai Jepang dengan market share mencapai 93,37 persen.
Sisanya diperebutkan mobil- mobil asal Korea, Jerman, Perancis, Swedia, Inggris,
Amerika Serikat dan mobil lokal Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini memiliki dua tujuan utama.
Pertama, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri mobil di
Indonesia. Kedua, Menganalisis pengaruh krisis ekonomi terhadap industri mobil
di Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
dalam penelitian ini diambil dari data instansi- instansi terkait yaitu GAIKINDO,
BPS, beberapa perpustakaan, media elektronik (internet) dan hasil penelitian
terdahulu. Data yang digunakan merupakan data time series (data deret waktu)
pada tahun 1983-2003. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode ekonometrika melalui model regresi linier berganda dengan
menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).

Hasil analisis dengan menggunakan regresi dan metode Ordinary Least
Square (OLS), didapatkan bahwa Industri mobil di Indonesia termasuk dalam
pasar oligopoli ketat, hal ini didasarkan pada kondisi penggabungan pangsa pasar
empat perusahaan terbesar dari 60 sampai 100 persen, efisiensi internal, growth,
produktivitas, berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja industri Mobil
di Indonesia dengan menggunakan taraf nyata 10 persen, sedangkan krisis
ekonomi berpengaruh negatif yang signifikan terhadap industri mobil di
Indonesia. Variabel lainnya yaitu CR4, berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
pada taraf nyata 10 persen. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar
perusahaan industri mobil hendaknya meningkatkan efisiensi internal dengan
merekrut tenaga ahli, dan teknologi tepat guna ya ng dapat meningkatkan jumlah
produksi dengan meminimumkan biaya operasional.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

OLEH
SUTRIYONO
H14102120

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi
pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh,
Nama

:

SUTRIYONO

NRP

:

H14102120

Departemen

:

Ilmu Ekonomi

Judul

:

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Industri
Mobil di Indonesia.

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Sri Mulatsih, M.Sc. A gr.
NIP. 131 849 397

Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi.

Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S.
NIP. 131 846 872
Tanggal disetujui : _________________

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH
BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIGUNAKAN

SEBAGAI

SKRIPSI

ATAU

KARYA

ILMIAH

PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Februari 2007

SUTRIYONO
H14102120

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sutriyono lahir di Bogor pada tanggal 15 Februari 1984
dari pasangan Bapak Suparlan dan Ibu Supriati Ningsih. Penulis adalah anak
kedua dari lima bersaudara.
Penulis menyelesaikan jenjang sekolah dasar pada tahun 1996 di SDN
Bangka IV Bogor. Penulis melanjutkan pend idikan menengah pertama di SLTPN
3 Bogor dan lulus pada tahun 1999. Tahun 2002 penulis menyelesaikan
pendidikan menengah umum di SMUN 8 Bogor. Kemudian pada yang sama
penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru (SPMB) pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen
Ilmu Ekonomi.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan atas segala rahmat yang telah
dilimpahkan Allah SWT sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Struktur Pasar
Terhadap Kinerja Industri Mobil Di Indonesia”. Judul ini dipilih penulis

karena rasa ketertarikan terhadap perkembangan industri kendaraan
bermotor roda empat (mobil). Disamping hal tersebut, skripsi ini juga
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Penulis menyadari adanya keterbatasan dalam skripsi ini, namun penulis
berharap semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Serta segala kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini, sepenuhnya merupakan
tanggung jawab penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis terutama kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Sri Mulatsih, M.Sc. Agr sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan baik secara teknis maupun
teoritis dalam proses pembuatan skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Bapak M. P. Hutagaol, Ph.D sebagai dosen penguji utama dalam sidang karya
ilmiah ini. Semua saran maupun kritik beliau merupakan hal yang sangat
berharga dalam penyempurnaan skripsi ini.
3.

Ibu Widyastutik, M.Si sebagai komisi pendidikan yang telah banyak
memberikan saran dalam tata cara penulisan skripsi ini. Meskipun demikian,
segala kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini, sepenuhnya tanggung
jawab penulis.

4. Kedua orang tua penulis, yaitu ayah Suparlan dan ibu Supriati Ningsih, kakak,
adik-adik tercinta penulis, serta keluarga besar Marimin dan keluarga besar
Sanrusdi atas semua dukungan, doa dan motivasi selama ini.
5. Keluarga besar PONGE, Andhika, Andi Ardiansyah, M Royan, Lambok, dan
Ujang Jaya atas persahabatanya dan atas bantuannya dalam mengerjakan
skripsi ini.
6. Keluarga Besar The HOMMER’S atas kesetiaannya selama tujuh tahun
berteman.
7. Seluruh penghuni Dua Mawar atas kerjasamanya terutama saudara Granson,
Batara, Herry, Erick.
8. Teman-teman seperjuangan di IESP angkatan 39,38, dan 40.

Bogor, Februari 2007

SUTRIYONO
H14102120

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ v
I.

PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

II.

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1. Konsep Ekonomi Industri ................................................................. 6
2.2. Pendekatan Struktur Perilaku Dan Kinerja ....................................... 7
2.3. Struktur Pasar .................................................................................... 10
2.3.1. Pangsa Pasar ............................................................................ 14
2.3.2. Konsentrasi .............................................................................. 14
2.3.3. Hambatan Masuk (Barrier to Entry) ....................................... 15
2.4. Perilaku Pasar ................................................................................... 19
2.5. Kinerja Pasar ..................................................................................... 20
2.6. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 21
2.7. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 22
2.8. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 23

III.

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 25
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................... 25
3.2. Jenis Dan Sumber Data ..................................................................... 25
3.3. Metode Analisis Dan Model Penelitian............................................. 23
3.4. Uji Ekonometrika Dan Statistika ...................................................... 27

IV.

SEJARAH INDUSTRI DAN KEBIJAKAN OTOMOTIF
DI INDONESIA ...................................................................................... 33

ii

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 38
5.2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Industri Mobil di Indonesia ................................................................ 38
5.2. Pengujian Model ............................................................................... 39
5.3. Kriteria Ekonometrika Dan Statistik ................................................ 39
5.4. Interpretasi Dan Uji Ekonomi ........................................................... 43

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47
6.1. Kesimpulan ....................................................................................... 47
6.2. Saran ................................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49
LAMPIRAN ......................................................................................................... 51

iii

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Berbagai Produsen Mobil .............................................................................. 3
2. Ciri-Ciri Tipe Pasar ......................................................................................... 12
3. Hasil Estimasi Parameter Model Analisis Pengaruh Struktur Pasar
Terhadap Kinerja Industri Mobil di Indonesia ................................................ 39
4. Uji Autokorelasi ............................................................................................. 40
5. Uji Heteroskedastisitas.................................................................................... 41
6. Uji Multikolinearitas....................................................................................... 42
7. Uji Normalitas................................................................................................. 42

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1. Pendekatan Struktur Perilaku dan Kinerja ....................................................... 9
2. Contoh Pasar yang Berdekatan......................................................................... 10
3. Kurva Pasar Persaingan Sempurna ................................................................... 17
4. Kurva Keseimbangan Pasar Monopoli ............................................................. 18
5. Bagan Kerangka Pemikiran .............................................................................. 23

v

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1.

Variabel Dependen dan Independen yang Digunakan Dalam Model ........... 51

2.

Variabel Riil Dependen dan Independen yang Digunakan Dalam Model .... 52

3.

Data Hasil Penghitungan PCM (1983-2003) ................................................ 53

4.

Data Hasil Penghitungan CR4 (1983-2003) ................................................. 54

5.

Data Hasil Penghitungan X-Effisiensi (1983-2003) ..................................... 55

6.

Data Hasil Penghitungan Growth (1983-2003) ............................................ 56

7.

Data Hasil Penghitungan Produktivitas (1983-2003) ................................... 57

8.

Hasil Estimasi Output ................................................................................... 58

9.

Uji Autokorelasi ............................................................................................ 58

10. Uji Heteroskedastisitas .................................................................................. 58
11. Uji Multikolinearitas ..................................................................................... 58
12. Uji Normalitas ............................................................................................... 59
13. Data Penjualan (Unit) dan Kebijakan Pemerintah ........................................ 59

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perkembangan sektor industri umumnya menjadi prioritas utama dalam

rencana pembangunan nasional negara-negara berkembang. Demikian juga
dengan Indonesia. Hal ini disebabkan sektor industri memiliki variasi produk
yang sangat beragam dan mampu memberikan nilai tambah yang tinggi kepada
pemakainya. Bagi investor, sektor industri memberikan marjin keuntungan yang
lebih menarik. Di sisi lain, hasil pembangunan paling nyata yang dianggap
sebagai sumber kekayaan, kekuatan dan stabilisasi di negara-negara maju adalah
kadar industrialisasinya yang tinggi. Keberhasilan negara maju tersebut kemudian
banyak dijadikan cermin pola pembangunan oleh negara-negara berkembang.
Strategi yang berorientasi industri ini memungkinkan munculnya perusahaanperusahaan besar yang memiliki kekuatan modal untuk beroperasi di dalam
negeri.
Salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah
Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat (mobil). Secara umum, Indonesia
merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di Asia, ketakutan akan
lesunya industri mobil karena tingginya harga BBM mungkin tidak perlu
dirisaukan. Karena prospek industri mobil lebih ditentukan oleh membaiknya
pertumbuhan ekonomi dan kemudahan mendapatkan pembiayaan.
Kenaikan harga BBM ternyata tidak membuat surut minat masyarakat
untuk membeli mobil. Ini antara lain tercermin dari besarnya nilai penjualan pada
Auto Expo yang digelar oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia

2

(GAIKINDO) di Jakarta Convention Center pada bulan Juli 2005. Hingga akhir
penyelenggaraan pameran ini mampu menyedot 161.089 pengunjung dengan total
penjualan mencapai Rp 1,16 triliun, naik sekitar 28,3 persen dibandingkan
pameran yang sama pada Juli 2004. Setelah sempat terpuruk di tahun 1998 akibat
krisis, hingga Juli 2005 jumlah total penjualan mobil baru mencapai 345.166 unit,
naik 30,4 persen dibandingkan Juli tahun sebelumnya (Rochma, 2005).
Masih buruknya jasa angkutan umum dalam kota diyakini menjadi ukuran
akan tetap tingginya permintaan mobil dalam negeri. Di Jakarta misalnya, selama
puluhan tahun terakhir ini sebagian besar kendaraan umum di ibu kota tidak layak
jalan. Emisi gas buang kendaraan umum sudah melebihi ambang batas toleransi.
Kondisi ini ditandai dengan kondisi armada yang jauh di bawah standar. Hasil
survei tahun 2000, jumlah armada PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta)
yang mencapai 12.000 unit pada 1990-an hanya tersisa 2.500 unit. Sementara itu
penduduk Jakarta membutuhkan sekurang-kurangnya 9.000 unit bus. Tidak
mengherankan jika perbandingan jumlah mobil pribadi dan angkutan umum di
Jakarta sangat mencolok yaitu 98 persen berbanding 2 persen. Sedangkan
perbandingan pengguna mobil pribadi dengan angkutan umum masing- masing
49,7 persen dan 50,3 persen (Rochma, 2005).
Krisis moneter tahun 1998 memberikan tekanan yang sangat berat pada
produksi mobil di dalam negeri. Total penjualan tahun 1997 yang mencapai
386.691 anjlok hingga 85 persen pada tahun 1998. Namun hingga tahun 2004,
industri mobil di Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat dengan
rata-rata pertumbuhan sejak tahun 2000 mencapai 12 persen. Dari data di

3

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Toyota
mendominasi total penjualan mobil baru yaitu, mencapai 137.324 unit di tahun
2004 atau 28,96 persen dari total penjualan mobil, diikuti dengan Mitsubishi
18,79 persen dan Suzuki 16,80 persen. Berdasarkan asal negaranya, pasar industri
mobil di Indonesia dikuasai Jepang dengan market share mencapai 93,37 persen.
Sisanya diperebutkan mobil- mobil asal Korea, Jerman, Perancis, Swedia, Inggris,
Amerika Serikat dan mobil lokal Indonesia. Tabel 1.1 menunjukkan berbagai
industri produsen mobil yang menguasai pasar industri di Indonesia.
Tabel 1.1. Berbagai Produsen Mobil di Indonesia
Perusahaan

Nilai
Investasi

PT. Honda Prospect
Motor

USD 70 juta

PT. Astra Daihatsu
Motor
Toyota Motor
Manufacturing
Indonesia
Toyota Motor
Company melalui
Toyota Motor
Manufacturing
Indonesia
PT. Tjahja Sakti
Motor (Astra Group)
PT. Hyundai Mobil
Indonesia
Honda Motor Co.
Ltd

Rp. 30
Milyar
USD. 380
juta

USD. 90 juta

Kegunaan
Investasi
Merakit Honda Jazz
Merakit Xenia
IMV (International
Multipurpose Vehicle)

Merakit Avanza

Rp. 50
Milyar

Merakit BMW Seri 5

Rp. 20
Milyar

Merakit Hyundai
Matrix

USD. 137
juta

Proton Holding Sdn.
RM. 68,4 juta
Bhd
Sumber: Rochma, 2005.

Perakitan Sejumlah
Mobil Merk Honda
Perakitan Mobil
Proton

Keterangan
Sebelumnya merakit
Honda Strem, New
City, CRV
Total investasi Rp. 2
trilyun
Kapasitas produksi
70.000 unit IMV
dan 180.000 unit
mesin/Th
Melibatkan 2200
tenaga kerja
(kapasitas 6000
unit/bulan)
Kapasitas produksi
16 unit/hari
Sebelumnya sudah
merakit Atoz,
Trajet, Excel
90% produksi
diekspor ke Asia
dan Eropa

4

1.2.

Perumusan Masalah
Perkembangan industri mobil di Indonesia memberikan kontribusi yang

besar dalam pertumbuhan ekonomi dan ma mpu menciptakan lapangan kerja.
Dalam penelitian mengenai industi mobil digunakan kerangka analisis Structure,
Conduct, Performance (SCP framework) yang menganalisa faktor- faktor yang
mempengaruhi kinerja industri mobil secara sistematis. Perumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja industri mobil di
Indonesia?
2) Bagaimana pengaruh krisis ekonomi terhadap industri mobil di Indonesia?

1.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut :
1) Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja industri mobil di
Indonesia.
2) Menganalisis pengaruh krisis ekonomi terhadap industri mobil di
Indonesia.

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

masukan bagi penelitian industri mobil selanjutnya serta dapat dijadikan salah
satu rujukan (literature) mengenai industri mobil di Indonesia. Disamping itu
dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pustaka yang

5

berkaitan dengan kajian analisis Structure, Conduct, Performance (SCP) dalam
analisis pada ekonomi industri.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Konsep Ekonomi Industri
Ekonomi industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu ekonomi,

Ilmu ini menelaah struktur pasar dan perusahaan yang secara relatif menekankan
pada studi empiris dari faktor- faktor yang mempenga ruhi struktur pasar, perilaku
dan kinerja pasar. Struktur, perilaku dan kinerja merupakan tiga kategori utama
yang digunakan untuk melihat kondisi struktur pasar dan persaingan yang terjadi
di pasar. Struktur pasar akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam pasar
tersebut yang secara bersama-sama menentukan kinerja sistem pasar secara
keseluruhan (Jaya, 2001).
Ekonomi industri adalah suatu studi teoritis dan empiris tentang
bagaimana struktur pasar dan perilaku penjual dan pembeli mempengaruhi kinerja
dan kesejahteraan ekonomi (Koch, 1980). Menurut Hasibuan (1993), pengertian
industri terbagi menjadi dua lingkup, yaitu : mikro dan makro. Secara mikro,
industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barangbarang yang homogen atau barang-barang yang mempunyai sifat saling
menggantikan (substitusi). Dari segi pembentukan pendapatan yang cenderung
bersifat makro, industri adalah ekonomi yang menciptakan nilai tambah.
Ada beberapa alasan mengapa ekonomi industri menjadi semakin penting
untuk dipelajari, baik di negara- negara maju maupun di negara- negara yang
sedang berkembang. Pertama, praktek-praktek struktur pasar yang semakin
terkonsentrasi dalam kegiatan bisnis telah dikenal sejak lama. Kedua, semakin
tinggi konsentrasi cenderung mengurangi persaingan antar perusahaan yang

7

kemudian membawa perilaku yang kurang efisien. Ketiga, konsentrasi industri
yang tinggi membawa konsentrasi kekayaan yang melemahkan usaha-usaha
pemerataan pendapatan, kesempatan kerja, maupun kesempatan berusaha.
Keempat, kaitan struktur industri dengan penyelesaian masalah-masalah ekonomi
membawa lebih jauh intervensi pemerintah. Kelima, kajian-kajian tentang
struktur, perilaku dan kinerja industri tidak lepas dari masalah-masalah apa yang
diproduksi, bagaimana, dan untuk siapa suatu barang dan jasa diproduksi
(Hasibuan, 1993).
Dalam melakukan analisis ekonomi industri, terdapat beberapa cara yang
digunakan untuk mengamati kaitan antara struktur, perilaku dan kinerja. Pertama,
hanya memperhatikan secara mendalam dua aspek, yakni kaitan antara struktur
dan kinerja industri, sedangkan aspek perilaku kurang ditekankan. Kedua,
pengamatan kinerja dan perilaku, dan kemudian dikaitkan lagi dengan struktur.
Ketiga, menelaah kaitan struktur terhadap perilaku dan kemudian diamati
kinerjanya. Keempat, kinerja tidak perlu diamati lagi, karena telah dijawab dari
hubungan struktur dan perilakunya (Hasibuan, 1993).

2.2.

Pendekatan Struktur-Perilaku-Kinerja
Pendekatan structure-conduct-performance

dalam

ekonomi

industri

menjelaskan pola hubungan antara struktur pasar (market share), tingkah laku
perusahaan-perusahaan (conduct) dan performance suatu industri. Struktur pasar
yang berbeda akan membentuk perilaku yang berbeda pula bagi perusahaanperusahaan yang terlibat didalamnya, yang tentunya akan menghasilkan
performance yang berbeda pula.

8

Sebagai contoh, dalam industri relatif dikuasai oleh sebagian kecil
perusahaan (struktur pasar oligopoli), maka perusahaan-perusahaan tersebut akan
melancarkan berbagai strategi yang bersifat persaingan non-harga (tingkah laku)
untuk meningkatkan keuntungan (performance perusahaan). Hubungan antara
struktur pasar, tingkah laku dan performance ini merupakan pola hubungan yang
satu arah.
Teori harga (price theory) dan fakta- fakta empiris mendukung pendapat
bahwa beberapa bentuk hubungan sebab akibat menunjukan hubungan dengan
arah sebaliknya. Bila perusahaan-perusahaan dalam struktur pasar oligopoli
melakukan kolusi (tingkah laku), maka perusahaan-perusahaan ini akan bertindak
seolah-seolah mereka adalah satu (collective monopoly), dengan kondisi seperti
ini perusahaan tersebut dapat melancarkan berbagai strategi untuk menguasai
pasar, dengan dukungan keuangan dan sumber daya yang cukup besar.
Perusahaan dominan ini dalam jangka pendek dapat melakukan penuruna n harga
dibawah biaya rata-rata, hal ini akan menyebabkan perusahaan kecil tidak mampu
bersaing bahkan untuk perusahaan yang efisien sekalipun. Akibatnya perusahaanperusahaan kecil ini terpaksa keluar dari pasar yang bersangkutan, dan pangsa
pasar akan diambil oleh perusahaan yang dominan tersebut.
Struktur pasar merupakan kunci penting dari pola konsep konvensional
dalam bidang ekonomi industri. Pola tersebut ditunjukan dalam Gambar 2.1.

9

UKURAN-UKURAN
Kondisi permintaan
Elastisitas permintaan
Elastisitas silang dari permintaan

Kondisi penawaran
Skala ekonomi

STRUKTUR
Ukuran distribusi permintaan
Pangsa pasar
Konsentrasi
Rintangan masuk
Elemen-elemen lain

PERILAKU
Kerjasama dengan pesaing
Strategi melawan pesaing
advertensi

KINERJA
Harga biaya dan pola hubungan
Kemajuan teknologi
Keseimbangan dalam
X-efisiensi
pendistribusian
Pengalokasian yang efisien
Pengaruh-pengaruh
lainnya
Sumber : Jaya (2001)
Gambar 2.1. Pendekatan Struktur Perilaku dan Kinerja Pasar
Setiap perusahaan memiliki suatu struktur tertentu pada masing- masing
keadaan. Struktur ini mempengaruhi perilaku dari perusahaan. Sebagai contoh
dalam suatu oligopoli ketat, perusahaan-perusahaan yang menjadi pemimpin dapat
bertindak seenaknya, menetapkan harga bersama-sama. Struktur dan perilaku
kemudian mempengaruhi kinerja pasar. Kinerja yang baik terutama mencangkup

10

harga yang rendah, efisiensi, inovasi dan keadilan, meskipun penyebabnya
terutama berasal dari struktur perilaku dan kinerja, namun hal ini dapat
berpengaruh terbalik (contohnya pasar perusahaan yang agresif dan kinerja yang
baik dapat meningkatkan pangsa pasarnya). Komponen yang utama dari tiga
kondisi ini (struktur, perilaku dan kinerja) adalah determinan-determinan yang
membentuk struktur itu sendiri, yaitu skala ekonomi dan disekonomi. Contoh,
teknologi pasar akan meningkatkan skala ekonomi, sehingga hanya ada tempat
untuk satu perusahaan, yang kemudian akan menjadi monopoli. Sebaliknya, bila
teknologi menghasilkan perusahaan-perusahaan dalam ukuran kecil dan terdapat
banyak perusahaan, maka terjadilah persaingan (Jaya, 2001).

2.3.

Struktur Pasar
Pasar didefinisikan sebagai satu kelompok penjual dan pembeli yang

mempertukarkan barang yang dapat disubstitusi (Jaya, 2001). Dalam kasus nyata,
produk yang berbeda dijual di daerah yang terpisah secara geografis. Pasar pada
kasus ini membatasi konsumen dalam zone pembelian, seperti yang diilustrasikan
dalam gambar berikut :
Toyota
Suzuki
MOBIL
Daihatsu
Mitsubishi

Honda

Sumber : Jaya (2001)
Gambar 2.2. Contoh Pasar-Pasar yang Berbatasan

11

Pada Gambar 2.2. pasar dibatasi oleh jenis mobil dan daerah geografis.
Pasar ini jelas akan berbeda bila setiap mobil dibeli oleh kelompok pembeli yang
terpisah, serta tidak pernah memilih diantara mobil- mobil tersebut. Tetapi bila
mobil tersebut dianggap oleh sebagian besar pembeli dapat saling menggantikan,
maka kemungkinan besar akan terdapat suatu pasar yang lebih luas yang
mencangkup seluruh mobil. Kemampuan substitusi barang merupakan kondisi
kunci, bila barang itu terdapat didalam pasar, maka barang la in berada diluar pasar
tersebut, sehingga ekonomi muncul sebagai daya tarik bagi pasar-pasar individu.
Tiap pasar dibatasi oleh dua dimensi yaitu jenis produk dan daerah geografis
(Jaya, 2001)
Struktur pasar dan tingkah laku juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi
pasar. Misalnya, lokasi dan pemilikan bahan baku yang diperlukan, teknologi
yang dipakai, kuatnya serikat kerja yang ada, elastisitas harga permintaan,
tersedianya barang substitusi, la ju pertumbuhan permintaan, cara pembelian yang
dilakukan oleh pembeli dan kondisi dasar lainnya. Pangsa pasar menunjukan
besarnya tingkat penjualan relatif perusahaan, yakni rasio antara besarnya
penjualan perusahaan dengan total penjualan industri. Untuk keperluan tersebut,
setiap pasar perlu mengetahui secara pasti batas pasar operasinya. Maka, batas
pasar setiap jenis produk dan jalur produk dari perusahaan yang termasuk dalam
suatu jenis industri tertentu perlu diketahui sebelumnya.

12

Tabel 2.3. Ciri-Ciri Tipe Pasar
Ciri-Ciri
Kondisi
Utama

Monopoli
Memiliki 100
Persen
Pangsa
Pasar

Perusahaan
Dominan

Oligopoli

Menguasai
50 persen
sampai
dengan 100
persen
pangsa
pasar tanpa
pesaing kuat

Gabungan
beberapa
perusahaan
terkemuka
yang pangsa
pasarnya 60
persen
sampai
dengan 100
persen

Persaingan
Monopolistik

Persaingan
Murni

Banyak
pesaing yang
efektif dan
tidak satu pun
memiliki lebih
dari 10 persen
pangsa pasar

Lebih dari
50 pesaing
yang tidak
satu pun
memiliki
pangsa
pasar yang
berarti

Indeks
HirschmanHerfindal
(HHI)

HHI = 10.00

2.500