Metode Garis Lurus Straight Line Method Metode Jumlah Angka Tahun Sum of Years Digit Method

3. Metode penggantian dan penempatan replacement and location method 4. Sistem persediaan inventory system Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap FE USU adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia. Berikut ini merupakan beberapa metode penyusutan yang umumnya digunakan oleh suatu perusahaan :

a.Metode Garis Lurus Straight Line Method

Metode ini paling banyak digunakan karena kesederhanaannya. Dengan metode ini harga perolehan dialokasikan sejalan dengan berjalannya waktu dan mengakui beban periodik yang sama selama usia manfaat harta. Menurut Baridwan 2004 : 309 perhitungan depresiasi dengan metode garis lurus didasari pada anggapan-anggapan berikut ini. 1. Kegunaan ekonomis dari suatu aktiva akan menurun secara proporsional setiap periode. 2. Biaya reperasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap. 3. Kegunaan ekonomis berkurang karena terlewatnya waktu. 4. Penggunaan kapasitas aktiva tiap-tiap periode relatif tetap. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya anggapan-anggapan seperti diatas, metode garis lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung depresiasi gedung, mebel, dan alat-alat kantor. Besarnya biaya penyusutan per tahun dapat dihitung dengan cara mengurangi perolehan nilai sisa dan dibagi taksiran umur pemakaian. Dalam metode ini jumlah depresiasi tiap periode sama besarnya. Ilustrasi Misalkan FE USU pada awal Januari 2009 membeli sebuah gedung dengan harga Rp. 5.000.000,-. Gedung tersebut ditaksir akan berumur 10 tahun dan nilai residunya ditaksir Rp. 500.000,-. Depresiasi per tahun = Aktiva Umur Taksiran Residu Nilai Aktiva Perolehan Harga − = 10 000 . 500 . 000 . 000 . 5 . Rp Rp − = 10 000 . 500 . 4 . Rp = Rp. 450.000,- Universitas Sumatera Utara Atas dasar perhitungan diatas, maka dapat dibuat tabel depresiasi sebagai berikut : Tabel 3.1 Depresiasi Metode Garis Lurus Tahun Depresiasi debet Akm. Depresiasi kredit Nilai Buku 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rp. 450.000,- 450.000,- 450.000,- 450.000,- 450.000,- 450.000,- 450.000,- 450.000,- 450.000,- 450.000,- Rp. 450.000,- 900.000,- 1.350.000,- 1.800.000,- 2.250.000,- 2.700.000,- 3.150.000,- 3.600.000,- 4.050.000,- 4.500.000,- Rp. 5.000.000,- 4.550.000,- 4.100.000,- 3.650.000,- 3.200.000,- 2.750.000,- 2.300.000,- 1.850.000,- 1.400.000,- 950.000,- 500.000,-

b. Metode Jumlah Angka Tahun Sum of Years Digit Method

Dalam metode jumlah angka tahun, penyusutan tahunan tidak sama besarnya. Pada tahun pertama penyusutannya lebih besar dari pada tahun kedua, sedangkah pada tahun kedua lebih besar dari tahun ketiga dan selanjutnya, makin lama makin menurun. Metode ini didasarkan pada pandangan bahwa aktiva yang masih baru akan memberikan jasa yang lebih besar dari pada tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, makin lama aktiva tetap digunakan harus dibebani depresiasi yang makin kecil. Universitas Sumatera Utara Ilustrasi Misalkan FE USU pada awal Januari 2009 membeli sebuah mesin cetak dengan harga Rp. 2.250.000,-. Mesin ditaksir akan dapat digunakan selama 10 tahun. Taksiran nilai residu mesin adalah Rp. 50.000,-. Tahun ke 1 : 55 10 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 400.000,- Tahun ke 2 : 55 9 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 360.000,- Tahun ke 3 : 55 8 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 320.000,- Tahun ke 4 : 55 7 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 280.000,- Tahun ke 5 : 55 6 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 240.000,- Tahun ke 6 : 55 5 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 200.000,- Tahun ke 7 : 55 4 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 160.000,- Tahun ke 8 : 55 3 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 120.000,- Tahun ke 9 : 55 2 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 80.000,- Tahun ke 10 : 55 1 x Rp. 2.250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 40.000,- Universitas Sumatera Utara Atas dasar perhitungan diatas, maka dapat dibuat tabel depresiasi sebagai berikut : Tabel 3.2 Depresiasi Metode Jumlah Angka Tahun Tahun Depresiasi debet Akm. Depresiasi kredit Nilai Buku 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rp. 400.000,- 360.000,- 320.000,- 280.000,- 240.000,- 200.000,- 160.000,- 120.000,- 80.000,- 40.000,- Rp. 400.000,- 760.000,- 1.080.000,- 1.360.000,- 1.600.000,- 1.800.000,- 1.960.000,- 2.080.000,- 2.160.000,- 2.200.000,- Rp. 2.250.000,- 1.850.000,- 1.490.000,- 1.170.000,- 890.000,- 650.000,- 450.000,- 290.000,- 170.000,- 90.000,- 50.000,-

c. Metode Persentase dari Nilai Buku Saldo Menurun Decilining Balance Method