Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

OLEH :

EKA NOFITA 102102036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : EKA NOFITA

NIM : 102102036

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Tanggal……… Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Dra. Mutia Ismail MM, Ak) NIP. 19680501 199502 2 001

Tanggal……… Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP . 131 127 370

Tanggal……… Dekan Fakultas Ekonomi USU

(prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec,Ac.AK) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS

NAMA : EKA NOFITA

NIM : 102102036

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, Juli 2013

(

102102036 EKA NOFITA)


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya. Salawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Penyusunan Tugas Akhir ini adalah merupakan kewajiban dan persyaratan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memilih judul “Sistem infomasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan pengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec,Ac.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs.Rustam,M.Si,Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekunomi Universitas Sumatera Utara.

3. I b u D r a . M u t i a I s m a i l M M , A k selaku Dosen Pembimbing yang telah bersusah payah dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis hingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.


(5)

Utara yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data. 5. Teristimewa Ayahanda dan Ibunda tercinta Khairuddin Hasibuan dan

Nurhaidah Munthe yang telah membimbing dan mendoakan penulis sehingga mampu menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. I Love You.

6. Kepada abangku tersayang bonar, bang iwan, dan Adik ku tersayang , kak Irma yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Kepada teman teman terbaik ku, Maisam, Rahma, Indah, Raya, Lia, Eva, Yossi, Ria dan Ayu. Kalian semua tidak akan pernah terlupakan. 8. Kepada teman teman magang, yaitu, maisam, Ifan, rico, lidia yang

telah memberikan ide dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Teman-teman Akuntansi 2010 grup A yang tidak dapat dapat disebutkan satu persatu, penulis menyampaikan banyak terima kasih karena telah banyak memberikan ide dan semangat, dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

10. Buat semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis tidak dapat membalasnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon agar memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala kebaikan dan bantuan yang penulis terima.


(6)

Akhirnya penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, dimana akan menjadi bahan pertimbangan yang berharga bagi penulis untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

Medan, Juli 2013 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ....iv

DAFTAR GAMBAR ....vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Maksud dan Tujuan Penelitian...5

D. Rencana Penulisan ...5

1. Jadwal Survey/Observasi...5

2 . Rencana isi...6

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi usu...9

B. Jaringan Kegiatan...12

C. Kinerja Kegiatan Terkini...13

D. Rencana Kegiatan ...14

E. Struktur Organisasi...14


(8)

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI USU

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...20

B. Aktiva Tetap ...26

1. Pengertian Aktiva Tetap...26

2. Klasifikasi Aktiva Tetap...28

3. Penilaian Aktiva Tetap...29

4. Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap...31

C. Penyusutan Aktiva Tetap...40

1. Pengertian Penyusutan...40

2. Faktor-Faktor Dalam Menentukan Penyusutan...41

3. Metode Penyusutan...42

BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan ...46

B. Saran………....47


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikkan nilai perusahaan. Perusahaan tidak akan dapat mencapai sasaran tersebut tanpa adanya aktiva (Asset) yang dapat menjamin kelancaran operasional rutin perusahaan, terutama aktiva tetap (Fixed Asset). Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap mustahil perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011: 2), aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu priode.

Aktiva tetap (fixed asset) merupakan aktiva jangka panjang / aktiva yang relatif permanen. Aktiva tetap ini memiliki proporsi yang signifikan dengan jumlah total aktiva yang ada. Aktiva berumur panjang yang ditahan untuk dijual tidak diklasaifikasikan di aktiva tetap, namun seharusnya dissajikan di Neraca pada bagian investasi.

Penanganan aktiva tetap bertujuan untuk memperoleh efisiensi dan pengamanan terhadap aktiva tetap agar dana yang diinvestasikan kedalam aktiva tetap


(12)

memperoleh manfaat yang maksimum sesuai dengan jangka waktu pemakaiannya, serta untuk menghindari ketidakwajaran pelaporan biaya dalam satu periode akuntansi.

Aktiva tetap berdasarkan wujudnya digolongkan kepada dua kelompok yaitu : 1. Aktiva tetap berwujud (tangible asset)

2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset)

Untuk mengendalikan aktiva tetap tersebut diperlukan peranan Sistem Informasi Akuntansi guna meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Aktiva tetap juga sangat erat kaitannya dengan umur ekonomis dari aktiva tersebut sehingga perusahaan perlu menerapkan suatu system informasi akuntansi aktiva tetap untuk dapat mengestimasikan secara lebih akurat umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Hal ini sangat penting karena dengan estimasi umur ekonomis yang akurat, perusahaan dapat mentaksir masa penggunaan aktiva tetap tersebut secara lebih efektif.

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Sistem Informasi Akuntansi terdiri lima komponen-kompenen yaitu:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.


(13)

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,pelaksanaan dan pengawasaan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat di butuhkan akurat dan handal.

Dari uraian diatas penulis menyadari penting nya peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva tetap di Fakultas


(14)

Ekonomi Sumatera Utara. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas masalah ini dengan judul “ Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Didalam ilmu akuntansi, pembahasan masalah sistem informasi akuntasi aktiva tetap sangat luas , sehinga penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas dalam tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis hanya akan membahas tentang aktiva tetap berwujud (tangible asset). Mengingat bahwa sangat pentingnya peranan aktiva tetap berwujud dalam mendukung proses dan pelaksanaan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka aktiva tetap harus mendapat perhatian secara khusus untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

Sesuai dengan dengan judul Tugas Akhir ini,maka masalahnya adalah : 1. Apa saja Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara?

2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah sesuai dengan prinsip cepat, aman dan mudah?

3. Bagaiman penerapan pengelolaan Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara ?


(15)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sejauh mana sistem informasi yang akuntansi tersebut diterapkan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana penglolaan Aktiva Tetap yang diterapkan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui tingkat perubahan investasi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Manfaat penelitian.

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem

informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sejauh mana Sistem Informasi Akuntansi tersebut diterapkan.

2. Dapat digunakan penulis-penulis lainnya sebagai pembanding untuk melakukan tugas akhir pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi


(16)

Utara Jl. T. M. Hanafiah, SH Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini.

T a b e l 1 . 1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Kegiatan

Juni 2013 Juli 2013

Minggu Minggu

I II III IV I II III IV

1 Persiapan Tugas Akhir

2 Pelaksanaan Tugas Akhir

3 Pelaporan Tugas Akhir

2. Rencana isi

Tugas akhir ini akan di bagi 4 bab yang setiap bab nya terdiri dari beberapa sub bagian.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan pelaporan penelitian.


(17)

BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tetang teori-teori yang

mendukung penyusunan tugas akhir ini, sehingga penulis dapat membandingkan antara teori dengan metode

penyusutan yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

BAB IV : PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri dari kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan-kesimpulan yang diperlukan dalam penelitian.


(18)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan. Namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tehnik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan RI No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam


(19)

lingkung-an Universitas Sumatera Utara tlingkung-anggal 24 November 1961 ylingkung-ang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 131/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987, dan No. 26/DIKTI/Kep/1987 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata -1 dan Program Pendidikan Diploma III.

Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma III terdiri dari :

a. Jurusan Kesekretariatan b. Jurusan Keuangan c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima mahasiswa pada bulan Agustus 1961.


(20)

1. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

2. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam

status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholder lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.


(21)

3. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional. b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan dan perubahan.

B. Jaringan Usaha / Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian dan pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.


(22)

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing dilapangan kerja nantinya.

C. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudakan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ilmiah yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya : Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a


(23)

Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalankan hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

D. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil b. Perkuliahan semester genap / ganjil

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil d. Wisuda mahasiswa

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan


(24)

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat berikut ini :


(25)

Gambar I

Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU

Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi USU Tahun 2007-2008 Dekan dan Pembantu Dekan Dewan Pertmbangan Fakultas Ketua dan Sekretaris Departemen Kepala Bagian Tata usaha Unit Penunjang Fakultas Ketua Program Studi Inter Ketua Program Studi Intra Kepala Lab/ Studio Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Tata Rektor dan Pembantu Rektor


(26)

PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI USU

Dekan : Prof.Dr.Azhar Maksum,M.Ec,Ac,Ak

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc.Ak

Pembantu Dekan II : Drs.Arifin Hamzah, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si

DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI

Ketua : Dr. Murni Daulay, M.Si

Sekretaris : Dr. Muslich Lufti, MBA

Anggota : Prof. Dr. Azhar maksum, M.Ec, Ac, Ak

Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak Drs. Arifin Lubis, M.M, Ak

Ami Dilham, SE, M.Si

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Prof. Dr. Paham Ginting, MS

Prof. Dr. Rismayani, M.Si Prof. Dr. Ramli, MS

Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin, S, SE, M.Ec Prof. Dr. Lic, rer, reg, Siroruzilam, SE Prof. Erlina, M.Si, Ph.D, Ak

Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, M.Si Dr. Syafruddin Ginting, S, MAFIS, Ak


(27)

Wahyu Aryo Pratomo, SE, M.Ec Dr. Isfenti Sadalia, ME

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si Irsad, SE, M.Sos.Sc, PhD

Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec.Ac

3. DEPARTEMEN

a. Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

b. Manajemen

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si

c. Akuntansi

Ketua : Dr. Syafruddin Ginting S.,MAFIS, Ak Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

4. PROGRAM STUDI S-1 a. Ekonomi Pembangunan

Ketua : Irsad Lubis,SE, M.Soc. PhD Sekretaris : Paidi Hidayat, SE. M.Si

b. Manajemen

Ketua : Dr.Endang Sulistiya Rini, SE. M.Si


(28)

c. Akutansi

Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si. Ak. Sekretaris : Mutia Ismail, SE, MM, Ak.

5. PROGRAM DIPLOMA a. Keuangan

Ketua : Dr. Yeni Absah , SE, M.Si

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si.

b. Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak.

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak.

c. Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina F. Sembiring, SE, MM. Sekretaris : Magdalena LL Sibarani, SE, M.Si

6. PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Ketua : Narumondang B. Siregar, MM, Ak Sekretaris : Drs. Abikusno Dharsuky, MM, Ak

7. BAGIAN TATA USAHA

Kep. Bag. Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN. Kasub. Personalia : Maslan, SE, M.Si Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, M.Si Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE

Kasub. Akademik : Dra.Cut Nilawati Kasub. Kemahasiswaan: Zailiana, S.Sos


(29)

F. Job Description

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menyusun suatu struktur organisasi dengan menguraikan beberapa tugas tiap-tiap bagian.

1. Dekan dan Pembantu Dekan

Dekan adalah pimpinan fakultas yang memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan administrasi bertanggungjawab kepada Rektor. Pembantu Dekan bertugas membantu setiap kegiatan Dekan. Apabila Dekan berhalangan untuk hadir, maka Dekan menunjuk salah satu Pembantu Dekan bertindak sebagai pelaksana harian Dekan.

2. Bagian Tata Usaha

Tugas bagian tata usaha adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.


(30)

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan fakultas.

f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas. h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan

fakultas.

i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi. j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan

dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.

Tugas sub bagian akademik adalah : 2.1. Sub Bagian Akademik

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum. f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.


(31)

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian dan pelayanan pada masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan laporan Bagian.

Tugas sub bagian umum dan keuangan adalah : 2.2. Sub Bagian Umum dan Keuangan

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas. d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan

pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas. e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.


(32)

Tugas sub bagian kepegawaian adalah : 2.3. Sub Bagian Kepegawaian

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Menyusun konsep juklak / juknis di bidang kepegawaian. c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai. d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar tetap/tidak tetap/emiritus, izin dan cuti.

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai. h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional. i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

j. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

Tugas sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah : 2.4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.


(33)

b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian izin dan rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni. j. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni. k. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

Tugas sub bagian perlengkapan adalah : 2.5. Sub Bagian Perlengkapan

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.


(34)

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolahan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.


(35)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap dan Akuntansi

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5). Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47)

Sisem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tentang pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Apabila dikaitkan pengertiannya sebagai suatu sistem, sistem akan terdiri dari rangkaian input, proses, dan output. Menurut definisi, data adalah bahan baku informasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi akuntansi disusun berdasarkan input yang berupa data akuntansi.

Menurut Baridwan (2000 : 271) aktiva tetap berwujud adalah aktiva- aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam jangka waktu yang relative cukup lama yang digunakan dalam kegiatan perusahaan


(36)

A. Deskripsi Aktiva Tetap

1. Transaksi yang mengubah aktiva tetap

Berikut ini adalah transaksi yang mengubah aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Namun sebelum itu penulis ingin menguraikan aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, antara lain:

a. Bangunan gedung dan gudang b. Peralatan kantor dan mesin c. Komputer

d. Kendaraan

e. Aktiva tetap lainnya.

Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari 3 kelonpok yaitu:

1. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap

2. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan

3. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan (pembelian, pembayaran, sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemaakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian pemakaian dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang mengubah


(37)

rekening biaya reparasi adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang; SDM, energi, peralatan dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

1. Transaksi perolehan

Aktiva tetap diperoleh melalui berbagai cara antara lain pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan dicatat dalam register bukan kas keluar dengan jurnal sebagai berikut;

Gedung xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx 2. Transaksi pengeluaran modal

Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat terjadinya pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure) dicatat dalam register bukti kas keluar, untuk pembayaran aktiva tetap berupa gedung diatas jurnal sebagai berikut.

Gedung xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx 3. Transaksi depresiasi aktiva tetap

Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap.


(38)

B. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap

Jika berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi layak untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekening penilaian (valuation accumulation), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi deprersiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Jika nilai jurnal aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba/rugi. Transaksi penghentian aktiva tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

C. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap

Dalam masa pemanfaatan aktiva tetap perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aktiva tetap agar layak beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan kedalam 2 golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluara pendapatan. Biaya reperasi yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga pengeluaran tersebut disajikan

Akumulasi depresiasi xxx

Rugi penghitungan pemakaian aktiva tetap xxx


(39)

sebagai biaya yang mengurangi pendapatan penjualan dalam tahun terjadinya. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan mengeluarkan biaya reperasi dan perbaikan yang bermanfaat untuk lebih dari satu tahun sehingga transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran modal dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai beriktut:

Biaya reperasi dan pemeliharaan kendaraan xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx

B. Aktiva Tetap

1. Pengertian aktiva tetap

Aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva yang berperan penting dalam kegiatan usaha perusahaan. Aktiva tetap biasanya menyangkut jumlah dana yang sangat besar dan untuk beberapa perusahaan tertentu jumlah aktiva tetap adalah yang terbesar dibandingkan jenis aktiva lainnya Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada beberapa defenisi aktiva tetap yang diungkapkan oleh para ahli, seperti defenisi aktiva tetap menurut

Mulyadi (2001 : 591) menyebutkan bahwa aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud , memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusaaan, bukan untuk dijual kembali. Skousen ( 2008 : 17), menyebutkan bahwa aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut :


(40)

jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode

Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi yaitu semua aktiva berwujud yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2011 : 1) dikemukakan defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut :

“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepadalam pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan digunakan selama lebih dari satu priode”. Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 500)

mengemukakan:

“Property, plant, and equipment are properties of durable nature used in the regular operation of the business”. Sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) diatas tentang aktiva tetap, maka definisi aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan telah disesuaikan dengan standar akuntansi keuangan.

Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah, dan aktiva tetap bersifat non moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi


(41)

sejumlah uang tertentu.

2. Klasifikasi aktiva tetap

Sudut Disusutkan atau Tidak

Dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain: 1. Sudut Substansi

a. Aktiva berwujud (tangible assets) seperti tanah, gedung, mesin, dan lain-lain.

b. Aktiva tidak berwujud (intangible assets) seperti hak cipta, hak paten,franchise, dan lain lain.

a. Aktiva tetap yang dapat disusutkan (depreciated plant assets) seperti gedung, mesin, peralatan, dan lain-lain. Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan (undepreciated plant assets) seperti tanah. 2. Berdasarkan Jenis

Aktiva tetap berdasarkan jenis seperti tanah, bangunan, gedung, mesin, kenderaan, inventaris.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan memiliki aktiva tetap yang bermacam-macam jenisnya. Adapun daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebagai berikut :

a. Tanah b. Bangunan c. Mesin d. Kenderaan e. Peralatan kantor


(42)

f. Komputer

g. Peralatan kantor lainnya

Dari daftar aktiva tetap diatas terdapat sebagian aktiva yang tidak produktif lagi. Aktiva yang tidak produktif tersebut akan dikeluarkan dari daftar aktiva bila telah dijual atau disingkirkan.

3. Penilaian aktiva tetap

Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya yaitu jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut siap untuk digunakan. Jika aktiva tetap diperoleh dari pertukaran, hibah, atau donasi dan aktiva tetap sitaan maka harga pasar atau nilai transfer aktiva pada saat diserahkan dipakai sebagai ukuran harga perolehan aktiva yang diterima. Adakalanya suatu aktiva tetap yang diperoleh dalam mata uang asing, maka harga perolehan aktiva ditetapkan berdasarkan nilai tukar, yaitu

1. Nilai tukar masukan (exchange input value) 2. Nilai tukar keluaran (exchange output value)

Kedua nilai tukar dapat berupa nilai tukar masa lalu (past), sekarang (present), maupun yang akan datang (future).

Tujuan penilaian aktiva tetap adalah untuk menetapkan jumlah yang akan datang dibebankan sebagai biaya. Bila aktiva tetap didasarkan pada nilai tukar keluaran akan menyesatkan para pemakai laporan keuangan. Penilaian aktiva tetap hanya dapat didasarkan pada nilai tukar masukan saja, yang terdiri dari :


(43)

1. Historical Cost

Nilai tukar yang digunakan adalah nilai pasar pada saat perolehan. Historical cost terdiri dari :

a. Historical cost to the firm adalah seluruh pengeluaran yang

diperlukan untuk memperoleh dan menggunakan asset dalam keadaan yang diinginkan.

b. Prudent cost adalah pengeluaran yang ditetapkan oleh

manajemen yang kompeten untuk memperoleh aktiva.

c. Original cost adalah cost yang pertama kali dikeluarkan oleh

perusahaan yang mula-mula menggunakan asset. Sedangkan nilai dari aktiva yang second hand adalah nilai menurut cost yang digunakan oleh perusahaan yang pertama kali membeli.

2. Current Input Value

Nilai tukar yang didasarkan pada nilai pasar apabila aktiva tetap tersebut diperoleh sekarang. Current input value terdiri dari :

a. Current replacement cost adalah jumlah untuk memperoleh aktiva

baru yang sama melalui pembelian di pasar yang berlaku.

b. Appraisal value adalah suatu metode yang memperkirakan current

cost atau current value dengan cara yang sistematis.

Penelitian dengan appraisal value ini dinilai dengan cukup objektif karena yang mengadakan adalah perusahaan lain yang independen.

c. Fair value, disini cost adalah jumlah yang diperlukan untuk


(44)

4. Cara-cara perolehan aktiva tetap

Untuk memperoleh suatu aktiva tetap dapat ditempuh beberapa cara, antara lain :

a. Perolehan dengan pembelian tunai (Acquisition by purchase for cash)

b. Perolehan dengan pembelian angsuran (Acquisition by purchase on long term contract)

c. Perolehan dengan pertukaran (Acquisition by exchange)

d. Perolehan dengan Surat Berharga (Acquisition by issued for securities) e. Perolehan dengan Membangun Sendiri (Acquisition by self contruction) f. Perolehan aktiva dari hadiah / donasi / sumbangan (Acquisition by

donation)

g. Perolehan dengan cara sewa guna usaha (Acquisition by leasing) a. Perolehan dengan pembelian tunai (Acquisition by purchase for cash)

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan sewa biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan pembelian atau persiapan penggunaannya. Perolehan beberapa aktiva dibeli secara bersamaan dengan suatu jumlah total pembayaran, tanpa dibuat penilaian harga masing-masing, maka perlu ditentukan besar nilai masing-masing aktiva yang didasarkan pada harga pasar.


(45)

b. Perolehan dengan pembelian angsuran (Acquisition by purchase on long term contract)

Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian secara angsuran maka nilai aktiva dicatat sebesar harga pembeliannya tidak termasuk unsur bunga yang dicatat sebagai beban bunga selama masa angsuran. c. Perolehan dengan pertukaran (Acquisition by exchange)

Untuk aktiva yang diperoleh melalui pertukaran menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.6) adalah : Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.

Perolehan aktiva tetap melalui pertukaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis (similar assets / special case) yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin lama dengan mesin baru. Dalam hubungannya dengan aktiva sejenis, laba yang timbul ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva baru). Namun dalam pertukaran mengalami kerugian maka kerugian tersebut dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.


(46)

2. Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis (dissimilar assets / general case) yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran mesin dengan gedung.

Dalam pertukaran barang yang sifatnya general case, nilai barang baru yang diperoleh (asset aquired) dicatat berdasarkan nilai pasar barang yang dikorbankan (asset given up) ditambah pembayaran boot atau dikurangi penerimaan boot. Bila harga pasar dari asset given up tidak diketahui maka value dari asset yang lama dari

fair value dari asset given up atau asset equired merupakan gain atau

loss. Haryono (2004 : 16.7), menyatakan bahwa, “aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi”. d. perolehan dengan cara sewa guna usaha (Acquisition by leasing)

Dalam standar akuntansi keuangan (2004 : 30.1), menyatakan bahwa Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusa haan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama. Pencatatan perolehan aktiva tetap dengan leasing tergantung dari jenis leasing yang digunakan oleh perusahaan. Ada 2 (dua) cara leasing yaitu :


(47)

1. Capital lease

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.

2. Operating lease

Bila perusahaan memilih cara ini maka pencatatan angsuran tidak menjadi bagian aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva tetap dan aktiva yang bersangkutan tidak disusutkan.

Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Perolehan aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan dicatat ke dalam buku besar harian terlebih dahulu sebagai harga perolehannya.

5. Pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap

Selama menggunakan aktiva tetap untuk kegiatan usahanya, perusahaan sering kali mengadakan pengeluaran- pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap tersebut. Pengeluaran -pengeluaran tersebut biasanya ditujukan untuk :

1. Mempertahankan kesinambungan kerja 2. Menambah masa manfaat (umur ekonomis) 3. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi


(48)

tetap dibagi dalam dua kategori yaitu : a. Pengeluaran Modal

Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 162) menyatakan “penggunaan setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu, produksi, atau peningkatan, standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan”. Sedangkan Skousen (2004 : 449)

menyatakan “jika pengeluaran dihapuskan akan memberi sumbangan terhadap upaya mendatangkan pendapat lebih dari satu tahun fiskal, maka pengeluaran tersebut disebut pengeluaran modal”. b. Pengeluaran Biaya

Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 104) mengemukakan bahwa: Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat perekonomian pada masa yang akan datang yang dapat diharapkan perusahaan untuk mempertahankan standar kinerja semula suatu aktiva, biasanya diakui sebagai beban saat terjadi. Contoh, biaya pengeluaran dan reparasi (servicing) atau turun mesin (over houling) pabrik dan peralatan biasanya merupakan beban, karena memelihara dan meningkatkan standar kinerja semula. Untuk dapat membedakan pengertian diatas, ada beberapa pedoman yang dapat digunakan, yaitu :


(49)

1. Segi keuntungan

Pengeluaran dianggap sebagai :

a. Modal, jika pengeluaran itu memberikan keuntungan selama lebih dari satu tahun dalam arti pengeluaran dapat menambah kegunaan aktiva tersebut.

b. Pendapatan, jika manfaatnya hanya dalam tahun yang bersangkutan.

2. Segi kebiasaan

Pengeluaran dianggap sebagai :

a. Pendapatan, jika pengeluaran terjadi sifatnya lazim dan rutin dikeluarkan dalam periode tertentu.

b. Modal, jika pengeluaran itu sifatnya tidak lazim. 3. Segi jumlah

Pengeluaran dianggap sebagai :

a. Modal, jika pengeluaran itu jumlahnya relatif besar dan sangat penting.

b. Pendapatan, jika pengeluaran itu relatif kecil.

Selama pemakaian aktiva tetap, Fakultas Ekonomi USU harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mencegah menurunnya kapasitas operasi, biasanya hal ini disebabkan karena adanya proses penuaan, kerusakan yang umumnya aktiva tetap yang dioperasikan secara terus menerus dan lain sebagainya.


(50)

Ekonomi USU adalah berupa : a. Biaya reparasi dan pemeliharaan

Biaya reperasi adalah biaya yang ditujukan untuk reparasi ringan dan biasanya dalam jumlah kecil. Sedangkan biaya pemeliharaan adalah biaya yang dimaksudkan untuk menjaga aktiva tetap agar selalu dalam kondisi yang baik seperti misalnya penggantian oli, pengecetan, dan lain-lain. Biaya reparasi dan pemeliharaan ini umumnya hanya dijumpai dalam periode tahun buku yang berjalan, maka dengan demikian dicatat sebagai beban (pengeluaran hasil revenue expendetur) dan beban ini sering terjadi. b. Biaya penggantian

Biaya penggantian menyangkut pembongkaran dari bagian atau komponen aktiva tetap dan pemasangan komponen atau suku cadang pengganti sejenis yang sama sekali baru. Sebagai contoh, penggantian pondasi mesin dengan pondasi yang baru, atau penggantian atap bangunan dengan atap yang baru.

Oleh karena menyangkut penempatan unit atau komponen aktiva yang baru dan pembongkaran unit atau komponen aktiva yang lama, maka akuntansi untuk pengeluaran modal berupa penggantian dapat dipilih salah satu di antara tiga metode berikut ini, sesuai dengan keadaan yang melingkupinya.

1. Dikapitalisasi dan dicatat dalam rekening tersendiri secara terpisah dari aktiva tetap terkait. Alasan untuk mengkapitalisasikan


(51)

biaya penggantian dan mencatatnya ke dalam rekening pembukuan tersendiri secara terpisah dari rekening aktiva tetap terkait adalah karena adanya unit-unit atau komponen yang ditambahkan dan mempunyai masa manfaat yang berbeda dari taksiran sisa umur ekonomis aktiva terkait.

2. Dibebankan atau dikurangkan dari saldo rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap terkait. Metode akuntansi ini lazimnya dipilih apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi sebagian besar digunakan untuk mengganti komponen- komponen tertentu dari suatu aktiva tetap, sehingga menambah umur atau sisa manfaat aktiva terkait.

3. Substitution approach. Secara teoritis, Substitution approach

merupakan metode akuntansi yang paling rasional, khususnya apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi menyangkut penggantian komponen aktiva tetap dan nilai buku komponen lama dapat ditelusuri.

6. Penghentian penggunaan aktiva tetap

Aktiva tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara dijual, ditukarkan ataupun dibuang. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian, maka semua akun yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila aktiva tersebut dijual maka selisih harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian.


(52)

Indonesia (IAI) (2002 : 16.12), yaitu “keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi”.

Proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat terjadi dalam berbagai kondisi sebagai berikut :

1. Asset retirement by sale

Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas atau piutang. Bila harga jual lebih tinggi dibanding dengan nilai buku aktiva yang bersangkutan berarti ada keuntungan, sedangkan jika harga jual lebih rendah dari nilai buku berarti ada kerugian.

2. Asset retirement by exchange for other nonmonetary assets

Sering kali perusahaan melakukan penghentian penggunaan aktiva tetap melalui pertukaran dengan aktiva tetap nonmoneter lainnya, maka aktiva tersebut dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai pasar aktiva yang diterima. Jika harga perolehan aktiva baru lebih tinggi dari book value aktiva lama maka diperoleh keuntungan dan sebaliknya.

3. Retirement by involuntary conversion

Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa dapat terjadi kerusakan berat akibat terjadinya peristiwa-peristiwa seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.

Suatu aktiva yang dihentikan dari operasi normal perusahaan dapat disebabkan oleh perusahaan melakukan tukar tambah


(53)

maupun dibesituakan karena tidak produktif lagi, dan selalu diikuti penghapusan harga perolehan. Fakultas Ekonomi USU dalam melakukan pencatatan atas penghentian penggunaan aktiva tetap dari operasi perusahaan telah membuat kebijaksanaan terhadap perhitungan aktiva tetapnya yaitu dengan cara memperhitungkan biaya penyusutan aktiva tetap mulai dari awal periode akuntansi yang bersangkutan sampai dengan aktiva tetap tersebut dihentikan penggunaannya dari operasi normal perusahaan.

C. Penyusutan Aktiva Tetap 1. Pengertian penyusutan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 17.1), definisi penyusutan adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 550) :

“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods expected to benefit from the use of the asset”

Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara rasional kepada periode-periode dimana akiva tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan menurut Fakultas Ekonomi USU sesuai dengan pengertian menurut


(54)

Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga perolehan/pokok aktiva tetap, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa, (residual value) dan metode penyusutan yang digunakan.

Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuan terhadap penurunan nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuan penyusutan sebagai beban (expense) pada umumnya merupakan beban yang tidak melibatkan pengeluaran kas (non cash expense). Pengorbanan sumber ekonomis atau kas terjadi pada saat perolehan aktiva tetap dan jumlah inilah yang dialokasikan sebagai beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.

2. Faktor – Faktor dalam Menentukan Penyusutan

a. Harga perolehan (cost), yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam perolehan aktiva sampai dengan aktiva siap untuk digunakan.

b. Nilai sisa (salvage value), yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain untuk aktiva tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat penjualan atau pertukaran.

c. Taksiran umur kegunaan (usefull life), yaitu kegunaan suatu aktiva yang dipengaruhi oleh cara-cara


(55)

pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut dalam penyusutan. Taksiran masa manfaat ini biasa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.

3. Metode Penyusutan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 17.3), menyatakan bahwa : Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.

Aktiva tetap berwujud dapat disusutkan dalam beberapa metode, oleh karena itu pemilihan metode penyusutan yang akan dipakai terhadap suatu aktiva berwujud harus dipertimbangkan dengan baik. Metode penyusutan yang dipilih dan dianggap tepat untuk jenis aktiva tertentu, belum dapat dipastikan akan tepat untuk diterapkan pada jenis aktiva lain karena perbedaan sifat dan pola penggunaan aktiva tersebut.


(56)

melakukan perhitungan beban penyusutan periodik antara lain : A. Metode berdasarkan faktor waktu

1. Penyusutan garis lurus (straight line method)

2. Penyusutan pembebanan menurun (dipercepat) (reducing charge

method)

a. Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method) b. Metode saldo menurun (decilining balance method)

c. Metode saldo menurun ganda (double decilining balance

method)

B. Metode berdasarka faktor penggunaan/ berdasarkan kegiatan/ pembebanan variabel

1. Metode jam pemakaian/ unit jam jasa (service hours method)

2. Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output

method)

C. Metode depresiasi khusus

1. Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan kelompok (group and composite method)

2. Metode anuitas (annuity method)

3. Metode penggantian dan penempatan (replacement and location

method)

4. Sistem persediaan (inventory system)

Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode


(57)

yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap FE USU adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.

4. Penggantian aktiva tetap

Terbagi atas tiga yaitu: 1. Dibuang.

Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

2. Dijual.

penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

3. Ditukar dengan aktiva lain.

dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru, yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoeh keuntungan. Pada Fakultas Ekonomi USU aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi maka akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain.


(58)

5. Penyajian aktiva tetap dalam neraca

Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva yang disajikan dalam daftar neraca. Prinsip akuntansi mengklasifikasikan aktiva dalam neraca menurut ukuran likuiditasnya. Pengklasifikasian ini tidak mutlak tergantung pada jenis perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pengungkapan atau penyajian aktiva tetap dalam neraca adalah :

1. Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi apabila manfaat ekonomis aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya maka aktiva tetap harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonominya yang tersisa

2. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai yang cukup material haruslah disajikan sebagai aktiva lain-lain berdasarkan nilai realisasinya.

3. Pemakaian istilah cadangan penyusutan harus dihindarkan sebab istilah tersebut berarti adanya dana yang disisihkan untuk tujuan tersebut, sebaliknya digunakan yang lebih menggambarkan alokasi biaya aktiva tetap sampai periode tertentu.

4. Jenis aktiva tetap yang disusutkan dan aktiva tetap yang tidak disusutkan harus dipisahkan dalam neraca.

5. Aktiva tetap yang disusutkan harus dilaporkan berdasarkan nilai cost. Jika dilaporkan dengan dasar penilaian diluar cost, maka harus dijelaskan termasuk perbedaannya dengan harga cost.


(59)

BAB IV PENUTUP

Dalam bab terakhir ini penulis mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya dan kemudian dengan pemberian saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kamajuan di masa yang akan datang khususnya pada pengelola aktiva tetap.

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain tanah, gedung, kenderaan, komputer, mesin fotokopi, mesin genset,air conditioner, mesin penghancur kertas dan peralatan lainnya.

2. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah sesuai dengan prisip cepat, aman, dan mudah, hal ini dikarena kan dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi aktiva tetap telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

3. Sistem informasi pengelolaan aktiva tetap bertujuan untuk proses perhitungan penyusutan aktiva tetap pada perusahaan objek penelitian


(60)

dapat dilakukan dengan penerapan perhitungan, pengelolaan data, pengadaan, penyusutan dan pengendalian aktiva tetap.

4. Dalam membuat harga perolehan perusahaan menjumlahkan harga yang diberikan penjual (harga faktur) dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk dipergunakan dan menjumlahkan harga yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan.

5. Harga perolehan aktiva tetap diakui sebesar harga perolehannya (the acquisition cost). Maka harga perolehan dapat dirumuskan dengan nilai beli + pengeluaran yang timbul dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap operasi.

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan memberikan kewenangan kepada setiap Fakultas untuk membuat sendiri secara rinci pembukuan khusunya pencatatan tentang akiva tetap.

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan dapat menyusun sendiri besarnya penyusutan aktiva tetap untuk menentukan alokasi biaya terhadap penggunaan aktiva tetap tersebut. 3. Diberlakukannya kebijakan management menyangkut penggunaan aktiva


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting; Edisi ke-8, Yogyakarta: Salemba empat

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Jakarta; Bumi Aksara. Haryono, agung, 2004. Intermediate Accounting II, edisi ke-21, cetakan ke-4,

Jakarta: Salemba empat.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Jakarta;Salemba Empat.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate Accounting, 10th edition, New York; Jhon Wiley and Sons, Inc.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Jakarta; Salemba Empat.

Skousen, stice, 2008. Akuntansi Keuangan, buku 1 Edisi keenam belas, Jakarta: Salemba empat

Stice, Earl K, James D. Stice, and K. Fred Skousen, 2004. Intermediate Accounting, 15th edition, Ohio; South-Western College publishing.


(1)

melakukan perhitungan beban penyusutan periodik antara lain : A. Metode berdasarkan faktor waktu

1. Penyusutan garis lurus (straight line method)

2. Penyusutan pembebanan menurun (dipercepat) (reducing charge method)

a. Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method) b. Metode saldo menurun (decilining balance method)

c. Metode saldo menurun ganda (double decilining balance method)

B. Metode berdasarka faktor penggunaan/ berdasarkan kegiatan/ pembebanan variabel

1. Metode jam pemakaian/ unit jam jasa (service hours method)

2. Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output method)

C. Metode depresiasi khusus

1. Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan kelompok (group and composite method)

2. Metode anuitas (annuity method)

3. Metode penggantian dan penempatan (replacement and location method)

4. Sistem persediaan (inventory system)

Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode


(2)

yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap FE USU adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.

4. Penggantian aktiva tetap

Terbagi atas tiga yaitu: 1. Dibuang.

Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

2. Dijual.

penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

3. Ditukar dengan aktiva lain.

dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru, yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoeh keuntungan. Pada Fakultas Ekonomi USU aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi maka akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain.


(3)

5. Penyajian aktiva tetap dalam neraca

Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva yang disajikan dalam daftar neraca. Prinsip akuntansi mengklasifikasikan aktiva dalam neraca menurut ukuran likuiditasnya. Pengklasifikasian ini tidak mutlak tergantung pada jenis perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pengungkapan atau penyajian aktiva tetap dalam neraca adalah :

1. Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi apabila manfaat ekonomis aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya maka aktiva tetap harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonominya yang tersisa

2. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai yang cukup material haruslah disajikan sebagai aktiva lain-lain berdasarkan nilai realisasinya.

3. Pemakaian istilah cadangan penyusutan harus dihindarkan sebab istilah tersebut berarti adanya dana yang disisihkan untuk tujuan tersebut, sebaliknya digunakan yang lebih menggambarkan alokasi biaya aktiva tetap sampai periode tertentu.

4. Jenis aktiva tetap yang disusutkan dan aktiva tetap yang tidak disusutkan harus dipisahkan dalam neraca.

5. Aktiva tetap yang disusutkan harus dilaporkan berdasarkan nilai cost. Jika dilaporkan dengan dasar penilaian diluar cost, maka harus dijelaskan termasuk perbedaannya dengan harga cost.


(4)

BAB IV PENUTUP

Dalam bab terakhir ini penulis mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya dan kemudian dengan pemberian saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kamajuan di masa yang akan datang khususnya pada pengelola aktiva tetap.

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain tanah, gedung, kenderaan, komputer, mesin fotokopi, mesin genset,air conditioner, mesin penghancur kertas dan peralatan lainnya.

2. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah sesuai dengan prisip cepat, aman, dan mudah, hal ini dikarena kan dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi aktiva tetap telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

3. Sistem informasi pengelolaan aktiva tetap bertujuan untuk proses perhitungan penyusutan aktiva tetap pada perusahaan objek penelitian


(5)

dapat dilakukan dengan penerapan perhitungan, pengelolaan data, pengadaan, penyusutan dan pengendalian aktiva tetap.

4. Dalam membuat harga perolehan perusahaan menjumlahkan harga yang diberikan penjual (harga faktur) dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk dipergunakan dan menjumlahkan harga yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan.

5. Harga perolehan aktiva tetap diakui sebesar harga perolehannya (the acquisition cost). Maka harga perolehan dapat dirumuskan dengan nilai beli + pengeluaran yang timbul dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap operasi.

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan memberikan kewenangan kepada setiap Fakultas untuk membuat sendiri secara rinci pembukuan khusunya pencatatan tentang akiva tetap.

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan dapat menyusun sendiri besarnya penyusutan aktiva tetap untuk menentukan alokasi biaya terhadap penggunaan aktiva tetap tersebut. 3. Diberlakukannya kebijakan management menyangkut penggunaan aktiva


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting; Edisi ke-8, Yogyakarta: Salemba empat

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Jakarta; Bumi Aksara. Haryono, agung, 2004. Intermediate Accounting II, edisi ke-21, cetakan ke-4,

Jakarta: Salemba empat.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Jakarta;Salemba Empat.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate

Accounting, 10th edition, New York; Jhon Wiley and Sons, Inc.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Jakarta; Salemba Empat.

Skousen, stice, 2008. Akuntansi Keuangan, buku 1 Edisi keenam belas, Jakarta: Salemba empat

Stice, Earl K, James D. Stice, and K. Fred Skousen, 2004. Intermediate