Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA MEDAN

OLEH

FITRIADE 072102103

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 5

D. Sistematika ... 6

1. Sistematika Penulisan ... 6

2. Jadwal Penelitian ... 6

3. Laporan Penelitian ... 7

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Singkat Instansi ... 9

B. Struktur Organisas ... 13

C. Uraian Tugas ... 16

1. Bagian Tata Usaha ... 17

2. Sub Bagian Akademik ... 17

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan ... 18


(5)

6. Sub Bagian Perlengkapan ... 20

D. Kinerja Usaha Terkini ... 21

E. Rencana Kegiatan ... 22

BAB III : TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Sistem Akuntansi Aktiva Tetap dan Akuntnasi ... 23

B. Aktiva Tetap ... 27

1. Pengertian Aktiva Tetap ... 27

2. Klasifikasi Aktiva Tetap ... 29

3. Penilaian Aktiva Tetap ... 30

4. Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap ... 32

5. Pengeluaran Selama Penggunaan Aktiva Tetap ... 36

6. Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap ... 39

C. Penyusutan Aktiva Tetap ... 41

1. Pengertian Penyusutan ... 41

2. Faktor-Faktor dalam Menentukan Penyusutan ... 42

3. Metode Penyusutan ... 43

4. Penggantian Aktiva Tetap ... 44

5. Penyajian Aktiva Tetap dalam Neraca ... 45


(6)

B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Setiap organisasi memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikkan nilai perusahaan. Perusahaan tidak akan dapat mencapai sasaran tersebut tanpa adanya aktiva (Asset) yang dapat menjamin kelancaran operasional rutin perusahaan, terutama aktiva tetap (Fixed Asset). Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap mustahil perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No. 16, Revisi 2007), aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu bulan.

Aktiva tetap (fixed asset) merupakan aktiva jangka panjang / aktiva yang relatif permanen. Aktiva tetap ini memiliki proporsi yang signifikan dengan jumlah total aktiva yang ada. Aktiva berumur panjang yang ditahan untuk dijual tidak diklasaifikasikan di aktiva tetap, namun seharusnya dissajikan di Neraca pada bagian investasi.


(8)

tetap memperoleh manfaat yang maksimum sesuai dengan jangka waktu pemakaiannya, serta untuk menghindari ketidakwajaran pelaporan biaya dalam satu periode akuntansi.

Aktiva tetap berdasarkan wujudnya digolongkan kepada dua kelompok yaitu :

1. Aktiva tetap berwujud (tangible asset)

2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset)

Untuk mengendalikan aktiva tetap tersebut diperlukan peranan Sistem Informasi Akuntansi guna meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara .

Aktiva tetap juga sangat erat kaitannya dengan umur ekonomis dari aktiva tersebut sehingga perusahaan perlu menerapkan suatu system informasi akuntansi aktiva tetap untuk dapat mengestimasikan secara lebih akurat umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Hal ini sangat penting karena dengan estimasi umur ekonomis yang akurat, perusahaan dapat mentaksir masa penggunaan aktiva tetap tersebut secara lebih efektif.

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.

Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.


(9)

Sistem Informasi Akuntansi terdiri lima komponen-kompenen yaitu:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,pelaksanaan dan pengawasaan.


(10)

memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat,dan handal.

Dari uraian diatas penulis menyadari pentingnya peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas masalah ini dengan judul.

”Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”

B. Rumusan Masalah

Didalam ilmu akuntansi, pembahasan masalah sistem informasi akuntasi aktiva tetap sangat luas , sehinga penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas dalam tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis hanya akan membahas tentang aktiva tetap berwujud (tangible asset). Mengingat bahwa sangat pentingnya peranan aktiva tetap berwujud dalam mendukung proses dan pelaksanaan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka aktiva tetap harus mendapat perhatian secara khusus untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

Sesuai dengan dengan judul Tugas Akhir ini,maka masalahnya adalah : 1. Apa saja Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara? 2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah sesuai dengan prinsip cepat, aman dan mudah?


(11)

3. Bagaimana penerapan pengelolaan Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sejauh mana sistem informasi yang akuntansi tersebut diterapkan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana penglolaan Aktiva Tetap yang diterapkan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui tingkat perubahan investasi Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Manfaat penelitian.

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem informasi

akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sejauh mana Sistem Informasi Akuntansi tersebut diterapkan.

2. Dapat digunakan penulis-penulis lainnya sebagai pembanding untuk melakukan tugas akhir pada waktu yang akan datang


(12)

D. Sistematika

Dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti mempunyai sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian

1. Sistematika penelitian

Sistematika penelitian adalah uraian tentang penyusunan tugas akhir secara singkat dan jelas. Sistematika penulisan dalam penyusunan tugas akhir ini terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.

2. Jadwal penelitian

Jadwal penelitian dilakukan setelah penulis menyelesaikan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2010 s/d 13 Februari 2010 kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan tugas akhir. Jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir ini terdiri dari berbagai kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan

Januari Februari II III IV I II III 1 Menerima surat persetujuan judul tugas akhir

dari dosen pembimbing

2 Menerima data mengenai profil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(13)

3 Menerima data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai akuntansi aktiva tetap yang dibuat oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dan sampai sejauh mana aktiva tetap tersebut dapat berfungsi sebagai sarana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

4 Melengkapi data-data yang telah diperoleh sebelumnya dengan meminta penjelasan atas hal-hal yang belum dimengerti.

5 Penyusunan laporan tugas akhir

3. Laporan penelitian

Laporan penelitian ini terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, profil perusahaan/instansi, topik penelitian, dan penutup di mana satu sama lain saling berkaitan.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan pelaporan


(14)

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tetang teori-teori yang mendukung penyusunan tugas akhir ini, sehingga penulis dapat

membandingkan antara teori dengan metode penyusutan yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. BAB IV : PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri dari kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan-kesimpulan yang diperlukan dalam penelitian.


(15)

BAB II

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A.Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di

luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun

1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh), dan

sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota

Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh ) tetap

memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa

pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian

administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah

untuk nama pimpinan pada waktu itu ).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas

Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka memperoleh

status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu

Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang


(16)

Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung

mulai 01 Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No

0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi

No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987

No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program

Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3(tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :

a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan

c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima


(17)

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas

Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar

dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai Berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber

pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang

bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(18)

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap perkembangan/

perubahan.

Jenis Usaha/Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan

pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya

yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian

yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan social berupa

pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi :

Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan


(19)

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan

tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan

antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya

tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas

maupun kegiatan instansi tersebut.  

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterapkan

sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan,

sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan

koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian

kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran

tunggal. Keunggulan dari struktur organisasi, antara lain adanya pembagian tugas

yang jelas, koordinasi dapat dilakukan dengan baik, dan keahlian khusus yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas tertentu.

Untuk melihat gambaran struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara dapat diketahui pada lampiran.

1.Pimpinan Universitas


(20)

Pembantu Rektor I : Prof. Dr.Ir. Sumono, MS

Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Subhilhar, MA

Pembantu Rektor III : dr. Linda T. Maas, MPH

Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, MEng

Pembantu Rektor V : Ir. Isman Nuriadi

2.Pimpinan Fakultas Ekonomi

Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc

Pudek I : Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

Pudek II : Fahmi N. Nasution SE, MAcc, Ak

Pudek III : Ami Dilham, SE, MSi

3.Dewan Pertimbangan Fakultas

Ketua : Drs Erwin Abubakar, MBA, Ak

Sekretaris : Dra. Komariah Pandia, MSi

Anggota

Prof. Bachtiar Hassan Miraza

Prof. Moenaf Hamid Regar, MSAc

Prof. Dr. Amrin Fauzi

Prof. Dr. Arnita Zainuddin, MSi

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi

Prof. Dr Azhar Maksum, MEc.Ac, Ak


(21)

Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MA

Prof. Dr. lic.rer.reg Sirojuzilam, SE

Prof. Dr. Rismayani, MSi

Prof. Dr. Ramli, MS

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec

Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

Fahmi Natigor Nasution SE, MAcc, Ak

Ami Dilham, SE, MSi

Wahyu Ario Pratomo,SE, Mec

4.Departemen

a.Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, MEc

Sekretaris : Dr. Irsad Lubis, SE, MsocSc

b.Manajemen

Ketua : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunte, SE, MSi

Sekretaris : Nisrul Irawati, SE, MBA

c.Akuntansi

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak

Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, MM, Ak

5.Program Diploma a.Keuangan


(22)

Sekretaris : Syafrizal Helmi, SE, MSi

b.Akuntansi

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak

Sekretaris : Iskandar Muda, SE, MSi, Ak

c.Kesekretariatan

Ketua : Dr. Endang Sulistiana, SE, MSi

Sekretaris : Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA

6.Bagian Tata Usaha

Kep. Bag. Tata Usaha : Sofia Anita, SE

Kasub. Personalia : Kamariah, SE

Kasub. Keuangan : Eka Juliani, SE

Kasub. Perlengkapan : M.Simba Sembiring, SE, MSi

Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE

Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos

C. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha

dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang tediri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan


(23)

b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan

dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian

dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.

f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/

pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.

i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan

kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan


(24)

2. Sub Bagian Akademik

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.


(25)

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan

ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakuakan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan

pertanggung jawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan dinas,

pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah

diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

Bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.

c. Melakukan urusan mutasi pegawai.


(26)

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan

jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar

Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

Bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiwaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan kesejahteraan

mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.


(27)

j. Melakukan penyajian informasi di bidang kemahiswaan dan alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

Bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan

perlengkapan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan


(28)

D. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai

dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan

yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan

itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas

dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja

yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah

menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa,

melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi

yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan

pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat,

memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti

sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan

pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan

hari-hari besar keagamaan ( misalnya: Idul Fitri, Isra’ Mi’raj Natal, Paskah) sehingga

para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam


(29)

E. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.


(30)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap dan Akuntansi Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).

Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47)

Sisem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tentang pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Apabila dikaitkan pengertiannya sebagai suatu sistem, sistem akan terdiri dari rangkaian input, proses, dan output. Menurut definisi, data adalah bahan baku informasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi akuntansi disusun berdasarkan input yang berupa data akuntansi.

Menurut Baridwan (2000 : 271) aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal


(31)

A. Deskripsi Aktiva Tetap

1. Transaksi yang mengubah aktiva tetap

Berikut ini adalah transaksi yang mengubah aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Namun sebelum itu penulis ingin menguraikan aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, antara lain:

a. Bangunan gedung dan gudang b. Peralatan kantor dan mesin c. Komputer

d. Kendaraan

e. Aktiva tetap lainnya.

Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari 3 kelonpok yaitu:

1. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap

2. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan

3. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan (pembelian, pembayaran, sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemaakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi,


(32)

rekening biaya reparasi adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang; SDM, energi, peralatan dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

1. Transaksi perolehan

Aktiva tetap diperoleh melalui berbagai cara antara lain pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan dicatat dalam register bukan kas keluar dengan jurnal sebagai berikut;

Gedung xxx Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx 2. Transaksi pengeluaran modal

Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat terjadinya pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure) dicatat dalam register bukti kas keluar, untuk pembayaran aktiva tetap berupa gedung diatas jurnal sebagai berikut.

Gedung xxx Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx 3. Transaksi depresiasi aktiva tetap

Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini


(33)

B. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap

Jika berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi layak untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekening penilaian (valuation accumulation), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi deprersiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Jika nilai jurnal aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba/rugi. Transaksi penghentian aktiva tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Akumulasi depresiasi xxx

Rugi penghitungan pemakaian aktiva tetap xxx

Aktiva tetap xxx

C. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap

Dalam masa pemanfaatan aktiva tetap, perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aktiva tetap agar layak beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan kedalam 2 golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluara pendapatan. Biaya reperasi yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun


(34)

diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga pengeluaran tersebut disajikan sebagai biaya yang mengurangi pendapatan penjualan dalam tahun terjadinya. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan mengeluarkan biaya reperasi dan perbaikan yang bermanfaat untuk lebih dari satu tahun sehingga transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran modal dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai beriktut:

Biaya reperasi dan pemeliharaan kendaraan xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx

B. Aktiva Tetap

1. Pengertian aktiva tetap

Aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva yang berperan penting dalam kegiatan usaha perusahaan. Aktiva tetap biasanya menyangkut jumlah dana yang sangat besar dan untuk beberapa perusahaan tertentu jumlah aktiva tetap adalah yang terbesar dibandingkan jenis aktiva lainnya

Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada beberapa defenisi aktiva tetap yang diungkapkan oleh para ahli, seperti defenisi aktiva tetap menurut Mulyadi (2001 : 591) menyebutkan bahwa aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud , memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusaaan, bukan untuk dijual kembali.


(35)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No. 17 : 1494, Revisi 2007), menyebutkan bahwa aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode

Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi yaitu semua aktiva berwujud yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.2) dikemukakan defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut :

“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”

Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 500) mengemukakan :

“Property, plant, and equipment are properties of durable nature used in the regular operation of the business”

Sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) diatas tentang aktiva tetap, maka definisi aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan telah disesuaikan dengan standar akuntansi keuangan.


(36)

bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah, dan aktiva tetap bersifat non moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.

2. Klasifikasi aktiva tetap

Dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain: 1. Sudut Substansi

a. Aktiva berwujud (tangible assets) seperti tanah, gedung, mesin, dan lain-lain.

b. Aktiva tidak berwujud (intangible assets) seperti hak cipta, hak paten, franchise, dan lain-lain.

2. Sudut Disusutkan atau Tidak

a. Aktiva tetap yang dapat disusutkan (depreciated plant assets) seperti gedung, mesin, peralatan, dan lain-lain.

b. Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan (undepreciated plant assets) seperti tanah.

3. Berdasarkan Jenis

Aktiva tetap berdasarkan jenis seperti tanah, bangunan, gedung, mesin, kenderaan, inventaris.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan memiliki aktiva tetap yang bermacam-macam jenisnya. Adapun daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebagai berikut :

a. Tanah b. Bangunan c. Mesin d. Kenderaan e. Peralatan kantor


(37)

g. Peralatan kantor lainnya

Dari daftar aktiva tetap diatas terdapat sebagian aktiva yang tidak produktif lagi. Aktiva yang tidak produktif tersebut akan dikeluarkan dari daftar aktiva bila telah dijual atau disingkirkan.

3. Penilaian aktiva tetap

Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya yaitu jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut siap untuk digunakan. Jika aktiva tetap diperoleh dari pertukaran, hibah, atau donasi dan aktiva tetap sitaan maka harga pasar atau nilai transfer aktiva pada saat diserahkan dipakai sebagai ukuran harga perolehan aktiva yang diterima.

Adakalanya suatu aktiva tetap yang diperoleh dalam mata uang asing, maka harga perolehan aktiva ditetapkan berdasarkan nilai tukar, yaitu :

1. Nilai tukar masukan (exchange input value) 2. Nilai tukar keluaran (exchange output value)

Kedua nilai tukar dapat berupa nilai tukar masa lalu (past), sekarang (present), maupun yang akan datang (future).

Tujuan penilaian aktiva tetap adalah untuk menetapkan jumlah yang akan datang dibebankan sebagai biaya. Bila aktiva tetap didasarkan pada nilai tukar keluaran akan menyesatkan para pemakai laporan keuangan. Penilaian aktiva tetap hanya dapat didasarkan pada nilai tukar masukan saja, yang terdiri dari :


(38)

1. Historical Cost

Nilai tukar yang digunakan adalah nilai pasar pada saat perolehan. Historical cost terdiri dari :

a. Historical cost to the firm adalah seluruh pengeluaran yang diperlukan

untuk memperoleh dan menggunakan asset dalam keadaan yang diinginkan.

b. Prudent cost adalah pengeluaran yang ditetapkan oleh manajemen yang

kompeten untuk memperoleh aktiva.

c. Original cost adalah cost yang pertama kali dikeluarkan oleh perusahaan yang mula-mula menggunakan asset. Sedangkan nilai dari aktiva yang second hand adalah nilai menurut cost yang digunakan oleh perusahaan yang pertama kali membeli.

2. Current Input Value

Nilai tukar yang didasarkan pada nilai pasar apabila aktiva tetap tersebut diperoleh sekarang. Current input value terdiri dari :

a. Current replacement cost adalah jumlah untuk memperoleh aktiva baru

yang sama melalui pembelian di pasar yang berlaku.

b. Appraisal value adalah suatu metode yang memperkirakan current cost

atau current value dengan cara yang sistematis. Penelitian dengan appraisal value ini dinilai dengan cukup objektif karena yang mengadakan adalah perusahaan lain yang independen.


(39)

4. Cara-cara perolehan aktiva tetap

Untuk memperoleh suatu aktiva tetap dapat ditempuh beberapa cara, antara lain :

a. Perolehan dengan pembelian tunai (Acquisition by purchase for cash)

b. Perolehan dengan pembelian angsuran (Acquisition by purchase on long term contract)

c. Perolehan dengan pertukaran (Acquisition by exchange)

d. Perolehan dengan Surat Berharga (Acquisition by issued for securities) e. Perolehan dengan Membangun Sendiri (Acquisition by self contruction) f. Perolehan aktiva dari hadiah / donasi / sumbangan (Acquisition by donation) g. Perolehan dengan cara sewa guna usaha (Acquisition by leasing)

a.Perolehan dengan pembelian tunai (Acquisition by purchase for cash)

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan sewa biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan pembelian atau persiapan penggunaannya. Perolehan beberapa aktiva dibeli secara bersamaan dengan suatu jumlah total pembayaran, tanpa dibuat penilaian harga masing-masing, maka perlu ditentukan besar nilai masing-masing aktiva yang didasarkan pada harga pasar.

b.Perolehan dengan pembelian angsuran (Acquisition by purchase on long term contract)

Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian secara angsuran maka nilai aktiva dicatat sebesar harga pembeliannya tidak termasuk unsur bunga yang dicatat sebagai beban bunga selama masa angsuran.


(40)

c.Perolehan dengan pertukaran (Acquisition by exchange)

Untuk aktiva yang diperoleh melalui pertukaran menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.6) adalah :

Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer Perolehan aktiva tetap melalui pertukaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis (similar assets / special case) yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin lama dengan mesin baru. Dalam hubungannya dengan aktiva sejenis, laba yang timbul ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva baru). Namun dalam pertukaran mengalami kerugian maka kerugian tersebut dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

2. Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis (dissimilar assets / general case) yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran mesin dengan gedung.

Dalam pertukaran barang yang sifatnya general case, nilai barang baru yang diperoleh (asset aquired) dicatat berdasarkan nilai pasar barang yang dikorbankan (asset given up) ditambah pembayaran boot atau dikurangi penerimaan boot. Bila harga pasar dari asset given up tidak diketahui maka value dari asset yang lama dari fair value dari asset given up atau asset equired


(41)

d.Perolehan dengan Surat Berharga (Acquisition by issued for securities)

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan surat-surat berharga, misalnya saham dan obligasi, maka dasar dari penilaian aktiva tetap dicatat sebesar harga saham atau obligasi dan digunakan sebagai dasar pertukaran. Apabila harga saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga aktiva tersebut. Namun kadang-kadang aktiva tetap tertentu tidak diketahui harga pasarannya, maka pencatatan aktiva tetap tersebut didasarkan atas harga taksiran yang ditentukan oleh manajemen perusahaan atau perusahaan penilai.

e.Perolehan dengan Membangun Sendiri (Acquisition by self contruction)

Perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap dengan cara membangun sendiri, mempunyai beberapa alasan yaitu untuk mendapatkan kualitas dan atau konsistensi yang lebih baik, untuk memanfaatkan fasilitas yang menganggur, dan menghemat biaya.

Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.5) menyatakan bahwa :

Jika suatu perusahaan membuat aktiva serupa untuk dijual dalam keadaan normal, biaya perolehan aktiva biasanya sama dengan biaya memproduksi aktiva untuk dijual. Karenanya, setiap laba internal dieliminasi dalam menetapkan biaya tersebut. Demikian pula biaya dari jumlah abnormal dari bahan baku yang tidak terpakai, tenaga kerja atau sumber lain yang terjadi dalam memproduksi suatu aktiva tetap yang dikonstruksi sendiri tidak dimasukkan dalam biaya perolehan aktiva.

f.Perolehan aktiva dari hadiah / donasi / sumbangan (Acquisition by donation) Jika suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan maka tidak ada pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan. Walaupun ada, jumlahnya relatif lebih kecil


(42)

(2004 : 16.7), menyatakan bahwa, “aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi”.

g.Perolehan dengan cara sewa guna usaha (Acquisition by leasing)

Dalam standar akuntansi keuangan (2004 : 30.1), menyatakan bahwa

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

Pencatatan perolehan aktiva tetap dengan leasing tergantung dari jenis leasing yang digunakan oleh perusahaan.

Ada 2 (dua) cara leasing yaitu : 1. Capital lease

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.

2. Operating lease

Bila perusahaan memilih cara ini maka pencatatan angsuran tidak menjadi bagian aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva tetap dan aktiva yang bersangkutan tidak disusutkan.

Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap yaitu dengan cara membeli secara


(43)

aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan dicatat ke dalam buku besar harian terlebih dahulu sebagai harga perolehannya.

5. Pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap

Selama menggunakan aktiva tetap untuk kegiatan usahanya, perusahaan sering kali mengadakan pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap tersebut. Pengeluaran – pengeluaran tersebut biasanya ditujukan untuk :

1. Mempertahankan kesinambungan kerja 2. Menambah masa manfaat (umur ekonomis) 3. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi

Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi selama penggunaan aktiva tetap dibagi dalam dua kategori yaitu :

a.Pengeluaran Modal

Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 162) menyatakan “penggunaan setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu, produksi, atau peningkatan, standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan”.

Sedangkan Skousen (2004 : 449) menyatakan “jika pengeluaran dihapuskan akan memberi sumbangan terhadap upaya mendatangkan pendapat lebih dari satu tahun fiskal, maka pengeluaran tersebut disebut pengeluaran modal”.


(44)

b.Pengeluaran Biaya

Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 104) mengemukakan bahwa :

Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat perekonomian pada masa yang akan datang yang dapat diharapkan perusahaan untuk mempertahankan standar kinerja semula suatu aktiva, biasanya diakui sebagai beban saat terjadi. Contoh, biaya pengeluaran dan reparasi (servicing) atau turun mesin (over houling) pabrik dan peralatan biasanya merupakan beban, karena memelihara dan meningkatkan standar kinerja semula.

Untuk dapat membedakan pengertian diatas, ada beberapa pedoman yang dapat digunakan, yaitu :

1. Segi keuntungan

Pengeluaran dianggap sebagai :

a. Modal, jika pengeluaran itu memberikan keuntungan selama lebih dari satu tahun dalam arti pengeluaran dapat menambah kegunaan aktiva tersebut.

b. Pendapatan, jika manfaatnya hanya dalam tahun yang bersangkutan. 2. Segi kebiasaan

Pengeluaran dianggap sebagai :

a. Pendapatan, jika pengeluaran terjadi sifatnya lazim dan rutin dikeluarkan dalam periode tertentu.

b. Modal, jika pengeluaran itu sifatnya tidak lazim. 3. Segi jumlah

Pengeluaran dianggap sebagai :


(45)

Selama pemakaian aktiva tetap, Fakultas Ekonomi USU harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mencegah menurunnya kapasitas operasi, biasanya hal ini disebabkan karena adanya proses penuaan, kerusakan yang umumnya aktiva tetap yang dioperasikan secara terus menerus dan lain sebagainya.

Pengeluaran-pengeluaran yang umumnya dilakukan oleh Fakultas Ekonomi USU adalah berupa :

a. Biaya reparasi dan pemeliharaan

Biaya reperasi adalah biaya yang ditujukan untuk reparasi ringan dan biasanya dalam jumlah kecil. Sedangkan biaya pemeliharaan adalah biaya yang dimaksudkan untuk menjaga aktiva tetap agar selalu dalam kondisi yang baik seperti misalnya penggantian oli, pengecetan, dan lain-lain. Biaya reparasi dan pemeliharaan ini umumnya hanya dijumpai dalam periode tahun buku yang berjalan, maka dengan demikian dicatat sebagai beban (pengeluaran hasil revenue expendetur) dan beban ini sering terjadi.

b. Biaya penggantian

Biaya penggantian menyangkut pembongkaran dari bagian atau komponen aktiva tetap dan pemasangan komponen atau suku cadang pengganti sejenis yang sama sekali baru. Sebagai contoh, penggantian pondasi mesin dengan pondasi yang baru, atau penggantian atap bangunan dengan atap yang baru.

Oleh karena menyangkut penempatan unit atau komponen aktiva yang baru dan pembongkaran unit atau komponen aktiva yang lama, maka akuntansi


(46)

untuk pengeluaran modal berupa penggantian dapat dipilih salah satu di antara tiga metode berikut ini, sesuai dengan keadaan yang melingkupinya.

1. Dikapitalisasi dan dicatat dalam rekening tersendiri secara terpisah dari aktiva tetap terkait. Alasan untuk mengkapitalisasikan biaya penggantian dan mencatatnya ke dalam rekening pembukuan tersendiri secara terpisah dari rekening aktiva tetap terkait adalah karena adanya unit-unit atau komponen yang ditambahkan dan mempunyai masa manfaat yang berbeda dari taksiran sisa umur ekonomis aktiva terkait.

2. Dibebankan atau dikurangkan dari saldo rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap terkait. Metode akuntansi ini lazimnya dipilih apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi sebagian besar digunakan untuk mengganti komponen-komponen tertentu dari suatu aktiva tetap, sehingga menambah umur atau sisa manfaat aktiva terkait.

3. Substitution approach. Secara teoritis, Substitution approach merupakan

metode akuntansi yang paling rasional, khususnya apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi menyangkut penggantian komponen aktiva tetap dan nilai buku komponen lama dapat ditelusuri.

6. Penghentian penggunaan aktiva tetap

Aktiva tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara dijual, ditukarkan ataupun dibuang. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian, maka semua akun yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila aktiva tersebut dijual maka selisih harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai


(47)

Hal ini sesuai dengan yang ada dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002 : 16.12), yaitu “keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi”.

Proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat terjadi dalam berbagai kondisi sebagai berikut :

1. Asset retirement by sale

Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas atau piutang. Bila harga jual lebih tinggi dibanding dengan nilai buku aktiva yang bersangkutan berarti ada keuntungan, sedangkan jika harga jual lebih rendah dari nilai buku berarti ada kerugian.

2. Asset retirement by exchange for other nonmonetary assets

Sering kali perusahaan melakukan penghentian penggunaan aktiva tetap melalui pertukaran dengan aktiva tetap nonmoneter lainnya, maka aktiva tersebut dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai pasar aktiva yang diterima. Jika harga perolehan aktiva baru lebih tinggi dari book value aktiva lama maka diperoleh keuntungan dan sebaliknya.

3. Retirement by involuntary conversion

Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa dapat terjadi kerusakan berat akibat terjadinya peristiwa-peristiwa seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.


(48)

tidak produktif lagi, dan selalu diikuti penghapusan harga perolehan. Fakultas Ekonomi USU dalam melakukan pencatatan atas penghentian penggunaan aktiva tetap dari operasi perusahaan telah membuat kebijaksanaan terhadap perhitungan aktiva tetapnya yaitu dengan cara memperhitungkan biaya penyusutan aktiva tetap mulai dari awal periode akuntansi yang bersangkutan sampai dengan aktiva tetap tersebut dihentikan penggunaannya dari operasi normal perusahaan.

C. Penyusutan Aktiva Tetap 1. Pengertian penyusutan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 17.1), definisi penyusutan adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.

Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 550) :

“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods expected to benefit from the use of the asset”

Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara rasional kepada periode-periode dimana akiva tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan menurut Fakultas Ekonomi USU sesuai dengan pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga perolehan/pokok aktiva tetap,


(49)

taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa, (residual value) dan metode penyusutan yang digunakan.

Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuan terhadap penurunan nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuan penyusutan sebagai beban (expense) pada umumnya merupakan beban yang tidak melibatkan pengeluaran kas (non cash expense). Pengorbanan sumber ekonomis atau kas terjadi pada saat perolehan aktiva tetap dan jumlah inilah yang dialokasikan sebagai beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.

2. Faktor – Faktor dalam Menentukan Penyusutan

a. Harga perolehan (cost), yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam perolehan aktiva sampai dengan aktiva siap untuk digunakan.

b. Nilai sisa (salvage value), yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain untuk aktiva tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat penjualan atau pertukaran.

c. Taksiran umur kegunaan (usefull life), yaitu kegunaan suatu aktiva yang dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut dalam penyusutan. Taksiran masa manfaat ini biasa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.


(50)

3. Metode Penyusutan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 17.3), menyatakan bahwa :

Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.

Aktiva tetap berwujud dapat disusutkan dalam beberapa metode, oleh karena itu pemilihan metode penyusutan yang akan dipakai terhadap suatu aktiva berwujud harus dipertimbangkan dengan baik. Metode penyusutan yang dipilih dan dianggap tepat untuk jenis aktiva tertentu, belum dapat dipastikan akan tepat untuk diterapkan pada jenis aktiva lain karena perbedaan sifat dan pola penggunaan aktiva tersebut.

Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan periodik antara lain :

A. Metode berdasarkan faktor waktu

1.Penyusutan garis lurus (straight line method)

2.Penyusutan pembebanan menurun (dipercepat) (reducing charge method) a. Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method)

b. Metode saldo menurun (decilining balance method)

c. Metode saldo menurun ganda (double decilining balance method) B. Metode berdasarkan faktor penggunaan/ berdasarkan kegiatan/


(51)

2. Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output method) C. Metode depresiasi khusus

1. Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan kelompok (group and composite method)

2. Metode anuitas (annuity method)

3. Metode penggantian dan penempatan (replacement and location method) 4. Sistem persediaan (inventory system)

Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap FE USU adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.

4. Penggantian aktiva tetap Terbagi atas tiga yaitu: 1. Dibuang.

dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.


(52)

2. Dijual.

penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

3. Ditukar dengan aktiva lain.

dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru, yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoeh keuntungan.

Pada Fakultas Ekonomi USU aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi maka akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain.

5. Penyajian aktiva tetap dalam neraca

Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva yang disajikan dalam daftar neraca. Prinsip akuntansi mengklasifikasikan aktiva dalam neraca menurut ukuran likuiditasnya. Pengklasifikasian ini tidak mutlak tergantung pada jenis perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pengungkapan atau penyajian aktiva tetap dalam neraca adalah :

1. Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi apabila manfaat ekonomis aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya maka aktiva tetap harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonominya yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut sebagai kerugian. 2. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai yang cukup


(53)

3. Pemakaian istilah cadangan penyusutan harus dihindarkan sebab istilah tersebut berarti adanya dana yang disisihkan untuk tujuan tersebut, sebaliknya digunakan yang lebih menggambarkan alokasi biaya aktiva tetap sampai periode tertentu.

4. Jenis aktiva tetap yang disusutkan dan aktiva tetap yang tidak disusutkan harus dipisahkan dalam neraca.

5. Aktiva tetap yang disusutkan harus dilaporkan berdasarkan nilai cost. Jika dilaporkan dengan dasar penilaian diluar cost, maka harus dijelaskan termasuk perbedaannya dengan harga cost.


(54)

BAB IV PENUTUP

Dalam bab terakhir ini penulis mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya dan kemudian dengan pemberian saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kamajuan di masa yang akan datang khususnya pada pengelola aktiva tetap.

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan defenisi tentang harga perolehan aktiva tetap yaitu semua pengeluaran yang timbul mulai dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap beroperasi.

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Disamping itu, perusahaan juga mendapatkan aktiva tetap dengan cara membangun sendiri.

3. Aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dengan cara membangun sendiri harga perolehannya yang berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam pelaksanaannya


(55)

dari penanggung jawab pembagian atau pembuat aktiva tetap yang bersangkutan.

4. Dalam membuat harga perolehan perusahaan menjumlahkan harga yang diberikan penjual (harga faktur) dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk dipergunakan dan menjumlahkan harga yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan.

5. Harga perolehan aktiva tetap diakui sebesar harga perolehannya (the acquisition cost). Maka harga perolehan dapat dirumuskan dengan : nilai beli + pengeluaran yang timbul dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap operasi.

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan memberikan kewenangan kepada setiap Fakultas untuk membuat sendiri secara rinci pembukuan khusunya pencatatan tentang akiva tetap.

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan dapat menyusun sendiri besarnya penyusutan aktiva tetap untuk menentukan alokasi biaya terhadap penggunaan aktiva tetap tersebut.

3. Diberlakukannya kebijakan management menyangkut penggunaan aktiva tetap yang bersangkutan.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta; BPFE.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Jakarta; Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Jakarta;

Salemba Empat.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate Accounting, 10th edition, New York; Jhon Wiley and Sons, Inc.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Jakarta; Salemba Empat.

Stice, Earl K, James D. Stice, and K. Fred Skousen, 2004. Intermediate Accounting, 15th edition, Ohio; South-Western College Publishing.


(1)

2. Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output method) C. Metode depresiasi khusus

1. Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan kelompok (group and composite method)

2. Metode anuitas (annuity method)

3. Metode penggantian dan penempatan (replacement and location method) 4. Sistem persediaan (inventory system)

Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap FE USU adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.

4. Penggantian aktiva tetap Terbagi atas tiga yaitu: 1. Dibuang.

dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.


(2)

2. Dijual.

penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

3. Ditukar dengan aktiva lain.

dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru, yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoeh keuntungan.

Pada Fakultas Ekonomi USU aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi maka akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain.

5. Penyajian aktiva tetap dalam neraca

Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva yang disajikan dalam daftar neraca. Prinsip akuntansi mengklasifikasikan aktiva dalam neraca menurut ukuran likuiditasnya. Pengklasifikasian ini tidak mutlak tergantung pada jenis perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pengungkapan atau penyajian aktiva tetap dalam neraca adalah :

1. Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi apabila manfaat ekonomis aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya maka aktiva tetap harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonominya yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut sebagai kerugian. 2. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai yang cukup

material haruslah disajikan sebagai aktiva lain-lain berdasarkan nilai realisasinya.


(3)

3. Pemakaian istilah cadangan penyusutan harus dihindarkan sebab istilah tersebut berarti adanya dana yang disisihkan untuk tujuan tersebut, sebaliknya digunakan yang lebih menggambarkan alokasi biaya aktiva tetap sampai periode tertentu.

4. Jenis aktiva tetap yang disusutkan dan aktiva tetap yang tidak disusutkan harus dipisahkan dalam neraca.

5. Aktiva tetap yang disusutkan harus dilaporkan berdasarkan nilai cost. Jika dilaporkan dengan dasar penilaian diluar cost, maka harus dijelaskan termasuk perbedaannya dengan harga cost.


(4)

BAB IV PENUTUP

Dalam bab terakhir ini penulis mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya dan kemudian dengan pemberian saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kamajuan di masa yang akan datang khususnya pada pengelola aktiva tetap.

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan defenisi tentang harga perolehan aktiva tetap yaitu semua pengeluaran yang timbul mulai dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap beroperasi.

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Disamping itu, perusahaan juga mendapatkan aktiva tetap dengan cara membangun sendiri.

3. Aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dengan cara membangun sendiri harga perolehannya yang berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam pelaksanaannya akan dicatat pada saat laporan proyek diperoleh dan berita acara serah terima


(5)

dari penanggung jawab pembagian atau pembuat aktiva tetap yang bersangkutan.

4. Dalam membuat harga perolehan perusahaan menjumlahkan harga yang diberikan penjual (harga faktur) dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk dipergunakan dan menjumlahkan harga yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan.

5. Harga perolehan aktiva tetap diakui sebesar harga perolehannya (the

acquisition cost). Maka harga perolehan dapat dirumuskan dengan : nilai beli

+ pengeluaran yang timbul dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap operasi.

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan memberikan kewenangan kepada setiap Fakultas untuk membuat sendiri secara rinci pembukuan khusunya pencatatan tentang akiva tetap.

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan dapat menyusun sendiri besarnya penyusutan aktiva tetap untuk menentukan alokasi biaya terhadap penggunaan aktiva tetap tersebut.

3. Diberlakukannya kebijakan management menyangkut penggunaan aktiva tetap yang bersangkutan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta; BPFE.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Jakarta; Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Jakarta;

Salemba Empat.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate Accounting, 10th edition, New York; Jhon Wiley and Sons, Inc.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Jakarta; Salemba Empat.

Stice, Earl K, James D. Stice, and K. Fred Skousen, 2004. Intermediate Accounting, 15th edition, Ohio; South-Western College Publishing.