Peranan Motivasi Terhadap Karyawan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku JL. Jend. Besar DR. A.H. Nasution.30 Medan

(1)

PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PADA PENYEDIAAN AIR BAKU

JL.JEND.BESAR DR.A.H. NASUTION NO. 30 MEDAN

Oleh :

EVI YULIANI 092103065

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

NAMA : EVI YULIANI

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NIM : 092103065

PROGRAM STUDI : D III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN MOTIVASI TERHADAP KARYAWAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PADA PENYEDIAAN AIR BAKU JL. JEND. BESAR DR. A.H. NASUTION.30 MEDAN

Tanggal: Oktober 2012 Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan

(

NIP. 19741012 200003 2 003

Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)

Tanggal: Oktober 2012 DEKAN

(

NIP. 19550810 198303 1 004 Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


(3)

NIM : 092103065

PROGRAM STUDI : D III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN MOTIVASI TERHADAP KARYAWAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PADA PENYEDIAAN AIR BAKU JL. JEND. BESAR DR. A.H. NASUTION.30 MEDAN

Medan, Oktober 2012 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

NIP . 19831008 201012 2 003


(4)

KATA PENGANTAR

ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ridho-Nya, serta shalawat beriring salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan hikmat kesempatan, kesehatan serta hikmat pemikiran dalam menyerap ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Peranan Motivasi Terhadap Karyawan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku Jl.Jend.Besar Dr.A.H. Nasution No.

30

Medan” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara .

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penulis telah banyak mendapat arahan, Bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, Maka kesempatan ini penulis dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M. &H, M.Sc. (C.T.M), Sp.A.(K), Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.


(5)

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, Selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Ibu Beby Kendida Hasibuan, SE, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

5. Seleruh Pegawai dan Staf, Yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Suhardi GS, ST, MM , Selaku Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum Medan.

7. Bapak Agus Parlindungan, BSc, Selaku Kepala Urusan Administrasi Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum Medan.

8. Teristimewa untuk orang tua tercinta Ayahanda (Alm) Salam dan Ibunda Kasni, dimana berkat do’a, kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan hati membesarkan, mendidik dan selalu memberikan dorongan semangatnya serta pengorbanan yang tidak akan dapat penulis balas dengan apapun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Untuk abang tercinta Suriadi, Suriono dan Riono, Serta kakak tercinta Sunengsih Rini, dan Herlina, yang selalu memberikan dukungan baik secara moril, dan materil dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10.Untuk Maz Agus Adi Satriya, yang selalu memberikan dukungan baik secara moril, dan materil serta selalu menghibur.


(6)

11.Untuk teman-teman kos yang saya sayangi Nana, Dillah, Ema, Uli, Yuli, Yuni, Suzi yang telah memberikan semangat dan motivasi baik moril dan materil serta selalu menghibur saya.

12.Untuk teman-teman magang saya yang lucu-lucu Herlia, Rini, yang selalu menghibur dan telah banyak membantu saya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, bagaimana pengetahuan dan wawasan penulis miliki. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirul Qalam penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Tugas Akhir ini selesai, Dan memanjatkan doa kepada Allah SWT, Agar kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dapat dibalas oleh Allah SWT.

Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama penulis. Amin.

Medan, Oktober 2012 Penulis


(7)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Jadwal Kegiatan ... 5

F. Sistematika Penulisan... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Kementerian ... 7

B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 9

C. Struktur Organisasi ... 9

D. Job Description... 12

E. Kinerja Usaha Terkini ... 21

F. Rencana Kegiatan... 21

BAB III PEMBAHASAN A.Pengertian Motivasi... 22

B.Jenis-Jenis Motivasi ... 27

C.Dasar-Dasar Motivasi ... 32

D.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan……… 36

B.Saran……….. 37


(8)

DAFTAR TABEL

No. Halaman


(9)

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan alat atau wadah dari sekelompok orang yang bekerja sama secara terkoordinasi dengan cara yang terstruktur, Untuk mencapai tujuan tertentu. Namun demikian, organisasi bukan hanya alat untuk menyediakan barang dan jasa, Tetapi organisasi harus dapat menciptakan juga lingkungan kerja yang harmonis sehingga dapat berpengaruh positif terhadap perilaku anggota dalam pencapaian tujuan. (Wiludjeng, 2007:11).

Organisasi sebagai suatu sistem terbuka akan selalu berhubungan dengan lingkungannya, Dan organisasi harus dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan untuk tetap hidup. Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, Yaitu : Lingkungan eksternal dan Lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah pihak-pihak yang mempengaruhi nasib organisasi secara langsung, dan berada di luar organisasi. Yang termasuk lingkungan eksternal : konsumen, pemasok, pesaing, pemerintah, lembaga keuangan, dan pihak-pihak lainnya. Sedangkan lingkungan internal berada di dalam organisasi. yang termasuk lingkungan internal : pekerja / karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham. (Wiludjeng, 2007:30-31).

Menurut Wiludjeng (2007:31) Menyatakan bahwa pada lingkungan organisasi salah satunya terdapat karyawan, Dimana karyawan menjadi aset atau sumber daya organisasi. Oleh karena itu perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan


(11)

hubungan yang harmonis diantara para karyawan dan atasan. Hubungan baik akan menghasilkan keuntungan di kedua belah pihak.

Menurut Manullang (2001:193) Pada dasarnya setiap instansi pemerintah maupun swasta, Bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas dan pekerjaanya.

Motivasi pada suatu organisasi atau perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil-hasil kinerja yang tinggi ingin dicapai secara konsisten.

( Manullang, 2000:193).

Menurut Hasibuan (2006:141) Motivasi penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Menurut Sunarto (2005:9) Motivasi ialah mengajak karyawan mengikuti kemauan untuk menyelesaikan tugas, menetapkan arah diri sendiri dan mengambil tindakan untuk sampai ke tujuan. Karyawan merasa termotivasi, Apabila merasa tindakannya mengarah pada pencapaian tujuan dan imbalan berharga yang akan memuaskan kebutuhan mereka.


(12)

Peran motivasi dalam meningkatkan kinerja sangatlah penting karena diharapkan setiap individu pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktifitas kerja yang tinggi, Sehingga akan meningkatkan aktifitas kerja karyawan serta pegawai mempunyai persamaan tujuan agar lebih giat dan semangat serta bekerja secara efektif dan efisien. (Siagian, 2002:21).

Upaya untuk menciptakan kinerja karyawan, Kementerian Pekerjaan Umum pada Penyediaan Air Baku masih terdapat banyak kendala yang dihadapi sehingga sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Kondisi yang belum ideal masih ada di Kementerian Pekerjaan Umum pada Penyediaan Air Baku, Antara lain Karyawan datang kerja terlambat, Istirahat lebih awal dan terlambat masuk bekerja, Ada pedagang masuk ke ruangan yang menawarkan produk, Kurangnya sarana dan prasarana, Pulang kerja lebih awal. Sehingga mengakibatkan kinerja karyawan menurun yang disebabkan motivasi karyawan yang rendah dalam mengerjakan pekerjaan dan didukung dengan lingkungan kerja yang kurang nyaman sehingga pekerjaan karyawan tidak dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, Dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh karyawan guna menciptakan tujuan organisasi, Sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Selain itu, organisasi perlu memperhatiksn berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan, Dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi dalam meningkatkan motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan


(13)

tindakan yang profesional dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan bidang dan tanggung jawab masing – masing.

Dalam kaitannya dengan kinerja karyawan, Hal tersebut tentunya harus segera dibenahi agar para pimpinan dan bawahan pada Penyediaan Air Baku dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat secara lebih profesional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dalam suatu organisasi pemerintah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam memberikan motivasi kepada karyawan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, Maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul “Peranan Motivasi Terhadap Karyawan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku Jl.Jend.Besar Dr.A.H. Nasution No. 30 Medan” dalam penyusunan Tugas Akhir ini. B. Perumusan Masalah

Sistem motivasi yang dilaksanakan akan mempengaruhi kelancaran para staf dan pegawai. Oleh karena itu sangat penting bagi Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperhatikan bagaimana cara-cara memberikan motivasi yang efektif untuk meningkatkan kinerja staf dan pegawainya.

Berdasarkan uraian latar belakang, Maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimanakah peranan motivasi terhadap karyawan pada Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum Medan?


(14)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan motivasi dalam meningkatkan kinerja terhadap karyawan pada bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum Medan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan penulis tentang motivasi sehingga memperkaya wawasan ilmiah.

2. Bagi pihak lain

Dapat menjadi tambahan rujukan bagi penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan bagi organisasi yang menghadapi masalah serupa.

E. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku Jl.Jend.Besar Dr.A.H. Nasution No. 30. Untuk lebih jelasnya, Jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada table 1.1

Table 1.1 Jadwal Kegiatan No. Kegiataan

Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Konsultasi 2 Pengumpulan

Data

3 Penulisan Laporan


(15)

Dalam kegiatan pengumpulan data, Dilakukan penelitian selama 6 minggu mulai tanggal 11 Juli sampai dengan 7 September 2012 di bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disajikan dalam beberapa bab dengan sistematika penelitian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang uraian singkat mengenai latar belakang permasalah, perumusan masalah , tujuan dan manfaat , dan sistematika penelitian.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab in berisi tenteng sejarah ringkas Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku Jl.Jend.Besar Dr.A.H. Nasution No. 30, struktur organisasi dan job description, jenis kegiatan,kinerja usaha terkini,dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang Peranan motivasi terhadap karyawan pada bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum di kota Medan.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang di lakukan di bagian Penyadiaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum di kota Medan, dan saran bagi bagian Penyadiaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum di kota Medan,serta Daftar Pustaka yang mencantumkan semua referensi yang di gunakan.


(16)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku

"Pekerjaan Umum" adalah terjemahan dari istilah bahasa Belanda " Openbare Werken" yang pada zaman Hindia Belanda disebut "Waterstaat swerken". Di lingkungan Pusat Pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer & Waterstaat (Dep.V&W), Yang sebelumnya terdiri dari 2 Dept.Van Guovernements Bedri jven dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare Werken.Dep. V dan W dikepalai oleh seorang Direktur, Yang membawahi beberapa Afdelingen dan Diensten sesuai dengan tugas/wewenang Depertemen ini.

Sesudah Pemerintahan Indonesia membentuk Kabinet yang pertama, Maka pada Menteri mulai menyusun organisasi serta sifatnya. Pekerjaan Umum pada waktu itu (1945) berpusat di Bandung, dengan mengambil tempat bekas gedung V.&W. (dikenal dengan nama "Gedung Sate"). Khusus pada permulaan terbentuknya Negara Kesatuan RI, maka susunan Kementerian berbeda sebagai berikut : Dalam masa proloog G 30 S. PKI terjadilah dalam sejarah Pemerintahan RI suatu Kabinet yang besar disebut dengan nama Kabinet DwiKora atau Kabinet 100 Menteri, Dimana pada masa ini dibentuk Koordinator Kementerian.

Kementerian Pekerjaan Umum Medan berdiri pada tanggal 15 april 1948. Sebelumnya, Sumatera Utara yang berpusat di kota medan termasuk ke dalam Provinsi Sumatera sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun 1950. Provinsi


(17)

Sumatera Utara dibentuk meliputi sebagian Aceh. Tahun 1956, Aceh dipisahkan menjadi Daerah Otonom dari Provinsi Sumatera Utara.

Untuk lebih efektifnya pengelolaan SDA dan didasarkan kepada Undang-undang No. 17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang-undang No.1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara serta Peraturan Pelaksanaannya terbentuknya Balai Wilayah Sungai, adalah sebagai berikut :

a. undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-undang No.1/2003 Tentang Perbendaharaan Negara serta Peraturan Pelaksanaannya.

b. Undang-undang No.7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.

c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 286/PRT/M/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dep. PU

Visi Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku

Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat.

Misi Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku

a. Konservasi sumber daya air

b. Pendayagunaan sumber daya air (Pemantauan, Penyediaan, Penggunaan Pengembangan, dan Pengusahaan).


(18)

d. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah.

e. Peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data dan informasi sumber daya air.

Tujuan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku

Tujuan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pengelolaan Sumber Daya Air secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.

2. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan responsive terhadap perkembangan / perubahan

B. Jenis Usaha / Kegiatan

Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksanaan Konstruksi, Pendayagunaan sumber daya air, Operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, Pengendalian daya rusak air, pengabdian/pelayanan masyarakat. Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pelayanan dan pengaduan non – profit ( tidak berorientasi pada perolehan laba), Seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.


(19)

C. Struktur Organisasi

Organisasi adalah salah satu fungsi manajemen yang mempunyai peranan penting yang langsung berinteraksi dengan sosial. Dengan adanya struktur organisasi maka pembagian tugas dalam perusahaan dan instansi pemerintah disesuaikan dengan struktur yang ada. Fungsi dan struktur organisasi adalah untuk menentukan aktivitas – aktivitas dan memberikan wewenang kepada masing-masing bagian untuk melaksanakan tugas, Tanggung jawab terhadap masing-masing prusahaan dan instansi pemerintah.

Sturktur organisasi dapat mencegah terjadinya penyimpangan yang akan terjadi di dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Melalui struktur organisasi yang baik, Pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat di terapkan. Sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatau perusahaan dan instansi dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, Maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, Melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum di Kota Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1


(20)

Bagan Struktur Organisasi Penyediaan Air Baku

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Penyediaan Air Baku

Sumber : Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku Sumatera II (2012)

Kepala SNVT : IR. Saudara Raja GukGuk

Pejabat Pembuat Komitmen : Suhardi GS, ST, MM

Kepala Urusan Teknik : Darma Agus, ST

Kepala Urusan Program , Pengawasan : Yusran Rangkuti, S. ST Kepala Urusan Administrasi : Agus Parlindungan, Bsc

Kepala SNVT Pelaksanaan Pemanfaatan Air Sumatera Utara II Provinsi Sumatera

Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Air

Baku Kepala Urusan Teknik Kepala Urusan Program, Pengawasan Kepala Urusan Administrasi Bendahara Pengeluaran Pembantu Staf Pengawasan Lapangan Pengawasan Utama

Staf Staf Staf


(21)

Bendahara : Herwin, SE

Staf Teknik : Dedi Setiawan Ritonga, ST Rahmad Dhani, Amd Sarah Sagala, ST Staf Pengawasan dan Pelaksanaan : hevrina Irayana, Amd

Tidora Situmorang, Amd

Staf Administrasi : Yusniar, SE

Ahmad Gajali, SE

Muhammad Rifky

Kamaluddin

Hary

D. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum di Medan yang terdiri dari :

1. Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera II Prov. Sumatera Utara mempunyai tugas:

a. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan

b. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di website PU net

c. Menetapkan Pejabat Pengadaan

d. Menetapkan Panitia / Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan e. Menetapkan Panitia Peneliti Kontrak


(22)

g. Menyampaikan Laporan Keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

h. Menyelesaikan perselisihan antara PKK dengan ULP / Pejabat Pengadvaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat

i. Mengwasi Penyimpanan dan Pemeliharaan seluruh dokumen pengadaan barang / Jasa dan menerima hasil pekerjaan pengadaan barang / Jasa dilampiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan softcopy

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PKK)

a. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang / jasa yang meliputi spesifikasi teknis barang / jasa , harga perkiraan sendiri dan rancangan kontrak

b. Menerbitkan surat penunjukan penyedia barang / jasa c. Menandatangani kontrak / surat perintah kerja

d. Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang / jasa e. Mengendalikan pelaksanaan kontrak

f. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaikan pengadaan barang / jasa kepada kepala SNVT PJPA Sumatera II prov. Sumut

g. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang / jasa kepada kepala SNVT PJPA Sumatera II prov.Sumut dengan berita acara penyerahan

h. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada kepala SNVT PJPA Sumatera II prov.Sumut setiap triwulan


(23)

i. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan pegadaan barang / jasa

j. Mengusulkan kepada kepala SNVT PJPA Sumatera II Prov. Sumut mengenai perubahan paket pekerjaan dan / perubahan jadwal kegiatan pengadaan apabila diperlukan

k. Menetapkan Tim Pendukung termasuk panitia peneliti kontrak apabila diperlukan

l. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjalasan teknis untuk membantu pelaksanaan tugas ULP apabila diperluka n

m. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang / jasa sesuai ketentuan yang berlaku

n. Menyiapkan,menandatangani dan melaksanakan perjanjian / kontrak dengan pihak penyedia barang / jasa

o. Melaporkan pelaksanaan / penyelesaian pengadaan barang / jasa kepada kepala SNVT PJPA Sumatera II Prov. Sumut

p. Menyerahkan asset hasil pengadaan barang / jasa dan asset lainnya kepada Menteri dengan berita acara penyerahan melalui Kasatker dilampiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan softcopy

q. Menandatangani fakta integritas

r. Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam DIPA s. Menandatangani surat keputusan yang mengakibatkan pengeluaran


(24)

( lembur,honor,vakasi), surat perintah tugas atas persetujuan atas langsung untuk pejabat Eselon IV dan staf serta surat perintah perjalanan dinas berdasarkan surat perintah tugas yang telah diterbitkan

t. Menyusun Dokumen pengadaan barang / jasa untuk kegiatan yang tercantum dalam DIPA dan dokumen pendukungnya yang akan dilaksanakan secara swakelola

u. Menandatangani berita acara penyelesaian pekerjaan, berita acara pemeriksaan barang

v. Menandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran satuan kerja, baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola

w. Menandatangani surat permintaan pembayaran serta dokumen pendukungnya atas persetujuan kepala satuan kerja dan selanjutnya diteruskan kepada pejabat yang melakukan pengujian dan perintah pembayaran

x. Mengajukan tagihan / perintah pembayaran kepada bendahara pengeluaran untuk pembayaran yang membebani uang persediaan

y. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan menyampaikannya kepada kepala Satuan kerja

z. Menyusun usulan rencana kegiatan satuan tahunan yang merupakan bagian dari rencana kerja dan anggaran kementerian / lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya

3. Kepala Urusan Teknik dan Staf

a. Melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik irigasi dan rawa untuk pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh SNVT pelaksanaan jaringan


(25)

pemanfaatan air Sumatera II Prov. Sumatera Utara, termasuk Rencana Anggaran Biaya / HPS dan perubahannya.

b. Bersama-sama unit kerja terkait lainnya menyusun perencanaan pekerjaan dalam RKA-KL / DIPA dan revisi.

c. Menyusun TOR pekerjaan jasa kontruksi dan jasa konsultan yang akan dilaksanakan SNVT pelaksanaan jaringan pemanfaatan Air Sumatera II Prov. Sumatera Utara

d. Melaksanakan pekerjaan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah, pekerjaan pengujian bahan / material, mutu beton serta survai / pengukuran untuk mendukung pembuatan detail design dan pelaksanaan pekerjaan.

e. Membina sumber daya manusia pada unit kerjanya.

f. Memberikan saran-saran masukan-masukan kepada pejabat pembuat komitmen baik diminta maupun tidak

g. Dalam melaksanakan tugasnya urusan teknik bertanggung jawab kepada pejabat pembuat komitmen

4. Kepala Urusan Program Pengawasan dan Pelaksanaan (PROWASLAK) dan Staf

a. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pengadaan jasa konstruksi dan konsultan yang dilaksanakan;

b. Menghimpun dan mengevaluasi program pelaksanaan tahunan baik konstruksi maupun konsultan yang disusun oleh masing-masing pelaksana kegiatan

c. Melaksanakan pembinaan metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan


(26)

d. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap kualitas dan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan

e. Menysusun laporan hasil kegiatan pembinaan pelaksanaan pekerjaan konsultan

f. Menyusun laporan program pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan konsultan g. Menghimpun dan mengevaluasi program pelaksanaan tahunan baik konstruksi

maupun konsultan yang di susun oleh masing-masing pelaksana kegiatan h. Membina sumber daya manusia yang ada di unitnya

i. Memberi saran-saran dan masukan-masukan kepada pejabat pembuat komitmen diminta maupun tidak diminta

j. Dalam melaksanakan tugasnya Urusan Prowaslak bertanggung jawab kepada pejabat pembuat komitmen

5. Kepala Urusan Administrasi dan Staf

a. Melaksanakan tugas-tugas kehumasan kantor dan tugas kerumah tanggaan, kesekretariatan kantor serta membantu pembinaan kesejahteraan dan keselamatan kerja sumber daya manusia

b. Menyusun rencana pengadaan kebutuhan administrasi umum meliputi peralatan dan perlengkapan, perbekalan suku cadang dan bahan-bahan lainnya untuk menunjang kegiatan kantor, serta melaksanakan pengadaan,penyiapan, penata-usahaan barang- barang kebutuhan dan peralatan kantor sesuai ketentuan / peraturan yang berlaku

c. Mengawasi dan melaksanakan pembinaan kehumasan dan kerumah tanggaan di setiap bagian pelaksana kegiatan


(27)

d. Membuat laporan simak BMN secara periodik dan melakukan koordinasi dengan unit akutansi kuasa pengguna barang ( UAKPB) satuan kerja

e. Melaksanakan kegiatan keamanan dan pengamanan di lingkungan kantor f. Membantu melaksanakan pengadaan tanah /ganti rugi tanah dan bangunan

serta sertifikasi atas tanah tersebut membantu melaksanakan sosialisasi rencana pelaksanaan pekerjaan setiap bagian pelaksanaan kegiatan

g. Membina sumber daya manusia yang ada di unitnya

h. Memberikan saran-saran, masukan kepada pejabat pembuat komitmen, baik diminta maupun tidak diminta

i. Urusan Administrasi dalam melaksanakan tugas dan kewajiban bertanggung jawab kepada pejabat pembuat komitmen.

6. Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Staf

a. Membantu Bendahara pengeluaran di dalam pengelolaan uang persediaan (UP)

b. Menyusun laporan keuangan yang dilakukannya sesuai DIPA dan menyampaikannya kepada bendahara pengeluaran

c. Bertanggung jawab atas pengelolaan uang persediaan (UP) yang dilakukan atas aspek hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan pengeluaran d. Bertanggung jawab kepada bendahara pengeluaran


(28)

7. Pengawas

Pengawas Utama :

a. Merencanakan kegiatan-kegiatan pengawasan

b. Memberikan bimbingan teknis mengenai pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan spesifikasi

c. Membimbing para pengawas lapangan

d. Memeriksa kegiatan-kegiatan dan laporan-laporan pengawas lapangan

e. Memeriksa Kwantitas (volume) pekerjaan yang diajukan oleh kontraktor untuk status mutual check nol dan akhir

f. Menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dilapangan

g. Membantu pejabat pembuat komitmen dalam berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait di lapangan

h. Melaksanakan koordinasi dengan unsur-unsur pembantu pejabat pembuat komitmen untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan

i. Membantu unsur pembantu pejabat pembuat komitmen dalam hal pekerjaan survey,pengumpulan data, penelitian dan masalah tanah

j. Melaksanakan tugas laain yang diberikan oleh pejabat pembuat komitmen yang ada kaitannya dengan tugas-tugas pejabat pembuat komitmen memberikan saran-saran sebagai masukan kepada pejabat pembuat komitmen baik diminta maupun tidak diminta

k. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, pengawas utama bertanggung jawab kepada pejabat pembuat komitmen

19 19


(29)

Pengawas Lapangan :

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di lapangan sehari-hari untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai kwalitas,kwantitas dan waktu sebagaimana yang dimaksudkan dalam kontrak

b. Menemukan masalah, kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan dan melaporkannya kepada pengawas utama

c. Memeriksa ketinggian dan dimensi pekerjaan lapangan

d. Memeriksa mutu dan jumlah bahan sebelum pelaksanaan, yang akan digunakan dalam pekerjaan

e. Memeriksa peralatan yang akan digunakan oleh kontraktor

f. Memeriksa jumlah pekerja dan jumlah peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan

g. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan-laporan lain yang dimintakan mengenai kegiatan pekerjaan di lapangan

h. Menjaga lingkungan pekerjaan agar tidak terganggu akibat dari pelaksanaan pekerjaan

i. Melaksanakn tugas lain yang diberikan oleh pengawas utama yang berkaitan dengan tugas-tugas kegiatan

j. Memberikan saran-saran sebagai masukan kepada pengawas utama baik diminta maupun tidak diminta, dan kepada pejabat pembuat komitmen bila diminta


(30)

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus di jalankan sesuai dengan tujuan instansi Kementerian Pekerjaan Umum Penyediaan Air Baku, Terus berupaya agar tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dapat terwujud. Usaha terkini yang dijalankan perusahaan atau instansi adalah menyelenggarakan program pembangunan pomparisasi jaringan air baku terhadap masyarakat, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pendayagunaan sumber daya air, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, Serta pengendalian daya rusak air. Kementerian Pekerjaan Umum juga terus melakukan pembinaan terhadap bagian Penyediaan Air Baku agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan – kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya : Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a Mi’raj,dan lain-lain) Sehingga selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, Serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum Medan antara lain :

1. Persiapan gambar intake 2. Detail engineering design 3. Rencana anggaran kerja 4. Final reports


(31)

A. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti “dorongan” atau “daya penggerak”. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, Khususnya bawahan atau pengikutnya. Pada dasarnya pekerjaan bukan hanya mengharapkan pegawai yang “mampu”, cakap, dan terampil” . Tetapi yang terpenting mereka mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Motivasi merupakan dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu. (Mangkuprawira, 2011:61).

Biasanya karyawan yang termotivasi bersifat energik dan semangat dalam mengerjakan sesuatu secara konsisten dan aktif mencari peran dengan tanggung jawab yang lebih besar. Sebaliknya, para karyawan yang motivasinya kurang akan sering menampilkan rasa tidak senang akan tugas-tugas dan tujuannya cenderung masa bodoh. (Mangkuprawira, 2011:62).

Hezberg dalam Tampubolon, (2008:91) Menyatakan bahwa ada Teori dua faktor tentang motivasi yaitu faktor yang membuat orang merasa puas (fakror intrinsik) dan membuat orang tidak puas (faktor ekstrinsik). Pertama, Kepuasan pekerjaan (fakror intrinsik) yang apabila terdapat dalam pekerjaan maka akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, Yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik, Antara lain :


(32)

1. Tanggung jawab (responsibility) 2. Pengakuan (recognition)

3. Pekerjaan itu sendiri (the work it self) 4. Prestasi (achievement)

Kedua, Keadaan pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak puas (faktor ekstrinsik) di antara para karyawan apabila kondisi ini tidak ada maka hal ini tidak perlu memotivasi karyawan, Antara lain :

1. Administrasi dan kebijakan perusahaan 2. Keamanan kerja

3. Gaji

4. Hubungan antara teman sejawat, dengan atasan dan dengan bawahan 5. Kondisi kerja

6. Status

Mc. Clelland dalam Tampubolon, (2008:92) Menyatakan bahwa ada teori kebutuhan, Antara lain :

a. Kebutuhan untuk Berprestasi (Need for Achievement), yaitu mereka lebih mengejar prestasi pribadi dari pada imbalan terhadap keberhasilan, mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Dalam penelitiannya menemukan bahwa mereka yang memiliki n-Ach yang tinggi ialah para wirausaha yang berhasil.

b. Kebutuhan untuk Berkuasa (Need for Power), Yaitu adanya keinginan yang kuat untuk mengendalikan orang lain, Untuk mempengaruhi orang lain, dan untuk memiliki dampak terhadap orang lain.


(33)

c. Kebutuhan untuk Berafiliasi (Need for Affliation), yaitu orang yang berusaha mendapatkan persahabatan, Ingin disukai dan diterima oleh orang lain, Lebih menyukai situasi-situasi kooperatif dari situasi kompetitif dan sangat menginginkan hubungan-hubungan yang melibatkan saling pengertian dalam derajat yang tinggi, dan berusaha untuk menghindari konflik.

Mc Groger dalam Tampubolon, (2008:93-95) Menyatakan bahwa ada teori X dan Y, yaitu : Teori X dan Teori Y. Pertama, Teori X disebut teori negatif mempunyai asumsi, Antara lain :

1. Karyawan pada dasarnya tidak suka bekerja dan harus dipaksa

2. Karena karyawan tidak suka bekerja dan harus dipaksa, dikendalikan, serta diberi sanksi yang keras untuk dapat menyelesaikan tugasnya

3. Karyawan akan menghindar dari tanggung jawab dan hanya akan menerima perintah secara langsung (dipaksa) sedapat mungkin

4. Karyawan mengharapkan keamanan penuh dari organisasi di dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki sedikit ambisi

Kedua, Teori Y disebut keterpaduan tujuan individu dan organisasi, yang berdasarkan anggapan – anggapan sebagai berikut :

1. Kegiatan usaha fisik dan mental dalam pekerjaan adalah bersifat alamiah, baik dalam waktu bekerja maupun dalam waktu istirahat

2. Pengendalian dari luar dengan ancaman hukuman atau sanksi bukanlah satu-satunya untuk mendorong usaha mencapai tujuan organisasi

3. Kesanggupan terhadap tujuan adalah fungsi penghargaan yang terpadu dengan segala upaya untuk mencapainya


(34)

4. Manusia di dalam lingkungan nyata tidak hanya untuk menerima, Tetapi juga mengambil tanggung jawab

5. Kemampuan untuk melakukan secara relatif imajinasi sesuai dengan tingkatannya, Sampai tingkat yang paling tinggi, Seperti kecakapan dan kreativitas dalam pemecahan masalah

Menurut Stoner dalam Wiludjeng, (2007:154) Motivasi sebagai suatu hal yang baik atau positif, Faktor yang dapat mempengaruhi performance kerja seseorang, tidak banyak jumlahnya dan harus ditambah secara periodik, Suatu alat dimana manajer dapat mengatur hubungan kerja dalam organisasi.

Menurut Sunarto (2005:9) Karyawan yang termotivasi sangat mengerti tujuan tindakan mereka dan meyakini akan mencapai tujuan tersebut, Karyawan akan termotivasi dengan sendirinya sepanjang menuju ke tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan teori di atas, Dapat diambil kesimpulan bahwa teori motivasi yang terkait dengan Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum adalah teori dua faktor dari Hezberg dalam Tampubolon, (2008:91) yaitu faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik seperti tanggung jawab, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, dan prestasi. Pegawai yang ada di kantor Pekerjaan Umum khususnya Penyediaan Air Baku memiliki struktur kerja dan organisasi yang baik, Setiap pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan, para pegawai harus mampu mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan prosedur yang ada, Pekerjaan tersebut akan menimbulkan rasa tanggung jawab pada setiap karyawan. Sehingga pekerjaan dapat terselesaikan sesuai rencana dan tujuan organisasi. para pegawai memerlukan pengakuan sebagai bentuk kepuasan atas hasil akhir pekerjaan,


(35)

Dengan begitu pegawai merasa sangat di hargai dan semakin termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi. Salah satu organisasi yang baik dapat mendukung tercapainya kegiatan yang dilakukan dalam suatu instansi yaitu adanya komunikasi yang baik, saling terbuka, dan lancar, baik antara teman sekerja atau pun dengan pimpinan. Dengan adanya kerja sama yang baik antara pimpinan dan bawahan maka para pegawai merasa bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan selalu ada kepuasan tersendiri.

Pimpinan berperan penting atas hasil kerja yang dilakukan para pegawai, Seperti adanya pengarahan, Memberikan keyakinan bahwa karyawan mampu bekerja dengan baik, Serta menghargai hasil pekerjaan mereka. Dengan begitu para karywan akan semakin termotivasi dalam meningkatkan sistem kinerjanya.

Faktor eksternal, Antara lain : keamanan kerja, gaji, hubungan antara teman sejawat, dengan atasan dan dengan bawahan, kondisi kerja dan status. Jaminan keamanan kerja di kantor tersebut berbentuk Asuransi Kesehatan dan Kondisi lingkungan kerja bagi pegawai sangat berpengaruh terhadap semangat karyawan seperti warna dinding yang cerah, penerangan yang cukup baik, adanya pentilasi udara yang berpengaruh pada kesegaran fisik bagi pegawai.

Status/jabatan berpengaruh pada gaji, Semakin tinggi status/jabatan yang ada maka semakin tinggi pendapatan yang akan diperoleh dan semakin termotivasi bagi pegawai untuk terus berusaha menjadi yang terbaik. Selain status dan gaji , ada juga faktor yang dapat memotivasi para pegawai yakni hubungan kerja, baik atasan dengan bawahan atau sesama rekan kerja. Hubungan kerja yang baik akan


(36)

menghasilkan kinerja yang memuaskan karena satu sama lain saling membantu, jabatan yang lebih tinggi dapat membimbing bawahannya dengan baik.

Penyebab rendahnya motivasi pada pegawai Kantor Pekerjaan Umum pada Penyedeiaan Air Baku yaitu kurangnya perhatian pimpinan terhadap kedisiplinan waktu, Kurangnya pengawasan pemerintah terhadap Pegawai Negri Sipil yang ada pada instansi kementerian pakarjaan umum , Sehingga para pegawai sering datang terlambat dan terkadang hanya mengisi absen kemudian pergi, istirahat lebih awal, bahkan meninggalkan ruangan pada jam kerja (misalnya belanja, makan keluar), dan pulang lebih awal tanpa ada kepentingan, Mudahnya keluar masuk penjual untuk menawarkan produk pada pegawai, Serta kurangnya fasilitas seperti meja dan kursi yang tidak layak pakai, Padahal sudah ada anggaran dari pemerintah untuk perbaikan fasilitas yang dibutuhkan para pegawai.

B. Jenis – Jenis Motivasi

Untuk menaikkan gairah kerja para pegawai, pihak Kementerian Pekerjaan Umum pada Penyediaan Air Baku umumnya memberikan motivasi yang dapat membantu kinerja pegawai untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik.

Kebijakan dalam pemberian motivasi yang diberikan kepada pegawai sangat diperlukan karena dapat memperlancar dalam pelaksanaan pekerjaan, Sehingga akan tercapai hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penerapan motivasi merupakan hubungan yang dapat mendorong terciptanya rasa memiliki dari pegawai kepada Kementerian Pekerjaan Umum dalam mencapai target yang telah ditentukan. Hubungan yang tercipta ini menggambarkan komunikasi yang baik antara pimpinan dengan bawahannya.


(37)

Pada kenyataannya semua organisasi menggunakan motivasi positif dan motivasi negatif, Termasuk Bagian Penyediaaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum yang menyadari bahwa selain dengan memberikan beberapa fasilitas sebagai balas jasa, Para pegawai juga perlu diberi motivasi dengan memberi teguran. Wiludjeng (2007:162).

Adapun motivasi positif terhadap pegawai tetap yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum khususnya pada bagian Penyediaan Air Baku, Seperti :

1. Kebijakan Penggajian Intensif 2. Program Pendidikan dan Pelatihan 3. Kenaikan Gaji

4. Asuransi 5. Promosi 6. Cuti

7. Jaminan Hari Tua

1. Kebijakan Penggajian Intensif

Salah satu faktor yang menjadi motivasi dalam pegawai pada Kantor Pekerjaan Umum pada Penyediaan Air Baku adalah untuk mendapatkan upah berupa uang setiap bulannya yang dibayar sebagai imbalan balas jasa atas pekerjaannya. Para pegawai akan semakin termotivasi dengan imbalan yang diberikan dari hasil kerjanya, Mereka merasa mendapat penghargaan yang berwujud. Sehingga dapat memupuk semangat dan gairah kerja pegawai dalam meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi.


(38)

Menurut Mangkuprawira (2011:121) Mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu perusahaan / instansi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan secara legal, Tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika. Kinerja dalam menjalankan fungsinya berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, yang dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, dan sifat-sifat individu.

Sistem Penggajian yang diberikan adalah gaji yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai golongan pada pegawai, Berdasarkan pada peraturan pemerintah gaji tersebut terdiri dari beberapa komponen, Yaitu :

1. Gaji Pokok 2. Uang Makan 3. Lembur

4. Tunjangan Hari Raya

Sistem penggajian yang ditetapkan oleh pemerintah seperti yang telah disebutkan di atas sangat berpengaruh besar terhadap semangat kerja para pegawai untuk kerja yang lebih baik lagi.

2. Program Pendidikan dan Pelatihan

Pembinaan Pegawai Negeri Sipil pada Penyediaan Air Baku yang mengarah pada mutu, pengabdian, keterampilan dan kemampuan, maka akan diberikan program pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang dilakukan untuk mengukur seberapa besar hasil perubahan setelah dilakukan program latihan dari hasil kerja sebelumnya, Dengan adanya hal tersebut pegawai akan merasa terus termotivasi


(39)

untuk bekerja sesuai yang diharapkan organisasi. Selain itu para pegawai akan mendapat kesempatan untuk naik jabatan.

Adanya pengaturan yang baik dalam mendidik dan melatih pegawai menjadi tenaga kerja yang profesional, Sehingga pegawai mampu untuk bersaing dalam meningkatkan prestasi kerja. Yang dimaksud prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai Negri Sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, pada umumnya prestasi kerja seorang Pegawai Negri Sipil antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan Pegawai Negri Sipil yang bersangkutan (tidak mengenal waktu). Tampubolon (2008:156).

3. Kenaikan Gaji

Kementerian Pekerjaan Umum yang ada pada bagian Penyediaan Air Baku menggunakan sistem kenaikan gaji sesuai golongan / jabatan atas prestasi kerja yang telah mereka raih, pegawai juga sering mendapat tambahan uang, misalnya kerja lembur. Dengan begitu pegawai akan semakin giat dan lebih bersemangat dalam menjalan pekerjaannya, Dalam hal ini untuk kenaikan gaji itu sendiri tergantung pada ketetapan pemerintah.

4. Asuransi

Untuk menciptakan rasa aman bagi para pegawai pada bagian Penyediaan Air Baku, Pemerintah telah menetapkan adanya program asuransi kesehatan. Program ini diberikan agar para pegawai merasa terjamin hidupnya dan dapat bekerja dengan baik dalam usaha tercapainya tujuan.


(40)

Promosi adalah tindakan merubah kedudukan seseorang kejenjang yang lebih baik. Promosi jabatan merupakan dambaan bagi setiap pegawai yang bekerja pada bagian Penyediaan Air Baku, Karena dengan promosi akan diikuti oleh income / pendapatan yang semakintinggi. Promosi merupakan bentuk pengakuan terhadap prestasi pegawai. Namun tidak jarang pegawai yang tidak mendapatkan promosi meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah promosi dilakukan para pegawai pada Penyediaan Air Baku akan semakin percaya diri dalam menjalan tugasnya, Dan meningkatnya semangat kerja.

6. Cuti

Pada bagian Penyediaan Air Baku memperoleh cuti 2 minggu dalam setahun, Hal ini dilakukan agar pegawai tidak jenuh dalam melaksanakan pekerjaannya karena setiap pegawai perlu penyegaran supaya pada saat kembali bekerja, Perasaan jenuh itu akan hilang dan dapat bekerja dengan baik lagi. Namun kenyataannya masih ada juga pegawai yang jarang masuk kantor, Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengawasan pemerintah terhadap Pegawai Negri Sipil.

7. Jaminan Hari Tua

Untuk memupuk semangat dan gairah kerja pegawai, mereka harus mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesinya. Untuk menciptakan rasa aman menghadapi masa tua, Para Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Pekerjaan Umum di berikan jaminan hari tua berupa dana pensiun.

Motivasi Negatif yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum khususnya Bagian Penyediaan Air Baku terhadap pegawainya, Yaitu :

1. Peringatan Lisan


(41)

Peringatan lisan disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Air Baku berupa teguran, Apabila pegawai melakukan pelanggaran yang bersifat ringan dan masih dapat diperbaiki, Misalnya absen tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Apabila peraturan tetap dilanggar maka akan diberikan sanksi seperti menambah pekerjaan dan pemotongan uang makan. Setelah dilakukan peringatan, pegawai pada Penyediaan Air Baku mengalami perubahan tidak melanggar aturan yang telah disepakati tetapi tidak bertahan lama karena pegawai merasa bahwa mereka bekerja pada instansi pemerintah dan tidak berdasarkan pada profit sehingga gaji mereka tetap utuh sesuai ketetapan pemerintah.

2. Peringatan Tulisan

Apabila peringatan lisan diabaikan maka pegawai yang bersangkutan diberikan surat peringatan tertulis maksimum diberikan 4 kali berturut-turut melakukan kesalahan, Masing-masing berlaku maksimal selama 6 bulan. Apabila tetap diabaikan maka konsekuensinya tidak dapat naik jabatan, dan akan dilakukan pemecatan secara tidak hormat.

C. Dasar – Dasar Motivasi

Menurut Wiludjeng (2007:160) Pegawai didalam proses produksi adalah manusia (individu) untuk memotivasi dengan tepat, Antara lain :

1. Mengikut sertakan bawahan, Untuk mendapatkan hasil yang baik, Jika bawahan diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam merumuskan keputusan-keputusan. para bawahan dapat mengemukakan ide, saran, dan mereka akan merasa dirinya di manusiakan, Sehingga ia akan bertanggung jawab atas tercapainya hasil yang maksimal.


(42)

2. Komunikasi, Dalam proses mencapai hasil diantara para anggota dalam organisasi akan lebih baik mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan masalah. Tanpa adanya informasi para bawahan atau anggota organisasi tidak dapat bekerja secara maksimal. Untuk itu pimpinan perlu melakukan komunikasi yang intensif dengan ovrang yang tergabung dalam organisasi.

3. Pengakuan, Untuk meningkatkan hasil yang maksimal, Dimana pimpinan perlu memberikan pengakuan atau penghargaan atas sumbangan yang telah diberikan, Pengakuan ini bisa berupa materi maupun non materi.

4. Wewenang yang didelegasikan, Untuk dapat menghasilkan yang baik, Maka perlu adanya delegasi wewenang yang cukup. Tanpa adanya pemberian wewenang para bawahan akan sulit untuk melakukan apa yang akan dikerjakan. Disamping itu dengan diberikan wewenang tentunya harus disertai dengan tanggung jawab, atau dengan kata lain terdapat adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab.

5. Perhatian timbal balik, Para bawahan akan termotivasi untuk mencapai hasil yang baik, bila pimpinan menaruh perhatian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh bawahan, Atau pimpinan mau memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mereka. Dengan demikian semakin banyak pimpinan membantu bawahan dalam mencapai tujuan, Maka semakin besar sumbangan bawahan atas tercapainya tujuan organisasi.

Setiap pegawai memiliki ciri yang berlainan sebagai akibat dari latar belakang pendidikan, pengalaman dan lingkungan masyarakat yang beraneka ragam, maka ini


(43)

akan terbawa juga dalam hubungan kerjanya sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku pegawai tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. (Winardi, 2001). D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Sunarto (2005:20) Motivasi bukanlah suatu faktor yang berdiri sendiri, pasti ada faktor lain yang mempengaruhi motivasi tersebut. Dalam bahasa umumnya, Tidak ada hal-hal yang terjadi dengan sendirinya melainkan ada faktor yang menyebabkan.

Dalam suatu organisasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi adalah : a. Kebutuhan Dasar

Kebutuhan pegawai Penyediaan Air Baku seperti fasilitas makan, minum dan fasilitas di luar rumah (kendaraan, rumah)yang juga harus dipenuhi di luar dari lingkungan kerja, walaupun pegawai telah mendapat fasilitas makan minum di kantor tetapi di luar dari kebutuhan itu, Kebutuhan yang di luar kantor juga sangat penting untuk dipenuhi. Kebutuhan itu biasanya disebut dengan kebutuhan primer atau ekonomis, Untuk memenuhi kebutuhan dasar ini, Diperlukan uang dimana uang merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Oleh sebab itu, Motivasi akan muncul pada setiap pegawai untuk lebih giat dan menjadi lebih baik lagi agar kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi.

b. Kebutuhan Psikologis

Dalam kebutuhan psikologis, Yang terdapat pada pegawai tersebut yakni ada dua antara lain motivasi berupa materi dan non materi. Bagi mereka yang tingkat sosialnya menengah kebawah, Lebih besar kemungkinan dapat termotivasi dengan materi yaitu berupa uang, benda dan sebagainya. Tingkat sosialnya menengah keatas


(44)

akan termotivasi dengan non materi berupa status, pengakuan dan penghargaan. Kebutuhan Psikologis itu, Seperti:

1. Status

Memotivasi pekerjaan untuk meraih status atau jabatan yang sudah ada agar dapat lebih tinggi lagi, Hal itu selalu diinginkan para pegawai yang ada pada Penyediaan Air Baku. Akibatnya, Orang tersebut akan bergerak untuk bekerja semaksimal mungkin dan merasa puas jika tujuannya tercapai.

2. Pengakuan

Survei yang dilakukan terhadap bagian Penyediaan Air Baku bahwa aktivitas-aktivitas pengakuan sangat besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja para pegawai dan mendapat tempat yang positif dalam suatu organisasi. Misalnya mengakui bahwa keberadaan pegawai di suatu organisasi sangat penting dan berpengaruh besar dalam pekerjaan.

3. Penghargaan

Pada bagian ini merupakan motivasi yang paling berpengaruh terhadap kinerjanya yakni penghargaan atau reward dari atasan mereka. Misalnya pujian atas pekerjaan mereka yang baik.

c. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial yang terdapat pada Penyediaan Air Baku yakni berupa kenyamanan setiap pegawai. Misalnya hubungan, pergaulan / interaksi, Komunikasi satu sama lain terjalin dengan baik antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya, Contohnya saja mereka terkadang saling bercanda agar pekerjaannya lebih rileks dan ringan, Bahkan disaat istirahat mereka sering makan bersama-sama dalam satu


(45)

ruangan. Suasana kekeluargaan yang terdapat pada pegawai Penyediaan Air Baku membuat pegawai tidak merasa asing.


(46)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian motivasi instrinsik dan ekstrinsik pada bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum Medan berupa : Tanggung Jawab, Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, Prestasi, Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat berupa : administrasi dan kebijakan perusahaan, keamanan kerja, gaji, kondisi kerja, status. Dari faktor instrinsik dan ekstrinsik dapat berpengaruh pada motivasi yang baik untuk pencapaian hasil akhir dari tujuan organisasi. Memotivasi setiap pegawai untuk menjadi lebih baik dan merasa sangat berpengaruh dalam organisasi.

2. Pada bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum menggunakan motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif yaitu kebijakan penggajian intensif, kenaikan gaji, asuransi, promosi, cuti, dan jaminan hari tua, motivasi negative yaitu peringatan lisan dan tulisan. Dampak dari motivasi tersebut adanya kinerja yang semakin meningkat dan berkurangnya pelanggaran yang dilakukan oleh para pegawai.

3. Dengan adanya pemberian motivasi kinerja para pegawai akan semakin meningkat dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu sehingga terdapat kepuasaaan tersendiri dan memperoleh hasil pekerjaan yang optimal.


(47)

2. SARAN

1. Pemberian motivasi yang dilakuakn oleh pihak Penyediaan Air Baku harus terus dilakukan untuk meningkatkan kegairahan dalam bekerja dan mendapatkan hasil kerja yang sesuai target atau pencapaian maksimum.

2. Pihak organisasi harus mampu meyakinkan pegawainya bahwa pelaksanaan pemberian motivasi yang dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan organisasi tetapi untuk kepentingan bersama. Hal ini dapat ditempuh dengan cara terjun langsung kelapangan untuk melakukan komunikasi informal dengan pihak pegawai mengenai keluhan dan saran.

3. Kepada para pegawai diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pikirannya untuk kemajuan organisasi khususnya pada bagian Penyediaan Air Baku Kementrian Pekerjaan Umum Medan.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen sumber Daya Manusia, Bumi Aksara:Jakarta.

J. Winardi. 2001. Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen, Cetakan Pertama, Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Mangkuprawira, Sjafri 2011. Mengelola Karyawan, Cetakan Pertama, IPB Press: Bogor.

Manullang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia: Jakarta. Siagian, Sondang 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas kerja, Cetakan

Pertama, Rineka Cipta: Jakarta.

Sunarto. 2005. Mengelola Karyawan, Cetakan Pertama, Amus Yogyakarta: Yogyakarta.

Tampubolon, Manahan 2008. Perilaku Keorganisasian, Edisi kedua, Ghalia Indonesia: Jakarta.

Wiludjeng, Sri 2007. Pengantar manajemen, Cetakan Pertama, Graha Ilmu: Yogyakarta.

Kementerian Pekerjaan Umum. http : // sda.pu.go.id/bws/sumatera2 akses: 8 Oktober 2012.

, Tanggal


(1)

akan terbawa juga dalam hubungan kerjanya sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku pegawai tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. (Winardi, 2001). D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Sunarto (2005:20) Motivasi bukanlah suatu faktor yang berdiri sendiri, pasti ada faktor lain yang mempengaruhi motivasi tersebut. Dalam bahasa umumnya, Tidak ada hal-hal yang terjadi dengan sendirinya melainkan ada faktor yang menyebabkan.

Dalam suatu organisasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi adalah : a. Kebutuhan Dasar

Kebutuhan pegawai Penyediaan Air Baku seperti fasilitas makan, minum dan fasilitas di luar rumah (kendaraan, rumah)yang juga harus dipenuhi di luar dari lingkungan kerja, walaupun pegawai telah mendapat fasilitas makan minum di kantor tetapi di luar dari kebutuhan itu, Kebutuhan yang di luar kantor juga sangat penting untuk dipenuhi. Kebutuhan itu biasanya disebut dengan kebutuhan primer atau ekonomis, Untuk memenuhi kebutuhan dasar ini, Diperlukan uang dimana uang merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Oleh sebab itu, Motivasi akan muncul pada setiap pegawai untuk lebih giat dan menjadi lebih baik lagi agar kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi.

b. Kebutuhan Psikologis

Dalam kebutuhan psikologis, Yang terdapat pada pegawai tersebut yakni ada dua antara lain motivasi berupa materi dan non materi. Bagi mereka yang tingkat sosialnya menengah kebawah, Lebih besar kemungkinan dapat termotivasi dengan materi yaitu berupa uang, benda dan sebagainya. Tingkat sosialnya menengah keatas


(2)

akan termotivasi dengan non materi berupa status, pengakuan dan penghargaan. Kebutuhan Psikologis itu, Seperti:

1. Status

Memotivasi pekerjaan untuk meraih status atau jabatan yang sudah ada agar dapat lebih tinggi lagi, Hal itu selalu diinginkan para pegawai yang ada pada Penyediaan Air Baku. Akibatnya, Orang tersebut akan bergerak untuk bekerja semaksimal mungkin dan merasa puas jika tujuannya tercapai.

2. Pengakuan

Survei yang dilakukan terhadap bagian Penyediaan Air Baku bahwa aktivitas-aktivitas pengakuan sangat besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja para pegawai dan mendapat tempat yang positif dalam suatu organisasi. Misalnya mengakui bahwa keberadaan pegawai di suatu organisasi sangat penting dan berpengaruh besar dalam pekerjaan.

3. Penghargaan

Pada bagian ini merupakan motivasi yang paling berpengaruh terhadap kinerjanya yakni penghargaan atau reward dari atasan mereka. Misalnya pujian atas pekerjaan mereka yang baik.

c. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial yang terdapat pada Penyediaan Air Baku yakni berupa kenyamanan setiap pegawai. Misalnya hubungan, pergaulan / interaksi, Komunikasi satu sama lain terjalin dengan baik antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya, Contohnya saja mereka terkadang saling bercanda agar pekerjaannya lebih rileks dan ringan, Bahkan disaat istirahat mereka sering makan bersama-sama dalam satu


(3)

ruangan. Suasana kekeluargaan yang terdapat pada pegawai Penyediaan Air Baku membuat pegawai tidak merasa asing.


(4)

1. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian motivasi instrinsik dan ekstrinsik pada bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum Medan berupa : Tanggung Jawab, Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, Prestasi, Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat berupa : administrasi dan kebijakan perusahaan, keamanan kerja, gaji, kondisi kerja, status. Dari faktor instrinsik dan ekstrinsik dapat berpengaruh pada motivasi yang baik untuk pencapaian hasil akhir dari tujuan organisasi. Memotivasi setiap pegawai untuk menjadi lebih baik dan merasa sangat berpengaruh dalam organisasi.

2. Pada bagian Penyediaan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum menggunakan motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif yaitu kebijakan penggajian intensif, kenaikan gaji, asuransi, promosi, cuti, dan jaminan hari tua, motivasi negative yaitu peringatan lisan dan tulisan. Dampak dari motivasi tersebut adanya kinerja yang semakin meningkat dan berkurangnya pelanggaran yang dilakukan oleh para pegawai.

3. Dengan adanya pemberian motivasi kinerja para pegawai akan semakin meningkat dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu sehingga terdapat kepuasaaan tersendiri dan memperoleh hasil pekerjaan yang optimal.


(5)

2. SARAN

1. Pemberian motivasi yang dilakuakn oleh pihak Penyediaan Air Baku harus terus dilakukan untuk meningkatkan kegairahan dalam bekerja dan mendapatkan hasil kerja yang sesuai target atau pencapaian maksimum.

2. Pihak organisasi harus mampu meyakinkan pegawainya bahwa pelaksanaan pemberian motivasi yang dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan organisasi tetapi untuk kepentingan bersama. Hal ini dapat ditempuh dengan cara terjun langsung kelapangan untuk melakukan komunikasi informal dengan pihak pegawai mengenai keluhan dan saran.

3. Kepada para pegawai diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pikirannya untuk kemajuan organisasi khususnya pada bagian Penyediaan Air Baku Kementrian Pekerjaan Umum Medan.


(6)

Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen sumber Daya Manusia, Bumi Aksara:Jakarta.

J. Winardi. 2001. Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen, Cetakan Pertama, Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Mangkuprawira, Sjafri 2011. Mengelola Karyawan, Cetakan Pertama, IPB Press: Bogor.

Manullang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia: Jakarta. Siagian, Sondang 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas kerja, Cetakan

Pertama, Rineka Cipta: Jakarta.

Sunarto. 2005. Mengelola Karyawan, Cetakan Pertama, Amus Yogyakarta: Yogyakarta.

Tampubolon, Manahan 2008. Perilaku Keorganisasian, Edisi kedua, Ghalia Indonesia: Jakarta.

Wiludjeng, Sri 2007. Pengantar manajemen, Cetakan Pertama, Graha Ilmu: Yogyakarta.

Kementerian Pekerjaan Umum. http : // sda.pu.go.id/bws/sumatera2 akses: 8 Oktober 2012.

, Tanggal

39


Dokumen yang terkait

Peranan Perencanaan Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II

1 64 61

Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

2 57 68

Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

5 116 68

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR Bala

0 0 1

Cover Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 0 10

Reference Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 0 1

Appendix Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 1 2

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

0 0 28

BAB II KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II 2.1 Sejarah Singkat Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II - Peranan Perencanaan Angg

0 2 31

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS - ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITARUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMU

0 2 95