13 lingkaran  dan  belahketupat.  Sedangkan  unsur-unsur  yang  tak  terdefinisikan
misalnya  titik,  garis  dan  bilangan  Ambarwati,  2007:20.  Pertanyaan  no.  20 menjelaskan  tentang  ada  tidaknya  perbedaan  yang  jelas  antara  buku  dan
pemikiran yang masuk akal. Pertanyaan no. 21 menjelaskan tentang adanya semua topik yang ingin diajarkan dalam buku.
2.5 Scientific Approach  Pendekatan Saintifik
Pendekatan  scientific  atau  lebih  umum  dikatakan  pendekatan  ilmiah merupakan  pendekatan  dalam  Kurikulum  2013.  Sebelum  kita  berbicara  banyak
mengenai  pendekatan  ilmiah,  kita  harus  memahami  metode  ilmiah.  Dalam pelaksanaannya,  ada  yang  menjadikan  scientific  sebagai  pendekatan  ataupun
metode.  Namun  karakteristik  dari  pendekatan  scientific  tidak  berbeda  dengan metode scientific scientific method. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan,
sasaran  pembelajaran  mencakup  pengembangan  ranah  sikap,  pengetahuan,  dan keterampilan  yang  dielaborasi  untuk  setiap  satuan  pendidikan.  Ketiga  ranah
kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologi yang berbeda. Untuk memperkuat pendekatan scientific diperlukan adanya penalaran dan
sikap kritis siswa dalam rangka pencarian penemuan. Agar dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek
yang  dapat  diobservasi,  empiris,  dan  terukur  dengan  prinsip-prinsip  penalaran yang  spesifik.  Karena  itu  metode  ilmiah  umumnya  memuat  rangkaian  kegiatan
koleksi  data  atau  fakta  melalui  observasi  dan  eksperimen,  kemuadian memformulasi  dan  menguji  hipotesis.  Sebenarnya  apa  yang  dibicarakan  dengan
metode ilmiah merujuk pada: 1 adanya fakta, 2 sifat bebas prasangka, 3 sifat objektif, dan 4 adanya analisa. Dengan metode ilmiah seperti ini diharapkan kita
akan  mempunyai  sifat  kecintaan  pada  kebenaran  yang  objektif,  tidak  gampang percaya  pada  hal-hal  yang  tidak  rasional,  ingin  tahu,  tidak  mudah  membuat
prasangka, selalu optimis Kemendikbud, 2013: 141. Ikhwandi 2015:121 mengatakan menurut data sosialisasi kurikulum 2013
yang  dikeluarkan  Kementrian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  ada  tujuh  7  kriteria
14 sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific,
yaitu: 1.
Materi  pembelajaran  berbasis  pada  fakta  atau  fenomena  yang  dapat dijelaskan  dengan  logika  atau  penalaran  tertentu;  bukan  sebatas  kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis. 3.
Mendorong  dan  menginspirasi  siswa  berpikir  secara  kritis,  analistis,  dan tepat  dalam  mengidentifikasi,  memahami,  memecahkan  masalah,  dan
mengaplikasikan materi pembelajaran. 4.
Mendorong  dan  menginspirasi  siswa  mampu  berpikir  hipotetik  dalam melihat  perbedaan,  kesamaan,  dan  tautan  satu  sama  lain  dari  materi
pembelajaran. 5.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran. 6.
Berbasis  pada  konsep,  teori,  dan  fakta  empiris  yang  dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan  pembelajaran  dirumuskan  secara  sederhana  dan  jelas,  namun
menarik sistem penyajiannya.
Menurut Permendikbud No 103 Tahun 2014  tentang  Pembelajaran Pada Pendidikan  Dasar  Dan  Pendidikan  Menengah  Pasal  2  nomer  7  dan  8  dinyatakan
bahwa pendekatan
pembelajaran yang
digunakan adalah
pendekatan saintifikpendekatan  berbasis  proses  keilmuan.  Pendekatan  saintifikpendekatan
berbasis  proses  keilmuan  sebagaimana  dimaksud  merupakan  pengorganisasian pengalaman  belajar  dengan  urutan  logis  meliputi  proses  pembelajaran:  1
mengamati,  2  menanya,  3  mengumpulkan  informasi  mencoba,  4    menalar mengasosiasi,  dan  5  mengomunikasikan.  Urutan  logis  tersebut  dapat
15 dikembangkan dan digunakan dalam satu atau lebih pertemuan. Menurut lampiran
Permendikbud  No  103  Tahun  2014    Pendekatan  saintifik  meliputi  lima pengalaman belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 2.1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar
Kompetensi yang Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat
tanpa atau dengan alat Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik Mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan informasiEksperimen
- melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks
- mengamati objek kejadian - aktivitas
- wawancara dengan narasumber Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat. Mengasosiasikan
mengolah informasi Menalar
- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkaneksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang dikumpulkan
dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari Mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam menyimpulkan
16
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan. Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya Mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
Sumber : Permendikbud 103 tahun 2014
Menurut  Kurniasih,  dkk  2014:38-53,  pendekatan  saintifik  dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut:
1. Mengamati
Metode  mengamati  mengutamakan  kebermaknaan  proses  pembelajaran meaning  learning.  Metode  ini  memiliki  keunggulan  tertentu,  seperti
menyajikan  media  obyek  secara  nyata,  peserta  didik  senang  dan  tertantang, dan  mudah  pelaksanaanya.  Metode  mengamati  sangat  bermanfaat  bagi
pemenuhan rasa ingin tahu pada peserta didik. 2.
Menanya Pada  langkah  menanya,  pertanyaan  dimaksudkan  untuk  memperoleh
tanggapan  verbal.  Istilah  ”pertanyaan”  tidak  selalu  dalam  bentuk  ”kalimat tanya”,  melainkan  juga  dapat  dalam  bentuk  pernyataan,  asalkan  keduanya
menginginkan tanggapan verbal. 3.
Mengumpulkan Informasi Mencoba Kegiatan  mengumpulkan  informasi  merupakan  tindak  lanjut  dari  bertanya.
Kegiatan  ini  dilakukan  dengan  menggali  dan  mengumpulkan  informasi  dari berbagai  sumber  melalui  berbagai  cara.  Untuk  itu  peserta  didik  dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.
17 4.
Mengolah Informasi Menalar Pengolahan  informasi  yang  dikumpulkan  dari  yang  bersifat  menambah
keluasan  dan  kedalaman  sampai  kepada  pengolahan  informasi  yang  berifat mencari  solusi  dari  berbagai  sumber  yang  memiliki  pendapat  yang
berbedasampai  kepada  yang  bertentanga.  Aktivitas  ini  juga  diistilahkan menalar,  yaitu  proses  berfikir  yang  logis  dan  sistematis  atas  fakta-fakta
empiris  yang  dapat  diobservasi  untuk  memperoleh  simpulan  berupa pengetahuan.
5. Mengkomunikasikan
Pada  pendekatan  saintifik,  guru  diharapkan  memberi  kesempatan  kepada peserta  didik  untuk  mengkomunikasikan  apa  yang  telah  mereka  pelajari.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan  dalam  kegiatan  mencari  informasi,  mengolah  informasi  dan
menemukan pola. Perlu  kita  ketahui  bahwa  karakteristik  keilmuan  setiap  materi  pelajaran
dalam  melaksanakan  pendekatan  saintifik  tidak  sama.  Menurut  Sigit  2004:2 khusus  untuk  matematika  langkah  dalam  pendekatan  ilmiah  sedikit  berbeda  dari
lainnya. Sehingga khusus untuk matematika langkah-langkahnya sebagai berikut: 1 Mengamati mengamati fakta matematika
2 Menanya berfikir divergen 3 Mengumpulkan informasi mencoba, mengaitkan teorema
4 Mengasosiasi memperluas konsep, membuktikan 5 Mengkomunikasikan menyimpulkan, mengaitkan dengan konsep lain
2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu