Instrumen Pengumpulan Data Analisis Data

3.5.3 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar dan sebagainya Arikunto,2006:231. Data penelitian dalam metode ini yang diambil adalah nama siswa.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian, dibutuhkan alat yang disebut instrument. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal yaitu 5 soal esay tentang materi persamaan linear satu variabel untuk mengetahui langkah dalam menyelesaikan masalah dan pedoman wawancara untuk mengetahui kemampuan metakognisi siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut.

3.7 Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah data peneliti untuk mendapatkan hasil suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. 3.7.1 Pengelompokan Tingkat Kemampuan Matematika Pada penelitian ini data yang dianalisis merupakan hasil dari tes yang kemudian dikelompokkan dahulu menurut kelompok nilai tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dideskripsikan sehingga diperoleh informasi mengenai kemampuan metakognisi siswa SMP kelas VII dalam pemecahan masalah Sistem Persamaan Linear Satu Variabel. Data-data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah : a. Lembar jawaban tes soal cerita yang telah diberi skor, b. Hasil wawancara siswa. Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data : Langkah analisis skor hasil tes soal cerita yang dikerjakan siswa : Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa, skor total yang diperoleh setiap siswa dari hasil tes dicari berdasarkan pedoman penskoran. Pengklasifikasian siswa tersebut didasarkan dengan cara menyusun kelas interval. Penyusunan kelas interval dapat dilakukan dengan menentukan skor maksimum dan skor minimum, mencari range jarak pengukuran antara skor maksimum dan skor minimum dan menentukan luas interval dengan menggunakan rumus: a. Slameto, 2001: 179-180. b. Pada penelitian ini, skor maksimum tes adalah 100 dan skor minimum adalah 0. c. Kelas interval yang akan digunakan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan pemecahan masalah matematika adalah 3. Sehingga . d. Nilai yang digunakan untuk menentukan kelas interval rendah yaitu 0 – 33,33. Nilai untuk kelas interval sedang yaitu 33,33 – 66,67 dan untuk nilai kelas interval tinggi 66,67 – 100. Adapun penentuan kelompok siswa berdasarkan tingkat kemampuan matematikanya disajikan dalam Tabel 3.1. Tabel 3.3 Penentuan Tingkatan Siswa Berdasarkan Kemampuan Matematika No. Skor Tes Kemampuan 1 66,67 Skor Tes ≤ 100 Tinggi 2 33,33 Skor Tes ≤ 66,67 Sedang 3 0 ≤ Skor Tes ≤ 33,33 Rendah Setelah siswa dikelompokkan menjadi tiga tingkatan berdasarkan kemampuannya, kemudian didiskusikan dengan guru matematika untuk memilih salah satu dari masing-masing tingkatan yang memiliki kemampuan komunikasi terbaik. Pada akhirnya diperoleh tiga orang subjek yang akan diteliti. 3.7.2 Validasi Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2007: 144. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas kontruksi. Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi yang pelajaran yang diberikan Arikunto, 1997:64. Dalam penelitian ini, instrumen dikorelasikan dengan materi persegi panjang dan sesuai dengan silabus. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas kontruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir Arikunto, 1997:64. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada proses metakognisi siswa. Validator juga memberikan penilaian terhadap kecocokan instrumen metakognisi secara keseluruhan. Hasil penilaian yang telah diberikan ini disebut data hasil validasi, yang kemudian dimuat dalam tabel hasil validasi. Berdasarkan nilai-nilai tersebut selanjutnya ditentukan nilai rerata total untuk semua aspek Va. Nilai Va ditentukan untuk melihat tingkat kevalidan performance task. Kegiatan penentuan Va tersebut mengikuti langkah-langkah berikut: a. setelah hasil penilaian dimuat dalam tabel hasil validasi performance task, kemudian ditentukan rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk setiap aspek I i dengan persamaan: ∑ dengan: V ji = data nilai dari validator ke-j terhadap indikator ke-i, v = banyaknya validator hasil I i yang diperoleh kemudian ditulis pada kolom yang sesuai di dalam tabel tersebut b. dengan nilai I i , kemudian ditentukan nilai rerata total untuk semua aspek Va dengan persamaan: ∑ dengan: Va = nilai rerata total untuk semua aspek, I i = rerata nilai untuk aspek ke-i, n = banyaknya aspek hasil Va yang diperoleh kemudian ditulis pada kolom yang sesuai, juga di dalam tabel tersebut dimodifikasi dari Hobri, 2010: 52-53. Selanjutnya nilai Va atau nilai rerata total untuk semua aspek diberikan kategori berdasarkan Tabel 3.4 untuk menentukan tingkat kevalidan soal cerita Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kevalidan Soal Cerita Nilai Va Tingkat Kevalidan Va = 5 Sangat valid 4  Va 5 Valid 3  Va 4 Cukup valid 2  Va 3 Kurang valid 1  Va 2 Tidak valid 3.7.3 Triangulasi Triangulasi merupakan pengecekan kebenaran informasi agar hasil penelitiannya dapat dipercaya, dengan memperoleh informasi dari beberapa pihak. Tujuannya adalah memverifikasi atau mengkonfirmasi informasi Nasution, 2003:26. Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi metode dengan teknik think aloud. Triangulasi metode adalah peneliti menggunakan metode wawancara. Meleong juga melanjutkan pendapat Patton bahwa hal itu dapat dicapai dengan jalan : a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya spanjang waktu; d. Membandingkan keadaaan dan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang pendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan; e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan demikian penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan isi atau dokumen yang berkaitan, yaitu tes pemecahan masalah. Cara tersebut sesuai dengan metode pengumpulan data pada penelitian ini sehingga diharapkan peneliti mendapatkan keabsahan data yang diperoleh. 34

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember

1 18 5

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA SISWA KELAS X IPA 3 SMA NEGERI 3 JEMBER

0 15 15

Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas X IPA 2 di SMA Negeri 3 Jember

0 15 6

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII

0 57 6

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII Di SMP Negeri 4 Jember;

28 113 268

Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII SMP 4 Kudus Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dengan Panduan Kriteria Polya

3 23 123

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta.

0 1 14

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta.

0 1 13

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Aritmetika Sosial pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 2 16

KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Aritmetika Sosial pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 1 14