4.3 Uji Hipotesis
Setelah semua data terkumpul, selanjutnya data tersebut harus diolah dan dihitung untuk dicari hasilnya yang kemudian digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus Tata Jenjang untuk mengetahu hubungan antara penggunaan media balok sebagai
variabel X dan perkembangan kognitif sebagai variabel Y. Setelah diketahui hasil korelasinya, peneliti dapat melanjutkan pada tahap penerimaan dan penolakan
hipotesis dimana jika hasilnya rho
hitung
lebih besar daripada rho
tabel
maka Ha diterima dan Ho ditolak dan jika rho
hitung
lebih kecil daripada rho
tabel
maka Ha ditolak dan Ho diterima adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Hipotesi Alternatif Ha : Ada hubungan antara kemampuan dalam menggunakan media balok dengan
perkembangan kognitif anak usia dini di TK IT Al Husna
Hipotesis Nol Ho : Tidak ada hubungan antara kemampuan dalam menggunakan media balok dengan
perkembangan kognitif anak usia dini di TK IT Al Husna
995 .
005 .
1 1716
9 1
143 12
9 1
1 12
12 5
. 1
6 1
1 6
1
2 2
2
xy xy
xy xy
xy xy
rho rho
rho rho
rho N
N D
rho
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh nilai dari rho
hitung
adalah 0.995 dan nilai dari rho
tabel
adalah 0.648 dengan taraf signifikansi 5 maka terlihat bahwa rho
hitung
lebih besar daripada rho
tabel
jadi Ha diterima dan Ho
99 100
99 .
100 995
. 100
2 2
p P
P rho
P
xy
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan “Ada hubungan antara kemampuan dalam menggunakan media balok dengan perkembangan kognitif anak usia dini di TK
IT Al Husna ” dengan persentase kontribusi antara kedua variabelnya 99 ,
menunjukkan kontribusi yang besar.
4.4 Analisis Data
Analisis data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis suatu data dapat memberi makna yang berguna untuk menjawab
masalah penelitian. Data utama dalam penelitian ini adalah penggunaan media balok yaitu variabel X, dan perkembangan kognitif yaitu variable Y. Perolehan
data tersebut yaitu melalui pengisian skala penilaian atas 20 item pernyataan yang terdiri dari 10 item pernyataan untuk variabel X dan 10 item pernyataan untuk
variabel Y. Hasil analisis Tata Jenjang menunjukkan bahwa besar rho
hitung
adalah 0.995 maka apabila di konsultasikan dengan harga kritik rho
tabel
dengan jumlah sampel sebanyak 12 anak dengan taraf signifikansi 5 diperoleh nilai
sebesar 0.648, rho
hitung
lebih besar daripada rho
tabel
. Hubungan yang ditunjukkan antara variabel penggunaan media balok dengan perkembangan kognitif anak
berada pada rentang antara 0.80 sampai 1,00 sehingga bisa dikatakan memiliki hubungan yang sangat kuat, dengan persentase kontribusi antara kedua
variabelnya adalah sebesar 99 . Hasil kontribusi antara kedua variabel yaitu kemampuan menggunakan media balok dan perkembangan kognitif anak
menunjukkan kontribusi yang sangat tinggi. Kemudian selain kedua variabel penelitian yang dicari hubungannya
dalam penelitian ini juga dicari hubungan tiap indikatornya untuk untuk memperkuat hasil yang diperoleh dari hubungan tiap variabelnya. Berdasarkan hal
tersebut diperoleh hubungan tiap indikatornya yaitu hubungan yang diperoleh antara indikator kemampuan mengklasifikasikan balok berdasarkan ukuran
dengan kemampuan berpikirnya sebesar 0.935 dengan kriteria hubungannya sangat tinggi, hubungan antara indikator kemampuan mengklasifikasikan balok
berdasarkan ukuran dengan kemampuan memecahkan masalah sebesar 0.720 dengan kriteria hubungannya tinggi, hubungan antara indikator kemampuan
mengklasifikasikan balok berdasarkan ukuran dengan kemampuan mengambil keputusan sebesar 0.045 dengan kriteria hubungannya sangat rendah, hubungan
antara indikator kemampuan mengklasifikasikan balok berdasarkan kesamaan bentuk dengan kemampuan berpikirnya sebesar 0.259 dengan kriteria
hubungannya rendah, hubungan antara indikator kemampuan mengklasifikasikan balok berdasarkan kesamaan bentuk dengan kemampuan memecahkan masalah
sebesar 0.876 dengan kriteria hubungannya sangat tinggi, hubungan antara indikator kemampuan mengklasifikasikan balok berdasarkan kesamaan bentuk
dengan kemampuan mengambil keputusan sebesar 0.437 dengan kriteria hubungannya cukup tinggi, hubungan antara indikator mengurutkan balok dari
ukuran terkecil hingga terbesar dengan kemampuan berpikirnya sebesar 0.168 dengan kriteria hubungannya sangat rendah, kemudian hubungan antara indikator
kemampuan mengurutkan balok dari ukuran terkecil hingga terbesar dengan kemampuan memecahkan masalah sebesar 0.168 dengan kriteria hubungannya
sangat rendah, serta yang terakhir yaitu hubungan antara indikator kemampuan mengurutkan balok dari ukuran terkecil hingga terbesar dengan kemampuan
mengambil keputusan sebesar 0.937 dengan kriteria hubungannya sangat tinggi. Bersumber pada hubungan yang terbentuk dari setiap indikatornya
menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan yang terbentuk pada tiap-tiap indikatornya memang kuat sehingga tidak diragukan jika hubungan yang terjadi
antar kedua variabelnya sangat kuat. Kemudian juga berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat dikatakan bahwa ketika seorang anak mampu
mengklasifikasikan balok berdasarkan ukuran menunjukkan bahwa dalam diri anak terjadi proses berpikir untuk memecahkan masalah kemudian mengambil
keputusan dari hasil pemikirannya, semakin sempurna hasil pengklasifikasian balok yang dilakukan anak menunjukkan semakin tingginya kemampuan kognitif
yang dimiliki. Begitu juga untuk kemampuan anak dalam mengklasifikasikan balok berdasarkan kesamaan bentuk, ketika seorang anak mampu melakukan
tugas tersebut dengan sempurna menunjukkan bahwa perkembangan kognitif pada anak berjalan maksimal dapat dikatakan perkembangan kognitifnya tinggi. Serta
yang terakhir yaitu kemampuan mengurutkan balok dari ukuran terkecil hingga
terbesar, ketika seorang anak dapat dengan sempurna melakukan kegiatan tersebut meka menunjukkan tingginya kemampuan kogtitif pada anak. Semakin tinggi
perkembangan kognitif anak maka anak dapat dengan sempurna melakukan setiap tugas yang menjadi indikator dalam penelitian ini.
4.5 Diskusi Hasil Penelitian