4.6 Pengumpulan Data
4.6.1 Sumber data Data primer merupakan data pertama yang dimiliki peneliti dengan cara
wawancara ataupun pengisian kuisioner yang didapatkan dari perorangan Budiarto, 2003. Data primer dapat diperoleh peneliti ketika mengumpulkan data
dari hasil pengukuran, pengamatan dan observasi yang telah dilakukan Setiadi, 2007. Data primer yang didapatkan pada penelitian ini diperoleh dari pengisian
kuisioner siswa tentang karakteristik responden, kecerdasan emosional dan pencapaian aktualisasi diri.
Data sekunder adalah data yang sudah ada, peneliti memperolehnya dari pihak lain, badan atau instansi atau lembaga yang secara rutin mengumpulkan
data Setiadi, 2007. Data sekunder yang didapat peneliti berasal dari laporan tertulis dari sekolah SMA Negeri 1 Kalisat meliputi data jumlah siswa dan profil
sekolah.
4.6.2 Teknik pengumpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang
meliputi karakteristik responden, kecerdasan emosional, dan pencapaian aktualisasi diri. Selanjutnya peneliti memulai langkah penelitian sebagai berikut:
a. peneliti menyusun dan mengajukan proposal penelitian kepada dosen
pembimbing untuk disetujui; b.
selanjutnya peneliti mengurus ijin ke SMA Negeri 1 Kalisat untuk melakukan studi pendahuluan dan mencari data awal;
c. melakukan seminar proposal untuk uji kelayakan proposal penelitian oleh
dosen pembimbing dan dosen penguji sesuai bidang keilmuan di PSIK UNEJ;
d. setelah proposal dinyatakan layak, peneliti melakukan uji validitas dan
reliabilitas untuk kuesioner yang akan digunakan. Hasil uji validitas dan reliabilitas, didapatkan sebanyak 25 pernyataan valid dan reliabel;
e. setelah hasil uji validitas dan reliabilitas dinyatakan layak oleh dosen
pembimbing, selanjutnya peneliti mengurus surat ijin penelitian ke BAKESBANGPOL, Dinas Pendidikan, dan SMA Negeri 1 kalisat;
f. peneliti mengambil data primer kecerdasan emosional dan pencapaian
aktualisasi diri pada siswa di SMA Negeri 1 Kalisat, peneliti melakukan informed consent kepada responden pada hari yang sama. Responden yang
menolak tidak akan dipaksa untuk berpartisipasi dalam penelitian ini; g.
data primer yang didapat selanjutnya diolah dan dianalisis dengan program SPSS dan kemudian dikonsulkan ke dosen pembimbing;
h. kemudian peneliti menulis laporan hasil penelitian secara menyeluruh dan
kemudian melakukan konsul kepada dosen pembimbing; i.
selanjutnya dilakukan uji kelayakan hasil laporan penelitian oleh dosen pembimbing dan dosen penguji sesuai bidang keilmuan di PSIK UNEJ.
4.6.3 Alat pengumpul data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Menurut Notoatmodjo 2010 kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang dapat mengukur variabel yang diukur sehingga memiliki makna dalam
pengujian hipotesis penelitian. Terdapat dua kuesioner dalam penelitian ini yakni kuesioner tentang kecerdasan emosional dan kuesioner tentang pencapaian
aktualisasi diri. Kuesioner kecerdasan emosional dibuat berdasarkan aspek-aspek
kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Goleman 2005 dan dimodifikasi oleh peneliti yakni mengenal emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri
sendiri, mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan. Kuesioner ini terdiri dari 30 pernyataan yang bersifat tertutup dan terdiri dari pernyataan favourable
dan unfavourable. Pernyataan favourable terdiri dari 15 pernyataan dan unfavourable terdiri dari 15 pernyataan. Nilai untuk pernyataan favourable,
jawaban selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2, tidak pernah = 1. Sedangkan nilai untuk pernyataan unfavourable berlaku kebalikan, jawaban selalu = 1, sering
= 2, kadang-kadang = 3, tidak pernah = 4. Tabel 4.3 perbedaan blue print kuesioner kecerdasan emosional sebelum dan
sesudah uji validitas dan reliabilitas.
Indikator Sebelum Uji Validitas Jumlah
Setelah Uji Validitas Jumlah
Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable
mengenali emosi diri.
1,2,5 3,4,6
6 1,2,5
4,6 5
mengelola emosi.
9,10,12 7,8,11
6 9,10,12
8,11 5
memotivasi diri sendiri.
13,14,15 16,17,18
6 13,14,15
16,18 5
mengenali emosi orang
lain. 19,21,23
20,22,24 6
19,23 20,24
4
membina hubungan.
25,26,30 27,28,29
6 25,26,30
27,28,29 6
15 15
30 14
11 25
Pengkategorian data yang digunakan oleh peneliti dalam penilaian variabel kecerdasan emosional menggunakan rumus pengkategorian 3 jenjang
ordinal Azwar, 2009, yakni kecerdasan emosional rendah dengan skor 25-49, kecerdasan emosional sedang dengan skor 50-75, dan kecerdasan emosional
tinggi dengan skor 76-100. Kuesioner pencapaian aktualisasi diri dibuat dari pengembangan
kuesioner Personal Orientation Inventory POI yang dimodifikasi oleh Sunanto 2014. Kuesioner ini terdiri dari 35 pernyataan tentang pencapaian aktualisasi diri
remaja. Nilai uji validitas pada kuesioner ini memiliki r hitung pada rentang 0,485-0,765 yang lebih besar dari pada r tabel 0,444 dan nilai reliabilitas
memiliki r hitung alpha kuesioner aktualisasi diri sebesar 0,964 lebih besar daripada r tabel 0,444. Instrumen ini terdiri dari pernyataan favourable dengan
pernyataan positif bernilai = 1, pernyataan negatif bernilai = 0, dan pernyataan unfavourable pernyataan positif bernilai = 0, pernyataan negatif bernilai = 1
Sunanto, 2014. Tabel 4.4 blue print kuesioner pencapaian aktualisasi diri setelah uji validitas dan
reliabilitas.
Variabel Indikator
Pernyataan Jumlah
Favourable Unfavourable
Pencapaian Aktualisasi
Diri 1.
pandangan masa depan 2.
nilai aktualisasi diri 3.
eksistensial 4.
merasakan kebutuhan 5.
spontanitas 6.
harga diri 7.
menerima diri sendiri 8.
penerimaan terhadap orang lain
9. sinergi
10. menerima tekanan
11. Kapasitas
1 4, 5
7 10, 11
13, 14 17, 18
20 23
26, 27 29, 30
33, 34 2, 3
6 8, 9
12 15, 16
19 21, 22
24, 25 28
31, 32 35
3 3
3 3
4 3
3 3
3 4
3 Total
18 17
35
Pengkategorian skor yang digunakan adalah dengan jenjang ordinal yakni pencapaian aktualisasi diri rendah dengan rentang skor 0-13, pencapaian
aktualisasi diri sebagian dengan rentang skor 14-26, dan pencapaian aktualisasi diri penuh dengan rentang skor 27-35.
4.6.4 Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengukur secara benar apa
yang hendak diukur dan dapat menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut dapat dipercaya Notoatmodjo, 2010. Instrumen yang valid dan reliabel akan
menghasikan hasil penelitian menjadi valid dan reliabel sehingga diperlukan uji validitas dan reliabilitas Setiadi, 2007. Menurut Notoatmodjo 2010 uji
validitas dan reliabilitas membutuhkan jumlah responden minimal 20 orang untuk mendapatkan distribusi nilai hasil pengukuran yang mendekati normal. Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan di SMA Negeri Plus Sukowono karena sama- sama merupakan sekolah negeri satu-satunya di tingkat kecamatan dan hampir
memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tempat penelitian. a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menyatakan alat ukur penelitian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Setiadi, 2007. Uji validitas untuk
kuesioner penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson product moment r yaitu membandingkan antara skor nilai setiap item pertanyaan dengan skor total
kuesioner. Nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan signifikan dapat dilihat perbandingan r hitung dengan r tabel. Masing-masing nilai signifikan dari item
pernyataan dibandingkan nilai r tabel pada tingkat kemaknaan 5. Hasil uji
dikatakan valid jika r hitung r tabel dan tidak valid jika r hitung r tabel Hastono, 2007. Peneliti selanjutnya merevisi item yang dinyatakan tidak valid.
Hasil uji validitas pada kuesioner kecerdasan emosional menghasilkan 25 dari 30 pernyataan dinyatakan valid. Uji validitas menggunakan r tabel dengan nilai
0,444. Dua puluh lima pernyataan valid memiliki nilai r hitung dengan rentang 0,511-0,929.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah memastikan adanya suatu kesamaan hasil apabila
pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007. Notoatmodjo 2010 menjelaskan reliabilitas memperlihatkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan alpha cronbach. Nilai alpha cronbach
mendekati satu menyatakan nilai reliabilitas instrumen semakin tinggi. Bila alpha cronbach lebih kecil dari 0,6 minimal memiliki kriteria tinggi maka dinyatakan
tidak reliabel dan sebaliknya alpha cronbach lebih besar 0,6 dinyatakan reliabel Arikunto, 2006. Hasil uji reliabilitas kuesioner kecerdasan emosional dipatkan
nilai alpha cronbach sebesar 0,984, artinya kuesioner ini dikatakan reliabel.
4.7 Pengolahan Data