jenis bahan dasarnya, maka istilah biofuel lebih pas diistilahkan sebagai bahan bakar dari unsur hayati non fosil. Lebih ringkasnya, bahan bakar hayati non fosil.
Pengertian yang bisa kita peroleh sekarang, bahwa penamaan jenis-jenis turunan dari keluarga biofuel ini tergantung dari jenis bahan dasar yang dipakai. Maka ada
yang disebut biosolar, bioethanol, dan bio-oil, atau biomassa. Biosolar dimanfaatkan untuk mengurangi konsumsi solar. Bahan dasarnya minyak nabati,
yaitu minyak kelapa sawit dan jarak pagar Tim WePe Pertamina, 2006.
2.2 Landasan Teori Sikap
Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau memihak pada objek tersebut
Azwar, 1995. Jadi, pengertian sikap ini dapat dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu
sikap dalam bentuk fisik dan sikap dalam bentuk non fisik. Sikap dalam bentuk fisik adalah tingkah laku yang terlahir dalam bentuk gerakan dan perbuatan fisik.
Sikap dalam bentuk non fisik, yang sering juga disebut mentalis, merupakan gambaran keadaan kepribadian seseorang yang tersimpan dan mengendalikan
setiap tindakannya; tidak dapat dilihat serta sulit dibaca. Jika individu bersikap positif pada suatu objek tertentu, maka ia akan cenderung membantu dan memuji,
atau mendukung objek tersebut, jika ia bersifat negatif, maka ia akan cenderung mengganggu atau menghukum atau merusak objek tersebut Krech dkk, 1996.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Komponen - komponen sikap adalah pengetahuan, perasaan dan kemampuan mengambil keputusan Ban dan Hawkins, 2002. Struktur sikap
terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif coginitive, komponen afektif affective dan komponen konatife conative.
Komponen kognitif merupakan komponen representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut
emosional sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang Azwar, 1995. Keragaman sikap diantara anggota-anggota kelompok suatu kelompok
budaya sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa anggota kelompok tersebut ternyata mempunyai keyakinan yang sama menegenai objek, orang,
peristiwa, masalah Krech dkk, 1996.
2.3 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian Harahap 2012, sikap diukur dengan 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif, jawaban Sangat Tidak
Setuju STS diberi nilai 1, Tidak Setuju TS diberi nilai 2, Ragu-ragu R diberi nilai 3, Setuju S diberi nilai 4, Sangat Setuju SS diberi nilai 5. Demikian
sebaliknya untuk pernyataan negatif, jawaban Sangat Tidak Setuju STS diberi nilai 5, Tidak Setuju TS diberi nilai 4, Ragu-ragu R diberi nilai 3, Setuju S
diberi nilai 2,dan Sangat Setuju SS diberi nilai 1. Dari jawaban setiap pernyataan akan diperoleh distribusi frekuensi responden bagi setiap kategori, kemudian
secara kumulatif dilihat deviansinya menurut deviasi normal, sehingga diperoleh skor nilai skala untuk masing-masing kategori jawaban, kemudian skor terhadap
masing-masing dijumlahkan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.4 Kerangka Pemikiran