Balai Besar Wilayah SungaiBalai Wilayah Sungai

4. Balai Besar Wilayah SungaiBalai Wilayah Sungai

Secara konsep, sumber daya air haruslah dikelola secara komprehensif berdasarkan wilayah sungai, tidak berdasarkan wilayah administrasi. Untuk mewujudkan konsep tersebut serta untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh dan berkelanjutan, dibentuk Balai Besar dan Balai Wilayah Sungai BBWS BWS yang bertugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, serta operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air. Pembentukan BBWS BWS merupakan kosekuensi logis dari adanya kewenangan dan tanggung juawab pengelolaan sumber daya air sebagaimana diatur dalam UU No.72004 tentang Sumber Daya Air pasal 14,15, dan 16.Pemeritah Pusat melalui Departemen Kementerian Umum dan perumahan Rakyat mempunyai kewenangan melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah yang bersifat lintas Negara, lintas provinsi dan strategi nasional. Penentuan wilayah sungai di Indonesia mengacu pada keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.11APRTM2006, sementara belum ditetapkan oleh Presiden sebagaimana tercantum dalam UU.NO.72004, yang membagi wilayah sungai di Indonesia menjadi 133 wilayah sungai, terdiri dari 4 buah wilayah sungai Lintas Negara, 26 buah wilayah Lintas Provinsi, 38 buah wilayah sungai Strategis Nasional, 49 wilayah sungai Lintas KabupatenKota dalam Provinsi ,dan 16 buah wilayah sungai dalam KabupatenKota. dari 133 wilayah sungai, 69 buah wilayah sungai merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Pusat. Sampai saat ini telah dibentuk 12 BBWS dan 19 BWS yang tersebar diberbagai provinsi. Dengan berbagai pertimbangan, dari 69 wilayah sungai kewenangan pusat hanya 31 BBWS BWS, sehingga satu BBWS BWS umumnya mempunyai wilayah kerja lebih dari satu wilayah sungai. bahkan terdapat satu wilayah sungai Ciujung,Cidanau, Cidurian, Ciliwung, Cisadane, dan Citarum yang dikelola oleh tiga BBWS.

5. Satuan Kerja Balai Wialayah Sungai Sumatera II

Dokumen yang terkait

Peranan Perencanaan Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II

1 64 61

Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

5 116 68

Prosedur Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Dana di Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

0 12 41

Cover Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 0 10

Chapter I Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 0 6

Chapter II Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 0 30

Reference Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 0 1

Appendix Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

0 1 2

BAB II BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT A. Sejarah Ringkas 1. Kementerian Pekerjaan Umum - Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai S

0 0 30

BAB II KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II 2.1 Sejarah Singkat Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II - Peranan Perencanaan Angg

0 2 31