Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Kontribusi Sistematika Penulisan Pengertian Sistem Informasi

Pembentukan organisasi BPLS yang secara cepat mengakibatkan semua sistem kerja dilakukan secara manual sehingga mengakibatkan proses kerja tidak efektif dan efisien. Bagian kepegawaian memiliki kesusahan dalam merekap absensi pegawai setiap harinya secara manual. Dan dengan sistem rekap yang manual dirasa kurang akurat dan dapat terjadi kesalahan dalam penghitungan jumlah kehadiran pegawai. Dampak tersebut akan sangat merugikan pegawai karena akan sangat pengaruh terhadap penilaian kinerja dan gaji pegawai. Dengan adanya kelemahan tersebut, pihak BPLS menginginkan perbaikan sistem informasi terkait khususnya data absensi pegawai untuk menghitung absensi setiap bulan sehingga dapat mempermudah bagaian rekap absensi pegawai di BPLS Surabaya.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan rumusan masalah adalah “Bagaimana rancang bangun sistem informasi rekap absensi pegawai pada BPLS”

1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penelitian ini tidak terlalu meluas dan terfokus pada permasalahan, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada : 1. Menangani masalah absensi pegawai 2. Menangani maintenance data pegawai

1.4 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah : 1. Terbentuknya aplikasi yang dapat menangani masalah absensi 2. Terbentuknya sistem informasi kepegawaian untuk membantu proses pembuatan laporan kepegawaian.

1.5 Kontribusi

Kontribusi yang ingin dicapai dalam kerja praktek yang telah dilakukan di BPLS Surabaya adalah diharapkan dapat sangat membantu pihak BPLS untuk melakukan rekapitulasi absensi pegawai.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, kontribusi, dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan mulai profil perusahaan, lokasi kerja sampai struktur organisasi. BAB III : LANDASAN TEORI Pada bab ini memaparkan teori-teori pendukung dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam kerja praktek ini seperti sistem informasi, sumber daya manusia, dan bahasa pemrograman yang digunakan. BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini menuliskan hasil kerja dari kerja praktek, mulai dari alur dokumen manual sampai desain sistem yang ditawarkan untuk mengganti proses manual menjadi terkomputerisasi. BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangannya. BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Hartono, 1999:1. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Hartono, 1999:8 Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Robert A. Leitch, 1983:6 Informasi dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data yang berbentuk huruf, symbol, alfabet dan sebagainya. Sistem informasi mempunyai elemen utama, yaitu data yang menyediakan informasi prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, menyelesaikan masalah, membuat keputusan dan menggunakan sistem informasi tersebut. Orang-orang dalam sistem informasi membuat prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data sehingga menghasilkan informasi dan menyebarkan informasi tersebut ke lingkungannya. Model dasar sistem adalah masukan, pengolahan dan pengeluaran. Fungsi pengolahan informas sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam waktu periode sebelumnya. Oleh karena itu, dalam model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data. Maka fungsi pengolahan informasi bukan lagi mengubah data menjadi informasi, tetapi juga menyimpan data untuk penggunaan lanjutan. 10 Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang masi belum dapat banyak untuk bercerita, sehingga perlu untuk diolah lebih lanjut. Karena pada saat ini, para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang dijalankan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem informasi, Hartono, 1998:11. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi haria, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sumber dari informasi adalah data, merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat bercerita banyak, sehingga membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Kualitas dari sistem informasi bergantung pada dua hal, yaitu : 1. Informasi harus akurat, dimana informasi tersebut harus bebas dari kesalahan. 2. Informasi tersebut harus relevan, supaya informasi tersebut dapat memberikan masukan bagi penerimanya.

3.2 Sistem Flow