LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Absensi Karyawan Pada PT. Grand Komputer Surabaya.

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ABSENSI

KARYAWAN PADA PT. GRAND KOMPUTER SURABAYA

Oleh :

Steven Widjaksono 07.41010.0322

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

i

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), merupakan salah satu hal yang

sangat penting bagi setiap perusahaan, karena karyawan merupakan kunci sukses dari

sistem yang berjalan di dalam perusahaan / organisasi. Oleh karena itu, maka

diperlukan suatu sistem dari perusahaan yang berfungsi untuk

monitoring

, terutama

dari segi efektivitas waktu dan juga efisiensi kerja dari karyawannya.

Tujuan dari Sistem Absensi ini adalah menyediakan fasilitas bagi pihak

manajemen maupun

owner

untuk dapat melakukan pengawasan terhadap jam kerja

daripada karyawan di dalam perusahaan. Selain itu, manajemen akan dapat secara

periodik menganalisa kedisiplinan dari karyawan.

Kehadiran aplikasi absensi pada PT. Grand Komputer Surabaya ini

merupakan titik awal manajemen dari perusahaan tersebut untuk dapat melakukan

pengaturan terhadap karyawannya dan secara tidak langsung akan mengubah budaya

dari karyawan yang semula tidak teratur, terutama dalam jam kerja kantor, kepada

sistem keteraturan yang diawali dengan penepatan jam kerja di dalam keseharian

mereka bekerja. Tidak hanya itu, sistem perizinan juga akan mengawasi tentang

kedisiplinan dari karyawan di perusahaan.


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah dapat

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang merupakan persyaratan dalam

menyelesaikan Program Studi Strata Satu di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

& Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya. Laporan Kerja Praktek ini merupakan

Sistem absensi pada PT. Grand Komputer Surabaya. Hasil dari Kerja Praktek ini

berupa Software Sistem Absensi pada PT. Grand Komputer Surabaya.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Bapak Tony Soebijono, S.E., S.H., M.Ak, sebagai dosen pembimbing atas segala

arahan dan bimbingannya

2.

Bapak Ir. Ade Swandono, sebagai penyelia atas dorongan serta bimbingannya

selama bekerja.

3.

Teman-teman mahasiswa atas bantuan dan dorongannya sehingga Laporan Kerja

Praktek ini dapat diselesaikan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala yang setimpal kepada

semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan ataupun

nasihat-nasihat.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali yang harus diperbaiki dalam

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Namun penulis berharap bahwa Laporan

Kerja Praktek ini dapat menunjang segala proses transfer ilmu yang sedang terjadi di

dalam STIKOM Surabaya.

Surabaya, Juni 2012


(4)

iii

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Kontribusi ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Grand Komputer ... 7

2.2 Lokasi ... 7

2.3 Jenis Usaha ... 8

2.4 Visi–Misi Perusahaan ... 8

2.5 Struktur Organisasi ... 9

2.6 Deskripsi Jabatan ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ... 11


(5)

iv

3.2 Kinerja Karyawan ... 11

3.3 Absensi ... 12

3.4 Kedisiplinan ... 12

3.5 Sistem Informasi ... 13

3.6 Data Flow Diagram ... 13

3.7 Entity Relationship Diagram ... 17

3.8 PHP ... 19

3.9 Database ... 21

3.10 Database MySQL ... 21

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK ... 22

4.1 Observasi ... 22

4.2 Analisa Sistem ... 22

4.2.1 Hierarchy Input Proses Output(HIPO) ... 23

4.2.2 Bussiness Process Diagram ... 25

4.3 Perancangan Sistem ... 26

4.3.1 System Flow ... 26

4.3.2 Konteks Diagram ... 29

4.3.3 Data Flow Diagram ... 30

4.3.4 Entity Relational Diagram ... 33

4.3.5 Struktur Data dan Tabel ... 34

4.3.6 Penjelasan Penggunaan Program ... 38

BAB V PENUTUP ... 44

5.1 Kesimpulan ... 44


(6)

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan suatu perusahaan dewasa ini seringkali ditentukan oleh bagaimana cara perusahaan dalam memanfaatkan teknologi yang ada, baik itu teknologi yang sederhana maupun teknologi yang kompleks. Karena didorong oleh perkembangan teknologi itulah maka manusia menginginkan segala sesuatu dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan teliti tanpa mengurangi batasan yang ada. Teknologi biasanya dilakukan untuk memperlancar proses bisnis perusahaan atau mengurangi hal-hal yang pertama bersifat manual, kemudian selanjutnya menjadi terkomputerisasi yang kompleks.

Sampai saat ini PT. Grand Komputer melakukan pemantauan kehadiran karyawan menggunakan mesin pencatat kehadiran (check clock) dimana kartu absensi kertas dimasukkan pada alat tersebut untuk mencatat jam kehadiran. Kenyataannya mesin pencatat kehadiran (check clock) tersebut sering mengalami permasalahan, karena mesin tersebut belum diset jamnya (pagi, siang atau sore). Ada beberapa kasus mesin pencatat kehadiran mengalami salah cetak sehingga hasil record yang muncul menjadi kurang akurat. Mesin pencatat kehadiran ini tidak bisa melakukan record data langsung ke database perusahaan sehingga menambah beban Admin untuk menulis ulang record data dan hal tersebut akan memakan waktu Admin sedangkan Admin masih memiliki tanggung jawab kerja yang lain. Di lain sisi, record data karyawan atau kehadiran karyawan merupakan


(8)

hal penting yang harus dipantau karena terkait dengan kinerja karyawan. Pada mesin pencatat kehadiran ini hanya berisi form pengisian jam terbatas pada jam datang dan jam pulang sehingga saat karyawan keluar pada jam kerja sering tidak terpantau. Penggunaannya pun membutuhkan kartu absen kertas yang tiap bulannya harus diganti sehingga mengurangi efektifitas penjadwalan karena ada kalanya stok kertas terhambat dan akhirnya record data absen akan pending beberapa saat ataupun kertas rusak. Mesin pencatat kehadiran ini juga menimbulkan antrian jika pada saat bersamaan karyawan datang secara bersamaan ataupun alat lambat mencetak sehingga akan mengurangi jam kerja karyawan. Absen kertas ini juga kurang bisa memantau kehadiran karyawan secara riil karena dikhawatirkan dapat disalahgunakan oleh karyawan yang bersangkutan (titip).

Dari data yang didapat mesin absen cetak kertas yang digunakan ini cukup mahal dari budget yang disediakan perusahaan dalam pengadaan mesin absen. Dari beberapa survey terdapat mesin yang lebih terjamin securitynya seperti finger print yang biasa digunakan di beberapa perusahaan, tetapi mesin ini tergolong mahal terkait dengan kebutuhan perusahaan yang tidak terlalu membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi karena di perusahaan ini admin juga tetap di depan sebagai front office dan dapat memantau karyawan atau orang yang masuk. Integritas data yang tinggi, yaitu pendataan tidak bias dititipkan, menjadi keunggulan utama sistem absensi ini. Pendataan yang sudah berbasis komputer juga telah membuat rekapitulasi data dapat dilakukan otomatis. Salah satu kekurangan sistem ini yang cukup mengganggu adalah waktu yang dibutuhkan


(9)

3

untuk mengenali sidik jari. Satu kali identifikasi memakan waktu 5 hingga 10 detik. Itupun jika identifikasi berhasil dilakukan tepat satu kali. Hal ini terjadi karena ternyata tidak semua jari ‘layak dibaca’. Pengguna sistem identifikasi sidik jari sulit untuk langsung sukses terdata oleh sistem dengan cepat saat menaruh jarinya pada sensor. Pada kebanyakan kasus, pengguna harus meletakkan jarinya pada sensor beberapa kali karena sistem kesulitan mengenali sidik jari dari database yang dimiliki. Kesulitan ini biasanya terjadi karena jari pengguna atau sensor yang kotor. Kesulitan ini sering membuat antrian panjang orang-orang yang harus melakukan absen saat jam datang atau jam pulang, terutama pada kantor dengan banyak karyawan.(Jon Kartago Lamida, 2008).

Dengan demikian dari beberapa hal diatas perlu adanya suatu system atau device yang dapat mengcover kebutuhan perusahaan terkait dengan permasalahan absensi perusahaan. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah perusahaan dalam memonitoring kualitas kerja karyawan atau kinerja perusahaan

1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana Rancang Bangun Sistem Informasi Absensi Karyawan pada PT Grand Komputer.

2. Bagaimana pembuatan laporan terkait dengan absensi karyawan, antara lain laporan kedisiplinan dan laporan kehadiran


(10)

1.3Batasan Masalah

Kerja praktek ini dibatasi pada permasalahan bagaimana merancang system absensi yang dapat meningkatkan waktu pencatatan record data absensi dan meningkatkan waktu akses saat karyawan absent sehingga dapat meminimalisir waktu akses. Kerja praktek ini juga dibatasi pada pengelolaan absensi saja yaitu pengelolaan data kehadiran yang berhubungan dengan data id karyawan dan waktu absensi karyawan serta status absensi bukan manajemen kepegawaian perusahaan karena objek utama penelitian ini pengelolaan absensi yang ditangani oleh admin sedang kepegawaian lebih cenderung pengelolaan oleh HRD

1.4 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah

1. Terbentuknya Sistem Informasi Absensi Karyawan pada PT Grand Komputer Surabaya.

3. Terbentuknya laporan kedisiplinan dan laporan kehadiran pada PT Grand Komputer.

1.5 Kontribusi

Kontribusi dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah

1. Pembuatan aplikasi berbasis web yang nantinya akan digunakan untuk memberikan informasi tentang absensi karyawan, sehingga dapat mempermudah manager dalam melihat laporan keaktifan kehadiran karyawan tersebut.


(11)

5

2. Membuat inovasi baru dalam pembuatan aplikasi berbasis web absensi karyawan, sehingga permasalahan yang biasanya terjadi terhadap data yang double dapat diminimalisasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, sistematika penulisan disusun dalam 5 BAB. Dimana tiap bab terdiri dari sub bab yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, kontribusi, serta sistematika penulisan laporan kerja praktek.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi informasi tentang PT. Grand Komputer, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, dan deskripsi pekerjaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang penjabaran teori-teori yang telah diperoleh dari studi lapangan maupun literature-literatur hasil studi pustaka. Teori-teori inilah yang dijadikan acuan bagi penulis untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kerja praktek ini.


(12)

Seperti teori tentang absensi, kinerja karyawan, dan kedisiplinan, sampai pada sistem informasi.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini dijelaskan tentang metode penelitian, analisa sistem serta rancangan baru yang terkomputerisasi yang diajukan sebagai alternatife penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi dan penjelasan dari sistem informasi inventori yang telah dibuat beserta hasil dari uji coba yang telah dilakukan pada PT. Grand Komputer. BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari dua sub bab, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang rangkuman dari hasil penyelesaian masalah, sedangkan saran berisi tentang kemungkinan pengembangan sistem yang dibuat sehingga semakin sempurna.


(13)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. GRAND KOMPUTER

2.1

Sejarah dan Perkembangan PT. Grand Komputer

PT. Grand Komputer berdiri pada bulan Oktober 1991, seiring dengan

perkembangan zaman dan tingginya permintaan pelanggan tentang pemeliharaan

fasilitas komputer di dalam perusahaan, maka perusahaan ini didirikan, dan mengacu

pada perusahaan yang bersifat customer oriented.

Pertama kali berdiri, perusahaan ini bergerak di bidang usaha jual beli

komputer dengan lokasi galeri yang sekaligus sebagai kantor beralamat di Jalan

Klampis Semolo barat IX no 7, Perum Wisma Mukti. Pada tahun 1995, Ir. Ade

Swandono,

owner dari PT. Grand Komputer, sadar akan keterbutuhan pasar

komputerisasi yang tidak hanya dalam masalah pengadaan, tetapi juga

service

maintenance, maka PT. Grand Komputer melakukan ekspansi sebagai perusahaan

yang juga melayani service maintenance komputer.

2.2

Lokasi

PT. Grand Komputer mempunyai kantor yang beralamat di Jalan Klampis

Semolo barat IX no 7, Perum Wisma Mukti, Surabaya, Indonesia.


(14)

2.3

Jenis Usaha

PT. Grand Komputer bergerak dalam penjualan dan pengadaan

Hardware

komputer dengan segala aksesorinya serta service maintenance computer. PT. Grand

Komputer ini memiliki teknisi yang telah berpengalaman dalam bidangnya lebih dari

10 tahun serta telah memiliki lebih dari 100 pelanggan. Sejak melakukan ekspansi

usaha, pelanggan dari PT. Grand Komputer semakin bertambah jumlahnya,

dikarenakan perusahaan ini tidak hanya menyediakan peralatan komputerisasi yang

dibutuhkan, tetapi juga menyediakan jasa

maintenance yang memang benar-benar

handal.

2.4

Visi dan Misi PT. Grand Komputer

2.4.1

Visi PT. Grand Komputer

Tercapainya Pelayanan terhadap pelanggan dan juga

Marketing yang

“Customer Oriented”, dengan mengedepankan teknologi serta kecepatan dan

ketanggapan untuk memenuhi kebutuhan customer.

2.4.2

Misi PT. Grand Komputer

1.

Menyediakan Pelayanan dalam bentuk kepuasan,

service, maupun jasa secara

berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2.

Menyediakan jasa

service dan

maintenance

yang dapat dilakukan dimana saja

dengan kepentingan apapun yang berhubungan dengan komputerisasi.


(15)

9

3.

Menyediakan tenaga yang ahli yang dapat dipercaya kehandalannya untuk

melakukan pelayanan.

2.5

Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PT. GRAND KOMPUTER

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.6

Deskripsi Jabatan

General Manager

:

- Menjalankan proses agar visi misi tercapai

- Bertanggung jawab terhadap owner

- Melakukan evaluasi kerja

Technical Support

:

- Mengawasi dan menjalankan sistem pengerjaan jasa

- Mengatur jadwal pengerjaan service

- Evaluasi hasil kerja departemen technical support

Technisi

:

- Melakukan perawatan atas hardware perusahaan

- Melakukan service dan maintenance atas hardware

pelanggan

HRD Purchasing Sales

Technisi Technical

Support

Support

penggajian Admin

Marketing Customer Service General Manager


(16)

HRD

:

- Overall evaluation atas kinerja semua department

- Melakukan recruitment

- Melakukan pengendalian mutu karyawan

- Menampung dan menindaklanjuti keluhan-keluhan

pelanggan yang berkenaan dengan pemberian layanan

Purchasing

:

- Bertanggung jawab atas pengadaan barang.

- Berhubungan dengan supplier atas segala macam

peralatan dan barang, baik untuk kebutuhan internal

maupun untuk kebutuhan penjualan.

- Mencari harga termurah dalam pembiayaan penjualan

dan jasa.

Sales

:

- Mencapai target penjualan perusahaan.

- Menindaklanjuti permintaan pelanggan dengan

profesional

- Mengevaluasi tingkat penjualan per periode.

- Memperbaiki kualitas customer service dan juga


(17)

11

BAB III LANDASAN TEORI

3.1Sumber Daya Manusia

Sumber Daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. (Charles R, 1995)

3.2Kinerja Karyawan

Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. (Timpe, 1993, p. 3)

Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen. (Sunarto, 2003)


(18)

3.3Absensi

Absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alpa atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007).

3.4Kedisiplinan

Kata kedisiplinan berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus, yang berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), menyatakan bahwa disiplin adalah:

a. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya). b. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.

c. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengannya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya (Prijodarminto, 1994). Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000), kedisiplinan hakikatnya adalah sekumpulan tingkah laku individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.


(19)

13

3.5Sistem Informasi

Menurut Hartono (2001:11), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

3.6DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Jogianto (1999:700) DFD (Data Flow Diagram) adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau data tersebut disimpan.

Keuntungan menggunakan DFD (Data Flow Diagram) adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Simbol-simbol menggunakan simbol dari Gane and Sarson dapat dilihat pada gambar

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih tentang Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut :


(20)

2. Diperbolehkan untuk mengambil sumber data yang sama, dengan tujuan untuk menyederhanakan permodelan.

3. Hindari dialog-dialog yang tidak perlu dalam Data Flow Diagram

(DFD).

4. Untuk memudahkan membaca DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingakatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :

a. Diagram Konteks

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar

terminator dan data store. b. Diagram Zero (Level 0)

Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entity, Proses, alur data, dan datastore. c. Diagram Detail

d. Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram

Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :


(21)

15

Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi, atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :

1. Terminator merupakan bagian atau lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.

2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator. 3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang

lain tidak dapat digambarkan pada DFD. b) Proses

Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem. Yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau


(22)

lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran, atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul.

c) Data Store (Penyimpan Data)

Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang parallel dimana tertutup pada salah satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan seperti : file

atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan data.

Table 3.1 Simbol – symbol pada Data Flow Diagram (Sumber:


(23)

17

3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

Relasi Entitiadalah suatu alat untuk mempresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat Entity dan Relationship. Entity merupakan objek yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi dapat abstrak atau nyata, misal dapat berupa orang, objek atau waktu kejadian. Setiap entity mempunyai atribut atau karakteristik entity tersebut. Adapun elemen-elemen dari ERD ini adalah :

1. Entitas adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan di dalam lingkup pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan dikembangkan.

2. Atribut, entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk menjelaskan karekteristik dari entitas.

3. Pengidentifikasian, data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk mengidentifikasikan mereka. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.

4. Hubungan atau relasi berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas dengan entitas lain. Hubungan ini boleh memiliki atribut. Banyaknya entitas dalam suatu relasi menunjukkan tingakat dari relasi yang bersangkutan, namun yang banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi adalah model yang menggunakan relasi tingkat dua atau yang disebut dengan hubungan biner. Hubungan biner ini memiliki tiga tipe yaitu hubungan biner satu ke satu, biner satu ke banyak dan hubungan biner banyak ke banyak.


(24)

Sedangkan relationship adalah hubungan yang mewujudkan pemetaan antar

entity. Fungsi untuk hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. Jenis

Relationship diagram dapat berbentuk :

a. One to One

Yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi bila satu record yang ada dalam satu entity/table hanya punya satu relasi pada file lain. Misalnya suatu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

b. One to Many

Yaitu relasi satu lawan banyak yang terjadi bila record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

c. Many to Many

Yaitu relasi banyak lawan banyak yang terjadi bila kedua file

saling mempunyai relasi banyak record pada file yang lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.


(25)

19

Table 3.2 Simbol – simbol pada Entity Relationship Diagram(Sumber:

daraliberty.wordpress.com)

3.8 PHP

PHP adalah server side scripting environtment yang dapat digunakan untuk mmbantu menjalankan aplikasi-aplikasi pada web server agar menjadi lebih

interaktif dan programmable Sutarman (2003; 10) Dengan PHP aplikasi-aplikasi yang ada di web server benar-benar akan dijalankan di web server tanpa mengharuskan adanya tambahan atau syarat tertentu untuk sisi client (web browser). PHP biasanya dijadikan sebagai module dalam suatu web server agar bisa mengeksekusi file-file PHP yang tersedia di web server . PHP dapat berjalan di hampri sekuruh platform, open source, dan berlisensi Gnu Public Licence


(26)

Sebagai tambahan untuk memanipulasi isi dari halaman web, PHP dapat mengirimkan HTTP header yang dapat digunakan unuk setting cookies, mengatur proses autentikasi dan me-redirect user. PHP juga mempunyai koneksi dengan banyak database termasuk dengan ODBC serta berinteraksi dengan beragam

library external library external yang membantu web developer untuk melakukan semuanya.

PHP menyatu dengan halaman web sehingga tidak dibutuhkan aplikasi khusus untuk membuatnya. Secara sintaks PHP serupa dengan bahasa C dan Perl.

Web developer itidak harus mendeklarasikan varieble sebelum menggunakannya dan dengan PHP mudah membuat array dan hash (array berasosiasi) .

Kelebihan-kelebihan dari PHP menurut Sutarman (2003;20) yaitu 1. Dipakai karena memiliki kecepatan akses yang tinggi

2. Dapat dijalankan pada beberapa web server yang berbeda dan sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, windows 98, windows NT, dan macintosh.

3. Diterbitkan secara gratis

4. Dijalakan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan sebagainya.

5. Disebut sebagai bahasa yang embedded (bias ditempel atau diletakkan dalam tag HTML)


(27)

21

3.9 Database

Database dapat dipandang sebagai container yang berisi berbagai obyek seperti label, indeks, view, stored procedure, dan tablespace, sedangkan dari perspektif berbeda dapat dinyatakan sebagai kumpulan data yang membentuk basisi data.

Basis data dibentuk dari tabel. Dimensi kolom tabel menggambarkan elemen data, field atau atribut, dan dimensi baris mendiskripsikan record atau tuple yang dibentuk dari kumpulan field atau atribut. Secara logical struktur itu digambarkan dengan tiga komponen yaitu entitas, relasi, dan atribut (Situmorang, 2004:1).

3.10 Database MySQL

Menurut Sidik (2003; 5), MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang pada saat itu bernama TcX Data Konsult AB sekitar tahun 1994-1995. MySQL sudah ada sejak 1979. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). MySQL digunakan oleh banyak portal-portal internet sebagai basis data dari informasi yang ditampilkan pada situs web. Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan basis data perusahaan-perusahaan skala menengah dan kecil. Istilah seperti table, basis dan kolom tetap digunakan dalam MySQL. Sebuah basis data yang terdapat pada MySQL mengandung satu atau beberapa table yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom.


(28)

22

4.1 Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung di PT. Grand computer Surabaya, dengan dibantu karyawan dari perusahaan ini sendiri. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh data langsung dari bagian Departemen Human Resource Management. Data-data yang diperoleh tersebut akan digunakan oleh penulis untuk membuat sistem absensi secara komputerisasi.

Pembangunan Sistem Absensi ini direncanakan selesai selama 160 jam kerja sesuai dengan permintaan dari pihak STIKOM Surabaya. Penulis selaku pengembang sistem juga membutuhkan bantuan dari pihak PT. Grand Komputer dalam hal pengumpulan hasil laporan manual yang selama ini dimiliki oleh perusahaan ini.

4.2 Analisa Sistem

Sistem yang diperlukan oleh perusahaan adalah sebuah sistem yang dapat menangani dan memenuhi semua proses yang ada secara komputerisasi dan juga menyimpan semua data yang dibutuhkan kedepan ke dalam suatu database, sehingga setiap kegiatan operasional dapat dilakukan secara efektif, dan informasi dapat didapatkan secara jelas dan detail. Bagi Manager, informasi yang didapat adalah Laporan Kedisiplinan yang berisi tentang history kehadiran dari para karyawan selama periode tertentu. Sedangkan untuk Operator, sistem hanya


(29)

23

digunakan untuk menyusun semua dokumen perizinan yang terdiri dari cuti, revisi kehadiran, dan keterlambatan.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, yaitu:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi dan mengetahui masalah yang ada.

2. Understand, yaitu memahami kerja dan juga menemukan sistem yang tepat. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analistis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang harus dikerjakan. Lalu tahap pengerjaan sampai pada tahap perancangan sistem.

4.2.1 Hierarcy Input Proses Output(HIPO)

Berikut ini adalah struktur HIPO dari Sistem Absensi dari PT. Grand Komputer. Dalam HIPO tersebut digambarkan hirarki secara global proses-proses yang ada didalam sistem yang dibuat.

Adapun gambar HIPO di bawah menerangkan tentang Sistem Absensi dan Informasi kehadiran karyawan dari seluruh divisi per periode, pengurusan izin seperti cuti, keterlambatan, serta revisi kehadiran. Gambar HIPO tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1


(30)

Gambar 4.1 Hierarchy Process Sistem Absensi

Master Transaksi Laporan

Karyawan

Divisi

General Attendance

Detail Kehadiran

iam kerja ienis Cuti

iumlah Cuti Master

Account

User Role

Pengajuan Cuti

Formulir Keterlambatan

Revisi Presensi

Selesai Login User


(31)

25

4.2.2 Bussiness Process Diagram

Gambar 4.2 Bussiness Process Diagram Sistem Absensi

Gambar 4.2 adalah Bussiness Process Diagram yang menerangkan keseluruhan sistem yang akan dibuat, beserta pelaku (actor) dari subsistem-subsistem yang ada.


(32)

4.3 Perancangan System

Sebelum melakukan pembuatan aplikasi absensi pada PT. Grand Komputer, penulis melakukan serangkaian kegiatan perancangan system yang terdiri dari perancangan system flow, konteks diagram, Data Flow Diagram, Entity Relational Diagram, tabel, serta User Interface.

4.3.1 System Flow

A. Penyimpanan Data Karyawan

Berikut ini adalah System Flow dari proses penyimpanan data karyawan yang dilakukan oleh admin setelah menerima data-data dari karyawan.


(33)

27

B. Proses Absensi Harian

Berikut ini adalah System Flow dari proses absensi harian yang dilakukan oleh karyawan.

Gambar 4.4 Sistem Flow Proses Absensi

C. Entry Total Cuti

Berikut ini adalah System Flow dari proses entry total cuti yang dilakukan oleh manager.

Gambar 4.5 Sistem Flow Entry Total Cuti


(34)

D. Proses Perizinan

Berikut ini adalah System Flow dari proses merubah status absen melalui surat izin / permohonan dari perusahaan untuk perizinan tertentu, yang dilakukan oleh operator.


(35)

29

E. Pembuatan Laporan

Berikut ini adalah System Flow dari proses pembuatan laporan yang dibuat secara automatic oleh system, dan hanya dapat diminta oleh manager.

Gambar 4.7 Sistem Flow Pembuat Laporan

4.3.2 Konteks Diagram


(36)

Gambar 4.7 merupakan Konteks Diagram dari sistem yang menerangkan gambaran umum dari alur jalannya sistem. Disini dapat dilihat data yang mengalir dari masing-masing entitas seperti admin, operator, manager, ataupun karyawan.

4.3.3 Data Flow Diagram

A. DFD Level 0

Pada Data Flow Diagram level 0 ini, diceritakan detail perjalanan data yang sebelumnya telah banyak dijelaskan pada Diagram Konteks.

Data Karyawan Data Divisi

NIK

Ketentuan jam kerja Data Ketentuan Jam

Info Jumlah Cuti

Data User Data Revisi Status Kehadiran

Data Revisi Kehadiran

Data Hak Cuti Data Permohonan

Data Permohonan Cuti

Data Keterlambatan Data Permohonan

Data Permohonan Cuti Data Keterlambatan

Informasi Cuti Informasi Presensi

Rekap Absensi Periode List Form Cuti

List Form Revisi Presensi

Data Cuti Data Revisi Presensi

Data Izin Terlambat

Info User Data Karyawan

Data Ketentuan Jam Data Jenis Cuti

Data Divisi

Data Absensi

Info User User Info Data Pegawai

Data Jenis Cuti Data Divisi Data Pegawai Data Administrasi Laporan Absensi Laporan Kedisiplinan Status Kehadiran

NIK & PIN Admin Pegawai Operator Manager 1 Front End Absensi + 2 Pembuat Laporan + 3 Penanganan Master + Divisi Karyawan User Ketentuan Jam Jenis Cuti Absensi 4 Penanganan Formulir + Permohonan Revisi Presensi Permohonan Cuti Form Keterlambatan


(37)

31

B. DFD Level 1

Pada DFD Level 1 ini akan dijelaskan breakdown dari modul modul yang telah tertera pada DFD Level 0 di atas

NIK Status Kehadiran

Status Kehadiran NIK & PIN

Data Absensi

Ketentuan jam kerja Pegawai Absensi 1 Absensi 2 Check Kehadiran Ketentuan Jam Karyawan

Gambar 4.10 DFD Level 1 Front End Absensi

Modul Front End Absensi, seperti dapat dilihat pada gambar 4.9 ditujukan hanya untuk digunakan oleh karyawan melakukan absensi harian.

Data Karyawan

Data Hak Cuti

Data Ketentuan Jam

Data Administrasi

Data Ketentuan Jam

Data Jenis Cuti Data Divisi Informasi Cuti Informasi Presensi Info User Data User Info User

Data Jenis Cuti User

Data Divisi Data Pegawai

Info Data Pegawai

Admin Pegawai Divisi Jenis Cuti Ketentuan Jam Karyawan User Manager 1 Input Master Divisi 2 Input Master Karyawan 3 Input Master Cuti 4 Input Ketentuan Jam 5 Alokasi User


(38)

Modul Penanganan Master Sistem, seperti dapat dilihat pada gambar 4.10, merupakan modul dasar yang dimiliki oleh sistem ini, karena parameter setting, raw data, serta informasi administrasi, untuk pertama kali diatur di dalam modul ini.

Data Izin Terlambat

List Form Revisi Presensi

List Form Cuti

Data Revisi Presensi

Data Cuti

Data Permohonan

Data Keterlambatan

Data Revisi Kehadiran Data Revisi Status Kehadiran

Info Jumlah Cuti Data Permohonan Cuti Operator Form Keterlambatan Permohonan Cuti Permohonan Revisi Presensi Absensi Jenis Cuti 1 Formulir Cuti 2 Formulir Keterlambatan 3 Formulir Revisi Presensi

Gambar 4.12 DFD Level 1 Penanganan Formulir

Modul Penanganan Formulir, seperti dapat dilihat pada gambar 4.11, merupakan modul yang berguna untuk menangani perizinan dari para karyawan, misalnya, cuti, revisi presensi, serta izin keterlambatan. Perizinan hanya dilakukan oleh operator.

Data Karyawan Data Karyawan Data Divisi

Data Permohonan

Data Permohonan Cuti

Rekap Absensi Periode

Data Keterlambatan Laporan Absensi Laporan Kedisiplinan Manager Absensi Form Keterlambatan Permohonan Cuti Permohonan Revisi Presensi Divisi Karyawan 1 Laporan Absensi 2 Laporan Kedisiplinan


(39)

33

Modul Pembuatan Laporan, seperti dapat dilihat pada gambar 4.12, merupakan modul yang berguna untuk menangani permintaan pembuatan laporan presensi dan kedisiplinan oleh manager.

4.3.4 Entity Relational Diagram

Berikut ini adalah Entity Relational Diagram dari Sistem Absensi, yang terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM)

A. Conceptual Data Model (CDM)

Presensi Relation_192 Cut i Relation_125 JENIS CUTI Ket erlambatan Relation_96 Absen Login Divisi Karyawan NIK Nama Alamat Jenis_kelamin T elepon Foto Divisi No_divisi Nama_Divisi User id_user Username Password Role Ketentuan_jam id_ketentuan Jm_msk Jm_keluar Absensi id_absen Tanggal Jm_msk Jm_keluar Terlambat Keterangan Jenis Cuti No Nama_Jns _Cuti Jumlah_maksimal Form_Keterlambatan id_terlambat Number T anggal_Ajukan T anggal_Terlambat Durasi_terlambat Keterangan Petugas Form_Cuti id_c uti Number T anggal_Ajukan T anggal_Mulai T anggal_Selesai Keterangan Petugas jenis_cuti Revisi_Presensi id_revisi_presensi Number Tanggal_Ajukan Tanggal_presensi Sebab Petugas Keterangan


(40)

B. Physical Data Model (PDM)

NI K = NI K NO _DI VI SI = NO _DI VI SI

NI K = NI K

NO _DI VI SI = NO _DI VI SI

NO __JNS _CUT I = NO __JNS _CUT I

NI K = NI K NO _DI VI SI = NO_DI VI SI

NI K = NI K

I D_US ER = I D_US ER NI K = NI K NO _DI VI SI = NO _DI VI SI KARYAWAN

NIK varc har(15) ID _USER i nteg er NAMA varc har(50) ALAM AT varc har(100) JENIS_KELAMIN varc har(10) T ELEPON i nteg er F OTO l ong bi nary NO_D IVISI i nteg er DIVISI

N O_D IVISI integ er N AM A_DIVISI varc har (20)

USER ID_U SER i nteg er N IK var c har(15) U SER NAM E var c har(20) PASSWOR D var c har(20) R OLE var c har(20) KET ENTU AN _J AM

ID_KET EN TUAN i nteg er JM _MSK time JM _KELU AR time

ABSEN SI ID_ABSEN integ er N IK varc har(15) T AN GGAL date JM _MSK time JM _KELU AR time T ER LAM BAT varc har(5) KET ERAN GAN varc har(200) JEN IS_C UTI

NO__JN S_C UT I i nteg er NAMA_JN S_CU TI varc har(30) JUM LAH _MAKSIM A i nteg er

F ORM _KETERLAMBATAN ID _T ERLAM BAT i nteg er NIK varc har( 15) T AN GGAL_AJ UKAN date T AN GGAL_TER LAMBAT date DU RASI_TER LAM BAT i nteg er KET ERAN GAN varc har( 200) PET U GAS varc har( 200) NO_D IVISI i nteg er NU MBER varc har( 20) F OR M_C UT I

N UM BER varc har(20) N O__JN S_CU T I integ er N IK varc har(15) T ANGGAL_AJ U KAN date T ANGGAL_M ULAI date T ANGGAL_SELESAI date KET ER ANGAN varc har(200) PET UGAS varc har(200) N O_D IVISI integ er ID_C UT I integ er JEN IS_CU TI varc har(25)

REVISI_PRESENSI ID_R EVISI_PR ESEN SI < undefined> N O_DIVISI i nteg er N IK varc har( 15) T AN GGAL_AJ U KAN date PET UGAS varc har( 200) KET ER ANGAN varc har( 200) N UM BER varc har( 20) T AN GGAL_PR ESEN SI date SEBAB varc har( 20)

Gambar 4.15 Physical Data Model

4.3.5 Struktur Data dan Tabel

1. Nama tabel : Karyawan

Fungsi : Table Master Karyawan

Primary key : NIK Foreign key : No_Divisi

Tabel 4.1 Karyawan No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 NIK Varchar 15

2 Nama Varchar 50 3 Alamat Varchar 100 4 ienis_Kelamin Varchar 10 5 Telepon Integer 6 Foto Varchar 50


(41)

35

2. Nama tabel : Divisi

Fungsi : Table Master Divisi

Primary key : No_Divisi Foreign key :

Tabel 4.2 Divisi No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 No_Divisi Integer

2 Nama_Divisi Varchar 20

3. Nama tabel : Ketentuan Jam

Fungsi : Table Master Ketentuan Jam

Primary key : ID_Ketentuan Foreign key :

Tabel 4.3 Ketentuan Jam No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 ID_Ketentuan Integer

2 iam_Masuk Time 3 iam_Keluar Time

4. Nama tabel : Jenis Cuti

Fungsi : Table Master Jenis Cuti

Primary key : No_JNS_CUTI Foreign key :

Tabel 4.4 Jenis Cuti No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 NO_iNS_CUTI Integer

2 Nama_jns_cuti Varchar 30 3 iumlah_maksimal Integer


(42)

5. Nama tabel : User

Fungsi : Table Master User

Primary key : ID_User Foreign key : NIK

Tabel 4.5 User No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 ID_USER Integer

2 NIK Varchar 15 Ref. ke Karyawan.NIK 3 Username Varchar 20

4 Password Varchar 20 5 Role Varchar 20

6. Nama tabel : Absensi

Fungsi : Table Absensi

Primary key : ID_Absen Foreign key : NIK

Tabel 4.6 Absensi No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 ID_ABSEN Integer

2 NIK Varchar 15 Ref. ke Karyawan.NIK 3 Tanggal Date

4 im_Masuk Time 5 im_Keluar Time 6 Terlambat Integer 7 Keterangan Varchar 200


(43)

37

7. Nama tabel : Form_Cuti

Fungsi : Table Perizinan Cuti

Primary key : Number

Foreign key : NIK, No_JNS_CUTI, No_Divisi

Tabel 4.7 Form_Cuti No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 NUMBER Varchar 20

2 NO_iNS_CUTI Integer Ref. ke ienis_Cuti.NO_iNS_CUTI 3 NIK Varchar 15 Ref. ke Karyawan.NIK

4 Tanggal_ajukan Date 5 Tanggal_mulai Date 6 Tanggal_selesai Date 7 Keterangan Varchar 200 8 Petugas Varchar 200

9 No_Divisi Integer Ref. ke Divisi.No_Divisi

8. Nama tabel : Form_Keterlambatan

Fungsi : Table Izin Terlambat

Primary key : ID_Terlambat Foreign key : NIK, No_Divisi

Tabel 4.8 Form_Keterlambatan No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 ID_Terlambat Integer

2 Number Varchar 20

3 NIK Varchar 15 Ref. ke Karyawan.NIK 4 Tanggal_ajukan Date

5 Tanggal_terlambat Date 6 Durasi_terlambat Integer 7 Keterangan Varchar 200 8 Petugas Varchar 200


(44)

9. Nama tabel : Revisi_Presensi

Fungsi : Table Revisi Presensi

Primary key : ID_Revisi_Presensi Foreign key : NIK, No_Divisi

Tabel 4.9 Revisi_Presensi No Nama Field Tipe

Data

Lebar Description 1 ID_Revisi_Presensi Integer

2 Number Varchar 20

3 NIK Varchar 15 Ref. ke Karyawan.NIK 4 Tanggal_ajukan Date

5 Tanggal_presensi Date 6 Sebab Varchar 20 7 Keterangan Varchar 200 8 Petugas Varchar 200

9 No_Divisi Integer Ref. ke Divisi.No_Divisi

4.3.6 Penjelasan Penggunaan Program

Dibawah ini adalah penjelasaan penggunaan masing-masing form yang ada pada aplikasi Sistem Informasi Absensi pada PT. Grand Komputer Surabaya. A. Form Awal

Form ini merupakan tampilan awal dari Dashboard manajemen


(45)

39

B. Form Attendance

Form ini merupakan tampilan absensi dari Sistem Absensi ini. Di dalamnya terdapat list kehadiran daripada karyawan PT. Grand Komputer, dan juga berisi form input NIK untuk absensi.

Gambar 4.17 Form Abensi C. Master Divisi

Berisi tentang informasi divisi-divisi yang ada di dalam PT. Grand Komputer.


(46)

D. Master Karyawan

Merupakan data master dari karyawan yang ada di dalam PT. Grand Komputer. Berisi Biodata lengkap, foto, dan divisi tempat karyawan tersebut berada.

Gambar 4.19 Master Karyawan

E. Master Ketentuan Jam Kerja

Merupakan Form yang disediakan untuk pihak manajemen yang dipergunakan untuk menentukan jam kerja kantor


(47)

41

F. Master Jenis Cuti

Master dari jenis-jenis cuti yang dapat diambil oleh para karyawan, beserta jumlah maksimal per bulan mereka mengambil cuti tersebut

Gambar 4.21 Master Jenis Cuti

G. Form Perizinan Cuti

Merupakan form untuk entry data permohonan cuti dari para karyawan. Disini dibatasi oleh ketentuan maksimal cuti.


(48)

H. Form Perizinan Keterlambatan

Merupakan form untuk entry data perizinan keterlambatan dari para karyawan yang telah terlambat.

Gambar 4.23 Form Perizinan Keterlambatan

I. Form Perizinan Revisi Presensi

Merupakan form untuk entry data revisi presensi dari para karyawan yang telah terlambat lebih dari 5 jam (Mangkir) atau yang tidak masuk tanpa keterangan (Alpha).


(49)

43

J. Laporan Absensi

Laporan dari absensi karyawan yang terdiri dari jumlah masuk dan tidak masuk

Gambar 4.25 Laporan Absensi

K. Laporan Kedisiplinan

Laporan dari kedisiplinan karyawan yang terdiri dari jumlah cuti, mangkir, dan juga terlambat.


(50)

44

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi pembuatan Sistem Absensi Karyawan pada PT. Grand Komputer Surabaya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem yang dibuat dapat memenuhi standar applikasi yang berguna untuk fungsi monitoring kehadiran karyawan.

2. Sistem dapat menangani sistem perizinan daripada karyawan. 3. Sistem dapat menghasilkan report transaksional.

5.2 Saran

Untuk perbaikan dan penyempurnaan sistem serta peningkatan kualitas Sistem Absensi yang dibuat dalam Kerja Praktek ini, maka disarankan :

1. Sistem Informasi yang dibangun diharapkan untuk dilakukan penambahan fitur security, guna membantu dalam pengamanan data serta agar data tersebut tidak hilang maupun disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

2. Penambahan fitur lainnya adalah fitur payroll yang dapat digunakan sebagai proses lanjutan dari sistem absensi yang terintegrasi secara langsung, sehingga penggunaan sistem dapat lebih optimal.


(51)

45

3. Juga disarankan untuk menambah fitur mobile untuk manajemen, agar pihak manajemen dapat juga mengawasi segala jenis laporan harian, terutama kehadiran karyawan, dimanapun berada.


(52)

46

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pusraka.

Data Flow Diagram (Intro), nyobayoo.blogspot.com, terakhir diakses pada April 2012.

Dale, A, Timpe.1992. Company to Success (Terjemahan Wawan Setiawan). Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Entity Relational Diagram for Beginner, daraliberty.wordpress.com, terakhir

diakses pada April 2012.

Jogiyanto, Hartono. 1999. Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta Jogiyanto, Hartono. 2001. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta MySQL, www.mysql.com, terakhir diakses pada Mei 2012.

PHP: Hypertext Prepocessor, www.php.net, terakhir diakses pada Mei 2012. Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT. Pradnya

Paramita

Sutarman. 2003. Membangun Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL.


(1)

41

F. Master Jenis Cuti

Master dari jenis-jenis cuti yang dapat diambil oleh para karyawan, beserta jumlah maksimal per bulan mereka mengambil cuti tersebut

Gambar 4.21 Master Jenis Cuti

G. Form Perizinan Cuti

Merupakan form untuk entry data permohonan cuti dari para karyawan. Disini dibatasi oleh ketentuan maksimal cuti.


(2)

H. Form Perizinan Keterlambatan

Merupakan form untuk entry data perizinan keterlambatan dari para karyawan yang telah terlambat.

Gambar 4.23 Form Perizinan Keterlambatan

I. Form Perizinan Revisi Presensi

Merupakan form untuk entry data revisi presensi dari para karyawan yang telah terlambat lebih dari 5 jam (Mangkir) atau yang tidak masuk tanpa keterangan (Alpha).


(3)

43

J. Laporan Absensi

Laporan dari absensi karyawan yang terdiri dari jumlah masuk dan tidak masuk

Gambar 4.25 Laporan Absensi

K. Laporan Kedisiplinan

Laporan dari kedisiplinan karyawan yang terdiri dari jumlah cuti, mangkir, dan juga terlambat.


(4)

44 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi pembuatan Sistem Absensi Karyawan pada PT. Grand Komputer Surabaya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem yang dibuat dapat memenuhi standar applikasi yang berguna untuk fungsi monitoring kehadiran karyawan.

2. Sistem dapat menangani sistem perizinan daripada karyawan. 3. Sistem dapat menghasilkan report transaksional.

5.2 Saran

Untuk perbaikan dan penyempurnaan sistem serta peningkatan kualitas Sistem Absensi yang dibuat dalam Kerja Praktek ini, maka disarankan :

1. Sistem Informasi yang dibangun diharapkan untuk dilakukan penambahan fitur security, guna membantu dalam pengamanan data serta agar data tersebut tidak hilang maupun disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

2. Penambahan fitur lainnya adalah fitur payroll yang dapat digunakan sebagai proses lanjutan dari sistem absensi yang terintegrasi secara langsung, sehingga penggunaan sistem dapat lebih optimal.


(5)

45

3. Juga disarankan untuk menambah fitur mobile untuk manajemen, agar pihak manajemen dapat juga mengawasi segala jenis laporan harian, terutama kehadiran karyawan, dimanapun berada.


(6)

46

Anonim. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pusraka.

Data Flow Diagram (Intro), nyobayoo.blogspot.com, terakhir diakses pada April 2012.

Dale, A, Timpe.1992. Company to Success (Terjemahan Wawan Setiawan). Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Entity Relational Diagram for Beginner, daraliberty.wordpress.com, terakhir

diakses pada April 2012.

Jogiyanto, Hartono. 1999. Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta Jogiyanto, Hartono. 2001. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta MySQL, www.mysql.com, terakhir diakses pada Mei 2012.

PHP: Hypertext Prepocessor, www.php.net, terakhir diakses pada Mei 2012. Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT. Pradnya

Paramita

Sutarman. 2003. Membangun Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL.