Standar Kualitas Air Kualitas Air

16

3. Syarat Kualitas Air

Dari segi kualitas air harus memenuhi persyaratan diaantaranya adalah sebagai berikut: a. Syarat Fisik Berdasarkan Peraturan Mentri kesehatan No.492 tahun 2010 tentang kualitas air minum dan Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, menyatakan bahwa air yang layak dikonsumsi dan dipergunakan sehari- hari adalah air yang mempunyai kualitas yang baik sebagai air minum maupun sumber air bersih baku, diantaranya adalah harus memenuhi syarat secara fisik yaitu tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh, serta tidak berwarna. Adapun sifat-sifat air secara fisik dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantara adalah sebagai berikut: 1 Suhu Air dikatakan bersih apabila suhu air sama dengan suhu udara sekitarnya. Kenaikan suhu pada air dapat mengakibatkan jumlah oksigen yang terkandung dalam air menurun, kecepatan reaksi kimia meningkat, kehidupan ikan dan hewan air lainnya dapat terganggu, dan jika batas suhu yang mematikan terlampawi, maka ikan dan hewan air lainnya akan mati. 2 Bau dan Rasa Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492MENKESPERIV2010. Air yang layak dipergunakan dan dikonsumsi tidak boleh berbau dan berasa. Bau pada air dapat ditimbulkan oleh adanya pembusukan zat organik seperti bakteri dan mungkit akibat dampak tidak langsung dari pencemaran lingkungan. Sedangkan rasa pada air dapat diakibatkan oleh adanya kandungan lain yang terdapat di dalam air. 3 Kekeruhan Air dapat dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung banyak partikel yang tersuspensi sehingga memberikan warna yang 17 keruh berlumpur dan kotor. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel kecil yang tersuspensi lainnya. Berdasarkan Menteri Kesehatan RI No.492MENKESPERIV2010. Kadar maksimum kekeruhan yang diperbolehkan yaitu 5 NTU. 4 Warna Warna dapat berasal dari kontak antara air dengan reruntuhan organis seperti daun, duri pohon, jarum dan kayu, tannin, asam humus. bahan-bahan yang berasal dari hummus dianggap sebagai bahan pemberi warna utama dan mengandung besi. Berdasarkan Menteri Kesehatan RI No.492MENKESPERIV2010. Kadar maksimum warna yang diperbolehkan adalah 15 TCU. b. Syarat Kimia 1 pH Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu pH=7, sedangkan pH air yang terpolosi mempunyai nilai yang berbeda-beda tergantung dari jenis buangannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492MENKESPERIV2010, air dapat dikatakan bersih apabila mempunyai nilai pH=6,5-8,5. 2 Kadar Besi Fe Banyak sedikitnya kandungan Fe yang terkandung di dalam air dapat dipakai sebagai indikator terhadap pencemaran logam berat pada kandungan air tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492MENKESPERIV2010, air dapat dikatan belum tercemar apabila kandungan Fe ≤ 0,3 mgl.

4. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Air

Kualitas air ditentukan oleh sifat fisik, kimia dan kandungan bakteri yang ada di dalam air tersebut. Kualitas air dapat berubah-ubah dikarenakan adanya pengaruh aktivitas manusia. Menurut Utaya 19901991 dalam