Analisa pengaruh strategi pemasaran pembiayaan Murahabah terhadap pendapatan murahabah di Bank Pembiayaan Raknyat Syariah Salaam Amal Salman

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “ANALISA PENGARUH STRATEGI PEMASARAN
PEMBIAYAAN
MURABAHAH
TERHADAP
PENINGKATAN
PENDAPATAN MURABAHAH DI BPRS AL SALAM AMAL SALMAN)”
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 Mei 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada
program studi Muamalat.
Jakarta, 16 Mei 2010
Disahkan
Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM
NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH


Ketua

: Dr. Euis Amalia,M.ag
NIP. 197107011998032002

( ........................)

Sekretaris

: H. Ah.Azharuddin latif, M.ag,M.H
NIP.197407252001121001

( ........................)

Pembimbing I : Dr. HA. Juaini Syukri, Lc,MA
NIP. 195507061992031001

( .......................)

Pembimbing II: M. Nur Rianto Al Arif, SE, Msi

NIP. 150408861

( .......................)

Penguji I

: H. Ah.Azharuddin latif, M.ag,M.H
NIP.197407252001121001

(.......................)

Penguji II

: H.M Riza Afwi, MA
NIP. 1961105201999031002

( .......................)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .........................................................


i

ABSTRAKSI ..................................................................................................

ii

PENGANTAR ................................................................................................

iii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ...............................................................

1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..........................................


7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian. ...................................................

8

D. Metode penelitian dan teknik penulisan ......................................

9

E. Pedoman penulisan ......................................................................

14

F. Kajian studi terdahulu ..................................................................

15

G. Kerangka teori..............................................................................


19

H. Sistematika penulisan...................................................................

22

BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Pembiayaan....................................................................

23

B. Strategi Promosi Bank .................................................................

27

C. Konsep-konsep pemasaran...........................................................

34


D. Karakteristik pemasaran Islami....................................................

38

E. Desain Strategi Pemasaran...........................................................

39

F. Analisa situasi pemasaran pembiayaan murabahah.....................

40

G. Pembiayaan murabahah ...............................................................

43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan penelitian ...................................................................

56


B. Variable penelitian .......................................................................

57

C. Teknik pengumpulan data............................................................

58

D. Metode analisis data.....................................................................

59

1.

Model penelitian ...................................................................

60

2.


Uji Hipotesis .........................................................................

61

3.

Uji serentak (Uji F) ..............................................................

63

4.

Uji Indifidu (t) .....................................................................

67

5.

Interpretasi hasil regresi .......................................................


70

E. Pengujian asumsi klasik...............................................................

71

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisa deskriptif .........................................................................

72

B. Uji Asumsi klasik.........................................................................

73

C. Analisis regresi ...........................................................................
D. Interpretasi ...................................................................................
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................

B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR SKEMA
DAFTAR GRAFIK

DAFTAR TABEL
5.2
5.3
5.4
5.5

1

BAB I
PENDAHULUAN
A


Latar Belakang Masalah
Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan memiliki pengaruh

besar dalam roda perekonomian masyarakat. Bank adalah sebuah lembaga bagi
masyarakat untuk menyimpan uang dan juga dapat menjadi tempat peminjaman
uang serta dapat menjadi mitra bisnis masyarakat yang membutuhkan permodalan
untuk meningkatkan pertumbuhan usaha mereka. 1
Sejak diundangkannya Undang-undang perbankan No.7 tahun 1992 dan
telah dirubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang segera diikuti
dengan diterbitkannya sejumlah ketentuan operasional dalam bentuk peraturan
Bank Indonesia No.10/16/PBI/2008 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam
kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank Syariah
menghapuskan peraturan yang sebelumnya yaitu PBI No.9/19/PBI/2007 beserta
ketentuan perubahannya, yang kemudian dimantapkannya undang-undang No. 21
tahun 2008 tentang perbankan syariah, telah memberikan landasan hukum yang
kuat terhadap pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Sehingga,
keberadaan lembaga keuangan ini menjadi bahan kajian menarik. 2
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam
kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

1

Republika Online, Koran Ekonomi Jum’ad 23 Maret 2008 (Artikel diakses tanggal 17
Mei 2009), melalui situs www.Republika.com
2
Http/www.bi.co.id, Landasan Hukum Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia
(Artikel diakses tanggal 25 maret 2008)

2

Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa
perbankan semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia secara bersama-sama,
sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung
mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan
pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan
prinsip bagi hasil diharapkan memberikan alternatif sistem perbankan yang saling
menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan
dalam

bertransaksi,

investasi

yang

beretika,

mengedepankan

nilai-nilai

kebersamaan dan persaudaraan dalam bermuamalah, dan menghindari kegiatan
spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk
serta layanan jasa perbankan yang beragam melalui skema keuangan yang lebih
bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel
dan dapat diminati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Banyaknya lembaga keuangan syariah, khususnya Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) disamping membawa misi juga membawa beban yang
membuatnya harus dikelola secara ekstra ketat. Dalam operasionalnya BPRS
diawasi secara ketat oleh Dewan Komisaris maupun oleh Dewan Pengawas
Syariah (DPS). Kondisi ini memberikan nilai lebih bagi pertumbuhan ekonomi di
daerah juga bagi nasabahnya sendiri. 3

3

Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah , Pemerintah Provinsi Jawa Barat
“Sosialisasi Ekonomi Syariah Dan Pola Pembiayaan Syariah Bandung, Maret , 2007

3

Salah satu tugas sistem perbankan adalah melayani pengguna jasa
perbankan, antara lain melalui program pemasarannya. Terdapat beberapa hal
yang dapat dianalisis oleh marketing bank yang sering digunakan dalam
mengevaluasi pencapaian target pemasaran, seperti :
1. Aspek Distribusi
Ada beberapa aspek dari distribusi/tempat yang dapat dianalisis, antara
lain mengenai antrian pelanggan nasabah. Mengingat produk yang dijual adalah
berupa jasa, maka proses produksi pada dasarnya sejalan dengan proses
pemasaran dalam bentuk pemberian pada unit teller, unit account officer, unit
customer service, unit ATM yang intinya sarana yang langsung berdampak pada
kepuasan pelanggan.
2. Aspek pricing
Tujuan perusahaan termasuk bank adalah menciptakan laba yang optimal.
Bank hendaknya melakukan strategi harga dengan mengacu pada “Different price
for different customer“ yang artinya perlu adanya prioritas pelayanan dalam
berbisnis, namun bukan berarti membeda-bedakan nasabah secara keseluruhan.
3. Aspek produk
Pada aspek produk target yang ingin dicapai adalah bagaimana nasabah
memiliki persepsi yang positif terhadap produk yang ditawarkan dan sesuai
dengan nilai manfaat apa yang diberikan dari produk tersebut. Produk murabahah
merupakan produk yang unik artinya memiliki kekhususan dalam bersaing dengan
produk pembiayaan konvensional.

4

Keberadaan BPRS Al Salam Amal Salman merupakan bagian dari
kegiatan usaha menengah kecil dan mikro yang dalam kegiatannya bekerja sama
dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam upaya pemberdayaan
ekonomi masyarakat kecil.

Sehingga kehadirannya merupakan kebutuhan para

pelaku bisnis dan merupakan solusi bagi masyarakat yang tidak tersentuh oleh
bank besar. Di sini BPRS mempunyai fungsi dan peran strategis dalam
meningkatkan usaha dan menumbuhkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut hasil sosialisasi dinas koperasi dan usaha kecil menengah
pemerintah provinsi Jawa Barat, keberadaan BPRS lebih banyak yang
berkedudukan di kota kecamatan dan atau kota/kabupaten dengan demikian di
daerah masih banyak masyarakat yang memiliki potensi untuk mendapatkan
pembiayaan syariah yang masih belum tergarap. 4
Menurut Direktur BPRS Al Salaam, Cahyo Kartiko, Asset yang dimiliki
hingga akhir November 2008 telah mencapai Rp 160 miliar. Hal ini berkembang
dibanding asset tahun 2007 yang berkisar Rp 111 miliar. 5
Pertumbuhan dari sisi asset dipengaruhi oleh strategi ekspansi yang
dilakukan BPRS Al Salaam. Hingga akhir 2008 BPRS Al Salaam telah memiliki
11 Kantor Kas yang tersebar di Depok, Jakarta hingga ke Bogor. BPRS Al Salaam
menargetkan lebih besar lagi pertumbuhan assetnya pada tahun 2009. Dari sisi
pembiayaan, BPRS Al Salaam telah menyalurkan hingga Rp 128 miliar kapada
masyarakat, yang terbagi pada pembiayaan motor, pembiayaan mitra As-Salaam

4

Ibid h.2
http://www.pkesinteraktif.co.id//perkembangan asset BPRS Al Salam/artikel diakses
pada 22 desember 2008.
5

5

dan pembiayaan untuk PNS. Komposisi pembiayaan tersebut 71 persennya pada
pembiayaan untuk PNS, sementara pembiayaan sepeda motor berkisar pada 23
persen. Untuk pembiayaan mitra Al-Salaam yang berbasis pada bagi hasil baru
mencapai 6 persen. Umumnya pembiayaan ini disalurkan pada usaha mikro kecil.
Kinerja keuangan dan rasio kesehatan PT.BPRS Al Salaam Amal Salman
hingga akhir 2007 berjalan dengan baik. Hal ini tercermin dari meningkatnya
beberapa parameter kinerja diantaranya meningkatnya asset, portofolio
pembiayaan yang diberikan, dan dana pihak ketiga.
Total asset BPRS Al Salaam pada akhir tahun 2007 mencapai Rp.88,78
milyar yang terdiri dari pembiayaan murabahah sebesar Rp.88,23 milyar,
pembiayaan bagi hasil (Musyarakah/Mudharabah) sebesar Rp.375,42 juta dan
pembiayaan multi jasa (ijarah pendidikan) sebesar Rp.166,05 juta. Pembiayaan ini
mengalami pertumbuhan 41,20% bila dibandingkan tahun 2006 yaitu sebesar
Rp.62,87 Milyar. Rasio pembiayaan bermasalah mengalami penurunan dari
5,89% di tahun 2006 menjadi 4,38% di tahun 2007. Namun pembiayaan
bermasalah di tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar Rp.185,47 juta
dibandingkan dengan tahun 2006 yang hanya Rp.3,70 Milyar.
Pendapatan yang berhasil diperoleh BPRS Al Salaam selama tahun 2007
mencapai angka Rp.22,44 Milyar atau terjadi peningkatan sebesar 18,16%
dibandingkan tahun 2006 (Rp.18,99 milyar). 6 Berdasarkan statistik perbankan
syariah tahun 2009 mengenai komposisi pembiayaan yang diberikan BPRS di

6

Devisi SDM “Laporan kinerja keuangan BPRS ALSalaam Amal Salman, 2008.

6

Indonesia mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan transaksi yang
menggunakan akad lainnya. Sampai September 2009 untuk transaksi murabahah
mencapai 1,196,883(dalam juta rupiah) artinya minat masyarakat cukup tinggi
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya september 2008 hanya 996,557
(dalam juta rupiah).
Menurut Bapak Ismail hasan 7 kepala bagian pemasaran pembiayaan BPRS
Al Salaam fluktuasi pertumbuhan pembiayaan murabahah sempat mengalami
depresi yaitu ketika gejolak ekonomi pasca kredit macet pembiayaan perumahaan
di Amerika yang pengaruhmya dirasa sampai ke Indonesia. Pengaruh itu terasa
dengan melemahnya daya beli masyarakat yang menyebabkan perekonomian
berjalan lamban. Permintaan masyarakat terhadap pembiayaan murabahah turun
signifikan dan angka pembayaran piutang murabahah nasabah cukup tinggi.
namun sedikit demi sedikit masyarakat ternyata dapat beradaptasi dengan keadaan
itu dan minat nasabah untuk kembali ke BPRS Al Salaam kembali normal.
Dalam perkembangannya lembaga keuangan yang berbasis syariah tidak
luput dari permasalahan-permasalahan seiring pertumbuhannya, seperti : pertama
masalah sumberdaya manusia praktisi perbankan syariah yang masih dalam tahap
menuju SDM yang siap berkompetisi dengan banyaknya pelatihan yang diberikan,
kedua, masalah sosialisasi perbankan syariah atau lembaga keuangan Islam itu
sendiri yang masih belum sebagaimana yang diharapkan, mengingat besarnya
biaya yang harus dikeluarkan cukup besar ketiga, persaingan bisnis dalam dunia

7

Wawancara dengan Kepala Cabang BPRS AL Salaam, sekaligus merangkap kepala
Devisi marketing pusat BPRS Al Salaam Cinere.

7

perbankan yang sangat ketat sehingga dibutuhkan strategi yang tepat agar dapat
tetap eksis dalam mengembangkan perbankan syariah di Indonesia.
Dari gambaran ilustrasi permasalahan dan laju pertumbuhan perbankan
syariah di atas penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh strategi
pemasaran dalam memberikan pengaruh positif bagi pendapatan BPRS Al Salaam
Amal Salman.
Berdasarkan uraian diatas maka, penulis dalam penelitian skripsi ini
memberi judul: “ANALISA PENGARUH STRATEGI PEMASARAN
PEMBIAYAAN

MURABAHAH

TERHADAP

PENINGKATAN

PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DI BPRS AL SALAM AMAL
SALMAN.”
B

Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini fokus dan tidak melebar, penulis

membatasi pembahasan mengenai manajemen strategi pemasaran pembiayaan
murabahah. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi adalah :
1. Bagaimana

strategi

BPRS

untuk

meningkatkan

pendapatan

melalui

pembiayaan syariah sesuai dengan target yang diharapkan?
2. Bagaimana meningkatkan Sumber Daya Insani (SDI) BPRS Al Salaam?
3. Bagaimana strategi untuk mendapatkan nasabah pembiayaan yang masih
belum tergarap oleh BPRS AL Salaam?
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis hanya akan membahas
mengenai manajemen strategi pemasaran pembiayaan murabahah yang ada di

8

BPRS Al Salaam. Sehingga terdapat dua permasalahan yang akan dirumuskan
dalam penelitian ini yaitu :
A Bagaimana strategi pemasaran produk pembiayaan murabahah dalam upaya
meningkatkan pendapatan margin murabahah BPRS AL Salaam?
B Adakah pengaruh signifikan antara pengaruh strategi pemasaran pembiayaan
murabahah terhadap peningkatan pendapatan perusahaan (BPRS Al Salaam)?
C

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai

dari hasil penelitian ini diantaranya:
1. Tujuan penulisan ini adalah :
a. Menganalisis dan memahami strategi pemasaran yang digunakan BPRS
Al Salaam dalam upaya peningkatan pendapatannya.
b. Menganalisis dan memahami media yang digunakan dalam memasarkan
produk pembiayaan.
c. Menganalisis seberapa besar pengaruh dan hubungan strategi pemasaran
yang diterapkan terhadap pendapatan yang diperoleh BPRS Al Salaam.
2. Manfaat penulisan ini adalah :
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk :
a.

Bagi pihak BPRS Al Salaam
Dapat menjadi masukan yang positif bagi Institusi BPRS Al Salaam dalam

rangka menganalisis kinerja manajemen pemasaran pembiayaan untuk ke arah
yang lebih baik dalam perkembangannya.

9

b.

Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang sangat berarti

guna mengimplementasikan teori yang telah didapatkan selama menjalani
perkuliahan khususnya bidang strategi pemasaran.
c.

Bagi penelitian akademisi
Diharapkan dapat menjadi masukan yang positif bagi pihak yang

berkepentingan

guna

menganalisa

variabel

yang

mempengaruhi

tingkat

pendapatan di BPRS Al Salaam Amal Salman, khususnya untuk produk
pembiayaan murabahah.

D

Metode Penelitian dan Teknik Penulis

1.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian

kuantitatif, yaitu metode penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk
angka berupa statistik. Adapun data kuantatif sebagai cara dalam membantu
menganalisis data kualitatif atau sebagai penguat dalam melakukan analisis data.
Metode penelitian ini bersifat Statistik Deskritif yaitu menitikberatkan
pada pengumpulan, penyajian, pengolahan, serta peringkasan data yang mana
aktifitas ini tidak berlanjut pada penarikan kesimpulan. Pengolahan data dan
interpretasi data mungkin saja dilakukan, dengan catatan bahwa kegiatan tersebut
tidak

sampai

pada

penarikan

kesimpulan

yang

berlaku

umum

atau

10

menggeneralisir. 8 Dikarenakan data yang dianalisis itu berupa deskripsi dari
gejala-gejala yang diamati.
2. Jenis data dan Sumber data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber
data, yaitu:
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara kepada
pihak manajemen pembiayaan BPRS Al Salaam berupa hasil pertanyaan yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dan pihak-pihak yang terlibat dengan
penelitian skripsi ini.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti
buku-buku, majalah, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan
skripsi ini.
3.

Metode pengumpulan data
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan

data skripsi ini, penulis menggunakan penelitian sebagai berikut:
a. Library research (penelitian kepustakaan) dengan mengumpulkan data
sekunder yang berkenaan dengan masalah penelitian yaitu berupa buku-buku
pedoman, koran makalah, artikel, dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan
dengan masalah penelitian.

8

Purbayu Budi Santosa, Muliawan Hamdani, Statistika Deskriptif Dalam Bidang
Ekonomi Dan Niaga, (Jakarta : PT.Gelora Aksara Pratama,2007) hal.7

11

b. Penelitian lapangan (Field research), dalam hal ini untuk mendapatkan datadata dan informasi tentang strategi pembiayaan murabahah dalam peningkatan
pendapatan di BPRS Al Salaam, penulis langsung terjun ke objek penelitian
yaitu pada lembaga yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
1) Observasi yaitu mengamati secara langsung mekanisme penerapan strategi
pembiayaan murabahah dalam peningkatan pendapatan di BPRS Al Salaam.
2) Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan
data-data atau laporan yang didapat dari BPRS Al Salaam serta laporan lainnya
yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumen yang diambil oleh
peneliti berupa neraca dan laporan transaksi harian BPRS Al Salaam dari
periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2009.
3)

Interview dilakukan dengan menggunakan tanya jawab kepada pihak-pihak
yang terlibat dalam penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun pihak-pihak yang dapat memberikan informasi untuk penelitian yaitu
jajaran direksi dan staf BPRS Al Salaam.

4. Teknik Analisa data
Untuk memperoleh informasi berpengaruh atau tidaknya variabel
independen (biaya promosi, persentase margin yang diberikan) secara langsung
terhadap variabel dependen (pendapatan BPRS Al Salaam), penulis menggunakan
laporan keuangan persemester periode 2007- 2009 untuk dianalisis menggunakan
model regresi linear berganda.
Alasan penggunaan model Regresi Linear Berganda adalah untuk
mendapatkan tingkat akurasi yang memadai pada variabel independen yaitu :

12

tenaga

marketing

(X1),

biaya

promosi

(X2),

ekuivalen

imbalan

murabahah/persentase margin (X3) dan pendapatan (Y). Kita akan mengetahui
apakah naiknya variabel independen akan menurunkan tingkat pendapatan
variabel dependen (pendapatan margin murabahah BPRS Al Salaam) atau
sebaliknya.
Model persamaan regresi linear berganda, digunakan untuk menguji
signifikan atau tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya.
Adapun uji statistiknya dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut :
1) Uji Serentak, yaitu uji statistik bagi koefisien regresi yang serentak atau
bersama-sama mempengaruhi Y. Uji ini menggunakan uji F, yaitu
:f =

R 2 ( n − k − 1)

(

k 1− R 2

)

atau

y 2)
2(
R ∑
k
:f =
1− R 2 ∑ y

(

)(

2

)

n − k −1
2) Uji Individu, yaitu uji statistik bagi koefisien regresi dengan hanya satu
koefisien regresi yang mempengaruhi Y. Uji ini menggunakan uji t.

13

Gambar 1.1
Hubungan Variabel Strategi Pembiayaan Murabahah terhadap peningkatan
pendapatan margin murabahah di BPRS Al Salaam Amal Salman

X1
Tenaga
X1
marketing

X2
Biaya promosi

Y

Pendapatan
Margin
Murabahah

X3
Ekuivalen imbalan
murabahah
(%margin)

Hipotesa :
Ho

: tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independent
(tenaga marketing, biaya promosi, ekuivalen imbalan murabahah) terhadap
pendapatan Margin Murabahah BPRS Al Salaam.

H1

: terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independent (tenaga
marketing, biaya promosi, ekuivalen imbalan murabahah) terhadap
pendapatan di BPRS Al Salaam Amal Salman

14

Dengan persamaan 9 :

y =a+bx
1 1 +bx
2 2 +bx
3 3
Keterangan :
Y

: Pendapatan

a

: Intercept (konstanta)

b1,2

: Koefisien regresi persamaan pembiayaan

X1

: Tenaga marketing

X2

: Biaya Promosi

x3

: Ekuivalen Imbalan Murabahah (Margin).

E

Pedoman Penulisan Laporan
Dalam penulisan skripsi ini merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi

yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarief Hidayatullah
Jakarta tahun 2007.
F

Kajian Studi Terdahulu
Terdapat beberapa pembahasan sebelumnya yang terkait dengan isu

pembahasan permasalahan yang akan dibahas mengenai pengaruh strategi
pembiayaan murabahah terhadap pendapatan. Berikut beberapa tinjauan (review)
studi terdahulu yang ada keterkaitan serta hubungan dalam pembahasan ini:
Tinjauan (review) studi terdahulu yang berasal dari skripsi :

9

Purbayu budi santosa, Muliawan Hamdani, Statistik Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi
Niaga (Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama), penerbit Erlangga 2007, cet.1 hal.282

15

1.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah
Pada Perbankan Syariah di Indonesia.
Pratiwi Wiji Santoso 10 . Melakukan penelitian terhadap pembiayaan Bank

Syariah di Indonesia pada periode Januari 2004 hingga Desember 2007. penalitian
diarahkan guna mencari besarnya hubungan antara variable independent berupa:
margin pembiayaan Murabahah, DPK, SWBI, FDR, Inflasi, Tingkat suku bunga,
kredit bank konvensonal, terhadap variabel dependant berupa : total pembiayaan
Bank Syariah di Indonesia. Pengujian hipotesis dilakukan dengan MWD test
(Mc.kinnon, H. White, and R. Davidson) dan regresi liniear barganda dengan Uji t
dan uji f, serta uji asumsi klasik. Dengan model ekonometri sebagai berikut:
Mbf = B0 + B1 Margin + B2 DPK + B3 SWBI + B4 FDR + B5 INF + B6
Inver +ε
Dimana:
Mbf

=

Pembiayaan murabahah

B1, B2, B3, B4, B5, B6

=

koefisien variabel

Margin

=

Keuntungan pembiayaan murabahah pada
bank syariah

DPK

=

Dana Pihak Ketiga

SWBI

=

Sertifikat Wadiah Bank Indonesa

FDR

=

Financing to deposit ratio

10

Pratiwi Wiji santoso, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia,” (Periode Januari 2004 - Desember 2007),
(Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti Jakarta, 2008).

16

Inver

=

tingkat suku bunga kredit investasi bank
konvensional

B0

=

konstanta atau intersep

ε

=

error term

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah pada bank
syariah dipengaruhi secara signifikan oleh margin pembiayaan murabahah
(negatif), Dana Pihak Ketiga (DPK) (positif), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
(SWBI) (negatif), Financing to Deposit Ratio (FDR) (positif), dan tingkat Suku
Bunga Kredit Bank Konvensional (invers) (positif). Sedangkan inflasi tidak
berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah.
Penelitian yang dilakukan oleh pratiwi cukup baik kerena pratiwi dengan
mamasukkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi dengan jumlah yang
cukup banyak, sehingga memperjelas untuk mengetahui faktor apa saja yang
sebenarnya berpengaruh terhadap pembiiayaan murabahah bank syariah pada
periode tesebut.
Disamping pemilihan variable independen suku bunga kredit bank
konvensional dan margin, pemilihan variabel murabahah sebagai variabel
dependent juga telah mendorong penulis untuk dapat lebih fokus melakukan
penelitian pada jenis pembiayaan murabahah yang secara sifat cocok ketika di
bandingkan dengan jenis kredit yang ditawarkan oleh bank konvensional.

17

2.

Analisis pengaruh tingkat suku bunga kredit konsumsi, Tabungan, dan
Modal terhadap Jumlah Kredit konsumsi yang disalurkan.
Sundari Oktaviani 11 melakukan penelitian terhadap laporan keuangan

bank Umum di Indonesia, dengan menganalisis pengaruh tingkat suku bunga
kredit konsumsi, tabungan dan modal terhadap jumlah kredit konsumsi yang
disalurkan, periode penelitian dari tahun 2001 hingga 2007. penelitian
menggunakan alat analisis dan uji hipotesis berupa ( ECM ) Error Corrections

Model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, estimasi terhadap model jangka
pendek suku bunga kredit konsumsi (-1.509454) dan Tabungan (0.147766)
berpengaruh terhadap jumlah kredit konsumsi pada tingkat signifikansi 5%.
Sedangkan hasil estimasi dalam jangka panjang menunjukkan bahwa hanya
variable suku bunga kredit konsumsi (-20.62020588) saja yang berpengaruh
terhadap jumlah kredit konsumsi yang di salurkan, sementara untuk variabel
tabungan (S) (-0.233576844) juga berpengaruh terhadap jumlah kredit konsumsi
yang disalurkan tetapi pada tingkat signifikansi 10%.
Penelitian yang dilakukan oleh Sundari menjelaskan bahwa pada bank
konvensional suku bunga kredit (sebagai harga kredit) merupakan faktor yang
paling menentukan jumlah kredit konsumtif yang disalurkan. Oleh karena itu
mengingat pembiayaan murabahah pada umunya merupakan pembiayaan

11

Sundari Oktaviani, “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Konsumsi,
Tabungan, dan Modal terhadap Jumlah Kredit konsumsi yang disalurkan, ” (dengan Pendekatan
model ECM), (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri, Jakarta,
2008)

18

konsumtif, maka diduga faktor harga-lah yang menjadi faktor yang paling
dominan berpengaruh, dalam pembiayan murabahah margin merupakan harga.
3.

Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan masyarakat
terhadap pembiayaan Bank Syariah Mandiri.
Fatin fikriyani 12 melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri selama
periode Januari 2004 hingga Desember 2006. Menurut Fikriyani faktor-faktor
yang diduga mempengaruhi permintaan pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri
adalah variable margin dan nisbah, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia,
inflasi, kurs dan Jumlah Uang Beredar (M2). Fikriyani menggunakan alat
Penelitian regresi linier berganda dangan formulasi model penelitian sebagai
berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + εi
Dimana:
Y

= Permintaan pembiayaan

α

= intercept (konstsnta)

bi

= Koefisien regresi persamaan permintaan pembiayaan (i:1,2,3,…)

X1

= Margin dan Nisbah

X2

= Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia (persen)

X3

= Inflasi

X4

= Kurs

12

Fatin Fikriyani, “Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Masyarakat
Terhadap Pembiayaan Bank Syariah Mandiri,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum
Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007)

19

X5

= Jumlah uang beredar (M2)

εi

= faktor pengganggu

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel margin & nisbah (negatif),
inflasi (negatif), kurs (positif) dan JUB (M2) (positif) berpengaruh signifikan
terhadap permintaan pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Namun secara parsial
variabel kurs dan JUB (M2)lah yang berpengaruh secara signifikan, sementara
variabel margin & nisbah dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
permintaan pembiayaan BSM. Sedangkan berdasarkan pengujian determinasi,
variable, inflasi menjadi variable yang paling dominan mempengaruhi
pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri. Sedangkan pada uji multikolinearitas
variable iSBI (tingkat Bunga Sertifikat Bank Indinesia) dikelurakan dari model
penelitian karena terdapat problem multikolinearitas.
Penelitian yang dilakukan oleh fikriyani, cukup baik dengan memfokuskan
penelitian pada sisi demand dari pembiayaan Bank Syariah, selain itu fikriyani
juga memisahkan antara faktor internal dan eksternal sehingga mempermudah
dalam menganalisis pada sisi mana yang sebenarnya dominan berpengaruh
terhadap permintaan pembiayaan pada Bank Syariah Mandri. Namun fikriyani
menggabungkan secara keseluruhan pembiayaan yang disarurkan oleh Bank
Syariah Mandiri sehingga tidak dapat melihat secara detil pembiayaan mana yang
sebenarnya terpengaruh oleh faktor-aktor tersebut.
Maka pada penelitian ini penulis akan hanya fokus pada satu jenis
pembiayan yaitu murabahah. Namun, pemilihan variabel tenaga marketing, biaya

20

promosi, ekuivalen imbalan murabahah (persentase margin) pada penelitian ini
juga mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh fatin.
G

Kerangka teori
Perencanaan strategi dan perencanaan operasional itu melibatkan dua jenis

pemikiran yang berbeda. Keputusan strategi sifatnya fundamental, memberi arah,
dan berorientasi masa depan. Sebaliknya keputusan operasional itu terutama
mempengaruhi pelaksanaan sehari-hari keputusan strategis 13 .
Analisa lingkungan pemasaran secara mikro maupun makro menjadi
sangat penting bagi bank dalam rangka merencanakan kegiatan pemasarannya
sekarang dan masa yang akan datang. Dengan diketahuinya kondisi lingkungan
pemasaran pada akhirnya akan memudahkan bank untuk mencapai tujuan
pemasaran secara keseluruhan. 14 Lingkungan mikro perbankan seperti ;
manajemen bank, pemasok, perantara pemasaran, nasabah, pesaing, public
merupakan faktor-faktor mikro yang dapat mempengaruhi target pencapaian
tujuan operasinal perbankan.
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Tanpa promosi
mustahil rasanya nasabah dapat mengetahui dan mengenal bank. Dalam
praktiknya paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan
oleh bank yaitu: Advertising, Sales Promotion, Publicity, Personal Selling.

13

David ,Fred R, Manajemen Strategis : Konsep-Konsep, edisi bahasa Indonesia
(Jakarta : Indeks, 2004), cet
14
Kasmir, SE., MM. Pemasaran Bank. (Jakarta: Kencana, 2005Ed.1, cet.2. hal 93.

21

Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional,
harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, dan
biaya-biaya lainya. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah harga
adalah tingkat bagi hasil atau margin. 15
Perencanaan strategi merupakan proses manajerial untuk menghasilkan
dan mempertahankan kesesuaian antara sasaran dan sumber daya organisasi
dengan peluang pasar (market oportunities) yang timbul. Tujuan dari perencanaan
strategi adalah menghasilkan laba dan pertumbuhan jangka panjang. 16
Strategi adalah rencana cermat tentang suatu kegiatan guna meraih suatu
target atau sasaran. 17 Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala
aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan
nilai (value creating activities) yang memungkinkan siapapun yang melakukannya
bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran,
keadilan, keterbukaan dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada

akad bermuamalah Islami atau perjanjian transaksi bisnis secara Islami. 18
Kotler mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang di dalamnya terdiri dari individu dan kelompok dalam mendapatkan apa

15

Ibid. hal.152
Lamb, Hair, McDaniel, Penerjemah: David Octarevia, PEMASARAN, (Jakarta: PT.
Salemba Empat Petria, 2001), Cet. 1, h. 34
17
Drs. Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, h. 1463.
18
Abdullah Amrin, SE., Strategi Pemasaran Asuransi Syariah (Memenangkan Persaingan
Usaha Bisnis Asuransi dan Bank Syariah Secara Syariah), (Jakarta, PT. Grasindo, 2007), Cet.
Pertama, h. 1.
16

22

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.19
H

Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini penulis menyusun lima bab uraian, dimana dalam tiap-

tiap bab dilengkapi dengan sub-sub bab masing-masing, yaitu sebagai berikut :
BAB I

Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka,
metode penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika
penulisan.

BAB II

Landasan teori yang terdiri dari lima sub yang terdiri dari
pengertian dan konsep pemasaran produk, pengertian strategi
pemasaran dalam Islam, desain strategi

pemasaran, analisa

situasi pemasaran,Pembiayaan murabahah.
BAB III

Metodologi penelitian yang berisi rancangan penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, metode analisi data, dan
pengujian asumsi klasik.

BAB IV

Hasil Penelitian, berisi profil perusahaan (BPRS Al Salaam)
dan analisis yang dilakukan terhadap hasil yang diperoleh dari
perhitungan regresi linier berganda terhadap faktor- faktor
mempengaruhi pendapatan margin murabahah.

19

Ibid., h. 1.

yang

23

BAB V

Penutup dalam hal ini mencakup kesimpulan serta saran-saran
yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi.

.

24

23

BAB II
LANDASAN TEORI
A Pengertian Dan Konsep Pemasaran Produk
1. Pengertian umum pemasaran
Menurut W.J.Stanton (1975), pemasaran merupakan keseluruhan aktifitas
perdagangan yang meliputi penjualan, pembelian, pergudangan atau penyimpanan
dan promosi. 1
Secara umum, pengertian pemasaran (marketing) adalah tindakan yang
menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada
pembeli, yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut. Sasaran akhir setiap
usaha pemasaran adalah menempatkan barang atau jasa ke tangan konsumen akhir.
Secara umum, pengertian pemasaran (marketing) adalah tindakan yang
menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada
pembeli, yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut. 2
Selanjutnya Phillip Kotler menyatakan bahwa manajemen pemasaran
merupakan analisis, perencanaan, dan pengawasan program-program yang dirancang
untuk

menciptakan,

membangun,

dan

mempertahankan

pertukaran

yang

menyenangkan dengan pasar, agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Pemasaran merupakan aktivitas sangat penting bila dibandingkan dengan
aktivitas lainnya pada suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena berhasil atau
1
2

Sukamdiyo, Manajemen Koperasi, cet III, (Semarang:Penerbit Erlangga, 1999), h.64.
Winardi, Asas-asas Marketing, (Bandung : Penerbit Alumni 1980),h.27

24

tidaknya perusahaan dalam menjual produk yang ditawarkan kepada konsumen atau
masyarakat secara umum.
2. Konsep pemasaran Produk jasa
BPRS

dalam menjalankan usahanya tidak dapat dipisahkan dari konsep-

konsep Syariah yang mengatur masalah produk dan sistem operasionalnya.Konsep
dasar syariah akan di jadikan pijakan dalam mengembangkan produk. Pengembangan
suatu produk mengharuskan perusahaan dapat menetapkan manfaat-manfaat apa yang
akan diberikan oleh produk tersebut. Produk yang akan ditawarkan kepada para
konsumen atau dalam hal ini, nasabah diharapkan dapat menerima dan tertarik untuk
menggunakan produk yang ditawarkan oleh BPRS dan sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Menurut Zeithaml et.al ada lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa,
yaitu :
a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan
janji yang ditawarkan.
b. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi :
kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam
melayani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
c. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan produk secara tepat,
kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan

25

pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam
memberikan keamanan dalam memanfaatktan jasa yang ditawarkan, dan
kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi :
1) Kompetensi (competensi), artinya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.
2) Kesopanan (courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para
karayawan.
3) Kredibilitas (credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan
kepada perusahaan, seperti reputasi, prestsasi dan sebagainya.
d. Emphaty, yaitu perhatian indifidual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan
seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk
berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami
keinginan dan kebutuahan pelanggannya. Dimensi ini merupakan penggabungan
dari dimensi :
1) Akses, meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan
perusahaan.
2) Komunikasi,

merupakan

kemampuan

melakukan

komunikasi

untuk

menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukan dari
pelanggan.
3) Pemahaman pada pelanggan, meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan
memahami kebutuhan dan keingina pelanggan.

26

e. Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan Front
office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan,
kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan karyawan.
B Pengertian Strategi Pemasaran Dalam Islam
Menurut Syakir Sula, pemasaran yang Islami haruslah dilakukan oleh pelaku
pemasaran itu sendiri atau marketer yang dalam perusahaan memiliki peran dan
fungsi penting dalam menyampaikan, menjual produk barang atau jasa kepada para
konsumen di sebuah perusahaan. Dalam hal ini moral dan etika yang baik menjadi
tolok ukurnya. Hal ini sangat penting karena itulah yang membedakan antara
pemasaran yang Islami dengan konvensional.3
Sebagai seorang muslim tentu memiliki pijakan dalam setiap prilaku
kesehariannya dalam bermuamalah. Al quran dan Hadits adalah sebagai pedoman
dalam menjalankan muammalah. Islam mengharuskan untuk bertransaksi dengan
jujur dan mengharamkan riba dalam jual beli. Laba (profit) bukanlah satu-satunya
alasan dalam berbisnis seperti pandangan para ekonom kapitalis, sehingga
mengabaikan norma serta keadilan.
Rasa keadilan adalah asas yang harus dipegang teguh dalam aktifitas apapun
baik dalam hal ini berbisnis. Strategi pemasaran dalam Islam termasuk dalam lingkup
muamalah, yaitu hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Hukum asal dari
muammalat dalam kaedah ushuliyah adalah boleh/jaiz, selama tidak ada hukum yang

3

”Pemasaran Dengan Etika Dan Moral.”Republika. 19 maret 2008.

27

melarangnya. Apabila terdapat hukum yang melarangnya maka hal tersebut menjadi
haram. Hal inilah yang membuat strategi pemasaran yang dilakukan konvensional
dapat dilakukan pada usaha syariah selama tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah
Islam. 4
Strategi pemasaran dalam sebuah tatanan perekonomian yang diatur secara
Islami bila diterapkan dengan disiplin tidak akan pernah ada praktek-praktek yang
tidak sehat dalam bisnis. Prinsip bertransaksi atau berdagang dalam Islam harus
menjauhi hal-hal yang mengandung unsur-unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian,
keraguan, eksploitasi, pengambilan keuntungan yang berlebihan, serta pasar gelap 5
Islam melarang umatnya mengeksploitasi orang lain dengan cara yang curang
untuk

mendapatkan

Sesuatu.

Tetapi

Islam

mengizinkan

seseorang

untuk

menggunakan strategi/cara yang benar untuk memperoleh tujuan yang ingin diraih.
1. Karakteristik Pemasaran Islami
Menurut Jaffil Kahlil, pada republika.com karakteristik tersebut adalah :
a. Theistis (Rabbaniyyah), yaitu bersifat religius dan berpandangan dunia akhirat.
Sehingga tidak hanya demi untuk memenuhi kebutuhan saja akan tetapi lebih dari
pada itu. Kejadian tersebut menjadikan para pelaku pemasaran dapat
menyeimbangkan antara kehidupan didunia dan akhirat.

Yaitu melakukan

pemasaran untuk mendapatkan keuntungan secara materi kebutuhan dunia dan

4

Hafidudin, Didin Dan Tanjung, Hendri. Manajemen Syariah Dalam Praktik. (Jakarta: Gema
Insane Press, 2003.
5 Muhammad Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjaya Kusuma, Menggagas Bisnis Islami,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2002), hal.170.

28

juga berbuat dengan sebaik mungkin secara syariah dalam hal pemasarannya guna
mendapatkan imbalan dari sisi tuhan yang maha kuasa. Dengan terpenuhinya
kedua kebutuhan tersebut maka akan mendatangkan ketenangan hati dalam
menjalani hidup yang berefek pada kinerja perusahaan yang menjadi semakin
baik pula dan perusahaan dapat mencapai apa yang diharapkan salah satunya
adalah meningkatnya pendapatan perusahaan.
b. Etis (Akhlaqiyyah), memperhatikan dan menonjolkan masalah akhlak (moral,
etika) sehingga dapat dihindari hal-hal yang dapat merugikan dalam kegiatan
muammalat. Dengan hal ini maka hal-hal yang seharusnya dihindari dalam
pemasaran dapat dihindari oleh para marketing. Seperti penipuan, gharar, yang
intinya adalah menyebabkan orang lain menderita karenanya.
c. Realistis (Waqi’yyah), yaitu bersifat fleksibel dan luwes dalam tafsir hukum dan
imlplementasinya karena didasarkan pada kaidah “Memudahkan urusan dan
menghilangkgan bahaya”. Dengan ini maka sebenarnya pemasaran Islami tersebut
merupakan hal yang fleksibel/luwes karena tujuannya pun memenuhi kebutuhan
dengan baik.
d. Humanis (insaniyyah), yaitu dapat menciptakan marketer yang memiliki akhlak,
etika dan moral. Pemasaran lslami juga memiliki peranan dalam menciptakan
pelaku pemasaran yang baik yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
agama yang akan menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

29

C Desain Strategi pemasaran
Dalam menjalankan suatu usaha mustahil rasanya tanpa desain yang baik
guna mendapatkan respon positif dari pasar. Banyak faktor yang dapat
dipertimbangkan dalam membuat konsep desain suatu produk baik barang maupun
jasa. Menurut Hermawan kartajaya dalam merancang atau mendesain bisnis
pemasaran tidak hanya terfokus pada marketing mix dari (product), harga (price),
tempat/distribusi (place), dan promosi (promotion). Ia mendefinisikan ulang
marketing agar dapat merangkul bukan hanya arti kata yang menurutnya agak sempit
ini, namun juga yang lebih luas dan komprehensif pula. Marketing dapat dipandang
menurut tiga dimensi strategis : Outlook, Architecture, dan Scorecard. 6 Melalui
model ini ia berpendapat bahwa dalam lingkungan bisnis yang bersifat turbulensi
dewasa ini, setiap bisnis harus menang dalam pasar yang senantiasa berubah. Oleh
sebab itu kita harus senantiasa dinamis dan intensif berinteraksi dengan market guna
mendapatkan desain yang optimal dalam pemasaran.
Runtuhnya perekonomian indonesia pada tahun 1997 mengakibatkan dampak
krisis ekonomi nasional dan merambah ke seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Perbankan sebagai instrumen pembangunan nasional mendapatkan permasalahan
serius. Reputasi dunia perbankan pada saat itu menurun sehingga tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap perbankan harus dibangun kembali.

6

Philip kotler, Hermawan kartajaya,dkk, Rethinking Marketing :Sustainanble Market-Ing
Enterprise Di Asia. (meninjau ulang pemasaran), PT.Indeks Jakarta,cet.4 2005.h.3.

30

Diawali dengan dilikuidasinya bank-bank nasional yang tidak sehat secara
asset, gagasan penawaran desain strategi perbankan nasional yang kebal terhadap
krisis adalah solusinya. Perbankan syariah hadir dengan desain dan kemasannya
sendiri dalam menawarkan jasa pelayanan perbankan.
Sebelum membangun suatu perusahaan besar mustahil rasanya tanpa desain
dan lanskip yang menjadi acuan dalam melangkah. Terdapat begitu banyak desain
yang dapat diterapkan untuk membangun sebuah perusahaan, hanya pada output apa
yang akan ditawarkan kepada konsumen, yang dalam hal ini adalah produk berupa
jasa pelayanan.
D Analisa Situasi Pemasaran
Sebelum perusahaan memiki strategi pemasaran yang mereka sepakati
sebelumnya, strategi pemasaran dilalui melalui tahapan-tahapan antara lain adalah
menganalisa situasi pemasaran. 7
Dalam menganalisa situasi pemasaran, tanggung jawab utama pemasar
setidak-tidaknya perlu memperhatikan tiga hal penting: Analisa Lingkungan, Analisa
Perilaku Konsumen dan Analisa Perilaku Pesaing. Untuk membantu menganalisa
ketiga hal tersebut, pemasar harus melakukan riset.
1. Analisis Lingkungan
Dalam analisis lingkungan tanggung jawab utama pemasar adalah
mengidentifikasi perubahan secara signifikan dalam lingkungan makro yang terkait
7

David W Cravens, Pemasaran Strategis, lina Salim (terjemahan), (Jakarta, Erlangga, 1996),
edisi 4, cet.1 jilid1, hal. 94.

31

dengan perusahaan. Pemasar paling sedikit harus memantau enam kekuatan utama
lingkungan yaitu demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, sosial dan budaya.
2. Analisis perilaku konsumen
Seluruh kegiatan manajemen pemasaran dikonsentrasikan pada tujuan
utamanya, yaitu kepuasan konsumen. karena feedback dari konsumen merupakan
informasi penting bagi pihak manajemen untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan. 8
3. Analisis perilaku Pesaing
Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang selalu berusaha mengenali
perilaku pesaingnya sebaik mungkin, seperti yang dilakukannya terhadap para
konsumen. Analisis dan situasi perilaku pesaing akan membantu dalam
menggambarkan manajemen strategi apa yang akan diterapkan guna bersaing sehat
dalam kompetisi bisnis 9
E Pembiayaan Murabahah
1. Pengertian murabahah
Menurut beberapa kitab fiqih murabahah adalah salah satu dari bentuk jual
beli yang bersifat amanah, murabahah terlaksana karena terdapat kesepakatan antara
penjual dan pembeli atau dalam hal ini adalah nasabah dan pihak bank berdasarkan

8

Umar, Husein Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2000), cet.1 hal.244
9 Ibid hal.29

32

harga jual yang disepakati kedua belah pihak, setelah bank menambahkan
margin/keuntungan sebelumnya. 10
Adiwarman A. Karim mengartikan murabahah adalah “suatu penjualan barang
seharga barang tersebut ditambah dengan keuntungan yang di sepakati.” 11
Sedangkan Muhammad Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa murabahah
adalah “jual beli barang pada harga awal dengan tambahan keuntungan (margin) yang
telah disepakati. Dalam murabahah penjual harus memberitahu harga produk yang
dibeli oleh penjual (nasabah murabahah) dan menentukan tingkat keuntungan dengan
tambahannya. 12
Dari pernyataan para pakar ekonomi Islam di atas masyarakat luas diharapkan
dapat memahami dengan mudah mengenai definisi murabahah, sehingga produk
murabahah pada pembiayaan BPR Syariah dapat disosialisasikan dan tidak menjadi
istilah yang asing dalam dunia perbankan nasional.
2. Landasan Hukum Murabahah
a.

Al-Quran surat al Baqarah 275



10 Arison Hendri, dkk, Perbankan Syariah : Perspektif Praktisi (Paparan Komperhensif
Praktik Perbankan Syariah Di Indonesia), (Jakarta , Muammalat Institut, 1999), hal.39
11
Adiwarman A.karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta, Gema Insani
Press, 2001), cet, 1 hal.86
12
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah, (Jakarta, Tazkia Institute, 1999), hal.121

33

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu,
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”(An-Nisa/4 : 29).
Dari ayat ini dapat dijadikan landasan hukum atas dibolehkannya jual beli.
Kaum muslimin sepakat bahwa jual beli itu dibolehkan, dan hikmah dari jual beli
adalah adanya kemaslahatan bagi kebutuhan manusia. Imam Syafi,i berpendapat
bahwa hukum asal jual beli adalah boleh, apabila terdapat unsur keridhoan antara
kedua belah pihak dan barang yang diperjual belikan tidak bertentangan secara syariat
atau diperbolehkan oleh rosul. 13
Adapun riba diharamkan dalam Syari’at, karena tidak sama dengan jual beli
yang mengutamakan maslahat bagi manusia dan mengedepankan unsur ridho antara
dua pihak, dan saling menguntungkan. Dalam al-Quran bagi mereka yang mengambil
harta riba, maka orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.
b.

Al Quran Surat An Nisa :29

‫ﺁ ﻮا ﻻ ﺄْآ ﻮا أ ْﻮا ﻜ ْ ْ ﻜ ْ ﺎ ْ ﺎﻃ إﻻ أنْ ﻜﻮن ﺠﺎر ًة ﻋ ْ ﺮاض ْﻜ ْ وﻻ‬
. ‫ًﺎ‬

‫ﺎ أ ﻬﺎ ا ﺬ‬

‫ﻘْ ﻮا أ ْﻔﺴﻜ ْ إن ا ﻪ آﺎن ﻜ ْ رﺣ‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

13

h.3766.

Wahbah Zuhaily, Al Fiqh Al Islam wa Adillatuhu, (Beirut: Darel fiqr, cet.4. vol.5 thn.2004)

34

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang Kepadamu.(An-Nisa :29).
Dalam ayat ini Allah dengan tegas melarang hamba-hambanya yang beriman
memakan harta orang lain atau hartanya sendiri d