commit to user
E. Proses Aktivasi dan Adsorpsi Bentonit terhadap Protein Limbah Cair Tahu
Bentonit dapat diaktivasi untuk menukar kation yang
melepaskan ion Al
3+
, Berkurangnya pengotor
bersih dan terbuka sehingga besar. Bentonit diaktivasi
2M, dan 3M. Variasi konsentrasi untuk membuka pori-pori
secara optimum. Data hasil Lampiran 5a, 5b, 5c.
Gambar 8. Efisiensi teraktivasi
Gambar 8 menunjukkan pada bentonit yang diaktivasi
karena semakin besar konsentrasi banyak pengotor yang larut
kemampuan adsorpsi bentonit
10 20
30 40
50 60
70 80
90
E fi
si e
n si
xliv
Proses Aktivasi dan Adsorpsi Bentonit terhadap Protein Limbah Cair Tahu
diaktivasi secara kimia menggunakan HCl. Hal kation yang ada dalam pori-pori bentonit dengan
, Fe
3+
, Mg
2+
sehingga bentonit menjadi pengotor menyebabkan pori-pori dan permukaan padatan
terbuka sehingga diharapkan kemampuan adsorpsinya diaktivasi menggunakan HCl dengan variasi konsentrasi
Variasi konsentrasi bertujuan mengetahui konsentrasi ya pori bentonit sehingga dapat menyerap protein limbah
Data hasil dan perhitungannya dapat dilihat pada
8. Efisiensi penurunan protein limbah cair tahu terhadap teraktivasi
menunjukkan bahwa peningkatan jumlah protein teradsorp yang diaktivasi dengan konsentrasi HCl 0,5M hingga
besar konsentrasi HCl yang diberikan untuk aktivasi yang larut, sehingga pori-pori bentonit menjadi lebih
adsorpsi bentonit menjadi lebih besar. Hal ini ditunjukkan
0,5 1
2 3
konsentrasi HCl M Proses Aktivasi dan Adsorpsi Bentonit terhadap Protein Limbah Cair Tahu
HCl. Hal ini berfungsi dengan ion H
+
dan menjadi lebih aktif.
permukaan padatan menjadi adsorpsinya menjadi lebih
konsentrasi 0,5M, 1M, konsentrasi yang paling baik
yerap protein limbah cair tahu pada Gambar 8 dan
tahu terhadap bentonit
protein teradsorp terjadi hingga 1M. Hal ini
aktivasi maka semakin menjadi lebih bersih dan
ditunjukkan dengan
aktivasi Alam
commit to user
xlv
meningkatnya efisiensi penurunan protein limbah cair tahu. Adapun bentonit yang diaktivasi dengan HCl pada konsentrasi 2M hingga 3M menunjukkan penurunan
efisiensi adsorpsi. Hal ini karena pada konsentrasi tinggi terjadi dealuminasi yang menyebabkan pelepasan Al dalam jumlah berlebih sehingga gugus aktif berkurang
dan struktur bentonit menjadi rusak. Berdasarkan analisa statistik melalui uji Duncan Lampiran 13b menunjukkan bahwa konsentrasi HCl 1M merupakan konsentrasi
optimum untuk aktivasi bentonit. Aktivasi bentonit pada konsentrasi tersebut menyebabkan bentonit mampu menurunkan kadar protein limbah cair tahu sebesar
83,94 , sedangkan bentonit alam menurunkan protein limbah cair tahu 77,20. Hal ini karena pada bentonit alam pori-porinya belum terbuka secara optimal sebab
masih terhalang oleh pengotor yang tidak larut dengan aquades.
F. Karakterisasi Bentonit