Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

18 Dalam etiologi kriminal, fokus perhatiannya pada objek studi kriminologi, yakni penjahat, yaitu mempelajari alasan seseorang melanggar hukum pidana, atau melakukan tindak kejahatan sementara orang lain tidak melakukannya.

B. Teori Kriminologi Penyebab Kejahatan

Berdasarkan etiologi kriminal, tindak kejahatan dilihat dari beberapa perspektif yaitu sosiologis, biologis dan psikologis. 26 Dipandang dari sudut formil menurut hukum, kejahatan adalah suatu perbuatan, yang oleh masyarakat dalam hal ini negara diberi pidana. Hukum pidana semacam itu tidak bertujuan melindungi masyarakat, tetapi memperkuat alasan untuk menentang perbuatan sewenang-wenang dari penguasa. Lebih jauh lagi kejahatan merupakan sebagian dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan, bahkan di negara modern hampir tiap perbuatan yang dicap sebagai kejahatan oleh hampir semua penduduknya dirasakan sebagai perbuatan yang melanggar kesusilaan. 27 Kejahatan dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk mahasiswa. Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai dengan 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup. 28 26 Koentjoro, dalam http:koentjoro-psy.staff.ugm.ac.idwp-contentuploadsKriminologi- 2.pdf 27 W.A. Bonger, 1982, Pengantar tentang Kriminologi, Jakarta, PT. Pembangunan, hlm. 19-20 28 Syamsu Yusuf, Loc. Cit, hlm. 27 19 Pada masa remaja akhir berada pada rentang 18-21 tahun 29 sehingga pada usia setelah 22 tahun hingga 25 tahun merupakan usia dewasa awal. Menurut Dwi Siswoyo 30 , mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip saling melengkapi. Kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak muda disebut dengan juvenile deliquancy, yaitu perilaku jahat dursila, atau kejahatankenakalan anak-anak muda; merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak- anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. 31 Kecanduan dan ketagihan bahan narkotika obat bius, drugs yang erat bergandengan tindak kejahatan merupakan salah satu wujud perilaku delinkuen. 32 Anak-anak delinkuen mempunyai sifat kepribadian khusus yang menyimpang, yaitu: 1. Hampir semua anak muda jenis ini cuma berorientasi pada “masa sekarang”, bersenang-senang dan puas pada hari ini. Mereka tidak mau 29 Singgih Gunarsa dan Yulia Gunarsa, Loc. Cit., hlm. 129 30 Dwi Siswoyo, Loc. Cit., hlm. 121 31 Kartini Kartono, 2014, Patoogi Sosial 2: Kenakalan Remaja, Jakarta, Rajawali Pers, hlm. 6 32 Ibid., hlm. 21