42
c. Kerjasama Pemanfaatan KSP
Kerjasama Pemanfaatan barang milik daerah KSP dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 dan juga Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 merupakan perikatan
antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga dalam kerja sama pemanfaatanpendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain atas tanah
danatau bangunan atau atas barang milik daerah selain tanah danatau bangunan, dimana Pihak Ketiga menanamkan modal yang dimilikinya. Selanjutnya kedua
pihak secara bersama-sama atau sendiri-sendiri ataupun bergantian mengelola manajemen dan proses operasinya untuk jangka waktu tertentu dan keuntungan
dibagi sesuai dengan besarnya sharing masing-masing atau berdasarkan yang telah disepakati kedua belah pihak sebelumnya. Disamping itu Pihak Ketiga
diharuskan membayar kontribusi tetap setiap tahunnya. Ketentuan mengenai pelaksanaan kerjasama pemanfaatan barang milik
daerah juga dijelaskan oleh PP Nomor 6 Tahun 2006, yaitu: 1.
Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBNAPBD untuk memenuhi biaya operasonal pemeliharaan perbaikan yang diperlukan
terhadap barang milik daerah dimaksud. 2.
Mitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tender dengan mengikut sertakan sekurang-kurangnya 5 lima pesertapeminat, kecuali untuk
barang milik daerah yang bersifat khusus antara lain barang yang mempunyai spesifikasi tertentu sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku dapatdilakukan penunjukan langsung.
43
3. Mitra kerjasama pemanfaatan harus membayar kontribusi tetap kerekening
Kas Umum daerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan.
4. Besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama
pemanfaatan ditetapkan dari hasil perhitungan Tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwewenang.
5. Besarnya pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil
kerjasama pemanfaatan harus mendapat persetujuan Pengelola Barang dan penetapannya oleh Kepala Daerah.
6. Selama jangka waktu pengoperasian, mitra kerjasama pemanfaatan
dilarang menjaminkan atau menggadaikan barang milik daerah yang menjadi objek kerjasama pemanfaatan.
7. Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 30 tiga puluh tahun
sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang. Selanjunya, dalam PP yang sama juga dijelaskan bahwa pelaksanaan
kerjasama pemanfaatan atas barang milik daerah ini ditetapkan dalam Surat Perjanjian yang memuat antara lain:
1. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
2. Obyek kerjasama pemanfaatan;
3. Oangka waktu kerjasama pemanfaatan;
4. Pokok- pokok mengenai kerjasama pemanfaatan;
5. Data barang milik daerah yang menjadi objek kerjasama pemanfaatan;
6. Hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian;
44
7. Besarnya kontribusi tetap dan pembagian hasl keuntungan ditetapkan
dengan keputusan Kepala Daerah dan dicantumkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan;
8. Sanksi.
d. Bangun Guna Serah BGS dan Bangun Serah Guna BSG