Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Autokorelasi

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel IV.2 di atas, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 5,13 dan nilai maksimum sebesar 7,80 dengan nilai rata-rata sebesar 6,1668. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,68174 dari 102 sampel yang diteliti. Variabel profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar -130,42 dan nilai maksimum 2244,26 dengan nilai rata-rata 51,8325 dengan nilai standar deviasi sebesar 284,79269 dari 102 sampel yang diteliti. Variabel solvabilitas memiliki nilai minimum sebesar 6,62 dan nilai maksimum 129,21 dengan nilai rata-rata 45,2575 dengan nilai standar deviasi sebesar 25,60716 dari 102 sampel yang diteliti. Variabel ukuran KAP memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum 1 variable dummy dengan nilai rata-rata 0,2843 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,45331 dari 102 sampel yang diteliti. Kemudian pada variabel audit delay memiliki nilai minimum sebesar 38 dan nilai maksimum 119 dengan nilai rata-rata 81,1373 dengan nilai standar deviasi sebesar 8,86090 dari 102 sampel yang diteliti.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa penggunaan model regresi berganda menghasilkan estimator yang disebut asumsi klasik, yaitu normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Normalitas data merupakan asumsi yang sangat mendasar dalam analisis multivariate . Dalam uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov. Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 102 Kolmogorov-Smirnov Z 1,015 Asymp. Sig. 2-tailed 0,254 Sumber : Data sekunder diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel di atas menunjukan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar sebesar 1,015 dengan nilai signifikan atau asymp. sig2-tailed 0,254 0,05 p 0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data residual model regresi dalam penelitian ini terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat tingkat variance inflationfactor VIF dan nilai tolerance. Tabel IV.4 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan Ukuran Perusahaan 0,534 1,873 Bebas Multikolinearitas Profitabilitas 0,947 1,055 Bebas Multikolinearitas Solvabilitas 0,842 1,187 Bebas Multikolinearitas Ukuran KAP 0,575 1,739 Bebas Multikolinearitas Sumber : Data sekunder diolah, 2017 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance value di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

c. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.5 Hasil Uji Autokorelasi Durbin- Watson Keterangan P-value 2,003 Bebas Autokorelasi Sumber : Data sekunder diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji autokorelasi, nilai dL = 1,597, maka didapatkan 4 – dL yaitu 4 –1,597= 2,403, nilai dU = 1,760, maka didapatkan 4 – dU yaitu 4 – 1,760= 2,24. Nilai DW = 2,003, maka dapat disimpulkan bahwa nilai DW terletak diantara duDW4-du 1,7602,0032,24, berarti tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan di Indonesia : Periode 2011-2013

1 7 103

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Umur Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran Kap, Dan Profitabilitas Terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

0 3 11

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS OPERASI, DAN UKURAN KAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 2 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 2013-2015).

0 4 8

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 2013-2015).

0 3 23

METODE PENELITIAN Analisis Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 2013-2015).

0 3 8

Lampiran 1 Analisis Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 2013-2015).

0 3 9

PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Struktur Kepemilikan Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 3 16