Pengaruh pengetahuan wajib pajak terhadap kepatuhan pajak Pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

30

4. Pengaruh pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

Kualitas fiskus sangat menentukan didalam efektivitas pelaksaan peraturan perundang-undangan. Menurut Suhartini 2012, Kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada wajib pajak. Tjiptono 2006 menyimpulkan bahwa citra kualitas pelayanan yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan. Sedangkan penelitian Andinata 2015 menyatakan bahwa kualitas fiskus tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, selama ini peranan fiskus kebanyakan hanya sebagai pemeriksa saja seharusnya adanya peranan lebih dari fiskus agar wajib pajak tetap patuh terhadap kewajiban perpajakannya. H 4 : Pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. 31

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dimaksudkan sebagai konsep untuk menjelaskan dan mengungkapkan keterkaitan antara variable yang akan diteliti, berdasarkan latar belakang, rumusan msalah, dam kajian teori yang telah dikemukakan diatas untuk meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan pajak hotel kategori rumah kos. Berikut ini adalah kerangka pemikiran yang akan menghubungkan antara variable dalam penelitian ini : + + + + Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Kesadaran X 1 Kepatuhan Y Pengetahuan X 2 Sanksi Pajak X 3 Pelayanan Fiskus X 4 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha rumah kos di Kota Yogyakarta dan Kabupaten sleman. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan convenience sampling . Metode ini memilih sampel dari wajib pajak pemilik kos-kosan yang memmiliki kamar diatas 10 sepuluh kamar. Pengambilan sampel yang sesuai dengan ketentuan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan, misalnya yang terdekat dengan tempat peneliti berdomisili.

B. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah jenis data yang berasal dari hasil wawancara atau kuesioner atau data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dengan menggunakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini sebagai pendukung penulisan. Sumber data ini diperoleh dari berbagai sumber informasi yang telah