Daerah Aliran Sungai TINJAUAN PUSTAKA

3. Penerapan teknologi penanaman kacang tanah, mulai dari rancangan pola tanam, pemeliharaan tanaman, proses panen, proses penanganan hasil panen dan distribusi dan pemasaran hasil panen produksi kacang tanah Perbaikan terhadap faktor pendukung penerapan teknologi tersebut, pada prinsipnya bertujuan untuk dapat menekan resiko kegagalan produksi sampai pada tingkat yang sekecil mungkin Anonim, 2007. Untuk menaman kacang tanah pada lahan kering sebaiknya dilakukan pada bulan Oktober atau November, yaitu pada saat menjelang musim hujan tiba, karena pada saat itu tanah sudah mulai tersiram air hujan.walaupun frekuensi masih rendah, hujan awal yang turun mengguyur lahan sudah cukup membantu dan mempermudah pengelolaan tanah AAK, 1989.

E. Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai DAS secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayahkawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi punggung bukit yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau DKKSA, 2006. Menurut Asdak 1995 DAS dibagi atas daerah hulu, tengah dan hilir. Sebagai salah satu sumber daya alam SDA, maka sumber daya yang ada pada suatu wilayah DAS dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Lahan di kawasan DAS dipergunakan untuk pembangunan pertanian baik yang berada di kawasan hulu maupun hilir. Pada daerah hulu umumnya merupakan lahan kering seperti tegalan dan kebun. Daerah hilir umumnya dipergunakan sebagai persawahan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Sub DAS Solo Hulu secara geografis terletak pada 7 o 32’–8 o 15’ LS dan 110 o 46’–111 o 18’ BT. Secara administratif sebagian besar Sub DAS Solo Hulu terletak pada wilayah kabupaten Wonogiri dan sebagian lain terletak di wilayah kabupaten Pacitan, dengan topografinya adalah dari datar sampai bergunung Anonim, 2006. DAS yang mencakup wilayah dengan kelerengan tinggi hulu sampai dengan pantai atau danau memiliki peran besar sebagai sistem penyangga, sehingga perlu dikelola dengan baik agar tetap berfungsi secara lestari. Lahan merupakan salah satu unsur sumber daya alam dalam DAS yang harus dimanfaatkan berdasarkan azas kelestarian tanpa upaya konservasi yang memadai akan menyebabkan degradasi lahan dan menimbulkan lahan kritis Suripin, 2002. Daerah Aliran Sungai DAS Solo merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat di Pulau Jawa baik yang berada di bagian hulunya, bagian tengahnya maupun bagian hilirnya. DAS Solo memberikan manfaat bagi pengairan lahan pertanian bagi tanaman semusim. Akan tetapi kondisi DAS Solo saat ini sudah sangat kritis sejalan dengan kemampuan daya dukungnya sebagai penampung saluran air di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Hal ini akibat kondisi penggunaan lahan untuk tanaman semusim yang sudah over capacity dan tingkat kesuburan untuk tanaman semusim menurun. Sehingga pengelolaan DAS Solo harus tetap memperhatikan kondisi fisik ekosistemnya dari hulu sampai hilir. Oleh karena itu, penanganan DAS Solo mulai dari tahap perencanaan, pengelolaan, penggunaan lahan sekitarnya dan monitoring-evaluasinya harus terintegrasi Hakim, 2005. Penyebaran lahan kritis di sepanjang DAS Bengawan Solo juga berpengaruh terhadap terjadinya ancaman bahaya erosi. Sedangkan lahan kritis yang paling luas ditemukan di Kabupaten Wonogiri yang merupakan daerah hulu Sub DAS Bengawan Solo yakni sekitar 145 ribu hektar Kondisi lahan kritis tersebut mempunyai permasalahan yang harus diatasi yatu tingkat erosi yang tinggi, kesuburan tanah yang rendah serta ketersediaan air yang terbatas. Oleh karena itu pemanfaatan lahan harus dibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air Anonim, 2006. Salah satu usaha konservasi pada lahan kritis di daerah aliran sungai yaitu dengan menggunakan metode vegetatif konservasi dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat tersa serta menggunaan seresah. Untuk tanaman penutup tanah dapat menggunakan tanaman kacang tanah yang berfungsi untuk mencegah erosi, menambah bahan organik dan memperbesar kemampuan tanah untuk menyerap serta menahan air hujan. Sedangkan penggunaan seresah dapat dari seresah tanaman jati daunnya yang gugur yang nantinya untuk menambah unsur hara dalam tanah sehingga keseimbangan tetap terjamin. Disamping itu juga untuk mempertinggi kemampuan tanah dalam menyerap air Anonim, 2006. Konservasi dengan menggunakan vegetasi baik tanaman tahunan maupun tanaman semusim dapat meningkatkan infilrasi di sekitar perakaran, mengurangi aliran permukaan, memperbaiki struktur tanah serta kelembaban tanah pada lahan kritis. Sehingga kesuburan dari tanaman semusim dapat meningkat seiring dengan membaiknya kondisi lahan Arsyad, 1989.

III. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis HypogaeaL.) dan Jagung (Zea MaysL.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

0 73 137

Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah (Arachis hipogaea L.) Di Kabupaten Tapanuli Utara(Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kec. Adiankoting, Kab. Tapanuli Utara)

22 161 102

Pendugaan Faktor-Faktor Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Pada Lahan Sawah di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

0 31 72

Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Gajah Terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Pupuk SP 36

0 54 97

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Kompos Jerami Padi, Rhizobium Serta Pupuk Ca (Kalsium) pada Lahan Pasang Surut di Desa Selotong Kabupaten Langkat

2 89 112

Respon Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Fungisida Sistemik Pada Pengendalian Bercak Daun (Cercospora sp) di Lapangan.

1 46 86

Respon Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)Terhadap Fungisida Sistemik Pada Pengendalian Bercak Daun (Cercospora sp) di Lapangan.

1 29 84

Respon Morfofisiologis Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Cekaman Kekeringan

0 27 113

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea. L.) Terhadap Waktu Pemangkasan Dan Perebahan

1 19 145

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis Hypogaeal.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayamdan Pupuk Npk (15: 15: 15)

0 51 115