38
3.4.4 Uji Anti Radikal Bebas DPPH Kubo et al, 2002
Buffer asetat 100 mM pH 5,5 sebanyak 1,5 ml ditempatkan pada tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2,805 ml etanol PA, 0,15 ml DPPH 10 mM dalam
metanol  dan  0,045  ml  ekstrak  serealia  yang  digunakan  untuk  pengujian  kadar fenol  total.  Campuran  di  vorteks  dan  disimpan  pada  ruang  gelap  dengan  suhu
kamar  selama  20  menit.  Absorbansi  dibaca  pada  panjang  gelombang  517  nm. Sebagai standar digunakan asam askorbat dengan konsentrasi 0, 6.25, 12.5, 25, 50
dan 100 mgml. Aktivitas penangkapan radikal bebas dihitung sebagai persentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan persamaan :
Abs kontrol – Abs sampel
Aktivitas antioksidan  = Absorbansi kontrol
Dibuat kurva standar asam askorbat dengan perbandingan antara kapasitas antioksidan    dan  konsentrasi  asam  askorbat  ppm.  Antioksidan  pada  ekstrak
serealia  dinyatakan  dalam  mg  vitamin  C  eqivaleng  biji.  Nilai  tersebut menunjukkan  kesetaraan  aktivitas  antioksidan  1  gram  serealia  dengan  1  mg
vitamin  C.  Kurva  standar  pengukuran  aktivitas  antioksidan  dengan  standar vitamin C dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.4.5 Uji Organoleptik Adawiyah et al, 2007
Sebelum  dilakukan  uji  organoleptik,  serealia  yang  telah  disosoh  dimasak secara  konvensional  hingga  menjadi  bubur  siap  konsumsi.  Waktu  pemasakan
untuk  sorgum  adalah  40  dan  45  menit  dengan  perbandingan  air  1:10  dan  1:11 grml.  Untuk  jewawut,  waktu  pemasakan  adalah  20  dan  25  menit  dengan
perbandingan  air  1:7  dan  1:8  grml.  Sedangkan  untuk  ketan  hitam  waktu pemasakan  adalah  25  dan  30  menit  dengan  perbandingan  air  1:7  dan  1:8  grml.
Pada  uji  organoleptik  panelis  membandingkan  bubur  serealia  dengan  bubur oatmeal  yang  dikenal  oleh  masyarakat.  Uji  organoleptik  dilakukan  dengan  uji
deskripsi untuk mengidentifikasi karakteristik sensori yang penting pada serealia. Uji organoleptik dilakukan dengan 20 orang panelis. Parameter organoleptik yang
diujikan  adalah  rasa,  warna,  aroma  dan  tekstur.  Pada  uji  organoleptik  bubur serealia  akan  dibandingkan  dengan  bubur  oatmeal,  untuk  melihat  perbedaan
karakteristik sensori dari bubur serealia dengan produk bubur oatmeal yang telah dikenal  masyarakat.  Untuk  lebih  jelasnya  kuesioner  penilaian  dan  lembar  kerja
untuk uji organoleptik disajikan pada Lampiran 3 dan 4.
39
3.5 Uji Proliferasi Sel Limfosit Manusia Secara In Vitro
3.5.1 Pembuatan  Ekstrak  Serealia  untuk  Uji  Proliferasi  Sel  Limfosit
Manusia a.
Ekstraksi dengan Pelarut Air Bebas Ion
Sampel  halus  serealia  sebanyak  10  gram  ditempatkan  dalam  botol sentrifuse,  selanjutnya  ditambahkan  100  ml  air  bebas  ion.  Sampel  di  shaker
dengan kecepatan 35 rpm selama 24 jam pada suhu kamar. Larutan kemudian disentrifuse  selama  30  menit  pada  kecepatan  3000  rpm.  Supernatan  yang
diperoleh ditampung di erlenmeyer. Residu sampel selanjutnya dicuci sebanyak 2  kali  dengan  cara  menambahkan  air  bebas  ion,  selanjutnya  di  shaker  selama
1  jam  dan  disentrifuse  kembali  selama  30  menit  pada  3000  rpm.  Tiga supernatan  yang  diperoleh  ditampung  pada  erlenmeyer  kemudian  disaring
dengan  kertas  Whatman  no.  4  dengan  bantuan  pompa  vakum.  Larutan selanjutnya  dikeringkan  dengan  freeze  dryer  pada  suhu  -75
C.  Ekstrak  kering hasil  freeze  dryer  yang  didapat  selanjutnya  dibuat  sebagai  larutan  stok  uji
dengan konsentrasi 200 mgml pelarut. Contoh pembuatan larutan stok ekstrak serealia dapat dilihat pada Lampiran 5.
b. Ekstraksi dengan Pelarut Aseton Awika et al, 2003
Sampel  halus  serealia  sebanyak  10  gram  ditempatkan  dalam  botol sentrifuse,  selanjutnya  ditambahkan  100  ml  aseton  70.  Sampel  di  shaker
dengan kecepatan 35 rpm selama 2 jam pada suhu kamar, kemudian disimpan pada  suhu  -20
o
C  ditempat  gelap  selama  24  jam.  Setelah  24  jam  larutan  di equilibrium  selama  1  jam  pada  suhu  ruang.  Larutan  selanjutnya  disentrifuse
selama  30  menit  pada  3000  rpm.  Residu  sampel  selanjutnya  dicuci  sebanyak 2 kali dengan cara menambahkan aseton  70, selanjutnya di  shaker selama 1
jam dan disentrifuse kembali selama 30 menit pada 3000 rpm. Tiga supernatan yang  diperoleh  ditampung  pada  erlenmeyer,  disaring  dengan  kertas  Whatman
no.  4  dengan  bantuan  pompa  vakum,  kemudian  di  keringkan  dengan  rotary evaporator  pada  suhu  40
C  untuk  menguapkan  aseton.  Larutan  sisa pengeringan dengan rotary evaporator selanjutnya dikeringkan kembali dengan
menggunakan  freeze dryer pada suhu  -75 C. Ekstrak kering hasil  freeze  dryer
yang didapat selanjutnya dibuat sebagai larutan stok uji konsentrasi 200 mgml pelarut.
40
Ekstrak  masing-masing  serealia  dengan  konsentrasi  200  mgml selanjutnya  dibuat  menjadi  konsentrasi  larutan  kerja  ekstrak  serealia  seperti
yang terdapat pada Tabel 8.
Tabel  8.  Konsentrasi  larutan  kerja  ekstrak  serealia  untuk  uji  proliferasi sel limfosit
Jenis Serealia Konsentrasi Larutan Kerja Ekstrak Serealia
mg ekstrakml pelarut Aquadest
Aseton
Sorgum 3,50
2,61 Jewawut
3,83 2,64
Ketan Hitam 5,33
4,62
Larutan  kerja  ekstrak  serealia  dengan  konsentrasi  seperti  pada  Tabel  8 tersebut  dibuat  sebanyak  1  ml.  Pembuatan  larutan  kerja  ekstrak  serealia
dilakukan  dengan  cara  mengambil  ekstrak  serealia  konsentrasi  200  mgml dengan jumlah yang ditunjukkan pada Tabel 9.
Tabel  9.  Jumlah  ekstrak  serealia  konsentrasi  200  mgml  yang  diambil untuk membuat larutan kerja ekstrak serealia
Jenis Serealia Jumlah Ekstrak Serealia Konsentrasi 200 mgml
yang diambil untuk membuat larutan kerja µl Aquadest
Aseton
Sorgum 17
13 Jewawut
19 13
Ketan Hitam 27
23
Ekstrak serealia konsentrasi 200 mgml yang diambil tersebut Tabel 9 selanjutnya  ditepatkan  dengan  masing-masing  pelarut  yang  digunakan  untuk
proses ekstraksi yaitu aseton 70 dan air bebas ion hingga 1 ml dalam tabung ependorf  sehingga  didapat  ekstrak  serealia  dengan  konsentrasi  seperti  yang
ditunjukkan pada Tabel 8. Konsentrasi ekstrak pada Tabel 8 adalah konsentrasi larutan  kerja  ekstrak  serealia  yang  ditambahkan  ke  sumur  kultur  pada  uji
proliferasi  sel  limfosit  manusia,  dimana  jumlah  ekstrak  yang  ditambahkan adalah  sebanyak  20  µl.  Sebelum  ditambahkan  ke  sumur  kultur,  ekstrak
disterilisasi terlebih dahulu dengan penyaring membran 0,22 μm.