PELAKSANAAN HASIL KONVENSI PERUBAHAN IKLIM United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) DI BALI TAHUN 2007 TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pemanasan Global yang terjadi di bumi ini sangat meresahkan bagi negaranegara di seluruh dunia. Efek dari adanya pemanasan global tersebut dapat
mempengaruhi perubahan iklim yang terjadi di bumi . Terjadinya perubahan iklim
dapat mempengaruhi perkembangan dan kelesterian lingkungan hidup di lautan
maupun daratan. Pemansan global ini menimbulkan suhu rata-rata bumi naik. hal ini
disebabkan adanya efek rumah kaca yang menimbulkan panas dan kurangnya
fungsional hutan sebagai paru-paru bumi.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi menyebabkan terjadinya
perubahan pada unsur-unsur iklim lainnya, seperti naiknya suhu air laut,
meningkatnya penguapan di udara, serta berubahnya pola curah hujan dan tekanan
udara yang pada akhirnya merubah pola iklim dunia. Peristiwa ini kemudian dikenal
dengan Perubahan Iklim.
Perubahan iklim sendiri merupakan sebuah fenomena global karena
penyebabnya bersifat global, disebabkan oleh aktivitas manusia di seluruh dunia.
Selain itu, dampaknya juga bersifat global, dirasakan oleh seluruh mahluk hidup di
berbagai belahan dunia. Oleh karena itu solusinya pun harus bersifat global, namun
dalam bentuk aksi local di seluruh dunia. Perubahan iklim itu sendiri terjadi secara
perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50-100 tahun. Walaupun
terjadi secara perlahan, perubahan iklim memberikan dampak yang sangat besar pada


kehidupan umat manusia. Sebagian besar wilayah di dunia akan menjadi semakin
panas, sementara bagian lainnya akan berubah semakin dingin. Saat inipun
dampaknya sudah mulai kita rasakan1.
Naiknya suhu udara yang diakibatkan adanya pemanasan global menjadikan
temperatur permukaan global sejak 1850. Tingkat pemanasan rata-rata selama lima
puluh tahun terakhir hampir dua kali lipat dari rata-rata seratus tahun terakhir.
Temperatur rata-rata global naik sebesar 0.74oC selama abad ke-20, dimana
pemanasan lebih dirasakan pada daerah daratan daripada lautan. Selain itu juga
pengaruh kenaikan suhu udara bumi dikarenakan oleh naiknya jumlah karbon
dioksiada di atmosfer meningkat. Karena karbondioksida adalah penyebab paling
dominan terhadap adanya perubahan iklim saat ini dan konsentrasinya di atmosfer
telah naik dari masa pra-industri yaitu 278 ppm (parts-permillion) menjadi 379 ppm
pada tahun 20052.
Terselenggarakannya konfrensi perubahan iklim ini merupakan sebuah
kepedulian negara-negara di dunia dalam berpatisipasi dalam mengurangi dan
menanggulangi perubahan iklim. Konfrensi perubahan iklim berlangsung karena
adanya laporan dari IPCC, IPCC adalah sebuah panel antar pemerintah yang terdiri
dari ilmuwan dan ahli dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia. Tugasnya
menyediakan data-data ilmiah terkini yang menyeluruh, tidak berpihak dan

transparan mengenai informasi teknis, sosial, dan ekonomi yang berkaitan dengan isu

1

2

http://unfccc.int/files/meetings/cop_14/press/application/pdf/.bumi_makin_panas.df
http://unfccc.int/files/meetings/cop_13/press/application/pdf/sekilas_tentang_perubahan_iklim.pdf

perubahan iklim. Termasuk informasi mengenai sumber penyebab perubahan iklim,
dampak yang ditimbulkan serta strategi yang perlu dilakukan dalam hal pengurangan
emisi, pencegahan, dan adaptasi. Sebelum pelakasanaan konfrensi maka IPCC
mengeluarkan hasil yang diperoleh dari penelitian masalah perubahan iklim tersebut,
pada tahun 1990 IPCC menerbitkan hasil penelitian yang pertama (First Assessment
Report)3.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa perubahan iklim dipastikan merupakan
sebuah ancaman bagi kehidupan manusia. IPCC menyerukan pentingnya sebuah
kesepakatan global untuk menanggulangi masalah perubahan iklim, mengingat hal
tersebut merupakan sebuah proses global yang berdampak pada dunia. Majelis umum
PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk sebuah badan

negosiasi antar pemerintah, yaitu Intergovernmental Negotiating Committee (INC)
untuk merundingkan sebuah konvensi mengenai perubahan iklim. Laporan IPCC
terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
• Laporan Kelompok Kerja I dikeluarkan pada Februari 2007, menekankan
bahwa manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca (GRK)
di lapisan udara.
• Laporan Kelompok Kerja II mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkanperkiraan ancaman bencana di
banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi
kegiatan yang dapat menyebabkan pemanasan global.
3

http://www.wisnu.or.id/v2/ID/pdf/Factsheet%20V%20Final.pdf

• Laporan Kelompok Kerja III yang dikeluarkan Mei 2007 menganalisis
proses pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan
strategi adaptasi untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak
bisa dihindari4.
Oleh karena itu dengan keluarnya hasil dari IPCC mengenai perubahan iklim
maka bandan internasional PBB dalam keanggotaan UNFCCC menyelenggarakan

konfrensi peruban iklim yang di gelar di Bali pada tanggal 13-14 Desember 2007,
membahas masalah pengurangan emisi gas rumah kaca dan membuat komitmen baru
dalam tata kelola lingkungan hidup di setiap negara guna menanggulangi perubahan
iklim pada 15 tahun kedepan.
Fenomena perubahan iklim saat ini marak dibicarakan oleh negara-negara
yang peduli dalam menanggulangi masalah pemanasan global. Sehingga negaranegara tersebut sepakat membentuk sebuah konferensi dalam membahas perubahan
iklim, negara-negara tersebut tergabung dalam UNFCCC yang hampir di ikuti oleh
186 negara belum termasuk LSM lainya yang pertamakali diadakan di Berlin, Jerman
19955. Pada tahun 2007 konferensi tersebut di gelar di Bali tepatnya di Hotel The
Westin Resort, Nusa Dua, Bali pada tanggal 13-14 Desember 2007. konferensi
tersebut membahas masalah dampak perubahan iklim bagi negara-negara didunia6.

4

http://www.wisnu.or.id/v2/ID/pdf/Factsheet%20V%20Final.pdf
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/07/19/brk,20070719-103997,id.html
6
http://unfccc.int/parties_and_observers/parties/annex_i/items/2774.php, diakses terakhir
kali pada tanggal 22 April 2009.


5

Konferensi tersebut bertujuan untuk membahas proses mencegah tingginya
gas emisi yang disebabkan oleh efek rumah kaca dan tingginya karbondioksida di
Bumi, selain itu konferensi tersebut membuat peraturan perundang-undangan baru
yang terkait dengan lingkungan hidup sehiingga dengan adanya undang-undang
tersebut dapat menjadikan sebuah pedoman dan memberikan kesadaran bagi khalayak
banyak dalam meningkatkan kelestarian alam dan lingkungan hidup guna
mendapatkan hak-hak memperoleh sumber daya alam yang sehat dan bermutu.
Konferensi UNFCCC merupakan kesepakatan yang dibuat oleh organisasi
PBB dalam menangani masalah pemanasan global yang dapat mempengaruhi
kelestarian lingkungan. Konferensi itu sendiri merupakan pertemuan yang diadakan
oleh anggota PBB yang mempunyai andil dalam pengurangan emisi gas akibat
adanya perubahan iklim tersebut. Dalam pertemuan konfrensi tersebut memunculkan
hasil kesepakatan usaha mengurangi dampak pemanasan global dan bertujuan
mengembangkan kelestarian lingkungan alam7.
Konferensi UNFCCC digelar sebagai upaya lanjutan untuk menemukan solusi
pengurangan efek gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Selain itu,
pembicaraan juga membahas mengenai cara membantu negara-negara miskin dalam
mengatasi pemanasan dunia.

Konferensi UNFCCC mendapat tekanan untuk segera dapat mencari
persetujuan global baru untuk memotong tingkat gas rumah kaca yang terus
bertambah. Konferensi dari negara maju emiten karbon utama dunia yang menolak
7

http://unfccc.int/files/meetings/cop_13/press/application/pdf/sekilas_tentang_perubahan_iklim.pdf

menjadi bagian dari Protokol Kyoto, yaitu Australia dan Amerika Serikat yang
menolak menandatangani Protokol Kyoto, dalam konferensi ini, delegasi Australia di
bawah kepemimpinan Perdana Menteri yang baru, Kevin Rudd, berjanji untuk
meratifikasi Protokol Kyoto, yang akan menjadikan Amerika Serikat sebagai negara
maju tunggal yang menolak ratifikasi tersebut8.
Dalam diskusi konferensi, ada dua pihak yang menentukan yakni penghasil
emisi dan penyerap emisi. Permasalahan yang sedang ditengahi adalah memberi nilai
pada karbon. Selama ini pembangkit listrik tenaga batu bara dinilai lebih murah
dibanding pembangkit listrik tenaga geothermal, karena karbon yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik tenaga batu bara tidak dihitung sebagai biaya yang harus
ditanggung. Sementara untuk para pemilik lahan (hutan) yang menjadi penyerap
karbon akibatnya harus bertanggung jawab terhadap keberlangsungan lahannya.
Maka diperlukan pendapatan bagi pemilik lahan untuk memelihara lahannya. Pemilik

lahan biasanya negara-negara berkembang, sedangkan penghasil karbon adalah
negara-negara industri maju. Jadi negara-negara berkembang bisa memelihara
hutannya dengan kompensasi dari negara-negara maju, sehingga semua pihak
bertanggung jawab untuk pengelolaan karbon di bumi. Inilah logika berpikir di
belakang kebijakan REDD, reforestation dan CDM9.

8

UNFCCC, List of Annex I Parties to the Convention, tersedia pada
http://unfccc.int/parties_and_observers/parties/annex_i/items/2774.php, diakses terakhir
kali pada tanggal 22 April 2009
9
University of Richmond, Constitution of Equador, tersedia pada http://cofinder.richmond.edu/
country.php, diakses terakhir kali tanggal 23 April 2009.

Terjadinya perubahan iklim telah banyak dibuktikan secara ilmiah. Musim
kemarau yang semakin panjang serta musim penghujan yang relatif pendek dengan
intensitas hujan yang tinggi merupakan bukti nyata adanya perubahan iklim. Hal ini
berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia seperti kekeringan yang
berkepanjangan, gagal panen, krisis pangan, air bersih, pemanasan muka laut serta

banjir dan longsor. Dampak dari perubahan iklim akan sangat dirasakan negara
berkembang yang paling menderita karena tidak mampu membangun struktur untuk
beradaptasi, walaupun negara maju juga merasakan dampak perubahan iklim.
Upaya untuk memerangi dampak perubahan iklim secara global telah dimulai
sejak diadakannya KTT Bumi di Rio De Janeiro tahun 1992. Pertemuan tersebut
menyepakati dibentuknya United Nations Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC). Indonesia menandatangani UNFCCC pada tanggal 5 Juni 1992, dan
mengeluarkan Undang-Undang No. 6/1994 tentang Pengesahan Konvensi Kerangka
Kerja PBB tentang Perubahan Iklim. Sebagai negara berkembang yang tidak
termasuk dalam negara Anex I UNFCCC, Indonesia berkomitmen untuk
melaksanakan mandate Konvensi berdasarkan prinsip “common but differentiated
responsibilities”. Indonesia sangat mendukung tujuan dari UNFCCC yaitu mencegah
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer agar tidak membahayakan
kehidupan manusia di bumi10.

10

Ginoga, K.L, Ginting, Ngaloken, Wibowo, Ari, I.r. 2007 Isu Pemanasan Global UNFCCC dan
Protokol Kyoto dan Peluang Aplikasi A/R CDM di Indonesia. Depaartemen Kehutanan. Jakarta


Pengetahuan tentang isu pemanasan global, UNFCCC, Protokol Kyoto dan
mekanisme pembangunan bersih (CDM), sangat penting untuk disebarluaskan dan
disosialisasikan. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat umum tentang isu pemanasan global serta mekanisme untuk
menghadapinya sehingga upaya memerangi pemanasan global tidak hanya dilakukan
oleh pemerintah tetapi juga mendapat dukungan luas dari masyarakat.
I.2. Rumusan Masalah
Konferensi UNFCCC yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 13-14
Desember 2007 dalam membahas maslah perubahan iklim yang terjadi di bumi dan
dapat mempengaruhi perkembangan kelestarian lingkungan Negara-negara dunia.
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang
dapat diajukan dalam karya tulis ini adalah: Bagaimanakah pelaksanaan hasil
konferensi perubahan iklim tahun 2007 di Bali terhadap kebijakan Pemerintah
Indonesia mengenai lingkungan hidup di Indonesia?
I.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah mendiskripsikan implementasi adanya konferensi
yang di gelar oleh UNFCCC di Bali mengenai kerjasama multilateral dalam
mengantisipasi pengaruh perubahan iklim dan membuat undang-undang baru yang
terkait masalah lingkungan hidup di Indonesia.
I.4. Penelitian Terdahulu

Di tengah maraknya dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim yang
melanda penjuru dunia menjadikan kekawatiran negara maju maupun negara

berkembang. Hal ini menjadi pengaruh yang besar terhadap perkembangan sistem
kelestarian lingkungan hidup dan pertumbuhan makhluk hidup di bumi.
Permasalahan

tersebut

mendorong

negara-negara

dunia,

organisasi

internasional, maupun LSM yang ada melakukan sebuah aksi guna menanggulagi
dampak dari adanya perubahan iklim. Dengan demikian negara berkembang maupun
negara maju yang tergabung dalam organisasi internasional PBB membuat

kesepakatan dalam melangsungkan sebuah konferensi yang membahas masalah
perubahan iklim. Adapun kesepakatan yang lain dalam membahas dampak dari
perubahan iklim yaitu terselenggaranya Prtokol Kyoto.
Adapun penulisan yang membahas masalah yang berhubungan dengan
perubahan iklim yaitu penulisan tulisan yang berjudul “Pengarusutamaan Isu
Perubahan Iklim Di Sektor Energi” oleh Gita Lestari pada tahun 2007 11. Penulisan ini
membahas masalah pengaruh perubahan iklim di sektor energi yang dapat
menimbulkan meningkatnya emisi gas sehingga dapat mempengaruhi udara di bumi.
Artikel ini akan memberikan informasi mengenai kecenderungan emisi GRK yang
diakibatkan oleh penyediaan dan pemanfaatan energi nasional, sebagai masukan bagi
kebijakan penyediaan dan pemanfaatan energi yang mengarusutamakan isu-isu
perubahan iklim, baik dalam upaya mitigasi dan adaptasi.
Tulisan diatas juga mempunyai penekanan terhadap masyarakat dimana
pemanfaatan energi yang terkakadung di bumi sangat besar mengingat bahwa

Lestari, Gita.2007. „Pengarusutamaan Isu Perubahan Iklim Di Sektor Energi” Surabaya. Karya
Anda.
11

ketergantungan masyarakat itu ternyata membawa dampak yang buruk bagi
kehidupan umat manusia. Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi,
batubara dan gas alam dalam berbagai kegiatan, misalnya pada pembangkitan listrik,
transportasi dan industri, akan memicu bertambahnya jumlah emisi GRK di atmosfer.
Walaupun sama-sama menghasilkan emisi GRK, namun emisi yang
dihasilkan dari penggunaan ketiga jenis bahan bakar fosil tersebut berbeda-beda. Oleh
karena itu penulis menekankan kembali inti dari pengurangan pemanfaatan energi
yang dihasilkan bumi sebagai kesejahteraan masyarakat untuk memanfaatkan energi
atau Sumber Daya Alam sebaik-bainya. Mengingat dapak adanya perubahan iklim
dapat mempengaruhi kelangsungan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam.
Selain itu juga penulisan yang lain berjudul “Perubahan Iklim Dan
Perlindungan Terhadap Lingkungan Suatu Kajian Berperspektif Hukum Konstitusi”
Oleh Pan Mohamad Faiz, S.H., M.C.L penulisan ini membahas masalah dampak
perubahan iklim dan perlindungan terhadap lingkungan hidup kajian berperspektif
hukum konstitusi12. Dimana ketentuan undang-undang lingkungan hidup guna
melindungi kelestarian alam dalam mengurangi dapak dari perubahan iklim.
Kesepakatan tersebut berperan dalam mengelola kelestarian alam terutama hutan
yang berfungsi mengurangi emisi gas.
Perlindungan konstitusi itu sendiri merupakan kajian tentang hukum
konstitusi semakin hari dianggap semakin penting bagikebanyakan negara di dunia,

Faiz, Mohamad, Pan. 2006. “Perubahan Iklim Dan Perlindungan Terhadap Lingkungan Suatu Kajian
Berperspektif Hukum Konstitusi”. Makamah Konstitusi.
12

khususnya oleh negara-negara yang memiliki sistem negara demokrasi konstitusional.
Hal tersebut menjadi relevan mengingat konstitusi adalah hokum tertinggi di dalam
suatu negara (the supreme law of the land). Oleh karena konstitusi merupakan
landasan fundamental terhadap segala bentuk hukum atau peraturan perundangundangan, maka sebagai prinsip hokum yang berlaku secara universal, bentuk hukum
dan peraturan perundangundangan tersebut tidak boleh bertentangan dengan
konstitusi.
Konstitusi kini juga dipahami bukan lagi sekedar suatu dokumen mati, tetapi
lebih dari itu, konstitusi telah menjelma dan berfungsi sebagai prinsip-prinsip dasar
dalam penyelenggaraan suatu negara yang selalu hidup mengikuti perkembangan
zamannya (the living constitution). Dilihat dari sudut kedudukannya, konstitusi
adalah kesepakatan umum (general consensus) atau persetujuan bersama (common
agreement) dari seluruh rakyat mengenai hal-hal dasar yang terkait dengan prinsip
dasar kehidupan dan penyelenggaraan negara, serta struktur organisasi suatu negara.
Artinya, ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam konstitusi memiliki makna
penting dan konsekuensi besar untuk dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan
tanpa terkecuali, baik melalui beragam kebijakan maupun produk peraturan
perundangan-undangan.
Dilihat dari penelitian yang tertulis pada artikel diatas saya berkesimpulan
bahwa judul yang saya ambil membahas “Pengaruh Konvensi Perubahan Iklim
United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Bali
Tahun 2007 Terhadap Lingkungan Hidup Di Indonesia” dalam penulisan ini

membahas masalah dimana fenomena perubahan iklim yang kerap sekali menjadi isu
internasional sehingga negara-negara penjuru dunia membahas dan menanggulangi
masalah perubahan iklim. Dengan adannya isu perubahan iklim maka negara-negara
yang tergabung dalam anggota PBB tengah menyelenggarakan konfrensi perubahan
iklim atau UNFCCC dimana konfrensi tersebut didalamnya membahas bagaimana
cara menanggulanggi kasus perubahan iklim dan kebijakan para pemerintah dalam
melaksanakan hasil konfrensi tersebut.
Tulisan diatas juga mempunyai hasil dimana konfrensi tersebut bertujuan
untuk mengurangi emisi gas yang sangat berpengaruh pada kelangsungan lingkungan
hidup di dunia. Oleh karena itu, saya dapat menarik kesimpulan bahwa dengan
adanya pelaksanaan konfrensi UNFCCC dapat menjadikan tolak ukur negara-negara
dunia untuk melestarikan lingkungan hidup dari bencana perubahan iklim.
I.5. Konsep
Konsep Internasional Responsibility
Konsep Internasional Responsibility berpandangan bahwa negara seharusnya
tidak mengisolasi dirinya melalui identitas, atau hanya merespon kepentingannya,
dalam hal ini suatu negara terhubungakan dengan negara yang lainnya ataupun
dengan seluruh elemen internasional13.
Konsep tersebut merupakan hubungan antar negara satu dengan negara lain
menjadi suatu investasi atau obligasi dalam komunitas internasional ataupun dengan

13

Robert Jackson and George Sorensen, 1998. Introduction to International Relation. New York:
Oxford University press.hlm.159

seluruh elemen internasional seperti NGO, individu ataupun elemen masyrakat
internasional lainnya terkait penyelesaian pemasalahan internasional. Akan tetapi
konsep yang diberlakukan tidak hanya dilakukan oleh semua negara, akan tetapi
international responsibility ini mempunyai perbedaan dalam menjalankan kerjasama
dengan batasan tertentu atas dasar adanya hukum yang berlaku atau adanya
kesepakatan yang mempunyai standart tertentu yang telah ditetapkan. Standart
kesepatan tersebut harus mengacu pada empat aspek dengan keadaan fluktual yang
bersangkutan, yang meliputi akibat (efect), kegiatan (activity), ruang lingkup (space)
serta sumber dan korban (sources and victims)14.
Menurut Franklin Rosevelt bahwa tidak ada yang lebih esensial dari
perdamaian dunia di masa yang akan datang dari keberlangsugan kerjasama dari
negara-negara, selain kerjasama antar negara, kerjasama dengan seluruh elemen
masyarakat internasional pula menjadi jaminan keberlangsungan perdamaian dunia
masa yang akan datang. Perdamaian dalam segala lini kehidupan masyarakat
internasional15.
Internasional Responsibility menjadi konsep yang yang memiliki pengaruh
besar dalam pemulihan lingkungan hidup menginngat pemberdayaan alam di
Indonesia. Mengingat hal ini Indonesia merupakan salah satu negara yang peduli
dalam mengurangi dampak yang diakibatkan adanya perubahan iklim.
Pelaksanaan hasil konferensi di Bali, Indonesia juga meningkatkan

14
15

Ibid hlm.1159
ibid

pemberdayaan hutan yang berfungsi mengurangi gas karbon yang di hasilkan oleh
pabrik ataupun asap kendaraan bermotor yang saat ini tingkat gas karbon di Indonesia
meningkat.
Hal ini yang mendasari peneliti untuk mengajuakan penelitian mengenai
kebijakan Indonesia terhadap pengelolaan lingkungan hidup terutama pelestarian
hutan serta peran negara dalam mendukung kesepakatan dari hasil konferensi
UNFCCC di Bali. Sebagai topik dari penelitian ini, karena peneliti ingin menunjukan
bahwa Indonesia sebagai sebuah negara yang berperan dalam pelaksanaan hasil
konferensi guna mengurangi dampak dari pemanasan global.
Jadi dalam menjalankan international responsibility setiap negara harus
melihat dari ketetapan yang telah telah ditentukan. Dilihat dari fenomena diatas
apabila adanya akibat yang ditimbulkan oleh faktor alam tersebut mempengaruhi
kelangsungan hidup negara dunia, maka setiap negara juga berperan dalam
menganggulangi dan bertanggung jawab atas fenomena yang terjadi, dengan
ketentuan adanya kesepakatan bersama. Selain itu juga kerjasama dalam menjalankan
tanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim juga
memperhatikan prinsip-prinsip yang telah digaris bawahi oleh konsep pertanggung
jawaban, dimana konsep tersebut juga menjelaskan bagamana pelaksanaan
pertanggung jawaban setiap negara juga berbeda pelaksanaanya dilihat dari prinsipprinsip yang fluktual tersebut.
I.6. Metodologi Penulisan
I.6.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbentuk deskriptif, dengan
sumber kajian utamanya berasal dari kajian pustaka atau studi referensi. Penelitian
kualitatif merupakan suatu metode berganda dan fokus, yang melibatkan suatu
pendekatan interpretatif yang wajar terhadap setiap pokok permasalahannya16.
Penelitian deskriptif analitik bermaksud menjelaskan secara gamblang dengan
dukungan data serta di analisa sehingga menghasilkan kesimpulan yang sesuai
dengan keinginan peneliti. Menurut Bodgdan dan Taylor, metode kualitatif, metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati17.
I.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Pada penulisan skripsi ini kajian yang digunakan adalah studi kepustakaan
(Library reseach) yaitu pengkajian informasi tertulis yang berkaitan dengan
penelitian yang berasal dari berbagai sumber dan di publikasikan secara luas dan
dibutuhkan dalam penelitian. Penulisan yang didasarakan atas data-data yang
dijadikan objek penelitian seperti : buku-buku, pustaka, majalah, artikel-artikel, surat
kabar, internet, buletin tentang segala permasalahan yang sesuai dengan judul
penelitian yang akan disusun dan dianalisa untuk dikelola lebih lanjut.

16

Salim, Agus (Penyunting)Teori dan Paradigma penelitian social (pemikiran Norman K.
Devin),Yogyakarta,2001,hal 1
17
Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT.Remaja Rosada Karya
Bandung, hal.5

I.6.3 Teknik Analisa Data
Untuk memperoleh hasil akhir yang diinginkan maka data-data yang
terkumpul,

dianalisis

secara

deskriptif

kualitatif,

yaitu

menguraikan

dan

menggambarkan segala informasi mengenai kebijakan pemerintah Indonesia serta
peran kerjasama negara-negara untuk mendukung Indonesia dalam rangka pemulihan
lingkungan hidup guna mengurangi gas karbon kendaraan bermotor yang
mengakibatkan dampak negatif terhadap makhluk hidup secara global. Proses analisis
data yang dilakukan berjalan sebagai berikut :
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. Mengumpulkan, memilah,
mengklasifikasikan,

mensintesiskan,

membuat

ikhtisar

dan

membuat

indeknya.
2. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuuat
I.6.4 Ruang Lingkup Penelitian
1. 6.4. a. Batasan Permasalahan
Terselenggaranya konferensi perubahan iklim UNFCCC di Bali, telah
memunculkan kesepakatan yang bertujuan untuk menaggulangi dampak
perubahan iklim. Penulisan berdasarkan judul diatas merupakan pembahasan
mengenai pengaruh hasil kesepakan dari konferensi UNFCCC terhadap
lingkungan hidup yang berperspektif pada pengurangan gas karbon yang
meningkat di Indonesia. Dengan demikian batasan masalah di buat penulis

guna memfokuskan masalah yang akan dibahas sehingga judul diatas
menjadikan ruang lingkup yang dapat dibahas secara jelas. Adapun masalah –
masalah yang akan dibahas dalam bab pembahasan berikutnya yaitu hasil
konferensi UNFCCC di bali yang diselenggarakan pada tanggal 13-14
Desember 2007.
I.6.4. b. Batasan Waktu
Satuan ukur dalam penelitian ini peneliti akan membatasi waktu
penelitian di mulai sejak tahun 2007 dimana pada tahun tersebut di mulai awal
adanya kesepakatan yang membahas adanya perubahan iklim sampai adanya
kesepakatan konferensi UNFCCC di Bali, sampai menghasilkan kesepakatan
yang dalam perkembangan dari hasil konferensi tersebut. Awal 2009 dimana
perkembangan dari pelaksanaan kesepakatan konferensi tersebut terhadap
kelestarian lingkungan terutama pengurangan pada efek rumah kaca
khususnya di Indonesia.
I.6.5 Variabel Penelitian
Variable penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai adari orang, objek
dalam suatu kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada penulisan skripsi diatas adapun
jenis-jenis variable penelitian yakni variabel dependen dan independent. Variable
dependen adalah variable yang bersifat terikat yang merupakan variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas, sedangkan
variable independent adalah variable bebas dimana variable tersebut yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable
dependen. Variable independen atau unit eksplanasi dalam penelitian skripsi ini
adalah konferensi perubahan iklim UNFCCC di Bali sedangkan Variable dependen
atau unit analisanya adalah penerapan atau pelaksanaan kebijakan pemerintah
mengenai lingkungan hidup.
I.7. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membagi dalam empat bab dengan
tujuan supaya mempunyai susunan sistematis sehingga dapat memudahkan untuk
mengetahui dan memahami hubungan antar bab yang satu dengan yang lainnya,
sebagai suatu rangkaian yang konsisten.
Masing-masing bab tersebut masih akan digolongkan kedalam sub bab.
Adapun sistematika yang dimaksud adalah :

BAB

ISI

PEMBAHASAN

I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
I.2 RUMUSAN MASALAH
I.3 TUJUAN PENULISAN
I.4 PENELITIAN TERDAHULU
I.5 KONSEP
I.6 METODOLOGI PENULISAN
I.6.1 JENIS PENELITIAN

I.6.2 TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
I.6.3 TEKNIK ANALISA DATA
I.6.4 BATASAN MASALAH
PENELITI
I.6.5 BATASAN WAKTU
I.7 SISTEMATIKA PENULISAN

II

HASIL KONVENSI UNFCCC II. 1 Definisi Konvensi Perubahan
DI BALI

Iklim
II. 2 Negara anggota Perubahan Iklim
II. 3 Pelakasanaan Konvensi
Perubahan Iklim
II. 4 Hasil Perundingan Konvensi
Perubahan Iklim Di Bali
II. 5 Manfaat Konvensi UNFCCC
Bagi Indonesia

III

KEBIJAKAN PEMERINTAH

III. 1 Kebijakan Pemerintah

INDONESIA

Indonesia
III. 2 Kebijakan Pemerintah Dalam

Menanggapi Masa Depan
III.2.1. Pemerintah
III.2.1.1 Upaya Mitigasi dan
Adaptasi
III.2.1.2 Pertanian dan
Peternakan
III.2.1.3 Perikanan
III.2.1.4 Transportasi
III.2.1.5 Energi
III.2.1.6 Kehutanan
III.2.1.7 Manejemen Sampah
III.2.2. Swasta/Industri
III.2.3. Masyarakat
III. 3 Kerja sama Internasional
Pemerintah Indonesia
IV

Pelaksanaan Hasil Konferensi

IV.1 Penghijauan (Reboisasi)

UNFCCC Terhadap

IV.2.

Lingkungan Hidup di

IV. Kerja Sama Dengan Negara Lain

Indonesia

Dalam Pengurangan Emisi Gas
Rumah Kaca Dari Deforestasi Dan
Degradasi Kehutanan

V

PUNUTUP

V. Kesimpulan

SKRIPSI
PELAKSANAAN HASIL KONVENSI PERUBAHAN IKLIM
United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) DI
BALI TAHUN 2007 TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1
Jurusan Hubungan Internasional

Disusun Oleh :
Ida Bagus Handianto
05260128

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PENGESAHAN
Nama

: Ida Bagus Handianto

NIM

: 05260128

Jurusan

: Hubungan Internasional

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi

: Pelaksanaan Hasil Konvensi Perubahan Iklim United
Nations Framework Convention On Climate Change
(UNFCCC) Di Bali Tahun 2007 Terhadap Lingkungan
Hidup Di Indonesia

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian
Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional
Dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Jumat
Tanggal : 10 Desember 2010
Tempat : Laboratorium Hubungan Internasional

Mengesahkan,
Dekan FISIP – UMM

Dr. Wahyudi M, Si

Dewan Penguji :
1. Ruli Inayah Romadhoan., S.Sos

Penguji 1

(

)

2. Tonny Dian Efendi.S.Sos, M.Si

Penguji 2

(

)

3. Victory Pradhitama, S.Sos

Penguji 3

(

)

4. Amaria Qori’Ula, S.Sip

Penguji 4

(

)

KATA PENGATAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
nikamt, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul Pelaksanaan
Hasil Konvnesi Perubahan Iklim United Nations Framework Convention On
Climate Change (UNFCCC) Di Bali Tahun 2007 Terhadap

Lingkungan

Hidup Di Indonesia ini dapat penulis selesaikan. Shalawat serta salam tak lupa
penulis haturkan kepada junjungan besar Muhammad SAW yang telah
menujukkan kepada kita zaman kegelapan ke zaman yang terang-benderang yaitu
Dienul Islam.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana srata 1 (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, masih banyak kekurangankekurangan yang harus diperbaiki. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna
khususnya bagi dunia penmdidikan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
bebagai pihak, oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ayahandaku tercinta Bapak Supriadi dan Ibundaku tersayang Tarsih
yang mana dengan penuh kesabaran dan pengorbanannya selalu
memberikan dorongan, motivasi, doa, bantuan material maupun non
material yang tiada henti agar penulis dapat menyelesaikan studi.

2. Kedua Kakakku Dorik Wahyudi dan Deby Cahyo Santoso, terima
kasih atas doa dan dukungan semangat serta senantiasa kebersamaan
selalu.
3. Keluargaku di Kota Malang tercinta, terima kasih atas doa-doa dan
semangatnya.
4. Bapak

Muhadjir

Efendi,

M.AP.

selaku

Rektor

Universitas

Muhammadiyah Malang.
5. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Mmuhammadiyah Malang.
6. Bapak Victory Praditama, S.Sos selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan waktu, pikiran, ide-ide, saran dan tak lupa berikan
doa, dukungan dan semangat serta dengan penuh kesabaran telah
membimbing penulis selama proses bimbingan.
7. Ibu Amaria Qori’ Ula, S.Sip selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan saran, pikiran, ide-ide dan juga memberikan dukungan
dan semangat selama proses bimbingan.
8. Bapak Ruli Inayah R. S.Sos dan Bapak Tonny Dian Effendi, S.Sos,
M.Si selaku penguji yang telah memberikan saran-sran dan ide-ide
kepada penulis
9. Bapak Idin Fasisaka M.A dan Bapak Drs. Saiman M.Si selaku dosen
pembimbing awal diama saran, pikiran dan ide-ide yang di berikan
kepada penulis selama bimbingan.

10. Segenap Dosen Jurusan Hubungan Internasional Ibu Dyah Estu
Kurniawati, S.Sos, M.Si, Bapak Yusli Effendi M.A, Gonda Yumitro
S.IP, Melati Anggreini, S.Sos, dan segenap Dosen pengajar Jurusan
Hubungan Internasional telah memberikan pengajaran kuliah dan
memberikan pengalaman maupun ilmu dari semester 1 sampai skripsi
11. Teman-teman HI 2005 terutama HI C yang sudah membagi ilmu dan
pengalaman dan senantiasa kebersamaan yang diberikan sehingga
dapat melewati studi ini bersama-sama
12. Semua pihak yang turut membantu memberikan doa, support, material
maupun non material yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih banyak.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi atas segala apa yang
telah penulis sampaikan dalam sekripsi ini. Dan semoga penulis skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya semua pihak pada umumnya.
Akhirnya saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan dalam rangka
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam penulis skripsi ini.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat

Malang, 01 Februari 2011

Penulis

DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .....................................................v
ABSTRAKSI......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
MOTTO ................................................................................................................ xi
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................. xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................8
1.4 Penelitian Terdahulu .........................................................................p8
1.5 Konsep ..............................................................................................12
1.6 Metode Penelitian..............................................................................14
1.6.1 Jenis Penelitian ............................................................................14
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................15
1.6.3 Teknik Analisa Data ....................................................................15
1.6.4 Ruanag Lingkup Penelitian .........................................................16
1.6.4.a Batasan Permasalahan. ....................................................16
1.6.4.b Batasan Waktu. ...............................................................16
1.6.5 Variabel Penelitian ......................................................................17
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................18
BAB II HASIL KONFRENSI UNFCCC DI BALI ...........................................21
2.1 Pembentukan UNFCCC ....................................................................21
2.2 Negara-Negara Anggota Konfrensi Perubahan Iklim .......................24
2.3 Pelakasanaan Konfrensi Perubahan Iklim .........................................25
2.4 Hasil Perundingan Perubahan Iklim UNFCCC Di Bali ....................27
2.5 Manfaat Konfrensi UNFCCC Bagi Indonesia ..................................38
BAB III KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP HASIL
KONFRENSI PERUBAHAN IKLIM ................................................................42
3.1 KebijakanPemerintah Indonesia........................................................43
3.1.1 Pemerintah.................................................................................47
3.1.2 Industri dan Masyarakat ............................................................50
3.2 Kebijakan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi Masa Depan .51
3.2.1 Pemerintah................................................................................51
3.2.1.1 Upaya Mitigasi dan Adaptasi .......................................51

i

3.2.1.2 Pertanian dan Peternakan . ...........................................52
3.2.1.3 Perikanan . ....................................................................53
3.2.1.4 Transportasi . ................................................................54
3.2.1.5 Energi . .........................................................................55
3.2.1.6 Kehutanan ....................................................................56
3.2.1.7 Manajemen Sampah .....................................................56
3.2.2 Swasta dan Industri ..................................................................57
3.2.3 Masyarakat ...............................................................................58
3.3 Kerjasama Internasional Indonesia Dalam Menghadapi Perubahan
Iklim ........................................................................................................59
3.2.1 Kerjasama APEC .....................................................................60
3.2.2 Kerjasama ASEAN ..................................................................61
3.2.2 Kerjasama (Major Economic Meeting) MEM .........................61
BAB IV PELAKSANAAN HASIL KONFRENSI UNFCCC TERHADAP
LINGKUNGAN HIDUP DI INDONEESIA ......................................................64
4.1 Pengurangan Emisi dan Pencegahan Defortaasi Dengan Penghijauan
(Reboisasi) ..............................................................................................64
4.2 Sistem Penekan Emisi Karbon ..........................................................68
4.3 Pembangunan Berkapasitas ...............................................................69
4.4 Sosialisasi, Kampanye Lingkungan Hidup dan Kerjasama Dalam
Bidang Pendidikan ..................................................................................74
4.5 Kerjasama Dengan Negara Lain Dalam Pengurangan Emisi Gas
Rumah Kaca Dari Defortasi Dan Degradasi Kehutanan .........................77
BAB V PENUTUP ................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................82

ii

Daftar Pustaka
Buku
Faiz, Mohamad, Pan. 2006. “Perubahan Iklim Dan Perlindungan Terhadap
Lingkungan

Suatu

Kajian

Berperspektif

Hukum

Konstitusi”.

Makamah

Konstitusi.
Ginoga, K.L, Ginting, Ngaloken, Wibowo, Ari, I.r. 2007 Isu Pemanasan Global
UNFCCC dan Protokol Kyoto dan Peluang Aplikasi A/R CDM di Indonesia.
Depaartemen Kehutanan. Jakarta
Robert Jackson and George Sorensen, 1998. Introduction to International
Relation. New York: Oxford University press.hlm.159
Salim, Agus (Penyunting)Teori dan Paradigma penelitian social (pemikiran
Norman K. Devin),Yogyakarta,2001,hal 1
Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT.Remaja
Rosada Karya Bandung, hal.5
Meiviana, Armely. Sulistiowati, Dyah, Soejachmoen Moekti H. 2007. Ancaman
Perubahan Iklim di Indonesia. Bumi Makin Panas. Jakarta
Pohan, Syamsir. 2007. Perubahan Iklim Versus Pelestarian Hutan Indonesia. Dari
Protokol Kyoto Menuju Hasil Konvensi UNFCCC Bali. Medan

Situs Internet
http://unfccc.int/files/meetings/cop_14/press/application/pdf/.bumi_makin_panas.df
http://unfccc.int/files/meetings/cop_13/press/application/pdf/sekilas_tentang_perubahan_i
klim.pdf

http://www.wisnu.or.id/v2/ID/pdf/Factsheet%20V%20Final.pdf

http://www.wisnu.or.id/v2/ID/pdf/Factsheet%20V%20Final.pdf
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/07/19/brk,20070719103997,id.
html
http://unfccc.int/parties_and_observers/parties/annex_i/items/2774.php, diakses terakhir
kali pada tanggal 22 April 2009.
UNFCCC,

List

of

Annex

I

Parties

to

the

Convention,

tersedia

pada

http://unfccc.int/parties_and_observers/parties/annex_i/items/2774.php, diakses terakhir
kali pada tanggal 22 April 2009 University of Richmond, Constitution of Equador, tersedia pada
http://cofinder.richmond.edu/ country.php, diakses terakhir kali tanggal 23 April 2009.

uu

pengelolaan

limbah

industri

dan

sampah

(http://digilib

ampl.net/file/pdf/UU%20No.18%20Tahun%202008.pdf)
uu penglolaan hutan http://www.esdm.go.id/prokum/pp/2007/pp_06_2007.pdf
uu ttg batas emisi gas (http://www.tinjauan hukum.)
kerjasama asean (www.deplu.go.id/Documents/ASEAN%20Selayang%20Pandang.doc)
kebijakan dalam dan luar negri (http://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1050964283.pdf)
uu ttg energi (http://library.menpan.go.id/perundangan/UU_no_30_th_2007.pdf)