Nitrat Analisis ekologi, biologi dan sosial ekonomi untuk dasar kebijakan pengelolaan budidaya rumput laut (kasus budidaya rumput laut kappaphycus alvarezii di Pulau Nain)

Barbieri Simona 2003 menyatakan bahwa perairan yang tercemar limbah organik fosfat akan meningkatkan tegangan permukaan air dalam bentuk lapisan tipis, sehingga dapat menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam badan air. Dampak negatif lainnya adalah eutrofikasi yakni meningkatnya jumlah alga yang mati dan tenggelam ke dasar perairan. Alga tersebut akan diuraikan oleh bakteri, mereduksi kandungan oksigen di dasar perairan, dapat mencapai ke tingkat yang sangat rendah untuk mendukung kehidupan organisme sehingga menyebabkan kematian ikan.

b. Nitrat

Nitrat NO 3 merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Kadar nitrat pada perairan alami tidak pernah melebihi 0,1 mgl. Apabila suatu perairan memiliki kadar nitrat sebesar 5 mgl maka mengindikasikan bahwa perairan tersebut mengalami pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan kotoran hewan Effendi 2003. Hasil pengukuran kandungan nitrat di perairan dekat permukiman penduduk di Pulau Nain ada beberapa titik sampel yang nihil bahkan tidak terdeteksi, sedangkan yang tertinggi bernilai 0,08 mgl Gambar 23. Berdasarkan baku mutu kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada kelas 1 yang mensyaratkan maksimal kandungan Nitrat 10 mgl maka secara keseluruhan kandungan nitrat di sekitar permukiman penduduk belum mencemari perairan. Apabila dibandingkan dengan baku mutu untuk biota laut maka nitrat di Stasiun III, nilainya sama dengan ambang batas. Seperti sudah dijelaskan bahwa Stasiun III berada di permukiman yang tinggi aktivitas MCK dan pengolahan ikannya. Gambar 23 Kandungan nitrat di depan permukiman penduduk Pulau Nain. 0,005 0,01 0,08 -0,025 0,015 0,055 0,095 0,135 I II III Nitr at m g l Stasiun pengamatan Menurut Lee et al. 1978 bahwa kisaran nitrat perairan berada antara 0,01 – 0,7 mg1, sedangkan menurut Effendi 2003 bahwa kadar nitrat-nitrogen pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1 mgl. Apabila kadar nitrat 0,2 mg1 akan mengakibatkan eutrofikasi yang selanjutnya menstimulir pertumbuhan alga dan tumbuhan air secara pesat. Gambar 24 menunjukkan sebaran kandungan nitrat ke arah laut. Terlihat bahwa kandungan nitrat lebih menurun ke arah laut. Ini menunjukkan bahwa limbah dari sekitar permukiman penduduk, seandainya melampaui ambang batas baku mutu air, tidak akan tersebar sampai ke areal budidaya rumput laut. Gambar 24 Sebaran nitrat ke arah laut di depan Desa Nain.

c. Total padatan tersuspensi total suspended solid, TSS