2.12. Peringkasan Teks
Peringkasan teks automatis merupakan suatu usaha untuk melakukan peringkasan terhadap dokumen. Beberapa penelitian tentang analisis kebahasaan
teks tidak memerlukan kategorisasi yang mendalam dari tipe peringkasan teks yang ada. Tipe peringkasan teks tersebut dapat dibedakan sebagai berikut Hovy
et al . 1999:
1. Ekstraksi teks melakukan seleksi kalimat terhadap dokumen aslinya
sementara abstraksi teks melakukan penyingkatan dan reformulasi terhadap dokumen aslinya.
2. Peringkasan generik menyajikan dari sudut pandang penulis, sementara
peringkasan berbasiskan kueri lebih terfokus kepada apa yang menjadi ketertarikan pengguna.
3. Peringkasan yang informatif merefleksikan isi dari teks aslinya, menyajikan
ulang argumen dalam teks, sementara peringkasan yang indikatif semata- mata hanya mengindikasikan tentang apa isi dari dokumen asli tersebut.
4. Peringkasan just-the-news hanya menyajikan fakta terbaru, meng-asumsikan
pembaca mengerti topik yang dibahas dalam dokumen tersebut, sedangkan peringkasan background lebih mengajarkan ke topik dalam dokumen
tersebut. 5.
Peringkasan yang netral akan berusaha untuk bersifat lebih objektif, sementara peringkasan bias mengekstraksikan dan mereformulasikan isi
dokumen dari beberapa sudut pandang.
2.13. Pembentukan Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap Chaer 2006. Lengkap, berarti di dalam satuan bahasa yang disebut
kalimat itu terdapat: 1.
Unsur atau bagian yang menjadi pokok pembicaraan, yang lazim disebut dengan istilah subjek S.
2. Unsur atau bagian yang menjadi “komentar” tentang subjek, yang lazim
dengan istilah predikat P.
3. Unsur atau bagian yang merupakan pelengkap dari predikat, yang lazim
disebut dengan istilah objek O. 4.
Unsur atau bagian yang merupakan “penjelasan” lebih lanjut terhadap predikat dan subjek, yang lazim disebut dengan istilah keterangan K.
Setiap kalimat dalam struktur lahirnya lisantulis sekurang-kurangnya memiliki predikat. Dengan kata lain, jika suatu pernyataan memiliki predikat,
pernyataan itu merupakan kalimat, sedangkan suatu untaian kata yang tidak memiliki predikat disebut frasaklausa Sugono 2009. Sementara itu menurut
Chaer 2006, selain unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan setiap kalimat harus pula dilengkapi dengan unsur intonasi. Di dalam bahasa tulis intonasi
kalimat ini di lambang dengan tanda baca titik ., tanda tanya ?, dan tanda seru .
Berkenaan dengan unsur klausanya, terdapat beberapa jenis kalimat yang dapat dibentuk, diantaranya Chaer 2006:
1. Kalimat sederhana
Kalimat sederhana dibentuk dari sebuah klausa yang unsur-unsurnya berupa kata atau frase sederhana. Menurut strukturnya adanya subjek, predikat,
objek, dan keterangan sebuah kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia memiliki pola
1 Subjek + Predikat
2 Subjek + Predikat + Objek
3 Subjek + Predikat + Objek + Keterangan
4 Subjek + Predikat + Objek + Objek
2. Kalimat luas rapatan
1 Rapatan subjek Subjek + Predikat + Objek + Kata Sambung + Predikat
+ Objek 2
Rapatan predikat Subjek + Predikat + Objek + Kata Sambung + Subjek + Objek
3 Rapatan objek Subjek + Predikat + Objek + Kata Sambung + Subjek +
Predikat 4
Rapatan keterangan Keterangan + Subjek + Predikat + Objek + Kata Sambung + Subjek + Predikat + Objek
5 Rapatan kompleks Subjek + Predikat + Objek Subjek + Predikat +
Objek Subjek + Predikat + Objek 3.
Kalimat luas bersisipan Subjek + Predikat + Objek + Predikat + Objek 4.
Kalimat luas setara Kalimat luas setara dibentuk dari dua buah klausa atau lebih yang
digabungkan menjadi sebuah kalimat, baik dengan bantuan kata penghubung ataupun tidak.
5. Kalimat luas bertingkat
Kalimat luas bertingkat dibentuk dari dua buah klausa, yang digabungkan menjadi satu. Biasanya dengan bantuan kata penghubung sebab, kalau,
meskipun, dan sebagainya. 6.
Kalimat luas kompleks Kalimat luas kompleks dibentuk dari tiga klausa atau lebih yang kedudukan
klausa-klausanya itu merupakan campuran dari struktur kalimat luas setara dan kalimat luas bertingkat.
7. Kalimat elips
Kalimat elips adalah kalimat yang dibentuk dari sebuah klausa yang tidak lengkap. Klausa dalam kalimat elips ini mungkin tidak bersubjek, mungkin
tidak berpredikat, dan mungkin juga tidak mempunyai subjek dan predikat; yang ada hanya keterangan saja.
2.14. Dynamic-Link Library