X7-INTWO 1 Jika Total Kewajiban melebihi Total Asset atau 0

IV-56 Pada tahun 2012, terdapat 12 bank yang memperoleh nilai FUTL negatif yaitu: Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Mestika Dharma Tbk, Bank Rakyat Indonesia PerseroTbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Maspion Indonesia Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Sinar Mas Tbk, Bank Artha Graha International Tbk, Bank Windu Kentjana International Tbk, Bank Mega Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk dimana nilai FUTL paling kecil yaitu -0,083 diperoleh Bank Sinar Mas Tbk. Sementara itu, pada tahun 2013 jumlah bank yang memperoleh nilai FUTL negatif bertambah menjadi 16 bank, yaitu: Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Negara Indonesia PerseroTbk, Bank Tabungan Negara Persero Tbk, Bank Mutiara Tbk, Bank Pundi Indonesia Tbk, Bank Jabar Banten Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Permata Tbk Bank Sinar Mas Tbk, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Bank Victoria International Tbk, Bank Mitraniaga Tbk, Bank Nationalnobu Tbk, Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. Dari ke-16 bank tersebut, Bank Jabar Banten Tbk memperoleh nilai FUTL paling kecil yaitu -0,171. Pada tahun 2012 nilai FUTL secara rata-rata tercatat 0,038 sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan menjadi 0,0003. Kondisi ini menunjukkan bahwa secara-rata jumlah dana arus kas masuk bank-bank tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana keluar, sehingga nilai FUTL positif. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah dana dari kegiatan operasi masih mampu membiayai total kewajiban bank.

7. X7-INTWO 1 Jika Total Kewajiban melebihi Total Asset atau 0

Total Kewajiban lebih kecil Total Asset Dummy Variabel Baik pada tahun 2012 maupun pada tahun 2013, tidak terdapat satu pun bank yang mengalami kerugian selama dua tahun berturut-turut. Hal ini bisa terjadi karena dua kondisi: pertama, bank mengalami laba negatif pada tahun ke-t namun pada tahun berikutnya bank tersebut meningkatkan kinerja sehingga terjadi peningkatan laba; kedua, bank tidak dapat mempertahakan atau meningkatkan kinerja sehingga terjadi penurunan IV-57 laba yang menyebabkan kerugian pada tahun selanjutnya t+1. Karena nilai variabel INTWO yang sama pada setiap bank, baik pada tahun 2012 maupun 2013, maka pada kesempatan selanjutnya variabel ini tidak akan penulis sertakan ke dalam analisis data menggunakan regresi logistik. Tabel IV.9 Perkembangan INTWO NO NAMA BANK OENEG 2012 2013 1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 Bank ICB Bumi Putra Tbk 3 Bank Capital Indonesia Tbk 4 Bank Ekonomi Raharja Tbk 5 Bank Central Asia Tbk 6 Bank Bukopin Tbk 7 Bank Mestika Dharma Tbk 8 Bank Negara Indonesia PerseroTbk 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10 Bank Rakyat Indonesia PerseroTbk 11 Bank Tabungan Negara Persero Tbk 12 Bank Mutiara Tbk 13 Bank Danamon Indonesia Tbk 14 Bank Pundi Indonesia Tbk 15 Bank Jabar Banten Tbk 16 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 17 Bank Kesawan Tbk 18 Bank Maspion Indonesia Tbk 19 Bank Mandiri Persero Tbk 20 Bank Bumi Arta Tbk 21 Bank CIMB Niaga Tbk 22 Bank Internasional Indonesia Tbk 23 Bank Permata Tbk 24 Bank Sinar Mas Tbk 25 Bank Swadesi Bank of India Indonesia Tbk 26 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 27 Bank Victoria International Tbk 28 Bank Artha Graha International Tbk 29 Bank Mayapada International Tbk 30 Bank Windu Kentjana International Tbk 31 Bank Mega Tbk 32 Bank Mitraniaga Tbk 33 Bank NISP OCBC Tbk 34 Bank Nationalnobu Tbk 35 Bank Pan Indonesia Tbk 36 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel IV-58

8. X8-OENEG 1 Jika Laba Bersih 2 Tahun Berturut-Turut Negatif