Keeratan Hubungan Antar Model

16 daripada pagi hari sehingga terjadi peningkatan suhu udara dan kelembaban udara mengalami penurunan pada waktu siang hari.

3. Kecepatan Angin

Profil kecepatan angin di wilayah Perkebunan Kelapa Sawit, Desa Pompa Air, Jambi di tiga ketinggian 2.40 meter, 3.15 meter dan 5.80 meter memiliki variasi diurnal yang hampir sama. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh profil kecepatan angin di wilayah PT Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Cimulang, Jawa Barat pada ketinggian 9 meter dan 13 meter. Gambar 5 Profil rata-rata kecepatan angin wilayah Perkebunan Kelapa Sawit, Desa Pompa Air, Jambi ketinggian 2.40 meter, 3.15 meter dan 5.80 meter dan di PT Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Cimulang, Jawa Barat 9 meter dan 13 meter Kecepatan angin maksimum di wilayah Desa Pompa Air, Jambi terjadi pukul 11:00 WIB dengan nilai 1.72 ms. Sedangkan kecepatan angin minimum terjadi pada pukul 18:00 WIB sebesar 0.45 ms. Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa kecepatan angin maksimum di wilayah Cimulang terjadi pukul 15:00 WIB dengan 0.80 ms serta kecepatan angin minimum terjadi pukul 07:00 WIB dengan nilai 0.31 ms. Interaksi antara permukaan dengan udara diatasnya akan mengalami hambatan berupa gaya gesek yang menyebabkan kecepatan angin berkurang. Gambar 5 menunjukkan bahwa kecepatan angin meningkat dengan bertambahnya ketinggian karena pada ketinggian yang paling dekat dengan permukaan pergerakan udara terhambat oleh adanya gaya gesekan antara udara dengan permukaan. Semakin ke atas, gaya gesekan semakin kecil sehingga kecepatan anginnya lebih tinggi dibandingkan lapisan dibawahnya. Perbedaan kecepatan angin antara ketinggian 9 meter dan 13 meter di lokasi Cimulang, Jawa Barat memiliki perbedaan yang cukup tinggi karena ketinggian alat di 9 meter masih berada pada roughness sublayer lapisan yang masih dipengaruhi oleh struktur daun atau belum mecapai inertial sublayer lapisan yang hanya dipengaruhi oleh ketinggian dan kecepatan kasap.

4. Radiasi Global

Radiasi global di wilayah Desa Pompa Air, Jambi dan wilayah Cimulang, Jawa Barat memiliki pola yang hampir sama. Puncak radiasi terjadi pada waktu siang hari dan radiasi minimum terjadi pagi atau sore hari. Radiasi global pada 0.5 1 1.5 2 07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 K e ce p a ta n A n g in m s Waktu Ketinggian 2.40 meter Ketinggian 3.15 meter Ketinggian 5.80 meter Ketinggian 9 meter Ketinggian 13 meter 17 Gambar 6 merupakan radiasi sesaat yang diterima oleh permukaan bumi pada waktu pengamatan. Gambar 6 Rata-rata radiasi global wilayah Perkebunan Kelapa Sawit, Desa Pompa Air, Jambi dan PT Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Cimulang, Jawa Barat Radiasi maksimum di wilayah Desa Pompa Air, Jambi sebesar 665.96 Wm -2 pada pukul 13:00 WIB serta radiasi minimum terjadi pada pukul 18:00 WIB sebesar 15.62 Wm -2 dan untuk wilayah Cimulang, Jawa Barat radiasi maksimum terjadi pada pukul 13:00 WIB sebesar 588.48 Wm -2 serta radiasi minimum sebesar 107.34 Wm -2 terjadi pukul 07:00 WIB. Radiasi surya yang sampai ke permukaan bumi dipengaruhi oleh kondisi geografis seperti ketinggian tempat dan letak lintang suatu wilayah. Selain itu besarnya radiasi surya juga dipengaruhi oleh keadaan atmosfer suatu wilayah seperti penutupan awan. Semakin besar penutupan awan pada suatu wilayah, semakin kecil radiasi surya yang diterima oleh permukaan bumi. 5. Suhu Tanah Suhu tanah di PT Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Cimulang, Jawa Barat diukur pada kedalaman 5 cm dan 20 cm. Suhu tanah dipengaruhi oleh besarnya radiasi matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Gambar 7 Profil rata-rata suhu tanah wilayah Perkebunan Kelapa Sawit, Desa Pompa Air, Jambi dan PT Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Cimulang, Jawa Barat 100 200 300 400 500 600 700 07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 R a d ia si G lo b a l W m -2 Waktu Desa Pompa Air Jambi Cimulang Bogor 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 S u h u T a n a h o C Waktu T 5 cm 18 Gambar 8 Profil rata-rata suhu tanah lokasi padang rumput terbuka Gambar 7 menunjukkan bahwa suhu tanah maksimum di Cimulang, Jawa Barat tercapai pada pukul 15.00 WIB pada kedalaman 5 cm dengan nilai 26.19 o C. Berdasarkan teori, suhu permukaan tanah maksimum akan terjadi saat radiasi matahari maksimum. Namun, untuk lapisan didalamnya terjadi beberapa saat setelah radiasi maksimum. Saat pagi hari, suhu pada kedalaman 20 cm lebih tinggi dibandingkan dengan suhu pada kedalaman 5 cm dan saat siang hari, suhu di kedalaman 5 cm lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di kedalaman 20 cm. Hal ini terjadi karena pada siang hari lapisan tanah yang dekat permukaan menyerap radiasi matahari yang lebih tinggi dibandingkan lapisan dibawahnya. Kemudian panas akan merambat ke lapisan tanah di bawahnya dan pada malam hari hingga pagi hari lapisan tanah yang dekat permukaan 5 cm lebih cepat kehilangan panas sehingga suhunya lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada kedalaman 20 cm. Selain itu, suhu tanah pada kedalaman 5 cm mulai lebih tinggi daripada kedalaman 20 cm pukul 12.00 WIB. Fenomena ini terjadi lebih lambat daripada lokasi yang terbuka Gambar 8 karena pada perkebunan kelapa sawit Cimulang, Jawa Barat kanopi tanaman kelapa sawit hampir menutupi seluruh permukaan tanah sehingga menghambat penyerapan radiasi matahari oleh permukaan tanah. Terlihat bahwa fluktuasi suhu tanah pada kedalaman 5 cm lebih tinggi dibandingkan kedalaman 20 cm. Evapotranspirasi Pertanaman Kelapa Sawit Menggunakan Metode Aerodinamik, Bowen-Ratio dan Penman Monteith Hasil pendugaan evapotranspirasi pertanaman kelapa sawit umur dua tahun dan sepuluh tahun menggunakan metode Aerodinamik, Bowen-Ratio dan Penman-Monteith pada penelitian ini merupakan evapotranspirasi setiap jam diurnal pada pukul 07:00 WIB sampai 18:00 WIB. Nilai evapotranspirasi diurnal ini merupakan rata-rata dari nilai evapotranspirasi pada waktu yang sama selama periode pengukuran. Evapotranspirasi pada malam hari pada penelitian ini diabaikan karena tidak ada radiasi matahari pada malam hari sehingga ketersediaan energi rendah dan evapotranspirasi diasumsikan nol Sumner et al. 2004. Untuk lokasi penelitian di Desa Pompa Air, Jambi terdapat dua hasil pendugaan evapotranspirasi, yaitu evapotranspirasi yang hanya menggunakan data kecepatan angin yang berasal dari arah Barat berdasarkan fetch dan data dengan kecepatan angin yang berasal dari semua arah. Namun, untuk analisis lebih lanjut digunakan hasil yang didasarkan pada fetch agar diperoleh hasil pedugaan 23 25 27 29 31 33 35 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 S u h u T a n a h o C Waktu T 5 cm T 20 cm