HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MEMAAFKAN

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Harga diri, sesuatu hal yang selalu dimiliki oleh setiap orang. Tak
seorangpun yang tidak memiliki harga diri, bahkan untuk mereka yang dianggap
tidak berharga sekalipun oleh masyarakat. Berjuang mati-matian dilakukan untuk
menegakkan harga dirinya. Marah, bahkan tak jarang seseorang berkelahi ketika
ia merasa orang lain telah menginjak-injak harga dirinya. Sangat penting harga
diri di mata seseorang, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan
pengakuan dan harga diri yang tinggi.
Menurut Branden (1969) mendefinisikan harga diri sebagai suatu
pengalaman kemampuan untuk mengatasi tantangan-tantangan dasar kehidupan
dan hidup dalam kebahagiaan. (http://books.google.co.id/books/id=82z1RX_
pxHsC&printsec=frontcover&dq=mau+bahagia&hl=id&ei=oW9OTYqHKInnrAf
pndq_DZBg&sa=X&0i=book_result&ct=result&resnum=1&ved=OCCYQ6AEw
AA#v=onepage&q&f=false)
Harga diri adalah apa yang seseorang itu pikirkan dan rasakan tentang
dirinya, bukan yang orang lain pikirkan atau rasakan tentang diri seseorang itu

(http://renungan-indah.blogspot.com/2009/03/harga-diri. html).
Harga diri berkaitan dengan kompetensi dan perasaan nilai pribadi, atau
dengan kata lain harga diri itu merupakan perpaduan antara kepercayaan diri dan
penghormatan diri (Lantinga, 2006, dalam Ubaydillah, 2009). Mempunyai harga
diri yang kuat berarti merasa cocok dengan kehidupan dan penuh keyakinan, yaitu
mempunyai kompetensi dan sanggup mengatasi masalah-masalah kehidupan.
Dalam proses pertumbuhan dan proses kehidupan, ternyata tidak mudah dalam
membentuk sikap diri yg positif. Hal ini dikarenakan adanya pandangan yang
tidak menyenangkan terhadap diri, entah karena pengaruh komentar teman,
saudara, orangtua atau pasangan sendiri. Sikap diri negatif dapat juga karena kita
merasa gagal, tidak dapat berbuat apa-apa, merasa tidak bertanggung jawab
terhadap sesuatu yang harus dilakukan atau tidak dapat berkata jujur akan sesuatu.
1

2

Harga diri dalam tingkat apapun merupakan pengalaman pribadi yg berada dalam
inti kehidupan kita.
Banyak orang beranggapan bahwa harga dirinya akan naik jika seseorang
tersebut mampu mengekspresikan kemarahannya. Seseorang beranggapan bahwa

dengan berani mengekspresikan kemarahannya kepada siapa saja, maka orangorang akan menilainya sebagai orang yang keras. Hal demikian akan membuat
orang lain takut dan takluk kepadanya. Seseorang marah kepada orang lain pasti
dikarenakan ada sesuatu hal yang tidak mengenakkan yang dilakukan orang lain
kepadanya. Melakukan kesalahan, mengecewakan, ingkar janji, atau hal yang
membuat seseorang menjadi marah. Upaya yang biasa dilakukan seseorang untuk
meredakan amarah orang lain adalah dengan meminta maaf. Sayangnya, tidak
semua orang dengan gampang mau memaafkan kesalahan orang lain. Merasa
harga dirinya terinjak-injak, gengsi, atau dengan berbagai alasan untuk tidak mau
memaafkan kesalahan orang lain. Intinya adalah ketika seseorang tidak mau
memaafkan kesalahan orang lain, berarti ia merasa memiliki harga diri yang
tinggi.
Harga diri amat berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk
memaafkan diri sendiri dan orang lain. Biasanya orang yang memiliki harga diri
positif akan lebih mudah memaafkan daripada orang yang dengan harga diri lebih
rendah (negatif), jadi harga diri juga berpengaruh dan berperan penting dalam
kaitannya dengan relasi sosial. Seberapa besar kita menyukai diri sendiri berarti
menyangkut perasaan kita terhadap diri sendiri. Sejauh mana kita mencintai diri
sendiri secara wajar, apakah berlebihan yang berarti cenderung sombong, atau
kurang mencintai yang berarti cenderung minder, atau kita mencintai diri sendiri
secara wajar, yang tentu akan menghasilkan harga diri yang wajar dan sehat pula.

Mencintai diri sendiri secara wajar, puas terhadap diri sendiri, bangga secara
wajar terhadap diri sendiri akan membuat harga diri kita sehat dan wajar.
Kemampuan menghargai diri sendiri secara wajar akan membuat orang lain
menghargai diri kita secara wajar pula. Jadi soal perasaan atau kecerdasan
emosional sangat membantu kita dalam membangun harga diri yang sehat. Harga
diri yang sehat dan wajar akan mendatangkan kebahagiaan dengan kemampuan
berelasi dengan orang lain. Dikatakan bahwa harga diri yang baik atau positif

3

akan mudah memaafkan atau meminta maaf kepada orang-orang disekiarnya
dibandingkan dengan mereka yang harga dirinya lebih rendah. Meminta maaf dan
memaafkan tidak mengurangi harga diri tetapi justru semakin menambah kualitas
harga

diri

(Theo

Riyanto


&

Heru

Susanto,

2009.

http://books.google.co.id/books/id=82z1RX_pxHsC&printsec=frontcover&dq=m
au+bahagia&hl=id&ei=oW9OTYqHKInnrAfpndq_DZBg&sa=X&0i=book_result
&ct=result&resnum=1&ved=OCCYQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false).
Harga diri itu sendiri mengandung arti suatu hasil penilaian individu
terhadap dirinya yang diungkapkan dalam sikap–sikap yang dapat bersifat positif
dan negatif. Bagaimana seseorang menilai tentang dirinya akan mempengaruhi
perilaku dalam kehidupannya sehari–hari. Harga diri yang positif akan
membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan
diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di dunia ini. Misalnya
seorang remaja yang memiliki harga diri yang cukup positif, dia akan yakin dapat
mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Pada gilirannya, keyakinan

itu akan memotivasi remaja tersebut untuk sungguh-sungguh mencapai apa yang
diinginkan.
Sebaliknya, seorang remaja yang memiliki harga diri yang negatif akan
cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Di samping itu
remaja dengan harga diri yang negatif cenderung untuk tidak berani mencari
tantangan-tantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang
sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan
tuntutan, cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan
yang dimilikinya, cenderung takut menghadapi respon dari orang lain, tidak
mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung merasa hidupnya tidak
bahagia (http://repository.binus.ac.id/content/CB112/CB11279224.doc).
Dalam kehidupan sosial, manusia tidak lepas dari yang namanya
kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa ditimbulkan dan diakibatkan oleh
diri kita sendiri atau oleh orang lain. Kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh
orang lain sering kali berdampak terhadap aspek psikologis seseorang salah
satunya ada kaitannnya dengan harga diri seseorang. Dimana tingkat harga diri
seseorang bisa berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk memaafkan.

4


Seperti penelitian yang dilakukan oleh Al Mabuk ,1995 (dalam buku
Forgiveness Psikologi, Snyder & Lopes), yang meneliti tentang efek dari
intervensi atau perlakuan kelompok yang dirancang untuk membantu remaja
memaafkan orang tua mereka yang berkaitan dengan kurangnya kasih sayang.
Analisis dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa memaafkan orangtua itu
dikaitkan dengan harga diri yang lebih tinggi, sikap yang lebih baik terhadap ayah
dan ibu, kecemasan yang lebih rendah, depresi lebih rendah, dan harapan yang
lebih tinggi.
Adapun

memaafkan

itu

sendiri

mempunyai

banyak


pengertian,

memaafkan adalah pilihan hidup (Amalianingsih 2008: 14). Seseorang dapat
memilih untuk tetap bertahan dengan kemarahannya dan tidak mau memaafkan
orang lain, atau ia melupakan semuanya dan berusaha memaafkan orang tersebut.
Memaafkan adalah sebuah perubahan motivasional dengan berkurang atau
menurunnya keinginan untuk membalas dendam, menghindari orang lain yang
telah menyakitinya, yang cenderung mencegah seseorang berespon destruktif pada
interaksi sosial, dan mendorong orang untuk menunjukkan perilaku konstruktif
terhadap orang lain yang telah menyakitinya (dalam Ibrahim, 2008: 9).
Memaafkan orang lain adalah nilai hidup yang universal sifatnya. Semua
agama dan semua doktrin kearifan menilainya sebagai tindakan terpuji. Dalam
agama, memaafkan termasuk karakteristik utama ketakwaan dan termasuk
perilaku / sifat yang sangat disenangi Tuhan. Dari sisi kebugaran jiwa, dengan
memaafkan orang lain, ruang emosi kita akan relatif bersih dari beban negatif
kebencian, kedendaman atau tuntutan pada orang lain. Kebencian kita pada orang
lain seringkali merugikan kita lebih dulu sebelum membahayakan orang lain.
Cuma, kita kerap kurang menyadarinya.
Menurut David A. Seamand (Healing for Damaged Emotion: 1972),
sumber rusaknya emosi itu ada dua, yaitu: a) kita gagal memaafkan orang lain,

dan b) kita gagal menerima permintaan maaf dari orang lain. Kegagalan kita di
dua hal itu menyebabkan kebencian dan kedendaman terus berlanjut sehingga
merusak sistem emosi. Senada dengan pendapat di atas, Gary Zukaf (The Heart of
the Soul: 2002) menyimpulkan, sumber rusaknya emosi adalah rendahnya harga
diri (harga diri negatif). Apa itu harga diri?, Harga diri adalah bagaimana kita

5

membangun perasaan terhadap diri sendiri berdasarkan apa yang kita lakukan
dalam hidup kita. Semakin banyak kebaikan yang kita lakukan dalam hidup, akan
semakin bagus juga harga diri yang terbangun. Sebaliknya, semakin buruk
perasaan kita terdahap diri sendiri, maka akan semakin kuat memicu
kesombongan dalam bentuk sikap atau perilaku yang menuntut orang lain untuk
menghargai kita atau jangan sampai mengungguli kita, misalnya cepat merasa
tersinggung atau mereasa direndahkan. Begitu kesombongan sudah kokoh, maka
sulit kita bisa memaafkan orang lain, sekali pun itu untuk urusan yang kecil.
Selain itu, dengan memaafkan orang lain, berarti kita telah membuat perbaikan di
muka bumi (lingkungan), dari yang paling mikro (keluarga / tempat kerja) sampai
ke


yang

paling

makro

(sosial,

nasional,

dan

global),

(http://www.e-

psikologi.com/epsi/search.asp).
Sebenarnya, berbicara soal memaafkan tidak bisa lepas dari konsep
"forgiveness" itu sendiri. Memaafkan dapat berarti dua hal: meminta maaf dan
memaafkan. Untuk melakukan dua tindakan tersebut, ada beberapa elemen yang

dilibatkan, seperti korban, pelaku, dan berbagai jenis serta tingkat trauma, luka,
atau ketidakadilan.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Leonard Horwitz, seorang ahli
psikoanalisa dari Greater Kansas City Psychoanalitic Institute. Sedangkan Enright
and Human Development Study Group (1996) menyebutkan bahwa tindakan
forgiveness selalu berkaitan dengan tiga aspek. Yang pertama memaafkan orang
lain, lalu menerima permintaan maaf dari orang lain, dan terakhir memaafkan diri
sendiri. Untuk mencapai tataran forgiveness seutuhnya, ketiga aspek tersebut
harus tercapai semua. Sayangnya, kita tidak dapat selalu mendapatkan ketiga
aspek tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.
Memaafkan memiliki berbagai manfaat, baik secara psikologis maupun
kesehatan. Di antaranya adalah memperbaiki hubungan yang renggang
antarindividu, menyembuhkan luka batin yang dalam, pemulihan bagi korban
maupun pelaku, serta sebagai sarana untuk pengembangan diri ke arah yang lebih
baik. Orang yang sulit untuk memaafkan atau meminta maaf ternyata lebih rentan
terhadap berbagai gangguan psikologis. Selain itu, mereka juga sulit untuk bisa
mempertahankan tingkat kesehatan mental di hari tuanya.

6


Seperti yang diketahui bahwa memaafkan bukanlah kejadian sesaat,
melainkan sebuah proses. Memaafkan adalah suatu proses yang harus
ditumbuhkan dan dipelihara karena berlawanan dengan kecenderungan alamiah
manusia untuk membalas dendam dan menentang ketidakadilan. Memaafkan
secara tulus memang sulit, namun kita semua pasti bisa melakukannya.
Seseorang memilih untuk bertahan tidak mau memaafkan orang lain
karena berusaha mempertahankan harga dirinya. Oleh sebab itu, dalam penelitian
ini mencoba melihat pengaruh harga diri terhadap kemampuan seseorang untuk
memaafkan orang lain. Hipotesanya adalah, semakin tinggi harga diri seseorang,
maka semakin mudah orang tersebut untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih mahasiswa sebagai subyek
penelitian. Adapun mahasiswa itu sendiri adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978)
mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Ada juga
pengartian bahwa mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang
memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga
merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. (http://psikomalangraya.blogspot.com/2010/05/pengertian-mahasiswa.html).
Berdasarkan

pengertian

mahasiswa

tersebut,

peneliti

dapat

mengasumsikan bahwa mahasiswa adalah kumpulan masyarakat yang mempunyai
intelektualitas yang tinggi dibandingkan dengan masyarakat awam yang tidak
pernah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini yang salah satu yang
menjadi alasan peneliti kenapa memilih mahasiswa sebagai obyeknya karena
dengan daya intelektualitas yang dimiliki, akan berhubungan dengan harga diri
maupun memaafkan sesuai dengan penelitian ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan
antara harga diri dengan memaafkan?

7

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisa hubungan antara harga diri dengan memaafkan.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan untuk
penelitian lebih lanjut dalam bidang Psikologi khususnya Psikologi
Sosial.
2. Secara Praktis
Dapat memberi wawasan bagi masyarakat, para pendidik ataupun
orang tua agar lebih memahami lebih lanjut memahami harga diri dan
memaafkan, sehingga dapat mengaplikasikannya pada kehidupan nyata
dan saat seseorang bersosialisasi dengan sesamanya.

HUBUNGAN ANT
NTARA HARGA DIRI DENGAN MEMA
MAAFKAN

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

S
SEPTIAN WAHYU LUKYANA
09810147

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSIT
SITAS MUHAMMADIYAH MALA
LANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi

: Hubungan antara Harga Diri dengan Memaafkan.

Nama Peneliti

: Septian Wahyu Lukyana

No.Induk Mahasiswa : 09810147
Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian

: 7 – 12 November 2010

Malang, 31 Januari 2011
Pembimbing I

Drs. Oman Sukmana, M.Si

Pembimbing II

Hudaniah, M.Si, Psi

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi

: Hubungan antara Harga Diri dengan Memaafkan.

Nama Peneliti

: Septian Wahyu Lukyana

No.Induk Mahasiswa : 09810147
Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian

: 7 – 12 November 2010

Malang, 31 Januari 2011
Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Oman Sukmana, M.Si

Hudaniah, M.Si, Psi

i

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh Dewan Penguji
Tanggal 5 Februari 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji

: Hudaniah, M.Si, Psi

(

)

Anggota Penguji

: 1. Yudi Suharsono, M.Si, Psi

(

)

2. Yuni Nurhamida, M.Si, Psi

(

)

.
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu, M.Si

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Septian Wahyu Lukyana

NIM

: 09810147

Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa Skripsi/Karya Ilmiah yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MEMAAFKAN

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan
kecuali dalam bentuk kutipan yang telah digunakan dalam naskah ini
dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan hak bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan saya buat sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.

Mengetahui

Malang, 31 Januari 2011

Ketua Program Studi

Yang menyatakan,

M. Salis Yuniardi, M.Psi

Septian Wahyu Lukyana

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rakhmatnya
serta hidayah – Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan Antara Harga Diri dengan Memaafkan”. Sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penyusunan karya tulis ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati, penyusunan menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
8. Drs. Tulus Winarsunu M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi dan
Pembimbing I. berkat pengarahannya, penulis dapat menuangkan ide serta
gagasan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
9. Bapak Drs Oman Sukaman, M. Si, selaku Pembimbing I yang juga
senantiasa membantu penulis untuk menemukan solusi ketika mengalami
hambatan dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Ibu hudainiah M. Si, selaku Pembimbing II yang tidak lelah untuk
membantu penulis dalam pemeberian pengarahan yang berguna kaitannya
dengan penulian skripisi ini.
11. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si beserta Ibu Dra. Nida Hasanati
yang sering memeberikan dukungan secara moril kepada penulis sehingga
peulisan skripsi ini bias terselesaikan.
12. Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi selaku dosen wali yang senantiasa
memberikan informasi berkenaan dengan penulisan skripsi.
13. Papa and Mama, yang selalu senantiasa mendukung dan membimbing
ananda. Walaupun ananda masih mempunyai banyak kesalahan. Papa and
Mama senantiasa mengasihani dan mencintai ananda. Serta my old sista
and my lil bro, I love u.

iv

14. Semua teman-teman fakultas Psikologi Universitas Muhammdiyah
Malang yang ikut membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, thank u
so much. Am gonna missed u all.
15. Buat smua teman-teman kost Tirto Rahayu Gg.11 no.8 (TX 11), u r ma
best friends I eva had.
16. Semua pihak yang penulis mungkin lupa namannya, yang telah ikut
membantu dalam Kepada semua pihak tersebut di atas, penyusun hanya
dapat mendoakan, semoga segala
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dan penulisan karya
tulis ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan penulis guna kesempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak yang membutuhkan. Amien.

Malang, 31 Januari 2011
Penulis

Septian Wahyu Lukyana

v

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
INTISARI ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Memaafkan
1. Pengertian Memaafkan ......................................................................... 8
2. Tipe-tipe Memaafkan ........................................................................... 10
3. Faktor-faktor yang terdapat dalam memaafkan .................................... 10
4. Kepribadian yang mudah memaafkan (The forgiving personality) ........ 12
5. Proses memaafkan ................................................................................ 13
6. Sebab-sebab seseorang berat memaafkan orang lain ............................. 14
7. Manfaat memaafkan ............................................................................ 15
8. Pendekatan-pendekatan dalam Memaafkan........................................... 18
9. Hambatan Memaafkan .......................................................................... 20
10. Kekuatan Memaafkan ........................................................................... 21
B. Harga Diri
1. Pengertian Harga Diri ........................................................................... 21

vi

2. Jenis-jenis Harga Diri ........................................................................... 23
3. Penilaian Harga Diri ............................................................................. 24
4. Ciri-ciri Harga Diri ............................................................................... 25
5. Proses Pembentukan dan Perubahan Harga Diri .................................... 27
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri ...................................... 28
7. Karakteristik Harga Diri ....................................................................... 29
C. Hubungan antara Memaafkan dengan Harga Diri ...................................... 30
D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 33
E. Hipotesis ................................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 35
B. Variabel Penelitian .................................................................................... 35
C. Subyek Penelitian ..................................................................................... 36
D. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 37
E. Prosedur Penelitian ................................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 39
G. Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 40
H. Analisa Data ............................................................................................. 43

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .......................................................................................... 44
B. Analisa Data ............................................................................................. 46
C. Pembahasan .............................................................................................. 47

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 50
B. Saran......................................................................................................... 50

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Level Alasan Moral ......................................................................... 18
Tabel 2.2 Perbedaan Harga Diri ...................................................................... 22
Tabel 2.3 Ciri-ciri Harga Diri .......................................................................... 23
Tabel 3.1 Uji Validitas skala harga diri dan Indeks Validitasnya ..................... 35
Tabel 3.2 Uji validitas skala memaafkan dan indeks validitasnya .................... 35
Tabel 3.3 Hasil Reliabilitas Harga Diri ........................................................... 36
Table 3.4 Reliability Statistics......................................................................... 36
Tabel 4.1 Sebaran T-score harga diri ............................................................... 39
Tabel 4.2 Sebaran T-score Memaafkan ........................................................... 39
Tabel 4.3 Rangkuman Analisa Korelasi antara Harga diri dengan Memaafkan 41

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner
2. Tabulasi Variabel Harga Diri
3. Tabulasi Variabel Memaafkan
4. Hasil Perhitungan t-score
5. Hasil Kolerasi

ix

INTISARI

SEPTIAN WAHYU LUKYANA (2011). HUBUNGAN ANTARA HARGA
DIRI DENGAN MEMAAFKAN. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Pembimbing: 1. Drs. Oman Sukmana, M.Si
2. Hudaniah, S.Psi, M.Si

Kata Kunci: Harga Diri, Memaafkan

Harga diri adalah apa yang seseorang itu pikirkan dan rasakan tentang
dirinya, bukan yang orang lain pikirkan atau rasakan tentang diri seseorang itu.
Harga diri berkaitan dengan kompetensi dan perasaan nilai pribadi, atau dengan
kata lain harga diri itu merupakan perpaduan antara kepercayaan diri dan
penghormatan diri (Lantinga, 2006). Harga diri dalam tingkat apapun merupakan
pengalaman pribadi yg berada dalam inti kehidupan kita. Banyak orang
beranggapan bahwa harga dirinya akan naik jika seseorang tersebut mampu
mengekspresikan kemarahannya. Dari kemarahan tersebut maka akan berpotensi
pada proses memaafkannya. Memaafkan adalah pilihan hidup (Amalianingsih,
2008). Seseorang dapat memilih untuk tetap bertahan dengan kemarahannya dan
tidak mau memaafkan orang lain, atau ia melupakan semuanya dan berusaha
memaafkan orang tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengunakan
teknik statistik yaitu teknik korelasional. Adapun populasi yang dipakai adalah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Teknik sampling yang
digunakan adalah accidental sampling. Sedangkan metode pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala dengan jenis skala likert.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product
Moment.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang tidak signifikan antara
harga diri dan memaafkan. Terbukti dari hasil perhitungan korelasi didapatkan r =
0,156 dan P (signifikansi) = 0,140. Hal ini membuktikan bahwa seseorang yang
mempunyai harga diri tinggi akan mudah memaafkan. Karena orang yang
mempunyai harga diri tinggi akan mempunyai tingkat emosional yang rendah
karena dalam dirinya sudah merasakan pemenuhan dasar fisiologis rasa aman, dan
kasih sayang. Sehingga orang tersebut mempunyai kecenderungan untuk
memaafkan. Besarnya sumbangan efektif antara harga diri dan memaafkan adalah
sebesar 0,024 atau 2,4% dan sisanya sebesar 97,6% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Seperti faktor perbedaan individual dalam
mendukung norma timbal balik pada perbuatan negatif, kepribadian, mekanisme
pertahanan diri, dan permintaan maaf.

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rakhmatnya
serta hidayah – Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan Antara Harga Diri dengan Memaafkan”. Sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penyusunan karya tulis ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati, penyusunan menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
8. Drs. Tulus Winarsunu M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi dan
Pembimbing I. berkat pengarahannya, penulis dapat menuangkan ide serta
gagasan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
9. Bapak Drs Oman Sukaman, M. Si, selaku Pembimbing I yang juga
senantiasa membantu penulis untuk menemukan solusi ketika mengalami
hambatan dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Ibu hudainiah M. Si, selaku Pembimbing II yang tidak lelah untuk
membantu penulis dalam pemeberian pengarahan yang berguna kaitannya
dengan penulian skripisi ini.
11. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si beserta Ibu Dra. Nida Hasanati
yang sering memeberikan dukungan secara moril kepada penulis sehingga
peulisan skripsi ini bias terselesaikan.
12. Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi selaku dosen wali yang senantiasa
memberikan informasi berkenaan dengan penulisan skripsi.
13. Papa and Mama, yang selalu senantiasa mendukung dan membimbing
ananda. Walaupun ananda masih mempunyai banyak kesalahan. Papa and
Mama senantiasa mengasihani dan mencintai ananda. Serta my old sista
and my lil bro, I love u.
14. Semua teman-teman fakultas Psikologi Universitas Muhammdiyah
Malang yang ikut membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, thank u
so much. Am gonna missed u all.

15. Buat smua teman-teman kost Tirto Rahayu Gg.11 no.8 (TX 11), u r ma
best friends I eva had.
16. Semua pihak yang penulis mungkin lupa namannya, yang telah ikut
membantu dalam Kepada semua pihak tersebut di atas, penyusun hanya
dapat mendoakan, semoga segala
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dan penulisan karya
tulis ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan penulis guna kesempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak yang membutuhkan. Amien.

Malang, 31 Januari 2011
Penulis

Septian Wahyu Lukyana

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Septian Wahyu Lukyana

NIM

: 09810147

Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa Skripsi/Karya Ilmiah yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MEMAAFKAN

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan
kecuali dalam bentuk kutipan yang telah digunakan dalam naskah ini
dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan hak bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan saya buat sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.

Mengetahui
Ketua Program Studi

M. Salis Yuniardi, M.Psi

Malang, 31 Januari 2011
Yang menyatakan,

Septian Wahyu Lukyana

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
INTISARI ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Memaafkan
1. Pengertian Memaafkan ......................................................................... 8
2. Tipe-tipe Memaafkan ........................................................................... 10
3. Faktor-faktor yang terdapat dalam memaafkan .................................... 10
4. Kepribadian yang mudah memaafkan (The forgiving personality) ........ 12
5. Proses memaafkan ................................................................................ 13
6. Sebab-sebab seseorang berat memaafkan orang lain ............................. 14
7. Manfaat memaafkan ............................................................................ 15
8. Pendekatan-pendekatan dalam Memaafkan........................................... 18
9. Hambatan Memaafkan .......................................................................... 20
10. Kekuatan Memaafkan ........................................................................... 21
B. Harga Diri
1. Pengertian Harga Diri ........................................................................... 21
2. Jenis-jenis Harga Diri ........................................................................... 23

3. Penilaian Harga Diri ............................................................................. 24
4. Ciri-ciri Harga Diri ............................................................................... 25
5. Proses Pembentukan dan Perubahan Harga Diri .................................... 27
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri ...................................... 28
7. Karakteristik Harga Diri ....................................................................... 29
C. Hubungan antara Memaafkan dengan Harga Diri ...................................... 30
D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 33
E. Hipotesis ................................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 35
B. Variabel Penelitian .................................................................................... 35
C. Subyek Penelitian ..................................................................................... 36
D. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 37
E. Prosedur Penelitian ................................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 39
G. Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 40
H. Analisa Data ............................................................................................. 43

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .......................................................................................... 44
B. Analisa Data ............................................................................................. 46
C. Pembahasan .............................................................................................. 47

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 50
B. Saran......................................................................................................... 50

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Level Alasan Moral ......................................................................... 18
Tabel 2.2 Perbedaan Harga Diri ...................................................................... 22
Tabel 2.3 Ciri-ciri Harga Diri .......................................................................... 23
Tabel 3.1 Uji Validitas skala harga diri dan Indeks Validitasnya ..................... 35
Tabel 3.2 Uji validitas skala memaafkan dan indeks validitasnya .................... 35
Tabel 3.3 Hasil Reliabilitas Harga Diri ........................................................... 36
Table 3.4 Reliability Statistics......................................................................... 36
Tabel 4.1 Sebaran T-score harga diri ............................................................... 39
Tabel 4.2 Sebaran T-score Memaafkan ........................................................... 39
Tabel 4.3 Rangkuman Analisa Korelasi antara Harga diri dengan Memaafkan 41

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner
2. Tabulasi Variabel Harga Diri
3. Tabulasi Variabel Memaafkan
4. Hasil Perhitungan t-score
5. Hasil Kolerasi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta :
Rineka Putra.
Baumeister, 1998, dalam Shane J Lopes dan C.R. Snyder. Positive Psichology
Assesment. A. Handbook of Models and Measures.
Brehm dan Kassin, (1993), dalam Malahayati, Marthalia, 2008. Hubungan Harga
Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Petani di Kabupaten Pamekasan.
Skripsi: Fakultas Psikologi UMM.
Branden, 1994; Taylor dan Brown 1988, dalam Shane J Lopes dan C.R. Snyder.
Positive Psichology Assesment. A. Handbook of Models and Measures.
Clemes, (1995), dalam Malahayati, Marthalia, 2008. Hubungan Harga Diri
dengan Perilaku Konsumtif pada Petani di Kabupaten Pamekasan.
Skripsi: Fakultas Psikologi UMM.
Diponegoro, (2005), dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan antara
Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban Bencana
Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi: Fakultas Psikologi UMM.
Feist dan Feist, (2000), dalam Malahayati, Marthalia, 2008. Hubungan Harga Diri
dengan Perilaku Konsumtif pada Petani di Kabupaten Pamekasan.
Skripsi: Fakultas Psikologi UMM
Gunawan (2007) dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan antara
Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban Bencana
Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi UMM.
Humanitas, (2004: Vol.1 No.1), dalam Dewanto, Wijoyo, 2005. Hubungan antara
Harga diri dengan Kecemasan Sosial pada Remaja Akhir. Skripsi :
Fakultas Psikologi UMM.
Ibrahim, (2007), dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan antara
Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban Bencana
Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi UMM.
Kerlinger, Fred N. (1990). Asas-Asos Penelitian Behavioral. Gadjah . Mada
University Press, Yogyakarta.
Maslow (1994), dalam Malahayati, Marthalia, 2008. Hubungan Harga Diri dengan
Perilaku Konsumtif pada Petani di Kabupaten Pamekasan. Skripsi:
Fakultas Psikologi UMM

52

Maccoby (1980), dalam Fatmawati, Mulia, 2010. Perbedaan Perilaku Depresi
ditinjau dari Harga Diri pada Remaja. Skripsi: Fakultas Psikologi UMM.
Martin, (2003), dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan antara
Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban Bencana
Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi UMM.
Mc.Collough, dkk (1997), dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan
antara Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban
Bencana Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi
UMM.
_______________ (2001), dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan
antara Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban
Bencana Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi
UMM.
_______________ (2003), dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan
antara Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban
Bencana Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi
UMM.
Nazir, Mohammad.1983. Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nelson (1998), dalam Ibrahim, Hizam, 2008. Proses Psikologis Istri dalam
Memaafkan Suami (Studi Kasus Rumah Tangga). Skripsi : Fakultas
Psikologi UMM.
Rosenberg, 1985. The Self-Esteem Motive in Social Influence: Agreement With
Valued Majorities and Disagreement With Derogated Minorities. Jurnal
Of Personality and Social Psychology 1998.
Silalahi, Ulber, 2009. Bandung. Metode Penelitian Sosial. PT Refika Aditama:
Bandung
Smedes (1995:12) dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan antara
Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban Bencana
Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi UMM.
Soesilo, (2006), dalam Amalianingsih, Rizky Ekasari, 2008. Hubungan antara
Religiusitas dengan Memaafkan (Forgiveness) pada Korban Bencana
Luapan Lumpur Panas Sidoarho. Skripsi : Fakultas Psikologi UMM.
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta; Bandung
Tsang, dkk (1997), dalam Ibrahim, Hizam, 2008. Proses Psikologis Istri dalam
Memaafkan Suami (Studi Kasus Rumah Tangga). Skripsi : Fakultas
Psikologi UMM.

53

Tennen dan Affleck, (1993), dalam Shane J Lopes dan C.R. Snyder. Positive
Psichology Assesment. A. Handbook of Models and Measures.
Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Malang : UMM Press.

WEBSITE
Ubaydillah, 2009.(http://www.e-psikologi.com/epsi/individual_detail.asp)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/19/0108354/calon.intelektual.yang.ber
kelakuan.barbar).
http://books.google.co.id/books/id=82z1RX_pxHsC&printsec=frontcover&dq=m
au+bahagia&hl=id&ei=oW9OTYqHKInnrAfpndq_DZBg&sa=X&0i=bo
ok_result&ct=result&resnum=1&ved=OCCYQ6AEwAA#v=onepage&q
&f=false
Theo

Riyanto
&
Heru
Susanto,
2009.
http://books.google.co.id/books/id=82z1RX_pxHsC&printsec=frontcove
r&dq=mau+bahagia&hl=id&ei=oW9OTYqHKInnrAfpndq_DZBg&sa=
X&0i=book_result&ct=result&resnum=1&ved=OCCYQ6AEwAA#v=on
epage&q&f=false

http://repository.binus.ac.id/content/CB112/CB11279224.doc
http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp
http://psiko-malangraya.blogspot.com/2010/05/pengertian-mahasiswa.html

54