penting untuk membangun deskripsi atau model objek tersebut dari gambar. Karena itu dapat dikatakan bahawa tujuan dari Computer Vision
adalah untuk membangun deskripsi keadaan dari image. Artifical Intelligence
digunakan untuk menganilisi keadaan dengan memproses representasi simbolik dari isi lingkungan setelah image telah
diproses untuk diambil fiturnya. Banyak teknik dari Artifical Intelligence berperan penting didalam seleuruh aspek Computer Vision. Pada dasarnya
Computer Vision merupakan cabang dari Artifical Intelligence. Jain,
Kutisari dan Schunck, 1995,p5.
2.4 Pengenalan Citra
Citra, menurut kamus Webster, adalah suatu representasi,
kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, sedangkan secara harafiah, citra image adalah gambar pada bidang dwimatra dua
dimensi. citra merupakan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi sebuah objek,
dan objek tersebut memantulkan kembali sebagian dari berkas cahayanya.
Pantulan cahaya ini ditangkap oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata
pada manusia, kamera, pemindai scanner, dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam. Citra juga merupakan
bentuk dari dua dimensi untuk di jadikan fisik nyata menjadi tiga dimensi. Dalam perwujudannya, citra dibagi menjadi dua yaitu still images citra
diam dan moving images citra bergerak. Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak, sedangkan citra bergerak adalah rangkaian citra diam
yang ditampilkan secara beruntun sekuensial sehingga memberi kesan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada mata kita sebagai gambar yang bergerak. Gambar atau citra dapat disebut sebagai sebuah bidang datar yang mempunyai fungsi dua dimensi
fx, y, dimana nilai x dan y merupakan koordinat pada sebuah bidang datar dan amplitudo dari f dapat disebut sebagai intensitas atau gray-level
atau biasa disebut tingkat ke abu-abuan dari sebuah gambar pada koordinat x dan y.
2.5 RGB Red, Green, Blue
Suatu citra biasanya mengacu ke citra RGB. Sebenarnya bagaimana citra disimpan dan dimanipulasi dalam komputer diturunkan dari teknologi televisi,
yang pertama kali mengaplikasikannya untuk tampilan grafis komputer. Jika dilihat dengan kaca pembesar, tampilan monitor komputer akan terdiri dari
sejumlah triplet titik warna merah RED, hijau GREEN dan biru BLUE. Tergantung pada pabrik monitornya untuk menentukan apak titik tersebut
merupakan titik bulat atau kotak kecil, tetapi akan selalu terdiri dari 3 triplet red, green dan blue. Citra dalam komputer tidak lebih dari sekumpulan sejumlah
triplet dimana setiap triplet terdiri atas variasi tingkat keterangan brightness dari elemen red, green dan blue. Representasinya dalam citra, triplet akan terdiri dari
3 angka yang mengatur intensitas dari Red R, Green G dan Blue Blue dari suatu triplet. Setiap triplet akan merepresentasikan 1 pixel picture element.
Suatu triplet dengan nilai 67, 228 dan 180 berarti akan mengeset nilai R ke nilai 67, G ke nilai 228 dan B k nilai 180. Angka-angka RGB ini yang seringkali
disebut dengan color values. Pada format .bmp citra setiap pixel pada citra direpresentasikan dengan dengan 24 bit, 8 bit untuk R, 8 bit untuk G dan 8 bit
untuk B, dengan pengaturan seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.1 Red,Green,Blue 2.6
Citra Grayscale
Dalam komputasi, suatu citra digital grayscale atau greyscale adalah suatu citra dimana nilai dari setiap pixel merupakan sample
tunggal. Citra yang ditampilkan dari citra jenis ini terdiri atas warna abu- abu, bervariasi pada warna hitam pada bagian yang intensitas terlemah dan
warna putih pada intensitas terkuat. Citra grayscale berbeda dengan citra ”hitam-putih”, dimana pada konteks komputer, citra hitam putih hanya
terdiri at as 2 warna saja yaitu ”hitam” dan ”putih” saja. Pada citra
grayscale warna bervariasi antara hitam dan putih, tetapi variasi warna diantaranya sangat banyak. Citra grayscale seringkali merupakan
perhitungan dari intensitas cahaya pada setiap pixel pada spektrum elektromagnetik single band . Citra grayscale disimpan dalam format 8 bit
untuk setiap sample pixel, yang memungkinkan sebanyak 255 intensitas dengan rumus pencarian sebagai berikut;
HASIL= RED+GREEN+BLUE3 2.7
Sharping
• Histogram Equalization adalah suatu proses untuk meratakan histogram agar derajat keabuan dari yang paling rendah 0 sampai dengan yang
paling tinggi 255 mempunyai kemunculan yang rata.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
• Dengan histogram equalization hasil gambar yang memiliki histogram yang tidak merata atau distribusi kumulatif yang banyak loncatan
gradiasinya akan menjadi gambar yang lebih jelas karena derajat keabuannya tidak dominan gelap atau dominan terang.
• Proses histogram equalization ini menggunakan distribusi kumulatif, karena dalam proses ini dilkakukan perataan gradien dari distribusi
kumulatifnya. Pertimbangkan gambar skala abu-abu 8-bit memiliki nilai-nilai
berikut:
Gambar 2.2 Skala ke abuan
histogram untuk sub gambar ini ditampilkan dalam nilai piksel tabel berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.1 Perhitungan nilai skala Fungsi distribusi kumulatif cdf adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perhitungan Distribusi komulatif Rumus :
2.8 Pengolahan Citra