Alur Proses Program Evaluasi

3.3 Alur Proses Program

START Open Image Greyscale Sharping Deteksi Sobel Dilasi Closing Invers Clearborder End Hitung Gambar 3.2 Flowchart Alur Program Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Start Tetapkan Nilai MatrikSobel Ambil Width dan High Hitung piksel Horizontal dan Vertikal Hasil = piksel horisontal + vertikal Hasil128 piksel Hitam piksel Putih Cetak piksel Tidak Ya End Terpenuhi Width High Ya Tidak Citra Grayscale Image Sobel Gambar 3.3 Flowchart Algoritma Sobel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Secara garis besar untuk melakukan pendeteksian tepi pada Bangunan melalui bebarapa proses yaitu meliputi : 1 Citra masukan berupa citra berwarna 2 Baca inputancitra yang akan diproses menjadi :  Grayscale  Sharping  Deteksi Tepi Sobel  Dilasi  Closing  Invers  Clearborder  Hitung 3.Output Melakukan pendeteksian tepi setelah proses grayscale, peningkatan mutu citra, deteksi tepi sobel, dilasi, closing, invers, clearborder. Citra keluaran akan berupa berapa piksel warna putih dan berapa hektar tambak. Pada implementasinya aplikasi ini melakukan pengambilan gambar sample memakai google satelit secara manual.

3.4 Perancangan Proses

Untuk mengetahui proses-proses yang dilakukan maka akan dijelaskan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.1 Grayscale

Grayscale merupakan proses pengolahan citra dengan cara mengubah nilai-nilai piksel awal citra menjadi sebuah citra keabuan. Start I=image gray=rgb2grayI; End Gambar 3.4 Flowchart Grayscale Langkah awal pada flowchart grayscale adalah citra masukan berwarna yang kemudian akan diproses menjadi citragrayscale. Citra keabuan adalah citra yang setiap pikselnya mengandung satu layer dimana nilai intensitasnya berada pada interval 0-255, sehingga nilai-nilai piksel pada citra keabuan tersebut dapat direpresentasikan dalam sebuah matriks yang dapat memudahkan proses perhitungan pada operasi berikutnya. Di dalam MATLAB untukmenggubahpiksel RGB Red Green Blue menjadi skala keabu – abuan dengan menggunakan fungsi rgb2gray. Gray=rgb2grayI 3.4.2 Sharping Sharping dilakukan untuk memperoleh keindahan citra, kepentingan analisis citra, serta mengoreksi citra dari segala gangguan yang terjadi pada waktu perekaman data. Peningkatan mutu citra Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dilakukan sampai dengan citra siap dianalisis. Peningkatan mutu citra yang dilakukan pertama adalah penapisan citra. Penapisan citra digunakan untuk menghilangkan derau yang terkandung dalam citra. Penapisan dilakukan dengan tapis median, yaitu tapis untuk menghilangkan derau salt-and-pepper. Tapis median yang digunakan adalah matriks berukuran 3x3. Perintah untuk menapis citra dari derau. Start I=image gray=rgb2grayI; End b=histeqgray,64; Gambar 3.5 Flowchart Sharping Setelah proses grayscale langkah selanjutnya adalah peningkatan mutu citra. Peningkatan mutu citra dilakukan untuk memperoleh keindahan citra, kepentingan analisis citra, serta mengoreksi citra dari segala gangguan yang terjadi pada waktu perekaman data. Berikut ini adalah potongan baris program untuk peningkatan mutu citra. b=histeqgray,64; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3 Metode Sobel

Pada proses ini akan dideteksi tepi. Deteksi tepi yang digunakan adalah sobel. Kelebihan dari metode sobel ini adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi. Start I=image gray=rgb2grayI; End b=histeqgray,64; c=edgeb, sobel ; Gambar 3.6 Flowchart Sobel Setelah proses peningkatan mutu citra langkah selanjutnya adalah deteksi tepi. Metode yang digunakan adalah metode sobel. Operator sobel adalah operator yang paling banyak digunakan sebagai pelacak tepi karena kesederhanaan dan keampuhannya. Matriks yang digunakan adalah 3x3. Proses sobel ini, dilakukan dua penghitungan yaitu vertical dan horizontal. Berikut ini adalah potongan baris program untuk deteksi tepi Sobel. c=edgeb, sobel ; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.4 Dilasi

Pada proses ini akan dilasi. Dilasi merupakan proses penumbuhan atau penebalan dalam citra biner. Pengertian penebalan ini dikontrol oeleh bentuk strel. Start I=image gray=rgb2grayI; End b=histeqgray,64; c=edgeb, sobel ; d= strel disk ,3; e= imdilatec,d; Gambar 3.7 Flowchart Dilasi Pada flowchart 3.5 adalah proses dari dilasi. Setelah memproses metode deteksi tepi sobel kemudian akan diproses dilasi. Proses ini menyambung garis pada objek. d= strel disk ,3; e= imdilatec,d; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.5 Closing

Pada proses ini akan diclosing. Closing adalah menolak pecahan- pecahan sempit dan teluk yang panjang dan tipis, menghilangkan lubang kecil dan mengisi gap pada garis-garis bentuk. Start I=image gray=rgb2grayI; End b=histeqgray,64; c=edgeb, sobel ; d= strel disk ,3; e= imdilatec,d; h= strel disk ,13; i=imclosee,h; Gambar 3.8 Flowchart Closing Setelah didapatkan citra objek yang tersambung kemudian dilakukan tahap closing. Pada tahap ini yang digunakan adalah closing. Berikut adalah potongan baris program closing. h= strel disk ,13; i=imclosee,h; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.6 Invers

Pada proses ini akan diinvers. Invers adalah merubah sebuah objek dari hitam ke putih dirubah menjadi putih ke hitam sehingga akan mendapatkan nilai pixel putih dalam objek tersebut,. Berikut adalah proses invers Start I=image gray=rgb2grayI; End b=histeqgray,64; c=edgeb, sobel ; d= strel disk ,3; e= imdilatec,d; h= strel disk ,13; i=imclosee,h; x=imcomplement d; Gambar 3.9 Flowchart Invers Setelah dilakukan tahap closing kemudian dilakukan tahap invers. Pada tahap ini yang digunakan adalah invers. Berikut adalah potongan baris program invers. x=imcomplement d; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.7 Clearborder

Pada proses ini akan clearborder. Clearborder adalah menghilangkan obyek yang setengah tampil atau menghilangkan obyek di pinggir yang tidak utuh. Start I=image gray=rgb2grayI; End a=medfilt2gray,[3 3]; BW=edgea, sobel ; se= strel disk ,1; b= imdilateBW,se; se= strel disk ,6; d= imcloseb,se; x=imcomplement d; k=imclearborderj,4; Gambar 3.10 Flowchart clearborder Setelah dilakukan tahap invers kemudian dilakukan tahap clearborder. Pada tahap ini yang digunakan adalah clearborder . Berikut adalah potongan baris program clearborder. k=imclearborderj,4; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.8 Hitung

Pada proses ini akan dihitung jumlah rumah dengan rumus Bwlabel. BWlabel adalah menghitung jumlah obyek putih. Start I=image gray=rgb2grayI; End a=medfilt2gray,[3 3]; BW=edgea, sobel ; se= strel disk ,1; b= imdilateBW,se; se= strel disk ,6; d= imcloseb,se; x=imcomplement d; k=imclearborderj,4; L=bwlabelk,4; n=maxL:; Gambar 3.11 Flowchart Hitung Setelah dilakukan tahap clearborder kemudian dilakukan tahap Hitung. Berikut adalah potongan baris program Hitung. L=bwlabelk,4; n=maxL:; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5 Evaluasi

Evaluasi pada penelitian ini adalah evaluasi yang dapat membandingkan hasil uji program dengan hasil image yang telah di photoshop untuk mengetahui berapa persenkah kemiripan uji program dengan image sebenarnya Hasil: - Bangunan Bukan Bangunan Bangunan A B Bukan Bangunan C D Keterangan: A=Bangunan terdeteksi bangunan B=Bukan bangunan tapi tedeteksi bangunan C=Bangunan tapi tidak terdeteksi bangunan D=Bukan bangunan tapi terdeteksi bukan bangunan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Data Rumah 1 Hasil: 4 Rumah Bukan Rumah Rumah 5 Bukan Rumah Presin=55+0=1x100=100 Recal=55+0=1x100=100  Data Rumah 2 Hasil: 11 Rumah Bukan Rumah Rumah 10 1 Bukan Rumah Presin=1010+1=x100=90,9 Recal=1010+0=1x100=100 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Data Rumah 3 Hasil: 17 Rumah Bukan Rumah Rumah 17 Bukan Rumah Presin=1717+0=1x100=100 Recal=1717+0=1x100=100  Data Rumah 4 Hasil: 38 Rumah Bukan Rumah Rumah 35 3 Bukan Rumah Presin=3535+0=1 x100=100 Recal=3535+3=0,897x100=89,7 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Data Rumah 5 Hasil: 8 Rumah Bukan Rumah Rumah 8 Bukan Rumah Presin=88+0=1x100=100 Recal=88+0=1x100=100  Data Rumah 6 Hasil: 14 Rumah Bukan Rumah Rumah 12 Bukan Rumah 2 Presin=1212+0=1x100=81,8 Recal=1212+2=0,85x100=85 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Data Rumah 7 Hasil: 46 Rumah Bukan Rumah Rumah 38 6 Bukan Rumah 2 Presin=3838+6=0,86x100=86 Recal=3838+2=0,95x100=95

3.6 PerancanganTampilan Antarmuka