Kemunduran Peradaban Islam Mughal.

29 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan terhadap mazhab hukum, tariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi’i. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fatwa Alamgiri. Kodifikasi ini ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari’at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-i- Ilahi. d. Bidang Seni dan Budaya Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya. Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj Mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama Old Delhi, lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar 1199, Masjid Jami Quwwatul Islam 1197, makam Iltutmish 1235, benteng Alai Darwaza 1305, Masjid Khirki 1375, makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 1530-1555. Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar 1591. Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala 1405.Taman-taman kreasi Mughal menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.

4. Kemunduran Peradaban Islam Mughal.

Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana berikut; Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat. Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC. Dominasi Inggris diduga sebagai faktor pendorong kehancuran Mughal. Pada waktu itu EIC mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian dan sekaligus memenuhi kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat Di unduh dari : Bukupaket.com 30 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 merasa ditekan, maka mereka, baik yang beragama Hindu maupun Islam bangkit mengadakan pemberontakan. Mereka meminta kepada Bahadur Syah untuk menjadi lambang perlawanan itu dalam rangka mengembalikan kekuasaan kerajaan. Dengan demikian, terjadilah perlawanan rakyat India terhadap kekuatan Inggris pada bulan Mei 1857 M. Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah. Inggris kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap para pemberontak. Mereka diusir dari kota Delhi, rumah-rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal terakhir, diusir dari istana 1858 M. Dengan demikian berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal di daratan India. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu: a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal. b. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara. c. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan - sultan sesudahnya. d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.

5. Sekilas Tentang Taj Mahal