5. Kendaraan bermotor staf operasional korps diplomatik negara asing: warna
dasar hitam dengan tulisan berwarna putih dan terdiri dari lima angka dankode angka negara dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian.
6. Kendaraan bermotor untuk transportasi dealer pengiriman dari perakitan ke
dealer, atau dealer ke dealer: warna dasar putih dengan tulisan berwarna merah.
2.3 Konsep Dasar Citra
Citra image adalah suatu representasi gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik
berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpanpada suatu media
penyimpan Sutuyo dkk, 2009.
2.3.1 Citra Analog
Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti gambar pada layar televisi, foto sinar-X, foto yang tercetak di kertas foto, lukisan, pemandangan alam,
hasil CT scan, gambar-gambar yang terekam pada pita kaset, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer sehingga tidak bisa
diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab itu, agar citra ini dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Citra
analog dihasilkan dari alat-alat analog, seperti : video kamera analog, kamera foto analog, WebCam, CT scan, sensor rontgen untuk foto thorax, sensor gelombang
pendek pada sistem radar, sensor ultrasound pada sistem USG, dan lain-lain.
2.3.2 Citra Digital
Citra digital adalah gambar dua dimensi yang dapat ditampilkan pada layar monitor komputer sebagai himpunan berhingga diskrit nilai digital yang disebut
pixel picture elements. Pixel adalah elemen citra yang memiliki nilai yang menunjukkan intensitas warna. Citra digital diskrit dihasilkan dari citra analog
kontinu melalui digitalisasi. Digitalisasi citra analog terdiri atas penerokan sampling dan kuantisasi quantization. Penerokan adalah pembagian citra ke dalam
elemen-elemen diskrit pixel, sedangkan kuantisasi adalah pemberian nilai intensitas warna pada setiap pixel dengan nilai yang berupabilangan bulat Awcock, 1996.
Banyaknya nilai yang dapat digunakandalam kuantisasi citra bergantung pada kedalaman pixel, yaitu banyaknya bit yang digunakan untuk merepresentasikan
intensitas warna pixel. Kedalaman pixel sering disebut juga kedalaman warna. Citra digital yang memiliki kedalaman pixeln-bit disebut juga citra n-bit. Berdasarkan
jenisnya, citra digital dapat dibagi menjadi 3 sebagai berikut T. Sutuyo dkk, 2009. 1.
Citra Biner Monokrom Jenis citra yang paling sederhana yang biasa digunakan dalam digital image
processing adalah binaryimage atau citra biner. Binaryimage merupakan citra yang hanya dapat menampung 2 buah nilai 1 bit untuk mewakili warna hitam dan putih
dalam setiap pixel-nya.
Gambar 2.2 Citra Biner
Sumber :http:digilib.ittelkom.ac.id,2015
Tiap-tiap pixel dalam citra biner hanya bernilai 0 atau 1 sehingga citra jenis biner hanya mempunyai 2 warna yaitu hitam dan putih. Jenis citra ini biasanya
digunakan untuk gambar grafik, proses encoding, transmisi fax dan biasa digunakan dalam beberapa jenis printer.
2. Citra Grayscale skala keabuan
Citra grayscale merupakan citra 1 channel yang nilai setiap pikselnya merepresentasikan derajat keabuan , intensitas warna putih atau tingkat intensitas
cahaya pada citra tersebut. Nilai intensitas paling rendah merepresentasikan warna hitam dan nilai intensitas paling tinggi merepresentasikan warna putih. Oleh karena
itu, citra grayscale juga dikenal dengan istilah intensity image. Nilai pixel pada citra grayscale umumnya memiliki kedalaman pixel 1byte atau 8 bit yang berada pada
rentang nilai 0-255 256 derajat keabuan untuk mewakili intensitas cahaya. Citra grayscale mempunyai beberapa rentang bit yang dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Rentang bit citra grayscale
Jumlah Channel
Jumlah Bit atau Pixel Range
1 1
0…1 1
8 0…255
1 12
0…4095 1
14 0…16383
1 16
0…65535
Sumber : http:digilib.ittelkom.ac.id,2015
3. Citra Berwarna color image
Citra berwarna merupakan jenis citra yang digunakan untuk gambar berwarna. Jenis gambar berwarna yang biasa digunakan adalah jenis citra RGB yang terdiri dari
3 warna yaitu red, green, blue yang dikombinasikan dengan masing-masing intensitas berbeda untuk mengisi 1 warna pada setiap pixel-nya. Setiap warna pada
citra RGB adalah warna dasar yang akan menghasilkan warna putih jika ketiga warna
tersebut dicampur dengan intensitas maksimum. Citra berwarna direpresentasikan dalam beberapa kanal channel yang menyatakan komponen-komponen warna
penyusunnya. Banyaknya kanal yang digunakan bergantung pada model warna yang digunakan pada citra tersebut. Umumnya sebuah pixel pada citra RGB terdiri dari 3
channel dimana masing-masing channel akan berisi sebuah warna dengan intensitasnya masing-masing. Untuk memetakan 1 buah channel atau warna pada
suatu pixel, biasanya diperlukan minimal 8 bit. Oleh karena itu sebuah citra RGB akan memerlukan minimal 24 bit untuk setiap pixel yang digunakan.
Gambar 2.3 Citra RGB
Sumber : https:www.cs.cmu.edu
2.4 Pra Pemrosesan Citra Digital