Mengidentifikasi Ide Pokok Teks Meringkas Isi Teks Mengidentifikasi Fakta dan Opini

Kehidupan Ekonomi Kita 11 akan lebih masuk akal, lebih dahulu menata kembali aspek pengeluaran jika anda bermaksud mengurangi rasa pusing karena kekurangan uang. Lantas bagaimana caranya? Dua kategori Pahami dulu, pengeluaran pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua kategori: pengeluaran baik dan pengeluaran tidak baik. Pengeluaran baik adalah jika dana yang anda pergunakan akan memberi dampak positif terhadap kondisi keuangan anda pada masa datang. Misalnya, anda membayar premi asuransi, ini tergolong pengeluaran baik. Premi asuransi itu mengambil alih risiko keuangan anda pada masa datang. Misalnya, asuransi pendidikan anak atau bahkan asuransi jiwa. Selain itu, jika anda menggunakan dana untuk membiayai transportasi ke kantor dan bekerja, anda akan memperoleh penghasilan. Pengeluaran tidak baik adalah jika dana yang anda pergunakan tidak memberi dampak apa-apa kepada anda. Contohnya, anda ingin membeli sepatu model baru. Padahal, sepatu anda sudah cukup banyak dan masih bisa digunakan. Jika anda tetap berkeinginan membeli sepatu baru, maka pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran tidak baik. Ringkasnya, kalaupun anda tidak membeli sepatu baru, sebenarnya anda tidak mengalami masalah. Kecuali, masalah dengan perasaan anda sendiri. Dengan pemahaman seperti di atas, agar anda tidak terjebak pada kondisi selalu kekurangan uang, coba daftar lagi seluruh bentuk pengeluaran anda, mulai dari pengeluaran tidak terduga. Untuk setiap jenis pengeluaran, kategorikan lagi menjadi pengeluaran baik atau pengeluaran tidak baik. Setelah itu, buat prioritas, hitung dampaknya jika anda mengeluarkan dana atau tidak mengeluarkan dana. Dengan demikian, paling tidak anda mengetahui dana yang hendak anda keluarkan akan memberi pengaruh pada perbaikan kondisi keuangan atau sekedar pengeluaran belaka. Sumber: Kompas, 3 Februari 2008

1. Mengidentifikasi Ide Pokok Teks

Ide pokok tiap paragraf dalam teks, terletak dalam kalimat utama tiap paragraf. Untuk itu, temukan terlebih dahulu kalimat utama tiap paragraf supaya lebih mudah mengidentifikasi ide pokoknya. Di unduh dari : Bukupaket.com 12 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa L atihan 1.4 a. Paragraf yang kalimat utamanya di awal paragraf disebut paragraf deduktif. b. Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. c. Paragraf yang kalimat utamanya di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Sekarang, identifikasilah ide pokok tiap paragraf teks ”Mengklasifikasi Pengeluaran” agar lebih jelas perhatikan contoh berikut Ide pokok paragraf 1 : tidak mudah meningkatkan penghasilan Ide pokok paragraf 2 : ……… dst.

2. Meringkas Isi Teks

Hal-hal yang perlu kalian perhatikan saat meringkas teks antara lain: a. Gunakanlah kalimat yang ringkas dan jelas b. Tulislah ringkasan isi teks berdasarkan ide pokok c. Hindari penggunaan kalimat majemuk yang terlalu panjang Bacalah kembali teks “Mengklasifikasi Pengeluaran” Berdasarkan ide pokok tiap paragraf, buatlah ringkasan isi teks tersebut dalam beberapa kalimat INGAT gunakanlah kalimat efektif

3. Mengidentifikasi Fakta dan Opini

Fakta adalah sesuatu yang benar-benar nyata atau terjadi. Contoh: Membayar premi asuransi termasuk jenis pengeluaran baik. Pahamilah Di unduh dari : Bukupaket.com Kehidupan Ekonomi Kita 13 L atihan 1.5 Opini atau pendapat adalah pikiran atau anggapan tentang sesuatu yang masih ada dalam angan-angan atau pikiran seseorang. Opini dapat berupa perkiraan atau saran. Contoh: Agar anda tidak terjebak dalam kondisi selalu kekurangan uang, cobalah untuk mendaftar bentuk pengeluaran Anda. Bacalah teks berikut Keluarga Nyaman, Keluarga Berbelanja dengan saksama Kemudian, kerjakan tugas dibawah ini a. Tentukan ide pokok tiap paragraf teks tersebut b. Buatlah ringkasan isi teks tersebut c. Temukan fakta dan opini dalam teks tersebut Keluarga Nyaman, Keluarga Berbelanja Pemilik dan penyelenggara mal kian menyadari bahwa mal sudah bukan sekedar pusat perbelanjaan, melainkan makin bergeser menjadi tempat rekreasi keluarga. Oleh sebab itu, mereka pun melengkapi bangunan mal yang mereka tawarkan kepada para calon penyewa mal tenant dengan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga. Mal Pondok Indah di Jakarta Selatan, misalnya, telah menyediakan sebuah ruang khusus untuk ibu menyusui sejak mal tersebut buka pada tahun 1991. Saat Mal Pondok Indak 2 dibuka pada tahun 2005, mal baru tersebut juga dilengkapi dengan tiga ruang menyusui. “Semuanya dengan fasilitas lengkap untuk ibu dan bayi. Bahkan, kami juga menyiapkan tenaga yang siap membantu setiap saat”, ungkap Eka Dewanto, Deputi Mal Manager PIM. Selain fasilitas untuk Ibu-ibu, mal yang dikunjungi rata-rata 50.000 mobil per hari saat akhir pekan itu juga menyediakan fasilitas bermain untuk anak di beberapa sudutnya. “Sejak kami buka 16 tahun lalu, konsepnya memang mal keluarga untuk warga perumahan Pondok Indah dan sekitarnya. Beda dengan mal-mal yang ada di pusat kota, “imbuh Eka. Di unduh dari : Bukupaket.com 14 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa Mendongkrak Mal keluarga pun seolah sudah menjadi kebutuhan untuk melengkapi hidup warga suatu kawasan permukiman, bahkan hingga jauh ke daerah pinggiran. Kawasan perumahan Gading Serpong di Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, dulunya sepi sampai salah satu pengembangnya membangun Sumarecon Mal Serpong tahun lalu. “Sejak mal ini dibuka, daerah ini langsung ramai dan mendongkrak penjualan rumah-rumah di sekitarnya,” tutur Alphonzus Widjaja, General Manager mal yang akrab disebut SMS itu. Alphonzus mengatakan, SMS memang dibangun dengan konsep mal keluarga, bahkan diberi tag line “your family mall”. Selain menyediakan ruang untuk ibu mother’s room seperti di PIM, SMS juga berisi penyewa yang menjual kebutuhan seluruh keluarga. “Mulai supermarket, tempat permainan anak-anak, bioskop, toko buku, sampai tempat makan terbuka dengan sajian live music ,” kata Alphonzus. Pada akhirnya, mal-mal itu tetap kembali ke tujuan semula, yakni agar keluarga-keluarga tersebut mau berbelanja di toko-toko para penyewa mal. “Sebagian besar keluarga yang datang pasti berbelanja. Kelihatan dari tas belanja yang dibawa pulang. Bukti lain, para penyewa mal mengaku puas dan tetap bertahan menyewakan tempat kami,” kata Eka. Sumber: Kompas, 3 Februari 2008

D. Menulis Paragraf Ekspositif