1
BAB I PENDAHULUAN
Pengabdian kepada masyarakat merupakan sal ah sat u pel aksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang mel ibat kan dosen dan masyarakat bekerj a secara
akt if . Salah sat u t uj uan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkat kan kesadaran masyarakat t erhadap pemanf aat an sumberdaya yang dimil ikinya, sert a
dapat menj adi pendorong pembangunan masyarakat perdesaan secara mandiri. Unt uk menyumbangkan karya bakt i nyat a bagi pel aksanaan kegiat an
t ersebut , t el ah t erpil ih sal ah sat u l okasi yang pot ensial ke arah perbaikan produkt ivit as l ahan dan penerapan t eknol ogi t epat guna, yang sel ama ini cukup
rawan pul a dari bahaya kerusakan dan kel est arian al am. Lokasi t erpil ih it u adal ah Desa Jayamekar Kecamat an Cibugel Kabupat en Sumedang Provinsi Jawa Barat .
Desa Jayamekar mempunyai l uas wil ayah 1. 925 ha Dat a Dasar Prof il Desa, 2005, t erbagi dal am 4 Dusun. Secara geograf is, sel uas +1. 088 ha dij adikan
kawasan budidaya dengan kondisi perbukit an dan pegunungan. Sarana perhubungan pada umumnya cukup memadai, baik j al an
kabupat en kecamat an maupun j al an ant ar desa. Desa ini berj arak ±30 km dari pusat kot a kabupat en dan 2 km dari pusat kot a kecamat an, dapat dit empuh
dengan menggunakan angkut an desa. Juml ah penduduk Desa Jayamekar t ahun 2005 sebanyak 3. 292 j iwa dengan
kepadat an penduduknya adalah 584 j i wa km2. Penduduknya sebagian besar berpendidikan SD 36, 41 dan t idak t amat SD 30, 77.
Desa Jayamekar sebagian besar t ergol ong berikl im basah, dengan curah huj an t ahunan berkisar dari 2. 300-3. 000 mm, bul an kering t erj adi sel ama 2-3
bul an. Berdasarkan zona agrokl imat t ergol ong zona B1, B2, dan C2. Rej im kel embaban t ermasuk udik dengan curah huj an t ahunan diat as 2000 mm.
Berdasarkan hasil int erpret asi dan pengecekan di l apangan menunj ukkan bahwa daerah Desa Jayamekar merupakan Grup Landf orm Vol kan, berkembang
dari bahan induk vul kanik muda dan t ua yang didominasi ol eh andesit , basal t , dan bat u l empung. Kel as kedal aman t anah bervariasi dari sangat dangkal sampai
sangat dal am, namun secara umum didominasi ol eh kel as dal am 100-150 cm,
Laporan Akhir PKM 2
kel as sangat dangkal sampai dangkal dij umpai di l ereng l embur pasir at au sekit ar perbukit an cikuda l abuh di l ereng vol kan at as at au set empat di daerah bawahnya
yang mempunyai bat uan yang muncul ke permukaan. Hasil pendeskripsian prof il di l apangan dan int erpret asinya secara sederhana, maka t anah-t anah di Desa
Jayamekar dapat dibagi ke dal am 3 t iga ordo, yait u: Ent isol , Andisol , dan Incept isol Rij a Sudirj a, 2006.
Tanah Andisol mempunyai sif at spesif ik ant ara lain: kandungan bahan organik t anah t inggi 3, t ekst ur ringan, konsist ensi gembur, berat j enis rendah
0, 9 g cm2, ret ensi P t ergolong t inggi 85. Andisol dit emukan pada rej im kel embapan akuik, udik, dan ust ik. Tanah Incept isol s adalah t anah yang sudah
mengal ami perkembangan st rukt ur, dicirikan dengan t erbent uknya horison kambik dikl asif ikasikan sebagai Incept isol . Penyebarannya pada grup Ent isol diduga
menempat i l ereng-l ereng vol kan at as G. Simpay pada rel ief bergunung 40. Penggunaan lahan di Desa Jayamekar t erdiri at as dua kel ompok ut ama,
yait u: penggunaan l ahan budidaya sawah, t egal an, kebun campuran, hut an produksi dan non budidaya hut an. Tegal an yang ada hampir sel uruhnya bel um
memenuhi kaidah konservasi. Tanaman t embakau merupakan t anaman ut ama yang diusahakan secara int ensif . Pol a t anam yang dit erapkan pal awij a-t embakau-
pal awij a. Tanaman pal awij a yang umum diusahakan padi l adang, j agung, ubikayu, dan sayur-sayuran. Kebun campuran umumnya t erdapat di sekit ar pemukiman dan
hut an produksi. Tanaman yang dikembangkan t erut ama t anaman perkebunan dan hort ikul t ura al pukat , pet ai, j engkol , pisang, cengkih
Veget asi hut an merupakan hut an l ahan kering dat aran t inggi yang menempat i bagian puncak G. Simpay. Hut an yang ada merupakan hut an asl i 700
ha, hut an lindung 600 ha, dan hut an pr oduksi 100 ha. Sebagian t el ah dirambah unt uk dij adikan areal t anaman pal awij a, sehingga f ungsi ut amanya sebagai daerah
penyangga menj adi sangat t erbat as. Dari hasil eval uasi kesesuaian l ahan beberapa komodit as menunj ukkan
bahwa l ahan yang dapat dikembangkan unt uk komodit as pert anian hanya sel uas 525 ha 27, 29, sedangkan sisanya seluas 1. 400 ha 72, 71 t idak dapat
dikembangkan unt uk pert anian karena kondisi biof isik l ahan t idak memungkinkan dan at au st at us l ahannya berupa kawasan hut an. Apabil a l ahan-l ahan t ersebut
Laporan Akhir PKM 3
dipaksakan unt uk dikel ol a dikembangkan maka kemungkinan akan t erj adi degradasi lahan dan kerusakan lingkungan. Lahan-lahan t ersebut diarahkan
sebagai kawasan konservasi. Ol eh karena it u, diperl ukan upaya al ih t eknol ogi diseminasi dalam proses adopsi, dif usi, dan pembel aj aran yang
berkesinambungan sert a mempert imbangkan berbagai f akt or dal am eval uasi l ahan. Masyarakat dan pemerint ah penyul uh dan aparat desa disini akan
dif asil it asi unt uk memahami dan membuat menyel enggarakan program peningkat an kemampuan sumber daya manusia dan sumberdaya al am berbasis
konservasi t anah dan air, yang pada akhirnya diharapkan pendapat an masyarakat meningkat dan l ingkungan al am produkt ivit as t anah t et ap t erj aga
kel est ariannya. Permasal ahan yang dihadapi dal am pengembangan komodit as pert anian
unggul an yang berkait an dengan pemanf aat an sumberdaya l ahan set idaknya sudah t erpecahkan ol eh hasil pemet aan kesesuaian lahan Kabupat en Sumedang oleh
BPTP Provinsi j awa Barat , dimana unt uk wil ayah kecamat an Cibugel merupakan daerah pengembangan pal awij a, hort ikul t ura dan sebagian pangan.
Secara umum agroekol ogi di set iap kawasan pengembangan khususnya Kecamat an Cibugel j uga sudah dicipt akan f ormul asi kegiat an pert anian sert a
j uml ah dan j enis komodit as yang dihasil kan at as dasar beberapa unsur sub sist em t anah, air, ikl im, t umbuhan, manusia, dan makhl uk l ainnya yang sal ing
berint eraksi. Dengan asumsi dasar bahwa wilayah agrekologi merupakan suat u ekosist em pert anian yang meghasil kan kel uaran, berupa komodit as-komodit as
yang spesif ik, maka apabil a kedal am sist em t ersebut dit ambahkan masukan- masukan baru baik f isik maupun bent uk penat aan kembal i unsur-unsur
pembent uknya akan menyebabkan kel uaran yang berubah. Ol eh karena it u, program apresiasi budidaya pert anian dal am proses al ih t eknol ogi, adal ah sal ah
sat u cara mengint roduksi masukan-masukan baru ke dal am sist em pert anian sehingga luaran yang dihasil kan berdampak posit if menj adi lebih baik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Basit , A. , 1989 yang dikenal dengan ist il ah perencanaan kegiat an pert anian.
Dal am perencanaan kegiat an pert anian ini, masyarakat dan pemerint ah at aupun swast a diberikan suat u t inj auan umum dari hasil pemet aan kesesuaian
Laporan Akhir PKM 4
l ahan 2005, kemudian diint rodusi al t ernat if pengembangannya, yang akhirnya dieval uasi bersama-sama at as dasar kemampuan dan pengal amannya. Diharapkan
priorit as-priot as t ersebut , bagi pemerint ahan dapat menj adi masukan unt uk pengembangan komodit as pert anian di wil ayah Desa Jayamekar khususnya.
5
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN