2.9 XAMPP
XAMPP adalah aplikasi web server instan yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi berbasis web. Fungsi XAMPP adalah sebagai server yang berdiri
localhost , yang terdiri atas program Apache, http server, MySQL, database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X X=Cross Platform, Apache, MySQL, PHP, dan Perl. Program ini tersedia dalam lisensi GNU General Public
Licensi dan gratis. Dengan menginstal XAMPP, kita tidak perlu menginstal aplikasi server satu persatu karena didalam XAMPP sudah terdapat :
a. Apache 2.2.14 Ipv6 Enabled + open SSL 0.9.81
b. MySQL 5.1.41 + PBXT engine
c. PHP 5.3.1
d. PHPMyAdmin 3.2.4
e. Perl 5.10.1
f. Filezilla FTP Serrver 0.9.33
g. Mercury Mail Transport System 4.72.
2.10 Macromedia Dreamweaver 8
Macromedia Dreamweaver adalah sebuah program aplikasi HTML authoring, yaitu sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat situs web atau mendesain
halaman web, baik untuk desain, coding, pembuatan situs web yang kompleks, dan aplikasi web lainnya secara visual. Versi terbaru dari aplikasi ini adalah
Universitas Sumatera Utara
Macromedia Dreamweaver versi 8 Professional yang lebih lengkap dalam menangani pembuatan web yang kompleks. Macromedia Dreamweaver 8 ini style
CSS dapat dibuat menggunakan panel CSS baru yang menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam membuat dan mengedit style CSS secara visual dan lebih
mudah untuk dipahami.
Aplikasi pada Dreamweaver juga memungkinkan untuk dapat membuat sebuah aplikasi dinamis dengan database menggunakan bahasa server seprti
CFML ASP.NET, ASP, JSP, dan PHP, CSS atau Cassading Style adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang digunakan untuk memisahkan isi dengan layout
dalam halaman-halaman web yang dibuat. Kurniawan Budi, 2008
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
GAMBARAN UMUM PT. INDOSAT
3.1 Sejarah Singkat PT. INDOSAT
Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT. Indosat Tbk, mengalami beberapa perubahan yang relatif baragam dalam perjalanannya di
dunia telekomunikasi.
3.1.1 Sebelum Menjadi BUMN
Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya dikelola oleh PT. Telkom. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem
komunikasi radio High Frequency HF dan Very High Frequency VHF.
Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan. Untuk memfasilitasi perubahan ini dibentuk organisasi International
Telecommunication Satellite Intelsat yang berfungsi menyatukan standar
Universitas Sumatera Utara
komunikasi satelit, yang beranggotakan negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan tujuh negara Eropa.
Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat I diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2
transponder dengan bandwidth 25 MHz dan kapasitas 240 kanal.
Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah Indonesia
untuk ikut memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi yang berkedudukan di Jalan Cisanggarung 9 Bandung, Jawa Barat, pada tahun 50-an.
Perkembangan selanjutnya terjadi pemisahan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan negara, yaitu Perusahaan Negara Pos
dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian menjadi PT Telekomunikasi Indonesia PT. Telkom.
Pelayanan jasa
telekomunikasi hubungan
domestik sepenuhnya
dilaksanakan oleh PT. Telkom, sedangkan untuk hubungan internasional dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable
Wireless CW. Setelah kerja sama selesai, Pemerintah Indonesia yang diwakili
oleh PT. Indonesian Satellite Corporation yang saat itu berkedudukan di Jalan
Universitas Sumatera Utara
Gondangdia Lama 26 Jakarta, melakukan kerja sama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi internasional dengan perusahaan swasta Amerika yaitu
International Telephone Telegraph ITT Corporation pada tanggal 20 November
1967 dengan status Penanaman Modal Asing PMA. Sebagai wujud nyata diadakan perjanjian Joint Venture International Pemerintah Indonesia, sedangkan
ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20 tahun.
Berdasarkan perjanjian kerja sama internasional Pemerintah Indonesia dengan ITT, dan sesuai dengan akte notaris Mohammad Said Tjoedin yang telah
disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A58824 tanggal 20 November 1967, maka berdirilah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa
Telekomunikasi Internasional Umum di Indonesia yang bernama PT. Indosat.
Secara operasional PT. Indosat dikenal dengan selesai dibangunnya Stasiun Bumi Intelsat di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, yang diresmikan
pemakaiannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 September 1969. Untuk pertama kali antena standar adalah antena standar A yang berdiameter 27,4 meter
yang mengarah ke Samudera Pasifik bernama Pacific Ocean Region POR. Meningkatnya arus telekomunikasi internasional dari dan keluar Indonesia
mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudera Hindia bernama Indian Ocean
Region IOR, dan letaknya berdekatan dengan antena pertama.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan antena kedua tersebut diresmikan oleh Menteri Perhubungan Nurjadin pada tanggal 10 November 1979. Selanjutnya dibangun Sistem
Komunikasi Kabel Laut SKKL ASEAN Indonesia-Singapura I-S pada tanggal 1 April 1980.
Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No. 501980 diturunkan suatu tim Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian internasional antara
Pemerintah Indonesia dengan ITT Corporation. Hasil peninjauan tim tersebut memutuskan untuk membeli seluruh saham PT. Indosat oleh Pemerintah
Indonesia. Penandatangan naskah perjanjian pembelian saham dilakukan oleh American Cable Radio
sebagai wakil dari ITT Corp. dan Menteri Keuangan sebagai wakil dari Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 September 1980.
3.1.2 Setelah Menjadi BUMN
PT. Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara BUMN berbentuk Persero di lingkungan Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada
tanggal 31 Desember 1980.
Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No. 52, 53, dan 54 tahun 1980, pengelolaan telekomunikasi dipisah menjadi dua,
yaitu: 1.
Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT. Telkom. 2.
Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT. Indosat.
Universitas Sumatera Utara
PT. Indosat kemudian menjadi badan usaha yang memberikan banyak kontribusi terhadap pendapatan negara yang merintis usaha baru, mendorong
kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan negara.
PT. Indosat mulai menjalankan jasa telekomunikasi internasional umum sejak tanggal 1 Januari 1982, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan
No. 235PL101PHB-81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 143 Dirjen1981, serta perjanjian kerja sama
internasional antara PT. Telkom dan PT. Indosat tanggal 31 Desember 1981.
Tahun 1982, dimulailah pembangunan Sentral Gerbang Internasional 2 SGI-2 yang berlokasi di Medan. Sedangkan untuk menambah fasilitas Sistem
Komunikasi Kabel Laut SKKL, pada tanggal 2 Maret 1985 diresmikan pula SKKL Medan-Penang. Kemudian pada tanggal 8 September 1988, PT. Indosat
turut serta dalam pembangunan SKKL Asia Tenggara-Timur Tengah-Eropa Barat SEA-ME-WE. Tahun 1994, Sentral Gerbang Intenasional SGI-3 dibangun di
Batam dan PT. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange sehingga resmi menjadi
perusahaan publik.
Pada tahun 1999, pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Hal ini ditandai dengan
Universitas Sumatera Utara
keluarnya UU No. 36 tahun 1999 yang berisikan bahwa PT. Indosat diberi izin menjadi penyelenggara telekomunikasi lokal domestik atau disebut dengan Full
Service Network Provider FSNP. Dengan demikian, Telkom tidak lagi
memonopoli pasar telekomunikasi domestik di Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2000, pemerintah memberi izin kepada PT. Indosat untuk
menyelenggarakan seluler Indosat Multi Media Mobile IM3. Peluncuran seluler IM3 dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam. IM3 menjadi pelopor
GPRS dan multimedia di Indonesia.
PT. Satelindo menjual sahamnya kepada PT. Indosat pada tahun 2001 dan akhirnya dengan lima anak perusahaannya, PT. Indosat tergabung dalam Indosat
Group. Pada tanggal 27 Desember 2002, Pemerintah Indonesia mendivestasikan 41,94 sahamnya di PT. Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia
STT Pte. Ltd. Dengan ini, PT. Indosat bukan lagi BUMN tetapi kembali menjadi bentuk perusahaan Penanaman Modal Asing PMA yang bergerak dalam jasa
telekomunikasi dan informasi.
Pada bulan November 2003, diadakanlah penandatangan penggabungan Satelindo dan IM3 ke dalam Indosat Group. Ini diikuti dengan perubahan secara
menyeluruh mencakup human resources, teknologi, kultur, dan platform nilai- nilai. Perubahan ini menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Pada tahun 2006, Indosat mendapatkan lisensi 3G dan melakukan ekspansi layanan telepon tetap nirkabel di 22 kota besar di Indonesia, dan kemudian pada
Universitas Sumatera Utara
tanggal 29 November 2006 Indosat meluncurkan 3,5G untuk Jakarta dan Surabaya. Indosat 3,5G ini memungkinkan para pelanggan menikmati mutu suara
dan video yang lebih baik, dimana data rate mencapai 3,6 Mbps. 3,5G ini disebut juga HSDPA.
Pada bulan Juni 2008, Singapore Technologies Telemedia STT Pte. Ltd. menjual sahamnya kepada Qatar Telecom.
3.2 Visi, Misi, dan Motto PT.INDOSAT