Sistem Informasi Penilaian Kinerja Perusahaan pada PT Duta Transformasi Insani
(2)
(3)
(4)
1. Data Pribadi
Nama : Ismail Zakky
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Oktober 1993 Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Komp. Cemara 1 No 20, Alam Sutra, BSD, Tangerang
No. Telepon : 081294602545
Email : [email protected]
2. Riwayat Pendidikan
1999 – 2005 : SDIT Istiqomah Terpadu 2005 – 2008 : SMPN 19 Tangerang
2008 – 2011 : SMA 1 Yuppentek Tangerang
2011 – 2016 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung, 23 Agustus 2016
(5)
SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN
PADA PT. DUTA TRANSFORMASI INSANI
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Ismail Zakky
10111099
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2016
(6)
iii
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I Jurusan Teknik Informatika pada Universitas Komputer Indonesia.
Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan skripsi ini terdapat berbagai hambatan dan kesulitan, namun berkat dorongan dan semangat dari berbagai pihak penulis dapat mengatasinya. Oleh karena itu penulis ingin megucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua beserta keluarga yang telah memberikan dukungan,
motivasi, dan do’a yang merupakan salah satu kunci keberhasian penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Tati Harihayati selaku pembimbing utama yang selalu sabar dan memberikan saran dan kesempatan kepada penulis.
4. Bapak Harris selaku Kepala Sekretariat dan Pihak Direksi PT. Duta Transformasi Insani yang menyediakan waktu dan tempat selama proses penelitian
5. Ibu Utami Dewi dan Bapak Richi Dwi Agustia selaku penguji sidang skripsi penulis.
6. Seluruh dosen pengajar dan staf Universitas Komputer Indonesia yang telah membekali banyak ilmu dan pengalamannya.
7. Paudji yang telah memberikan ilmu baru dan pencerahan selama kuliah. 8. Handoyo yang bersedia ikut memperpanjang waktu penyelesaian skripsinya
bersama penulis.
9. Keluarga besar IF-3 angkatan 2011 yang selalu memberikan dorogan dan semangatnya.
(7)
iv
Selama penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima segala masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari masa mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna khususnya bagi penulis, dan umumnya untuk seluruh pihak yang membutuhkan.
Bandung, Juli 2016
(8)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK………...i
ABSTRACT………..ii
KATA PENGANTAR……….………...iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR GAMBAR ………... ...viii
DAFTAR TABEL ...,,,xi
DAFTAR SIMBOL ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xx
BAB I PENDAHULUAN ...….1
1.1 Latar Belakang Masalah ...….1
1.2 Rumusan Masalah ...2
1.3 Maksud dan Tujuan ...2
1.4 Batasan Masalah...….2
1.5 Metodologi Penelitian ...…3
1.6 Sistematika Penulisan ...10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...13
2.1 Profil Tempat Penelitian ...13
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...13
2.1.2 Logo Instansi ...14
2.1.3 Visi dan Misi ...14
2.1.4 Struktur Organisasi ...15
2.1.5 Deskripsi Kerja...15
2.2 Landasan Teori ...17
2.2.1 Sistem Informasi ...17
2.2.2 Analisis SWOT ...17
2.2.3 Matriks IFAS dan EFAS ...18
2.2.4 Diagram Analisis SWOT ...19
2.2.5 Matriks SWOT ...20
2.2.6 Balanced Scorecard ...21
2.2.7 Key Performance Indicators ...23
(9)
vi
2.2.9 Teknik Hundred Scoring ...25
2.3 Metode Perancangan Sistem ...26
2.3.1 Diagram Konteks ...26
2.3.2 Entity Relationship Diagram ...27
2.3.3 Data Flow Diagram ...27
2.3.4 Kamus Data ...29
2.3.5 PHP dan MySQL ...29
2.3.6 Pengujian Black Box ...31
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...33
3.1 Analisis Sistem ...33
3.1.1 Analisis Masalah ...33
3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ...34
3.1.3 Analisis Kondisi Perusahaan Saat Ini ...38
3.1.3.1 Analisis Visi Misi PT.Duta Transformasi Insani ...38
3.1.3.2 Analisis SWOT ...39
3.1.3.2.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ...39
3.1.3.2.2 Matriks IFAS dan EFAS ...41
3.1.3.3 Formulasi Strategi dan Tema Strategi ...46
3.1.3.3.1 Tema Strategi ...47
3.1.3.2.2 Formulasi Strategi ...48
3.1.4 Analisis Balanced Scorecard dan Key Performance Indicators ...50
3.1.4.1 Strategy Map ...50
3.1.4.2 Penentuan Sasaran Strategi dan KPI ...51
3.1.4.3 Pembobotan Sasaran Strategis dan KPI ...53
3.1.4.4 Analisis Penilaian Kinerja Perusahaan...55
3.1.5 Analisis Aturan Bisnis ...62
3.1.6 Analisis Pengkodean ...63
3.1.7 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ...63
3.1.8 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ...64
3.1.9 Analisis Data ...67
3.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ...69
(10)
vii
3.1.11 Spesifikasi Proses ...80
3.1.12 Kamu Data ...95
3.2 Perancangan Sistem ...100
3.2.1 Perancangan Basis Data ...100
3.2.2 Perancangan Struktur Menu ...107
3.2.3 Perancangan Antarmuka ...108
3.2.4 Perancangan Pesan ...125
3.2.5 Perancangan Jaringan Semantik ...128
3.2.6 Perancangan Prosedural ...130
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ...139
4.1 Implementasi Sistem……….139
4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak………..139
4.1.2 Implementasi Basis Data ...140
4.1.3 Implementasi Antarmuka ...145
4.2 Pengujian Sistem ...147
4.2.1 Pengujian Black Box ...147
4.2.1.1 Kasus dan Hasil Pengujian ...148
4.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box ...162
4.2.3 Pengujian Beta ...162
4.2.3.1 Wawancara Pengguna ...162
4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ...167
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..169 5.1 Kesimpulan………169
5.2 Saran………..169
(11)
171
Daftar Pustaka
[1] Robert S, Kaplan (2000). Menerapkan Strategi Menjadi Aksi BALANCED SCORECARD, Erlangga, Jakarta.
[2] Rangkuti, Freedy (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[3] Sulistiyowati, Wiwik (2012). Integrasi SWOT dan BALANCED SCORECARD Dalam Penyusunan Strategi Manajemen Perguruan Tinggi.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
[4] Doran, G. T (1981). There's a S.M.A.R.T. way to write management's goals and objectives. Management Review(AMA FORUM)
[5] Seker, S. and M. Ozgurler (2012). Analysis of the Turkish Consumer Electronics Firm Using SWOT-AHP Method. Procedia Social and Behavioral Sciences.
[6] Abdul Kadir (2014). Pengenalan Sistem Informasi, CV.Andi Offset, Yogyakarta
[7] S, R. A., & Shalahuddin, M. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung. [8] S. Bedjo (1987), Manajemen Tenaga Kerja., Sinar Baru, Bandung
(12)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan PT. Duta Transformasi Insani merupakan perusahaan hasil gabungan dari dua lembaga pelatihan di lingkungan Daarut Tauhid yaitu Daarut Tauhid Traning Center (DTTC) dan LP2ES Learning Center. PT. Duta Transformasi Insani bergerak dalam bidang jasa untuk pelatihan SDM (Sumber Daya Manusia), dan konsultasi manajemen. PT. Duta Transformasi Insani setiap tahunnya melakukan penilaian kinerja perusahaannya yang akan digunakan sebagai acuan dasar dalam evaluasi perusahaan. Evaluasi dilakukan terhadap perusahaan demi tercapainya visi dan misi perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Tomy Satyagraha selaku Direksi di PT.Duta Transformasi Insani menyatakan bahwa pihak direksi selalu mengawasi kegiatan perusahaan. Pengawasan dilakukan dengan tujuan terpenuhinya target dari setiap kegiatan perusahaan. Saat ini perusahaan tidak memiliki sistem yang dapat membantu pihak direksi dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan, hal ini menyebabkan banyaknya kegiatan perusahaan yang pencapaiannya tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. Strategi perusahaan yang tidak tercapai targetnya dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang kurang memuaskan.
Sistem penilaian kinerja di PT.Duta Transformasi Insani selama ini masih berfokuskan pada sektor finansial untuk melakukan penilaian kinerja perusahaan. Proses penilaian kinerja sekarang ini mengakibatkan kurang baiknya perusahaan dalam sektor non-finansial. Dampak dari memfokuskan dalam peningkatan perspektif keuangan pada perusahaan ini adalah buruknya sektor pelanggan dengan menurunnya kepuasan pelanggan sebanyak 1% dan jumlah pelanggan sebanyak 38% dari tahun 2013 dan 2014, sektor bisnis internal dengan tidak dibuatnya program/produk baru, dan kurangnya manajemen evaluasi produk pada tahun 2014, serta sektor pembelajaran dan pertumbuhan dengan tingkat pelatihan yang jauh dari target hanya sebenar 13.5% dengan target 80% dan tingkat kedisiplinan karyawan yang kecil. perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan yang tidak seimbang akan menghambat perkembangan
(13)
2
perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan suatu alat untuk menilai kinerja perusahaan yang dapat membantu mengukur pencapaian perusahaan pada sektor keuangan, bisnis internal, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan.
Dengan permasalah yang terjadi PT. Duta Transformasi Insani , maka dibutuhkan sistem pengukuran kinerja yang sesuai dalam mencari solusi permasalahan tersebut, untuk itu maka akan dibangun sebuah Sistem Infomasi penilaian kinerja yang tepat menyimpan dan menilai kinerja setiap sektor perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membangun sistem informasi penilaian kinerja perusahaan pada PT. Duta Transformasi Insani.
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi penilaian kinerja perusahaan pada PT. Duta Transformasi Insani.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Membantu Direksi dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan. 2. Membantu Direksi dalam mengukur pencapaian perusahaan pada sektor keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran perusahaan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan-batasan atas permasalah yang ada akan dijelaskan yaitu sebagai berikut :
1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Balanced Scorecard.
2. Data yang akan diolah adalah data pada tahun 2014, yaitu : - Data Finansial, yaitu :
- Laba bersih - Omzet perusahaan
(14)
- Harga pokok produksi event - Data Customer yaitu:
- tingkat kepuasan pelanggan. - Evaluasi manajemen event - Data Internal Process, yaitu :
- jumlah event - jumlah prospek - jumlah klien - jumlah peserta
- Data Learning and growth, yaitu : - pelatihan pegawai - peningkatan ibadah
- tingkat keterlambatan pegawai.
3. Proses analisis SWOT digunakan untuk menentukan kondisi perusahaan dan strategi alterntaif perusahaan.
4. Metode Balanced Scorecard digunakan untuk menentukan kpi dan penilaian kinerja perusahaan.
5. Pendekatan analisis dan desain dari penelitian ini menggunakan pendekatan analisis terstruktur.
6. Keluaran dari sistem hasil dari pengolahan data adalah berupa informasi pencapaian kinerja setiap strategi, informasi penialaian kinerja setiap perspektif perusahaan, dan informasi hasil penilaian kinerja secara keseluruhan.
7. Aplikasi yang dibangun merupakan aplikasi berbasis web.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penilitan ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif yaitu penggambaran atau penulisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
Metode penelitian ini digunakan untuk mendukung proses penelitian ilmiah yang dilakukan pada sebuah organisasi atau perusahaan. Langkah-langkah yang
(15)
4
dilakukan selama proses penelitian ilmiah dapat dilihat pada gambar 1.1 dan gambar 1.2
(16)
Identifikasi kebutuhan
Membangun Sistem Informasi Penilaian Kinerja Perusahaan Pada PT. Duta Transformasi Insani Rumusan Masalah Pengumpulan data wawancara 1. Jurnal 2. Buku
3. Bacaan Pendukung Studi pustaka
1. Analisis Kebutuhan Pengguna 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak 3. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis Kebutuhan Fungsional SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
1. Entity Relationship Diagram 2. Diagram Konteks
2. Data Flow Diagram 4. Spesifikasi Proses
5. Kamus Data
A
Analisis Kondisi Perusahaan Menggunakan Metode SWOT Menerjemahkan Visi dan Misi
Indikator Internal Indikator Eksternal
Tema Strategi
Formulasi Strategi
Analisis Penilaian Kinerja Perusahaan Menggambarkan Strategy Map Penentuan Sasaran Strategi dan KPI
Pembobotan Sasaran Strategi dan KPI
Penilaian kinerja Perusahaan
(17)
6
A
Perancangan Sistem
1. Diagram Relasi 2. Struktur Tabel
Basis Data
Perancangan Struktur Menu
Perancangan Antar Muka
Perancangan Pesan
Jaringan Semantik
Perancangan Prosedural
Implementasi Sistem
1. Pengujian Black Box 2. Pengujian Beta Pengujian Sistem
1. Kesimpulan 2. Saran Kesimpulan dan Saran
Sistem Informasi Penilaian Kinerja PT .Duta Transformasi Insani
Gambar 1.2 Metodologi Penelitian (B)
Keterangan dari masing-masing tahapan metodologi penelitian adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
a. Mencari informasi keadaan perusahaan yang sedang berjalan sekarang dengan melakukan wawancara dengan bagian direksi.
(18)
2. Perumusan Masalah
Merumuskan masalah berdasarkan fakta dan data yang ada dilapangan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem informasi penilaian kinerja pada PT. Duta Transformasi Insani. 3. Studi Literatur
Mencari informasi dari berbagai sumber yaitu dari buku maupun tugas akhir mengenai penilaian kinerja perusahaan untuk dijadikan referensi dalam memperoleh teori-teori yang dibutuhkan.
4. Pengumpulan data
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membantu dalam proses penelitian yaitu data keuangan,pelanggan, produk dan program, dan data karyawan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:
a. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
b. Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
c. Studi Pustaka dilakukan dengan mempelajari dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi.
5. Analisis Kondisi Perusahaan
Pada tahap ini dilakukan analisis kondisi perusahaan saat ini, dimana pada tahap ini meliputi beberapa hal sebagai berikut :
a. Menerjemahkan Visi dan Misi.
Tahap ini merupakan tahapan untuk menerjemahkan atau mengartikan tujuan dari setiap visi dan misi perusahaan.
b. Indikator Internal.
Tahap ini mengidentifikasi setiap faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan yang dapat mempengaruhi tercapainya visi dan misi
(19)
8
c. Indikator Eksternal
Tahap ini mengindentifikasi setiap faktor ancaman dan kesempatan perusahaan yang dapat mempengaruhi tercapainya visi dan misi.
d. Tema Strategi
Tahap ini adalah menentukan tema strategi perusahaan berdasarkan dari kondisi perusahaan yang telah didapat dari perbandingan antara indikator internal dan eksternal perusahaan. e. Formulasi Strategi
Tahap ini adalah menentukan strategi perusahaan berdasarkan dari indikator internal dan eksternal perusahaan yang telah disesuaikan dengan tema strategi.
6. Analisis Penilaian Kinerja Perusahaan
Pada tahap ini akan dilakukan analisis untuk penilaian kinerja perusahaan, dimana pada tahap ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Menggambarkan Strategy Mapp
Tahap ini menggambarkan hubungan sebab akibat pada setiap strategi yang telah didapat pada formulasi strategi.
b. Penentuan Sasaran Strategi dan KPI
Tahap ini adalah memilik strategi yang akan diterapkan beserta menentukan indikator keberhasilan strategi tersebut menggunakan KPI.
c. Penentuan Bobot Strategi dan KPI
Tahap ini adalah menentukan tingkat kepentingan setiap strategi dan KPI yang dimilikinya.
d. Penilaian Kinerja Perusahaan
Tahap ini adalah menilai kinerja perusahaan berdasarkan dari perbandingan antara pencapaian dan target dari setiap KPI.
(20)
7. Analisis kebutuhan non-fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan spesifikasi sistem. Adapun analisis yang diperlukan pada tahap ini, yaitu:
1. Analisis kebutuhan pengguna. 2. Analisis perangkat keras. 3. Analisis perangkat lunak. 8. Analisis kebutuhan fungsional
Analisis kebutuhan fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menggambarkan aliran data, perencanaan dan pembuatan sketsa yang akan digunakan. Adapun analisis yang digunakan pada tahap ini, yaitu:
1. Diagram konteks 2. Data flow diagram
3. Spesifikasi proses 4. Kamus data 9. Perancangan Sistem
Perancangan sistem dilakukan untuk menggambarkan hasil dari analisis sistem. Adapun kegiatan - kegiatan dalam perancangan sistem, yaitu:
a. Perancangan basis data b. Perancangan struktur menu c. Perancangan antarmuka d. Perancangan pesan
e. Perancangan jaringan semantik f. Perancangan prosedural
10. Implementasi sistem
Sistem yang telah dirancang akan diimplementasikan yang diharapkan dapat digunakan secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam proses implementasi, yaitu:
a. Implementasi basis data b. Implementasi antarmuka
(21)
10
11. Pengujian Sistem
Menilai sistem yang telah dibangun sesuai dengan kebutuhan dan untuk mengevaluasi keunggulan sistem yang baru dengan sistem yang lama. Adapun kegiatan-kegiatan dalam tahap ini, yaitu:
a. Pengujian Blackbox
b. Pengujian Beta 12. Kesimpulan dan Saran
Menyimpulkan hasil dari sistem yang telah dibangun dan saran terhadap sistem yang akan datang
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodelogi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang informasi dari PT. Duta Transformasi Insani , dasar-dasar teori beserta sumber pustaka dan referensi yang menjadi landasan dasar-dasar dalam seluruh kegiatan perancangan sistem informasi penilaian kinerja perusahaan pada PT. Duta Transformasi Insani.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisis sistem informasi penilaian kinerja, serta kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem informasi penilaian kinerja ini. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis.
(22)
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini berisi tentang tahap implementasi dan perancangan sistem yang dikemudian akan dilakukan pengujian terhadapat aplikasi sistem informasi penilaian kinerja yang telah dibuat.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang didapat dari pembahasan dari sistem informasi penilaian kinerja yang telah dibuat.
(23)
(24)
13 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Penelitian
PT. Duta Transformasi Insani merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang event dan konsultan manajemen, yang berlokasi di Jl. Gegerkalong Girang Baru No.4 Bandung , Berikut adalah sejarah singkat mengenai instansi ini :
2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pendirian perusahaan ini adalah diawali dari ditetapkannya Rencana Strategis Daarut Tauhiid 2022 yang mendorong terjadinya sinergi aktivitas yang ada di lingkungan pesantren Daarut Tauhid, salah satu lini yang paling strategis adalah bidang pelatihan. Sebelumnya terdapat dua lembaga pelatihan dalam lingkungan Daarut Tauhid yaitu Daarut Tauhid Training Center (DTTC) yang merupakan unit kerja di Yayasan Daarut Tauhiid dan LP2ES Learning Center yang merupakan unit usaha Kopontren Daarut Tauhid.
Sebagai upaya untuk mensinergikan dan mengembangkan peran dan kiprah Daarut Tauhid di bidang pelatihan sumber daya manusia, maka pada tanggal 1 Mei 2013, didirikanlah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan hasil merger dari dua unit pelatihan tersebut, dan diberi nama PT. Duta Transformasi Insani ( PT DT Insani )dengan Yayasan Daarut Tauhiid, Kopontren DaaruLot Tauhiid, dan KH Abdullah Gymnastiar sebagai pemegang sahamnya. Bidang usaha dari perusahaan ini adalah (1) Pendidikan dan Pelatihan (2) Konsultan Manajemen, (3)
(25)
14
2.1.2. Logo Instansi
Berikut ini adalah logo resmi perusahaan yang digunakan oleh PT. Duta Transformasi Insani :
Gambar 2.1 Logo PT. Duta Transformasi Insani
Bentuk keseluruhan logo ini merupakan penggabungan huruf ‘d’, ‘t’, ‘i’ dalam satu karakter. Unsur pita dan berlian melambangkan proses perjalanan (pita) menuju suatu tujuan (berlian). Perjalanan dalam rangka perubahan ini merupakan proses yang berkelanjutan, karena itu tujuan yang dicapai merupakan awal dari proses perjalan berikutnya, yang digambarkan oleh pita yang keluar lagi dari berlian. Ini menggambarkan suatu proses perjalanan yang terus-menerus untuk selalu menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
2.1.3. Visi dan Misi
Perusahaan PT.Duta Transformasi Insani memiliki visi dan misi, yaitu: 1. Visi
Menjadi konsultan manajemen yang terbaik dan terpercaya di Indonesia dalam pengembangan karakter baik dan kuat pada tahun 2020.
2. Misi
a. Membangun bangsa yang berkarakter baik dan kuat menuju kebahagian dunia dan akhirat.
b. Memberikan konsultansi manajemen dengan pelayanan terbaik, memuaskan, kreatif inovatif dan berkesinambungan.
c. Membangun lembaga berkah, sehat, kuat terpercaya, serta berdaya saing yang dikelola oleh sumber daya manusia ahli dzikir, fikir dan ikhtiar.
(26)
3. Tujuan
Memberikan manfaat dan solusi dalam pengembangan sumber daya manusia. 2.1.4. Struktur Organisasi
Organisasi adalah tempat atau wadah orang berkumpul untuk saling bekerjasama untuk mencapai tujuan dan manfaat bersama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa struktur organisasi pada suatu organisasi merupakan kerangka dasar yang menggambarkan alur hubungan antara bagian yang satu dengan yang lainnya, sehingga suatu bagian dalam organisasi tersebut menjadi jelas kedudukan, jabatan, wewenang dan juga tanggung jawabnya.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Duta Transformasi Insani
2.1.5. Deskripsi Kerja
Pada perushaan ini memiliki beberapa bidang kerja dan pegawai. Adapaun disebut pegawai ialah mulai dari level kepala sekretariat, manajer, supervisor, dan staff, sedangkan direksi dan komisaris tidak termasuk dalam kategori pegawai. Dan berikut ini penjelasan mengenai fungsi pokok dari masing-masing bidang yang dideskripsikan sebagai berikut:
(27)
16
1. Komisaris
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan yang dilakukan direksi serta memberi nasihat kepada direksi termasuk mengenai rencana pengembangan perusahaan, rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran perusahaan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dewan Direksi
Direksi merupakan organisasi perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan anggaran dasar.
3. Sekretariat
Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi administrasi, keuangan, dan personalia di perusahaan sehingga dapat memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target keuangan perusahaan.
4. Operasional
Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan semua sumber daya untuk menyelenggarakan operasional event/pelatihan dengan efektif, efisien,memenuhi standar kualitas program/layananyang persyaratkan, dan memberikan sigma kepuasan kepada kastemer.
5. Marketing
Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan pemasaran program/layanan perusahaan serta mengembangkan hubungan dengan kastemer
6. Program
Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan pengembangan program/layanan yang sesuai dengan kebutuhan kastemer dan mendukung pencapaian visi, misi serta tujuan perusahaan.
(28)
2.2 Landasan Teori
Sub bab ini berisikan teori - teori pendukung yang digunakan dalam proses analisis dan implementasi pada permasalahan yang ada di PT. Duta Transformasi Insani, dan berikut ini adalah landasan teori yang digunakan penulis, yaitu :
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sistem yang mencangkup sejumlah komponen ( manusia, computer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses ( data yang menjadi informasi ), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan[6].
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajeral, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang menggabungkan subsistem-subsistem ayng mempertemukan kebutuhan organisasi dengan laporan yang diperlukan.
2.2.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara factor eksternal peluang dan ancaman dengan factor internal kekuatan dan kelemahan[2]. Menurut Sutojo dan Kleinsteuber
bahwa : “ Analisis SWOT adalah menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai
dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai”. Analisis swot digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh factor internal dan eksternal. Kedua factor tertentu harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal yakni Strengths dan
(29)
18
Weaknesses serta lingkungan eksternal yakni Opportunities dan Threaths yang dihadapi dalam dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara factor eksternal peluang, dan ancaman dengan factor internal kekuatan dan kelemahan.
2.2.3 Matriks IFAS dan EFAS
Matriks IFAS dan EFAS adalah tools yang digunakan dalam melakukan analisis factor-faktor strategis internal dan ekternal[2]. Sebelum strategi diterapkan, perencana strategi harus menganalisis lingkungan internal (kekuatan, dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (kesempatan, dan ancaman).
Matriks IFAS dan EFAS menghasilkan nilai kekuatan internal dan kekuatan eksternal dari perusahaan, yang dimana akan membantu dalam membangun strategi yang akan mempengaruhi perusahaan. Nilai internal dan eksternal didapat dengan cara membandingkan setiaap indicator internal dan eksternal dengan bobot dan rating yang dimilikinya. Tabel 2.1 akan memperlihatkan contoh penghitungan Tabel IFAS dan EFAS.
Tabel 2.1 EFAS
Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai Peluang
Integrasi ekonomi eropa 0.20 4 0.80
Perubahan struktur demografi 0.15 4 0.60
Pembangunan ekonomi diasia 0.15 4 0.60
Terbukanya eropa timur 0.20 3 0.60
Kecenderungan superstores 0.10 3 0.30
Total Peluang 2.9
Ancaman
Meningkatnya peraturan pemerintah 0.02 2 0.04
Meningkatnya persaingan 0.05 2 0.10
Whirlpool dan Electrolux 0.05 2 0.10
Munculnya teknologi baru 0.03 1 0.03
Total Ancaman 0.27
(30)
2.2.4 Diagram Analisis SWOT
Diagram analisis SWOT akan memberikan gambaran dimana posisi perusahaan berada saat ini[2], dengan melihat posisinya dalam kuadran diagram SWOT, antara lain:
1. Sel pertama adalah situasi yang paling menguntungkan dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan memliki beberapa kekuatan yang dapat mendukungnya dalam memanfaatkan peluang-peluang tersebut situasi ini memungkinkan diambilnya strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk mengeksploitasi keuntungan tersebut.
2. Sel Kedua, kondisi dimana perusahaan mengidentifikasikan beberapa kekuatan inti untuk menghadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini harus dicari strategi untuk menggunakan sumber daya dan kompetensi yang kuat tersebut untuk membangun peluang jangka panjang pada pasar produk yang lebih menjanjikan.
3. Sel ketiga, kondisi dimana perusahaan menghadapi peluang pasar yang mengesankan namun terlambat oleh sumber daya internal yang lemah. Focus dari strategi untuk perusahaan semacam itu adalah menghilangkan kelemahan internal sehingga dapat lebih efektif mengejar peluang pasar.
4. Sel keempat, kondisi ini merupakan siatu yang paling tidak menguntungkkan, dimana perusahaan menghadapi ancaman besar dari lingkungan karena posisi sumber daya yang lemah. Situasi ini membutuhkan strategi yang dapat mengurangi atau mengarahkan kembali keterlibatan dalam produk pasar yang telah ditelaah melalui analisis SWOT.
(31)
20
Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT
2.2.5 Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat untuk mencocokan yang penting dan dapat membantu manajer dalam mengembangkan empat strategi yaitu SO,WO,ST, dan WT. matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatn dan kelemahan yang dimilikinya, sehingga matriks dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategis. Tujuan dari analisis martiks SWOT ini adalah untuk melihat alternative strategi apa saja yang dapat diterapkan, bukan untuk mendapat strategi mana yang terbaik. Mengingat hal tersebut, tidak semua strategi yang telah dihasilkan harus diimplementasikan[2].
(32)
Gambar 2.2 Matriks SWOT
2.2.6 Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem pengukuran kinerja yang dapat diterapkan baik pada perusahaan besar atau perusahaan kecil yang berfungsi untuk menghubungkan antara visi dan misi organisasi dengan kegiatan operasional perusahaan [1]. Balanced scorecard sering juga disebut dengan BSC adalah merupakan alat yang digunakan pada para manager pengukuran komperensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran sasaran strateginya. Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya. Balanced scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced).
Kartu score adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor ini dapat juga digunakan untuk merencanakan skor yang hendak dicapai atau yang diwujudkan personel di masa depan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.
(33)
22
Pada awalnya, balanced scorecard ditujukan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Sebelum tahun 1990-an eksekutif hanya diukur kinerjanya dari aspek keuangan, akibatnya fokus perhatian dan usaha eksekutif lebih dicurahkan untuk mewujudkan kinerja keuangan dan kecendrungan mengabaikan kinerja nonkeuangan. Pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, bagian riset kantor
akuntan publik KPMG, mensponsori study tentang “Mengukur Kinerja Organisasi
Masa Depan” Studi ini didorong oleh kesadaran bahwa pada waktu itu ukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai. Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif masa depan, diperlukan ukuran yang komprehensif yang mencakup empat perspektif.
Gambar 2.4 Model Balance Scorecard (Kaplan dan Norton)
Kaplan dan Norton memperkenalkan 4 perspektif yang berbeda dari suatu aktifitas perusahaan yang dapat dievaluasi oleh manajemen, sebagai berikut :
Financial
Customers Balance Scorecard Internal Business
Processes
Learning And Growth
(34)
1. Perspektif Finansial
Perspektif ini bertujuan mengetahui keberhasilan suatu organisasi secara finansial. Perspektif ini mengidentifikasi dan mentetapkan sasaran strategi dan indikator yang berhubungan dengan pencaaian kinerja keuangan.
2. Perspektif Pelanggan
Perspektif ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu organisasi dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan dimata pelanggan. Perspektif ini mengidentifikasi dan menetapkan sasaran strategi dan indikator yang berhubungan dengan keinginan/kebutuhan pelanggan
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu organisasi dalam pelaksanaan bisnis proses yang dapat memberikan kepuasan kepada pemegang saham dan pelanggan. Perspektif ini mengidentifikasi dan menetapkan sasaran strategi dan indikator berhubungan dengan proses bisnis perusahaan.
4. Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan
Perspektif ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu organisasi dalam memelihara dan mengembangkan sumberdaya untuk mewujudkan visi dan misi. Perspektif ini megelola semua sumber daya yang dimiliki perusahaan agar semua sumberdaya tersebut dapat membantu untuk lebih memajukan dan mengembangkan perusahaan.
Pemahaman empat perspektif dalam Balance Scorecard ini menjadi sangatlah penting agar dapat menerapkan konsep Balanced scorecard secara tepat dan berhasil.
2.2.7 Key Performance Indicators
Key Performance Indicators (KPI) merupakan ukuran atau indicator yang akan memberikan informasi sejauh mana perusahaan telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan [3]. Sasaran strategis ini merupakan sasaran-sasaran yang bersifat penting, strategis , dan memperoleh prioritas yang tinggi dari jajaran manajemen. Dan jika sasaran ini dicapai, maka akan membantu mewujudkan strategi serta visi dan misi perusahaan.
(35)
24
Ukuran kinerja adalah standar untuk mengukur kemajuan sasaran kerja perusahaan. Ukuran kerja mengukur perubahan yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan target atau standar yang telah ditetapkan, sehingga memberikan informasi mengenai hasil kerja.
Target kerja adalah sasaran kuantitatif dari kinerja perusahaan yang merupakan nilai yang diupayakan pencapaiannya dan kemudian diukuran menggunakan ukuran kerja. Ukuran dan target kerja perlu memenuhi kriteria SMART[3], yang merupakan singkatan dari[4] :
1. Specific (Spesifik)
Spesifik berarti target hasil dirumuskan secara spesifik sehingga juga mempengaruhi perilaku
2. Measurable (Terukur)
Measureable berarti target harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diukuran dengan ukuran yang pasti.
3. Achieable (Dapat Dicapai)
Target haruslah realistis, dapat diwujudkan, layak dan dapat diterima. 4. Result-Oriented (Berorientasi pada hasil)
Target harus terkait dengan hasil 5. Time Specific (Spesifik waktu)
Target harus memiliki batasan waktu. 2.2.8 Analitycal Hirarchy Process
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui bobot atau nilai optimalnya pada masing-masing indicator dan KPI.
AHP adalah salah satu metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang mengandung banyak kriteria. AHP bekerja dengan memberi prioritas kepada alternative yang penting mengikuti kriteria yang telah ditetapkan. Lebih tepatnya, AHP memecah berbagai peringkat struktur hirarki berdasarkan tujuan, kriteria, sub-kriteria, dan pilihan atau alternative (decompotition).
(36)
AHP juga memperkirakan perasaan dan emosi sebagai pertimbangan membuat keputusan. Suatu set perbandingan secara berpasangan kemudian digunakan untuk menyusun peringkat elemen yang diperbandingkan [5]. Penyusunan elemen-elemen menurut kepentingan relative melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.
AHP menyediakan suatu mekanisme untuk meningkatkan konsistensi logika jika perbandingan yang dibuat tidak cukup konsisten.
AHP memberikan suatu skala untuk menunjukan hal-hal, mewujudkan metode penetapan prioritas dan melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan prioritas tersebut.
AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah elemen-elemen suatu sistem ke dalam berbagai tingkat berlainan, mengelompokkan unsur serupa dalam setiap tingkat dan memberi model tunggal yang mudah dimengerti, AHP menuntun ke suatu perkiraan menyeluruh tentang kebaikan dan keburukan setiap alternative, mempertimbangkan prioritas-prioritas relative dan berbagai factor, dan memilih alternative terbaik berdasarkan tujuan dalam pengambilan keputusan. Hal-hal tersebut menjadikan metode AHP sebagai cara yang efektif dalam pengambilan keputusan.
2.2.9 Teknik Hundred Scoring
Teknik Hundred Scoring merupakan sebuah teknik pengolahan nilai yang digunakan untuk menghitung skor akhir dari sebuah kategori nilai dengan bobot keseluruhan kategori yang berjumlah 100[8]. Berikut adalah persamaan teknik Hundred Scoring :
����� �������� = ��� � ��� � � �� �� ��� �i ai a si a (2.1) Keterangan :
Nilai Kategori = Hasil nilai dari setiap kategori.
Total Nilai = Jumlah nilai yang diberikan pada setiap sub kategori
(37)
26
Nilai Maksimal = Nilai yang diperoleh dari range nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah soal.
Contoh :
Terdapat 4 kategori dimana kategori 1 memiliki 6 pertanyaan, kategori 2 memiliki 5 pertanyaan, kategori 3 memiliki 7 pertanyaan, dan kategori 4 memiliki 5 pertanyaan. Masing-Masing kategori memiliki bobot nilai 25.
����� �������� = + + + + + � x = .
����� �������� = + + + + � x =
����� �������� = + + + + + + � x = .
����� �������� = + + + + � x = .
Jadi, bukau keseluruhan kategori adalah 16.17 + 18 + 18.85 + 16.67 = 70.19
2.3 Metode Perancangan Sistem
2.3.1 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.
Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).
(38)
2.3.2 Entity- Relationship Diagram
ERD hanya berfokus pada data, dengan menunjukkan “jaringan data” yang ada
untuk suatu sistem yang diberikan. ERD sangat berguna bagi aplikasi di mana data dan hubungan yang mengatur data sangatlah kompleks. ERD pada mulanya diusulkan oleh Peter Chen untuk desain sistem database relasional dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD : objek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe indikator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka.
Kardinalitas model data harus dapat merepresentsikan jumlah peristiwa dari objek di dalam hubungan yang diberikan. Tillmann mendefinisikan kardinalitas dari object-relationship pair dengan cara sebagai berikut: kardinalitas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu [objek] yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari [objek] yang lain. Dengan mempertimbangkan semua
kombinasi dari ‘satu’ dan ‘banyak’, dua [objek] dapat dihubungkan sebagai: 1. Satu-ke-satu (1:1)
2. Satu-ke-banyak (1:N) 3. Banyak-ke-satu (N:1) 4. Banyak-ke-banyak (N:N)
2.3.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD –DAD/Diagram Alir Data) memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DAD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian melewati proses yang mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). DFD
(39)
28
merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur jelas.
Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain: 1. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan
input atau menerima output dari sistem 2. Data Flow (arus data)
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data strore) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Process (proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau kompuiter dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atua komputer, sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputu identifikasi proses, nama proses dam pemroses.
4. Data Store (simpanan luar)
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa, yaitu suatu file atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu tabel acuan manual, dan suatu agenda atau buku.
(40)
2.3.4 Kamus Data
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah
system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pad tahap perancangan sistem.
Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dana tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari arus data di DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan, periode, volume, dan struktur data
2.3.5 PHP dan MySQL
PHP merupakan bahasa pemrograman untuk script web server-side. Bahasa pemrograman PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung pada hompage-nya. Rasmus adalah salah seorang pendukung open source. Karen itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis atau
freeware pada tahun 1995. Setelah mempelajari YACC dan GNU Bison, Rasmus menambah kemampuan pada PHP 1.0 dan menertbitkan PHP 2.0 sebagai pengembangan dari PHP 1.0 yang telah ada sebelumnya.
(41)
30
PHP 2.0 mampu berhubungan dengan database dan dapat diintegrasikan dengan HTML. Pada tahun 1996, PHP telah digunkana oleh banyak website di dunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Carveo dan Jim Winstead bekerja selama tujuh bulan untuk melakukan penyempurnan terhadap PHP 2.0, akhirnya pada tanggal 6 juni 1998, PHP 3.0 resmi dikeluarkan ke dunia pemrograman. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. PHP versi 4.2 telah diterbitkan pada tanggal 22 April 2002 dengan log kelompok fungsi, sampai dengan versi 4.3.7 tercatat 125 kelompok fungsi yang dimiliki oleh PHP. Pada juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi yang paling mutakhir dari PHP.
Kelebihan PHP
PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa sejenisnya, yaitu:
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat
database yang bersifat open source. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada
(42)
semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh semua programer database, apalagi dalm pemrograman web.
Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktu yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Posgres SQL, SQL Server, dan lain-lain.
Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP maupun yang tidak, yang ada pada platformWindows seperti Visual Basic, Delphi, dan lainnya.
2.3.5 Pengujian Black-Box
Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkat kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program[7].
Pengujian Black-Box bukan merupakan alternatif dari teknik White-Box, tetapi merupakan pendekatan komplementar yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas keasalah dari pada metode White-Box. Pengujian Black-Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagi berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
Pengujian Black-Box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian, karena pengujian Black-Box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi.
(43)
(44)
169 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan, analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi penilaian kinerja ini sudah dapat membantu pihak direksi dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan
2. Sistem informasi penilaian kinerja ini sudah dapat membantu pihak direksi dalam mengukur pencapaian kinerja perusahaan dalam sektor keuangan, bisnis internal, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, hal yang diharapkan kedepan adalah sistem informasi penilaian kinerja pada PT. Duta Transformasi ini dapat dikembangan lebih luas lagi dengan diterapkannya penilaian untuk setiap karyawan dan unit kerja yang dimiliki, sehingga setiap tahun perusahaan dapat mengevaluasi setiap komponen yang terlibat.
(45)
(1)
2.3.4 Kamus Data
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pad tahap perancangan sistem.
Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dana tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari arus data di DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan, periode, volume, dan struktur data
2.3.5 PHP dan MySQL
PHP merupakan bahasa pemrograman untuk script web server-side. Bahasa pemrograman PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung pada hompage-nya. Rasmus adalah salah seorang pendukung open source. Karen itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis atau freeware pada tahun 1995. Setelah mempelajari YACC dan GNU Bison, Rasmus menambah kemampuan pada PHP 1.0 dan menertbitkan PHP 2.0 sebagai pengembangan dari PHP 1.0 yang telah ada sebelumnya.
(2)
30
PHP 2.0 mampu berhubungan dengan database dan dapat diintegrasikan dengan HTML. Pada tahun 1996, PHP telah digunkana oleh banyak website di dunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Carveo dan Jim Winstead bekerja selama tujuh bulan untuk melakukan penyempurnan terhadap PHP 2.0, akhirnya pada tanggal 6 juni 1998, PHP 3.0 resmi dikeluarkan ke dunia pemrograman. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. PHP versi 4.2 telah diterbitkan pada tanggal 22 April 2002 dengan log kelompok fungsi, sampai dengan versi 4.3.7 tercatat 125 kelompok fungsi yang dimiliki oleh PHP. Pada juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi yang paling mutakhir dari PHP.
Kelebihan PHP
PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa sejenisnya, yaitu:
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karen sifatnya open source, maka MySQL dapat dijalankan pada
(3)
semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh semua programer database, apalagi dalm pemrograman web.
Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktu yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Posgres SQL, SQL Server, dan lain-lain.
Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP maupun yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Visual Basic, Delphi, dan lainnya.
2.3.5 Pengujian Black-Box
Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkat kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program[7].
Pengujian Black-Box bukan merupakan alternatif dari teknik White-Box, tetapi merupakan pendekatan komplementar yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas keasalah dari pada metode White-Box. Pengujian Black-Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagi berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
Pengujian Black-Box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian, karena pengujian Black-Box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi.
(4)
(5)
169 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan, analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi penilaian kinerja ini sudah dapat membantu pihak direksi dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan
2. Sistem informasi penilaian kinerja ini sudah dapat membantu pihak direksi dalam mengukur pencapaian kinerja perusahaan dalam sektor keuangan, bisnis internal, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, hal yang diharapkan kedepan adalah sistem informasi penilaian kinerja pada PT. Duta Transformasi ini dapat dikembangan lebih luas lagi dengan diterapkannya penilaian untuk setiap karyawan dan unit kerja yang dimiliki, sehingga setiap tahun perusahaan dapat mengevaluasi setiap komponen yang terlibat.
(6)