Aplikasi Pelacakan Kiriman Berbasis Mobile Pada Pelayanan Pos Express Di PT. Pos Indonesia (Persero)

(1)

(2)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

SELVIA AGUSTINA 1.05.08.368

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(3)

(4)

i

informasi status kiriman. Pentingnya aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile agar dapat digunakan dimana saja untuk meningkatkan fasilitas pelayanan pada

layanan Pos Express di PT. POS INDONESIA.

Pada pembuatan aplikasi pelacakan kiriman pada layanan Pos Express di PT.

POS INDONESIA ini dikembangkan berbasis platform mobileAndroid pada sisi

handphone dan PHP Hypertext Preprocessor (PHP) pada sisi simulasi server. Untuk dapat menjalankan aplikasi diperlukan instalasi aplikasi tersebut pada handphone. Setelah aplikasi dijalankan maka setiap request yang dilakukan client dikirim ke server yang telah dihosting dengan menggunakan koneksi internet. Kemudian server akan membalas dengan respon sesuai request dari client.

Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian, aplikasi pelacakan kiriman yang telah dibuat dapat memberikan detail informasi kiriman dilengkapi dengan peta lokasi kiriman berada dan informasi-informasi lainnya. Pengujian telah dilakukan pada handphone dengan sistem operasi Android Versi 2.2 dengan menggunakan operator Telkomsel yang terkoneksi dengan internet. Dari hasil pengujian, tidak ditemukan fungsi-fungsi yang tidak sesuai dengan kebutuhan kegiatan proses pelacakan kiriman.


(5)

ii

status. The importance of “mobile-based” shipment tracking application that can be used anywhere to improve service facilities “POS Express” at PT. POS INDONESIA.

On making the shipment tracking application “POS Express” service at PT POS Indonesia developed based “paltfrom mobile android” on the phone side and PHP hypertext preprocessor (PHP) on the simulation server side. To run this application we need to install it to the handphone. After the application is running out, each client request will send to the hosting server with Internet connection. Then the server will respond depend on the client’s request.

Based on the implementation and testing, shipment tracking application that was created can provide detail shipment information complete with a location map where the things have saved and provide the other informations. Testing has been done on the phone with the Android operating system version 2.2 by using the Telkomsel operator that was connected to the Internet. According to the test results, it didn’t find unusefull function that unrelated with the activities needs to the shipment tracking activities.


(6)

iii

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “APLIKASI PELACAKAN KIRIMAN

BERBASIS MOBILE PADA LAYANAN POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA” diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis tidak dapat melupakan bantuan yang diperoleh dari semua pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya laporan ini. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar nya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

4. Dadang Munandar,S.E.,M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem


(7)

iv

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Herwan Suwandi, S.Pd., M.Kom selaku dosen penguji satu yang telah

memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Andris Sahata S,S.Kom selaku dosen penguji dua yang telah

memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

9. Ayah dan Ibu yang telah memberikan do’a dan dukungannya kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

10.Untuk Adikku tersayang Selly Marsela, Dessy Natalia, dan Wisnu Anggara

11.Bapak M. Agus Nugraha selaku Pembimbing Penelitian Skripsi di

bagian Pos Express di PT. POS INDONESIA Bandung.

12.Semua teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, teman seperjuangan Andini, Sinta, Asri, Susi serta teman-teman kelas SI-07.

13.Untuk seorang spesial yang telah membantu dalam penyusunan

laporan Tugas Akhir ini dan selalu memberikan semangat , pengarahan serta masukan-masukan yang berharga kepada penulis.


(8)

v

motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

Akhir kata penulis sampaikan semoga skirpsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Juli 2012

Penulis


(9)

vi

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... .. xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis... 6

1.5. Batasan Masalah ... 7

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pelacakan Kiriman ... 9


(10)

vii

2.2.2. Outgoing Management ... 11

2.3. Aplikasi Mobile ... 13

2.4. Android ... 14

2.4.1. Sejarah Android ... 15

2.4.2. Arsitekstur Android ... 19

2.4.3. Komponen Android ... 23

2.4.4. Siklus Hidup Android... 24

2.4.5. Tipe Aplikasi Android ... 28

2.4.6. Keunggulan Android ... 28

2.5. Metode Pengembangan Sistem... 29

2.5.1. RUP (Rational Unified Process) ... 29

2.6. Metode Pendekatan Sistem ... 33

2.6.1. UML(Unified Modelling Language) ... 34

2.7 Konsep Client-Server ... 35

2.7.1. Karaktaristik Client-Server ... 36

2.7.2. Keuntungan dan Kerugian Arsitektur Client-Server ... 37

2.8. Java ... 38

2.8.1. Sejarah Java ... 38

2.8.2. Versi Awal Java ... 39

2.8.3. Kelebihan dan Kekurangan Java ... 40

2.9 Eclipse ... 42


(11)

viii

2.10 Basis Data ...44

2.10.1. Keuntungan Database ... 46

2.10.2. Structured Query Language(SQL) ... 47

2.10.3. MySQL ... 48

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 50

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 50

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 51

3.1.3. Struktur Organisasi... 52

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 52

3.2. Metode Penelitian ... 53

3.2.1. Desain Penelitian... 53

3.2.2. Jenis dan Metode Penelitian ... 56

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 56

3.2.2.2. Sumber Sekunder ... 57

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 58

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 58

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 58

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 59

3.2.3.3.1. Alat Bantu Analisis ... 59


(12)

ix

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 68

4.1.1. Analisis Dokumen ... 69

4.1.2. Analisis Prosedur yang Berjalan ... 69

4.1.2.1 Usecase Diagram ... 70

4.1.2.2. Activity Daigram ... 70

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 74

4.2. Perancangan Sistem ... 75

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 76

4.2.2. Gambaran Umum yang Diusulkan ... 76

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 77

4.2.3.1 Usecase Diagram ... 78

4.2.3.2 Activity Diagram ... 81

4.2.3.2 Sequence Diagram ... 83

4.2.3.4 Collaborasi Diagram ... 85

4.2.3.5 Class Diagram... 88

4.2.3.6 Objek Diagram ... 89

4.2.3.7 Componen Diagram ... 89

4.2.3.8 Deployment Diagram ... 91

4.2.4. Perancangan AntarMuka ... 91

4.2.4.1 Struktur Menu ... 91


(13)

x

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi ... 100

5.1.1. Batasan Implementasi ... 100

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 101

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 102

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 102

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 107

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 117

5.1.7 Implementasi Penggunaan Program ... 120

5.2. Pengujian ... 120

5.2.1. Rencana Pengujian ... 121

5.2.2.Kasus dan Hasul Pengujian ... 123

5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian ... 129

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 130

6.2. Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA ... 132 LAMPIRAN


(14)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Teknologi Informasi diera globalisasi saat ini maju semakin pesat, setiap orang dapat berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Seperti berbicara melalui video calling, bertukar file, bahkan teknologi informasi sedang mengiringi dunia pada perubahan baru dan mewarnai hampir seluruh kehidupan manusia termasuk

pada dunia pelayanan pengiriman kiriman. Dengan adanya perkembangan

teknologi informasi dapat membantu menunjang segala aktivitas pelayanan pengiriman kiriman.

PT. POS INDONESIA adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pelayanan pengiriman. Beberapa layanan yang diberikan PT.

POS INDONESIA diantaranya adalah WESELPOS, POS PAY, POS EXPRESS,

POS KILAT KHUSUS, dan EMS ( Express Mail Service ) International. Setiap

jenis produk memiliki keunggulan masing-masing. Jenis produk yang akan penulis bahas lebih lanjut hanyalah produk POS EXPRESS. POS EXPRESS adalah layanan istimewa dari PT. POS INDONESIA untuk kota tujuan tertentu di Indonesia yang mengedepankan akurasi pengiriman, cepat, tepat, mudah dilacak

dengan harga kompetitif. Lama waktu pengiriman dengan POS EXPRESS

maksimum 1 (satu) hari.

Pihak PT. POS INDONESIA telah menyediakan fasilitas layanan berupa pelacakan kiriman yang mana sebagai bagian dari layanan utama. Seperti pada


(15)

Gambar 1.1 merupakan contoh hasil pelacakan kiriman dengan fasilitas layanan melalui website http://www.posindonesia.co.id.

Gambar 1.1 Hasil Pelacakan Kiriman PT POS INDONESIA Sumber: http://posindonesia.co.id/Lacak

Pada Gambar 1.1 terlihat jelas informasi yang diberikan pada pelanggan hanya berupa nomor resi, lokasi terakhir keberadaan kiriman, status pengiriman, tanggal status, serta keterangan. PT. POS INDONESIA juga telah menyediakan layanan pelacakan kiriman melalui sms gateway. Adapun layanan sms ini banyak

mendapatkan pengaduan dari pelanggan karena sms yang dikirim jarang

mendapatkan balasan, sehingga dinilai kurang efektif dalam mengetahui lokasi dan status pengiriman.

Berikut Tabel 1.1 adalah sample daftar pengaduan pelanggan terhadap layanan kantor pos II Bandung.


(16)

Tabel 1.1 Contoh Data Pengaduan Konsumen Terhadap Layanan PT POS INDONESIA

Sumber : Daftar Pengaduan KP II Bandung

Pada Tabel 1.1 salah satu daftar pengaduan pelanggan disebabkan alamat yang dituju salah, sehingga surat harus di kembalikan ke kantor Pos asal. Maka hasil pengamatan sementara yang dilakukan penulis terhadap layanan PT. POS

INDONESIA, sebagian besar pelanggan mengeluhkan layanan sms gateway yang

kurang efektif, serta keterlambatan penyampaian kiriman yang disebabkan alamat yang dituju salah atau kurang jelas. Selain itu, saat ini merupakan era mobile technology dimana perangkat teknologi informasi semakin ringkas dan fleksibel. Mengapa PT. POS INDONESIA tidak melakukan pengembangan terhadap layanan ini misal dengan pelacakan yang lebih efektif dan informasi terperinci dapat diakses dengan perangkat mobile seperti smartphone yang marak beredar saat ini. Inilah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian lebih


(17)

lanjut terhadap POS EXPRESS guna menghasilkan suatu pengembangan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun pihak PT. POS INDONESIA sendiri.

Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk merancang sebuah aplikasi pelacakan kiriman sebagai bahan untuk penelitian skripsi dengan mengangkat

judul “APLIKASI PELACAKAN KIRIMAN BERBASIS MOBILE PADA

LAYANAN POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO)” 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identifikasi masalah dan rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Adapun penjelasannya secara rinci dari identifikasi dan rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat pada bahasan di bawah ini.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Adapun mengenai identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi pelacakan kiriman yang sudah ada belum memberikan

informasi kiriman secara terperinci.

2. PT. Pos Indonesia sudah menerapkan pelacakan kiriman yang dapat diakses dengan perangkat mobile yaitu sms gateway tapi dinilai kurang memberikan solusi, karena masih banyak pengaduan dari pelanggan mengenai efektifitas layanan sms gateway.


(18)

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi pelacakan kiriman yang sedang berjalan pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO) saat ini.

2. Bagaimana pengembangan sistem informasi pelacakan kiriman berbasis mobile pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

3. Bagaimana perancangan aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile

pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

4. Bagaimana implementasi dari aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile

pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian penjelasannya secara rinci dapat dilihat dibawah ini.

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan pelanggan dalam melacak kiriman melalui mobile (smartphone).

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelacakan kiriman yang sedang

berjalan pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA saat ini.

2. Untuk mengembangkan sistem informasi pelacakan kiriman berbasis

mobile pada layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO).


(19)

3. Untuk merancang aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile pada

layanan POS EXPRESS di PT. POS INDONESIA (PERSERO)

4. Untuk mengimplementasikan aplikasi pelacakan kiriman berbasis mobile

pada layanan POS EXPRES di PT. POS INDONESIA (PERSERO).

1.4. Kegunaan Penelitian

Setiap penelitian ilmiah sudah semestinya memiliki nilai guna baik bagi peneliti itu sendiri maupun masyarakat umum. Berikutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai manfaat dari penelitian ini.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi PT. POS INDONESIA hasil akhir penelitian ini dapat mengembangkan sistem pelacakan kiriman yang sedang berjalan dan dapat menjadi sebagai bahan pertimbangan, masukan ataupun solusi. Dengan pelacakan kiriman berbasis mobile ini memberikan informasi ter-update kepada masyarakat secara interaktif, akurat, efektif dan efisien.

Bagi konsumen yang akan mengecek kiriman melalui layanan POS EXPRESS, hasil akhir penelitian ini dapat membantu melacak status kiriman dengan memanfaatkan teknologi smartphone, sehingga lebih fleksibel dan akurat. 1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara Akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya :

1. Bidang Teknologi Informasi

Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi informasi mengenai bagaimana membuat sebuah sistem yang fleksibel, user friendly


(20)

dan dapat merepresentasikan data dalam bentuk text dengan memanfaatkan teknologi smartphone.

2. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah di Universitas Komputer Indonesia dan dapat diterapkan ke dalam penelitian ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan referensi maupun bahan pertimbangan bagi mereka yang menjadikan penelitian lebih lanjut serta dapat dijadikan sebagai sumber pembanding dalam penelitian dengan tema yang sama.

1.5. Batasan Masalah

Terkait batasan masalah dalam penelitian yang dilakukan penulis ini, dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode pengembangan sistem menggunakan metode Rational Unified

Process (RUP).

2. Metode pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu berorientasi pada objek atau lebih dikenal dengan istilah Object Oriented Programming.

3. Aplikasi dibangun hanya untuk melacak kiriman.

4. Pelacakan kiriman hanya di Propinsi Jawa Barat yang terjangkau oleh jaringan Pos Express.


(21)

5. Aplikasi yang dirancang pada penelitian ini terbatas untuk sistem operasi Android

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian dilaksanakan pada Divisi Layanan POS EXPRESS

di PT POS INDONESIA (PERSERO) yang beralamat di Jl.Asia Afrika no 49 Bandung 4000. Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan selama 3 bulan terhitung dari bulan Maret sampai Mei 2012 dengan jadwal kegiatan penelitian tersaji pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan

Waktu

Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Inception a.Identifikasi

kebutuhan sistem Elaboration

a. Analisis dan

Desaiin Construction

a. Pembuatan

program (Koding)

b. Pengujian

(Testing) Transition

a. Implementasi


(22)

9 2.1. Pelacakan Kiriman

http://kamusbahasaindonesia.org//pelacakan/22 mei 2012

Dalam kamus bahasa Indonesia pelacakan merupakan proses atau cara melacak atau mencari. Pelacakan juga dapat di definisikan sebagai teknik untuk mencari sesuatu. Didalam pencarian ada dua kemungkinan hasil yang didapat yaitu menemukan dan tidak ditemukan. Istilah kiriman yaitu sesuatu yang dikirimkan. Maka Pelacakan kiriman dapat didefinisikan sebagai proses pencarian sesuatu yang dikirim. Keberhasilan dan kualitas pencarian diukur dari empat cara, antara lain :

1. Kelengkapan

Apakah algoritma pencarian menjamin untuk mendapatkan sebuah penyelesaian jika ada penyelesaian

2. Optimal

Apakah algoritma pencarian akan mendapatkan penyelesaian optimal missal, penyelesaian dengan biaya lintasan minimum.

3. Kekomplekan waktu

Berapa lama waktu yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

4. Kekomplekan Ruang


(23)

2.2. Layanan Pos Express

Layanan Pos Express merupakan salah satu produk layanan PT. POS INDONESIA yang lebih spesifik melayani pengiriman kiriman pada kota-kota tertentu. Kiriman yang dikirim berupa barang dan surat/dokumen.

Adapun jenis layanan Pos Express diantaranya : 1. Sameday Service

Jenis layanan Pos Express dimana kiriman tiba ditempat tujuan dihari yang sama ketika kiriman dikirim.

2. Nextday Service

Jenis layananPos Express berupa kiriman hari ini, tiba ditujuan keesok hari nya.

2.2.1. End to End Service

End to End Service merupakan mata rantai nilai (value chain) proses operasi dari sipengirim/sipembayar sampai dengan sipenerima, baik penerima kiriman maupun penerima pembayaran. Adapun proses layanan operasi yaitu sebagai berikut :

1. Input merupakan pengeposan kiriman oleh si pengirim atau pembayaran diloket.

2. Proses merupakan pelaksanaan pemrosesan administrasi penerimaan

kiriman diloket, sortir, pengantungan/tutupan, dan penyusunan kiriman pos (grouping), ataupun proses transmitting data ke unit kerja lain baik internal maupun ekternal.


(24)

3. Output merupakan pengiriman dengan menyerahkan kiriman pos kepada pihak pengangkut ataupun diterimanya data oleh unit lain.

2.2.2. Outgoing Management

Outgoing management merupakan suatu method pengaturan dan pengendalian input, proses dan output agar sesuai dengan standar-standar pengolahan indoor process serta dapat memenuhi parameter indoor process yaitu kapasitas, waktu dan sasaran (akurasi). Adapun tahapan proses utama operasi outgoing management yakni :

1. Penerimaan dari Pengirim

Pada proses penerimaan dari pengirim hal terpenting yang harus dilakukan adalah menetapkan jam buka atau tutup loket sebagai media informasi kepada para pelanggan atau masyarakat pengguna layanan jasa pos.

2. Pemrosesan

Pelaksanaan pemrosesan kiriman akan terkait dengan skala prioritas pengolahan sesuai dengan jenis kiriman yang bertalian (standar/prioritas). Pemrosesan terdiri dari aktifitas sortir dan pengantungan atau tutupan. Ketentuan yang harus dilaksanakan pada sortir dan pengantungan adalah

a. Sortir

Kiriman Standar yaitu dimasukan dalam lubang sortir kantor SPP/KSD, khusus untuk kiriman yang ditujukan untuk wilayah Jawa dan Sumatera sortiran dilakukan mengacu pada kelompok Kp inbound berdasarkan kantor SPP/KSD tujuan sesuai dengan


(25)

penetapan jaringan Next Day Delivery (NDD) di Jawa serta pada jaringan Time Certain Delivery (TCD) di Sumatera. Kiriman Prioritas yaitu dimasukan dalam lubang sortir Kantor Tukar dalam negeri.

b. Pengantungan/Tutupan

Kiriman tandar (dn/n) dilakukan secara curah yang dibendel dengan carik ikatan N14a(dn) dan ditutup dalam kantung dengan tujuan kantor SPP/KSD atau Kantor Tukar dalam negeri yang bertalian. Kiriman Prioritas (dn) ditutup langsung ke kanor tujuan yang bertalian, dengan memperhatikan kantor tujuan telah diikutkan dalam jaringan pelayanan prioritas. Kiriman prioritas (In) dilakukan secara curah yang dibendel dengan cariki ikatab dan ditutup dalam kantung yang ditujukan kepada Kantor Tukar dan yang bertalian.

3. Penyusunan Kiriman Pos (grouping)

Grouping kiriman pos didalam alat angkut dilakukan berdasarkan prioritas pelaksanaan bongkar atau muat kiriman pos sesuai dengan jalur distribusi kiriman pos.

4. Pengiriman

Proses akhir dari outgoing managenent adalah pengiriman yaitu proses penyerahan kiriman pos kepada pengangkutan untuk dikirimkan ke kantor tujuan. Pada proses pengiriman hal terpenting yang harus diketahui adalah jam keberangkatan dari alat angkutan (darat, laut dan udara) baik melalui


(26)

jalur primer maupun jalur sekunder. Pengiriman kiriman pos melalui alat angkutan primer harus dipastikan sesuai dengan jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan, serta kecepatan pola pengiriman sesuai dengan jalur distribusi kirim pos.

2.3. Aplikasi Mobile

http://agusbarupunyablog.blogspot.com/pengertian-aplikasi-mobile/22Maret 2012

Aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun

pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi mobile hanya dapat diakses oleh perangkat mobile seperti, smartphone dan tablet PC. Karakteristik perangkat mobile, sebagai berikut:

1. Ukuran yang Kecil

Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil, konsumen

menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.

2. Memory yang terbatas

Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini.


(27)

3. Daya proses yang terbatas

Sistem mobile tidaklah setangguh desktop. Ukuran teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber daya ini.

4. Mengonsumsi daya yang rendah

Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Daya yang disedikan dibatasi oleh baterai-baterai.

5. Kuat dan dapat diandalkan

Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air.

6. Konektivitas yang terbatas

Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung. Kebayakan dari mereka menggunakan koneksi wireless.

7. Masa hidup yang pendek

Perangkat-perangkat konsumen ini menyala dalam hitungan detik kebanyakan dari mereka selalu menyala.

2.4. Android

Android adalah sistem operasi yang berbasis linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.


(28)

Menurut Jeff Lessard dan Gary C.Kessler dalam jurnalnya berjudul Android Forensic : Simplifying Cell Phone Examinations,

Android is an operating system (OS) developed by theOpen Handset Alliance (OHA). The Alliance is a coalition of more than 50 mobile technology companies ranging from handset manufactures and service providers to semiconductor manufacturers and software developers, including Acer, ARM, Google, eBay, HTC, Intel, LG Electronics, Qualcomm, Sprint, and T-Mobile. The stated goal of the OHA is to "accelerate innovation in mobile and offer consumers a richer, less expensive, and better mobile experience" (OHA, 2009, n.p.).”

Android merupakan sistem operasi open platform yang dikembangkan oleh Open Handset Alliance (OHA). Dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak mobile device.

2.4.1. Sejarah Android

Android Inc adalah sebuah perusahaan software kecil yang didirikan pada bulan Oktober 2003 di Palo Alto, California, USA. Didirikan oleh beberapa senior di beberapa perusahaan yang berbasis IT & Communication Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Menurut Rubin, Android Inc didirikan untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka terhadap lokasi dan preferensi pemilik. Dengan kata lain, Android Inc ingin mewujudkan mobile device yang lebih mengerti pemiliknya. Pada bulan nopember 2007, terbentuklan Open Handset Alliance yang merupakan konsorsium dari beberapa perusahaan, Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell Technology Group, Motorola, Nvidia, Qualcomm, Samsung Electronics, Sprint Nextel, T-Mobile dan Texas Instruments. Mereka sepakat untuk membuat open standart bagi mobile phone. Pada hari yang sama, mereka mengumumkan produk pertama mereka yaitu Android yang berbasis Linux kernel versi 2.6. Bulan Desember 2008,


(29)

bergabunglah 14 perusahaan lainnya yaitu ARM Holdings, Atheros Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, PacketVideo, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc. Seiring dengan

perkembangan android, Android mempunyai tujuh versi sistem operasi

diantaranya versi 1.1, versi 1.5 cupcake, versi 1.6 donut, versi 2.0/2.1 Éclair, versi 2.2 Froyo ( Frozen Yoghurt ), versi 2.3 Gingerbread, versi 3.0 Honeycomb sebagai berikut :

1. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search, pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 Cupcake

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 Cupcake. Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan

merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video

keYoutube dan gambar ke picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, Kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.


(30)

3. Android versi 1.6 Donut

Android versi 1.6 donut dirilis pada september dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech dan tidak tersedia pada semua ponsel pengadaan resolusi VWGA.

4. Android versi 2.0 / 2.1 Éclair

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 Eclair, perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.


(31)

5. Android versi 2.2 Froyo ( Frozen Yoghurt )

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 Froyo diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google

Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser,

pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot

portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android market.

6. Android versi 2.3 Gingerbread

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 Gingerbread diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru ( reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost) dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android versi 3.0 Honeycomb

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada

Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet.

Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi


(32)

2.4.2. Arsitektur Android

Arsitektur Android menunjukkan komponen-komponen utama yang terdapat

pada sistem operasi Android. Berikut ini arsitektur android yang digambarkan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Arsitektur Android

Sumber : Small Scale Digital Device Forensics Journal Vol. 4, No.1, September 2010, Issn# 1941-6164

Menurut Jeff Lessard dan Gary C.Kessler dalam jurnalnya berjudul Android Forensic:Simplifying Cell Phone Examinations, menyatakan :

Android OS builds are based on the Linux 2.6 kernel. When running on a hard drive, the Linux system device defaults to the first physical hard drive, or /dev/hd0. In addition, Linux only understands character and block devices,such as keyboards and disk drives, respectively. With Linux on flash, however, a Flash Transition layer provides the system device functionality. A Memory Technology Device (MTD) is needed to provide an interface between the Linux OS and the physical flash device because flash memory devices are not seen as character or block devices (Dedekind, 2009)”.

1. Linux Kernel

Androiddibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi


(33)

terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan.

2. Libraries

Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada C/C++ dengan standar Berkeley Software Distribution (BSD) hanya setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa pustaka diantaranya:

a. Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam

format audio dan video.

b. Surface Manager untuk mengatur hak akses layer dari berbagai aplikasi.

c. Graphic Library termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk tampilan 2D dan 3D.

d. SQLite untuk mengatur relasi database yang digunakan pada aplikasi.

e. SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet.

Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang dapat membuat dan


(34)

menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit (NDK).

3. Android Runtime

Pada android tertanam paket pustaka inti yang menyediakan sebagian besar fungsi android. Inilah yang membedakan Android dibandingkan dengan sistem operasi lain yang juga mengimplementasikan Linux. Android Runtime merupakan mesin virtual yang membuat aplikasi android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada.

a. Pustaka Inti, android dikembangkan melalui bahasa pemrograman Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka inti android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada pustaka Java serta beberapa pustaka khusus android.

b. Mesin Virtual Dalvik, Dalvik merupakan sebuah mesin virtual yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland. Dalvik hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable (*.dex). Dengan format ini Dalvik akan mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6, dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang terbatas. [Nicolas Gramlich, Andbook, anddev.org].


(35)

4. Aplikasi Framework

Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. Selain itu juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan user interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam kerangka aplikasi android adalah sebagai berikut :

a. Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan ”Backstack“ untuk navigasi penggunaan. b. Content Providers, berfungsi untuk merangkum data yang

memungkinkan digunakan oleh aplikasi lainnya, seperti daftar nama.

c. Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode program, seperti karakter, grafik, dan file layout.

d. Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat android berada.

e. Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada status bar.

5. Application Layer

Puncak dari diagram arsitektur android adalah lapisan aplikasi dan widget. Lapisan aplikasi merupakan lapisan yang paling tampak pada pengguna ketika menjalankan program. Pengguna hanya akan melihat


(36)

program ketika digunakan tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan service yang tersedia pada framework aplikasi.Lapisan aplikasi android sangat berbeda dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Pada android semua aplikasi, baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan diatas lapisan aplikasi

dengan menggunakan pustaka API (Application Programming Interface)

yang sama.

2.4.3. Komponen Android 1. Service

Service diproses tidak terlihat, memperbarui sumber data dan menampilkan notifikasi. Service digunakan untuk melakukan pengolahan data yang perlu terus diproses, bahkan ketika Activity tidak aktif atau tidak tampak.

2. Intents

Intens merupakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan tindakan tertentu, seperti memilih foto, menampilkan halaman web, dan lain sebagainya. Intents tidak selalu dimulai dengan menjalankan aplikasi, namun juga digunakan oleh sistem untuk memberitahukan ke aplikasi bila terjadi suatu hal, misal pesan masuk. Intents dapat eksplisit atau implisit, contohnya jika suatu aplikasi ingin menampilkan URL, sistem akan menentukan komponen apa yang dibutuhkan oleh Intents tersebut.


(37)

3. Broadcast Receivers

Broadcast Receivers merupakan komponen yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa kecuali menerima dan bereaksi menyampaikan pemberitahuan. Sebagian besar Broadcast berasal dari sistem misalnya, Batre sudah hampir habis, informasi zona waktu telah berubah, atau

pengguna telah merubah bahasa default pada perangkat. Broadcast

Receivers dapat menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan sesuatu kepada pengguna.

4. Content Providers

Content Providers digunakan untuk mengelola dan berbagi database. Data dapat disimpan dalam file sistem, dalam database SQLite, atau dengan cara lain yang pada prinsipnya sama. Dengan adanya Content Provider memungkinkan antar aplikasi untuk saling berbagi data. Komponen ini sangat berguna ketika sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain, sehingga mudah dalam penerapannya.

2.4.4. Sirklus Hidup Android

Dikelola oleh sistem, berdasarkan kebutuhan pengguna, sumberdaya yang tersedia, dan sebagainya. Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses secara terpisah, yang masing-masing memliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi penggunaan memori pada aplikasi. Selain itu juga android dapat mengontrol aplikasi mana yang layak menjadi prioritas utama. Karenanya


(38)

komponen-komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap setiap kondisi agar aplikasi menjadi stabil.

Gambar 2.2 Prioritas Proses Sumber : http://riyan214.wordpress.com

1. Active Processes

Aplikasi hosting dengan komponen saat berinteraksi dengan user. Ini adalah proses Android yang sedang mencoba untuk tetap responsif dengan reclaiming sumber. Umumnya proses tersebut sangat sedikit, dan mereka akan dieksekusi hanya sebagai pilihan terakhir. Proses Aktive meliputi:

a. Active

Setiap activity yang berada di awal, maka dia akan terlihat dan menerima input dari pengguna. Android akan berusaha membuat activity aplikasi untuk tetap hidup dan akan menghentikan activity yang berada di akhir jika diperlukan. Ketika activity sedang aktif, maka yang lainnya akan waiting.


(39)

b. Pause

Dalam beberapa activity akan terlihat tapi tidak pada kondisinya. Ini terjadi jika activity tidak fullscreen dan transparan pada layar. Ketika activity dalam keadaan paused, akan terlihat active namun tidak dapat menerima input dari pengguna. Dalam kasus ekstrim, android akan menghentikan activity dalam keadaan paused.

c. Stopped

Activity yang tidak terlihat. Activity tetap berada dalam memori dengan informasi yang ada. Tetapi akan tetap dieksekusi awal oleh sistem ketika sistem membutuhkan sumber yang lebih. Saat activity dalam kondisi stopped maka data disimpan. Ketika activity ditutup, maka akan menjadi aktive didalam sistem.

d. Inactive

Activity telah dihentikan dan sebelum dieksekusi. Activity telah ditutup dari sistem sehingga perlu di restart ulang agar dapat digunakan kembali. Proses ini dijalankan dalam manajer memori android. Android akan menutup aplikasi jika activity inactive, kemudian stopped activity.

2. Visible Processes

Visible tidak aktif tetapi aktivitas hosting tetap terlihat. Seperti namanya, Proses terlihat , tetapi tidak di latar depan atau menanggapi


(40)

perintah user. Hal ini terjadi ketika sebuah Aktivitas hanya sebagian yang tertutup.

3. Started Service Processes

Proses layanan-layanan hosting yang telah dimulai. Layanan mendukung proses berkelanjutan yang harus melanjutkan tanpa antarmuka. Karena Jasa tidak berinteraksi langsung dengan user, langsung menerima prioritas yang sedikit lebih rendah daripada aktivitas yang terlihat.

4. Background Processes

Proses masih dianggap sebagai proses latar depan dan tidak akan dianggap proses background meskipun sudah mulai dieksekusi. Umumnya ada sejumlah besar proses background Android yang akan mengeksekusi akhir setelah yang awal dieksekusi untuk mendapatkan sumber proses latar depan.

5. Empty Processes

Untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan, Android sering mempertahankan aplikasi dalam memori, setelah mencapai akhir eksekusi proses. Android mempertahankan cache untuk meningkatkan waktu start-up aplikasi ketika kembali diluncurkan. Proses Rou-tinely ini dieksekusi sesuai kebutuhan.


(41)

2.4.5. Tipe Aplikasi Android

Terdapat tiga kategori aplikasi pada android : 1. Foreground Activity

Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar activity dapat berlangsung dengan lancar.

2. Background Service

Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tidak tampak pada layar. Contohnya aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon.

3. Intermittent Activity

Aplikasi yang masih membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna, namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di background dan jika diperlukan akan memberi tahu pengguna tentang kondisi tertentu. Contohnya pemutar musik. Untuk aplikasi yang kompleks akan sulit untuk menentukan kategori aplikasi tersebut apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari semua kategori. Oleh karenanya perlu pertimbangan bagaimana aplikasi tersebut digunakan dan menentukan kategori aplikasi yang sesuai.

2.4.6. Keunggulan Android

1. Biaya yang rendah untuk memulai mengembangkan Aplikasi, SDK Tools

bebas untuk di download dan multi platform. Biaya yang terjangkau untuk mendistribusikan aplikasi di Android Market.


(42)

2. Model Distribusi yang terbuka. Pengembang bebas mendistribusikan aplikasi bisa melalui Google Android Market atau melalui saluran distribusi yang lain seperti Amazon App Store, dan lain-lain.

3. Multi-platform. Ada berbagai macam perangkat keras didukung oleh OS Android, termasuk telepon yang berbeda dan komputer tablet.

Pengembangan platform dapat dijalankan pada Windows, Mac OS atau

Linux.

4. Dukungan multi-carrier. Sejumlah besar operator telekomunikasi saat ini menawarkan dukungan terhadap ponsel Android.

2.5. Metode Pengembangan Sistem

Dalam pembangunan apapun khususnya pembangunan sistem dalam pelaksanaannya pada awalnya perlu mengidentifikasi masalah yang ada. Selanjutnya ditentukan metode yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Metode yang dipakai untuk penyelesaian masalah disebut metode pengembangan sistem. Metode pengembangan sistem terdiri dari beberapa metode diantaranya RUP ( Rational Unified Process ).

2.5.1. RUP ( Rational Unified Process ) http://id.wikipedia.org/wiki/RUP/18 maret 2012

RUP singkatan dari Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software, suatu divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan aturan yang konkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat diadaptasi dan dimaksudkan untuk disesuaikan oleh organisasi pengembang dan


(43)

tim proyek perangkat lunak yang akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan mereka.

RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus

pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language

(UML). RUP memiliki dimensi pertama dan dimensi kedua sebagai berikut : 1. Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili

aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari fase selanjutnya. Setiap fase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition.

2. Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when. Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management, Environtment.


(44)

G a m b a r 2 . 3 M o d e l

Gambar 2.3 Grafik Dimensi Pertama

Sumber : Software Engineering Methodology Rational Unified Process

Berdasarkan pada Gambar 2.3 diatas, menjelaskan mengenai fase-fase

pada Rational Unified Process yang termasuk ke dalam dimensi pertama dari RUP sebagai berikut :

1. Inception, merupakan tahap untuk mengidentifikasi sistem yang akan dikembangkan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup analisis sistem eksisting, perumusan sistem target, penentuan arsitektur global target, identifikasi kebutuhan,perumusan persyaratan (fungsional, performansi, keamanan, GUI, dll) perumusan kebutuhan pengujian (level unit, integrasi, sistem, performansi, fungsionalitas, keamanan, dll) pemodelan diagram UML (diagram use case dan activity), dan pembuatan dokumentasi

2. Elaboration, merupakan tahap untuk melakukan desain secara lengkap berdasarkan hasil analisis di tahap inception. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup pembuatan desain arsitektur subsistem (architecture pattern), desain komponen sistem, desain format


(45)

data (protokol komunikasi), desain database, desain antarmuka/tampilan, desain peta aliran tampilan, penentuan design pattern yang digunakan,

pemodelan diagram UML (diagram sequence, class, component,

deployment, dll.), dan pembuatan dokumentasi.

3. Construction, merupakan tahap untuk mengimplementasikan hasil desain dan melakukan pengujian hasil implementasi. Pada tahap awal construction, ada baiknya dilakukan pemeriksaan ulang hasil analisis dan desain, terutama desain pada domain perilaku (diagram sequence) dan domain struktural (diagram class, component, deployment). Apabila disain yang dibuat telah sesuai dengan analisis sistem, maka implementasi dengan bahasa pemrogramanan tertentu dapat dilakukan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup pengujian hasil analisis dan disain ( misal menggunakan Class Responsibility Collaborator untuk kasus pemrograman berorientasi obyek) pendataan kebutuhan implementasi lengkap ( berpedoman pada identifikasi kebutuhan ditahap analisis ), penentuan coding pattern yang digunakan, pembuatan program, pengujian, optimasi program, pendataan berbagai kemungkinan pengembangan atau perbaikan lebih lanjut, dan pembuatan dokumentasi.

4. Transition, merupakan tahap untuk menyerahkan sistem aplikasi ke konsumen (roll-out), yang umumnya mencakup pelaksanaan pelatihan kepada pengguna dan testing beta aplikasi terhadap ekspetasi pengguna.


(46)

Adapun kelebihan dari Rational Unified Process ( RUP ) diantaranya sebagai berikut :

1. Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi

anggota tim.

2. Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan UML secara efektif.

3. Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software.

4. Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses.

5. Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol

perubahan-perubahan yang terjadi pada software selama proses pengembangannya.

6. Memungkinkan untuk menjalankan test case dengan menggunakan

Rational Test Manager Tool.

Sedang kelemahan Rational Unified Process (RUP) diantaranya yaitu metodologi ini hanya dapat digunakan pada penegembangan perangkat lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada UML ( Unified Modeling Language ).

2.6. Metode Pendekatan Sistem

Pada umumnya ada dua metode pendekatan sistem informasi yaitu pendekatan beriontasi objek dan pendekatan terstruktur. Untuk pendekatan objek, dalam melakukan pemecahan suatu masalah tidak dilihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Pendekatan ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam


(47)

pemeliharaan. Sedangkan untuk pengembangan terstruktur, menggunakan prosedur atau tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur. Pendekatan ini, membuat berat pengguna pada dekomposisi fungsional.

2.6.1. UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Bambang Hariyanto. Ir.,MT. (2004:17), UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspeksifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.UML berorientasi objek, menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemanduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML ( XMI ). Standar UML dikelola oleh OMG (Objek Management Group)

Adapun Tujuan UML (Unified Modeling Language) diantaranya :

1. Menyediakan bahasa pemograman visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangakan dan pertukaran model-model yang berarti. 2. Menyediakan mekanisame perluasan dan spesialisasi untuk memperluas

konsep-konsep ini

3. Mendukung speksifikasi independen bahasa pemograman dan proses

pengembangan tertentu

4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan

5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas beriontasi objek

6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen, kolaborasi, framework, dan pattern.


(48)

Aturan-aturan pada UML bisa diklasifikasikan ke dalam: 1. Syntactic : rincian aspek dan kombinasi aturan;

2. Semantic : rincian arti dari simbol, secara individual dan dalam konteks 3. Pragmatic : panduan bagaimana menggunakan bahasanya (maksuk dari

simbol).

Konsep yang paling penting dalam pemahaman UML adalah arsitektur UML, notasi (diagram), mekanisme ekstensi dan pembatas. Berikut adalah keterkaitan diagram-diagram pada UML beserta urutan pembuatannya.

Gambar 2.4 Keterkaitan Diagram-Diagram UML Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Ardhian Agung

Yulianto dkk

2.7. Konsep Client-Server

Model client-server adalah sebuah model komputer yang bertindak sebagai aplikasi terdistribusi yang membagi beban tugas antara penyedia sumber daya


(49)

atau layanan yang disebut server, dan pemohon layanan yang disebut client. Seringkali client dan server melalui jaringan komputer pada hardware terpisah, tetapi keduanya berada di dalam sistem. Mesin server sebagai penyedia layanan (host) yang menjalankan satu atau lebih program server yang membagi sumber daya mereka dengan client. Client tidak membagi sumber daya yang dimilikinya, tetapi memohon content yang dimiliki server atau fungsi yang dimiliki server.

Karakteristik client/server menggambarkan hubungan program kerjasama di dalam sebuah aplikasi. Komponen server menyediakan sebuah fungsi atau layanan kepada satu atau beberapa client. Model client-server pada aplikasi mobile secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.5 A simplified informational flow of the overall mobile application Sumber: Mobile Application for News and Interactive Services – L.Ashwin Kumar –

Vol.2 No.1, January 2012 – ISSN 2225-7217 2.7.1. Karakteristik Client-Server

Adapun arakteristik umum client sebagai berikut : 1. Pasif


(50)

3. Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service.

Sedangkan karakteristik server antara lain : 1. Aktif

2. Mengirim request

3. Mengirim request menunggu dan menerima balasan dari server. 2.7.2. Keuntungan dan Kerugian Arsitektur Client-Server

1. Semua data disimpan pada server, sehingga manajemen sekuritas penuh berada pada server, hal ini menjadi baik dibandingkan dengan manajemen sekuritas data yang tersebar, server menjamin siapa-siapa saja yang berhak mengakses data.

2. Oleh karena storage terpusat, proses update data menjadi mudah untuk dilakukan daripada melakukan update data yang tersebar. Pada kasus peer to peer, update data dilakukan di setiap peer, hal ini tentunya sangat memakan waktu dan rentan terjadinya inkonsistensi data.

Sedangkan kerugian dari penerapan arsitektur clien server antara lain:

1. Kongesti trafik menjadi masalah utama arsitektur clien server. Semakin banyak jumlah request client secara simultan, dapat mengakibatkan server dan jaringan kelebihan beban.

2. Jika server mengalami kegagalan, maka request dari clien tidak dapat dipenuhi, hal ini berlaku untuk semua clien yang terkoneksi dengan server.


(51)

2.8. Java

Menurut Fikri, Rijalul,. Adam, Fuandina, Ipam,. Prakoso, Imam,.et all (2005:15) Java merupakan bahasa pemograman berorientasi objek dan bebas platform, dikembangkan oleh SUN Micro System dengan sejumlah keunggulan yang memungkinkan java dijadikan sebagai bahasa pengembangan enterprise.

Adapun Krakteristik Java, antara lain : 1. Sederhana (Simple)

2. Berorientasi Objek (Object Oriented)

3. Terdistribusi (Distributed)

4. Interpreted 5. Robust

6. Aman (Secure)

7. Architecture Neutral 8. Portable

9. Performance 10. Multithreaded

11. Dinamis

2.8.1. Sejarah Java

Java lahir karena ketidakpuasan seorang insinyur di SUN Micro System bernama James Gosling. Ian tidak puas dengan compiler C++ ( yang ia gunakan untuk membuat software yang di-embed pada peralatan elektronik) keren dinilai telalu banyak menghasilkan bug, berbiaya besar, sangat bergantung terhadap platform. Gosling merasa perlu membuat kompiler baru sebagai solusi terhadap sejumlah kelemahan pada C++ tersebut.


(52)

Kompiler baru tersebut diberi nama dengan Oak. Kompiler ini mirip dengan C++ tetapi dengan sejumlah pengurangan fitur yang dianggap kurang dengan C++ tetapi dengan sejumlah pengurangan fitur yang dianggap kurang menguntungkan dalam pengembangan, seperti multipelinheritance, konversi tipe secara otomatis, penggunaan pointer dan managemen memori.

Pada tahun 1994, Oak diubah namanya menjadi java. Pada era ini, java divisikan sebagai bahasa yang memiliki dukungan baik terhadap web.

2.8.2.Versi Awal Java

Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya adalah :

1. Java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.

2. Java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas. 3. Java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan

kelas kelas penanggalan.

4. Java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi

dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.

5. Java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI) 6. Java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada


(53)

2.8.3.Kelebihan dan Kekurangan Java

http://hendarsuh.wordpress.com/2011/07/12/keunggulan-dan-kelemahan java/ 23 mei 2012

1. Multiplatform.

Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.

2. OPP (Object OrientedProgrammingPemrogram Berorientasi Objek)

Yang artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah objek. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis oebjek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa pemograman termudah,


(54)

bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti komunikasi antara komputer sekalipun.

3. Perpustakaan Kelas Yang Lengkap

Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.

4. Bergaya C++

Memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman [C++] sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.

Adapun Kekurangan Java sebagai berikut :

1. Tulis sekali, perbaiki di mana saja – Masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X


(55)

2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena koe jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft.NetPlatform Dengan demikian, algoritma yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak/direverse-engineer.

3. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal. Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah.

2.9. Eclipse

http://wi01.files.wordpress.com/2011/02/pengenalan-eclipse.pdf/10 April 2012 Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform

(platform-independent).

Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform, Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Multi-language, Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis


(56)

bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

3. Multi-role, Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

2.9.1. Sejarah Eclipse

Eclipse awalnya dikembangkan oleh IBM untuk menggantikan perangkat lunak pengembangan IBM Visual Age for Java 4.0. Produk Eclipse ini diluncurkan oleh IBM pada tanggal 5 November 2001. IBM menginvestasikan US$ 40 juta untuk pengembangannya. Sejak 5 November 2001, konsorsium Eclipse Foundation mengambil alih pengembangan Eclipse lebih lanjut.

2.9.2. Arsitektur Eclipse

Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah dipasang (diinstal). Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich ClientPlatform (RCP).

Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP: 1. Core platform

2. OSGi

3. SWT (Standard Widget Toolkit) 4. JFace


(57)

Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java Development Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan

program Java, dan PDE (Plug-in Development Environment) untuk

mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java. Konsep Eclipse adalah IDE adalah terbuka (open), mudah diperluas (extensible) untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik. Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program Java, tetapi juga untuk berbagai macam keperluan. Perluasan apapun cukup dengan menginstal plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++ maka telah terdapat plug-in CDT (C/C++ Development Tools) yang dapat dipasang di Eclipse untuk Eclipse menjadi perangkat untuk pengembangan C/C++.

2.9.3. Versi-Versi Eclipse

Sejak tahun 2006, Eclipse Foundation mengkoordinasikan peluncuran Eclipse secara rutin dan simultan yang dikenal dengan nama Simultaneous Release. Setiap versi peluncuran terdiri dari Eclipse Platform dan juga sejumlah proyek yang terlibat dalam proyek Eclipse. Tujuan sistem ini adalah untuk menyediakan distribusi Eclipse dengan fitur-fitur dan versi yang terstandarisasi. Hal ini juga

dimaksudkan untuk mempermudah deployment dan maintenance untuk sistem

enterprise, serta untuk kenyamanan. Peluncuran simultan dijadwalkan pada bulan Juni setiap tahunnya. Berikut ini adalah versi-versi dari eclipse antara lain:

1. Eclipse 3.0 2. Eclipse 3.1 3. Callisto


(58)

4. Europa

5. Ganymede

6. Galileo 7. Helios 2.10. Basis Data

Menurut Fathansyah,Ir (2002:9) Basis data adalah sistem yang terdiri dari atas sekumpulan tabel yang saling berhubungan (Dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang menungkinkan beberapa pemakai lain untuk mengakses dan memanipulasi table-tabel tersebut.

Menurut Fatansyah (2002 : 5), Sistem basis data pada dasarnya di buat untuk tujuan Sebagai berikut:

1. Kecepatan dan kemudahan

Dengan sistem basis data diharapkan pengolahan data dapat lebih cepat dan lebih mudah di bandingkan dengan sistem manual.

2. Efisiensi ruang penyimpanan

Dengan basis data,efisiensi /optimalisasi penggunaan ruang penyimpan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redudansi data.

3. Keakuratan

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe, data, domain data keunikan data dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam


(59)

sebuah basis data sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan masukan ataupun penyimpanan data.

4. Ketersediaan

Dengan pertumbuhan data yang semakin banyak,maka di perlukan tempat penyimpanan yang sangat besar, karena itu kita perlu memilah data dalam bentuk kategori-kategori tertentu sehingga data yang tidak terlalu penting dapat di hapus.

5. Kelengkapan

Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semaki

berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data

tetapi juga melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel)atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.

6. Keamanan

Dengan sistem basis data kita dapat memproteksi semua objek yang ada dengan berbagai tingkatan keamanan.

7. Kebersamaan Pemakaian

Pemakai basis data biasanya terdiri dari banyak pemakai, sehingga hendaknya basis data harus bisa di akses oleh banyak pemakai dalam waktu yang bersamaan.

2.10.1.Keuntungan Databese 1. Mereduksi redudansi


(60)

3. Standarisasi data dapat di lakukan 4. Batasan security dapat diterapkan

5. Mengelola integritas (keterjaminan akurasi) data

6. Menyeimbangkan kebutuhan yang saling konflik

7. Independesi data (obyektif DBS) Struktur sistem Database :

1. File manager : mengelola space dan struktur data.

2. Database manager : menyediakan antar muka dengan data fisik

3. Query processor : menterjemahkan query ke instruksi yang

dimengerti database manager

4. DML precompiler :mengkonversi perintah DML menjadi calls

normal.

5. DDL compiler : menkonversi perintah DDL menjadi meta data.

2.10.2.Structured Query Language (SQL)

SQL adalah Cara berinteraksi/berkomunikasi antara pemakai dengan basis data diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa itu disebut Bahasa Basis Data. Bahasa Basis Data dapat dipilah ke dalam 2 bentuk yaitu:

1. Data Definition Language (DDL)

Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel dan sebagainya. Perintah DDL dalam SQL meliputi :

a. CREATE TABLE – membuat tabel baru dalam database


(61)

c. DROP TABLE – menghapus tabel

d. CREATE INDEX – membuat index (search key)

e. DROP INDEX - menghapus index

2. Data Manipulation Language (DML)

Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa:

a. Penyisipan /Penambahan data baru ke suatu basis data b. Penghapusan data dari suatu basis data

c. Pengubahan data di suatu basis data

Perintah SQl untuk DML (Data Manipulation Language) antara lain : a. SELECT – Mengekstrak data dari tabel-tabel di database

b. UPDATE – Mengupdate data dalam tabel di database

c. DELETE – Menghapus data dari tabel di database

d. INSERT INTO – Menyisipkan/menambah data baru ke dalam tabel

di database 2.10.3.MySQL

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/12 April 2012

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL (Structured

QueryLanguage) sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. Selain itu software ini bersifat open source sehingga tidak perlu membayar untuk


(62)

Management System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom

digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau

sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.


(63)

50 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian dilaksanakan pada layanan Pos Express diPT. POS INDONESIA (PERSERO) yang beralamat di Jalan Asia Afrika No 49 Bandung Jawa Barat Indonesia. Bertujuan untuk merancang aplikasi yang dapat membantu

mempermudah melacak kiriman berbasis mobile.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tanggal 30 Juni 2003 telah didirikan POS Express, yang memiliki layanan pengiriman dokumen atau surat dan paket barang maksimal 1 hari tiba di alamat tujuan dengan harga kompetitif. Maksud diadakan layanan POS Express adalah untuk meningkatkan citra (image) perusahaan yang bertujuan untuk membangun kepercayaan pelanggan, untuk merebut pasar atau pelanggan dari pesaing dan meraih peluang pasar baru, memberikan kepastian kepada penerima secara terukur, dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Perbedaan layanan POS Express dengan layanan POS biasa terletak pada berat surat atau barang serta fasilitas jaminan yang diberikan sebagai jaminan.

POS Express merupakan layanan kiriman yang cepat, tepat dan terarah dengan Standar Waktu Penyerahan (SWP) hanya satu hari yang dihitung sejak diposkan sampai dengan diantar kepada alamat penerima. Dengan waktu tempuh Waktu Tempuh Kiriman H + 1 yaitu Kiriman sudah diterima oleh pelanggan paling lambat keesokan harinya sejak peneriman dan processing kiriman selesai


(64)

dan H + 0, Kiriman sudah diterima pada hari yang sama dengan special rate. Dan dilengkapi fasilitas Jejak Lacak

Track & Trace yaitu fasilitas IT untuk pemantauan status atau keberadaan kiriman selama dalam processing, transporting dan delivery. Dan juga difasilitasi layanan Pick-up Service yaitu layanan jemputan kiriman dari tempat pengirim, dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan setiap hari paling lambat jam 16.30 W.I.B.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan yaitu Menjadi perusahaan POS yang berkemampuan memberikan solusi terbaik dan menjadi pilihan utama stakeholder domestik maupun global dalam mewujudkan pengebangan bisnis dengan pola kemitraan, yang didukung oleh sumber daya manuasia yang unggul dan menjunjung tinggi nilai. Sedangkan untuk misi perusahaan diantaranya:

1. Quick

Distribusi kiriman menggunakan sarana angkutan tercepat sehingga menjamin waktu tempuh kiriman.

2. Accurate

Didukung oleh tenaga operasional dan pengantar POS yang berpengalaman.

3. Traceable

Ditunjang oleh Track And Trace System yang memudahkan pelacakan status kiriman.


(65)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Berhubung penelitian hanya dilakukan di POS EXPRESS, maka struktur organisasi yang akan dideskripsikan adalah bagan struktur organisasi pada POS EXPRESS. Bagan ini dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Struktur Organisasi di Bagian POS EXPRESS 3.1.4. Deskripsi Tugas

Mengacu pada Gambar 3.1, deskripsi kerja pada masing-masing unit kerja yang ada di dalam POS Express adalah sebagai berikut :

1. Manajer POS Express, bertugas sebagai pimpinan tugas karyawan POS Express dan bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut dan me-manage


(66)

2. Ass Manajer ADM dan Pelayanan, bertugas mengawasi tugas staff praposting dan staf custumer care administrasi, staff loket & rep orting staff administrasi return

3. Ass.Man.Pengolahan, betugas mengawasi pelaksanan dan pengendalian langsung terhadap proses prosesing.

4. Koord. Processing Korporat, bertugas sebagai mengatur dan mengawasi tugas staff entry & processing corporate

5. Koord.Processing Ritel, bertugas sebagai mengatur dan mengawasi tugas staff processing ritel.

6. Staff processing ritel, bertugas sebagai administrasi proses ritel.

7. Koord.Pickup & Transporting, bertugas sebagai mengatur jadwal pickup ke pihak perusahaan atau mitra yang telah terikat kerja, mengatur pembiayaan transporting pickup

8. Staff Pickup Service & Transporting, bertugas sebagai penjemputan surat atau dokumen ke perusahaan atau mitra melalui pickup service.

3.2. Metode Penelitian

Pada metode penelitian penulis akan menjelaskan tentang desain penelitian, jenis dan metode penelitian, metode pendekatan dan pengembangan sistem, alat bantu analisis dan perancangan serta pengujian software.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam metode ini penulis menggunakan rancangan metode deskriptif dan metode action.


(67)

Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan atau menguraikan keadaan situasi pada tempat observasi, melakukan penelitian dan kemudian melakukan analisis sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.

Metode action research (penelitian tindakan). Menurut Gunawan (2007) action research adalah kegiatan atau tindakan perbaikan sesuatu yang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi digarap secara sistematik sehingga validitas dan reliabilitasnya mencapai tingkat riset. Definisi lain, Davison Martinsons & Kock (2004) meyebutkan penelitian tindakan, sebagai sebuah metode penelitian, didirikan atas asumsi bahwa teori dan praktik dapat secara tertutup diintegrasikan dengan pembelajaran dari hasil intervensi yang direncanakan setelah diagnosis yang rinci terhadap konteks masalahnya.

Berdasarkan definisi dari kedua pendapat bahwa penelitian tindakan berurusan langsung dengan praktik dilapangan dalam situasi alami. Penelitiannya adalah pelaku praktik itu sendiri dan pengguna langsung hasil penelitiannya dengan lingkup ajang penelitian sangat terbatas dan ditujukan untuk melakukan perubahan guna mencapai perbaikan praktek secara berkelanjutan.

Tahapan action research menurut Davison, Martinsons & Kock ( 2004), di bagi menjadi lima tahapan yang terlihat pada Gambar 3.sebagai berikut


(1)

8. Penginputan Data Order

Pengujian data order dilakukan guna meyakinkan bahwa data order sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan

Tabel 5.11 Penginputan Data Order Kasus Dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamat Kesimpulan Klik tombol

“GO” Mencari data order (nomor kantung) di server

Ketika tombol GO di klik maka akan

menampilkan form update data order

[X] DiTerima [ ] DiTolak

Klik tombol Update

Data update

simpan ke server ketika form update terisi dan klik tombol update maka data akan disimpan ke server

[X] DiTerima [ ] DiTolak

Kasus Dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamat Kesimpulan Data order

tidak tersedia

Tampil Alert ”Halaman form order kosong”

Ketika data order tidak tersedia maka akan tampil ”Halaman form order kosong”

[X] DiTerima [ ] DiTolak


(2)

129

9. Penginputan Data Gagal

Pengujian data gagal dilakukan guna meyakinkan bahwa data gagal berupa kiriman yang gagal sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan

Tabel 5.12 Penginputan Data Gagal Kasus Dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamat Kesimpulan Klik tombol

GO

Mencari data kiriman (nomor resi) di server

Ketika tombol GO di klik maka akan

menampilkan form update data kiriman gagal

[X] DiTerima [ ] DiTolak

Klik tombol Update

Data update simpan ke server

ketika form update terisi dan klik tombol update maka data akan disimpan ke server [X] DiTerima [ ] DiTolak

Kasus Dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamat Kesimpulan Data kiriman

gagal tidak tersedia

Tampil Alert ”Halaman form gagal kosong”

Ketika data gagal tidak tersedia maka akan tampil ”Halaman form gagal kosong” [X] DiTerima [ ] DiTolak

5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan metode Black Box yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak Aplikasi Pelacakan Kiriman Berbasis Mobile secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

130

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang didapat dari pengerjaan Tugas Akhir ini, beserta saran-saran yang perlu diperhatikan untuk pengembangan selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan aplikasi yang telah dibuat beserta ujicoba yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

1. Aplikasi Pelacakan Kiriman Berbasis Mobile ini dapat memberikan informasi kiriman secara detail yang ditampilkan dalam bentuk teks yang dilengkapi dengan peta lokasi kiriman serta dapat memberikan kemudahan kepada PT. POS INDONESIA dalam penyampaian informasi kiriman kepada pengirim secara fleksible.

2. Untuk menunjang ke-efektifitasan dalam peng-update-an status kiriman dilakukan pada setiap pemberhentian dikantor Poas atau pemberhentian yang telah terhubung dengan jaringan Pos Express.

3. Secara keseluruhan ujicoba yang telah dilakukan oleh penulis didalam pembuatan Aplikasi Pelacakan Kiriman Berbasis Mobile, berhasil.

6.2 Saran

Setelah melakukan evaluasi terhadap sistem secara keseluruhan, penulis berharap Tugas Akhir ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan saran- saran pengembangan sebagai berikut:


(4)

131 1. Aplikasi dapat dijalankan disemua sistem operasi pada mobile bukan

hanya pada sistem operasi Android saja.

2. Dapat mencakup semua layanan yang ada di PT. POS INDONESIA (PERSERO)

3. Pelacakan kiriman tidak hanya mencakup provinsi JABAR saja tetapi dapat digunakan pada jaringan POS INDONESIA( PERSERO) yang lebih luas.

4. Aplikasi di mobile bukan hanya dapat melacak kiriman saja tetapi dapat melihat fasilitas layanan lainnya seperti fasilitas biaya kirim setiap kota dan fasilitas layanan POS yang lainnya.

5. Peng-update-an Data Order dan Data kiriman gagal menggunakan aplikasi mobile agar lebih fleksible.


(5)

131

Fathansyah. 2007. Basis Data. Informatika. Bandung.

Fikri, Rijalul,. Adam, Fuandina, Ipam,.Prakoso, Imam,.et all.2005. Pemograman Java. Andi. Yogyakarta

Haryanto, Bambang. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek . Informatika Bandung.

Jefflessard and Gary C.Kessler. 2010. Android Forensics, Simplifying Cellphone Examinations. Small Scale Digital Device Forensics Journal. vol 4 no 1. September. ISSN 1941-6164. pp 1-2.

L.A shwin kumar. 2012. Mobile Application For News And Interactive Service. ARPN Journal Of Service And Technologi. Vol 2 no 1. January. ISSN 2225-7217. pp 5

Roger S.Pressman. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Fifth Edition.

Siregar Micheal Ivan. 2011. Membongkar Source Code Berbagai Aplikasi Android. Gava Media. Yogyakarta.

Suprianto Dodit. 2008. Dasar Pemrograman PHP. OASE Media. Bandung. Yulianto Agung Ardhian, Gartina Inne, Astuti Rini. 2009. Analisis dan Desain

Sistem Informasi. Polikteknik Telkom. Bandung.

http://www.ilmukomputer.com/ Pengantar Unified ModelingUnified Modeling LanguageLanguage(UML)/11 Maret 2012

http://wordpress.com/ Pengenalan Tentang Aplikasi Bergerak/10 april 2012 http://www.posindonesia.co.id/Lacak/10 maret 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse perangkat Lunak /10 april 2012 http://wordpress.com/Pengenalan-Eclipse/10 april 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/RUP/18 maret 2012 http://id.wikipedia.org/ MySQL /12 Mei 2012


(6)

BIODATA PENULIS

Nama : Selvia Agustina

Tempat, Tanggal Lahir : Simpang Sender, 18 Agustus 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl.Kp Jaya No 275 RT 03 Simpang Sender Kec.Wai Pematang Ribu Ranau Tengah Kab OKU Sumatera Selatan

Telpon : 085723646495

Alamat E-mail : selvia_Aqw@yahoo.com

Pendidikan : 1. 1996-2001 : SDN II Simpang Sender OKU 2. 2001-2004 : SMPN II Simpang Sender OKU 3. 2004-2008 : SMAN 13 Bandung

4. 2008-2012 : Jenjang Studi Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia