Tinjauan Atas Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Gema Nusa Bandung

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetap hidup dan akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia harus selalu berusaha. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia. Manusia tidak pernah merasa puas dengan apa yang mereka peroleh dan dengan apa yang telah mereka capai.

Jika semula untuk mempertahankan hidupnya seseorang bekerja menghasilkan suatu barang untuk digunakan sendiri atau untuk keluarganya, maka dalam perkembangannya, usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya dan untuk mencapai keinginannya itu bukan lagi sebagai individu, tetapi sebagai anggota dari suatu kelompok dalam masyarakat, di mana mereka harus bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya.

Berbagai cara telah digunakan manusia untuk memecahkan permasalahan ekonomi yang mereka hadapi. Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa jika semula dalam pemecahan kebutuhan hidupnya, manusia melakukannya secara individual, maka dalam perkembangannya cara pemecahan masalah tentang pemenuhan kebutuhan hidupnya itu manusia berusaha melakukannya secara bersama-sama dan dalam perkembangannya lebih lanjut, cara-cara yang


(2)

digunakan oleh masyarakat untuk memecahkan permasalahan ekonomi yang mereka hadapi itu berbeda-beda, seirama dengan berkembangnya zaman.

Salah satu cara yang digunakan oleh manusia untuk memecahkan permasalahan ekonomi ialah dengan mendirikan koperasi. Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan bukan kepada kebendaan. Kerja sama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.

Dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi, koperasi dapat melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sebagai salah satu ataupun satu-satunya kegiatan usaha yang dilakukannya. Kegiatan usaha simpan pinjam ini dilakukan dengan menghimpun dana dari anggota koperasi, kemudian menyalurkan kembali dana yang dihimpun tersebut kepada anggota koperasi bersangkutan atau menghimpun dana dari koperasi lain dan/ atau anggotanya, kemudian menyalurkannya kembali kepada koperasi lainnya tersebut dan/ atau anggotanya. Pengertian anggota koperasi di sini adalah termasuk juga calon anggota yang memenuhi syarat. Sedangkan yang menyangkut koperasi lain dan/atau anggotanya, ketentuan yang berlaku dilandasi oleh perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh antar koperasi bersangkutan. Artinya antar koperasi dapat melakukan kerja sama usaha dalam usaha simpan pinjam, dengan jalan menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dari dan untuk


(3)

mereka dan/atau anggotanya. Namun demikian, sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang yang mengatur tentang perbankan, usaha simpan pinjam ini diatur secara khusus dalam undang-undang tersebut.

Adapun masalah yang terjadi dalam prosedur pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA yaitu adanya debitur yang ingin mengajukan pinjaman kedua sedangkan debitur tersebut masih memliki hutang cicilan pinjaman yang belum dilunasi karna untuk mengembangkan usahanya, serta terjadinya tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana debitur lari dari tanggung jawab yang disebabkan karena menurunnya usaha yang sedang dijalanankannya dan terjadinya tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana debitur lari dari tanggung jawab sehingga kredit yang diberikan mengalami kemacetan. (Sumber : wawancara dengan pengurus bagian Unit Simpan Pinjam Koperasi GEMA NUSA).

Selain itu terdapat kendala dalam prosedur pencairan pinjaman yaitu sering terjadi tunggakan pembayaran angsuran oleh debitur yang disebabkan karena menurunnya usaha yang sedang dijalanankannya dan terjadinya tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana debitur lari dari tanggung jawab sehingga kredit yang diberikan mengalami kemacetan.

Koperasi GEMA NUSA yang menjadi tempat penelitian penulis merupakan koperasi yang dibentuk dari perkumpulan pensiunan Bank Bumi Daya. Selain usaha menyediakan kebutuhan bahan pokok (sembako) untuk para anggotanya baik penjualan dilakukan secara tunai maupun non tunai. Kegiatan utamanya ialah menyalurkan kredit berupa uang (modal) yang dibutuhkan untuk para anggotanya.


(4)

Untuk mengetahui ketentuan apa saja yang ditetapkan dalam permohonan kredit pada Koperasi GEMA NUSA, bagaimana sistem pemberian kredit serta system pengendalian intern yang ada di dalamnya, maka penulis mengkaji masalah ini secara mendalam sebagai bahasan dalam Tugas Akhir (TA) penulis yang berjudul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI GEMA NUSA BANDUNG.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terkait dengan prosedur pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA Bandung adalah:

1. Adanya debitur yang ingin mengajukan pinjaman kedua sedangkan debitur tersebut belum melunasi cicilan pinjaman pertamanya sehingga koperasi kekurangan dana untuk memberikan pinjaman untuk debitur lain. 2. Terjadinya tunggakan dengan unsur kesengajaan dimana debitur lari dari

tanggung jawab

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dalam latar belakang penelitian, penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pemberian kredit di Koperasi GEMA NUSA.

2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA.


(5)

1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir (TA) adalah mengkaji system pemberian kredit oleh Koperasi GEMA NUSA yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit yang ditetapkan Koperasi GEMA NUSA.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem akuntansi pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Koperasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta masukan positif bagi koperasi yang berhubungan dengan sistem akuntansi pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA.

2. Bagi Karyawan

Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca yang tertarik mendalami akuntansi khususnya tentang sistem akuntansi pemberian kredit pada Koperasi GEMA NUSA.

1.5.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini harapkan menjadi perbandingan antara teori-teori dari berbagai macam sumber ilmu yang ada dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan sehingga dengan adanya perbandingan


(6)

tersebut dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pembangunan sistem informasi.

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus referensi di dalam penulisan.

3. Bagi penulis

Berguna untuk menambah serta memeperkaya wawasan pengetahuan baik dalam segi teori dan praktik, selain itu untuk mengaplikasikan pengetahuan peneliti dan membandingkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan kenyataan yang terdapat ditempat penelitian, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti terutama yang berkaitan dengan sistem dan tatacara pemberian kredit

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Gema Nusa yang bertempatan di jalan terusan Soreang No. 16, Kab. Bandung


(7)

1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan maret sampai juni 2015.

No Keterangan Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Tahap Persiapan

Mengajukan Penelitian Menentukan Tempat Penelitian

2 Tahap Pelaksanaan

Mengajukan Surat

Pengantar

Pengumpulan Data Melakukan Penelitian 3 Tahap Pelaporan

Bimbingan Laporan Tugas Akhir

Revisi Laporan Tugas Akhir 4 Tahap Pengujian

Sidang


(8)

8

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koperasi

2.1.1 Pengertian Koperasi

Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti “dengan” dan Aperari yang berarti “bekerja”. Dari dua kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Co dan Operation, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Coo peratieve vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kata CoOperation kemudian diangkat menjadi istilah ekonomi sebagai Kooperasi yang dibakukan menjadi suatu bahasa ekonomi yang dikenal dengan istilah Koperasi, yang berarti organisasi ekonomi dengan keanggotaan yang sifatnya sukarela.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai sebagai anggota menurut peraturan yang ada, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1999 pasal 1 ayat (1) (2009:1) tentang koperasian adalah :


(9)

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.”

Sedangkan pengertian koperasi menurut Rudianto (2009:2) menyatakan bahwa:

“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya dengan demikian koperasi merupakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.”

Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain:

1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melalui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan diawasi secara demokratis,

2. Koperasi adalah perusahaan, dimana orang-orang berkumpul tidak untuk menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan kebutuhan dan kepentingan ekonomi,

3. Koperasi adalah perusahaan yang harus member pelayanan ekonomi kepada anggota.

2.1.2 Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi

1. Landasan Koperasi

Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku


(10)

ekonomi lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No. 17/2012 tentang pokok-pokok perkoprasian, yaitu :

“Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”

2. Asas Koperasi

Berdasarkan pasal (3) UU No. 17/2012, ditetapkan sebagai : “Koperasi berdasarkan atas asas kekeluargaan.”

4. Tujuan Koperasi

Tujuan koperasi dapat dikemukakan dalam pasal (4) UU No. 17/2012, yaitu :

“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khusnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokrasi dan berkeadilan.

Berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada intinya meliputi 3 hal yaitu :

1. Memajukan kesejahteraan anggotanya. 2. Memajukan kesejahteraan masyarakat.

3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

2.1.3 Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia

Dinyatakan dalam pasal (15) ayat 1 UU No.25/1992, Koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut :


(11)

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal. 5. Kemandirian

Sedangkan dalam pasal (6) ayat 1 pada UU tentang Perkoprasian No.17/2012 koperasi memiliki prinsip, yaitu :

1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi. 3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi. 4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan

independen.

5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus dan karyawannya serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan koperasi.

6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan tingkat local, nasional, regional, dan internasional.

7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat melalui kebijakan yang disepakati. 2.1.4 Fungsi dan Peran Koperasi

Untuk mendalami fungsi dan peran koperasi, pada hal ini akan membahas secara rinci, yang meliputi 2 (dua) bagian. Bagian pertama membahas tentang beberapa aliran pemikiran koperasi dalam masyarakat. Kedua membahas fungsi dan peran koperasi dalam bidang ekonomi sosial.

Fungsi dan peran koperasi menurut Subandi (2013:29), menyatakan bahwa:

1. Beberapa pandangan mengenai fungsi koperasi 2. Fungsi koperasi dalam bidang ekonomi dan sosial.


(12)

1. Beberapa Pandangan Mengenai Fungsi Koperasi

Fungsi dan peran koperasi dalam masyarakat setidak-tidaknya dapat dikelompokan menjadi tiga aliran. Sebagai mana dikemukakan oleh Casselman (1989) yang dikutip oleh Subandi, ketiga aliran tersebut adalah :

a. Aliran Yardstick

Menurut pandangan, aliran ini fungsi dan peranan koperasi pada dasarnya hanyalah sebagai tolak ukur, dalam arti sebagai penetralisir keburukan yang timbul oleh sistem perekonomian kapitalis

b. Aliran Sosialis

Aliran ini memandang sistem perekonomian kapitalis sebagai asal mula penindasan terhadap rakyat banyak. Maka kehadiran koperasi di dalam masyarakat kapitalis harus difungsikan sebagai kekuatan untuk mengganti sistem perekonomian kapitalis tersebut.

c. Aliran Persemakmuran

Menurut aliran ini fungsi dan peran koperasi di dalam masyarakat kapitalis tidak sekedar sebagai tolak ukur alat penawar, tetapi sebagai alternatif dari bentuk kerusakan kapitalis. Sebagai bentuk perusahaan alternatif, maka koperasi harus ditingkatkan dan


(13)

dikembangkan sebagai suatu gerakan masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat koperasi.

2. Fungsi Koperasi dalam Bidang Ekonomi dan Sosial A. Fungsi dalam bidang Ekonomi

1. Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan. 2. Mengembangkan metode pembagian hasil usaha yang lebih adil. 3. Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi permodalan

lainnya.

4. Menawarkan barang-barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.

5. Meningkatkan penghasilan anggota.

6. Menyederhanakan dan mengefisienkan tata niaga.

7. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan.

8. Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran, antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan.

9. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatnya secara aktif. B. Fungsi dalam Bidang Sosial

1. Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat bekerjasama, baik dalam menyelesaikan masalah, maupun dalam membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.

2. Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat berkorban sesuai dengan kemampuan masing-masing, demi terwujudnya


(14)

tatanan sosial dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan beradab.

3. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis, menjamin dan melindungi hak dan kewajiban setiap orang.

4. Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.

2.1.5 Jenis-jenis Koperasi

Menurut ketentuan Pasal 16 UU No.25 Tahun 1999 (2005:56) Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sector usahanya yaitu:

1. Koperasi Simpan Pinjam 2. Koperasi Konsumen 3. Koperasi Produsen 4. Koperasi Pemasaran 5. Koperasi Jasa

Dengan uraian penjelasan sebagai berikut:

1. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman

2. Koperasi Konsumen, yaitu koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.


(15)

3. Koperasi Produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha kecil menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi Pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

5. Koperasi Jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

Sedangkan koperasi menurut Ninik Widiyanti (2010:57) dapat digolongkan menjadi 5(lima) golongan yaitu:

1. Koperasi Konsumsi

2. Koperasi Kredit (simpan pinjam) 3. Koperasi Produksi

4. Koperasi Jasa

5. Koperasi Serba Usaha

Jadi kesimpulannya jenis-jenis koperasi dapat disimpulkan dari jenis usaha dan fungsinya seperti simpan pinjam, konsumsi, jasa, produksi dan pemasaran atau serba usaha.

2.2 Kredit

2.2.1 Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Italia yaitu credere, yang artinya percaya atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh bank kepada seseorang atau badan usaha adalah kepercayaan. Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi (economic value) kepada seseorang atau badan usaha yang berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan


(16)

dikembalikan pada kreditur (bank) setelah jangka waktu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan debitur.

Pengertian kredit menurut Syamsu Iskandar (2009:93) yaitu:

“Kredit merupakan piutang bagi bank, maka pelunasannya (repayment) merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh debitur terhadap utangnya, sehingga resiko kredit macet dapat dihindarkan.”

Adapun menurut Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi (2010:3) yaitu: “Kredit yaitu sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan

Berdasarkan pengertian kredit tersebut dapat dijelaskan bahwa kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya di ukur dengan uang. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya, dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sangsi apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama.

2.2.2 Unsur-unsur Kredit

Kredit yang diberikan suatu lembaga kredit berdasarkan kepercayaan sehingga dengan demikian kredit merupakan pemberian kepercayaan. Jadi, suatu bank baru akan memberikan kredit apabila ia telah benar-benar yakin bahwa


(17)

debitur akan mengembalikan kredit sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2010:75) adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu dan di masa dating. Kepercayaan ini diberikan oleh bank karena sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan

2. Kesepakatan, yaitu antara pemberi kredit dan penerima kredit dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu bank dan nasabah. 3. Jangka Waktu, yaitu setiap kredit yang diberikan pasti memiliki

jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hamper dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu.

4. Risiko, yaitu factor kerugian dapat diakibatkan dua hal, yaitu risiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu, dan risiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar risikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja maupun risiko yang tidak disengaja. 5. Balas Jasa, yaitu akibat apabila dari pemberian fasilitas kredit bank

mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank prinsip konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi, serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank, sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Berdasarkan unsur-unsur kredit tersebut dapat dijelaskan bahwa kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, risiko, dan balas jasa merupakan hal pokok yang harus ada dalam perjanjian kredit yang telah disepakati kedua belah pihak,


(18)

baik debitur maupun kreditur (bank). Hal tersebut dilakukan agar pihak bank benar-benar yakin bahwa kredit yang diberikan akan dikembalikan secara tepat waktu oleh debitur.

2.2.3 Fungsi Kredit

Menurut Iswi Hariyani (2010:11), fungsi kredit bagi masyarakat adalah untuk:

1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian

2. Memperlancar arus barang dan arus uang

3. Meningkatkan hubungan antara masyarakat dan pengurus Koperasi 4. Mengubah cara berpikir atau cara bertindak masyarakat untuk lebih

ekonomis.

Berdasarkan fungsi kredit tersebut dapat dijelaskan bahwa fungsi kredit adalah untuk meningkatkan daya guna uang sebagai alat stabilitas ekonomi yang digunakan untuk peningkatan pemerataan pendapatan.

2.2.4 Tujuan Kredit

Berikut ini merupakan beberapa tujuan kredit menurut Iswi Hariyani (2010:11):

1. Koperasi selaku pemberi kredit mendapatkan keuntungan berupa bunga, biaya administrasi, imbalan, provisi, dan biaya-biaya lain yang dibebankan pada nasabah debitur atau peminjam.

2. Usaha nasabah debitur atau anggota akan meningkat. Dengan pemberian kredit investasi maupun kredit modal, peminjam diharapkan dapat meningkatkan usahanya.

3. Banyaknya kredit yang disalurkan koperasi mampu meningkatkan pelaksanaan pembangunan di sector ekonomi. Dengan demikian, pemberian kredit dapat membantu tugas pemerintah.


(19)

2.3 Prosedur

2.3.1 Pengertian Prosedur

Menurut Tim Dosen SIA (2009:11), pengertian prosedur yaitu :

“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam”

Menurut Mulyadi (2009:31), prosedur pada dasarnya adalah:

“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”

Jadi dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan serangkaian tindakan atas transaksi yang dilakukan beberapa orang yang secara berulang-ulang yang dilakukan secara seragam dengan tahapan-tahapan yang saling berhubungan.

2.3.2 Karakteristik dan Kriteria Prosedur

Menurut Mulyadi (2010:6) adapun karakteristik dari prosedur, adalah sebagai berikut :

1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan-pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.

5. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.


(20)

2.3.3 Manfaat Prosedur

Menurut Mulyadi (2010:8) manfaat dari prosedur adalah sebagai berikut : 1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan

dimasa yang akan datang.

2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas.

3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.

2.4 Prosedur Pemberian Kredit

Dalam pemberian kredit diperlukan prosedur agar berjalan dengan lancar. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2009:4) prosedur pemberian kredit terdiri dari beberapa tahapan yaitu :

1. Permohonan Kredit

2. Penyidikan dan Analisis Kredit 3. Keputusan atas Permohonan Kredit

Yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Permohonan Kredit

Permohonan fasilitas kredit mencakup: a. Permohonan pengajuan kredit.

b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

c. Permohonan perpanjangan/pembarian masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya.


(21)

d. Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan/pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.

Setiap berkas permohonan kredit dari nasabah terdiri dari :

a. Surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara lengkap dan sah.

b. Daftar isian yang disediakan oleh bank yang secara sebenarnya dan lengkap diisi oleh nasabah

c. Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas kredit. Setiap surat permohonan kredit yang diterima harus dicatat dalam register khusus yang disediakan.

2. Penyidikan dan Analisis Kredit

Yang dimaksud dengan penyidikan kredit adalah pekerjaan yang meliputi :

a. Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.

b. Pemgumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah, baik data intern maupun data ekstern. Dalam hal ini termasuk informasi antarbank dan pemeriksaan pada daftar-daftar hitam dan daftar-daftar kredit macet.

c. Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh.


(22)

d. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan.

Analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi :

a. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit.

b. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.

3. Keputusan atas Permohonan Kredit

Dalam hal ini yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.

Setiap keputusan permohonan kredit, harus memperhatikan penilaian syarat-syarat umum yang pada dasarnya tercantum dalam laporan pemeriksaan kredit dan analisis kredit dan analisis kredit. Bahan pertimbangan atau informasi-informasi lainnya yang diperoleh pejabat pengambil keputusan, harus dibubuhkan secara tertulis.


(23)

Sedangkan menurut Mulyadi (2010:107) urutan kegiatan dalam penyaluran kredit adalah sebagai berikut:

1. Permohonan Kredit

2. Evaluasi atau analisis kredit 3. Keputusan pinjaman

4. Perjanjian pinjaman 5. Pencairan pinjaman

Yang dijelaskan dalam uraian dibawah ini :

1. Permohonan kredit

Pada umumnya dilakukan dengan mengisi formulir permohonan kredit, antara lain :

a. Calon peminjam terlebih dahulu mengisi formulir permohonan pinjaman yang telah tersedia.

b. Petugas memberikan petunjuk serta bimbingan kepada calon dalam pengisian formulir.

c. Proses permohonan diteruskan untuk diproses. 2. Evaluasi atau analisis kredit

Fungsi utama dari evaluasi atau analisis pinjaman adalah untuk menilai sampai sejauh mana kredit tersebut diperlakukan oleh calon peminjam dan menilai kondisi serta kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman tersebut, rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam mengevaluasi pinjaman adalah sebagai berikut :

a. Melakukan interview pada calon peminjam b. Melaksanakan survey


(24)

3. Keputusan pinjaman

a. Setiap permohonan pinjaman memperoleh wewenang dari pengurus koperasi.

b. Manajer simpan pinjam dalam mengambil keputusan mempergunakan bahan pertimbangan sebagai berikut :

1. Hasil evaluasi dari permohonan pinjaman, rekomendasi dari pengurus kelompok.

2. Informasi lain yang diperoleh dari sumber lain sepanjang menyangkut calon peminjam

c. Ketentuan peminjam yang tertulis dalam lembaran evaluasi yang memuat:

1. Jumlah pinjaman yang di setujui 2. Penggunaan pinjaman

3. Besarnya bunga pinjaman 4. Tanggal jatuh tempo pinjaman 5. Jaminan pinjaman

d. Setiap keputusan yang diambil harus ditanda tangani manager simpan pinjam koperasi yang bersangkutan.

4. Perjanjian pinjaman

Perjanjian pinjaman berisi hal-hal berikut :

a. perjanjian pinjaman merupakan hal yang harus dilaksanakan sebelum kredit di cairkan

b. penandatanganan perjanjian baru harus dapat dilakukan setelah adanya keputusan pinjaman dari hasil evaluasi.


(25)

c. Perjanjian pinjaman tersebut dilaksanakan dengan meliputi surat perjanjian pinjaman dan surat kuasa menjual memindah hak. d. Surat perjanjian yang asli harus disimpan koperasi.

e. Penandatanganan perjanjian dilaksanakan dikantor koperasi. f. Copy dari perjanjian harus dipegang oleh peminjam.

5. Pencairan pinjaman

Pencairan pinjaman merupakan tahap akhir setelah ketentuan-ketentuan dipenuhi oleh peminjam. Peminjam harus menandatangani kuitansi rangkap 2 sebagai bukti tanda terima uang tersebut. Yang asli ada pada kasir sedangkan kopinya ada pada peminjam, pinjaman ini diberikan secara tunai dan tidak dibenarkan dalam bentuk lain. Bilamana memungkinkan pencairannya di usahakan secara bertahap, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dalam penggunaan dana tersebut.

Jadi prosedur peminjaman kredit pada koperasi adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan di dalam mengelola permohonan kredit dari saat permohonan diterima sampai dengan pencairan dana kredit. Manfaat prosedur pemberian kredit adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggota, untuk mengetahui dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam permohonan kredit dan untuk mengusahakan pemberian kredit dalam waktu relatif singkat.


(26)

26

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran dan fakta tentang suatu hal tersebut :

Menurut Sugiyono (2011:32) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Menurut Iwan Satibi (2011:74) pengertian objek penelitian adalah :

“Objek penelitian secara umum akan menetapkan atau menggambarkan wilayah penelitian atau sasaran penelitian secara komperhensif, yang meliputi karakteristik wilayah, sejarah perkembangan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan wilayah penelitian yang dimaksud”.

Adapun pengertian objek penelitian menurut Supriati (2012:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian dilakukan”.


(27)

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian adalah sasaran untuk mendapatkan data baik tentang apa ataupun siapa dengan tujuan dan manfaat tertentu.

Objek penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini dapat disimpulkan antara lain menentukan apa dan siapa yang menjadi objek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sesuai dengan tujuan yang diperlukan.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh.

Menurut Iwan Satibi (2011:75) menjelaskan metode penelitian adalah sebagai berikut:

“Secara substantif, metode penelitian cenderung menunjukkan pada tipe atau model penelitian yang akan digunakan oleh penelitian.

Menurut Umi Narimawati (2010:29) pengertian dari metode penelitian adalah :


(28)

“Cara peneliti yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dengan demikian dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara sebuah aktivitas ilmiah untuk menganalisis dari hasil penelitian yang terdiri dari beberapa tahap untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dalam melaksanakan penelitian ini, untuk memperoleh data dari fakta yang berkaitan dengan tujuan judul yang diambil dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif (descriptive research), yaitu mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung.

Menurut Sugiyono (2010:29) Metode Deskriptif adalah sebagai berikut : “Meode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:29) pengertian dari metode deskriptif adalah:

“Metode Deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap


(29)

mengenai suatu masalah dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

Dalam hal ini aktivitas yang dilakukan penulis adalah menggambarkan atau menguraikan secara jelas objek yang diteliti mengenai Tinjauan atas Sistem Akuntansi Pemberian Kredit pada Koperas GEMA NUSA Bandung, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang diteliti tersebut.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan keadaan yang ada di perusahaan.

Menurut Sugiyono (2013:27) metode pengumpulan data adalah :

“Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan sekunder”.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis sebagai berikut :

1. Studi Lapangan (Field Research)

Studi Lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :


(30)

a. Observasi (Pengamatan)

Menurut Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati (2010:66) adalah : “Observasi pada dasarnya merupakan kegiatan sehari hari yang sering dilakukan, metode observasi dapat dilakukan dengan didasarkan pada struktur, kerahasiaan, latar, administrasi.”

Menurut Yvonne Agustine (2013:56) menyatakan bahwa :

“Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari penulis baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Instrumen yang dipakai dapat berupa panduan pengamatan”.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengadakan pengamatan secara langsung kedalam perusahaan untuk mendapatkan bukti-bukti yang dapat mendukung dan melengkapi hasil penelitian di Koperasi GEMA NUSA Bandung.

b. Wawancara (Interview)

Menurut Tony Wijaya (2013:21) pengertian wawancara adalah: “Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden untuk memperoleh informasi verbal dari responden”.

Menurut Ulber Silalahi (2012:312) wawancara adalah :

“Percakapan yang berlangsung secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai pewawancara (interviewer) dengan sejumlah orang sebagai responden atau yang diwawancara (interviewer) untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti”.


(31)

Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa wawancara merupakan pengumpulan data berupa sebuah tanya jawab secara langsung antara penulis dan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti. Wawancara ini dilakukan di Koperasi GEMA NUSA Bandung.

c. Dokumentasi (Documentation)

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:274) pengertian dokumentasi adalah:

“Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notule rapat, lengger, agenda dan sebagainya”.

2. Studi Pustaka (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari berbagai bahan pustaka yang relevan, seperti: buku-buku dan referensi lainnya yang berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Penelitian ini berguna untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teoritis dalam membandingkan, membahas dan menganalisis data yang diperoleh dari penelitian lapangan.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah. Sumber data yang


(32)

diperoleh penulis merupakan data yang didapat langsung dari Koperasi GEMA NUSA

Sumber data dapat berasal dari Data Primer dan Data Sekunder, pengertian Data Primer dan Data Sekunder menurut Suharsimi Arikunto (2013:172) adalah:

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jajak pendarat dan lain-lain.

2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua , biasanya diperoleh melalui instansi yang bergerak dibidang pengumpulan data seperti Badan Pusat Statistik dan lain-lain.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, dimana data yang penulis peroleh adalah secara langsung dari pihak pertama yaitu kepada kepala pemegang Koperasi GEMA NUSA Bandung.


(33)

review of the procedures for granting loans to Koperasi GEMA NUSA

Bandung

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Jenjang Studi Diploma III Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : ADRIAN ALIF AULIA

21312033

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Ely Suhayati., (2010). AUDITING, Konsep Dasar dan Pedoman Pemriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Irham,Fahmi. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA

Iwan Satibi.(2011). Teknik Penulisan Skripsi Tesis Disertasi Bandung; Ceplas

Kasmir. (2009). Manajemen Perbankan Edisi Kelima . Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. (2010). Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Ninik, Widiyanti. 2010, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia

Rudianto. 2009. Akuntansi Pengantar. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sofyan, Syafri Harahap. 2009. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Suharsimi, Arikunto 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.

Syamsu Iskandar. 2009. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta : PT Semesta Asa Bersama.

Tony Wijaya, (2009), Analisis Structural Equation Modelling Untuk Penelitian Menggunakan AMOS, Penerbit Universitas Atmajaya Yogyakarta


(35)

(36)

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Rumusan Masalah ... 4

1.4Tujuan Penelitian ... 5

1.5Kegunaan Hasil Penelitian ... 5

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 6

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 6

1.6.2 Waktu Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi ... 8

2.1.1 Pengertian Koperasi ... 8

2.1.2 Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi ... 9


(37)

2.2 Kredit... 15

2.2.1 Pengertian Kredit ... 15

2.2.2 Unsur-unsur Kredit... 16

2.2.3 Fungsi Kredit ... 18

2.2.4 Tujuan Kredit ... 18

2.3 Prosedur... 19

2.3.1 Pengertian Prosedur ... 19

2.3.2 Karakteristik dan Kriteria Prosedur ... 19

2.3.3 Manfaat Prosedur ... 20

2.4 Prosedur Pemberian Kredit ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian... 27

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.2.2 Sumber Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ... 31

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 35

4.1.1.3 Uraian Tugas dan Jabatan ... 36

4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 37


(38)

4.1.2.2 Kendala yang Dihadapi dalam Pemberian

Kredit Pada Koperasi GEMA NUSA ... 43

4.2 Pembahasan ... 44

4.2.1 Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi GEMA NUSA ... 44

4.2.2 Kendala dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi GEMA NUSA ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 50


(39)

Bismillahirrohmaanirrahim,

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul :

“TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA

KOPERASI GEMA NUSA BANDUNG.”

Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak merupakan masukan yang sangat berharga sekali bagi penulis.

Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada :

1.

Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2.

Prof. Dr. Hj. Dwikartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

3.

Dr. Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.Ak., Ak.,CA Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4.

Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen wali AK8 Universitas Komputer Indonesia.


(40)

6.

Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7.

Kepala Koperasi GEMA NUSA Bandung.

8.

Staf dan Karyawan Koperasi GEMA NUSA Bandung.

9.

Ayah dan Bunda tercinta, Adik tersayang dan semua keluarga yang telah mendoakan dan memberikan dorongan moral maupun materiil.

10.

Untuk para sahabat : Nizar, Gilas, Mislan, Agung, Sofyan, Ridwan yang selalu memotivasi penulis selama pembuatan Tugas Akhir ini.

11.

Teman-teman Akuntansi 3 AK-8 yang telah berjuang bersama-sama dalam perkuliahan serta saling memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

12.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Untuk segala kebaikan dan jasa mereka, dengan sepenuh hati penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT. Semoga amal kebaikan mereka mendapat balasan yang setimpal dan semoga Allah SWT memberikan perlindungan serta taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.


(41)

pada umumnya.

Bandung, Juli 2015


(42)

58

Nama : Adrian Alif Aulia

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 Agustus 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Mekar 4 blok 4 no. C31 Komp. Bumi Asri Mekar Rahayu, Kopo Bandung

Pendidikan : 1. TK Angkasa Bandung lulusan tahun 1997

2. SD Angkasa Bandung lulusan tahun 2002

3. SMP Angkasa Bandung lulusan tahun 2005

4. SMA Negeri 13 Bandung lulusan tahun 2008


(43)

(44)

(45)

(1)

5.

Dian Dwinita Kurniawaty, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

6.

Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7.

Kepala Koperasi GEMA NUSA Bandung.

8.

Staf dan Karyawan Koperasi GEMA NUSA Bandung.

9.

Ayah dan Bunda tercinta, Adik tersayang dan semua keluarga yang telah mendoakan dan memberikan dorongan moral maupun materiil.

10.

Untuk para sahabat : Nizar, Gilas, Mislan, Agung, Sofyan, Ridwan yang selalu memotivasi penulis selama pembuatan Tugas Akhir ini.

11.

Teman-teman Akuntansi 3 AK-8 yang telah berjuang bersama-sama dalam perkuliahan serta saling memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

12.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Untuk segala kebaikan dan jasa mereka, dengan sepenuh hati penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT. Semoga amal kebaikan mereka mendapat balasan yang setimpal dan semoga Allah SWT memberikan perlindungan serta taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.


(2)

Akhir kata, mudah-mudahan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi orang lain pada umumnya.

Bandung, Juli 2015


(3)

58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Adrian Alif Aulia

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 Agustus 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Mekar 4 blok 4 no. C31 Komp. Bumi Asri Mekar Rahayu, Kopo Bandung

Pendidikan : 1. TK Angkasa Bandung lulusan tahun 1997

2. SD Angkasa Bandung lulusan tahun 2002

3. SMP Angkasa Bandung lulusan tahun 2005

4. SMA Negeri 13 Bandung lulusan tahun 2008


(4)

(5)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI


(6)